ḥ așalat bitarkībi ba ḍ ihā ma a ba ḍ in min i rābin wa binā`in wa mā yatba uhumā/ BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
Berkaitan dengan ini, Al Ghalayaini (2008 : 3) juga mengatakan sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Universitas Sumatera Utara

MAKALAH PENAMBAHAN WAWU DALAM KATA ATAU KALIMAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. /wāwu/ ini sebelumnya sudah pernah dibahas di. /wāwu al- āmilah/ yang terdapat dalam Al-Qur`an juz 30.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi antara individu dengan lingkungannya. Secara umum, bahasa

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Universitas Sumatera Utara

BAB I PEDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam Program Studi Ekonomi Islam

No Kompetensi Dasar Indikator Materi Pengalaman Belajar Life Skills Penilaian Alokasi waktu. Sumber/ Bahan/Media/Alat 1.

SILABUS NAHWU 1 AR 105. Dr. Maman Abdurrahman M. Zaka Alfarisi, S. Pd.

BAB KEENAM KESIMPULAN. dapatan bagi setiap analisis yang telah dibuat dalam bab-bab sebelum ini. Huraian bagi

SILABUS NAHWU 2 AR 303. Dr. Maman Abdurrahman, M. Ag. M. Zaka Alfarisi, S. Pd.

BAB I PENDAHULUAN. lambang (simbol- simbol) ini memiliki bentuk dan makna (bersisi dua), atau dikatakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Arab. Keindahan bahasa, susunan kata-kata, serta maknanya menjadi perhatian

BAB I PENDAHULUAN. Islam.Hal ini disebabkan karena bahasa Arab merupakan bahasa ilmu. pengetahuan, baik ilmu-ilmu keagamaan maupun ilmu-ilmu keagamaan

MAKALAH. Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Qowa idul Imla. Dosen : Muhammad Mas ud, S.Pd.I. Disusun Oleh : Fitri Wijayanti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Dalam merespon fenomena itu, manusia berpacu mengembangkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MAKALAH QOWAIDUL IMLA AZ-ZIYADAH ALIF PENAMBAHAN ALIF )

اللغة هي اصوات يعب ر بها كل قوم عن اغراضهم

AL-NAKIRAH WA AL-MA RIFAH

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki kaidah-kaidah tata bahasa serta keunikan-keunikan

BAB II METODE QIYASIYYAH DAN PEMBELAJARAN QAWA ID NAHWU

Al-Qur an Surah At Tin

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Muqaddimah. Telah berkata pengarang kitab ini (As Syaikh As Shonhajy) rahimahullah :

BAB 1 PENDAHULUAN. dasarnya adalah mampu yang berarti bisa atau sanggup. Dalam KLBI (tanpa

RODIAH SALEH

BAB II LANDASAN TEORI

TRANSLITERASI ARAB LATIN.

Menurut Al-Khuli (1982: 157) dalam A dictionary of Theoretical Linguistics

PEDOMAN TRANSLITERASI

Fa al- a>qilu al-kari>mu ka>milun (Baidaba, 2002: 150). Maka orang berakal yang mulia adalah orang yang sempurna.

BAB I PENDAHULUAN. sesamanya. Salah satu alat komunikasi adalah melalui bahasa. berbicara, pada hakikatnya ia masih juga memakai bahasa.

BAB 1 PENDAHULUAN. Qur an Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, ( Semarang: RaSAIL, 2005), hlm

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... REKOMENDASI PEMBIMBING... NOTA DINAS... HALAMAN PERSEMBAHAN...

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian terhadap ilmu-ilmu bahasa Arab tidak terhenti pada

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

Al-lugatu: alfa>z}un yu abbiru biha> kullu qaumin an maqa>s}idihim.

Skripsi Sarjana OLEH. Syarifah Fauziah NIM :

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan kumpulan isyarat yang digunakan oleh orang-orang

MAKALAH. Hamzah di Tengah Kalimat

MAKALAH. Hamzah di Akhir Kalimat. Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Qowa idul Imla. Dosen : Muhammad Mas ud, S.Pd.I.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah bahasa. Bahasa adalah sitem lambang bunyi yang bersifat arbiter

2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

ANALISIS PROSEDUR TRANSFER DALAM TERJEMAHAN SURAH AL-BAQARAH PADA SYAMIL AL-QUR`AN

PENGESAHAN. Telah dimunaqasyahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Agama Islam Universitas Wahid Hasyim Semarang pada tanggal : Semarang, 22 januari 2016.

