TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM CERAMAH MAMAH DEDEH PADA ACARA MAMAH DAN AA BERAKSI DI INDOSIAR (SUATU TINJAUAN PRAGMATIK) JURNAL ILMIAH

dokumen-dokumen yang mirip
TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM NOVEL LELAKI YANG MENGGENGGAM AYAT-AYAT TUHAN KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY E JURNAL ILMIAH

TINDAK TUTUR ILOKUSI USTAZ YUSUF MANSUR DALAM ACARA WISATA HATI DI STASIUN TELEVISI ANTV

KESANTUNAN BERBAHASA GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMA NEGERI 2 LINTAU BUO

TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM NOVEL SYAIR MUNAJAT CINTA KARYA NOVIA SYAHIDAH ARTIKEL ILMIAH YULIANA PUTRI NPM

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM NOVEL BURUNG TERBANG DI KELAM MALAM KARYA ARAFAT NUR (KAJIAN PRAGMATIK) ARTIKEL ILMIAH ELSI OKTAVIANTI NPM.

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM ACARA TALKSHOW MATA NAJWA DI METRO TV ARTIKEL ILMIAH MEGA REVIA NPM

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI TK NUSA INDAH BANUARAN PADANG

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Tindak tutur adalah bagian dari pragmatik yang digagasi oleh Austin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial manusia memerlukan alat komunikasi antar

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU TAMAN KANAK-KANAK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR TK AISYIYAH 29 PADANG

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 TANJUNGPINANG

TUTUR PUJIAN GURU DALAM INTERAKSI PEMBELAJARAN DI KELAS

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA BAK TRUK SEBAGAI ALTERNATIF MATERI AJAR PRAGMATIK

FUNGSI TINDAK TUTUR ILOKUSI EKSPRESIF PADA TUTURAN TOKOH DALAM NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN 2 KARYA ASMA NADIA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tindak tutur dapat dikatakan sebagai suatu tuturan saat seseorang

BAB II KERANGKA TEORI. ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi

BAB I PENDAHULUAN. situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang. menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan yang

STRATEGI BERTUTUR DALAM TINDAK TUTUR EKSPRESIF BAHASA INDONESIA PADA KEGIATAN DISKUSI

TINDAK TUTUR GURU DI DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR BAHASA INDONESIA KELAS VIII SMP N 27 PADANG (KAJIAN PRAGMATIK) ABSTRACT

ANALISIS TINDAK TUTUR MARIO TEGUH DALAM ACARA GOLDEN WAYS DI METRO TV (KAJIAN PRAGMATIK) Oleh : NOVALINA SIAGIAN NIM ABSTRAK

TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA KISAH CINTA 40 MENIT KARYA DIDI ARSANDI

TINDAK TUTUR GURU DAN SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DAN IMPLIKASINYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penggunaan bahasa merupakan realitas interaksi komunikasi antara penutur

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI MTs RIADHUS SHOLIHIN KOTO BARU KABUPATEN SIJUNJUNG

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA FILM MIMPI SEJUTA DOLAR KARYA ALBERTHIENE ENDAH. Suci Muliana Universitas Sebelas Maret (UNS)

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh RASMIAYU FENDIANSYAH NIM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. gejala individual yang bersifat psikologis dan keberlangsungan ditentukan oleh

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA DAN RESPON SISWA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI KELAS IX SMP NEGERI 26 PADANG

Oleh: Endah Yuli Kurniawati FakultasKeguruandanIlmuPendidikan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

TINDAK TUTUR DIREKTIF PEDAGANG PAKAIAN DALAM BAHASA MANDAILING DI PASAR UJUNG GADING KABUPATEN PASAMAN BARAT

ANALISIS TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM NOVEL HAFALAN SHALAT DELISA KARYA TERE LIYE ARTIKEL E-JOURNAL ELFI SURIANI NIM

BAB I PENDAHULUAN. (6) definisi operasional. Masing-masing dipaparkan sebagai berikut.

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk dapat berkomunikasi dan

BAB III METODE PENELITIAN. Bagian ini menjelaskan langkah-langkah yang berkaitan dengan jenis

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antarpesona dan memelihara hubungan sosial. Tujuan percakapan bukan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai

KESANTUNAN TUTURAN SISWA KEPADA GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VII 8 SMP NEGERI 27 PADANG ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Tindak tutur merupakan tind yang dilakukan oleh penutur terhadap

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP UNTIRTA 2017 ISBN

ILOKUSI DALAM WACANA KAOS OBLONG JOGER: SEBUAH ANALISIS PRAGMATIK. Agus Surya Adhitama Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Udayana

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB TV ONE

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Mereka saling berinteraksi dengan orang di sekitarnya maupun

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini ada empat, yaitu tuturan,

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU DAN RESPON SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS VII SMP NEGERI 2 PAINAN

TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA PERCAKAPAN PARA TOKOH OPERA VAN JAVA DI TRANS7. Naskah Publikasi Ilmiah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriftif kualitatif

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER

THE ACT OF SPEECH ILOCUTION OF USTAZ YUSUF MANSUR IN THE EVENT OF HEART TOUR IN ANTV TELEVISION STATION

TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA IKLAN SEPEDA MOTOR DI BOYOLALI. Naskah Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Penggunaan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. informasi tetapi juga untuk tindakan. Tindakan melalui tuturan ini disebut dengan

Tindak tutur ilokusi novel Surga Yang Tidak Dirindukan karya Asma Nadia (kajian pragmatik)

TINDAK KESANTUNAN KOMISIF PADA IKLAN KENDARAAN BERMOTOR DI WILAYAH SURAKARTA. Naskah Publikasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya kepentingan untuk menjalin hubungan interaksi sosial.

