EFEKTIVITAS KOMBINASI LATIHAN OTOT DASAR PANGGUL DAN PERUT TERHADAP INVOLUSIO UTERI PADA IBU NIFAS

dokumen-dokumen yang mirip
PERBEDAAN PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI MASA NIFAS SEBELUM DAN SESUDAH LATIHAN OTOT PERUT DAN OTOT DASAR PANGGUL. Abstrak

HUBUNGAN ANTARA DIASTASIS MUSCULUS RECTUS ABDOMINIS DENGAN INVOLUSI UTERI POSTPARTUM PERVAGINAM

PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM SPONTAN DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

MANFAAT PENGUATAN OTOT TRANSVERSUS ABDOMINIS DAN MUSCLE PUMPING EKSTREMITAS INFERIOR TERHADAP DIASTASIS RECTI ABDOMINIS PADA IBU NIFAS

HUBUNGAN SENAM NIFAS DENGAN PROSES INVOLUSIO UTERI DI DESA CANDIREJO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN INVOLUSIO UTERUS PADA IBU NIFAS DI RSUD DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

EFEKTIVITAS ANTARA SENAM NIFAS VERSI A DAN SENAM NIFAS VERSI N TERHADAP KELANCARAN INVOLUSIO UTERI DI PUSKESMAS BINUANG TAHUN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA POST PARTUM DI RUMAH SAKIT UMUM dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA PERIODE Lestrina *, Eny **

TINDAKAN KEPERAWATAN POST PARTUM NORMAL DAN ADAPTASI FISIOLOGI PADA IBU POST PARTUM DI RUMAH SAKIT ACEH

STUDI DESKRIPTIF TENTANG PEMULIHAN ORGAN REPRODUKSI PADA MASA NIFAS DI BPM SRI HARINI TOSUTAN KRANGGAN POLANHARJO KLATEN TAHUN 2016 INTISARI

PENGARUH MASASE UTERUS TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POSTPARTUM DOMISILI DEMAK DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK

Uterine Involution Process in The Mothers Who Take and Do Not Take Postpartum Exercise in Independent Practice Midwife

BAB I PENDAHULUAN. melihat derajat kesehatan perempuan. Salah satu target yang ditentukan

PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP KECEPATAN PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI (TFU) PADA PRIMIPARA POST PARTUM

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

KARAKTERISTIK RESPONDEN YANG MENGALAMI ATONIA UTERI DI RSUD SUKOHARJO

PERBEDAAN PERCEPATAN LAHIRNYA PLASENTA ANTARA POSISI TERLENTANG DENGAN POSISI ELEVATED RECUMBENT (SETENGAH DUDUK)

BAB I PENDAHULUAN. Kematian maternal merupakan prioritas utama dalam Millennium. Development Goals (MDG s). Kematian maternal menjadi indikator

BAB V PEMBAHASAN. A. Tinggi Fundus Uteri Awal pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok

PERBEDAAN EFEKTIVITAS PIJAT OKSITOSIN DAN RELAKSASI HYPNOBIRTHING TERHADAP INVOLUSI UTERUS PADA IBU POST PARTUM DI PUSKESMAS RAWALO PADA TAHUN 2015

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MASASE FUNDUS UTERI TERHADAP PENGETAHUAN DAN INVOLUSI UTERUS PADA IBU POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT ISLAM SAMARINDA

PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU NIFAS KARYA TULIS ILMIAH

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER DI RSUD ROKAN HULU TAHUN 2010

PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP PROSES INVOLUSI UTERUS THE EFFECT OF OXYTOCIN MASSAGE TO INVOLUTION UTERINE PROCESS

HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN LAHIR DENGAN LAMA WAKTU INVOLUSI UTERUS DI BPS SUHARTINI KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN KEBUMEN INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu (Saleha, 2009). Proses pemulihan kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan, yaitu triwulan

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP KECEPATAN PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI

Dinamika Kebidanan vol. 1 no.2 Agustus 2011 EFEKTIFITAS MENYUSUI PADA PROSES INVOLUSIO UTERI IBU POST PARTUM 0-10 HARI DI BPS KOTA SEMARANG

HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POSTPARTUM DI BLUD RS H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP KECEPATAN INVOLUSI UTERI IBU POST PARTUM DI DESA GEDANGAN GROGOL SUKOHARJO

Keywords : Duration, Third Stage duration of labor.

PENGARUH PELATIHAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR PADA IBU NIFAS PRIMIPARA TERHADAP KETRAMPILAN DALAM MENYUSUI

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM YANG MELAKSANAKAN SENAM NIFAS

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN LAMANYA PELEPASAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH BERSALIN AL-AMIN DONOYUDAN KALIJAMBE SRAGEN

PERANAN MOBILISASI DINI TERHADAP PROSES INVOLUSI PADA IBU POST PARTUM (Studi di Polindes Rabiyan Puskesmas Bunten Barat Kabupaten Sampang)

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.2. Agustus 2012

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

HUBUNGAN ANTARA USIA IBU DENGAN INVOLUSI UTERI PADA IBU POSTPARTUM CORRELATION BETWEEN MATERNAL AGE WITH THE UTERINE INVOLUTION ON POSTPARTUM

Hubungan antara Umur dan Paritas Ibu dengan Kejadian Retensio Plasenta Eufrasia Zau, Endang BS Akbid Griya Husada Surabaya

Jujuren Br. Sitepu Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan Jurusan Keperwatan Gigi. Abstrak

HUBUNGAN PERSALINAN LAMA DENGAN KEJADIAN ATONIA UTERI DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA 2009

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Perawatan merupakan suatu proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V8.i3 (83-87)

HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DENGAN INVOLUSI UTERUS PADA IBU POST PARTUM NORMAL DI BPM SRI LUMINTU SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

Kata Kunci: Posisi Dorsal Recumbent, Posisi litotomi, Keadaan Perineum

PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM

MANFAAT PENAMBAHAN LATIHAN OTOT DIAFRAGMA PELVIS PADA LATIHAN OTOT ABDOMEN TERHADAP DISMENORE PRIMER PADA REMAJA PUTRI

PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP INVOLUSIO UTERI HARI KETIGA PADA IBU POSTPARTUM DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI BENIS JAYANTO NGENTAK, KUJON, CEPER, KLATEN

BAB III KERANGKA KONSEP

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG SENAM HAMIL DENGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DI KLINIK PRATAMA BUDI LUHUR KABUPATEN KUDUS ARTIKEL

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Robekan Jalan Lahir Pada Ibu Bersalin

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN SENAM HAMIL DENGAN KEMAJUAN PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KAB. JOMBANG TAHUN 2013

HUBUNGAN KEJADIAN PRE EKLAMSIA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN

Keywords: Adaptation patterns of breath, pain in labor, delivery time

HUBUNGAN GRAVIDITAS DAN RIWAYAT ABORTUS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RSUD

BAB 1 PENDAHULUAN. puerperium dimulai sejak dua jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan enam

BAB 1 PENDAHULUAN. ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil dan

SENAM KEGEL NASKAH PUBLIKASI

PERBEDAAN PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI IBU POST

BAB I PENDAHULUAN. dan kembalinya organ reproduksi wanita pada kondisi tidak hamil. Wanita

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERCEPATAN INVOLUSI UTERI PADA IBU POSTPARTUM PERVAGINAM DI RUANG KEBIDANAN RSUD TOTO KABILA KAB.

