LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN / KEBERSIHAN

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEKADAU NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN / KEBERSIHAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 09 TAHUN 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 09 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II MALUKU TENGGARA NOMOR 01 TAHUN 1999 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN / KEBERSIHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR


PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN ILIR NOMOR : 03 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DAN KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN / KEBERSIHAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 20 Tahun 2006 Serie : C Nomor : 5 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 26 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN / KEBERSIHAN

SERI C NOMOR 05 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN / KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGANJUK,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN / KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

L E M B A R AN D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 12 TAHUN 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 12 TAHUN 2006 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 11 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI PENGANGKUTAN SAMPAH/KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 22 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 4 TAHUN 2008

L E M B A R AN D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 07 TAHUN 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 07 TAHUN 2006 T E N T A N G

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

BUPATI BENER MERIAH QANUN KABUPATEN BENER MERIAH NOMOR : 19 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN DALAM KABUPATEN BENER MERIAH

BUPATI SORONG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SORONG NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI IZIN TEMPAT USAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 8 TAHUN 2000 SERI B PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 8 TAHUN 2000 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 17 TAHUN 2002 SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 13 TAHUN 2002 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 3 Tahun : 2003 Seri : C

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN / KEBERSIHAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2009 NOMOR

PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR : 23 TAHUN 2006

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2008 NOMOR 18

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2011 NOMOR 46 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BENER MERIAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BURU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA,

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

LEMBARAN DAERAH TAHUN 2000 NOMOR 44 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 41 TAHUN 2000 TENTANG

BUPATI BALANGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 35 TAHUN : 2005 SERI : C NOMOR : 2 QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 35 TAHUN 2005

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PENJUALAN PRODUKSI USAHA DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LABUHANBATU Nomor 39 Tahun 2011 Seri B Nomor 39

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DAN KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 9 TAHUN 2000 SERI B PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 9 TAHUN 2000 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL

PEMERINTAH KABUPATEN MAJENE

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/ KEBERSIHAN

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS

SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 08 TAHUN?? 2003 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PRABUMULIH,

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI IJIN TRAYEK ANGKUTAN DARAT DI KABUPATEN MURUNG RAYA

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2005 NOMOR 36 SERI C NOMOR SERI 14 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 21 TAHUN 2005

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 8 TAHUN 2000 TENTANG RETRIBUSI KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULELENG,

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN NOMOR 09 TAHUN 1999 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN / KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG

PEMERINTAH KOTA PONTIANAK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 05 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 21 TAHUN 2001 TENTANG PENGESAHAN PENDIRIAN DAN PERUBAHAN BADAN HUKUM KOPERASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI TELUK WONDAMA

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG IZIN USAHA PENGGILINGAN PADI, HULLER DAN PENYOSOHAN BERAS

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG LEGES DAN BIAYA ADMINISTRASI DALAM KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG FASILITAS DAN PAJAK PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU SELATAN NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DAN KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABALONG,

BUPATI BALANGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK PETA

v t :Wk PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOMBANA NOMOR: 2> TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 62 TAHUN 2006 SERI : C PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 6 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 01 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI JASA PERIZINAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 09 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERIAN IJIN TEMPAT USAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR : 3 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN / KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 04 TAHUN 2003 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 15 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/ KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT NOMOR 08 TAHUN 2001 T E N T A N G PENGENDALIAN PENEBANGAN DAN PEREMAJAAN TANAMAN KELAPA BUPATI LAMPUNG BARAT

Perda Kab. Belitung No. 15 Tahun

LEMBARAN DAERAH KOTA BANJARMASIN TAHUN 2008 NOMOR 23

Transkripsi:

SALINAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 10 TAHUN 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN / KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BALANGAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka membina dan meningkatkan kebersihan kota, diperlukan partisipasi aktif dari masyarakat untuk menjadikan kota yang indah, bersih, aman, damai dan harmonis yang pelaksanaannya dilakukan secara sadar, terpadu dan terarah antara masingmasing individu masyarakat dan Pemerintah; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Retribusi Pelayanan Persampahan / Kebersihan. Mengingat : 1. UndangUndang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3290); 2. UndangUndang Nomor 18 tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3685) sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Republik Indonesia Nomor 4048 );