BAB I PENDAHULUAN. mendalam adalah pragmatik. Pragmatik merupakan ilmu yang mempelajari

BAB I PENDAHULUAN. Menurut pendapat Austin (1962) yang kemudian dikembangkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. pokok di dalam pragmatik. Tindak tutur merupakan dasar bagi analisis topik-topik

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA INTERAKSI PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA KELAS 1 SD TAHUN AJARAN 2011/2012

DIRECTIVE AND EXPRESSIVE SPEECH ACTS MARIO TEGUH SUPER SHOW IN MNCTV

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Menurut Chaer (2007) tuturan dapat diekspresikan melalui dua

ANALISIS BENTUK TINDAK TUTUR PADA NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU KARYA TERE-LIYE. Naskah Publikasi

BAB III METODE PENELITIAN

REPRESENTASI TINDAK TUTUR DIREKTIF BAHASA INDONESIA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 PADANG

BAB I PENDAHULUAN. karena bahasa merupakan sistem suara, kata-kata serta pola yang digunakan oleh

TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN JOKOWI TANGGAL 14 AGUSTUS 2015

TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM BUKU HUMOR MEMBONGKAR GURITA CIKESA KARYA JAIM WONG GENDENG DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM WACANA IKLAN BERBAHASA INDONESIA PADA RADIO MERCY FM TANJUNGPINANG ARTIKEL E-JOURNAL

BENTUK, FUNGSI DAN JENIS TINDAK TUTUR DALAM KOMUNIKASI SISWA DI KELAS IX UNGGULAN SMP PGRI 3 DENPASAR. Ni Nyoman Ayu Ari Apriastuti

TUTURAN RESPONSIF SISWA TERHADAP TUTURAN DIREKTIF GURU DALAM WACANA INTERAKSI KELAS DI SMA NEGERI 1 BATU

Pena. Vol 5 No.2 Desember 2015 ISSN

TINDAK TUTUR DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT DI KABUPATEN BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN. Cara pengungkapan maksud dan tujuan berbeda-beda dalam peristiwa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERILAKU VERBAL GURU DALAM PEMBELAJARAN SASTRA INDONESIA DI KELAS XI SMA NEGERI 1 GIANYAR

TINDAK TUTUR GURU BAHASA INDONESIA DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI SMK NEGERI SE-KABUPATEN

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran penting bagi kehidupan manusia karena bahasa adalah milik

PERILAKU BERBAHASA AHOK: KAJIAN TINDAK TUTUR. Abstract

BAB I PENDAHULUAN. tindakan dalam tuturannya (Chaer dan Leoni. 1995:65).

TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF MARIO TEGUH PADA ACARA GOLDEN WAYS DI METRO TV. Oleh Adnan Anggita Nasution S. Fahmy Dalimunthe, S.Sos, M.I.Kom.

TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM DIALOG NASKAH DRAMA NYARIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan komunikasi dapat dilakukan oleh manusia melalui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang masalah. Televisi merupakan salah satu media yang kuat pengaruhnya dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. dalam penelitian ini. Hasil penelitian yang memiliki kaitan dengan penelitian ini,

ANALISIS TINDAK TUTUR ILOKUSI DIREKTIF PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI DESA BABADAN, PAGENTAN, BANJARNEGARA 2016 SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sosial kita selalu berkomunikasi dengan menggunakan

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA PADA SINETRON PREMAN PENSIUN. Veria Septianingtias STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung

BAB I PENDAHULUAN. sebagai seorang politisi yang menggunakan bahasa lisan dalam berkomunikasi

TINDAK TUTUR DAN FUNGSI TUTURAN EKSPRESIF DALAM ACARA GALAU NITE DI METRO TV: SUATU KAJIAN PRAGMATIK. Fenda Dina Puspita Sari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. misalnya di rumah, di jalan, di sekolah, maupundi tempat lainnya.

TINDAK TUTUR ILOKUSI TOKOH KAKEK DALAM FILM TANAH SURGA

KESANTUNAN BERBAHASA PRAMUNIAGA DALAM MELAYANI KONSUMEN DI TOKO BUKU SARI ANGGREK PADANG

BAB I PENDAHULUAN. secara eksternal, yakni bagaimana satuan kebahasaan digunakan dalam

Transkripsi:

TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM CERAMAH MAMAH DEDEH PADA ACARA MAMAH DAN AA BERAKSI DI INDOSIAR (SUATU TINJAUAN PRAGMATIK) JURNAL ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjanan pendidikan (strata 1) NELDA WATI NPM 11080102 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2016

THE ILLOCUTIONARY SPEECH ACT OF MAMAH DEDEH S SPEECH AT MAMAH DAN AA BERAKSI EVENT IN INDOSIAR (AN OVERVIEW PRAGMATIC) By Nelda Wati 1, Upit Yulianti DN. 2, Asri Wahyuni Sari 3 1) Student of STKIP PGRI West Sumatra 2) 3) Lecturer Program Study Education of Ianguage and Art Indonesia STKIP PGRI West Sumatra ABSTRACT Illocutionary speech acts are a function other than to say or inform something, it can also be used to do something. This study aimed to describe the illocutionary speech act and speak in a lecture strategy of Mamah Dedeh s speech at Mamah dan Aa Beraksi event in Indosiar (An Overview Pragmatic). The research was a qualitative research with descriptive method. The results of this study indicate that illocutionary speech act can be seen through Mamah Dedeh s speech when delivering her speech before signing the question and answer session as well when it was entered in the question and answer session. Illocutionary speech act types include speech act in the form of representative states and states. Directive speech acts in the form of order, advises and challenges. Expressive speech acts in the form of praising criticize, and complain. Speech acts a declaration in the form of prohibiting and permitting, while the speech acts commissive not found in the research. Speech strategy is based on the strategy of illocutionary speech acts speak frankly with no strings attached (BTTB), the strategy speak frankly with strings attached, positive politeness (B BKP), and speak frankly with the strategy of negative politeness (B BKN). Through speech at the event Mamah dan Aa Beraksi event in Indosiar learning that can be taken in life should be based on the rules that have been established by God contained in the Qur'an and hadith. Keywords: Speech Acts, Illocutionary, Speech Mamah Dedeh

TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM CERAMAH MAMAH DEDEH PADA ACARA MAMAH DAN AA BERAKSI DI INDOSIAR (SUATU TINJAUAN PRAGMATIK) Oleh Nelda Wati 1, Upit Yulianti DN 2, Asri Wahyuni Sari 3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Tindak ilokusi adalah sebuah tuturan selain berfungsi untuk mengatakan atau menginformasikan sesuatu, dapat juga dipergunakan untuk melakukan sesuatu. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tindak tutur ilokusi dan strategi bertutur dalam ceramah Mamah Dedeh pada acara Mamah dan Aa Beraksi di Indosiar (Suatu Tinjauan Pragmatik). Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode desktiptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tindak tutur ilokusi dapat dilihat melalui tuturan Mamah Dedeh pada saat menyampaikan ceramahnya sebelum masuk pada sesi tanya jawab juga ketika sudah masuk pada sesi tanya jawab. Jenis tindak tutur ilokusi meliputi tindak tutur representatif dalam bentuk menyatakan dan menyebutkan. Tindak tutur direktif dalam bentuk menyuruh, menyarankan dan menantang. Tindak tutur ekspresif dalam bentuk memuji mengkritik, dan mengeluh. Tindak tutur deklarasi dalam bentuk melarang dan mengizinkan, sedangkan tindak tutur komisif tidak ditemukan dalam penelitian. Strategi bertutur berdasarkan tindak tutur ilokusi yaitu strategi bertutur terus terang tanpa basa basi (BTTB), strategi bertutur terus terang dengan basa basi kesantunan positif (B BKP), dan strategi bertutur terus terang dengan kesantunan negatif (BBKN). Melalui tuturan Mamah Dedeh pada acara Mamah dan Aa Beraksi di Indosiar dapat diambil pembelajaran bahwa dalam menjalani kehidupan harus berdasarkan pada aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT yang terdapat dalam Alquran dan hadist. Kata Kunci: Tindak Tutur, Ilokusi, Ceramah Mamah Dedeh

PENDAHULUAN Bahasa merupakan alat komunikasi yang paling efektif bagi manusia. Melalui bahasa, manusia menyampaikan pesan, ide, gagasan, dan perasaannya kepada lawan tuturnya. Bahasa merupakan alat komunikasi yang paling efektif bagi manusia. Melalui bahasa, manusia menyampaikan pesan, ide, gagasan, dan perasaannya kepada lawan tuturnya. Dengan adanya bahasa, manusia sebagai makhluk sosial dapat berkomunikasi satu sama lain. Oleh karena itu, bahasa mempunyai peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat. Bahasa yang merupakan alat komunikasi utama bagi manusia terdiri dari bahasa lisan dan bahasa tulis. Bahasa tulis lebih terikat pada fungsi gramatikal, sedangkan bahasa lisan lebih terikat pada (konteks) situasi dan kondisi. Dalam komunikasi yang berlangsung secara lisan, tuturan yang diucapkan oleh penutur dapat dipahami lawan tuturnya apabila tuturan itu sesuai dengan konteksnya. Cabang ilmu bahasa yang mengkaji mengenai penggunaan bahasa sesuai dengan konteksnya disebut pragmatik. Pragmatik sebagai cabang ilmu bahasa mengkaji tentang maksud suatu ujaran yang memiliki satuan analisis berupa tindak tutur. Tindak tutur merupakan bentuk tindakan yang dilakukan melalui tuturan yang dilakukan oleh penutur untuk menyampaikan maksud dan tujuannya kepada orang lain di dalam peristiwa tutur. Searle (dalam Rahardi 2005:35 36) mengemukakan bahwa secara pragmatik setidak-tidaknya ada tiga jenis tindakan yang dapat diwujudkan oleh penutur yakni: (1) tindak lokusioner ( locutionary acts), (2) tindak ilokusioner (ilocutionary acts), dan (3) tindak perlokusioner (perlocutionary acts). Terkait dengan tindak tutur ilokusi, terdapat lima jenis tindak tutur yang terdiri dari tindak tutur asertif, direktif, ekpresif, komisif, dan deklaratif. Kelima tindak tutur tersebut memiliki pembagian dan fungsinya masing-masing. Chaer (1995:65) menyatakan bahwa tindak tutur ilokusi lebih dilihat pada makna atau arti tindakan dalam tuturannya. Searle (dalam Dardjowidjojo 1994:48) menyatakan tindak tutur representatif (disebut asertif) merupakan tindak tutur yang mengikat penuturnya kepada kebenaran atas apa yang dikatakannya, misalnya menyatakan, melaporkan, menunjukkan, dan menyebutkan. Tindak tutur direktif (disebut impositif) merupakan tindak tutur yang berbentuk menyuruh, memohon, menuntut, menyarankan, dan menantang. Tindak tutur ekspresif merupakan tindak tutur yang berbentuk memuji, mengucapkan terimakasih, mengkritik, dan mengeluh. Tindak tutur komisif yaitu tindak tutur yang mengikat penuturnya untuk melaksanakan apa yang disebutkan didalam ujarannya, misalnya berjanji, bersumpah, dan mengancam. Tindak tutur deklarasi (bukan deklaratif) merupakan tindak tutur yang berbentuk memutuskan, membatalkan, melarang, mengizinkan, dan memberi maaf.pada dasarnya setiap penutur dalam kegiatan bertutur dapat memahami strategi bertutur agar dapat menghindari kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Kajian tindak tutur ilokusi dan strategi bertutur tidak hanya terdapat dalam kehidupan sehari-hari saja, namun juga dapat dilihat dalam acara-acara stasiun televisi. Tindak tutur dan strategi bertutur tersebut dapat dilihat pada salah satu acara dakwah yaitu Mamah dan Aa Beraksi di Indosiar. Mamah dan Aa Beraksi di Indosiar adalah salah satu program acara dakwah yang ditayangkan pada salah satu televisi swasta yaitu di Indosiar setiap hari pada jam 06.00-07.30 Wib yang di isi oleh Mamah Dedeh. Mamah Dedeh mengkolaborasikan ceramah yang disampaikannya dengan beberapa humor sehingga ceramah yang disampaikannya tidak terkesan monoton. Dalam menyampaikan ceramahnya itu, penutur (Mamah Dedeh) tidak hanya harus menuturkan mengenai halhal yang dapat mempengaruhi lawan tuturnya, tetapi lawan tuturnya juga diharapkan, mampu memahami dan melakukan tindakan setiap tuturan yang disampaikan penutur ( Mamah Dedeh). Tuturan yang disampaikan Mamah Dedeh tidak terlepas dari strategi bertutur. Penggunaan tindak tutur ilokusi dan strategi bertutur yang digunakan Mamah Dedeh dalam menyampaikan ceramahnya berpengaruh terhadap berlangsungnya acara Mamah dan Aa Beraksi di Indosiar, sehingga acara Mamah da Aa Beraksi di Indosiar menjadi salah satu acara dakwah yang bertahan sampai sekarang. Pada acara Mamah dan Aa Beraksi di Indosiar ditemukan tindak tutur ilokusi yang digunakan oleh Mamah Dedeh dalam menyampaikan ceramahnya. Jenis tindak tutur ilokusi yang ditemukan meliputi tindak tutur representatif dalam bentuk menyatakan dan menyebutkan. Tindak tutur direktif dalam bentuk menyuruh, menyarankan dan menantang. Tindak tutur ekspresif dalam bentuk memuji

