BAB I PENDAHULUAN. penting untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara, karena

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa tersebut. UU No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa:

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tahun dan 9 tahun. Anak-anak yang bersekolah di tingkat Sekolah Dasar (dan

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang telah dituangkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dikatakan berjalan baik apabila mampu berperan secara proporsif,

BAB I PENDAHULUAN. lembaga atau individu untuk mencapai tujuan tertentu. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan sangat penting dalam kehidupan karena

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan global. Maka sebagai bangsa, kita perlu terus mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan Negara Indonesia termuat dalam pembukaan UUD

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dan mendapat perhatian besar dari pemerintah dan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang. Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut UU No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya dimasa

Berdasarkan pendapat diatas, menegaskan bahwa pendidikan sangat penting bagi setiap insan manusia. Pendidikan sangat erat kaitannya dengan guru dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu usaha yang bertujuan untuk mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dewasa

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Hal ini dapat terlihat dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Peneliti menjelaskan di dalam bab ini tentang: latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang menyatakan bahwa : Proses pembelajaran pada umumnya memiliki komponen-komponen

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 pasal 3 berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia baik sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. sebelumnya. UU nomor 20 tahun 2003 pasal 3 menjelaskan bahwa fungsi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen utama kebutuhan manusia. Melalui

mengembangkan potensi diri mereka melalui proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. manusia agar dapat mengembangkan potensi dirinya, antara lain melalui proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, serta mampu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi peserta didik di masa yang akan datang. Dalam Undang-undang. tentang pengertian pendidikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan kurikulum pada awal kemerdekaan di tahun 1946 sampai sekarang, Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di negara Indonesia dilakukan dalam upaya meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai yang ada didalam masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. latihan. Pendidikan memberikan peranan yang sangat besar dalam menciptakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KREATIVITAS BERMAIN MUSIK ANSAMBEL. Erlin Sofiyanti

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan salah satunya adalah bidang pendidikan. proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN AKTIVITAS BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS TAHUN AJARAN 2009/2010

I. PENDAHULUAN. taraf hidup manusia. Sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan

I. PENDAHULUAN. kebutuhan yang paling mendasar. Dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional termasuk didalamnya bidang pendidikan, itulah sebabnya

BAB I PENDAHULUAN. Akan tetapi yang perlu diingat bahwa pendidikan akan berhasil dengan. negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta, 2009, hlm Arif Rohman, Memahami Pendidikan & Ilmu Pendidikan, LaksBang Media Tama,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sarana yang dapat menumbuh-kembangkan potensipotensi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin, sehingga akan diperoleh hasil

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu sistem pada prinsipnya bukan hanya bertujuan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. secara konvensional maupun inovatif. Hal tersebut lebih terfokus lagi dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. pembelajaran. Karena itu guru harus dapat membuat suatu pengajaran menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Al-Qur an Allah menjelaskan bahwa Allah akan mengangkat. martabat orang yang berilmu. Oleh karena itu Allah berfirman :

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pendidikan nasional yang ingin dicapai telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam Undang- undang Pendidikan

akan memberikan seseorang keterampilan hidup (life skill) sehingga

BAB I PENDAHULUAN. peradaban dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Menurut undang undang

2015 PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR MENGHIAS KAIN PADA PESERTA DIDIK PROGRAM KERUMAHTANGGAAN KELAS VII DI SMP NEGERI 3 LEMBANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang diharapkan. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

B A B I PENDAHULUAN. khususnya proses pembelajaran di sekolah terus di lakukan seiring dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

BAB I PENDAHULUAN. membentuk sumber daya manusia yang berkualitas. Tanpa adanya pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. setiap anak dalam periode tertentu. Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa

BAB I 1.1 Latar Belakang UU RI Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, Bab II Pasal 3 dikemukakan bahwa Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhan pribadi dan masyarakat. Sesuai dengan UU Republik

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah memiliki peranan dan tanggung jawab yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting

BAB I PENDAHULUAN. yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa. Pendidikan berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar dan terencana untuk membentuk kepribadian manusia itu sendiri. 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan hal yang marak menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ini berarti bahwa pembangunan itu tidak hanya mengejar lahiriah seperti

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang maju adalah bangsa yang mampu menunjukan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. berujung pada pencapaian suatu kualitas manusia tertentu yang dianggap dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini disebutkan dalam UU RI No.20 tahun 2003 Sikdiknas Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1 Sebagaimana yang diungkapkan oleh Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas(2004) dalam KBK bahwa salah satu kelemahan sistem Pendidikan Nasional yang dikembangkan di tanah air adalah kekurangan perhatian pada output. Akan tetapi standar kompetensi apa yang harus dikuasai oleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan belajar, belum mendapat perhatian semestinya. Karena tidak adanya standar, maka dua orang guru yang berbeda bisa memberikan penafsiran yang berbeda pula terhadap keadilan sebuah pokok bahasan bisa 1 UU RI No.20 tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional,(Surabaya: Media cempaka, 2005),h.8.

