BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. perencanaan pengembangan nasional mengamanatkan tentang perlunya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. yaitu Bagian Humas dan Informasi Pemerintah Kota Yogyakarta. Data yang

BAB II GAMBARAN UMUM HUMAS PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. A. Sejarah dan Perkembangan Humas Pemerintah Kota Yogyakarta

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Bagian Humas dan Informasi Setda Kota Yogyakarta

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. A. Deskripsi Bagian Hubungan Masyarakat dan Informasi Kota Yogyakarta

Interview Guide. Penyedia Pelayanan (Bagian Humas dan Informasi Kota Yogyakarta) Dalam Mendapatkan Prestasi INGPRAS

HALAMAN PERNYATAAN. : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIPOL) Menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri dan seluruh sumber yang

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

Informan Internal Humas Pemerintah Kota Yogyakarta. 1. Apa saja kegiatan yang dilakukan Humas Pemerintah Kota Yogyakarta?

KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 70 TAHUN 2002 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

BAB III DESKRIPSI MENGENAI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA YOGYAKARTA. 1. Sejarah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta

WALIKOTA BLITAR, PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI BAGIAN HUMAS SETDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG

Qeqno. Mbllo \ G BER1TA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 76 TAHUN 2016, SERI D. 25

BAB IV GAMBARAN UMUM Sejarah Terbentuknya Biro Humas dan Protokol. Diberlakukannya peraturan daerah Provinsi Lampung Nomor 11 Tahun 2014

BAB III PENYAJIAN DATA. memeberikan informasi kepada Publik Internal. Hubungan Masyarakat (Wawancara, selasa, 11 Februari 2014), Humas

1. PROFIL DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA MADIUN. Foto dan Alamat Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Madiun

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;

TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA TANJUNGPINANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL TENTANG

T A Y O G R T A WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

NAMA JABATAN TUGAS POKOK FUNGSI URAIAN TUGAS

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BAB III DESKRIPSI INSTANSI

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 41 TAHUN

BAB II KONDISI UMUM BIRO HUMAS DAN PROTOKOL

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5 Ayat ( 3) Peraturan Daerah

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 47 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG

TUPOKSI SEKRETARIAT DAERAH (Kutipan Perda Kab. Samosir No. 20 Tahun 2007)

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SETDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 50 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-T TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SUMBAWA DAN STAF AHLI BUPATI

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

-1- BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN TUGAS DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN

PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI,

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BUPATI MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN TAMU DINAS DI KABUPATEN MAGELANG

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PARIWISATA JABATAN STRUKTURAL

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG

GAMBARAN UMUM BIRO HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI BALI

KATA PENGANTAR. Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat. Drs. Sigit Wahyudi, MM

BAB I PENDAHULUAN. Dokumen Rencana Kerja Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten. tahun yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan kebijakan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 58 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 39 TAHUN 2014

BIRO HUMAS SEKRETARIAT PROVINSI SUMATERA BARAT

d. PROFIL UMUM/ SEJARAH ORGANISASI SEJARAH

BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 53 TAHUN 2016

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 28 TAHUN 2013

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 69 TAHUN 2016

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Kebudayaan, Pariwisata Kepemudaan dan Olah Raga Kota Madiun

Informasi Kinerja. Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Banten. Tahun Anggaran 2013

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT DPRD KOTA MADIUN

Informasi tentang Organisasi, Administrasi, Personil dan Keuangan

Informasi tentang Organisasi, Administrasi, Personil dan Keuangan

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

DAFTAR INFORMASI PUBLIK DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN MAGELANG DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN MAGELANG

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjangkau publik guna meningkatkan pencitraan, kepercayaan, kekuatan dan

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Humas Pemerintah Kota Yogyakarta 1. Sejarah Bagian Hubungan Masyarakat dan Informasi Sekretariat Daerah Kota Yogyakarta Undang- Undang No 25 tahun 2004 yang mengatur tentang perencanaan pengembangan nasional mengamanatkan tentang perlunya rencana strategis di tingkat unit kerja untuk mendukung perencanaan program kerja yang telah disusun pada tingkat daerah. Perencanaan daerah dalam bentuk Dokumen Perencanaan Jangka Menengah Daerah merupakan manifestasi kontrak politik Walikota Yogyakarta yang harus didukung dengan adanya rencana kerja yang strategis. Sebagai salah satu unit kerja yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Yogyakarta, Bagian Humas dan Informasi memiliki peran dalam menyusun rencana strategis untuk lebih meningkatkan keterpaduan dan keselarasan antar program-program di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta, yang difokuskan pada bidang kewenangan peraturan perundang undangan yang berlaku. Adapun program yang disusun menurut kewenangan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Keuangan Daerah yaitu Urusan Perencanaan serta Peraturan Daerah No. 8 tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah, yang menerangkan bahwa Bagian Humas dan Informasi dibentuk selaku lembaga yang khusus 33

menangani seluruh urusan penyelenggaraan hubungan kemasyarakatan dan penyebarluasan informasi dari dan kepada Pemerintah Yogyakarta. Awalnya rencana strategis tersebut diwujudkan dalam bentuk Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan nama Badan Informasi Daerah (BID). BID merupakan program jangka menengah lima tahunan dan akan dijabarkan dalam rencana kerja SKPD untuk kurun waktu satu tahun sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan. Dikarenakan adanya perubahan kelembagaan yang tertera dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 41 tahun 2007, pada tahun 2009 Bagian Informasi Daerah berubah kewenangan dan susunan kelembagaannya dan berganti nama menjadi Bagian Hubungan Masyarakat dan Informasi Sekretariat Daerah Kota Yogyakarta. Adanya perubahan tersebut, rencana strategis Bagian Humas dan Informasi ini disusun kembali untuk jangka waktu dua tahun, yaitu untuk tahun 2010 sampai 2011 yang disesuaikan dengan tupoksi dan kewenangan kelembagaan baru. Perubahan yang dialami beberapa kali tersebut dilakukan berdasarkan Perda atau Peraturan Daerah Kota Yogyakarta yang selanjutnya sesuai dengan Peraturan Walikota Yogyakarta. Bagian Humas dan Informasi ini berada di bawah kewenangan Setda. Meski terjadi perubahan bentuk kelembagaannya, diharapkan supaya Bagian Humas dan Informasi ini dapat mengikuti perkembangan zaman dan menyesuaikan dengan pola komunikasi yang juga selalu berubah-ubah. Selain itu lembaga humas pemerintah diharapkan dapat memberikan informasi 34

sejelas-jelasnya. Bagian Humas dan Informasi ini berada di bawah kewenangan Setda Yogyakarta. 2. Visi dan Misi Visi Menjadi lembaga yang mendapat kepercayaan penuh dari masyarakat dan memberikan pelayanan informasi dan mengkomunikasikan kebijakan pemerintah secara terbuka dan bertanggung jawab. Misi a. Membangun citra dan reputasi yang positif dari Pemerintah Kota Yogyakarta beserta aparaturnya. b. Meningkatkan kualitas pelayanan informasi melalui media massa maupun media khusus Pemerintah Kota Yogyakarta. c. Meningkatkan kualitas layanan informasi dan komunikasi kepada publik. d. Membentuk opini publik yang positif. e. Menciptakan kemitraan kerja yang harmonis secara internal dengan seluruh unit kerja di jajaran Pemerintahan Kota Yogyakarta. f. Menciptakan kemitraan kerja yang harmonis secara eksternal kepada pers dan lembaga masyarakat lainnya. 35

g. Mempublikasikan program dan kebijakan Pemerintah Kota Yogyakarta dengan meningkatkan jangkauan penyebaran. h. Menampung dan mengolah aspirasi masyarakat yang diterima melalui berbagai media pengaduan masyarakat. i. Memberikan tanggapan dan mengklarifikasikan informasi yang beredar di masyarakat. j. Mendokumentasikan seluruh kegiatan Pemerintah Kota Yogyakarta. k. Meluruskan dan membetulkan informasi yang tidak benar yang beredar di masyarakat. l. Bertanggung jawab terhadap informasi yang disampaikan kepada masyarakat. 3. Tugas Tugas Humas Pemerintah Kota Yogyakarta Sebagai bagian yang mengurusi tentang transmisi informasi internal maupun eksternal, Bagian Hubungan Masyarakat dan Informasi Sekretariat Daerah Kota Yogyakarta memiliki berbagai tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan. Rincian tugas yang dimiliki Bagian Hubungan masyarakat dan Informasi antara lain: 36