3. Undangundang Nomor 2 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan di Propinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4265); 4. UndangUndang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 5. UndangUndang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 6. [UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); 7. UndangUndang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 4438); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan UndangUndang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3258); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 119); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4593); 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Daerah; 13. Keputusan Menteri Kehakiman Nomor M.04PW.03 Tahun 1984 tentang Wewenang Penyidik Pegawai Negeri Sipil; 14. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 174 Tahun 1997 tentang Pedoman Tata Cara Pemungutan Retribusi Daerah; 15. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 175 Tahun 1997 tentang Tata Cara Pemeriksaan di Bidang Retribusi Daerah; 16. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 147 Tahun 1998 tentang Komponen Penetapan Tarif Retribusi; 17. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BALANGAN Dan BUPATI BALANGAN M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN / KEBERSIHAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Balangan.

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah Kabupaten Balangan. 3. Bupati adalah Bupati Balangan. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Balangan. 5. Pejabat adalah Pegawai yang diberi tugas tertentu di bidang retribusi sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. 6. Tempat pembuangan sementara yang selanjutnya dapat disingkat TPS adalah tempat pembuangan sampah yang berasal dari lingkungan di Desa / Kelurahan sebelum di angkut ke TPA. 7. Tempat pembuangan akhir yang selanjutnya dapat disingkat TPA adalah tempat untuk menampung, mengolah dan memusnahkan sampah. 8. Sampah adalah limbah yang berbentuk padat atau setengah padat yang berasal dari kegiatan orang pribadi atau badan yang terdiri dari bahan organik dan anorganik, logam dan non logam yang dapat terbakar, tetapi tidak termasuk buangan biologis/kotoran manusia dan sampah berbahaya. 9. Badan adalah suatu bentuk badan usaha yang meliputi Perseroan Terbatas (PT), Persekutuan Komanditer (CV), Firma (Fa), Perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Daerah (BUMN/BUMD) dengan nama dan bentuk apapun, Persekutuan, Perkumpulan, Kongsi, Firma, Koperasi, atau Organisasi yang sejenis, Lembaga Swadaya serta Badan Usaha Lainnya. 10. Retribusi Jasa Umum adalah retribusi atas jasa yang disediakan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan atau kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan. 11. Retribusi Pelayanan Pengelolaan Persampahan dan Kebersihan yang selanjutnya disebut retribusi adalah pembayaran atas jasa pelayanan persampahan dan kebersihan yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan pribadi atau badan. 12. Sampah Khusus adalah sampah bekas bongkaran bangunan dan sejenisnya, sampah bekas tebangan pohon dan sejenisnya. BAB II NAMA, OBJEK DAN SEBJEK RETRIBUSI Pasal 2 Dengan nama Retribusi Pelayanan Pengelolaan Persampahan dan Kebersihan dipungut retribusi atas pelayanan pengelolaan persampahan dan kebersihan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah.

Pasal 3 Objek Retribusi meliputi : a. Pengambilan dan pengangkutan sampah dari sumber ke TPA atau; b. Pengambilan dan pengangkutan sampah dari TPS ke TPA; c. Pengelolaan dan atau pemusnahan sampah di TPA; d. Pelayana kebersihan jalan umum, drainase dan taman; e. Pelayanan kebersihan pasar; f. Pelayanan kebersihan terminal dan fasilitas umum lainnya; g. Pelayanan persampahan untukkegiatan insidentil/pertunjukan. Pasal 4 Subjek retribusi adalah orang pribadi atau badan yang dapat dikenakan retribusi. BAB III GOLONGAN RETRIBUSI Pasal 5 Retribusi Pelayanan Pengelolaan Persampahan dan Kebersihan digolongkan sebagai Retribusi Jasa Umum. BAB IV CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA Pasal 6 Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan jenis bangunan, kelas jalan, dan jenis kegiatan. Pasal 7 (1) Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan besarnya tarif retribusi dimaksudkan untuk : a. Peningkatan pelayanan persampahan; b. Menutupi biaya penyelenggaraan pelayanan; c. Mempertimbangkan kemampua masyarakat dan aspek keadilan.

