materi tidak terpusat. Selain itu siswa cenderung ramai dan tidak memperhatikan guru dalam menyampaikan materi. Dalam proses belajar mengajar siswa

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PEMBELAJARAN ROLE PLAY DAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. soal matematika apabila terlebih dahulu siswa dapat memahami konsepnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan proses pembelajaran yang baik adalah mengenai hasil belajar

BAB I PENDAHULUAN. mengharuskan mampu melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sitematis ke arah perubahan tingkah laku menuju kedewasaan peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. berperan penting dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. meliputi keterampilan mengamati dengan seluruh indera, mengajukan

BAB I PENDAHULUAN. siswa dalam proses pembelajaran. Komunikasi dapat mendekatkan antara

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya, perubahan yang dimaksud adalah meliputi perubahan jasmani

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh peran guru dan siswa sebagai induvidu- individu yang terlibat

BAB I PENDAHULUAN. saja, melainkan membutuhkan waktu yang relatif panjang. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mengajar yaitu terdapatnya interaksi antara siswa dan guru. Belajar menunjuk. dan evaluasi pembelajaran (Hamalik, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. membosankan dan tidak menarik. Salah satu faktor yang mempengaruhi

I. PENDAHULUAN. mencapai tujuan tertentu (Sanjaya, 2008:26). Menurut Amri dan Ahmadi. (2010:89) bahwa dalam kegiatan pembelajaran guru harus memahami

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kegiatan yang universal dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. perilaku dari tidak tahu menjadi tahu yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

BAB I PENDAHULUAN. Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional di Indonesia telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. masalah dalam memahami fakta-fakta alam dan lingkungan serta

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional Indonesia adalah pendidikan yang berakar pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menghiasi praktek pembelajaran di kelas. Pada umumnya guru

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendekatan discovery adalah suatu prosedur mengajar yang dapat. mengalami sendiri bagaimana cara menemukan atau menyelidiki

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal maupun pendidikan non formal, dilihat dari instansi yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan pondasi bagi kemajuan suatu bangsa. Pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berpikir logis dan keterampilan kognitif yang lebih tinggi pada

BAB I PENDAHULUAN. Biologi merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam (natural science) yang

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan apa yang mereka pelajari. Pembelajaran aktif merupakan langkah

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan ketrampilan, pengembangan sikap dan nilai-nilai dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mampu memecahkan masalah di sekitar lingkungannya. menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) Terpadu di SMP terdiri dari studi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa yang menginginkan kemajuan. pendidikan, karena pendidikan berperan penting dalam meningkatkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat yang menuntut setiap manusia untuk bersaing dan berkompetisi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan utama manusia, karena dengan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. proses pendidikan pada umumnya yang bertujuan membawa anak didik atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional adalah menjamin mutu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dias Susilowati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari sejak SD. sampai SMA bahkan perguruan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran matematika di SMP N 1 Ngemplak Boyolali masih

I. PENDAHULUAN. informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. maupun Rohani semakin meningkat dalam usaha menyesuaikan diri dengan

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan dapat dicapai dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana untuk menyiapkan diri seseorang dalam memecahkan masalah di kehidupan

(PTK pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Mondokan Sragen)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. proses yang tidaklah mudah. Hal paling mendasar yang perlu diterapkan. belajar mengajar yang menyenangkan dalam suatu kelas.

BAB II KAJIAN TEORI. murid setelah ia menerima pengalaman belajarnya. 1. anak setelah melakukan suatu kegiatan belajar. 2

BAB I PENDAHULUAN. agar peserta didik dapat mengembangkan kecakapan hidup ( life skills ) yang

BAB I PENDAHULUAN. mengajar. Karena dengan adanya keaktifan saat proses pembelajaran maka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kedisiplinan merupakan modal dasar dalam keberhasilan belajar,

BAB I PENDAHULUAN. belajarnya dan dapat membangun pengetahuannya sendiri (student centered. digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran masih kurang.

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengembangkan pengetahuan sesuai bidang studi yang dipelajari. Oleh

PENERAPAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DISERTAI AUTHENTIC ASSESSMENT

BAB I PENDAHULUAN. dilalui setiap individu dalam setiap jenjang pendidikan mereka.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. kreatif, terampil, bertanggung jawab, produktif, dan berakhlak. Fungsi lain dari

2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI TULISAN DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI SISWA KELAS XI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk menunjang keberhasilan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya seoptimal mungkin. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah pendidikan menurut Ahmadi dan Nur (2003: 98) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan perlu adanya evaluasi pendidikan. Fungsi evaluasi di

balik antara guru dan siswa dalam suatu situasi pendidikan. Oleh karena itu, guru dalam menyampaikan pembelajaran dituntut untuk mampu menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. antar siswa dan antara guru dengan siswa. Seiring dengan definisi tersebut,

