BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sayangnya, kemajuan dibidang ini tidak diimbangi dengan kemajuan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine,

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Bekerja adalah fitrah dan sekaligus merupakan salah satu identitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan

Allah berfirman. Dan rahasiakanlah perkataanmu atau nyatakanlah; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang bergejolak di dalam dada.

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah

Bulan Penuh Rahmat itu Telah Meninggalkan Kita. Written by Mudjia Rahardjo Friday, 15 November :41 -

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

al-musyarrāt Fī tasḥīh Dalāil al-khaīrāt, Menara

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bagian ini dapatlah disimpulkan bahwa penalaran dan kontekstualisasi ibadah

Sunah Yang Hilang di Bulan Dzulhijjah

Sejumlah ulama berpendapat bahwa menjalankan shalat berjamaah mengandung banyak nilai kebaikan, diantaranya berikut;

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembiasaan Shalat Berjama ah di MTs Al-Huda Bandung Tulungagung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ayat di atas bermakna bahwa setiap manusia yang tunduk kepada Allah

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB IV ANALISIS TENTANG PERSEPSI ANAK JALANAN TAMAN MATARAM KOTA PEKALONGAN TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Berpikir Integralistik dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan, Terj. Rahmani Astuti, dkk, (Bandung: Mizan, 2002), hlm. 3.

Sesungguhnya dengan dzikir tenteramlah segala qolbu. (Al-Ra du: 28). 2

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Program Bimbingan Keagamaan Islam dalam Coping Stress Narapidana

BAB I PENDAHULUAN. dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Dengan melaksanakan shalat,

BAB I PENDAHULUAN. Andi Mappiare, Psikologi Remaja (Surabaya: Usaha Nasional 1982), h. 45

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Amzah, 2007), hlm Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur an,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

Al-Wadud Yang Maha Mencintai Hamba-Hamba-Nya Yang Shaleh

BAB I PENDAHULUAN. dengan cinta kepada-nya. Dengan pancaran hatinya, ia akan sanggup

BAB V PEMBAHASAN. lanjut. Rekapitulasi data hasil penelitian adalah sebagai berikut: Tabel 5.1 rekapitulasi Data Hasil Penelitian Pengujian Hipotesis

SATUAN ACARA KEGIATAN ROHIS SMAN 100 TAHUN AJARAN lingkup kajian ROHIS Pelatih ROHIS SMAN 100.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Syahruddin El-Fikri, Sejarah Ibadah, (Jakarta: Republika, 2014), hlm

BAB I PENDAHULUAN. yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah

BAB IV ANALISIS PEMAHAMAN DAN PENGARUH SALAT DI AWAL WAKTU (STUDI DI PONDOK PESANTREN NURUL ATHFAL ULUJAMI PEMALANG)

BAB I PENDAHULUAN. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkan untuk

2015 STUDI TENTANG PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI AGAR MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanyut oleh arus globalisasi, tetapi sebaliknya ia mampu mewarnai dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. didik. Untuk menghadapi dampak negatif globalisasi, agar anak didik berkualitas,

BAB 1 PENDAHULUAN. Qur an Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, ( Semarang: RaSAIL, 2005), hlm

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pribadi yang memiliki rasa kepercayaan diri yang tinggi. Dengan percaya diri

3 Wasiat Agung Rasulullah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah (ا : ا)

KEMBALI KEPADA FITRAH (MAKNA MINAL AIDIN WAL FAIZIN)

Mam MAKALAH ISLAM. Tuntunan Islam tentang Gerhana

BAB V PEMBAHASAN. A. Model pembiasaan shalat Dhuha dalam pembinaan akhlakul karimah

BAB I PENDAHULUAN. demikian pesatnya. Sebagai konsekuensi logis, kita harus menyiapkan

BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Deskripsi Data Penelitian. Sebelum skala disebarkan kepada responden, terlebih dahulu

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Sumber Ajaran Islam

BAB IV ANALISIS. Setelah mengetahui legalitas şallallahu alaihi wasallam dan alaihi

BAB V PEMBAHASAN. A. Strategi Kyai dalam menciptakan budaya religius pada masyarakat. melalui kegiatan pengajian kitab kuning

BAB I PENDAHULUAN. (Jogyakarta: Media Wacana Press, 2003), hlm Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. Aktifitas dzikir jama i di kalangan masyarakat muslim Indonesia sebenarnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Masalah. perkembangan zaman yang berdasarkan Undang-undang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Algensindo, 2005, hlm Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, Bandung, Sinar Baru

Adab dan Keutamaan Hari Jumat

FIQH IBADAH; PENGERTIAN FIQH, IBADAH, DASAR, PRINSIP-PRINSIP DAN KEDUDUKANNYA DALAM ISLAM. Oleh: Nilna Fauza, M.HI.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ibadah merupakan upaya mendekatkan diri kepada Allah Yang Maha

BAB II. TINJAUAN FIKIH MTs, IMPLEMENTASI DAN PENGEMBANGANNYA. 1. Pengertian dan Ruang Lingkup fikih MTs.