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POST PARTUM PRIMER DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.14 No.1 Tahun 2014

FAKTOR RISIKO IBU HAMIL KUNJUNGAN PERTAMA DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PAJANGAN KABUPATEN BANTUL Ayu Cahyaningtyas 1, Sujiyatini 2,Nur Djanah 3

PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP KECEPATAN INVOLUSI UTERUS PADA IBU NIFAS DI BPS SRI JUMIATI KECAMATAN BULUSPESANTREN KABUPATEN KEBUMEN

HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN INVOLUSI UTERUS IBU POST PARTUM NORMAL HARI KE 7

TERAPI PIJAT OKSITOSIN MENINGKATKAN PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM. Sarwinanti STIKES Aisyiyah Yogyakarta

Jurnal Darul Azhar Vol 1, No.1 Februari-Juli 2016: 30-36

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA

HUBUNGAN PARITAS DAN RIWAYAT SC DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN DI RSUD ABDOEL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016

HUBUNGAN UMUR, PARITAS DAN MANAJEMEN AKTIF KALA III DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA. Abstrak

Asuhan Keperawatan Ibu Post Partum. Niken Andalasari

III TAHUN Disusun Oleh WIWEN INDITA PROGRAM

HUBUNGAN USIA DAN ANEMIA TERHADAP KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD UNGARAN PADA BULAN MEI 2014 MEI 2015

BAB I PENDAHULUAN. seorang ibu, tetapi bagi seorang ibu yang hamil anak pertama sering dianggap

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL DI PUSKESMAS NGAMPILAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

PERBEDAAN PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI BERDASARKAN JENIS PERSALINAN PADA IBU NIFAS FISIOLOGIS DAN POST SECTIO CAESAREA

GAMBARAN PENGETAHUAN PRIMIPARA TENTANG PERDARAHAN POST PARTUM Sri Sat Titi Hamranani* ABSTRAK

DETERMINAN FAKTOR PENYEBAB KEJADIAN PERDARAHAN POST PARTUM KARENA ATONIA UTERI

HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL TERHADAP KEJADIAN KALA II LAMA DI RSUD dr. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2015 ABSTRAK

PENGARUH STATIK KONTRAKSI TERHADAP KECEPATAN KEMBALINYA PERISTALTIK USUS PADA PASIEN POST SECTIO CAESAREA (SC)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM PADA IBU BERSALIN DI RSUD PRINGSEWU TAHUN 2016

PERBEDAAN PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI SETELAH PEMBERIAN JUS NANAS PADA IBU POST PARTUM DI KABUPATEN KLATEN

PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP INVOLUSI UTERUS PADA IBU POST PARTUM PRIMIPARA PERVAGINAM DI KLINIK BERSALIN TUTUN SEHATI TANJUNG MORAWA TAHUN 2013

Darmayanti Wulandatika. Program Studi D3 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 4, Desember 2017 ISSN

HUBUNGAN KEHAMILAN POSTTERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ABDUL MOELOEK

Factors that Have Correlation with the Height of Fundus Uteri to Parturition Mother with Post Partum 6 Hours

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

BAB I PENDAHULUAN. terjadi yaitu perdarahan, infeksi dan pre eklampsia ( Saifuddin, 2009).

Transkripsi:

EFEKTIVITAS KOMBINASI LATIHAN OTOT DASAR PANGGUL DAN PERUT TERHADAP INVOLUSIO UTERI PADA IBU NIFAS Mariah Ulfah 1), Maya Safitri 2) Prodi Kebidanan DIII STIKES Harapan Bangsa Purwokerto Email: maydaanzili@gmail.com ABSTRAK: EFEKTIVITAS KOMBINASI LATIHAN OTOT DASAR PANGGUL DAN PERUT TERHADAP INVOLUSIO UTERI PADA IBU NIFAS. Angka Kematian Ibu di Kabupaten Banyumas adalah 114,7 per 100.000 kelahiran hidup, jumlah ini menurun jika dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu 126/100.000 kelahiran hidup. Penyebab langsung kematian ibu adalah tertinggi perdarahan 14 kasus dan eklampsi 5 kasus. Pendarahan salah satunya disebabkan kontraksi otot uterus yang tidak adekuat. Otot perut dan otot dasar panggul merupakan otot penyokong uterus. Tanpa otot tersebut maka otot uterus akan lemah serta memberikan manfaat mengembalikan tonus otot-otot dasar panggul sehingga akan mengembalikan tonus otot yang baik selama masa nifas, sehingga involusi uteri akan berjalan dengan baik. Hasil penelitian menunjukan secara statistik nilai t: 3,779, dengan p value 0,000 artinya bahwa terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata penurunan tinggi fundus uteri antara kombinasi latihan otot abdomen dan latihan otot dasar panggul dengan ibu nifas yang hanya dilatih otot dasar panggul saja. Rata-rata penurunan tinggi fundus uteri pada kombinasi latihan otot abdomen dan panggul 2.31 cm sedangkan yang hanya dilakukan latihan otot dasar panggul saja adalah 1.4 cm. Terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata penurunan tinggi fundus uteri antara kombinasi latihan otot abdomen dan latihan otot dasar panggul dengan ibu nifas yang hanya dilatih otot dasar panggul saja. Kata kunci: Involusio uteri, latihan otot masa nifas ABSTRACT : EFFECTIVENESS OF COMBINATION PELVIC FLOOR MUSCLE EXERCISES INVOLUSIO AND STOMACH OF POSTPARTUM WOMEN UTERI. Maternal Mortality in Banyumas was 114.7 per 100,000 live births, this number decreased when compared to the year 2013 is 126 / 100,000 live births. The direct causes of maternal death are haemorrhage highest 14 cases and 5 cases of eclampsia. Bleeding is due to muscle contractions of the uterus inadequate. Abdominal muscles and pelvic floor muscles is a proponent of uterine muscle. Without these muscles, the muscles of the uterus will be weak and benefit return the tone of the muscles of the pelvic floor that would restore muscle tone was good during the puerperium, so the involution of the uterus will go well. The results showed statistically t: 3.779, p value of 0.000 means that there are significant differences in the average decrease in height between any combination fundus abdominal muscle exercises and pelvic floor muscle exercises with postpartum mothers who are only trained in pelvic floor muscles only. The average decrease in height fundus on a combination of abdominal and pelvic muscle exercises 2:31 cm whereas only do pelvic floor muscle exercises alone is 1.4 cm. There is a significant difference in the average decrease in height between any combination fundus abdominal muscle exercises and pelvic floor muscle exercises with postpartum mothers who are only trained in pelvic floor muscles only. Keywords: Involusio uterine muscle training during childbirth 127

128 Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 7 No. 2 Edisi Desember 2016, hlm. 127-135 PENDAHULUAN Involusi uteri merupakan proses kembalinya uteri setelah bayi dilahirkan hingga mencapai keadaan seperti sebelum hamil. Involusi uteri dapat diamati dari luar dengan memeriksa tinggi fundus uteri setelah plasenta lahir, uteri masuk ke dalam rongga panggul dan fundus uteri dapat teraba dari dinding perut. Tinggi fundus uteri diukur dari symphisis pubis sampai ke fundus uteri. Dalam waktu 2-4 jam setelah persalinan, tinggi fundus uteri meningkat menjadi 2 cm diatas pusat (12 cm diatas symphisis pubis), selanjutnya tinggi fundus uteri menurun 1 cm (1 jari) setiap hari. Pada hari ke tujuh pasca persalinan menjadi 5 cm diatas symphisis pubis. Pada hari ke dua belas pasca bersalin tinggi fundus uteri tidak dapat diraba lagi melalui dinding perut (Bobak, 2004). Angka Kematian Ibu di Kabupaten Banyumas adalah 114,7 per 100.000 kelahiran hidup, jumlah ini menurun jika dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu 126/100.000 kelahiran hidup. Namun, angka tersebut masih melebihi target dari Angka Kemtaian Ibu di propinsi Jawa tengah yaitu 60/100.000 kelahiran hidup. Penyebab langsung kematian ibu adalah tertinggi perdarahan 14 kasus dan eklampsi 5 kasus (Profi Kesehatan Kabupaten Banyumas, 2013). Puskesmas kembaran I dan Baturraden I merupakan salah satu puskesmas Poned yang terpilih. Puskesmas Poned dibentuk sebagai upaya untuk menurunkan angka kematian ibu, walaupun Puskesmas tersebut tidak menyumbang terjadinya kematian ibu, namun Puskesmas ini merupakan Puskesmas dengan persalian diatas target yang dekat dengan kota. Baturraden I menyumbang kematian ibu dengan 1 kasus di tahun 2014. (Profi Kesehatan Kabupaten Banyumas, 2014). Pendarahan salah satunya disebabkan kontraksi otot uterus yang tidak adekuat sehingga tidak terjadi penekanan pembuluh darah uterus pada regio bekas pelekatan plasenta. Kondisi demikian akan diperburuk dengan rendahnya tekanan intra abdominal yang disebabkan oleh lemahnya otot-otot abdomen. Terjadinya kelemahan otot-otot abdomen berkaitan erat dengan distensi (penguluran) selama kehamilan yang kemungkinan diperberat pula dengan disertai terjadinya diastasis musculus recus abdominis, yang dapat menurunkan integritas dan fungsi kekuatan otot abdomen (core integrity) dan juga akan membuat