PENGARUH METODE KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DAN TTW (THINK-TALK-WRITE) DALAM PEMBELAJARAN

A UMS - Copy SKRIPSI

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. (Dalam bukunya Purwanto,

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan proses pembelajaran tercermin dalam hasil belajar siswa yang mencapai KKM atau di atas KKM. Untuk mencapai hasil belajar dibutuhkan peran aktif seluruh komponen pendidikan. Menurut Sudjana (2011: 22) menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya di dalam kelas. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Berdasarkan pengertian hasil belajar siswa di atas, penulis menyimpulkan hasil belajar siswa adalah kemampuan siswa dalam menerima pengalaman belajarnya hingga mencapai batas minimum KKM. Semakin tinggi hasil belajar yang dicapai siswa maka semakin tinggi pula keberhasilan pembelajarannya. Survei yang telah dilakukan oleh PISA ( Program for International Student Assesment ) kemampuan siswa siswi di Indonesia menduduki peringkat 64 dari 65 negara alias kedua dari bawah dengan skor 375. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SMP Negeri 2 Kartasura, diperoleh keterangan 60% dari jumlah siswa kelas VIII memiliki hasil belajar yang rendah. Faktor penyebab rendahnya hasil belajar matematika pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Kartasura bersumber dari cara guru dalam menyampaikan materi matematika yang dominan menggunakan strategi ceramah serta faktor eksternal yang dihadapi oleh siswa terutama motivasi dari lingkungan sekitar. Kurangnya fasilitas di dalam kelas seperti LCD yang membuat guru harus menjelaskan semua materi dengan strategi ceramah, hal ini membuat siswa kurang fokus karena 1

2 materi tidak terpusat. Selain itu siswa cenderung ramai dan tidak memperhatikan guru dalam menyampaikan materi. Dalam proses belajar mengajar siswa lebih sering berbicara dengan rekan satu bangku serta sering mengganggu rekan yang lain sehingga suasana kelas menjadi gaduh. Menurut Slameto (2010: 54-72) menyatakan hasil belajar matematika dapat dilihat dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang ada dalam diri individu yang meliputi faktor jasmani, bakat, kematangan serta kesiapan, faktor psikologis, dan faktor kelelahan. Faktor eksternal merupakan faktor yang ada di luar individu yang sedang belajar meliputi faktor keluarga, faktor sekolah, serta faktor masyarakat. Guru perlu mencari pendekatan pembelajaran yang bisa meningkatkan hasil belajar siswa siswa. Hal ini agar siswa tidak merasa jenuh dalam mengikuti dan menerima proses belajar mengajar matematika. Pendekatan yang dipilih sebaiknya mampu membuat siswa aktif bekerja dan berpikir sehingga antara kemampuan sensorik dan kemampuan motorik dapat bekerjasama untuk menemukan informasi baru. Siswa yang aktif dalam kegiatan belajar akan lebih mudah dalam memahami materi yang disampaikan karena dengan keaktifannya akan muncul rasa ingin tahu terhadap materi yang disampaikan tersebut. Berdasarkan akar penyebab yang paling dominan tersebut dapat diajukan alternatif tindakan pembelajaran matematika yaitu dengan metode Role Play dan Guided Discovery. Primasari, Rustiana (2011) Role Play adalah suatu model pembelajaran yang bertujuan untuk membantu siswa menemukan makna diri (jati diri) di dunia sosial, mempelajari nilai-nilai sosial dan moral serta pencerminannya dalam perilaku memecahkan dilema dengan bantuan kelompok. Jadi Role Play atau bermain peran merupakan pembelajaran yang berfungsi untuk menumbuhkan imajinasi siswa, keaktifan siswa, dan argumen-argumen siswa untuk memecahkan permasalahan yang ada. Role Play yang

