PENYEDIAAN REFUTATION TEXT UNTUK MEREMEDIASI KESALAHAN KONSEP SISWA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

dokumen-dokumen yang mirip
THE EFFECT OF THE READING REFUTATION TEXT TO STUDENT S MISCONCEPTIONS REMEDIATION OF ACID BASE CONCEPT IN XI SCIENCES CLASS SMA NEGERI 4 PONTIANAK

Auliya Puspitaningtyas, Parlan, Dedek Sukarianingsih Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI SD

PENGARUH TEORI BELAJAR VAN HIELE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI SD

DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN KELAS IX IPA SMA

PENGARUH MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS III SD

Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 1,2. Universitas Negeri Papua Abstract

REMEDIASI MENGGUNAKAN PROGRAM FLASH PADA MA- TERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT. Indah Wahyuni

PENGARUH PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RESPON SISWA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM DI SMA

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA MELALUI MODEL THINK-PAIR-SHARE BERBANTUAN WORD SQUARE PADA PERPINDAHAN KALOR DI SMP

PENYEDIAAN BOOKLET UNTUK MEREMEDIASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GERAK LURUS DI MAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DI SMA

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK ICE BREAKER TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS III SEKOLAH DASAR

PENGARUH GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH MODEL WORD SQUARE TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SDN 36 PONTIANAK KOTA

PENGARUH MODEL PENCOCOKAN KARTU INDEKS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA TENTANG USAHA MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSEPTUAL INTERAKTIF BERBANTUAN REFUTATION TEXT DI SMA

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS III

PENGARUH MODEL INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI LARUTAN ELEKTROLIT NON ELEKTROLIT DI SMA

DESKRIPSI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL HIDROLISIS GARAM DI KELAS XI IPA SMA KATOLIK TALINO

PENGARUH MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD

PENYEDIAAN BACAAN BERBENTUK REFUTATION TEXT UNTUK MEREMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENGARUH MEDIA REALITA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS IV SD ARTIKEL PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS FENOMENA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMAN 1 KOPANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS FENOMENA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMAN 1 KOPANG

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH U. SISWANTO NIM F

PEMANFAATAN DIAGRAM DALAM PENYELESAIAN SOAL CERITA MATERI PECAHAN KELAS VII SMP NEGERI 6 PONTIANAK

PENGARUH TEKA-TEKI SILANG TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS V SEKOLAH DASAR

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD: AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA MATERI HIDROLISIS GARAM

PEMBERIAN KOREKSIAN JAWABAN DISERTAI PENJELASAN UNTUK MEREMEDIASI KESALAHAN SISWA PADA PEMANTULAN CAHAYA DI SMP

PENGARUH TEKNIK SURVEY, QUESTION, READING, RECITE, REVIEW, TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH TEKNIK PERMAINAN BINGO PADA MATERI KONSEP MOL TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI DI SMA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN ALTERNATIVE SOLUTIONS WORKSHEET UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

ISSN: ISSN:

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE) 5E

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN MODEL TIPE NHT BERBANTUAN LKS PADA MATERI GLB DI SMP

PENGGUNAAAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL KARTU ARISAN DENGAN YANG TIDAK MENGGUNAKAN DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN.

PENGARUH PENDEKATAN TERJEMAHAN MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SDN 16 PONTIANAK SELATAN

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA TERHADAP KETERAMPILAN KERJA ILMIAH SISWA DI SD

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

DESKRIPSI KETERAMPILAN KOMUNIKASI SISWA SMA NEGERI 9 PONTIANAK MELALUI METODE PRAKTIKUM PADA MATERI KSP

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI HUKUM NEWTON MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DI SMP

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHEIVEMENT DIVISIONS

PENGARUH PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di SMP

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN MEDIA FLIPBOOK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SISTEM GERAK MANUSIA DI SMP

Vol. 5 No. 2, Agustus 2017 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A-MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI VIRUS DI SMA

PENGARUH PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA MATERI SEGIEMPAT DI SMP

Evi Aspirani SMAN 1 Mare, jalan Makmur no.1 Kec. Mare, Kabupaten Bone

PENGARUH MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI SMA

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA MICROSOFT POWER POINT DAN MEDIA CHART PADA MATERI TRIGONOMETRI DI KELAS XI

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 16 PONTIANAK SELATAN

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PEMBELAJARAN EKOSISTEM SISWA KELAS VII SMPN 35 BATAM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di

METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 23

REMEDIASI MISKONSEPSI HUKUM ARCHIMEDES DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY BERBANTUAN LEMBAR KERJA BERSTRUKTUR ARTIKEL PENELITIAN.

REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI GERAK MELINGKAR BERATURAN MELALUI RECIPROCAL TEACHING DI SMA

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LAERNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN 04 RASAU JAYA

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MULTIMEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RESPON SISWA

PENERAPAN PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA PANCA BHAKTI PONTIANAK

DESKRIPSI KESALAHAN KONSEP SISWA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA DI SMAN 1 TELUK KERAMAT

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN 1 SUNGAI AMBAWANG MELALUI PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Jurusan Bangunan

PENERAPAN PEMBELAJARAN POE DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI Ksp

PENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TIPE COMPARATIVE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA MATERI LARUTAN PENYANGGA

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS HANDS-ON TEKNIK GUIDED WORKSHEET ACTIVITY TERHADAP HASIL BELAJAR IPA DI SMP

PEMBERIAN DIRECT CORRECTIVE FEEDBACK PADA PEKERJAAN RUMAH (PR) DALAM MATERI TERMOKIMIA DI SMA

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Jurusan Kimia, Jalan Dg. Tata Raya, Makassar

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HOREY PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS X SMA NEGERI 13 PADANG

NURMALIATI

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DI SMP ARTIKEL PENELITIAN

PENGARUH MODEL INVESTIGASI KELOMPOK TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS V SD

JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,

ABSTRACT. Key word: Understanding Of Mathematical Concepts, Questions Students Have, Learning Starts With A Question PENDAHULUAN

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Bandar Lampung yang terletak di Jl.

Dena Marista, Noor Fadiawati, Nina Kadaritna, Ila Rosilawati Pendidikan Kimia, Universitas Lampung

PENGARUH PEMBERIAN DIRECT CORRECTIVE FEEDBACK PADA PEKERJAAN RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl.

PENGARUH PEMBELAJARAN QUESTION STUDENT HAVE (QSH) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA

Pengaruh Pemberian Tugas Terstruktur dengan Umpan Balik Individual Terhadap Hasil Belajar Siswa

PENERAPAN PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA MATERI KELAINAN DAN PENYAKIT REPRODUKSI MANUSIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

PENERAPAN TEORI BRUNER BERBANTUAN KARTU SAPURA PADA PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI SMP

PENGARUH METODE PRAKTIKUM DENGAN PENDEKATAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI PEMISAHAN CAMPURAN DI SMP

Arifah Zurotunisa, Habiddin, Ida Bagus Suryadharma Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Malang

Universitas Negeri Makassar, Jl. Dg Tata Raya Makassar, Makassar 90224

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

REMEDIASI KESULITAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL-SOAL HUKUM NEWTON MENGGUNAKAN SOAL OPEN-ENDED DAN UMPAN BALIK

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN GI (Studi Pada SMA NEGERI 14 BandarLampung)

REMEDIASI KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL GAS IDEAL MELALUI METODE LEARNING TOGETHER DI SMA

Transkripsi:

PENYEDIAAN REFUTATION TEXT UNTUK MEREMEDIASI KESALAHAN KONSEP SISWA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN Icha Regita, Eny Enawaty, A.Ifriani Harun Program Studi Pendidikan Kimia FKIP UNTAN, Pontianak Email : Echa_Adj@yahoo.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar siswa dan penurunan kesalahan konsep siswa setelah diremediasi dengan refutation text serta seberapa besar efektivitas refutation text dalam meremediasi kesalahan konsep siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan di kelas XI MIA SMAN 7 Pontianak. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu dengan bentuk nonequivalent control group design. Pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh dengan jumlah sampel sebanyak 65 siswa. Instrumen penelitian berupa tes berbentuk esai berjumlah 5 soal. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen di mana rata-rata hasil belajar kelas eksperimen sebesar 72,22 sedangkan pada kelas kontrol sebesar 50,58. Efektivitas refutation text dalam meremediasi kesalahan konsep siswa materi kelarutan dan hasil kali kelarutan adalah 0,70 tergolong sedang yang berarti pemberian remediasi dengan refutation text memberikan pengaruh sebesar 25,80%. Kata kunci: Remediasi, Refutation Text, Kesalahan Konsep. Abstract: The aim of this study is to determine whether there is a difference in student learning outcomes and decrease misconceptions students once remediated with refutation text and how much effectiveness refutation text remediate students' misconceptions on the material solubility and solubility product in class XI MIA SMAN 7 Pontianak. The type of this research is a quasi experimental research form nonequivalent control group. The sample in this study are collected by saturated sample with a sample size of 65 students. The research instrument in the form of an essay in the form of tests consist of 5 questions. Based on the results, there are differences in learning outcomes of students between classes and grade control experiments where the experimental class average of study result is 72,22 while the control class is 50,58. Effectiveness refutation text to remediate student s misconceptions of matter solubility and solubility product is classified as moderate 0.70 which means the provision of remediation with text giving effect Refutation of 25.80%. Keywords: Remediation, Refutation Text, Misconceptions. M ata pelajaran kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib bagi siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Tujuan pembelajaran kimia yaitu melatih siswa untuk memahami konsep, prinsip, hukum, dan teori kimia serta saling keterkaitannya dan penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan 1