memberikan penafsiran yang berbeda pula terhadap kedalaman sebuah bahasan dalam kurikulum. Demikian juga dalam proses pembelajaran, guru tidak berfokus pada hasil output yang harus dicapai, tapi hanya sekedar memenuhi target administratif sesuai petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis. Tidak adanya petunjuk standar atau hasil yang harus dicapai, mengakibatkan komponen input dan proses pembelajaran yang dilakukan kurang efektif sehingga tidak optimal karena pembelajaran kurang fokus. 2 Kegiatan mengajar yang dilakukan oleh guru dan belajar oleh murid inilah yang dimaksud dengan pembelajaran. Namun sampai saat ini, pembelajaran secara klasikal dengan berpusat pada guru(teacher Centered) masih dominan dilaksanakan di sekolah. Guru merupakan sumber informasi dan sumber belajar utama, perannya sangat mendominasi dalam menentukan semua kegiatan pembelajaran dalam kelas. 3 Akibatnya sistem komunikasi yang terjadi justru satu arah yaitu guru yang aktif dalam segala hal. Sedangkan siswa menjadi pasif. Secara umum siswa hanya duduk diam, mendengarkan, menyelidiki dan mengembangkan pengetahuannya menjadi kurang. Untuk mengantisipasi timbulnya masalah di atas, guru dituntut untuk menemukan suatu cara yang dapat menumbuhkan kembali motivasi belajar siswa, salah satunya guru diharapkan dapat mengembangkan suatu model pembelajaran 2 Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2003),h.16. 3 Russefensi, Pengajar Matematika Modern untuk Orangtua Murid, Guru dan SPG, (Bandung : Trasito, 1979), h.231.

yang dapat meningkatkan kemampuan untuk menemukan, menyelidiki, mengembangkan dan menggunakan ide siswa sendiri. Peran guru dalam KTSP hanya bertindak sebagai fasilitator sementara siswa sendiri yang harus berperan aktif menemukan ide dalam proses pembelajaran. Adapun tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai melalui proses pembelajaran yang berdasarkan pada kurikulum 2004 adalah melatih cara berfikir dan bernalar, mengembangkan aktifitas kreatif, mengembangkan kemampuan memecahkan masalah, mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan gagasan. Sedangkan salah satu prinsip pengembangan dalam kurikulum 2004 adalah prinsip berpusat pada anak. 4 Dipandang dari tujuan pembelajaran serta pengembangan kurikulum 2004 tersebut, maka model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran PAI yang sesuai kurikulum 2004. hal tersebut didukung dengan pendekatan konstruktivisme yang berasal dari ide-ide Piaget dan Vygotsky. Pendekatan kontruktivisme menekankan adanya prinsip berpusat pada peserta didik(student Centered Instruktion) dan menyarankan penggunaan kelompokkelompok belajar dalam proses pembelajaran. Artinya bahwa suatu pembelajaran hendaknya didominasi oleh aktivitas belajar siswa yang mandiri guna mengkonstruksi pengetahuan bagi diri mereka sendiri. 5 4 Depdiknas, Ketuntasan Umum Kurikulum Berbasis Kompetensi pendidikan Pra Sekolah Dasar dan Menengah, ( Jakarta : depdiknas 2003) 5 M.nur dan Prima Retno wikanderei, Pengajaran Berpusat kepada siswa dan pendekatan konstruktifis dalam pengajaran (Surabaya : UNESA, 2000), h.4.

Penelitian ini di latar belakangi oleh masih rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI hal ini disebabkan pembelajaran PAI yang dilaksanakan di sekolah masih berjalan konvensional yakni pembelajaran yang menerapkan guru sebagai pemberi informasi dan kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi. Salah satu alternatif yang dapat ditempuh untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menerapkan metode Talking Stick. Metode Talking Stick ini adalah sebuah metode pendidikan yang dilaksanakan dengan cara memberi kebebasan kepada peserta didik untuk dapat bergerak dan bertindak dengan leluasa sejauh mungkin menghindari unsur-unsur perintah dan keharus paksaan sepanjang tidak merugikan bagi peserta didik dengan maksud untuk menumbuhkan dan mengembangkan rasa percaya diri. Untuk meningkatkan motivasi belajar dalam pendidikan khususnya PAI dapat dicapai melalui penerapan metode Talking Stick. Adapun metode ini memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan, meningkatkan motivasi, kepercayaan diri dan life skill yang mana pendekatan tersebut ditujukan untuk memunculkan emosi dan sikap positif belajar dalam proses belajar mengajar yang berdampak pada peningkatan kecerdasan otak. Metode Talking Stick merupakan perubahan strategis dalam belajar yang enjoy dengan segala nuansa dan menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan efisien melalui metode Talking Stick ini dalam proses belajar mengajar diharapkan tujuan Pendidikan Agama Islam tercapai dengan baik dan sesuai harapan.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana penerapan metode Talking Stick pada pembelajaran PAI di SMP Negeri 4 Surabaya? 2. Bagaimana hasil belajar PAI di SMP Negeri 4 Surabaya? 3. Adakah pengaruh penerapan metode Talking Stick terhadap hasil belajar PAI di SMP Negeri 4 Surabaya? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui penerapan metode Talking Stick pada pembelajaran PAI di SMP Negeri 4 Surabaya. 2. Untuk mengetahui hasil belajar PAI di SMP Negeri 4 Surabaya. 3. Untuk membuktikan ada tidaknya dan tingkat pengaruh penerapan metode Talking Stick terhadap hasil belajar PAI di SMP Negeri 4 Surabaya. D. Batasan Masalah Masalah yang luas dalam penelitian tidak dapat diharapkan menghasilkan analisa yang jelas, maka dalam penelitian ini kaitannya dengan judul, peneliti membatasi masalah pada: 1. Pengaruh penerapan metode Talking Stick terhadap hasil belajar pada mata pelajaran PAI