Mariah Ulfah, dkk, Efektivitas Kombinasi Latihan... 129 instability pelvic (Hartono, Wahyuni, 2009), serta pendarahan tersebut akan disebabkan oleh atonia uteri distensio saat akan melahirkan. Jika terjadi kelemahan otot perut maka otot dinding perut tidak memiliki daya pantul yang kuat (fungsi sebagai main-tenance of posture/brace akan menurun atau hilang) dan bahkan sebagian besar gaya hasil konstraksi uterus diteruskan keluar (akan hilang). Akibatnya gaya hasil kontraksi otot uterus yang mengarah intra uteri lebih sedikit dan tidak berfungsi optimal untuk mengeluarkan cairan lochea dari dalam uterus selama proses involusi (Hartono, 2009). Otot perut dan otot dasar panggul merupakan otot penyokong uterus. Tanpa otot tersebut maka otot uterus akan lemah. Latihan otot perut dan otot dasar panggul dapat meningkatkan srikulasi arah sehingga akan meningkatkan oksigen ke jaringan yaitu jaringan di endometrium (Myles, 009), (Moore, Keith, et al, 2002). Latihan otot dasar panggul memberikan manfaat mengembalikan tonus otot-otot dasar panggul sehingga akan mengembalikan tonus otot yang baik selama masa nifas, sedangkan latihan otot abdomen akan memberikan stimulus terhadap otot uterus sehingga meningkatkan tonus otot uterus kembali sebelum hamil dan akan mempercepat terjadinya involusio uteri dan jika latihan tersebut tidak dilakukan akan menimbulkan involusio yang tidak baik, sehingga sisa darah tidak dapat dikeluarkan dan menyebabkan infeksi ditandai dengan peningkatan suhu tubuh, menimbulkan perdarahan yang abnormal karena kontraksi uterus yang kurang METODE Populasi dalam penelitian ini adalah ibu nifas yang berada di wilayah Puskesmas Kembaran I dan Baturraden I. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu Nifas hari 1-10. Tehnik pengambilan sampel menggunakan metode sampling insidental. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu nifas yang diberikan Latihan kombinasi otot abdomen dan otot dasar panggul dan ibu nifas yang hanya dibrrikan latihan otot dasar panggul saja (kelompok kontrol). Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 46 orang, yaitu 23 responden yang diterapkan Latihan

