BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini tipe yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptifkualitatif,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode Deskriptif yaitu memberikan gambaran dari suatu gejala sosial tertentu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. interpretatif. Sesuai dengan pendapat Van Wynsberghe dan Khan paradigma

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1980an. Pemikirannya dinamai post-positivisme. Paham ini menentang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap objek yang diteliti. Secara ontologi aliran ini bersifat critical realism yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif menurut Drs. Mardalis bertujuan untuk Mendeskripsikan, mencatat,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Penelitian bersifat deskriptif karena penelitian ini hanya

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Sifat Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. George Ritzer mendefinisikan paradigma sebagai subject matter (substansi)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. manusia, suatu objek,suatu sistem kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kualitatif. Menurut Kirk dan Miller (1986) dalam buku karangan Lexy

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam skripsi ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif. Tipe

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Whitney, metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada menjadi objek penelitian. Format deskriptif kualitatif dianggap tepat

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena, gejala, fakta, atau informasi sosial. Menurut Bogdan dan Taylor yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. yang tidak bisa dijelaskan dan dianalisa melalui data-data statistik sehingga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bermaksud memberikan gambaran suatu gejala sosial tertentu, sudah ada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

BAB III METOLOGI PENELITIAN. bersifat deskriptif, yakni penelitian yang memberikan gambaran atau. untuk membina hubungan baik dengan pelanggan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Isaac dan Michael menyebutkan bahwa metode deskriptif bertujuan melukiskan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai Peran Director Of Photography Dalam Proses

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan masalah pokok yang akan diteliti, yaitu Bagaimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Konstruktivis yang dirasa cocok untuk menggambarkan dan menggali

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penulisan skripsi ini yang digunakan oleh penulis adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Produk PT Djarum. Menurut Maman penelitian deskriptif berusaha. bertujuan menggambarkan keadaan atau fenomena tertentu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan pada akhirnya informasi yang disampaikan oleh media, harus dipahami dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yaitu seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN

B A B III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah studi kasus. Menurut Bogdan dan Biklen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (bagian dan hubungannya) atau bagaimana bagian-bagian berfungsi (perilaku

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kebenaran, sehingga penelitian juga merupakan metode berpikir secara kritis.

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian kualitatif adalah obyek yang alamiah atau natural setting.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berbagai rancangan penelitian yang akan dilakukan oleh tiap peneliti memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan informasi untuk digunakan sebagai solusi atau jawaban atas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian studi kasus yang didefinisikan secara tegas oleh Robert Yin

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian deskripsi (descriptive research) yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Taylor mendefinisikan, metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Kahayan Tradisional Modern Palangka Raya, akan dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam konteks penelitian ini, penelitian yang dilakukan termasuk jenis

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan. dan pengawasan dalam pengelolaan jum at berinfaq Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. yang lengkap dan mendalam mengenai subjek yang diteliti. 1 Oleh karena itu,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ganda; kedua, menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti

Metode Penelitian Pendekatan kualitatif ialah pendekatan yang di dalam usulan penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisa data da

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan deskripsi dari objek penelitian. Metodologi penelitian merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu secara faktual dan cermat. Penelitian deskriptif menggambarkan tentang karakteristik atau ciri-ciri individu, situasi atau kelompok tertentu 30 Tipe ini hanya berbatas pada bahasan untuk menggambarkan suatu masalah, keadaan atau peristiwa secara obyektif, sistematis dan cermat sebagaimana seadanya yang sebenarnya terhadap obyek tersebut, sehingga bersifat analisa dalam mengungkapkan fakta mengenai keadaan yang sebenarnya menjadi obyek penelitian.peneliti hanya bertindak sebagai pengamat 1. Dengan kata lain penelitian deskriptif hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa. Menurut Jalaluddin Rakhmat metode penelitian deskriptif digunakan untuk: 1. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada 2. Mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku, 30 Jalaluddin Rakhmat. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2000. Hal 25 34

35 3. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang. 31 Penelitian ini diharapkan dapat mengumpulkan informasi secara aktual, rinci, dengan melukiskan seluruh gejala yang akan timbul dan mengidentifikasi permasalahan. Penelitian deskriptif mempunyai ciri yaitu bertitik berat pada observasi dan suasana alamiah. Peneliti menggunakan penelitian deskriptif karena penelitian ini ingin menggambarkan gambaran yang bersifat mendalam tentang bagaimana upaya strategi perencanaan dalam program mitigasi yang dilakukan oleh UN OCHA dalam upaya pengurangan resiko bencana. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata dan bukan angka, hal ini disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu, semua data yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. Dengan demikian, penelitian ini akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data-data tersebut dapat diperoleh melalui wawancara, dokument pribadi, catatan atau memo dan dokumen resmi lainnya. 32 Peneliti ingin menggali informasi mengenai strategi perencanaan program mitigasi UN OCHA yaitu bagaimana upaya UN OCHA pada pasca pra bencana dalam program pengurangan resiko bencana atau yang sering disebut dengan istilah Disaster Risk Reduction (DRR). Dalam penggalian data tersebut, mungkin 31 Jalaludin Rakhmat. Metode Penelitian Komunikasi. PT. Remaja Rosdakarya. 2000. Hal 24 32 Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif,Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2005, hal:35