2. Obyek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII di SMP Negeri 4 Surabaya E. Manfaat Penelitian Manfaat yang bisa diperoleh dari penelitian ini adalah : 1. Menambah pengetahuan bagi peneliti mengenai metode pembelajaran yang efektif serta mengembangkan setiap potensi dan bakat manusia yang beragam, khususnya pembelajaran bagi siswa. 2. Memotivasi para praktisi pendidikan terutama para guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam memilih metode ataupun model pembelajaran yang sesuai dengan dunia siswa. 3. Sebagai tambahan referensi bagi para pemerhati pendidikan serta bagi siapa saja yang berminat untuk membaca hasil penelitian ini. F. Definisi Operasional Judul dalam skripsi ini adalah pengaruh metode talking stick terhadap hasil belajar PAI di SMP Negeri 4 Surabaya. Untuk memperjelas maksud judul di atas perlu diungkapkan pengertian beberapa yang terkandung didalamnya. Hal ini bertujuan untuk menghindari kesimpangsiuran dan kesalah pahaman dalam mengambil suatu pengertian yang penulis maksudkan.

Adapun kata-kata yang penting untuk mendapatkan pengertian adalah: 1. Pengaruh Pengaruh adalah daya/ yang ada/ timbul dari sesuatu(orang, benda)yang ikut membentuk watak, kepercayaan/ perbuatan seseorang. 6 2. Metode Talking Stick a. Metode Suatu cara kerja yang sistematis dan umum, terutama dalam mencari kebenaran. 7 b. Talking stick(tongkat berbicara) Adalah metode yang dipakai sebagai tanda seseorang mempunyai hak suara (berbicara) yang diberikan secara bergiliran/bergantian. 8 3. Hasil Belajar Perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya hasil pembelajaran yang komprehensif. 9 4. Pelajaran PAI Materi pelajaran tentang agama Islam yang ada dan menjadi kurikulum di SMP Negeri 4 Surabaya. 6 Departemen D&K, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta: Balai Pustaka,1990),h.664. 7 Zakiyah Darajat, Metodologi Pengajaran Agama Islam,(Jakarta: Bumi Aksara, 1995) 8 http://tarmizi.wordpress.com/2010/02/15/talking-stick 9 Agus Suprijono, Cooperetive Learning,(Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2009),h.7.

Dari uraian beberapa istilah di atas, maka maksud dari skripsi ini adalah perubahan perilaku secara keseluruhan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan diterapkannya metode Talking Stick. G. Hipotesis Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. 10 Sebagai landasan dalam melaksanakan penelitian penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut : 1. Hipotesis Kerja atau hipotesis alternatif(ha), adalah hipotesis yang menyatakan adanya hubungan dua variabel yaitu ada pengaruh penerapan metode Talking Stick terhadap hasil belajar PAI. 2. Hipotesis Nihil atau hipotesis nol(ho), yaitu hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungan dua variabel, artinya tidak ada pengaruh penerapan metode Talking Stick terhadap hasil belajar PAI. 10 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta : Rineka Cipta, 2006),h.71.

H. Sistematika Pembahasan Untuk memudahkan dalam pembahasan ini, maka perlu adanya penyusunan sistematika pembahasan sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, definisi operasional, hipotesis dan sistematika pembahasan. BAB II: LANDASAN TEORI Membahas tentang pengaruh metode talking stick yang meliputi: pengertian metode Talking Stick, tujuan metode Talking Stick, langkah-langkah metode Talking Stick, keuntungan dan kelemahan metode Talking Stick, dan tinjauan tentang hasil belajar Pendidikan Agama Islam, tipe-tipe hasil belajar Pendidikan Agama Islam, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Pendidikan Agama Islam, serta pengaruh metode Talking Stick terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam. BAB III: METODE PENELITIAN Membahas tentang rancangan penelitian, jenis data dan sumber data, teknik pengumpulan data serta teknik analisa data. BAB IV: LAPORAN HASIL PENELITIAN Menyajikan gambaran umum tentang obyek penelitian, penyajian data tentang metode Talking Stick dan analisis data. BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN