BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV STRATEGI PENGEMBANGANN SANITASI

Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Hasil Analisa SWOT Kabupaten Grobogan tahun 2016

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III : STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Lampiran 2: Hasil analisis SWOT

BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI

Matriks SWOT Merumuskan Strategi Pengelolaan Drainase Perkotaan Kabupaten Luwu

Bab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 2

Tersedianya perencanaan pengelolaan Air Limbah skala Kab. Malang pada tahun 2017

Matrik Kerangka Kerja Logis Kabupaten Luwu

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Lampiran 2. Hasil Analisis SWOT

BAB IV. Strategi Pengembangan Sanitasi

Penyepakatan VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI SANITASI KOTA TASIKMALAYA SATKER SANITASI KOTA TASIKMALAYA

BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) 2014 KABUPATEN KEPULAUAN ARU PROPINSI MALUKU

LAMPIRAN II HASIL ANALISA SWOT

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

LAMPIRAN II HASIL ANALISIS SWOT

BAB 3 STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 2 ANALISIS SWOT

Pemantauan atau juga dikenal sebagai monitoring bertujuan untuk:

BAB 3 STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA TERNATE BAB 3

L-3. Kerangka Kerja Logis TABEL KKL. Pemutakhiran SSK Kabupaten Batang L3-1

1.2 Telah Terbentuknya Pokja AMPL Kabupaten Lombok Barat Adanya KSM sebagai pengelola IPAL Komunal yang ada di 6 lokasi

Bab 3 : Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

1. KERANGKA KERJA LOGIS (KKL) SEKTOR AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2016

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Bab 5: Strategi Monev Petunjuk Umum: Waktu dan tahapan Pelaksanaan Tingkat Hierarkhi harapan dalam kerangka kerja logis

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

1. Sub Sektor Air Limbah

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi

BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA

Seluruh masyarakat Kota Tebing Tinggi. Hasil yang diharapkan 1 unit IPLT dibangun dan dapat beroperasi mulai tahun 2018 Rincian Kegiatan

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

LAMPIRAN 2 SWOT ANALISYS AIR LIMBAH KOTA LANGSA

Strategi S-O (menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang)

2. Program Peningkatan Infrastruktur Air Limbah Domestik Sistem Setempat dan Sistem Komunal

PENYUSUNAN KEBIJAKAN STRATEGI SANITASI KOTA TANGERANG 1

RINGKASAN EKSEKUTIF DIAGRAM SISTEM SANITASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN WONOGIRI. (C) Pengangkutan / Pengaliran

STRATEGI SANITASI KOTA PAREPARE. Lampiran 5. Deskripsi Program/Kegiatan

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah

BAB IV STRATEGI SEKTOR SANITASI KOTA

BAB IV STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Kerangka Kerja Logis Pembangunan Sanitasi Kabupaten Labuhanbatu

DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN. Review Penyusunan Masterplan Air Limbah. Menyediakan dokumen perencanaan air limbah domestik skala Kabupaten

E. DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN E.1. BIDANG AIR LIMBAH. Nama Program/Kegiatan

Program penyusunan Masterplan. Tersedianya Master Plan sistem pengelolaan air limbah domestik tahun Penyusunan Master Plan skala kabupaten

Mendapatkan gambaran tentang kondisi dan rencana penanganan air limbah domestik di Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2017

Analisa SWOT Kabupaten Lampung Timur

LAMPIRAN V DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN

DESKRIPSI PROGRAM DAN KEGIATAN

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN WAKATOBI

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Pemerintah Daerah, swasta, masyarakat

BAB IV STRATEGI KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI SSK

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi

KERANGKA KERJA LOGIS (KKL)

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

3.1 TUJUAN, SASARAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN AIR LIMBAH DOMESTIK TABEL 3.1 TUJUAN, SASARAN DAN TAHAPAN PENCAPAIAN PENGEMBANGAN AIR LIMBAH DOMESTIK

3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah

Adanya Program/Proyek Layanan Pengelolaan air limbah permukiman yang berbasis masyarakat yaitu PNPM Mandiri Perdesaan dan STBM

Deskripsi Program / Kegiatan

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

KERANGKA KERJA LOGIS KABUPATEN TANAH DATAR 2015

BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi

Memorandum Program Percepatan Pembangunan Sanitasi BAB 1 PENDAHULUAN

5.1 Gambaran Umum Monitoring dan Evaluasi

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Memorandum Program Sanitasi

IV.1. Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian

Sub Sektor : Air Limbah

Permasalahan Mendesak Tujuan Sasaran Strategi Program Kegiatan. Perencanaan menyeluruh pengelolaan sistem air limbah skala Kota.

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

Bab 3 Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

IVI- IV TUJUAN, SASARAN & TAHAPAN PENCAPAIAN

Deskripsi Program/ Kegiatan Sanitasi. Dinas PU Kabupaten Tapanuli Tengah

Sub Sektor : AIR LIMBAH

Program dan Kegiatan Percepatan Pembangunan

Transkripsi:

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Strategi Sanitasi Kabupaten Rembang tahun 2015-2019 yang akan memaparkan antara lain tujuan, sasaran, tahapan pencapaian serta strategi dan kebijakan setiap sub sektor sanitasi dan strategi aspek pendukung layanan sanitasi lainnya. Untuk mencapai tujuan setiap sub sektor sanitasi sebagaimana yang telah direncanakan, perlu diketahui faktor-faktor kunci keberhasilan dan strategi pelaksanaan. Untuk identifikasi faktor kunci keberhasilan perumusan strategi ini digunakan análisis SWOT. Analisis SWOT yang terdiri dari análisis internal dan eksternal, digunakan untuk menentukan dan menganalisa strategi dimaksud, karena faktor-faktor internal dan eksternal di dalam pembangunan memiliki tingkat korelasisi dan kombinasi yang tinggi untuk saling mempengaruhi. Analisis internal bertujuan untuk mengidentifikasi dan menjelaskan berbagai faktor yang menjadi kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness), kajian internal pada hakekatnya merupakan analisis dan evaluasi atas kondisi, kinerja dan permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan strategi sektor sanitasi. Sedangkan análisis eksternal bertujuan untuk mengidentifikasi dan menjelaskan berbagai faktor yang menjadi kesempatan (Opportunity) dan tantangan (Threat). dan 4.1 Air limbah domestik Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik Berdasakan analisa SWOT untuk menentukan Tujuan, Sasaran dan strategi pengembangan Air Limbah Domestik Kabupaten Rembang berada di kuadran 3 Diverifikasi Terpusat hal ini di sebabkan karena Hasil skoring dengan interval skor 1-4 terhadap faktor internal diperoleh total nilai kekuatan: 34, total nilai kelemahan: 32 sehingga posisinya adalah +2. Hasil skoring dengan interval 1-4 terhadap faktor eksternal diperoleh total nilai peluang: 31, total nilai ancaman: 36 sehingga posisinya adalah -5. Posisi faktor internal dan eksternal subsektor air limbah pada kuadran sebagai berikut kekuatan dan ancaman lebih dominan daripada kelemahan dan peluang yaitu belum beroperasional Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), Mobil Tinja belum beroperasi, masih banyak masyarakat BABS, untuk mendukung penanganan air limbah domestic pemerintah daerah belum memiliki Perda yang menangani limbah, belum tersedianya anggaran yang memadai khusus untuk penanganan sector air limbah domestik dan belum adanya lembaga yang menangani limbah kondisi diatas dapat dilihat pada gambar 4.1 dibawah ini :

Gambar 4.1 Analisa SWOT sub sektor air limbah domestik Tabel 4.1: Tabel Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Air Limbah Domestik Tujuan 1. Mendorong tersusunnya Perda pengelolaan air limbah (permasalahan no.1) Sasaran Pernyataan sasaran Indikator sasaran Tersusunnya Perda Perda Pengelolaan pengelolaan air air limbah limbah pada tahun 2016 Strategi 1. Mengoptimalkan Perda Jasum (tentang penyediaan dan atau penyedotan kakus) dalam peningkatan pengelolaan air limbah rumah tangga, air limbah industri rumah tangga yang aman, dan IPAL swasta 2. Mengoptimalkan fungsi sarana dan prasarana pengolahan air limbah yang telah dimiliki (permasalahan 2,3,4) Terwujudnya IPLT yang operasional pada tahun 2018 Operasionalisasi IPLT 2. Mengoptimalkan SDM yang dimiliki di bidang perencanaan, monitoring dan pembinaan

3. Meningkatkan pembiayaan melalui kemitraan pemerintah dan swasta (permasalahan no.7) Terwujudnya kerjasama kemitraan antara pemerintah daerah dengan swasta pada tahun 2016 Adanya kerjasama antara pemerintah dg swasta di bidang pengelolaan air limbah 3. Mengoptimalkan media untuk advokasi dan sosialisasi pengelolaan air limbah yang aman dan STOP BABS 4. Menurunkan angka kesakitan penyakit berbasis lingkungan (permasalahan no. 6) 1. Meningkatkan fungsi tangki septik dari 37,2 % menjadi 62 % pada tahun 2017 (individu) Persentase tangki septik aman meningkat 4.1. Mengoptimalkan program pengelolaan air limbah untuk meningkatkan fungsi tangki septik yang aman 2. Pencapaian akses jamban komunal yang aman (saat ini 2,35%) dapat mencapai 3% pada tahun 2017 (komunal) Persentase akses jamban komunal meningkat 4.2. Mengoptimalkan APBD Kabupaten subsektor air limbah untuk meningkatkan kapasitas KSM pengelola air limbah 3. Meningkatkan cakupan SPAL rumah tangga dari 56,5 % menjadi 81 % pada tahun 2017 Persentase cakupan SPAL rumah tangga meningkat 4.2. Mengoptimalkan APBD Kabupaten subsektor air limbah untuk meningkatkan kapasitas KSM pengelola air limbah 4.2 Pengelolaan persampahan Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Persampahan Berdasakan analisa SWOTuntuk menentukan Tujuan, Sasaran dan strategi pengembangan Persampahan Kabupaten Rembang berada di kuadran 2 Pemeliharaan Agresif hal ini di sebabkan karena Hasil skoring dengan interval skor 1-4 terhadap faktor internal diperoleh total nilai kekuatan: 41, total nilai kelemahan: 47 sehingga posisinya adalah -6. Hasil skoring dengan interval 1-4 terhadap faktor eksternal diperoleh total nilai peluang: 37, total nilai ancaman: 26 sehingga posisinya adalah +11. Posisi faktor internal dan eksternal subsektor Persampahan pada kuadran sebagai berikut kelemahan dan peluang lebih dominan daripada kekuatan dan ancaman

Gambar 4.2 Analisa SWOT sub sektor Persampahan Posisi pengelolaan subsektor Persampahan Lingkungan Mendukung (+) O Pemeliharaan Agresif (-6, +11) 11 Lemah (-) W -6 Kuat (+) S Lingkungan Tidak Mendukung (-) T Tabel 4.2: Tabel Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Persampahan Tujuan 1. Meningkatkan cakupan layanan pengolahan persampahan 2. Mendorong tersusunnya master plan Persampahan 3. Mendorong tersusunnya Perda pengelolaan Persampahan 4. Meningkatkan pengetahuan masyrakat tentang pengelolaan persampahan Sasaran Pernyataan sasaran Indikator sasaran 1.a Lingkungan yang Pengangkutan bersih & nyaman sampah terlayani 1.b cakupan layanan pengelolahan persampahan 50% menjadi 80% se Kabupaten Rembang tahun 2020. 2.a. Tersusunnya master plan persampahan pada tahun 2016 3.a Tersusunnya Perda pengelolaan persampahan pada tahun 2018 4.a Meningkatkan Masyarakat Rembang melaksanakan praktik pemilahan sampah 12,5% menjadi 20% dengan optimal Di bangunnya TPS atau TPST di 22 kelurahan Dokumen MP Persampahan Perda Pengelolaan Persampahan Ada tempat sampah 3R di lingkungan masyarakt Strategi 4.1 Membangun TPS di 22 Kelurahan 1.2 Mempercepat penyediaan sarana prasarana pengelolaan sampah 2.1 Menyusun Master plan persampahan 3. 1 Optimasi penyususnan perda tentang pengolahan dan pengelolahan sampah 4.1 Pemberdayaan masyarakat peduli sampah