STRATEGI DAKWAH KULTURAL SUNAN KALIJAGA (DESKRIPTIF ANALISIS)

تماسك : درجة التجاذب بين عنصرين لغويين في جملة واحدة

STRUKTUR KEBAHASAAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB. (A. Suherman)

SILABUS. Mata Kuliah : Nahwu 3 Kode Mata Kuliah : AR 508 : 2 (dua)

ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM HADIS RIWAYAT ABDULLAH IBNU MAS UD TENTANG PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS VISUAL (GAMBAR)

Program Bahasa dan Sastra Arab. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. sehingga bahasa merupakan sarana komunikasi yang utama. Bahasa adalah

Bab II. Mengenal Macam-macam Isim

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh. Gelar Sarjana dalam Pendidikan Bahasa Arab. Oleh.

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi. Dalam berkomunikasi manusia memerlukan. paling utama adalah sebagai sarana komunikasi.

BAB IV KUALITAS MUFASIR DAN PENAFSIRAN TABARRUJ. DALAM SURAT al-ahzab AYAT 33

BAB IV ANALISIS. Muqsam bih pada huruf wawu yang pertama pada surah al-ti>n ayat 1-3:

BAB I PENDAHULUAN. Aksara, 2005), hlm. 23. Penerbit Diponegoro, 2008), hlm Ahsin W., Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur an, (Jakarta: Bumi

BAB KEDUA MUBTADA DAN KHABAR DALAM BAHASA ARAB. yang tersendiri. Pembahagiannya yang terperinci kepada bahagian sorf ( morfologi ),

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Journal of Arabic Learning and Teaching

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( S A P )

DAFTAR ISI. Pedoman Translitrasi... Abstraks...

MEMAHAMI KANDUNGAN AL-QUR AN DENGAN METODE MANHAJI NAUFAL AHMAD RIJALUL ALAM

Di dalam tulisannya tidak akan anda temukan bagaimana uraian tentang hal tersebut, karena untuk tahu penjelasan lengkapnya anda harus mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini semata-semata karena Allah yang menjaga Al-Quran.

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS MASYARAKAT (COMMUNITY BASED LEARNING) DI MTs 07 PATEBON KABUPATEN KENDAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KONSEP AL-MU RAB WA AL-MABNI DALAM BAHASA ARAB Oleh: Rappe

Matan Al Ajrumiyyah. Al Akh Al Fadhil Abu Abdin Nafi Khairul Umam Al Batawy

BAB I PENDAHULUAN والله اخرجكم من بطون امهاتكم لا تعلمون شيي ا و جعل لكم السمع والابصار والافي دة لعلكم تشكرون. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sastra dalam istilah bahasa Arab disebut dengan./ al-adabu /الادب Al-

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENGGUNAAN AL-RA Y OLEH

BAB V PENUTUP. 1. Model pengembangan indeks al-qur an ini adalah model Prosedural, sebuah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. tentang morfologi, sintaksis, morfosintaksis, verba transitif, dan implikasinya

PERSEPSI ANGGOTA JEMAAH TABLIG BANJARMASIN TERHADAP PERBANKAN SYARIAH

/jundīyyun muslimun/ dalam Buku Al-Qirā atu

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 1 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN BAHASA ARAB SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) / MADRASAH ALIYAH (MA)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad SAW dan membaca kitab suci Al-Qur an merupakan suatu. memahami, mengamalkan dan mengajarkan kitab suci Al-Qur an kepada

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Bahasa digunakan untuk menyampaikan suatu maksud atau keinginan kita kepada orang lain. Sebagaimana dikatakan Gulayaini (2005:7) : /Al-lugatu: alfāzun yu abbiru bihā kullu qawmin an maqāșidihim / Bahasa adalah kata atau lafal yang digunakan oleh setiap kaum dalam menyampaikan maksud mereka Bahasa Arab adalah salah satu bahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi, baik di negeri Arab khususnya di Timur Tengah maupun di dunia internasional. Bahasa Arab sebagai alat komunikasi merupakan bahasa yang sangat penting bagi umat Islam, karena bahasa Arab dipergunakan untuk memahami isi Al-Qur`an, hadis-hadis nabi, dan buku-buku bahasa Arab lainnya. Maka kita selayaknya dapat memahami bahasa Arab dengan benar, berkomunikasi dengan baik dan mengamalkannya dalam kehidupan seharihari. Bahasa Arab sebagaimana bahasa lainnya, tidak terlepas dari teori kebahasaan. Setiap orang yang ingin mempelajari dan mendalami suatu bahasa, tata bahasa merupakan hal yang sangat penting. Dalam tata bahasa dibicarakan mengenai susunan kata menjadi kalimat yang baik dan benar yang disebut dengan sintaksis, dan dalam bahasa Arab disebut Nahwu. Al-Hasyimi (tanpa tahun:6) menyatakan: /An-Nahwu: Huwa qawā idun yu rafu bihā ahwālu awākhiri al-kalimāti al- arabiyyati allati ḥ așalat bitarkībi ba ḍ ihā ma a ba ḍ in min i rābin wa binā`in wa mā yatba uhumā/ Ilmu Nahwu ialah kaidah-kaidah untuk mengetahui bentuk akhir kata dalam bahasa Arab

