BAB I PENDAHULUAN. semakin maraknya komitmen untuk melaksanakan good governance. Pelaksanaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan

BAB 1 PENDAHULUAN. kontribusinya dalam kehidupan komunitas lokal sebagai rekanan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri di Inggris ( ), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri di Inggris ( ), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih

BAB I PENDAHULUAN. modal. Berpihaknya perusahaan kepada pemilik modal mengakibatkan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. modal (investor dan kreditor), tetapi juga kepentingan karyawan, konsumen,

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Corporate social responsibility (CSR) merupakan klaim agar. perusahaan tak hanya beroperasi untuk kepentingan para pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan persaingan dunia bisnis saat ini mengharuskan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. sah dari pihak-pihak yang memiliki klaim atas perusahaan. Para pihak ini tidak

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semata (single bottom line), melainkan juga beberapa aspek penting

BAB I PENDAHULUAN. alternatif sumber dana bagi perusahaan tersebut. Melaksanakan kegiatan investasi tersebut, para investor perlu mengambil keputusan

BAB 1 PENDAHULUAN. dipisahkan dengan masyarakat sebagai lingkungan eksternalnya. Kontribusi dan

BAB I PENDAHULUAN. dipenuhinya pertanggungjawaban sosial perusahaan (Corporate Social

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi keuangan saja tidak cukup menjamin nilai perusahaan tumbuh

pemerintah melalui peraturan daerah. Contoh kerugian jangka panjang adalah menurunnya tingkat kepercayaan perusahaan di mata masyarakat, menurunnya

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan community empowerment developing program, community. based resources management, community based development

BAB I PENDAHULUAN. diterima lagi. Perkembangan dunia usaha saat ini menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kesejahteraan bersama yang berkelanjutan (sustainable. Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) menghendaki

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memproses sumber daya (input),

BAB I PENDAHULUAN. Jalal (2013) dalam tulisan artikelnya mengatakan bahwa tanggungjawab

BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dewasa ini masyarakat semakin cermat dalam menilai dampak

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban yang harus dilaksanakan oleh suatu perusahaan dimana merupakan

BAB I PENDAHULUAN. operasinya untuk mencapai laba yang maksimal, yang semakin lama dirasakan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini topik mengenai Corporate Social Responsibility (selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR), merupakan wacana yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya perusahaan dioperasikan oleh orang-orang yang mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan keunggulan kompetitif (competitive advantage) bisnisnya agar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pandangan dalam dunia usaha dimana perusahaan hanya bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. kepada stakeholders dan bondholders, yang secara langsung memberikan


BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang berkelanjutan (suistainable development) maksudnya adalah suatu upaya

PENDAHULUAN. untuk memakmurkan pemilik perusahaan atau pemegang saham. Tujuan ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan swasta kini mengembangkan apa yang disebut Corporate

BAB I PENDAHULUAN. modalnya kepada perusahaan tersebut (Haruman, 2008). informasi tersebut akan meningkatkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini, akuntansi konvensional hanya menyediakan informasi bagi

BAB I PENDAHULUAN. akan mendapat perhatian besar dari pihak - pihak yang berkepentingan melalui

BAB I PENDAHULUAN. dasar bagi investor, kreditor, calon investor, calon kreditor dan pengguna

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perusahaan dihadapkan dalam persoalan yang semakin

Prosiding Akuntansi ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi

BAB I. Pada awalnya bisnis dibangun dengan paradigma single bottom line

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba yang sebesar besarnya, masalah sosial

pada perusahaan sektor pertambangan dan otomotif di Indonesia Disusun Oleh : Alif Puspo Ardianto F BAB I PENDAHULUAN


kepentingan pembangunan di Indonesia. Setiap perusahaan di Indonesia melakukan berbagai kegiatan terencana untuk mencapai tujuan khusus maupun

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) khususnya di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebuah perusahaan yang baik adalah perusahaan yang bisa menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi karena harga saham menunjukkan prestasi emiten, pergerakan harga

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Guthrie dan Mathews (1985), kemajuan teknologi serta perubahan

BAB I PENDAHULUAN. mengemuka di dunia perusahaan multinasional. Wacana ini digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Maraknya pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR),

BAB 1 PENDAHULUAN. satu sumber daya utama. Tiap perusahaan memiliki tujuan yang berbeda-beda.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN. pasangan hidup yang saling memberi dan membutuhkan. Kontribusi dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis untuk menjalankan usahanya dengan penuh bertanggung jawab. Pelaku bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. sedikit yang mengungkapkannya dalam sebuah laporan. Hal ini terjadi mungkin

BAB I PENDAHULUAN. jawab sosial dan peningkatkan kesejahteraan sosial. Sehingga perusahaan bukan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan perusahaan dibutuhkan untuk memberikan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibilty atau lebih dikenal dengan CSR adalah bentuk

BAB 1 PENDAHULUAN. indikator bagi para stakeholder untuk menilai sejauh mana kinerja manajemen

BAB I PENDAHULUAN. mudah untuk mengantisipasi kondisi di luar perusahaan yang terus

BAB I PENDAHULUAN. social responsibility (CSR) bukanlah hal yang baru, karena CSR telah

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan barang atau jasa kepada pelanggan. Ditinjau dari aspek ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Responsibility (selanjutnya disingkat CSR) ini menjadi trend global seiring

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga meningkatkan harga saham

BAB I PENDAHULUAN. negatif. Oleh karena kondisi itulah, perusahaan dituntut untuk semakin peduli

BAB I PENDAHULUAN. dalam memenangkan persaingan didalam dunia usaha adalah meningkatnya profit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu dari beberapa tanggung jawab perusahaan kepada

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak atas single bottom line, yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah Corporate Social Responsibility (CSR). bisnis adalah bahwa perusahaan tidak hanya mempunyai kewajiban financial

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Nilai Perusahaan sangat penting dalam tingkat keberhasilan perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan sebuah komunitas negaranegara

BAB 1 PENDAHULUAN. bersangkutan akan komunitas lokal yang ada disekitarnya (stakeholder).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ditengah perkembangan ekonomi yang semakin meningkat, hampir

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan perusahaan (stakeholder). Perusahaan seharusnya juga

BAB I PENDAHULUAN. CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu kepedulian organisasi bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan akuntansi saat ini sangat pesat, hal ini menyebabkan pelaporan

BAB I PENDAHULUAN. sumbangan yang maksimum kepada masyarakat. Namun, seiring berjalannya

BAB I PENDAHULUAN. terjadi karena kian maraknya pertumbuhan perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan inti dari etika bisnis yang kini

BAB I PENDAHULUAN. saham dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Tujuan perusahaan untuk memperoleh profit tentunya harus didukung

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi untuk mewujudkan tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun dalam

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama manajemen perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya ialah

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi menjadikan masyarakat sebagai stakeholder semakin. kegiatan bisnisnya terhadap lingkungan dan sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. media pengungkapan (disclosure) maupun perangkat evaluasi dan monitoring

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan industri di sebuah Negara.Perkembangan perusahaan manufaktur

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan-perusahaan di Indonesia pada saat ini semakin tumbuh dan berkembang, baik di dalam jumlah maupun jenis usaha yang dijalankan. Pada umumnya, tujuan utama suatu perusahaan didirikan adalah untuk mencari laba semata. Namun, seiring dengan waktu yang berjalan dan kebutuhan akan pengakuan sosial, fungsi lain perusahaan semakin berkembang dengan berbagai macam bidang yang tersalurkan. Dari kenyataan umum tersebut, tampak bahwa telah terjadi perubahan dalam paradigma perusahaan yang tidak lagi hanya mengedepankan orientasi memperoleh laba (profit) semata, namun juga keberadaan perusahaan mampu memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat sekitar seiring dengan semakin maraknya komitmen untuk melaksanakan good governance. Pelaksanaan good governance ini mengandung konsekuensi adanya prinsip-prinsip akuntabilitas, transparansi dan partisipasi dalam pelaksanaan kinerja pemerintah, perusahaan (dunia usaha), dan masyarakat. Partisipasi perusahaan dalam pembangunan berkelanjutan (sustainable development) adalah dengan mengembangkan program kepedulian perusahaan kepada masyarakat di sekitarnya yang disebut tanggung jawab sosial perusahaan/corporate Social Responsibility (CSR). Corporate Social Responsibility merupakan salah satu upaya juga untuk menciptakan keberlangsungan usaha dalam memelihara keseimbangan antara mencetak

