BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasional perusahaan serta memakmurkan para pemegang saham.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan nilai perusahaan. Tingginya nilai perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. berbeda-beda dan kinerja perekonomian di Indonesia dilihat dari kinerja badan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian global saat ini, sedang tidak menggembirakan bagi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah mencapai laba yang sebesar-besarnya dan memakmurkan pemilik

BAB 1 PENDAHULUAN. yaitu mencapai atau memperoleh laba maksimal untuk kemakmuran pemilik perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. ketika berinvestasi, para investor akan melihat apakah perusahaan yang akan ia

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Dalam era

BAB I PENDAHULUAN. untuk lebih meningkatkan daya saingnya agar mampu bertahan di tengah

BAB I PENDAHULUAN. produksi mobil yang dirakit di Indonesia berada pada kira-kira dua juta unit. per tahun (

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini, persaingan dalam dunia bisnis sudah semakin ketat. Hal ini dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan untuk mendapatkan keuntungan (Meidera, 2013). Modal juga

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk mampu bersaing dalam persaingan industri. Perusahaan harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia membangun pabrik pengolahan dan pemurnian hasil tambang (smelter)

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan konsumen di era modern sekarang ini telah mendorong tumbuhnya

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak bisa dipisahkan dari pasar modal yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat berasal dari sumber intern ataupun sumber ekstern, sebelum

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan memberikan kontribusinya pada perekonomian nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah saat ini tidak lain

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di perkembangan perekonomian yang semakin maju ini di mana persaingan usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang menjalankan bisnisnya pada dasarnya menginginkan agar

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan seperti saham, misalnya pemegang surat berharga akan menerima dividen

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan semua negara berusaha memperkuat diri khususnya dari segi

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN PENELITIAN LANJUTAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perusahaan dihadapkan pada suatu kondisi persaingan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi di segala bidang yang semakin berkembang, menjadikan dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. dengan negara-negara maju. Hal ini tentu saja menjadi peluang tersendiri bagi

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh kepemilikan managerial, pertumbuhan perusahaan (growth), dan

BAB I PENDAHULUAN. yang telah menginvestasikan dananya akan mengharapkan return dari investasi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaaan juga harus dimaksimalkan, nilai peusahaan yang telah go public

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. Perusahaan Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan keunggulan kompetitif (competitive advantage) bisnisnya agar

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi manajemen keuangan terdiri dari tiga keputusan utama yang harus

Disusun Oleh : : Lian Ismaya NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Syntha Noviyana, SE., MMSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang go public, nilai perusahaan dapat direfleksikan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, persaingan bisnis antar perusahaan di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan nilai investasi (Husnan, 1998). Investasi dianggap mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. kehati-hatian (prudential banking) agar semua aktivitas yang dilakukan tidak

BAB I PEDAHULUAN. adalah perkembangan politik. Sebagai contoh, dengan terpilihnya Donald

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Hal ini ditandai dengan banyaknya dari negara lain yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham serta nilai perusahaan (value of the firm) (Brigham dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan transaksi jual beli dimana instrumen yang. diperjualbelikan adalah berupa surat-surat berharga yang meliputi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang mereka anggap menjanjikan dan mampu memberikan nilai lebih terhadap

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Disamping itu, kondisi ekonomi Indonesia yang belum stabil

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia berada pada tingkatan yang stabil pada

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama manajemen perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya ialah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan ekonomi dalam era globalisasi mengalami

I. PENDAHULUAN. Fokus dalam penelitian ini adalah perusahaan yang telah go public dan terdaftar di

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. corporate governance ini diharapkan ada regulasi serta aturan mengenai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang merupakan tempat terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan baik untuk perusahaan go public maupun perusahaan bukan go public.

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan deviden perusahaan bagi investor. perkembangan, dapat dibuktikan pada beberapa perusahaan baru ataupun

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan terjadinya persaingan yang ketat antar perusahaan. Pengetahuan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. negara, karena pasar modal merupakan salah satu sarana investasi dana jangka

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Ada beberapa alternatif yang bisa dilakukan perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sekitar pertengahan hingga akhir tahun 2008, pasar modal Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pemenuhan secara etika tidak hanya profit yang menjadi tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Nilai perusahaan menggambarkan kepercayaan investor terhadap kemampuan perusahaan dalam mengelola berbagai sektor

BAB I PENDAHULUAN. yang sudah go public (Suripto, 2016:1). Tujuan perusahaanperusahaan. yang go public dalam hal memaksimalkan nilai perusahaan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Fahmi, 2012:52)

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar dalam menilai perusahaan secara keseluruhan. Sedangkan Prapaska

PENDAHULUAN. untuk memakmurkan pemilik perusahaan atau pemegang saham. Tujuan ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. berbadan hukum yang memproduksi atau menjalankan keuntungan. perusahaan dalam jangka waktu tertentu dengan memperhatikan ketentuan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham. Pada awalnya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi

BAB I PENDAHULUAN. informasi penting yang diberikan oleh perusahaan kepada publik, khususnya bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan pada umumnya mempunyai keinginan untuk terus tumbuh dan

2015 PENGARUH STRUKTUR MOD AL D AN PROFITABILITAS TERHAD AP HARGA SAHAM PERUSAHAAN SEKTOR ANEKA IND USTRI YANG TERD AFTAR D I BURSA EFEK IND ONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era globalisasi ini mengakibatkan persaingan dunia usaha terjadi sangat ketat,

BAB I PENDAHULUAN. semua sektor perusahaan di Indonesia selain melalui sektor perbankan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah tempat bertemunya antara pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dunia yang tentunya tidak akan dan tidak dapat mengasingkan diri

BAB I PENDAHULUAN. panjang. Pasar modal memiliki dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai jenis sekuritas yang menawarkan tingkat return dengan risiko

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya investor melakukan investasi adalah untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. modal memiliki dua fungsi yang sangat penting dalam suatu negara yaitu fungsi

BAB I. PENDAHULUAN. dunia yang terjadi disebabkan oleh krisis surat utang subprime mortgage

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia otomotif kini semakin pesat khususnya di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. kelola perusahaan yang baik serta menerapkan corporate sosial responsibility

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR), merupakan wacana yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. Peran industri-industri yang beroperasi di Indonesia memberikan dampak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berharga) melakukan transaksi di pasar modal. Prospek laba yang di masa

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan memiliki berbagai macam tujuan dalam menjalankan usahanya. Tujuan tersebut diantaranya untuk menghasilkan keuntungan dari kegiatan operasional perusahaan serta memakmurkan para pemegang saham. Upaya perusahaan dalam memakmurkan para pemegang saham atas investasi yang ditanamkan dengan cara memaksimalkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan sangat penting bagi perusahaan dalam menarik investor terutama bagi perusahaan yang go public. Meningkatnya nilai perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan tersebut dapat berkembang dengan baik serta dapat mempertahankan eksistensinya. Nilai perusahaan dapat diukur melalui nilai harga saham di pasar. Terbentuknya harga saham perusahaan di pasar merupakan hasil penilaian publik yaitu para pemegang saham terhadap kinerja perusahaan (Harmono, 2009:50). Semakin tinggi nilai perusahaan yang diperoleh maka tingkat kemakmuran yang diterima oleh investor juga semakin tinggi. Keyakinan atas nilai perusahaan yang tercermin dengan harga saham yang tinggi menarik investor dalam menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Begitu pula investor mempercayai bahwa tingkat pengembalian yang diterima nantinya akan semakin tinggi dalam jangka panjang. 1