a. Sub Bagian Hubungan Masyarakat, mempunyai tugas : 1) Mengumpulkan, mengelola data dan informasi, menginvetariskan permasalahan serta melaksanakan pemecahan permasalahan yang berkaitan dengan hubungan masyarakat. 2) Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi, dan melaporkan kegiatan. 3) Menyiapkan bahan kebijakan, bimbingan dan pembinaan serta petunjuk teknis sesuai hubungan masyarakat. 4) Melaksanakan kajian dan pengembangan bidang kehumasan dan informasi. 5) Melaksanakan fasilitas pelayanan data dan informasi yang berkaitan dengan kebijakan umum Pemerintah Daerah. 6) Melaksanakan pelayanan kehumasan yang berkaitan dengan pembentukan citra Pemerintah Daerah. 7) Melaksanakan fasilitas kemitraan dengan pihak lain yang berkaitan dengan kehumasan. 8) Menyiapkan bahan jumpa pers berkaitan dengan kegiatan Walikota dan Wakil Walikota. 9) Melaksanakan fasilitas jumpa pers. 10) Melaksanakan pengelolaan web yang terkait dengan hubungan masyarakat dan informasi. 11) Melaksanakan kegiatan peliputan, pembuatan pers release tentang kebijakan umum Pemerintah Daerah untuk media komunikasi. 37

12) Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan pendistribusian berita dari media komunikasi sebagai bahan pelayanan data dan informasi kehumasan. 13) Menyusun tanggapan berita dari media komunikasi. 14) Melaksanakan pengumpulan berita dari media komunikasi sebagai bahan pelayanan data dan informasi kehumasan. 15) Melaksanakan analisis dan pengembangan kinerja Sub.Bagian. 16) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian. b. Sub Bagian Promosi dan Publikasi, mempunyai rincian tugas : 1) Mengumpulkan, mengelola data dan informasi, menginventariskan permasalahan serta melaksanakan pemecahan permasalahan yang berkaitan dengan promosi dan publikasi. 2) Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi, dan melaporkan kegiatan. 3) Menyiapkan bahan kebijakan, bimbingan dan pembinaan serta petunjuk teknis yang terkait dengan pelaksanaan promosi dan publikasi. 4) Melaksanakan promosi dan publikasi kebijakan umum Pemerintah Daerah melalui media komunikasi. 5) Melaksanakan promosi dan publikasi kegiatan Pemerintah Daerah melalui media komunikasi. 6) Menyusun dan mendistribusikan media promosi dan publikasi Pemerintah Daerah. 38

7) Melaksanakan pengolahan media promosi dan publikasi. 8) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian. c. Sub Bagian Pengolahan Informasi dan Keluhan, mempunyai rincian tugas sebagai berikut : 1) Mengumpulkan, mengelola data dan informasi, menginventariskan permasalahan serta melaksanakan pemecahan permasalahan yang berkaitan dengan pelaksanaan pengolahan informasi dan keluhan. 2) Melakukan penyiapan rencana kegiatan dan anggaran sub bagian pengelolaan informasi dan keluhan berdasarkan rencana Setda. 3) Melakukan penyampaian rencana program kerja sub bagian pengelolaan informasi dan keluhan kepada atasan untuk ditetapkan menjadi program kerja. 4) Melakukan pengumpulan dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan, teknis serta bahan-bahan lain yang berhubungan dengan tugas dan fungsi bidang pengelolaan informasi dan keluhan. 5) Melakukan penyiapan dan penyampaian rencana Standar Operasional Prosedur (SOP) di bidang pengelolaan informasi dan keluhan. 6) Melaksanakan pengawasan/monitoring pelaksanaan tugas operasional/teknis di sub bagian pengelolaan informasi dan keluhan. 39

7) Menyiapkan bahan kebijakan, bimbingan dan pembimbing serta petunjuk teknis yang berkaitan dengan pengelolaan informasi dan keluhan sesuai dengan peraturan perundangundangan. 8) Melaksanakan pengolahan, penyimpanan dan penyajian data dan dokumen sebagai bahan pelayanan kehumasan dan informasi. 9) Melaksanakan pengelolaan Unit Pelayanan Informasi dan Keluhan (UPIK) ke masyarakat. 10) Melaksanakan sosialisasi Unit Pelayanan Informasi dan Keluhan (UPIK) ke masyarakat. 11) Melaksanakan pembinaan operator Unit Pelayanan Informasi dan Keluhan (UPIK). 12) Melaksanakan survei IKM Unit Pelayanan Informasi dan Keluhan (UPIK). 13) Melaksanakan identifikasi, pengumpulan dan pengolahan bahan pelaksanaan pengawasan, evaluasi dan pelaporan, di bidang pengelolaan informasi dan keluhan. 14) Melaksanakan penyampaian bahan penyusunan evaluasi dan pelaporan di bidang pengelolaan informasi dan keluhan secara berkala sebagai bahan penyusunan evaluasi dan pelaporan bagian. 40

15) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksana tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia. 16) Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan. 17) Melaksanakan tugas lain sesuai tugas dan fungsi yang diberikan oleh Kepala Bagian. 4. Fungsi Humas Pemerintah Kota Yogyakarta Fungsi Humas Pemerintah Kota Yogyakarta diatur dalam perundang-undangan. Pelaksanaan fungsi humas sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 35 Bagian Hubungan Masyarakat dan Informasi mempunyai rincian tugas sebagai berikut : a. Mengumpulkan, mengolah data dan informasi, menginventariskan permasalahan serta pemecahan permasalahan yang berkaitan dengan hubungan masyarakat dan informasi. b. Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi, dan melaporkan kegiatan. c. Menyiapkan bahan kebijakan, bimbingan dan pembinaan serta petunjuk teknis sesuai bidang tugasnya. d. Melaksanakan ketatausahaan bagian. e. Melaksanakan analisis dan pengembangan kinerja bagian. f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan asisten. 41

5. Lokasi Kantor Humas Pemerintah Kota Yogyakarta Lokasi Kantor Hubungan Masyarakat dan Informasi Sekretariat Daerah Kota Yogyakarta beralamat di Komplek Balai Kota, Jalan Kenari Nomor 56 Yogyakarta 55165 telepon/fax (0274) 561270. Tepatnya di barat Kantor Walikota Yogyakarta. 6. Struktur Organisasi a. Bagian Hubungan Masyarakat dan Informasi adalah unsur penunjang Pemerintahan Daerah yang merupakan unsur staf Sekretariat Daerah berkaitan dengan urusan penyelenggaraan hubungan masyarakat dan informasi. b. Bagian Hubungan Masyarakat dan Informasi dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang berada di bawah Walikota dan bertanggung jawab kepada Walikota Sekretariat Daerah. c. Kepala Bagian sebagaimana yang dimaksud dalam butir b, diangkat dan diberhentikan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang Undangan yang berlaku. d. Kepala Bagian memimpin tiga Sub Bagian. e. Setiap kepala Sub Bagian memimpin beberapa orang staf. f. Urusan Ketatausahaan dirangkap oleh salah satu Kepala Hubungan Masyarakat dan staf Hubungan Masyarakat. 42

Gambar 2.1 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI HUMAS PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA KEPALA BAGIAN HUMAS Ignatius Trihastono, S.Sos KaSubBag.UPIK Drs. Nur 1. Juli Hartono 2. Ismawati Retno Wigiarti, S.IP 3. Sundari 4. Subiyanti, S.IP 5. Dionisius Hageng Nugroho, A.Md 6. Alifa 7. Samsuki KaSubBag.HUMAS Tedi Saparian, SE 1. Dra. Sekar Dewayani 2. Anowo Winarni 3. Andar Rustanto,S.IP 4. Mikael Mitang Kasi, A,Md 5. Adya Mahardhika,Amd 6. Choirul Anwar 7. Hanang Widiandhika 8. Wahyu Agung 9. Manto KaSubBag. PROMOSI DAN PUBLIKASI Tutiek Susiatun, S.PT 1. Doris Novelina Nadeak,S.IP 2. Anik Puspitosari 3. RR.Dian Astuti S.IP.M.Si Susunan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat dan Informasi Sekretariat Daerah Kota Yogyakarta terdiri sebagai berikut: a. Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Informasi. 43

b. Sub Bagian Hubungan Masyarakat (Humas). c. Sub Bagian Promosi dan Publikasi. d. Sub Bagian Pelayanan Informasi dan Keluhan (PIK). B. Program Acara Greget Kampung 1. Sejarah Program Acara Greget Kampung Program acara Greget Kampung mulai tayang di televisi pada tahun 2013. Program acara Greget Kampung pada tahun tersebut hanya berubah nama dari program Dialog Sore tahun 2008 yang menggunakan format talkshow dengan mengundang narasumber terkait datang ke studio sebagai informan. Format acara tersebut masih diteruskan sampai dengan tahun 2014. Baru pada tahun 2015, program acara Greget Kampung berubah format menjadi news feature dan diproduksi secara rekaman (offair) dengan menampilkan berbagai potensi dan keberhasilan yang telah dicapai oleh kampung tersebut. Program acara Greget Kampung merupakan salah satu metode penyampaian informasi tentang berbagai program kebijakan Pemerintah Kota Yogyakarta melalui televisi swasta lokal yaitu Jogja TV yang tayang setiap Kamis ketiga setiap bulannya pada pukul 17.00 WIB. Program acara Greget Kampung ini menampilkan bagaimana masyarakat memberikan kesaksian (testimoni) tentang dukungan berbagai program kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta atas berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat diberbagai bidang seperti penataan dan pengelolaan lingkungan, UMKM dan industri kecil, pertanian perkotaan, 44