dan mengkritik,dan mengeluh. Tindak tutur deklarasi dalam bentuk melarang dan mengizinkan, Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimanakah jenis-jenis tindak tutur ilokusi yang terdapat dalam ceramah Mamah Dedeh pada acara Mamah dan Aa Beraksi di Indosiar dan bagaimanakah strategi bertutur berdasarkan tindak tutur ilokusi yang digunakan Mamah Dedeh dalam menyampaikan ceramahnya pada acara Mamah dan Aa Beraksi di Indosiar. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah tuturan dalam ceramah Mamah Dedeh pada acara Mamah dan Aa Beraksi di Indosiar. Sumber data dalam penelitian ini adalah video ceramah Mamah Dedeh pada acara Mamah dan Aa Beraksi di Indosiar yang diunduh dari youtube sebanyak 4 tema pada bulan Februari tahun 2016. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode simak dengan teknik catat (Sudaryanto:1993:133_135). Langkah-langkah yang dilakukan dalam mengumpulkan data yaitu: (1) mengunduh video kegiatan berceramah yang dilakukan Mamah Dedeh pada Februari tahun 2016 (2) menyimak semua tuturan yang terdapat pada acara Mamah dan Aa Beraksi di Indosiar (3) mencatat semua tuturan yang terdapat pada acara Mamah dan Aa Beraksi di Indosiar (4) mengelompokkan data ke dalam tabel inventarisasi tindak tutur ilokusi dan strategi bertutur. Menurut Mahsun (2005:229), analisis data merupakan upaya yang dilakukan untuk mengklasifikasikan, mendeskripsikan data, menyamakan data yang sama dan membedakan data yang berbeda, serta menyisihkan pada kelompok lain data yang serupa, tetapi tidak sama. Setelah data dikumpulkan, maka teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) mengklasifikasikan data yang telah didapat dari rekaman video ceramah Mamah Dedeh dalam acara Mamah dan Aa Beraksi di Indosiar, (2) mendeskripsikan data yang berhubungan dengan tindak tutur ilokusi dan strategi bertutur yang digunakan Mamah Dedeh pada Acara Mamah dan Aa Beraksi di Indosiar (3) Menganalisis dan membahas data yang telah diklasifikasikan, (4) Mencatat dan menyimpulkan hasil penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan di atas ditemukan ada empat jenis tindak tutur ilokusi. Tindak tutur representatif ditemukan 37 tindak tutur, terbagi atas 4 tindak tutur menyatakan dan 33 tindak tutur menunjukkan. Tindak tutur direktif ditemukan 39 tindak tutur, terbagi atas tindak tutur 20 menyuruh, 14 tindak tutur menyarankan, dan 5 tindak tutur menantang. Tindak tutur ekspresif ditemukan 15 tindak tutur, terbagi atas tindak tutur 2 tindak tutur memuji, 13 tindak tutur mengkritik dan 1 tindak tutur mengeluh. Tindak tutur Deklarasi ditemukan 15 tindak tutur, terbagi atas 8 tindak tutur melarang dan 6 tindak tutur mengizinkan. Berdasarkan tindak tutur ilokusi dapat dilihat strategi yang digunakan dalam suatu tuturan. Strategi yang ditemukan dari penelitian ini, yaitu 70 strategi bertutur terus terang tanpa basa basi (BTTB), 35 strategi bertutur dengan basa basi kesantunan positif (BBKP), dan 1 strategi bertutur dengan basa basi kesantunan nega tif (BBKN). Strategi bertutur yang tidak ditemukan pada penelitian ini adalah strategi bertutur secara samar-samar dan bertutur dalam hati (diam). A. Jenis Tindak Tutur Ilokusi yang Digunakan Oleh Mamah Dedeh pada acara Mamah dan Aa Beraksi di Indosiar 1. Tindak Tutur Representatif Searle (dalam Dardjowidjojo 1994:48) menyatakan tindak tutur representatif (disebut asertif) merupakan tindak tutur yang mengikat penuturnya kepada kebenaran atas apa yang dikatakannya. Misalnya menyatakan, melaporkan, menunjukkan, dan menyebutkan. Dari hasil penelitian, ditemukan 2 bentuk tindak tutur representatif yaitu tindak tutur menyatakan dan tindak tutur menunjukkan. Berikut ini dijelaskan masing-masing bentuk tindak tutur tersebut yaitu sebagai berikut.