pada tahun 2020 4.b Terwujudnya kerjasama pihak swasta dalam pengelolaan sampah tahun 2020 4.c Terwujudnya Pengelolaan TPST di tiap tiap kelurahan tahun 2020 Ada pihak swasta yang mengelolah sampah Terbangunnya dan beroperasional TPST di kelurahan 4. 2 Mengoptimalkan kerja sama dengan pihak swasta dari sektor persampahan 4.3 Membangun TPST di 22 Kelurahan 4.3 Drainase Perkotaan Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Drainase Berdasakan analisa SWOTuntuk menentukan Tujuan, Sasaran dan strategi pengembangan Drainase Kabupaten Rembang berada di kuadran 2 Pemeliharaan Selektif hal ini di sebabkan karena Hasil skoring dengan interval skor 1-4 terhadap faktor internal diperoleh total nilai kekuatan: 11, total nilai kelemahan: 41 sehingga posisinya adalah -30. Hasil skoring dengan interval 1-4 terhadap faktor eksternal diperoleh total nilai peluang: 21, total nilai ancaman: 18 sehingga posisinya adalah +3. Posisi faktor internal dan eksternal subsektor Drainase pada kuadran sebagai berikut kelemahan dan peluang lebih dominan daripada kekuatan dan ancaman Gambar 4.3 Analisa SWOT sub sektor Drainase Posisi pengelolaan subsektor Drainase Lingkungan Mendukung (+) O Pemeliharaan selektif (-30, +3) 3 Lemah (-) W -30 Kuat (+) S Lingkungan Tidak Mendukung (-) T

Tabel 4.3: Tabel Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Drainase Tujuan 1. terciptanya sistem penampungan dan penyaluran air buangan rumah tangga 2.Meningkatkan sistem drainase yang berfungsi sebagai penyalur air hujan. 3. Tercapainya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang air limbah rumah tangga langsung ke saluran drainase. 4. Meningkatkan anggaran pengelolaan drainase 5. Mendorong tersusunnya perda pengelolaan drainase 6. Terciptanya jaringan drainase Kabupaten secara terpadu. 7. Terwujudnya pembangunan jaringan drainase yang merata. Sasaran Pernyataan sasaran Indikator sasaran Terbangunnya sistem Adanya Kenaikan penampungan dan Prosentase penyaluran air Terbangunnya buangan rumah sistem tangga sebanyak 70% penampungan dan permukiman. Tahun penyaluran air 2020 buangan rumah Terbangunnya jaringan drainase sebagai penyalur air hujan sebanyak 65%.tahun 2017 75% masyarakat tidak membuang air buangan rumah tangga ke saluran drainase. Tahun 2019 Meningkatnya anggaran dalam pembangunan drainase sebesar 2% setiap tahun Tersusunnya Perda pengelolaan Drainase pada tahun 2017 Terwujudnya master plan drainase Kabupaten secara menyeluruh. Tahun 2018 Terbangunnya jaringan drainase secara merata pada tahun 2017. tangga. Adanya kenaikan prosentase terbangunnya jaringan drainase Adanya kenaikan prosentase masyarakat untuk tidak buang air buangan ke drainase Optimasi anggaran Perda Pengelolaan Drainase Dokumen Master Plan Drainase Jaringan Drainase yang merata Strategi 1. Mengoptimalkan drainase sebagai saluran pematusan air hujan 2. Mengoptimalkan drainase sebagai saluran pematusan air hujan 3. Mengoptimalkan media untuk advokasi, sosialisasi dan info pengelolaan drainase 4. Optimalisasi anggaran dalam pembangunan drainase. 5. Menyusun perda tentang pengolahan drainase 6. Mewujudkan Master Plan Drainase terkini 7. Mewujudkan MP Drainase terkini