sehingga terhubung satu bagian dengan yang lainnya dari i rab dan bina` dan yang mengikuti keduanya Secara garis besarnya ilmu Nahwu membahas tentang perubahan harkat pada setiap akhir kata yang disebut /i rāb/. Gulayaini (2005:15) menjelaskan tentang i rab sebagai berikut: /I rābun:aśarun yuhdiśuhu al- āmilu fi akhiri al-kalimāti fa yakūnu ākhiruhā marfu an aw manșuban aw majruran aw majzuman/ I rab adalah keadaan yang dipengaruhi oleh amil pada akhir (harkat akhir) kata sehingga kata tersebut menjadi marfu, mansub, majrur, majzum I rab dalam bahasa Arab ada empat macam, yakni: /rafa /, /nasab/, /jar/, /jazm/. (Gulayaini,2005:16) Kategori kata dalam bahasa Arab dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu, fi il, ism, dan harf. Hal ini sebagaimana ditegaskan oleh Gulayaini (2009:9) : /Al-kalimatu: lafzun yadullu ala ma na mufradin wa hiya salāsatu aqsāmin: ismun wa fi lun wa harfun/ Kata adalah lafal yang menunjukkan kepada suatu makna yang tersendiri, dan kata itu terdiri dari tiga macam, yaitu: ism, fi il, dan harf Dalam penelitian ini penulis ingin memfokuskan pada pokok pembahasan tentang harf karena harf adalah salah satu struktur tata bahasa yang sangat berpengaruh terhadap pembentukan kalimat dalam bahasa Arab. Pembagian harf di dalam bahasa Arab dapat ditinjau dari tiga segi yaitu, jenis, fungsi, dan letak harf tersebut dalam kalimat. Definisi harf menurut Al-Hadal (2005:12) :

/Wa al-harfu wa huwa kalimatun dallat ala ma nin fi gairihā / Harf adalah kata yang menunjukkan makna ketika terangkai dengan kata yang lain Harf dalam bahasa Arab terbagi menjadi dua macam, yaitu /harfu mabna/ dan /harfu ma`na/ (Ghulayaini,2005:619). Adapun /harfu ma na/ terbagi menjadi dua macam, yaitu /harfu āmil/ dan /harfu gairu āmil/. Harf /wāwu/ termasuk salah satu harf dari harf-harf yang ada di dalam bahasa Arab. Harf /wāwu/ mempunyai jenis, arti, dan fungsi yang berbeda-beda di dalam kalimat. Selain itu harf /wāwu/ dapat pula terletak di depan ism, fi il, dan harf sedangkan sebahagian harf di dalam bahasa Arab ada yang hanya terletak di depan ism saja atau terletak di depan fi il saja. Oleh sebab itu harf /wāwu/ berbeda dengan harfharf lainnya yang ada di dalam bahasa Arab. Contoh : /Wa Allāhi mā `amiltu wa la `alimtu/ Demi Allah, aku tidak mengerjakan dan tidak mengetahui Harf /wāwu/ pada contoh di atas memiliki jenis, arti, dan fungsi yang berbeda. Harf /wāwu/ yang dirangkaikan dengan kata /Allāhu/ yaitu /wa Allāhi/ adalah /wāwu al-qasami/ yang mempunyai arti /li al-qasam/ yaitu kata sumpah demi Allah. Dari sudut fungsinya harf /wāwu/ ini berfungsi merubah bunyi harkat pada kata /Allāhu/ menjadi /Allāhi/ atau harkat dammah menjadi kasrah. Sedangkan harf /wa la alimtu/ adalah /wāwu/ yang dirangkaikan dengan susunan kata /wāwu al- atf/ yang berfungsi untuk menghubungkan ma tuf dan ma tuf alayhi secara lafaz maupun i rab. Kedua harf /wāwu/ ini disebut dengan /wāwu al- āmilah/ yaitu harf /wāwu/ yang mempunyai fungsi dan arti yang berbeda. Arti dan fungsi /wāwu/ ini merupakan