PROPOSAL KEGIATAN PERINGATAN ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW SMP NEGERI 14 DEPOK H / 2007 M

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Prestasi Belajar Aqidah Akhlak di MTsN Kunir dan MTsN Langkapan Blitar. b)

Ditulis oleh Administrator Selasa, 10 September :56 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 10 September :15

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah keterbatasan dari teori awal adalah ambiguitas tentang proses pengaruh. Sedangkan

Hukum Seputar Zakat Fitrah

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut; Eksistensi spiritualitas guru dalam

RESPON MASYARAKAT TERHADAP PENGAJIAN RUTIN (STUDI KASUS: MASJID DARUL FALAH KOTA LANGSA) S K R I P S I. Diajukan Oleh : MUDARISSIN

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

BAB I PENDAHULUAN. Secara filosofis, ibadah dalam Islam tidak semata-mata bertujuan

Dan beribadahlah kepada Rabbmu sampai datang kepadamu yang diyakini (kematian). (Al-Hijr : 99)

Keutamaan Bulan Dzulhijjah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keinginan-keinginan untuk tetap survive dalam meniti masa depan dan cita-cita.

Sucikan Diri Benahi Hati

Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional, dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003, pasal 37

BAB I PENDAHULUAN. Nabi Muhammad SAW, sangat memiliki kedudukan yang tinggi. kepada umat manusia sejagad, bahkan bagi seisi alam semesta.

Rajawali Pers, 2009), hlm Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner, (Jakarta:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tentang tata cara beribadah, bersikap dan berperilaku; sesuai tuntunan agama

PERANAN MENTORING AL ISLAM DALAM PENDISIPLINAN SHOLAT MAHASISWI UMS SKRIPSI

BAB V PEMBAHASAN. yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah untuk menjelaskan :

mendapatkan syafaat dari Rasulullah pada hari kiamat. 5. Apabila diucapkan setelah dan sebelum doa, akan menyebabkan doa segera naik ke langit, dan

BAB V PEMBAHASAN. 1. Perencanaan pembelajaran PAI dalam meningkatkan kesadaran. meningkatkan kesadaran beribadah siswa di ke dua SMP tersebut yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MAKNA IDUL FITRI Oleh Nurcholish Madjid

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Dr. Munawar Rahmat, M.Pd.

BAB I. masyarakat yang maju, adil dan makmur, serta memungkinkan warganya. berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. bab-bab sebelumnya, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

PENGAJIAN AKBAR DALAM RANGKA MEMPERINGATI ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW DI MASJID AGUNG KOTA BLITAR TAHUN 2012 / 1433 H

WALI KOTA BLITAR. SAMBUTAN WALI KOTA BLITAR PADA ACARA SHOLAT IDUL ADHA 1433 H TANGGAL 10 DZULHIJAH 1433 HIJRIAH Assalamu alaikum wr. Wb.

Allah Itu Maha Indah dan Mencintai Keindahan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

Transkripsi:

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Pengaruh Disiplin Shalat Fardlu terhadap Kecerdasan Spiritual Santri di Pondok Pesantren Salafiyah Darussolihin. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel disiplin shalat fardlu (X 1 ) terhadap kecerdasan spiritual santri di Pondok Pesantren Salafiyah Darussolihin. yang ditunjukkan dari t hitung > t tabel (6,326 > 1,980). Nilai signifikansi t untuk variabel disiplin shalat fardlu adalah 0,000 dan nilai tersebut lebih kecil daripada probabilitas 0.05 (0,000 < 0,05). Sehingga dalam pengujian ini menunjukkan bahwa H 0 ditolak dan H a diterima. Hal ini berarti bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara disiplin shalat fardlu terhadap kecerdasan spiritual santri di Pondok Pesantren Salafiyah Darussolihin. Dari pemaparan penelitian tersebut dapat digambarkan bagaimana peran disiplin shalat fardlu dalam meningkatkan kecerdasan spiritual santri di Pondok Pesantren Salafiyah Darussolihin. shalat secara lughat/bahasa adalah berdo a, sedangkan menurut istilah fiqh adalah Beberapa perkataan dan perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam. 101 Sedangkan shalat fardlu atau dengan kata lain shalat lima waktu menurut Sahriansyah dalam bukunya Ibadah dan akhlak menyatakan bahwa yang dimaksud dengan shalat fardlu adalah: 101 Abbas Arfan, Fiqh Ibadah Praktis, hal.59 96