a. Tindak Tutur Menyatakan Tindak tutur menyatakan yaitu tindak tutur dinyatakan penutur sesuai dengan kenyataan. Tindak tutur menyatakan merupakan cenderung bersifat subyektif karena penutur bermaksud mengemukakan informasi berdasarkan pengertiannya terhadap informasi tersebut pada lawan tutur. Tindak tutur representatif menyatakan dapat dilihat dalam tuturan Mamah Dedeh berikut ini. (1) Kalau kita niatnya udah mantap. Faiza zamta fataakkal alallah. Kalau sudah punya Ajam, niat yang kuat, sudah serahkan kepada Allah, Saya yakin kalau niat bangun jam 12, itu pasti bangun jam 12. Saya yakin kalau kita niat bangun jam 3, itu pasti akan bangun jam 3. Tuturan (1) di atas termasuk tindak tutur menyatakan karena penutur menyatakan informasi yang bersifat subjektif kepada lawan tuturnya. Informasi yang disampaikan oleh penutur itu juga harus sesuai dengan kenyataan yang ada. Tuturan tersebut dilaksanakan oleh penutur (Mamah Dedeh) ditujukan kepada lawan tuturnya (Ibu Siti) yang berta nya tentang tentang kiat-kiat untuk bangun tengah malam agar bisa melaksanakan salat tahajud. Maksud dari kutipan tuturan tersebut adalah penutur bertujuan memberikan informasi kepada mitra tuturnya dengan cara menyatakan jika seseorang berniat niat ikhlas untuk beribadah kepada Allah untuk bangun tengah malam untuk melaksanakan salat tahajud maka orang itu akan bangun. Penggunaan frasa saya yakin menjadi penanda bahwa kutipan tuturan tersebut merupakan tindak tutur representatif dalam bentuk menyatakan. b. Tindak Tutur Menunjukkan Tindak tutur menunjukkan adalah tindak tutur yang mengikat penuturnya atas apa yang dituturkannya dengan menggunakan tuturan yang berisi menunjukkan. Tindak tutur representatif menunjukkan dapat dilihat dalam tuturan Mamah Dedeh berikut ini. (2) Jadi Allah menciptakan malam tidak sia-sia. Malam itu kata Allah buat pakaian. Kenapa buat pakaian? Kita kalau malam tidur serasa diselimuti. Tuturan (2) di atas termasuk tindak tutur menunjukkan karena tuturan yang disampaikan penutur menggunakan tuturan yang berisi menunjukkan. Tuturan yang digunakan penutur termasuk tindak tutur menunjukkan ditandai dengan kalimat Jadi Allah menciptakan malam tidak sia-sia. Malam itu kata Allah buat pakaian. Kutipan tuturan tersebut dilaksanakan oleh penutur (Mamah Dedeh) ditujukan kepada lawan tuturnya (jamaah yang hadir di studio dan penonton yang ada di rumah) pada saat menyampaikan ceramahnya dan belum masuk pada sesi tanya jawab. Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur menunjukkan kepada lawan tuturnya tentang tujuan Allah menciptakan malam yang diibaratkan seperti pakaian melindungi tubuh. 2. Tindak Tutur Direktif Searle (dalam Dardjowidjojo 1994:48) menyatakan bahwa tindak tutur direktif (disebut impositif) merupakan tindak tutur yang berbentuk menyuruh, memohon, menuntut, menyarankan, dan menantang. Dari hasil penelitian, ditemukan 3 bentuk tindak tutur direktif yaitu tindak tutur menyuruh, tindak tutur menyarankan, dan tindak tutur menantang. Berikut ini dijelaskan masing-masing bentuk tindak tutur tersebut yaitu sebagai berikut. a. Tindak Tutur Menyuruh Tindak tutur menyuruh adalah tuturan yang menyuruh mitra tutur untuk melakukan sesuatu. Tindak tutur direktif menyuruh dapat dilihat dalam tuturan Mamah Dedeh berikut ini.