objek bahasan yang sangat menarik untuk diteliti lebih lanjut, karena setiap harf /wāwu/ tidak sama kedudukan dan artinya dalam kalimat. Dalam Al-Qur`an juz 30 banyak ditemukan harf /wāwu al- amilah/ yang memiliki fungsi dan arti dalam kalimat. Juz 30 merupakan juz terakhir dari susunan Al-Qur`an yang memiliki jumlah surah terbanyak dalam Al-Qur`an yaitu berjumlah 37 surah. Alasan penulis memilih juz 30 dikarenakan dalam juz tersebut banyak harf /wāwu al- amilah/ dibandingkan dengan juz-juz lainnya di dalam Al-Qur`an. Dalam pengamatan penulis harf waw amilah dalam juz 29 berjumlah 76 buah, terdiri dari dua harf wawu qasam dan 74 harf wawu atf, juz 27 berjumlah 92, terdiri dari dua harf wawu qasam dan 90 harf wawu atf dan juz 26 berjumlah 90 buah, terdiri dari dua harf wawu qasam dan 88 harf wawu atf. Dalam Al-Qur`an juz 30 harf /wāwu al- amilah/ berjumlah 103 buah, terdiri dari 11 harf wawu qasam dan 92 harf wawu atf sehingga penulis berasumsi bahwa fungsi dan kedudukan harf /wāwu al- amilah/ akan banyak ditemukan pada juz tersebut. 1.2 Batasan Masalah Agar penelitian ini tidak menyimpang dari pokok bahasan yang dikehendaki, maka penulis membuat batasan masalah yang meliputi : 1. Jenis harf /wāwu al- āmilah/ apa saja yang ada dalam Al-Qur`an juz 30. 2. Apa fungsi dan kedudukan harf /wāwu al- āmilah/ dalam Al-Qur`an juz 30? 3. Korelasi (hubungan) dan makna antara kata sebelum dan sesudah harf /wāwu al- āmilah/ dalam Al-Qur`an juz 30.

1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk membedakan jenis harf /wāwu al- āmilah/ dalam Al-Qur`an juz 30 2. Untuk mengetahui fungsi dan kedudukan harf /wāwu al- āmilah/ dalam Al-Qur`an juz 30. 3. Untuk mengetahui korelasi (hubungan) dan makna antara kata sebelum dan sesudah harf /wāwu al- āmilah/ dalam Al-Qur`an juz 30. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Untuk menambah wawasan dan pemahaman penulis dan pembaca tentang bahasa Arab khususnya tentang harf /wāwu al- āmilah/ dalam Al-Qur`an juz 30. 2. Untuk menambah minat penulis dan pembaca dalam memahami dan memperdalam kandungan Al-Qur`an. 3. Untuk menambah referensi bagi Departemen Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya. 1.5 Metode Penelitian Metode memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kegiatan ilmiah pada setiap disiplin ilmu (Mahsun,2006:271). Metode merupakan cara terpenting dalam memecahkan suatu masalah. Metode akan menentukan suatu hasil penelitian sesuai dengan harapan. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (Library Research). Dalam penelitian ini penulis menggunakan Metode Deskriptif Analisis yaitu menggambarkan dan memaparkan keadaan objek yang diteliti apa adanya. Adapun data yang dijadikan sebagai objek penelitian adalah harf /wāwu al- āmilah/ yang ada dalam Al- Qur`an juz 30. Data ini merupakan data refresentatif yaitu data apa adanya. Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Mengumpulkan buku-buku yang berkaitan dengan pokok pembahasan.

b. Membaca dan memahami bahan-bahan referensi tersebut. c. Mengumpulkan data yang diperlukan dari Al-Qur`an juz 30. d. Mengklasifikasikan data yang telah terkumpul. e. Menganalisis data dan selanjutnya disusun menjadi sebuah laporan berupa karya ilmiah. Landasan teori yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah berdasarkan pada pendapat Syeikh Mustafa al-ghulayaini dalam bukunya Jami ud ad-durusi al- Arabiyah. Pendapat tersebut penulis jadikan sebagai sumber rujukan utama dalam penulisan ini. Sedangkan pendapat para ahli lainnya, seperti al-hadal dalam bukunya al- Kawakib ad-duriyyah dan Ni mah dalam bukunya Mulakhas Qawaid al-arabiyah dan buku-buku lainnya penulis jadikan sebagai rujukan pendukung. Sistem penulisan dalam penelitian ini menggunakan pedoman transliterasi Arab- Latin yang merupakan SKB menteri agama dan menteri pendidikan dan kebudayaan RI No 158/1987 dan No 0543 b/u/1987 tertanggal 22 januari 1988.