36 akan timbul banyak interpretasi, oleh karena itu, pendekatan kualitatif merupakan penelitian yang tepat karena lebih dapat menyesuaikan apabila berhadapan dengan kenyataan jamak. 33 3.2 Metode Peneltian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Bogdan 34 mendefinisikan metode penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara utuh. Sedangkan Jane Richie dalam bukunya Metodologi Penelitian Kualitatif 35 menulis bahwa penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode alamiah, dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah.dari definisi ini jelas memberi gambaran bahwa penelitian kualitatif mengutamakan latar alamiah, metode alamiah, dan dilakukan oleh orang yang mempunyai perhatian alamiah.yang terakhir, menurut Jane Richie dalam bukunya Metode Penelitian Komunikasi 2 penelitian kualitatif adalah upaya untuk menyajikan dunia sosial, dan perspektifnya didalam dunia, dari segi konsep, perilaku, persepsi, dan persoalan tentang manusia yang diteliti. Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan 33 Op.cit,Jalaludin Rakhmat, hal: 9-10 34 Bogdan, M.Si..Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2012. Hal 4 35 Ibid. 35

37 lain-lain secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, juga karena untuk meneliti bidang ilmu sosial, dan khususnya komunikasi adalah lebih tepat jika dilakukan dengan metode kualitatif, mendalam untuk lebih mengetahui fenomenafenomena tentang aspek sikap tanggap, opini, perasaan, keinginan dan kemauan seseorang atau kelompok. 36 Penelitian ini akan dilaksanakan dengan teknik wawancara melalui studi kasus terhadap suatu gejala, peristiwa (proses kejadian), perilaku atau sikap tertentu dengan upaya mendekati informan (responden) bersangkutan sebagai objek penelitian kualitatif. Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Pengertian metode penelitian studi kasus menurut Robert K. Yin adalah strategi yang lebih cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan how atau why, bila peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yang akan diselidiki. 37 Haris Herdiansyah 38 menyatakan bahwa studi kasus adalah suatu model yang menekankan pada eksplorasi dari suatu sistem yang berbatas pada satu kasus atau beberapa kasus secara mendetail, disertai dengan penggalian data secara mendalam yang melibatkan beragam sumber informasi yang kaya akan konteks. Studi kasus adalah suatu model penelitian kualitatif yang terperinci tentang individu atau suatu unit sosial tertentu selama kurun waktu tertentu. 36 Rosady Ruslan, Metodologi Penelitian Public Relations dan Komunikasi.Jakarta: PT Raja Grafindo, 2010, hal: 214 37 Robert K. Yin. Studi Kasus Desain dan Metode. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. 2008. Hal 1

38 Menurut Prof. Sugiyono, studi kasus adalah merupakan salah satu jenis penelitian kualititatif, dimana peneliti melakukan eksplorasi secara mendalam terhadap program, kejadian, proses, aktivitas, terhadap satu atau lebih orang. Suatu kasus terikat oleh waktu dan aktivitas dan peneliti melakukan pengumpulan data secara mendetail dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data dan dalam waktu yang berkesinambungan. 38 Penelitian deskriptif ini seperti telah diuraikan diatas merupakan penelitian yang memaparkan situasi dan peristiwa, yang dalam penelitian ini merupakan strategi perencanaan program mitigasi yang dilakukan oleh UN OCHA dalam pengurangan resiko bencana untuk gempa dan tsunami di daerah Padang. Pada penelitian ini, peneliti tidak mencari atau menjelaskan hubungan, peneliti tidak akan membuktikan teori yang ada dan hubungan sebab akibat, serta tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi, sehingga peneliti tidak mencantumkan hipotesis. Jenis metode kualitatif yang digunakan lebih spesifik di penelitian ini yaitu studi kasus. Studi kasus adalah satu metode penelitian ilmu-ilmu sosial. Studi kasus merupakan strategi yang lebih cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian yang lebih cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan how atau why, bila peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwaperistiwa yang akan diselidiki, dan bilamana fokus penelitiannya terletak pada fenomena kontemporer (masa kini) didalam konteks kehidupan nyata. 39 How dan Why dalam penelitian ini adalah Bagaimana UN OCHA menerapkan strategi 38 Sugiyono.Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. 2012. Hal 14 39 Robert K. Yin, Studi Kasus Desain & Metode,Jakarta, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta, hal: 1