(3) Ajis, coba artinya apa? Bismikaallahhumaahyabismika amut. Jis, ngomong Jis. Tuturan (3) di atas termasuk tindak tutur menyuruh karena tuturan yang digunakan penutur menyuruh lawan tuturnya untuk melakukan sesuatu. Tuturan yang digunakan penutur termasuk tindak tutur menunjukkan ditandai dengan kalimat Ajis, coba artinya apa? Bismikaallahhumaahya yabismikaamut. Jis, ngomong Jis. Maksud dari kutipan tuturan tersebut adalah penutur (Mamah Dedeh) bertujuan menyuruh petutur (Ajis) untuk menyebutkan arti dari doa ketika akan tidur. b. Tindak Tutur Menyarankan Tindak tutur menyarankan merupakan tindak tutur yang dituturkan oleh penutur untuk menganjurkan atau memberi saran kepada mitra tuturnya untuk dipertimbangkan dan bersifat tidak memaksa. Tindak tutur direktif menyarankan dapat dilihat dalam tuturan Mamah Dedeh berikut ini. (4) Jadi begini pamirsa, saya sarankan Anda ya, kalau yang namanya rumah tangga sudah lama, cari sesuatu yang dulu kenapa Anda tertarik. Tuturan (4) di atas termasuk tindak tutur menyarankan karena tuturan yang disampaikan penutur menggunakan tuturan yang menganjurkan atau memberi saran kepada mitra tuturnya untuk dipertimbangkan dan bersifat tidak memaksa. Tuturan yang digunakan penutur termasuk tindak tutur menunjukkan ditandai dengan kalimat saya sarankan Anda ya, kalau yang namanya rumah tangga sudah lama, cari sesuatu yang dulu kenapa Anda tertarik. Maksud dari kutipan tuturan tersebut adalah penutur (Mamah Dedeh) bertujuan untuk memberikan saran kepada mitra tuturnya untuk mencari sesuattu yanh dulunya disukai oleh suami dan membuat suami tertarik. Hal itu diucapkan oleh penutur (Mamah Dedeh) karena ada jamaah yang bertanya ba gaimana cara menghadapi sikap suami yang berselingkuh. Oleh karena itu penutur (Mamah Dedeh) memberikan saran kepada lawan tuturnya itu untuk menghindarkan lawan tuturnya dari perbuatan suami lawan tuturnya yang berselingkuh. c. Tindak Tutur Menantang Tindak tutur menantang adalah tindak tutur untuk memotivasi seseorang agar mau mengerjakan sesuatu yang dituturkan oleh penutur. Tindak tutur direktif menantang dapat dilihat dalam tuturan Mamah Dedeh berikut ini. (5) Kalau kita orang mampu bilang nggak mampu, maukah Anda rejeki benarbenar dihabiskan oleh Allah Tuturan (5) di atas termasuk tindak tutur menantang karena tuturan yang disampaikan penutur bertujuan untuk memotivasi seseorang agar mau mengerjakan sesuatu yang dituturkan oleh penutur. Tuturan yang digunakan penutur termasuk tindak tutur menantang ditandai dengan kalimat kalau kita orang mampu bilang nggak mampu, maukah Anda rejeki benar-benar dihabiskan oleh Allah. Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur menantang mitra tuturnya yang mampu, sedangkan ia merasa tidak mampu, apakah mitra tuturnya siap jika rejekinya benar-benar dihabiskan oleh Allah. Oleh karena itu penutur menantang mitra tuturnya apakah mitra tuturnya sanggup jika rezkinya benar-benar dihabiskan oleh Allah karena tidak mensyukuri rejeki yang telah diberikan oleh Allah. 3. Tindak Tutur Ekspresif Searle (dalam Dardjowidjojo, 1994:48) menyatakan tindak tutur ekspresif merupakan tindak tutur yang berbentuk memuji, mengucapkan terimakasih, mengkritik, dan mengeluh. Dari hasil

penelitian, ditemukan 3 bentuk tindak tutur yaitu tindak tutur memuji, tindak tutur mengkrtitik, dan tindak tutur mengeluh. Masing-masing dari tindak tutur tersebut dijelaskan sebagai berikut ini. a. Tindak Tutur Memuji Tindak tutur memuji merupakan tindak tutur yang menyatakan kelebihan yang ada pada diri lawan tutur. Tindak tutur ekspresif memuji dapat dilihat dalam tuturan Mamah Dedeh berikut ini. (6) Mamah Dedeh : Fawailullilmusollinallazinahum ansolatihimsahum.tahu Intan artinya? Coba Del artinya. Biar dia ngarti Abdel : Celakalah orang-orag yang salat, yaitu orang yang lalai dengan salatnya Mamah Dedeh : Tu pinter dia. Tuturan (6) di atas termasuk tindak tutur memuji karena tuturan yang disampaikan penutur bertujuan untuk menyatakan kelebihan yang ada pada diri lawan tutur.tuturan yang digunakan penutur termasuk tindak tutur memuji ditandai dengan kalimat tu pinter dia. Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur memuji petutur karena petutur bisa menjawab pertanyaan dari penutur untuk menyebutkan arti dari Fawailullilmusollinallazinahum ansolatihimsahum yaitu ayat yang menjelaskan tentang orang yang lalai dalam melaksanakan salat akan menjadi orang yang merugi/celaka. b. Tindak Tutur Mengkritik Tindak tutur mengkritik merupakan tindak tutur yang sifatnya menyampaikan hasil evaluasi biasanya bernilai negatif. Tindak tutur ekspresif mengkritik dapat dilihat dalam tuturan Mamah Dedeh berikut ini. (7) Ibu Nurjanah : Saya mau menanyakan masalah akikah nih Mah. Saya punya anak laki-laki, sedangkan akikah katanya kan kalau kambing diwajibkan 2 ekor ya Mah ya. Ternyata saya mampunya cuma satu ekor. Gimana hukumnya Mah, sah nggak gitu Mah? Mamah Dedeh : Gelang Anda berapa harganya? Cincin Anda berapa, bros Anda berapa harganya? Kalau Anda bilang cuma mampu satu, bohong kali. Saya nggak yakin. Tuturan (7) di atas termasuk tindak tutur mengkritik karena tuturan yang disampaikan penutur sifatnya sifatnya menyampaikan hasil evaluasi biasanya bernilai negatif. Tuturan yang digunakan penutur termasuk tindak tutur mengkritik ditandai dengan tuturan penutur yaitu gelang Anda berapa harganya? Cincin Anda berapa, bros Anda berapa harganya? Kalau Anda bilang cuma mampu satu, bohong kali. Saya nggak yakin. Tuturan tersebut dilaksanakan oleh penutur (Mamah Dedeh) ditujukan kepada petutur (Ibu Nurjanah) yang menanyakan tentang sah atau tidak akikah yang ia lakukan karena hanya menyemblih 1 ekor kambing untuk pelaksanaan akikah untuk anak laki-laki. Maksud dari kutipan tuturan penutur tersebut adalah penutur mengkritik petutur yang merupakan orang yang mampu untuk melaksanakan akikah mengatakan tidak mampu. Penutur mengkritik petutur karena penutur melihat secara langsung petutur menggunakan banyak perhiasan dan mengatakan bahwa ia tidak mampu menyemblih 2 ekor kambing untuk pelaksanaan akikah untuk anaknya yang laki-laki.