130 Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 7 No. 2 Edisi Desember 2016, hlm. 127-135 kombinasi otot abdomen dan otot dasar panggul dan 23 responden yang tidak diterapkan latihan otot dasar panggul saja Model penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental, yaitu penelitian dengan menggunakan eksperimen semu (Sugiyono, 2007). Rancangan dalam penelitian adalah cross sectional yaitu Rancangan cross sectional merupakan rancangan penelitian yang pengukuran dan pengamatannya dilakukan secara simultan pada satu saat (sekali waktu) (Sugiyono, 2007) dengan desain case control. Data terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung (observasi) dengan berpedoman pada instrumen penelitian menggunakan kuesioner, lembar observasi. Tehnik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah T-test dependent yaitu mencari perbedaan efektivitas penurunan fundus uteri masa nifas antara yang dilatih kombinasi latihan otot abdomen dan otot dasar panggul serta yang hanya dengan latihan otot dasar panggul saja. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Analisis Univariat a. Karakteristik Repsonden Sampel dalam penelitian ini adalah ibu nifas hari 1-10 di Wilayah Puskesmas Kembaran I dan Baturraden I. Responden yang diteliti bervariasi bila dilihat dari tingkatan umur, paritas. Berikut tabel distribusi karakteristik ibu Nifas berdasarkan umur, paritas. Tabel 1. Distribusi frekuensi Karakteristik Ibu Bersalin Berdasarkan Umur, Paritas, Berat badan lahir bayi No Karakteristik Jumlah Prosentase (%) 1 Umur a. b. < 20-35 tahun 23 7 15,2 50,0 c. > 35 tahun 16 34,8 2 Paritas a. b. Primiparitas Multiparitas 19 41,3 c. Grande 8 17,4 Total 46 100,0

Mariah Ulfah, dkk, Efektivitas Kombinasi Latihan... 131 Berdasarkan Tabel 1. di atas diketahui distribusi frekuensi ibu Nifas berdasarkan umur yang paling banyak adalah umur 20-35 tahun adalah 23 orang (50%), sedangkan kategori umur > 35 tahun berjumlah 16 orang (34,8%) dan kategori umur < 20 tahun berjumlah 7 orang (15,2%) Karakteristik ibu nifas berdasarkan paritas dibagi menjadi primiparitas melahirkan satu kali) multiparitas (melahirkan lebih dari satu sampai dengan 4) dan grandemultiparitas (melahirkan lima kali atau lebih). Responden primiparitas dan multiparitas masing-masing berjumlah 19 orang orang (41,3%), dan grandemultiparitas (melahirkan lima 5 kali atau lebih) berjumlah 8 orang (17,4%). Berdasarkan tabel 1 dapat dijelaskan bahwa Distribusi karakteristik responden berdasarkan usia yang paling banyak usia 20-35 tahun, karena usia tersebut merupakan usia produktif, wanita produktif memiliki arti yakni suatu keadaan wanita yang telah cukup umur untuk bisa menghasilkan keturunan atau hamil. Usia normal wanita produktif yakni 15-45 tahun, karena pada usia tersebut organ tubuh wanita yang disebut rahim telah mampu untuk menghasilkan indung telur di dalam rahimnya dan bereproduksi. Masa reproduksi sehat, dalam arti masa yang paling aman untuk hamil dan melahirkan, adalah 20-35 tahun. Pada usia kurang dari 20 tahun wanita belum siap secara psikis dan mental, meskipun secara biologis sudah mampu mengandung dan melahirkan (Manuaba, 2009). Menurut Depkes RI (2003) dalam Wulandari (2009) usia aman untuk hamil dan melahirkan adalah usia 20-35 tahun, dari segi kesehatan ibu yang berumur kurang dari 20 tahun, rahim dan panggul belum berkembang dengan baik. Begitu sebaliknya yang berumur lebih dari 35 tahun, kesehatan dan keadaan rahim ibu tidak sebaik seperti pada saat ibu berusia 20-35 tahun. Usia merupakan satuan waktu yang digunakan untuk mengukur keberadaan makhluk hidup maupun yang telah mati. Perbedaan penurunan tinggi fundus uteri (TFU) kelompok yang diberikan Latihan kombinasi otot abdomen dan otot dasar panggul (kelompok I) dan yang hanya diberikan latihan otot dasar panggul (kelompok II) tercantum dalam tabel berikut.

132 Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 7 No. 2 Edisi Desember 2016, hlm. 127-135 Tabel 2. Distribusi Penurunan TFU Masa Nifas No Responden Rata-rata penurunan Tinggi Fundus Uteri (TFU Kelompok I Kelompok II 1 2 1.8 2 1.5 4 3 1 1.7 4 4 1.5 5 3 2 6 3 1 7 4 1 8 1 1 9 1 1 10 2 1.5 11 2 2 12 3 1.3 13 2 1 14 3 5 15 2 1 16 1 1 17 3 0 18 4 1 19 1 2 20 3 1 21 3 2 22 3 1 23 1 2 Mean 2.31 1.4 Dari data tersebut terlihat bahwa rata-rata penurunan tinggi fundus uteri pada latihan kombinasi otot abdomen dan otot dasar panggul adalah 2.31 cm sedangkan yang hanya dilakukan latihan otot dasar panggul saja adalah 1.4 cm. Berdasarkan tabel 2 tersebut diketahui bahwa karakteristik ibu nifas berdasarkan paritas didominasi oleh responden primiparitas dan multiparitas masing-masing berjumlah 19 orang orang (41,3%), dan grande multiparitas (melahirkan lima 5 kali atau lebih) berjumlah 8 orang (17,4%). Paritas merupakan intensitas persalinan atau juga dapat didefinisikan banyaknya kelahiran hidup yang dimiliki seorang wanita. Semakin sering wanita

Mariah Ulfah, dkk, Efektivitas Kombinasi Latihan... 133 melahirkan akan berpengaruh terhadap tonus otot sehingga akan berpengaruh terhada terjadinya perdarahan postartum (Yuliatun, 2008). 2. Analisis Bivariat Analisis bivariat dengan menggunakan Uji T- independent. Terlebih dahulu menentukan apakah varians nya sama atau tidak dengan menggunakan test leavene test. Jenis Latihan Tabel 3. Hasil Uji Independent Sample Test Mean Latihan 1 2.31 Latihan 2 1.40 Leavene s Test t-test (Equal Variance not assumes value 0.047 3.779 0.000 Dari hasil di atas terlihat bahwa hasil test leavene s adalah 0.047 yang artinya varian nya berbeda karena nilai <0.05, sehingga uji t menggunakan equal Variance not assumed dari hasil di atas didapat nilai t : 3,779 dengan value 0,000 artinya bahwa ada nilai alpha 5%, terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata penurunan tinggi fundus uteri antara kombinasi latihan otot abdomen dan latihan otot dasar panggul dengan ibu nifas yang hanya dilatih otot dasar panggul saja. Terdapat perbedaan penurunan tinggi fundus uteri antara kelompok yang dilakukan kombinasi latihan otot abdomen dan otot anggul dengan kelompok yang hanya dilakukan latihan otot dasar anggul saja (p=0,000< 0,05). Hal ini sejalan dengan pendapat Myles. 2009 dan Moore, Keith, et al. 2002, bahwa otot perut dan otot dasar panggul merupakan otot penyokong uterus. Tanpa otot tersebut maka otot uterus akan lemah serta memberikan manfaat mengembalikan tonus otot-otot dasar panggul sehingga akan mengembalikan tonus otot yang baik selama masa nifas. Latihan otot perut dan otot dasar panggul dapat meningkatkan sirkulasi arah sehingga akan meningkatkan oksigen ke jaringan yaitu jaringan di endometrium, sehingga involusi uteri akan berjalan dengan baik. Menurut Iwan (2006) berdasarkan penemuan Arnold Kegel, senam kegel merupakan serangkaian gerakan yang berfungsi untuk melatih kontraksi otot pubococcygeus berkali-kali dengan tujuan meningkatkan tonus dan kontraksi otot. Sebagian besar perempuan yang tidak terlatih akan mengalami penurunan uterus