teknologi informasi, pariwisata, dan lain-lain. Program acara Greget Kampung juga mempromosikan dan menampilkan potensi kampung yang ada di Kota Yogyakarta baik berupa budaya, kesenian, komunitas kampung, keunikan-keunikan yang lain yang dimiliki serta aktivitas warga kampung tersebut. 2. Tujuan Program Acara Greget Kampung Program ini bertujuan untuk : a. Mendapatkan kesaksian (testimoni) serta tanggapan tentang dukungan berbagai program kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta atas berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat di berbagai bidang b. Memperlihatkan kesemarakan atau kegiatan suatu kampung serta potensi dan keunikan-keunikan yang dimiliki kampung tersebut. c. Meningkatkan rasa handar beni/ rasa memiliki terhadap Kota Yogyakarta. d. Menjadi pemicu daerah lain untuk lebih berprestasi dan mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki oleh masingmasing wilayah. e. Mendukung pertumbuhan wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta. 45

3. Sasaran/Target Program Acara Greget Kampung Program acara Greget Kampung adalah program yang memperkenalkan, menampilkan dan mempromosikan potensi, aktivitas/kegiatan serta keunikan yang ada di kampung tersebut. Promosi potensi-potensi kampung tersebut diharapakan dapat menyentuh sasaran/target utama dalam program ini yaitu seluruh masyarakat Kota Yogyakarta baik kampung yang dipromosikan maupun masyarakat Kota Yogyakarta lainnya. Program ini juga dapat ditonton oleh semua kategori umur mulai dari anak-anak, remaja, dewasa maupun orang tua. Selain itu karena program ini ditayangkan di televisi memungkinkan wisatawan dalam maupun luar negeri ketika mengunjungi Yogyakarta melihat program ini menjadi lebih tertarik untuk berkunjung ke kampung tersebut sehingga dapat membantu mempromosikan pengrajin, pelaku usaha, budaya, keunikan, UMKM maupun tempat wisata sebagai target yang lain dalam program ini. Sebagai contoh pada tahun 2015 dalam program acara Greget Kampung menampilkan salah satu potensi wisata yang ada di Kampung Warung Boto yaitu Situs Warung Boto. Situs Warung Boto merupakan situs peninggalan dari Sultan Hamengku Buwono II. Situs ini sebenarnya hampir sama dengan situs yang Taman Sari. Bila Taman Sari digunakan sebagai tempat pemandian para raja, situs Warung Boto digunakan oleh sebagai tempat pemandian Kerabat Keraton. Situs Warung Boto ini belum terlalu populer dikalangan wisatawan bahkan untuk masyarakat Kota Yogyakarta. Melalui program acara Greget Kampung ini adalah salah 46

satu upaya memperkenalkan situs Warung Boto ini kepada masyarakat dan juga wisatawan agar tertarik mengunjungi situs ini. Gambar 2.2 Situs Warung Boto (Sumber : Dokumentasi Humas Pemerintah Kota Yogyakarta Tahun 2015) Gambar 2.3 Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (Sumber : Dokumentasi Humas Pemerintah Kota Yogyakarta Tahun 2016) 47

Contoh lain misalnya potensi budaya di Kampung Ketandan, bagaimana akulturasi antara budaya Jawa dan Tionghoa yang rukun di dalam kampung tersebut ditampilkan. Selain itu kegiatan tahunan yaitu Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta yang merupakan festival Internasional yang sudah berlangsung lama dapat membantu mempromosikan potensi yang ada di Kampung Ketandan serta mencakup sasaran/target yang lebih luas lagi seperti masyarakat umum, wisatawan, warga kampung Ketandan, SPKD maupun Pemerintah. Masyarakat yang memiliki potensi pun ditampilkan dalam festival tersebut. Potensi yang ditampilkan seperti kuliner, pernak-pernik, dan berbagai macam atraksi khas Tionghoa serta penampilan lain yang beraneka ragam yang melibatkan warga ketandan secara langsung. Masyarakat Tionghoa yang tinggal di Kota Yogyakarta serta wisatawan lokal maupun mancanegara tumpah ruah dalam festival tersebut. Harapannya adalah dengan diangkatnya potensi budaya tersebut semua pihak baik itu pemerintah, SKPD yang terkait, masyarakat Kampung Ketandan dan masyarakat umum dapat saling mendukung dan bersatu padu mengenalkan potensi yang ada serta dapat meningkatkan pengunjung dan ekonomi masyarakat. 48