3 diterapkan dalam proses pembelajaran akan membantu siswa mengasah kreativitasnya dalam menemukan informasi informasi baru karena Role Play menuntut siswa untuk aktif berdiskusi memerankan perannya. Guided Discovery adalah metode yang mendorong siswa untuk menemukan suatu konsep secara terbimbing dari guru. Secara tidak langsung, metode ini mengarahkan daya nalar siswa untuk memahami sesuatu sesuai dengan bimbingan guru yang biasanya dituangkan dalam suatu lembar kerja siswa. Dengan mengikuti petunjuk petunjuk yang ada pada lembar kerja siswa akan membantu siswa dalam memecahkan masalah matematika yang diberikan oleh guru. Petunjuk tersebut berisi langkah langkah penyelesaian permasalahan matematika atau langkah langkah penemuan konsep suatu materi. Selain strategi pembelajaran, aktivitas belajar siswa juga mempengaruhi tingkat hasil belajar siswa. Menurut Sanjaya, Wina (2006: 157) aktivitas belajar tidak hanya terbatas pada aktivitas fisik, akan tetapi juga meliputi aktivitas yang bersifat psikis seperti aktivitas mental. Rohani, Ahmad (2010: 7) aktivitas fisik adalah dimana peserta didik giat-aktif dengan anggota badan, membuat sesuatu, bermain atau bekerja, ia tidak hanya duduk dan mendengarkan, melihat atau pasif. Aktivitas psikis (kejiwaan) adalah jika daya jiwanya bekerja sebanyak banyaknya atau banyak berfungsi dalam rangka pengajaran. Menurut Soemanto, Wasty (2006: 107-110) aktivitas belajar meliputi mendengarkan, memandang, meraba, mencium dan mencicip, menulis atau mencatat, membaca, membuat ikhtisar atau ringkasan, mengamati tabel tabel, diagram diagram, dan bagan bagan, menyusun paper atau kertas kerja, mengingat, berfikir, serta latihan atau praktek. Dengan adanya permasalahan tersebut di atas, maka penulis terdorong untuk melakukan penelitian tentang penggunaan strategi pembelajaran matematika melalui Role Play dan Guided Discovery terhadap hasil belajar ditinjau dari aktivitas belajar siswa.

4 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan paparan pada latar belakang masalah di atas, timbul permasalahan yang diidentifikasi sebagai berikut: 1. Kurang tepatnya strategi pembelajaran yang digunakan seorang guru matematika dalam menyampaikan pokok bahasan tertentu yang mungkin akan mempengaruhi hasil belajar siswa 2. Rendahnya aktivitas belajar siswa bukan hanya bersumber pada kurangnya kemampuan siswa, tetapi dapat ditentukan oleh adanya kelemahan dari metode pembelajaran yang digunakan oleh guru serta siswa cenderung pasif dan kurang berani mengajukan pertanyaan jika ada materi yang belum jelas, siswa kurang aktif dalam dalam mengerjakan soal. 3. Kecenderungan siswa menghafal rumus dalam memecahkan permasalahan matematika yang mungkin akan mempengaruhi hasil belajar siswa 4. Dalam pembelajaran kooperatif ada berbagai macam metode pembelajaran dan tidak setiap metode dalam pembelajaran dapat diterapkan pada setiap materi pelajaran matematika sehingga dapat berpengaruh pada hasil belajar siswa C. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini bisa terfokuskan lebih efektif, efisien, dan terarah maka diperlukan pembatasan masalah. Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah: 1. Strategi mengajar yang digunakan dibatasi pada strategi Role Play (untuk kelas eksperimen) dan strategi Guided Discovery (untuk kelas kontrol) 2. Hasil belajar siswa yang diteliti terbatas pada hasil belajar siswa pada pokok bahasan Luas Permukaan Prisma Alas Segi Enam 3. Aktivitas belajar siswa meliputi kegiatan mengikuti pelajaran, memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru, dan melakukan diskusi dan kerjasama, serta mengerjakan soal di depan kelas

5 D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah penelitian ini dapat dituliskan sebagai berikut: 1. Adakah pengaruh strategi pembelajaran Role Play dan strategi pembelajaran Guided Discovery terhadap hasil belajar matematika siswa? 2. Adakah perngaruh aktivitas belajar siswa terhadap hasil belajar matematika siswa? 3. Adakah interaksi strategi pembelajaran dan aktivitas belajar siswa terhadap hasil belajar matematika siswa? E. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran Role Play dan Guided Discovery terhadap hasil belajar matematika siswa 2. Untuk mengetahui pengaruh aktivitas belajar siswa terhadap hasil belajar matematika siswa 3. Untuk mengetahui efek interaksi antara strategi pembelajaran yang digunakan dan aktivitas belajar terhadap hasil belajar matematika siswa. F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Memberi sumbangan ilmu pengetahuan tentang pengaruh strategi Role Play dan Guided Discovery terhadap hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan Luas permukaan prisma alas segi enam. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa, proses pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar maematika tentang luas permukaan prisma alas segi enam serta membantu siswa menciptakan semangat kerja sama b. Bagi Guru, menambah referensi tentang strategi pembelajaran yang sesuai dengan aktivitas belajar sehingga proses pembelajaran menjadi lebih efektif. c. Bagi sekolah penelitian ini memberikan perbaikan dalam metode pembelajaran matematika