keuntungan, fungsi-fungsi sosial dan pemeliharaan lingkungan hidup (triple bottom line). (Ambadar, 2008:32) Perusahaan-perusahaan di Indonesia menjalankan program tanggung jawab sosialnya secara bertahap dan terencana dengan matang sesuai dengan prosedur. Program tanggung jawab sosial perusahaan didasari pada peraturan pemerintah yang sudah tertata sedemikian rupa. Undang-undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pada pasal 1 ayat 3 menjelaskan bahwa Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah komitmen perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya. (sumber: sahamoke.com) Rahmawati, dkk. (2008) menyatakan bahwa sejak tanggal 23 September 2007, pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility disclosure) mulai diwajibkan melalui UU Perseroan Terbatas Nomor 40 tahun 2007, khususnya untuk perusahaan-perusahaan yang hidup dari ekstraksi sumber daya alam. Dalam Pasal 74 Undang-undang tersebut diatur tentang kewajiban pengungkapan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan. Dari pendapat tersebut, dapat diindikasikan bahwa pengungkapan CSR yang awalnya tidak konsisten diterapkan oleh perusahaan, namun telah berubah menjadi peraturan yang bersifat wajib pelaksanaannya. CSR menekankan bahwa perusahaan harus mampu mengembangkan praktik bisnis yang bersih, jujur, dan kemudian diterapkan secara

berkesinambungan (sustainable) secara bidang ekonomi, maupun lingkungan sosialnya. Penerapan CSR semata bukan hanya untuk melakukan kegiatan sosial yang mementingkan nama baik perusahaan saja, tapi bisa dijadikan tolak ukur di dalam kinerja independen perusahaan. Hal ini tentu saja menjadi landasan utama perusahaan-perusahaan terbuka (menjual sahamnya) untuk berlomba-lomba di dalam meningkatkan variasi kinerja CSR-nya masing-masing. Tentu saja penerapan CSR tiap-tiap perusahaan berbeda-beda, baik itu di dalam penganggaran biaya, maupun objek kepada siapa biaya CSR tersebut ditujukan. Kusumadilaga (2010), mengungkapkan bahwa Corporate Social Responsibility (Tanggung Jawab Sosial Perusahaan) sering dianggap inti dari etika bisnis, yang berarti bahwa perusahaan tidak hanya mempunyai kewajibankewajiban ekonomi dan legal (artinya kepada pemegang saham atau shareholder), tetapi juga kewajiban-kewajiban terhadap pihak-pihak lain yang berkepentingan (stakeholder) yang jangkauannya melebihi kewajiban-kewajiban di atas (ekonomi dan legal). Tanggung jawab sosial dari perusahaan (Corporate Social Responsibility) merujuk pada semua hubungan yang terjadi antara sebuah perusahaan dengan semua stakeholder, termasuk di dalamnya adalah pelanggan atau customers, pegawai, komunitas, pemilik atau investor, pemerintah, supplier bahkan juga kompetitor. Kondisi ini semakin mempertegas bahwa keuntungan dari penerapan CSR perusahaan adalah beritikad menyeluruh, dalam artian tidak hanya dirasakan oleh satu pihak semata. Anwar, dkk. (2009) mengungkapkan bahwa: Keberlanjutan perusahaan hanya akan terjamin apabila, perusahaan memperhatikan dimensi sosial dan lingkungan hidup. Sudah menjadi fakta bagaimana resistensi masyarakat sekitar, di berbagai tempat dan waktu