2 Melemahnya ekonomi global yang terjadi pada beberapa tahun terakhir membuat perekonomian di berbagai negara mengalami penurunan tak terkecuali di kawasan Asia termasuk Indonesia. Dampak akan melemahnya ekonomi global di Indonesia membuat pertumbuhan ekonomi di beberapa sektor mengalami perlambatan dan mengakibatkan penurunan harga saham sehingga berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada beberapa sektor. Sektor komoditas yang awalnya dijadikan pendorong ekonomi Indonesia tidak lagi dijadikan sebagai pendorong ekonomi Indonesia dikarenakan harga komoditas yang mengalami penurunan terus menerus. Tidak lagi dijadikannya pendorong ekonomi Indonesia pada sektor komoditas, maka pilihan yang tepat dilakukan pengalihan pada sektor lain untuk mendorong ekonomi Indonesia. Sektor manufaktur merupakan pilihan pengalihan pendorong ekonomi Indonesia dikarenakan pada sektor ini banyak menyerap tenaga kerja seperti yang dilansir dalam www.finance.detik.com pada tanggal 04 Januari 2016. Pengalihan sektor tersebut dinilai masih sulit terhadap pendorong ekonomi di Indonesia, mengingat pertumbuhan sektor manufaktur menurun dalam beberapa tahun terakhir walaupun pada dasarnya sektor ini mengalami pertumbuhan yang tidak signifikan. Sejak tahun 2011 dilihat pada produksi industri hanya mengalami pertumbuhan sebesar 5%. Pada awal tahun 2016 sektor manufaktur mengalami pertumbuhan hanya sebesar 4%, persentase tersebut turun dibandingkan rata-rata pertumbuhan pada tahun 2011 sampai 2012 sebesar 6% seperti yang dilansir juga dalam www.finance.detik.com pada tanggal 04 Januari 2016.

3 Kondisi tersebut disebabkan pada akhir tahun 2015 merupakan tahun yang banyak terjadinya kondisi global yang tidak dapat diprediksi. Mulai dengan volatilitas yang tinggi dikarenakan ketidakpastian tentang waktu kenaikan tingkat suku bunga Amerika Serikat, sehingga kemunculan kenaikan tersebut ditetapkan oleh Federal Reverse pada bulan Desember 2015 serta terjadinya perlambatan ekonomi di Republik Rakyat Tiongkok. Kondisi ini dilansir dalam www.indonesia-investment.com pada tanggal 04 Januari 2016 Melemahnya ekonomi global tersebut menyebabkan kinerja ekspor di sektor manufaktur hanya tumbuh 2% per tahun. Kondisi tersebut hampir sama dengan kondisi di negara-negara Asia Tenggara lainnya. Indonesia juga harus menghadapi penurunan investasi asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI) di sektor manufaktur. Investasi pada sektor manufaktur turun, khususnya sektor otomotif. FDI sektor otomotif rata-rata US$ 480 juta per kuartal pada SEMESTER I-2015. Angka itu lebih rendah dari rata-rata FDI di sektor otomotif pada tahun 2012 hingga 2014 (finance.detik.com, 2016). Penurunan investasi asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI) di sektor manufaktur menandakan secara tidak langsung mengalami penurunan nilai perusahaan terhadap pandangan para investor. Penurunan nilai perusahaan tersebut memunculkan rasa ketidakpercayaan para investor dalam menanamkan modalnya pada sektor manufaktur. Berkaitan dengan melemahnya ekonomi global menimbulkan kembali suatu fenomena baru yang terjadi pada beberapa sektor, khususnya pada sektor manufaktur. Pada sektor manufaktur banyak perusahaan yang rata-rata mengalami

4 penurunan harga saham sehingga berimbas terhadap nilai perusahaan. Harga saham dan nilai perusahaan mengalami penurunan yang drastis pada tahun 2015. Pada tabel dibawah ini yaitu pada beberapa perusahaan sektor manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia mengalami penurunan yang drastis pada tahun 2015, dimana pada tahun 2015 terjadinya mengalami penurunan drastis dikarenakan terjadinya perlambatan ekonomi yang dialami oleh Republik Rakyat Tiongkok serta volatilitas yang tinggi sehingga berimbas pada Indonesia khususnya pada sektor manufaktur dan hal tersebut merupakan dampak dari melemahnya ekonomi global. Tabel 1.1 DAFTAR PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG MENGALAMI PENURUNAN HARGA SAHAM DAN NILAI PERUSAHAAN 2012-2015 NO KODE NAMA PERUSAHAAN TAHUN HARGA SAHAM NILAI PERUSAHAAN 1 AUTO Astra Auto Part Tbk 2012 3548 1,92 2013 3650 1,63 2014 4200 1,70 2015 1600 0,83 2 GJTL Gajah Tunggal Tbk 2012 2225 1,17 2013 1680 1 2014 1425 0,93 2015 530 0,79 3 INDS Indospring Tbk 2012 3924 1,05 2013 2140 0,71 2014 1600 0,65 2015 350 0,33 Sumber : Historical Index Harga Saham (www.duniainvestasi.com) dan Data Diolah (www.idx.co.id) Berdasarkan tabel diatas rata-rata penurunan nilai perusahaan yang terjadi setiap tahunnya dalam kurun waktu 2012-2015 membuat para investor berpikir ulang dalam menanamkan modalnya. Apabila suatu perusahaan mengalami