c. Tindak Tutur Mengeluh Tindak tutur mengeluh merupakan tindak tutur yang terjadi karena penutur ingin mengungkapkan rasa susah yang disebabkan oleh penderitaan, kesakitan, ataupun kekecewaan. Tindak tutur ekspresif mengkritik dapat dilihat dalam tuturan Mamah Dedeh berikut ini. (8) kemudian juga dari segi kesehatan, orang yang banyak bangun pagi itu lebih cerdas daripada orang yang bangunnya kesiangan. Apalagi kalau sampai salat subuhnya setengah 7, Masya Allah Robbi ya Karim. Bagaimana sesibuk sibuknya ngerjain kerjaan kantor. Nggak gitu-gitu amat kali orang. Tuturan (8) di atas termasuk tindak tutur mengeluh karena tindak tutur yang terjadi penutur ingin mengungkapkan rasa susah yang disebabkan oleh penderitaan, kesakitan, ataupun kekecewaan. Tuturan yang digunakan penutur termasuk tindak tutur mengkritik ditandai dengan kalimat Apalagi kalau sampai salat subuhnya setengah 7, Masya Allah Robbi ya Karim. Bagaimana sesibuk sibuknya ngerjain kerjaan kantor. Nggak gitu-gitu amat kali orang. Tuturan tersebut dilaksanakan oleh penutur (Mamah Dedeh) ditujukan kepada petutur (semua jamaah yang hadir di studio dan penonton) yang mengungkapkan keluhannya karena ia merasa kecewa melihat orang yang sibuk mengerjakan pekerjaan kantor hingga lalai dalam melaksanakan salat karena bangun kesiangan. Tuturan tersebut dilaksanakan penutur (Mamah Dedeh) pada saat menyampaikan kesimpulan dari ceramah yang disampaikannya. d. Tindak Tutur Deklarasi Menurut Searle (dalam Dardjowidjojo, 1994:48) tindak tutur deklarasi (bukan deklaratif) merupakan tindak tutur yang berbentuk memutuskan, membatalkan, melarang, mengizinkan, dan memberi maaf. hasil penelitian, ditemukan 2 bentuk tindak tutur dekarasi yaitu tindak tutur melarang dan tindak tutur mengizinkan. masing-masing jenis tindak tersebut dijelaskan sebagai berikut. a. Tindak Tutur Melarang Tindak tutur melarang adalah tindak tutur yang dilakukan penutur denagn tujuan meminta mitra tutur untuk tidak melakukan sesuatu. Tindak tutur deklarasi melarang dapat dilihat dalam tuturan Mamah Dedeh berikut ini. (9) Jangan jadi kompor mleduk, nggak usah ngomongin orang, yang penting diri kita bener. Soal orang lain jangan dipikirin. Tuturan (9) di atas termasuk tindak tutur melarang karena yang dilakukan penutur dengan tujuan meminta mitra tutur untuk tidak melakukan sesuatu. Tuturan yang digunakan penutur termasuk tindak tutur melarang ditandai dengan kalimat Jangan jadi kompor mleduk, nggak usah ngomongin orang, yang penting diri kita bener. Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur melarang mitra tuturnya untuk menjadi orang yang suka mengadu domba dan mempergunjingkan urusan orang lain. Penutur menjelaskan kepada petutur bahwa lebih baik mengurus urusan sendiri daripada mengurus urusan orang lain. Penggunaan kata jangan menjadi penanda bahwa tuturan di atas termasuk tindak tutur melarang. Tuturan tersebut dilaksanakan penutur (Mamah Dedeh) pada saat menyampaikan kesimpulan dari ceramah yang disampaikannya.