(2) Biaya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) antara lain biaya pengumpulan, pengangkutan dan pengolahan sampah dan atau pemusnahan sampah. BAB VI STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF Pasal 8 (1) Struktur dan besarnya tarif sebagaimana dimaksud pada Pasal 7 ayat (2) ditetapkan berdasarkan ketentuan sebagai berikut : a. Perkantoran; b. Rumah tangga; c. Perdagangan; d. Rumah sakit da puskesmas; e. Tempat hiburan, olah raga, dan seni; f. Industri; g. Kegiatan insidentil lainnya. (2) Besarnya tarif sebagaimana dimaksud pada Pasal 7 ayat (1) adalah sebagai berikut : I. KOMPLEK / BANGUNAN RUMAH HARIAN DAN USAHA No Wajib Retribusi Sumber Sampah Retibusi Perhari Retribusi/ Bulan 1 2 3 4 5 1. Rumah Tangga Setiap rumah atau Rp. 2.000, sepetak rumah harian 2. Perkantoran Pemerintah Kantor Rp. 2.500, 3. Perkantoran Perusahaan CV PT Kantor Rp. 6.000, Rp. 10.000, 4. Hotel Berbintang hotel berbintang Rp. 30.000, 5. Hotel non Berbintang Hotel non Rp. 15.000,

Berbintang 6. Wisma wisma Rp. 5.000, 7. Penginapan penginapan Rp. 2.500, 8. Bangsal Kayu bangsal kayu Rp. 15.000, 9. Rumah makan/ Restaurant Rumah makan, restaurant Rp. 6.000, 10. Salon/Barber Shop/Permainan Anakanak Salon/pangkas rambut/permainan Anakanak atau sejenisnya Rp. 2.500, 11. Apotik/Toko pakaian/toko emas/ruko dll rumah obat, Apotik atau sejenisnya Rp. 6.000, 12. Pedagang Kendaraan Bermotor/Dealer Elektronik, Servis Ranmor atau sejenisnya Rp. 10.000, 13. Gudang/Grosir, yang dijadikan gudang dan sejenisnya Rp. 30.000, 14. Pabrik / Home Industri, tempat pembuatan kue, kerupuk, pembuatan lemon dan sejenisnya Rp. 5.000, 15. Kios Komplek/Bangunan Kios Rp. 6.000, 16. Los Tempat berjualan yang tidak berdinding dan sejenisnya Rp. 3.000,

17. Penggilingan padi tempat penggilingan padi Rp. 5.000, 18. SPBU SPBU Rp. 6.000, 19. Percetakan Meubel Tempat/bangunan percetakan meubel Rp. 1.500, 20. Penggeragajian kayu/wantilan tempat penggergajian kayu/wantilan Rp. 1.500, 21. Wartel tempat Wartel Rp. 3.000, 22. Fotocopy Tempat/bangunan wartel Rp. 3.000, 23. Cuci mobil Tempat/bangunan cuci mobil Rp. 3.000, 24. Usaha dagang/karet gudang asap Tempat /bangunan Usaha Dagang Rp. 1.500, 25. Bengkel Tempat/bangunan bengkel Rp. 3.000, II. KOMPLEK / BANGUNAN PASAR BERTINGKAT No Wajib Retribusi Sumber Sampah Retibusi Perhari Retribusi/ Bulan 1 2 3 4 5 1. Pusat Perbelanjaan a. Pedagang Rp. 400, Rp. 12.000, Toko b. Pedagang Rp. 300, Rp. 19.000, kios 2. Pengusaha pada pasar swalayan dan sejenisnya super market, toserba dan sejenisnya Rp. 30.000,