39 komunikasi dalam pengurangan resiko bencana melalui program mitigasi dan mengapa Padang menjadi salah satu fokus daerah untuk gempa bumi dan tsunami. UN OCHA sebagai salah satu badan PBB untuk penanganan bencana di Indonesia memegang peranan penting dalam keberadaannya di Indonesia, pemilihan strategi yang tepat dalam pengurangan resiko bencana menjadi sesuatu yang sangat penting dalam membantu pemerintah dan masyarakat sebagai salah satu program mitigasi bencana. 3.3 Subjek Penelitian Informan penelitian adalah subjek yang memahami informasi objek penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang memahami objek penelitian. Sedangkan Informan ahli adalah informan sekunder yang dapat diminta pendapat dan informasi tentang topik bahasan. 39 Kriteria dalam penentuan key informan dan informan menurut Burhan Bungin 40 harus melalui pertimbangan sebagai berikut: 1. Orang yang bersangkutan memiliki pengalaman pribadi sesuai dengan permasalahan yang diteliti. 2. Usia orang tersebut telah dewasa. 3. Orang yang bersangkutan sehat jasmani dan rohani. 4. Orang yang bersangkutan bersifat netral, tidak mempunyai kepentingan pribadi untuk menjelek-jelekan orang lain. 5. Orang yang bersangkutan memiliki pengetahuan yang luas mengenai permasalahan yang diteliti. 39 Burhan Bungin.Penelitian Kualitatif Edisi Kedua. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2007. Hal 78

40 Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah pihak internal UN OCHA yang terkait padaprogram mitigasi dalam pengurangan resiko bencana di Indonesia. Oleh karena itu orang-orang yang dipilih merupkan orang-orang yang terlibat secara langsung yang dapat memberikan informasi kunci Subjek penelitian disini adalah: 1. Humanitarian Affairs Analyst, Ibu Titi Moektijasih Ibu Titi Moektijasih merupakan salah satu informan kunci karena pengalamannya dalam penanganan bencana di Indonesia dan dapat memberikan informasi mengenai strategi-strategi dalam pengurangan resiko bencana. 2. Administrative Officer, Ibu Wahyu Srigandani Merupakan salah satu staff Senior UN OCHA yang memiliki informasi dalam hal sejarah UN OCHA dan kapasitas UN OCHA di Indonesia sejak tahun 1998. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data.dalam teknik pengumpulan data penelitian kualitatif ada teknik pengumpulan data seperti observasi, focus group discussion, wawancara mendalam dan studi kasus 41 Teknik pengumpulan data merupakan kelengkapan atau pengembangan metode riset yang dipilih, agar data bisa dikumpulkan. 42 41 Rachmat Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2006. Hal 95 42 Op Cit. 86

41 Penelitian ini disusun dengan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data antara lain: 3.4.1 Data Primer Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian perorangan, kelompok dan organisasi, untuk memperoleh data yaitu dengan wawancara. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan metode wawancara, dan dokumentasi. 3.4.1.1 Wawancara Mendalam Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian wawancara mendalam. Seperti diuraikan oleh Rachmat Kriyantono 43, wawancara mendalam adalah suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam. Wawancara ini dilakukan dengan berulang-ulang secaraintensif.pada wawancara mendalam ini, pewawancara relatif tidak mempunyai kontrol atas respons informan, artinya informan bebas memberikan jawaban. Wawancara mendalam (depth interview) adalah suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan, dengan maksud mendapatkan gambaran lengkap tentang topik yang diteliti. Wawancara merupakan salah satu sumber informasi yang menjadi bagian sangat penting dalam penelitian kualitatif. Bentuk wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terfokus dimana responden diwawancarai dalam waktu 43 Rachmat Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2006. Hal 102

42 yang pendek dan peneliti telah menyusun dan menyiapkan rangkaian pertanyaan. 44 Hal ini dilakukan terhadap informan dengan wawancara tidak terstruktur (unstructured interview).wawancara tidak terstruktur mirip dengan wawancara informal yaitu bertujuan untuk memperoleh bentuk-bentuk tertentu dari semua responden, tetapi susunan kata dan urutannya disesuaikan dengan menggunakan pedoman wawacara secara garis besar dari permasalahan yang ingin diajukan dalam penelitian ini. Tujuan dari wawancara adalah untuk informasi dan bukannya untuk merubah ataupun mempengaruhi pendapat responden. 3.4.2 Data Sekunder Data sekunder dapat berupa dokumentasi, yaitu memperoleh data dalam bentuk yang sudah jadi (tersedia) melalui publikasi dan informasi yang dikeluarkan di berbagai organisasi atau perusahaan. 45 Pada penelitian ini peneliti dapat menggunakan dokumentasi yang terdapat di UN OCHA seperti, Annual Report, Monthly Humanitarian Report, dan OCHA profile sebagai sarana dalam memperoleh data yang akurat dan sesuai dengan penelitian, dan nantinya dapat digunakan untuk melengkapi data-data dokumen yang ada. 44 Burhan Bungin, Analisis Data Kualitatif, Jakarta,PT Remaja Grafika, 2004,hal:110 45 Ibid, hal: 30