5 penurunan nilai perusahaan terus-menerus maka para investor berpandangan bahwa kinerja perusahaan tersebut dinilai kurang baik untuk melakukan investasi pada perusahaan tersebut dalam jangka panjang. Untuk meredam kekhawatiran para investor perusahaan melakukan beberapa upaya dalam mempertahankan dan meningkatkan nilai perusahaan dalam kondisi yang tidak stabil. Menurut Mokhamad (2012) dan Ira (2014), upaya dalam meningkatkan serta mempertahankan nilai perusahaan tersebut terdapat banyak faktor, beberapa diantaranya upaya perusahaan dalam persentase kebijakan pembagian dividen setiap tahun mengalami peningkatan atau tidak sehingga para investor tertarik untuk tetap berinvestasi. Selain itu, upaya perusahaan dalam mengolah asetnya hingga mengalami pertumbuhan yang baik setiap tahunnya serta upaya perusahaan untuk saling menguntungkan bagi lingkungan sekitar dengan tanggung jawab sosial perusahaan sehingga investor memandang baik pada perusahaan. Penelitian saat ini menggunakan beberapa faktor diantaranya kebijakan dividen, pertumbuhan perusahaan, corporate social responsibility. Kebijakan dividen merupakan kebijakan perusahaan dalam membagikan labanya, apakah laba tersebut akan dibagikan kepada investor sebagai dividen atau laba tersebut tidak dibagikan sehingga dalam bentuk laba ditahan. Kebijakan dividen merupakan kebijakan perusahaan dalam membagikan keuntungan yang diperoleh kepada para investor (Ahmad dan Herni, 2016:116). Kebijakan tersebut dapat menilai kondisi perusahaan sehingga dapat mempengaruhi harga saham. Harga saham yang tinggi maka nilai perusahaan yang tercermin juga tinggi.

6 Prospek pertumbuhan perusahaan bagi para investor salah satu faktor yang sangat penting juga. Melalui prospek pertumbuhan perusahaan, investor dapat mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dalam jangka panjang sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menanamkan modalnya. Pertumbuhan perusahaan dalam penelitian ini menggunakan pertumbuhan aset, dengan pertumbuhan aset yang tinggi pada suatu perusahaan akan meningkatkan kepercayaan para investor terhadap nilai perusahaan dalam jangka panjang. Corporate social responsibility dalam hal ini merupakan pengungkapan perusahaan dalam mengungkapkan tanggungjawab perusahaan yang merupakan tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Menurut Kusumadilaga, 2010 dalam Ira, 2014 menyebutkan bahwa investor juga mempertimbangkan pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan dikarenakan corporate social responsibility merupakan tanggung jawab perusahaan terhadap para investor, konsumen, karyawan, pemerintah, lingkungan sekitar, dengan mengungkapkan corporate social responsibility maka para investor menilai bahwa perusahaan tidak hanya memikirkan keuntungan perusahaan saja namun juga bermanfaat bagi semuanya dan tanpa adanya suatu kerugian bagi semua pihak dikarenakan hal tersebut mencakup tiga sisi yaitu kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial. Sinyal tersebut mempengaruhi keberlangsungan perusahaan karena dengan pengungkapan Corporate Social Responsibility maka diharapkan nilai perusahaan akan tinggi sehingga kemakmuran para investor akan semakin tinggi pula.

7 Berbagai penelitian terdahulu terkait dengan nilai perusahaan berdasarkan beberapa faktor yang mempengaruhi seperti kebijakan dividen, pertumbuhan perusahaan, corporate social responsibility menunjukkan hasil yang tidak konsisten dalam berbagai penelitan terdahulu sehingga memunculkan research GAP. Adapun hasil variabel kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan yang menunjukkan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan disebutkan dalam penelitian Sri dan Ragil (2016); Hazlina dan Suwitho (2015). Hasil lain yang menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan disebutkan dalam penelitian Yuliana, dkk (2013) dan Dwi (2012). Pada variabel pertumbuhan perusahaan dalam penelitian Hazlina, Suwitho (2015); Gita, dkk (2015) menyatakan bahwa variabel pertumbuhan perusahaan terhadap nilai perusahaan berpengaruh signifikan. Namun, dalam penelitian Karina, Titik (2016); Mokhamad (2013) menyatakan bahwa variabel pertumbuhan perusahaan terhadap nilai perusahaan tidak berpengaruh signifikan. Adapun hasil pada variabel Corporate Social Responsibility pada penelitian Armi, dkk (2016); Ira (2014) menyatakan hasil bahwa corporate social responsibility terhadap nilai perusahaan berpengaruh signifikan, namun dalam penelitian Titi, Sabar (2011) menyatakan bahwa corporate social responsibility terhadap nilai perusahaan tidak berpengaruh signifikan. Berdasarkan penjelasan yang diulas sebelumnya, maka dalam hal ini menarik untuk dilakukan suatu bentuk penelitian kembali yang dirumuskan ke dalam judul Pengaruh Kebijakan Dividen, Pertumbuhan Perusahaan,

8 Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Nilai Perusahaan Sektor Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012 2015. 1.2. Perumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah 1. Apakah kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015? 2. Apakah pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015? 3. Apakah corporate social responsibility berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015? 1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang dilakukan berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1. Untuk membuktikan pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015.

9 2. Untuk membuktikan pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015. 3. Untuk membuktikan pengaruh corporate social responsibility terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015. 1.4. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna bagi pihak-pihak terkait, yaitu: 1. Bagi Penulis Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini antara lain dapat memberikan pembelajaran secara nyata akan teori-teori yang telah dipelajari selama perkuliahan sehingga mendapatkan pemahaman yang lebih luas tentang pengaruh pertumbuhan perusahaan, kebijakan dividen, corporate social responsibility terhadap nilai perusahaan. 2. Bagi Pembaca Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini dapat menjadikan wadah inspirasi dan wawasan yang luas bagi pembaca yang akan melakukan penelitian selanjutnya dengan topik yang sama yaitu kebijakan dividen, pertumbuhan perusahaan, CSR serta nilai perusahaan dan sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian selanjutnya.

10 3. Bagi Perusahaan Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain dapat digunakan sebagai bahan perbandingan perusahaan dalam implementasi kebijakan perusahaan dalam menyusun dan mengatur kebijakan dividen, pertumbuhan perusahaan, CSR serta untuk mengetahui nilai perusahaan. 1.5. Sistematika Penulisan Skripsi Adapun sistematika penulisan prosposal skripsi yang dilakukan pada penelitian ini antara lain : BAB I PENDAHULUAN Bab ini terdapat suatu penjelasan yang berkaitan dengan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan skripsi yang diuraikan dengan jelas sehingga dapat dipahami pemaparannya. BAB II TELAAH PUSTAKA Bab ini terdapat suatu penjelasan yang berkaitan dengan penelitian terdahulu, landasan teori, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian yang diuraikan dengan jelas sehingga dapat dipahami pemaparannya. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini terdapat penjelasan yang berkaitan dengan rancangan penelitian, batasan penelitian, identifikasi variabel, populasi dan sampel penelitian, data dan metode pengumpulan data serta teknik analisis data yang digunakan dalam

11 penelitian ini yang diuraikan dengan jelas sehingga dapat dipahami pemaparannya. BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA Bab ini terdapat penjelasan yang berkaitan dengan subyek penelitian dan analisis data yang mencakup analisis dari hasil penelitian dalam bentuk analisis deskriptif, analisis statistik serta pembahasan BAB V PENUTUP Bab ini terdapat penjelasan tentang kesimpulan akhir, keterbatasan dalam penelitian dan saran.