III. KOMPLEK PASAR TENDA/PAYUNG No Wajib Retribusi Sumber Sampah Retibusi/ Hari Retribusi/ Bulan 1 2 3 4 5 1. Pedagang Rp. 150, Rp. 4.500, Kelontong, kain dan sejenisnya 2. Pedagang makanan/ minuman dan sejenisnya Rp. 250, Rp 7.500, 3. Pedagang sayuran Rp. 100, Rp 3.000, 4. Pedagang buahbuahan Rp. 200, Rp 6.000, BAB III WILAYAH PEMUNGUTAN Pasal 9 Retribusi yang terutang dipungut di wilayah Daerah yang tersedia pelayanan persampahan. Pasal 10 Hasil pungutan retribusi disetor ke kas Daerah melalui Dinas Pendapatan Daerah. BAB VIII TATA CARA PEMUNGUTAN RETRIBUSI Pasal 11 (1) Pemungutan Retribusi tidak dapat diborongkan. (2) Retribusi dipungut dengan menggunakan dokumen resmi yang dikeluarkan oleh Dinas Pendapatan Daerah dan diberikan perforasi. Pasal 12

Penerimaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat (2) Peraturan Daerah ini dicatat dalam buku khusus penerimaan Retribusi Sampah. BAB IX PELAYANAN PERSAMPAHAN Pasal 13 (1) Untuk efektifnya pelayanan persampahan, Pemerintahan Daerah dapat menunjuk Pemerintahan Kelurahan dan Pemerintahan Desa untuk pelayanan persampahan yang tidak dapat dilalui mobil angkutan persampahan. (2) Pelayanan persampahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan melalui penyediaan peralatan persampahan (TPS, Gerobak Pengangkut dan sejenisnya, sapu) oleh Pemerintah. (3) Penunjukan petugas sampah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Pemerintah desa dan Kelurahan. Pasal 14 (1) Penunjukan Petugas persampahan oleh Pemerintah Desa dan Kelurahan, sekaligus sebagai petugas pemungut retribusi sampah. (2) Pemungutan retribusi sampah oleh Petugas Desa atau Kelurahan dilakukan dengan menggunakan dokumen resmi pemungutan yang dikeluarkan oleh Dinas Pendapatan Daerah. (3) Retribusi sampah yang dipungut oleh petugas persampahan Desa atau Kelurahan disetor kepada Pemerintah Desa atau Kelurahan, selanjutnya Kepala Desa atau Lurah atau Petugas yang ditunjuk menyetor hasil retribusi sampah ke Kas Daerah melalui Dinas Pendapatan Daerah. Pasal 15 (1) Hasil pungutan retribusi sampah yang dilakukan oleh Pemerintahan Desa atau Kelurahan, selanjutnya dikembalikan kepada Pemerintah Desa atau Kelurahan dengan prosentase sebagai berikut : a. Kas Daerah 60%; b. Pengembalian kepada Pemerintah Desa atau Kelurahan 40%. (2) Pengembalian kepada Pemerintahan Desa atau Kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah untuk membiayai operasional petugas sampah, pemungut retribusi sampah dan pembinaan.

Pasal 16 Pembinaan terhadap petugas persampahan Desa atau kelurahan dilakukan oleh Kepala Desa atau Lurah. BAB X TEKNIS PERSAMPAHAN Pasal 17 (1) Waktu pembuangan sampah oleh masyarakat dilakukan mulai pukul 20.00 WITA sampai dengan Pukul 07.00 WITA. (2) Pembuangan sampah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan membungkus dalam kantong plastik atau sejenisnya, dan menempatkan pada bakbak sampah yang telah disediakan atau di halaman rumah masingmasing yang mudah dilalui mobil pengangkut sampah atau gerobak sampah. Pasal 18 (1) Pelayanan persampahan yang dilayani oleh Pemerintah Daerah secara rutin adalah sampah rumah tangga. (2) Untuk sampah khusus hanya dapat dilayani atas permintaan yang berkepentingan dan dikenakan tarif retribusi sampah khusus sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Daerah ini. (3) Pembayaran retribusi sampah khusus dilakukan langsung ke Dinas Pendapatan atau melalui Petugas Desa / Kelurahan sebagaimana dimaksud pada Pasal 13 ayat (3) dan diterbitkan bukti lunas retribusi sampah khusus yang diterbitkan oleh Dinas Pendapatan Daerah. (4) Pengangkutan oleh truck / gerobak pengangkut baru dapat dilakukan setelah pemohon menunjukkan bukti lunas retribusi sampah khusus yang diterbitkan oleh Dinas Pendapatan Daerah. Pasal 19 Dalam rangka menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan, setiap orang atau Badan Usaha dilarang : 1. Meletakkan atau membuang sampah di sembarang tempat; 2. Menempatkan sampah diluar jam pembuangan sampah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1); 3. Menempatkan sampah dengan tidak mengindahkan ketentuan Pasal 17 ayat (2);

4. Menempatkan sampah khusus di tepi jalan tanpa dilakukan pengangkutan sampai dengan pukul 09.00 WITA. BAB XI KETENTUAN PENYIDIKAN Pasal 20 (1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Pemerintah Daerah diberi wewenang khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana dibidang retribusi daerah. (2) Wewenang penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah : a. Menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan dengan tindak pidana di bidang retribusi daerah agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lebih lengkap dan jelas; b. Meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana retribusi daerah; c. Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan dengan tindak pidana retribusi daerah; d. Memeriksa bukubuku, catatancatatan, dokumendokumen, lain berkenaan dengan tindak pidana di bidang retribusi daerah; e. Melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatan dan dokumendokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap barang bukti tersebut; f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana di bidang retribusi daerah; g. Menyuruh berhenti, melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang atau dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud pada huruf e; h. Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana retribusi daerah; i. Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi; j. Menghentikan penyidikan; k. Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana di bidang retribusi daerah menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan;

(3) Penyidik Pegawai Negeri Sipil membuat Berita Acara sebagai tindakan atas: a. Pemeriksa tersangka; b. Pemasukan rumah; c. Penyitaan barang; d. Pemeriksaan saksi; e. Pemeriksaan tempat kejadian. (4) Penyidik sebagaimana dimaksud ayat (1) memberitahukan dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada Penuntut Umum, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam UndangUndang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana. BAB XII KETENTUAN PIDANA Pasal 21 (1) Pelanggaraan terhadap ketentuan dalam Pasal 2 ayat (1), (2), (3) dan Pasal 17 Peraturan Daerah ini diancam pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda sebanyakbanyak Rp. 5.0000.000, (lima juta rupiah). (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah tindak pidana pelanggaran. (3) Denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disetorkan ke Kas Daerah. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 22 Halhal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini lebih lanjut akan diatur dengan Peraturan Bupati dan atau Keputusan Bupati. Pasal 23 Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Balangan.

Ditetapkan di Paringin pada tanggal 26 Januari 2006 BUPATI BALANGAN, Ttd. H. SEFEK EFFENDIE Diundangkan di Paringin Pada tanggal 3 April 2006 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BALANGAN, Ttd. H. SYARIFULLAH LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN TAHUN 2006 NOMOR 10 SERI C NOMOR 08

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN / KEBERSIHAN I. UMUM Dalam rangka membina dan meningkatkan kebersihan kota, diperlukan partisipasi aktif dari masyarakat untuk menjadikan kota yang indah, bersih, aman, damai dan harmonis yang pelaksanaannya dilakukan secara sadar, terpadu dan terarah antara masingmasing individu masyarakat dan pemerintah. Untuk ini dibutuhkan aturan yang secara nyata dapat meningkatkan pelayanan terhadap persampahan/kebersihan melalui penetapan tarif retribusi untuk memberikan pelayanan tersebut dalam suatu Peraturan Daerah. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9

Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18 Pasal 19 Pasal 20 Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 16