muncul ke permukaan terhadap perusahaan yang dianggap tidak memperhatikan aspek-aspek sosial, ekonomi dan lingkungan hidupnya. Pendapat ini tentu saja mengindikasikan bahwa program CSR yang termasuk ke dalam kegiatan sosial menjadi sangat vital peranannya demi menjaga peranan keaktifan perusahaan. Banyak objek yang menjadi indikator penerima bantuan CSR nantinya, seperti pemerintah daerah, lingkungan alam, masyarakat umum, dan lain-lain. Namun sepanjang perjalanan program-program CSR perusahaan, masyarakatlah yang menjadi acuan utama dalam penggalakan program CSR tersebut, sehingga dapat merasakan manfaat nyatanya. Keuntungan akan penerapan CSR tersebut nantinya yang dirasakan terutama oleh masyarakat umum yang dimaksud adalah masyarakat yang sama sekali tidak ada kaitannya dalam kegiatan operasional perusahaan. Sifat dari keuntungan tersebut ada yang secara langsung, maupun tidak langsung. Yang dimaksudkan secara langsung adalah masyarakat menerima langsung bantuan CSR perusahaan, baik itu dalam bentuk uang, barang, jasa, dan lain sebagainya. Sedangkan secara tidak langsung adalah bantuan CSR yang diberikan berasal dari pihak lain pendukung kegiatan perusahaan, dan nantinya akan ada balas jasa yang diberi masyarakat untuk dikembalikan ke perusahaan, contohnya seperti kredit membangun kewirausahaan. Pelaksanaan program CSR di Indonesia saat ini masih cenderung belum terkategorikan sangat baik. Hal ini dipengaruhi oleh permasalahan teknis yang sering ditemukan saat perancangan dan realisasi program CSR perusahaan tersebut. Penyebab utama dari permasalahan tersebut adalah pemerintah yang sampai kini belum mempunyai rancangan induk atau master plan CSR, sehingga

perannya tergolong ke dalam kontra-produktif. Seharusnya pemerintah dalam kasus ini sebaiknya bisa menjadi fasilitator yang baik agar perusahaan-perusahaan nantinya mampu menjalankan program CSR-nya secara efektif. (Suprapto, 26 Desember 2009) Pengungkapan program CSR dipublikasikan dengan cara perusahaan masing-masing, baik melalui media cetak, elektronik, dan internet. Masyarakat keuangan tentu akan semakin dimudahkan untuk mengetahui dan menilai konsep pelaksanaan CSR perusahaan, apakah telah diterapkan secara efektik atau tidak. Penulis akan menjadi media internet sebagai bahan utama untuk dijadikan sumber untuk mendapatkan sampel penelitian. Banyak perusahaan yang berupaya untuk menarik para investor institusional lewat praktik dan pengungkapan CSR. Praktik dan pengungkapan CSR sebagai simbol kepedulian perusahaan akan lingkungan sosialnya yang dikomunikasikan dalam berbagai media, tentunya membawa pengharapan terhadap baiknya citra perusahaan di mata masyarakat dan berbagai stakeholders perusahaan (Iren, dalam Rinaldy, 2011). Atas dasar ini, sedikit pengindikasian yang ingin diteliti, apakah ada hubungan dari pengungkapan CSR itu sendiri terhadap salah satu nilai efektivitas kinerja perusahaan di mata investor, yaitu harga saham. Penulis ingin meneliti bahwa pengungkapan program CSR perusahaan tentu akan berdampak pada harga saham yang dipublikasikan di pasar modal. Ada 4 penilaian atau dimensi utama pengungkapan CSR yang dijadikan alat ukur, yakni dimensi kepedulian pada lingkungan, dimensi relasi dengan tenaga kerja, dimensi produk perusahaan, dan dimensi hubungan dengan masyarakat umum (Rinaldy, 2011).

Penelitian ini adalah replikasi dari penelitian Resturiani (2012) yang berjudul Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan (Studi pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Tahun 2011). Yang membedakannya adalah peneliti sebelumnya hanya menggunakan satu variabel bebas (CSR), sedangkan penulis menggunakan 4 variabel bebas yang didapat dari aspek atau dimensi pengungkapan (disclosure) CSR perusahaan seperti yang diterangkan di paragraf sebelumnya. Lalu, peneliti sebelumnya menggunakan tahun 2011 menjadi sampel jangka waktu penelitiannya, sedangkan penulis menggunakan tahun 2011-2012. Kemudian variabel terikat (dependen) peneliti sebelumnya adalah kinerja keuangan perusahaan (Return On Investment), sedangkan penulis saat ini menggunakan harga saham. Dan yang terakhir, peneliti sebelumnya menggunakan perusahaan pertambangan sebagai objek penelitiannya, sedangkan penulis menggunakan perusahaan yang terdaftar di saham LQ-45 periode 2013. Atas uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Pengaruh Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (Corporate Social Responsibility) Terhadap Harga Saham Perusahaan yang Terdaftar di Indeks LQ-45 Bursa Efek Indonesia. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka yang dijadikan identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah pengungkapan Corporate Social Responsibility dimensi lingkungan berpengaruh terhadap harga saham perusahaan?