b. Tindak Tutur Mengizinkan Tindak tutur mengizinkan merupakan tindak tutur yang dilakukan oleh penutur dengan tujuan untuk memperbolehkan mitra tutur untuk melakukan sesuatu. Tindak tutur deklarasi mengizinkan dapat dilihat dalam tuturan Mamah Dedeh berikut ini. (10) Abdel : Tapi kalau emang bener-bener nggak kuat boleh gugat cerai? Mamah Dedeh : Boleh, Capek punya laki begitu. Mendingan nggak punya laki daripada punya laki nyebelin. Tuturan (10) di atas termasuk tindak tutur mengeluh karena tindak tutur yang dilakukan oleh penutur dengan tujuan untuk memperbolehkan mitra tutur untuk melakukan sesuatu. Tuturan yang digunakan penutur termasuk tindak tutur mengizinkan ditandai dengan kalimat Boleh, Capek punya laki begitu. Mendingan nggak punya laki daripada punya laki nyebelin. Tuturan tersebut termasuk tindak tutur mengizinkan ditandai dengan kalimat Boleh, capek punya laki begitu. Mendingan nggak punya laki daripada punya laki nyebelin. Maksud dari ke dua kutipan tersebut adalah penutur mengizinkan petutur (Ibu Acah) untuk menggugat cerai jika sudah tidak mampu lagi menjalani kehidupan rumah tangganya. Tuturan ini dilaksanakan oleh penutur (Mamah Dedeh) ditujukan kepada lawan tuturnya (Abdel) yang bertanya apakah seorang istri diperbolehkan untuk menggugat cerai jika benar-benar tidak sanggup menjalani kehidupan tumah tangga. B. Strategi Bertutur yang Digunakan Oleh Mamah Dedeh pada acara Mamah dan Aa Beraksi di Indosiar Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti menemukan tiga jenis strategi bertutur yang digunakan oleh Ustaz Yusuf Mansur dalam acara Mamah Dedeh pada acara Mamah dan Aa Beraksi di Indosiar, yaitu bertutur terus terang tanpa basabasi, bertutur dengan basa-basi kesantunan positif, dan bertutur dengan basa-basi kesantunan negatif. a. Bertutur Terus Terang Tanpa Basa Basi (BTTB) Strategi bertutur terus terang tanpa basa-basi artinya penutur mengucapkan suatu tuturan tanpa memperhatikan perasaan penuturnya, artinya situasi tingkat keterancaman muka petutur semakin rendah. Tuturaan tersebut dapat dilihat pada kutipan berikut ini. (11) Ajis, coba artinya apa? Bismikaallahummaahyawa bismikaamut? Jis, ngomong Jis. Tuturan (11) di atas dilaksanakan oleh Mamah Dedeh yang menyuruh Ajiz untuk menyebutkan arti doa bangun tidur. Strategi yang digunakan oleh penutur (Mamah Dedeh) adalah strategi bertutur terus terang tanpa basa basi. Alasan tindak tutur tersebut dikatakan strategi bertutur terus terang tanpa basa basi karena Mamah Dedeh menyampaikan maksudnya secara langsung kepada Ajiz untuk menyebutkan arti dari doa bangun tidur. Oleh sebab itulah, tuturan tersebut merupakan strategi bertutur terus terang tanpa basa basi. b. Bertutur dengan Basa-Basi Kesantunan Positif Bertutur terus terang dengan basa-basi kesantunan positif, strategi ini digunakan oleh penutur untuk memenuhi hasrat petutur agar segala sesuatu yang ada dalam dirinya dinilai baik atau positif. Tuturan tersebut dapat dilihat pada kutipan berikut ini. (12) Jadi Allah menciptakan malam tidak sia-sia. Malam itu kata Allah buat pakaian. Kenapa buat pakaian? Kita kalau malam tidur serasa diselimuti.

Tuturan (12) di atas termasuk ke dalam jenis tindak tutur menunjukkan. Strategi bertutur yang digunakan penutur adalah strategi bertutur terus terang dengan basa basi kesantunan positif (bersikap optimis kepada Mitra tutur), yaitu penutur (Mamah Dedeh) yakin jika seseorang berniat untuk bangun tengah malam untuk melaksanakan salat tahajud maka orang itu akan bangun. Strategi yang digunakan dengan memperlihatkan keoptimisan dapat memperhalus tuturan yang disampaikan penutur, sehingga lawan tutur tidak merasa dipaksa untuk melakukan sesuai dengan apa yang dituturkan penutur. Hal ini dapat dilihat dari kutipan tuturan penutur yaitu jadi Allah menciptakan malam tidak sia-sia. Malam itu kata Allah buat pakaian. Kenapa buat pakaian? Kita kalau malam tidur serasa diselimuti. c. Bertutur dengan Basa-Basi Kesantunan Negatif Bertutur terus terang dengan kesantunan negatif, strategi bertutur ini digunakan oleh penutur untuk memenuhi minat petutur agar segala sesuatu yang ada di dalam dirinya dinilai baik atau positif. Tuturan tersebut antara lain dapat dilihat pada kutipan berikut ini. (13) Mamah Dedeh : Fawailullilmu sollinallazina nahum ansolatihim sahum. Tahu Intan artinya? Coba Del artinya. Biar dia ngarti Abdel : Celakalah orang-orag yang salat, yaitu orang yang lalai dengan salatnya Mamah Dedeh : Tu pinter dia. Tuturan (13) di atas termasuk ke dalam jenis tindak tutur memuji. Dari tindak tutur memuji tersebut dapat dilihat strategi yang digunakan oleh penutur (Mamah Dedeh). Strategi bertutur yang digunakan penutur adalah strategi dengan basa basi kesantunan negatif karena dalam memyampaikan tuturannya, penutur (Mamah Dedeh) menyelamatkan muka lawan tuturnya dengan memberikan pujian kepada lawan tuturnya. PENUTUP Berdasarkan temuan penelitian dan pembahasan tentang bentuk tindak tutur ilokusi dalam ceramah Mamah Dedeh pada acara Mamah dan Aa Beraksi di Indosiar dapat disimpulkan bahwa bentuk tindak tutur yang dominan dalam acara talkshow Kick Andy di Metro TV adalah bentuk tindak tutur menunjukkan. Srtategi bertutur terus terang yang banyak digunakan dalam acara Dedeh pada acara Mamah dan Aa Beraksi di Indosiar adalah strategi bertutur terus terang tanpa basa basi (BTTB). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, adapun saran yang dapat peneliti berikan adalah sebagai berikut Pertama, disarankan bagi mahasiswa dapat memperdalam ilmunya di bidang pragmatik, khususnya mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, karena pragmatik adalah ilmu bahasa yang mempelajari makna bahasa sesuai dengan konteks. Dengan memahami tindak tutur yang digunakan dalam tuturan maka akan terjadi kelancaran dalam berinteraksi. Tidak hanya itu, pemahaman pragmatik akan memberi pembelajaran pada kita bahwa dalam bertutur ada strategi yang harus digunakan untuk menjaga tidak munculnya kesalahpahaman antar peserta pertuturan. Kedua, bagi peneliti lain, dapat mengkaji pragmatik lebih dalam lagi karena dapat menambah memperluas khazanah ilmu bahasa, khsususnya bahasa lisan. KEPUSTAKAAN Darjdowidjojo, Soenjono. 1994. Mengiring Rekan Sejati. Jakarta: Universitas Katolik Indonesia. Atma Jaya. Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Rahardi, Kunjana.2005.Pragmatik kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. Sudaryanto.1993. Metode dan Aneka Teknk Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Kebudayaan secara Linguistik.Yogyakarta: Duta Wacana University Press.