43 3.5 Batasan Konsep dan Fokus Penelitian 3.5.1 Batasan Konsep Konsep adalah istilah yang mengekspresikan sebuah ide abstrak yang dibentuk dengan menggeneralisasikan objek atau hubungan fakta-fakta yang diperoleh dari pengamatan. 46 Batasan konsep pada penelitian ini yaitu strategi perencanaan yang dilakukan oleh UN OCHA dalam pengurangan resiko bencana melalui program mitigasi dan sosialiasi serta hambatan-hambatannya. 1. Komunikasi Organisasi Komunikasi organisasi menurut Katz and Kahn yaitu merupakan arus informasi, pertukaran informasi dan pemindahan arti didalam suatu organisasi. 2. Perencanaan Strategi Komunikasi Strategi adalah kesatuan rumusan visi, misi program dan kegiatan secara bersama-sama antara mereka yang memerintah dan mereka yang diperintah atau yang mengelola. Mereka yang mengatur dan mengelola secara bersama-sama bertanggung jawab atas pengerahan sumber daya karena kemampuan pengelolaan sumber daya dijadikan sebagai indikator tingkat ketercapaian tujuan organisasi. 3. Program Mitigasi Bencana Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kewajiban pemerintah sebagai amanat dari UU No. 24 tahun 2007 untuk selalu melaksanakan upaya-upaya pengurangan resiko bencana dengan tujuan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap 46 Rachmat Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2006. Hal 17

44 datangnya bencana. Dengan berbagai upaya yang berbentuk non struktural diharapkan seluruh masyarakat terutama di daaerah rawan bencana tsunami dapat beraktifitas sebagaimana biasanya dengan dibekali pengetahuan tentang kewaspadaan bencana melalui mitigasi bencana. 3.5.2 Fokus Penelitian Penelitian ini memfokuskan pada strategi perencanaan yang dilakukan oleh UN OCHA dalam perannya sebagai salah satu Badan Koordinasi PBB untuk bencana dan manajemen bencana dan penanggulangan bencana pada tahapan pra bencana dilakukan dalam situasi tidak terjadi bencana, yang meliputi: 1. Perencanaan penanggulangan bencana 2. Pengurangan resiko bencana 3. Pencegahan 4. Pendidikan dan pelatihan 5. Persyaratan standar teknis penanggulangan bencana Program Mitigasi yang lebih bersifat pada software. Saat ini program mitigasi yang dilakukan oleh UN OCHA, yaitu melatih BPBD dalam hal penyusunan rencana kontijensi di Sumatera Barat untuk Kota Padang dengan ancaman gempa dan tsunami. Strategi perencanaan yang efektif yaitu, organisasi, khalayak, dan penyampaian pesan.

45 a. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisa kualitatif. Moleong menjelaskan bahwa analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.pada analisis dataini kita mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberi kode dan mengkategorisasikannya.uraian diatas memberikan gambaran tentang betapa pentingnya kedudukan alaisis data ini dilihat dari segi tujuan penelitian.prinsip pokok penelitian kualitatif adalah menemukan teori dari data. 47 Yin mengemukakan bawah analisis data terdiri atas pengujian, pengkategorian, pentabulasian, ataupun pengkombinasian kembali bukti-bukti untuk menunjuk proposisi awal suatu penelitian. 48 b. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Setelah memperoleh data-data yang diperlukan, peneliti akan menggunakan teknik pemeriksaan keabsahan data trianggulasi. Trianggulasi adalah, teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau pembanding terhadap data itu. Teknik trianggulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui 47 Lexy J.Moleong,M.A, Metodologi Penelitian Kualitatif,Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2005, hal:25 48 Robert K. Yin, Studi Kasus Desain & Metode, Jakarta, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2002, hal: 133

46 sumber lainnya.disini keabsahan data dilakukan sebagai upaya mengecek kebenaran berita yang diinformasikan. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : 4849 1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara 2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi 3. Membandingkan dengan apa yang dikatakan orang orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu Melalui penelitian ini maka peneliti akan mencari data dari berbagai pihak terlebih dahulu sehingga data-data yang diperoleh teruji dan dapat dipercaya sebelum membandingkannya dengan sumber, dan teori yang ada. Netral, dalam pengungkapan fakta yang sesungguhnya tidak berkaitan dengan nilai-nilai baik dan buruk. 49. Lexy Moleong.Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2004 hal 331

47 Etika etika penelitian diatas dapat menjadi penolong peneliti pada saat melakukan penelitian sehingga dapat memperoleh data sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.