97 Shalat lima waktu yang diwajibkan oleh Allah Swt dalam sehari semalam yang disyariatkan pada tahun ke 11 dari kenabian Muhammad Saw atau tahun 621 M ketika beliau dimi rajkan. Oleh karena itu shalat merupakan mi raj kaum muslimin. 102 Shalat wajib yang dilakukan lima kali atau disebut juga dengan shalat fardlu memiliki macam dan ketentuan dalam pelaksanaanya. Sebagaimana dalam Qur an Surah An-Nisa ayat 103 sebagai berikut: Artinya: Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. 103 Bentuk kedisiplinan dari melaksanakan shalat fardlu adalah seperti kemampuan untuk melakukannya tepat waktu, yang menjadi sebuah jaminan bahwa orang tersebut, di samping bisa dipercaya juga memiliki kesadaran akan arti penting sebuah waktu yang harus ditepati. Kemudian isi dari shalat pun harus tertib, teratur, dimulai dari wudhu, niat, takbirotul ikhrom hingga salam. Semua dilakukan secara berurutan dan sangat teratur. 104 Dalam melaksanakan ibadah shalat fardlu selain disiplinnya, hal lain yang terpenting juga adalah adalah pelaksanaan shalat fardlu itu sendiri. Karena Ibadah shalat yang hanya dilakukan sebagai rutinitas dan formalitas belaka, tidak akan dapat melahirkan kenikmatan ruhani yang dibutuhkan oleh jiwa melainkan kegersangan yang akan diperolehnya. 105 Tujuan dari ibadah shalat secara substantif adalah jalan bagi manusia untuk membentengi diri dari segala perbuatan dan akhlak yang buruk, karena 102 Sahriansyah, Ibadah dan Akhlak, hal.6 103 Departemen Agama Ri..., hal.96 104 Ary Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangun, hal.212 105 Sahriansyah, Ibadah dan Akhlak..., hal.32

98 orang yang disiplin dalam melaksanakan ibadah pasti akan selalu ingat Allah dalam segala perbuatannya yang akan berimbas pada keengganan untuk melakukan berbagai hal atau perbuatan yang nantinya akan dapat merugikan bagi dirinya maupun orang lain. Sehingga dengan begitu, akan tercapai pula kecerdasan spiritual yang tinggi dalam menghadapi dan memaknai setiap peristiwa kehidupan yang dilalui. B. Pengaruh Disiplin Dzikir terhadap Kecerdasan Spiritual Santri di Pondok Pesantren Salafiyah Darussolihin. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel disiplin dzikir (X 2 ) terhadap kecerdasan spiritual santri di Pondok Pesantren Salafiyah Darussolihin. yang ditunjukkan dari t hitung > t tabel (2,576 > 1,980). Nilai signifikansi t untuk variabel disiplin shalat fardlu adalah 0,011 dan nilai tersebut lebih besar dari pada probabilitas 0.05 (0,011 < 0,05). Sehingga dalam pengujian ini menunjukkan bahwa H 0 ditolak dan H a diterima. Hal ini berarti bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara disiplin dzikir terhadap kecerdasan spiritual santri di Pondok Pesantren Salafiyah Darussolihin. Ibadah adalah gerbang utama manusia untuk berhubungan dengan Tuhan. Salah satu ibadah yang menghubungkan atau alat komukasi langsung seorang muslim dengan Tuhannya selain shalat, antara lain adalah dengan ibadah dzikir.