2. Apakah pengungkapan Corporate Social Responsibility dimensi relasi tenaga kerja berpengaruh terhadap harga saham perusahaan? 3. Apakah pengungkapan Corporate Social Responsibility dimensi produk berpengaruh terhadap harga saham perusahaan? 4. Apakah pengungkapan Corporate Social Responsibility dimensi masyarakat umum berpengaruh terhadap harga saham perusahaan? 5. Apakah pengungkapan Corporate Social Responsibility secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga saham perusahaan? 6. Apakah pengungkapan Corporate Social Responsibility akan berdampak pada peningkatan penanaman investasi bagi perusahaan? 7. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham perusahaan? 1.3 Pembatasan Masalah Berdasarkan uraian identifikasi masalah di atas, penulis menyadari cakupan ruang lingkup penelitian terlalu luas, sehingga perlu ada pembatasan. Atas dasar tersebut, maka penelitian ini dibatasi pada perusahaan yang terdaftar di indeks LQ-45 Bursa Efek Indonesia (BEI) periode Agustus 2013, dan apakah pengungkapan CSR beserta dimensi-dimensi pengungkapannya berpengaruh secara simultan maupun parsial terhadap harga saham perusahaan. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah pengungkapan Corporate Social Responsibility dimensi lingkungan berpengaruh terhadap harga saham perusahaan yang terdaftar di indeks LQ-45 BEI? 2. Apakah pengungkapan Corporate Social Responsibility dimensi relasi tenaga kerja berpengaruh terhadap harga saham perusahaan yang terdaftar di indeks LQ-45 BEI?

3. Apakah pengungkapan Corporate Social Responsibility dimensi produk berpengaruh terhadap harga saham perusahaan yang terdaftar di indeks LQ-45 BEI? 4. Apakah pengungkapan Corporate Social Responsibility dimensi masyarakat umum berpengaruh terhadap harga saham perusahaan yang terdaftar di indeks LQ-45 BEI? 5. Apakah pengungkapan Corporate Social Responsibility beserta seluruh dimensinya berpengaruh positif secara simultan terhadap harga saham perusahaan yang terdaftar di indeks LQ-45 BEI? 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian perumusan masalah, maka penulis menyimpulkan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui apakah pengungkapan Corporate Social Responsibility dimensi lingkungan berpengaruh terhadap harga saham perusahaan yang terdaftar di indeks LQ-45 BEI. 2. Untuk mengetahui apakah pengungkapan Corporate Social Responsibility dimensi relasi tenaga kerja berpengaruh terhadap harga saham perusahaan yang terdaftar di indeks LQ-45 BEI. 3. Untuk mengetahui apakah pengungkapan Corporate Social Responsibility dimensi produk berpengaruh terhadap harga saham perusahaan yang terdaftar di indeks LQ-45 BEI. 4. Untuk mengetahui apakah pengungkapan Corporate Social Responsibility dimensi masyarakat umum berpengaruh terhadap harga saham perusahaan yang terdaftar di indeks LQ-45 BEI. 5. Untuk mengetahui apakah pengungkapan Corporate Social Responsibility berpengaruh terhadap harga saham perusahaan yang terdaftar di indeks LQ-45 BEI.

1.6 Manfaat Penelitian Manfaat yang akan kiranya didapati dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Peneliti Sebagai penambah wawasan dalam pengetahuan dan pembelajaran, khususnya menganai penerapan Corporate Social Responsibility perusahaan. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Sebagai kontribusi penelitian terdahulu, khususnya bagi yang mengangkat tema Corporate Social Responsibility. 3. Bagi Universitas Negeri Medan Sebagai tambahan literatur untuk membantu dalam pengembangan ilmu akuntansi, khususnya yang terkait dengan topik Corporate Social Responsibility. 4. Bagi Perusahaan Objek Penelitian Sebagai masukan agar pengembangan kegiatan/program Corporate Social Responsibility menjadi lebih efektif pelaksanaannya dari yang sebelumnya.