134 Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 7 No. 2 Edisi Desember 2016, hlm. 127-135 akibat kelemahan dan penipisan otot pubococcygeus otot dasar panggul). Dengan senam ini otot pubococcygeus ang merupakan otot utama pendukung uterus akan diperkuat Latihan fisik akan menyebabkan terjadinya eksitasi otot yang akan menyebabkan terjadinya eningkatan kalsium sitosol terutama dari cairan ekstraseluler, selanjutnya akan terjadi reaksi biokimia yaitu kolmodulin (protein sel) berkaitan dengan kalsium akan mengakibatkan kinase rantai ringan myosin menjadi aktif sehingga jembatan silang myosin terfosforisasi sehingga terjadi pengikatan aktin dan myosin, maka terjadilah kontraksi. (Muray: 2009, Sheerwood, 2011). Disamping itu, dengan latihan abdomen akan memberikan stimulus secara lurus menuju otot uterus sehingga akan membantu otot uterus berkontraksi maksimal, dengan kontraksi tersebut akan menjepit pembuluh darah yang terbuka dan menyebabkan proses involusio uterimenjadi cepat. Uterus yang berkontraksi dengan baik secara bertahap akan berkurang ukurannya, sampai tidak dapat dipalpasi di atas simphisis pubis (Selley; 2003, Varney, 2007, Sri W, 2009). SIMPULAN Rata-rata penurunan tinggi fundus uteri ada kombinasi latihan otot abdomen dan panggul 2.31 cm sedangkan yang hanya dilakukan latihan otot dasar panggul saja adalah 1.4 cm. Distribusi karakteristik responden dapat disimpulkan sebagai berikut. Distribusi karakteristik ibu Nifas berdasarkan umur yang paling banyak adalah umur 20-35 tahun adalah 23 orang (50%), sedangkan kategori umur > 35 tahun berjumlah 16 orang (34,8%) dan kategori umur < 20 tahun berjumlah 7 orang (15,2%). Karakteristik ibu nifas berdasarkan paritas dibagi menjadi primiparitas (melahirkan satu kali), multiparitas (melahirkan lebih dari satu sampai dengan 4) dan grande multiparitas (melahirkan lima kali atau lebih). Responden primiparitas dan multiparitas masing-masing berjumlah 19 orang orang (41,3%), dan grande multiparitas (melahirkan lima 5 kali atau lebih) berjumlah 8 orang (17,4%). Terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata penurunan tinggi fundus uteri antara kombinasi latihan otot abdomen dan latihan otot dasar panggul dengan ibu nifas yang hanya dilatih otot dasar panggul saja dengan value 0,000 dan nilai t: 3,779.

Mariah Ulfah, dkk, Efektivitas Kombinasi Latihan... 135 DAFTAR PUSTAKA Bobak, I. M. 2004. Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC Cluet E R, Alexander J, Pickering R. 1997. What is the normal Pattern involution? an investigationof Postpartum involution measured by distance between the symphisis pubis and the uterine fundus using a tae measure midwifery. Efektivitas Kombinasi Latihan Otot Dasar Panggul dan Perut Terhadap Involusio Uteri pada Ibu Nifas Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan. 2013. Panduan Pelaksanaan Penelitian Di Perguruan Tinggi Edisi IX. Jakarta: Tidak Dipublikasikan Hartono, Wahhyuni. 2009. Hubungan Diastasis Recti Abdominis dengan Involusio Uteri. Jurnal Fisioterapi Vol. 9 No. 2. Surakarta : UMS Hellen, Varney. 2007. Text Book Midwifery. London : Tindall Marmi. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas puerperium care. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Myles. 2007. Myles Textbook for Midwifery. Jakarta : EGC Sopiyudin. 2011. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta : EGC Suherni, dkk. 2008. Perawatan Masa Nifas. Jogjakarta : Fitramaya. Veral, Sylvia. 2003. Anatomi Fisiologi Terapan dalam Kebidanan. Jakarta : EGC Prawirohardjo, S. 2005. Ilmu Kebidanan. Yogyakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirihardjo Wiknjosastro. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : EGC