99 Para Ulama Ahli Makrifat menyatakan bahwa dzikir merupakan jalan paling dekat untuk bisa sampai kepada Allah. Dzikir adalah tanda-tanda orang yang menjadi pilihan Allah. 106 Dzikir secara etimologi berasal dari kata bahasa Arab dzakara, artinya mengingat, memperhatikan, mengenang, mengambil pelajaran, mengenal atau mengerti. Sedangkan dalam pengertian terminologi, dzikir sering dimaknai sebagai suatu amal ucapan atau amal qauliyah melalui bacaan-bacaan tertentu untuk mengingat Allah Swt. 107 Amal manusia dalam rangka menjalankan ajaran agama terkategori ke dalam kategori minimal atau maksimal. Begitu pula dengan dzikir, untuk mencapai amalan dzikir yang maksimal diperlukan persiapan yang maksimal, sebagai sumber pendorong yang kuat bagi lahirnya amalan dzikir yang berkualitas. Berikut ini beberapa syarat untuk mempersiapkan diri dalam berdzikir menurut para ulama adalah: a. Mandi lalu berwudhu b. Melaksanakan shalat sunah dua rakaat c. Berada pada tempat yang benar-benar suci dari najis d. Menghilangkan semua kecemasan duniawi dari hati e. Duduk bersila mengadap kiblat f. Agak memejamkan mata untuk memusatkan perhatian kepada daerah hati 106 Usman Said Syarqawy dan Saifuddin Aman, Zikir Topnya Ibadah, (Jakarta: Ruhama, 2013), hal.28 107 Samsul Munir dan Haryanto Al-Fandi, Energi Dzikir:Menentramkan Jiwa Membangkitkan Optimisme, (Jakarta: Amzah, 2008), hal.11

100 g. Tetap membanyangkan syekh di dalam pikiran h. Tetap dalam keadaan sadar i. Cukup makan dengan tambahan sedikit mentega, dan tak boleh terlalu kenyang atau terlalu lapar j. Meninggalkan semua pikiran dan perasaan senang secara fisik. 108 Dzikir sebagaimana pengertian diatas adalah merupakan ibadah yang istimewa, ia dapat membawa seseorang pada derajat yang mulia di sisi Allah Swt. Dzikir adalah amalan yang di perintah Allah kepada hamba-nya. Sebagaimana Firman Allah yaitu: Artinya: Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. (Q.S Al-Ahzab (33) : 41) 109 Dzikrullah atau berdzikir kepada Allah adalah ibadah yang ringan dan mudah untuk dilakukan. Akan tetapi, di dalamnya tersimpan hikmah dan pahala yang berlipat ganda yang lebih baik dan lebih utama bahkan jika dibandingkan dengan berjihad. 110 Oleh karenanya, apabila ini dapat di maknai juga secara substantif oleh santri, maka akan timbul kesadaran dalam diri santri untuk lebih meningkatkan kedisiplinannya dalam berdzikir. Lebih jauh lagi, dengan tertanamnya kedisiplinan dzikir akan menumbuhkan kesadaran-kesadaran 108 Tosun Bayrak Al-Jerrahi (Muhammad Nuh ed.), Metode Menikmati Ibadah:Mata Air Kearifan Spiritual Penyejuk Hati, (Bandung: Hikmah, 2005), hal.247 109 Departemen Agama Ri..., hal. 424 110 Samsul Munir Amin dan Haryanto, Etika Berdzikir, hal.4

101 dalam diri santri dalam memaknai dan menghayati berbagai persoalan kehidupan baik dalam dirinya sendiri, sesama dan dengan Tuhannya yang dengan begitu akan meningkatkan kecerdasan spiritual santri. C. Pengaruh Disiplin Ibadah terhadap Kecerdasan Spiritual Santri di Pondok Pesantren Salafiyah Darussolihin. Ada pengaruh disiplin shalat fardlu dan disiplin dzikir terhadap kecerdasan spiritual santri di Pondok Pesantren Salafiyah Darussholihin yang ditunjukkan dari F hitung sebesar 27,067. Hal ini menunjukkan F hitung (27,067) > F tabel (3,92) dan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai signifikansi uji serempak (uji F) diperoleh nilai 0,000, dengan demikian nilai signifikansi yang diperoleh lebih kecil daripada probabilitas α yang ditetapkan (0,000 < 0,05). Jadi H 0 ditolak dan H a diterima. Jadi dapatlah ditarik kesimpulan adanya pengaruh yang positif dan simultan antara disiplin shalat fardlu dan disiplin dzikir terhadap kecerdasan spiritual santri di Pondok Pesantren Salafiyah Darussholihin. Fitrah penciptaan manusia untuk beragama tauhid menjadikan manusia sebagai makhluk spiritual yang secara kodrati memiliki kerinduan untuk dekat dengan Tuhan. 111 Dan tidak dipungkiri lagi bahwa ibadah adalah gerbang utama manusia untuk berhubungan dengan Tuhan. Shalat dan dzikir adalah ibadah yang merupakan alat untuk berhubungan, berkomukasi dan mengingat Tuhan. Ketika shalat seseorang 111 Samsul Munir Amin dan Haryanto Al-Fandi, Energi dzikir, (Jakarta: Amzah, 2008), hal. 8

102 melafadzkan bacaan-bacaan shalat beserta mengingat ke-agungan Allah dalam setiap gerakannya. Begitu pula saat berdzikir, seseorang melafadzkan tasbih, tahmid, takbir, tahlil, maupun lafadz-lafadz lain yang mengagungkan Asma Allah. keduanya adalah sama-sama perbuatan mengingat Allah. meskipun yang satu ibadah mahdah dan lainnya adalah ghairu mahdah. Tetapi esensi dari keduanya adalah sama-sama mengingat Allah, yang menurut Samsul Munir dan Haryato dalam bukunya Energi Dzikir:Menentramkan Jiwa Membangkitkan Optimisme yang berarti dzakara, artinya mengingat, memperhatikan, mengenang, mengambil pelajaran, mengenal atau mengerti. 112 Sesuai hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti di Pondok Pesantren Salafiyah Darussholihin, bahwasanya shalat fardlu atau shalat 5 waktu berjamaah dan dzikir merupakan bentuk kegiatan yang di wajibkan bagia setiap santri yang ada di Pondok Pesantren Salafiyah Darussholihin baik itu santri putra maupun santri putri. Adapun jika hal tersebut dilanggar seperti tidak mengikuti jamaah shalat fardlu tanpa adanya alasan yang jelas maka akan dikenakan ta zir. Dimana ta ziran dan kebijakan-kebijakan lain ditentukan berdasarkan musyawarah pengurus pondok baik putra maupun putri. Sedangkan jika tidak mengikuti mengikuti wiridan bersama / tahlil malam jum at maka akan dikenakan sanksi dengan kategori ringan yaitu membaca asma ul husna 112 Samsul Munir dan Haryanto Al-Fandi, Energi Dzikir:Menentramkan Jiwa Membangkitkan Optimisme, (Jakarta: Amzah, 2008), hal.11

103 sebanyak 5 kali. Dengan adanya ketentuan tersebut, maka akan tercapainya sikap dan perilaku disiplin bagi santri yang berada di pondok tersebut. Terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi kedisiplinan seseorang. Pertama, faktor kepribadian dimana sistem yang dianut adalah faktor terpenting di dalamnya. Kedua, faktor lingkungan dimana disiplin tidak akan muncul dengan begitu saja. melainkan merupakan suatu proses belajar yang terus menerus dan konsisten dalam menjalankannya. 113 Ketentuan maupun sanksi yang diberlakukan di Pondok Pesantren Salafiyah Darussholihin merupakan faktor lingkungan yang mendukung selain kepribadian santri dalam menunjang kedisiplinan beribadah terkhusus disiplin shalat dan dzikir. Disiplin ibadah adalah jalan bagi manusia untuk membentengi diri dari segala akhlak atau moral yang buruk. karena orang yang disiplin dalam melaksanakan Ibadah sebagaimana disebutkan diatas pasti akan selalu ingat Allah dalam segala perbuatan. maka dengan adanya kedisiplinan yang selalu di jaga dan dan ditingkatkan di Pondok Pesantren Salafiyah Darussholihin, diharapkan akan berimbas pada kecerdasan spiritual santri. Dimana dengan tercapainya kecerdasan spiritual tersebut Menurut Danah Zohar dan Ilan Marshall, maka akan digunakan bukan hanya untuk mengetahui mengetahui nilai-nilai yang ada, melainkan juga untuk secara kreatif menemukan nilai-nilai baru. 114 Kecerdasan ini adalah kecerdasan yang mengangkat fungsi jiwa sebagai perangkat internal diri yang memiliki kemampuan dan kepekaan dalam 113 Alvin Fadilla Helmi, Disiplin Kerja, Buletin Psikologi..., hal.37-38. 114 Agus Nggermanto, Quantum Quotient, hal. 115

104 melihat makna yang ada di balik sebuah kenyataan atau kejadian tertentu. Secara teknis, kecerdasan spiritual yang sangat terkait dengan persoalan makna dan nilai. Dengan adanya kepekaan akan persoalan makna dan nilai ini, maka akan terwujud pula keengganan dalam diri santri untuk tidak melakukan hal atau perbuatan yang merugikan ataupun perbuatan yang tidak perlu. Lebih dari itu, santri memahami siapa dirinya, untuk apa dirinya hidup, dan sudah benarkah jalan hidup yang selama ini dijalaninya. Apabila kesadaran spiritual yang luar biasa ini dapat ditumbuh kembangkan pada diri santri, terkhusus pada remaja yang sedang mencari jati diri. Maka ini akan menjadi hal mungkin jika perilaku buruk, atau bahkan secara luas dalam masalah yang sekarang ini cukup krusial adalah kenakalan remaja dapat diminimalisir.