sehari-hari dan teknologi (Depdiknas, 2006). Memahami konsep-konsep kimia seringkali dibutuhkan konsep-konsep prasyarat yang terdapat dalam mata pelajaran kimia itu sendiri. Namun, seringkali siswa mengalami kesalahan dalam memahami konsep yang ada. Kesalahan konsep ini apabila dibiarkan terus-menerus dapat mempengaruhi pemahaman siswa terhadap konsep-konsep selanjutnya dalam pembelajaran. Haryono (1988) menyatakan kesalahan konsep adalah kesalahan yang dibuat siswa karena salah menafsirkan konsep-konsep, rumus-rumus, operasioperasi atau salah dalam penerapan. Salah satu materi yang terdapat di dalam mata pelajaran kimia SMA yang konsepnya berurutan dan lebih kompleks yaitu materi kelarutan dan hasil kali kelarutan, di mana siswa terkadang mengalami kesulitan dalam memahami materi ini. Fakta di lapangan menunjukkan siswa masih banyak mengalami kesulitan dalam memahami materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi yang dilakukan tanggal 20 Maret 2015, guru menyatakan bahwa siswa banyak mengalami kesalahan dalam menuliskan rumusan Ksp di mana siswa biasanya tidak memangkatkan koefisien dan meramalkan pengendapan. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa ini menyebabkan siswa mendapatkan hasil belajar yang rendah (tidak tuntas). Hasil belajar yang rendah disebabkan karena siswa tidak menguasai materi prasyarat yang diperlukan untuk memahami konsep kelarutan dan hasil kali kelarutan seperti persamaan reaksi, reaksi ionisasi, konsep mol, stoikiometri, kesetimbangan, ph larutan, dll. Guru mengatasi hasil belajar yang rendah ini dengan kegiatan remedial. Remediasi merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran yang kurang berhasil. Kegiatan pembelajaran kurang berhasil dapat ditunjukkan oleh ketidakberhasilan siswa dalam menguasai kompetensi yang diharapkan dalam pembelajaran. Remediasi yang selama ini dilakukan oleh guru bidang studi yaitu dengan menggunakan metode tutor sebaya dan pemberian soal. Kegiatan remediasi yang dimaksud yaitu guru akan memberikan kembali tes hasil belajar yang soalnya tidak jauh berbeda dengan tes sebelum mengikuti remedial dan siswa dapat bertanya atau berdiskusi dengan teman sebayanya dalam mengerjakan soal-soal tersebut sehingga mendukung siswa untuk mencapai nilai ketuntasan. Berdasarkan informasi tersebut, kegiatan remedial yang dilakukan guru selama ini tidak memberikan pengaruh terhadap siswa yang mengalami kesalahan konsep terutama pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan karena siswa cenderung bekerja sama dan metode tutor sebaya dapat membantu siswa mencapai ketuntasan. Ada sejumlah remediasi yang telah dicobakan baik pada jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Pemberian remediasi dengan bacaan berbentuk refutation text memiliki effect size paling tinggi. Pemberian remediasi berupa penyediaan bahan bacaan berstruktur refutation text merupakan salah satu kegiatan remediasi yang terbukti efektif (Sutrisno, 1991). Bahan bacaan berstruktur refutation text adalah bacaan yang disusun dengan memperbandingkan dengan tajam (kontras) ide-ide yang salah dan ide-ide yang benar (Sutrisno, 1991). Berdasarkan penjelasan, maka diharapkan dengan penyediaan bacaan berbentuk refutation text dapat meremediasi kesalahan konsep siswa pada kelas XI MIA SMAN 7 Pontianak pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. 2

Cara remediasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan penyediaan bahan bacaan dengan struktur refutation text dengan mempertimbangkan hal-hal berikut ini : (1) Refutation text dapat memberikan keistimewaan yaitu The refutation text contrasts student may recognize their own conceptions. Having read this text student may recognize their own conceptions. Experience a cognitive conflict and in turn accept the scientists conceptions (Sutrisno, 1991); (2) Bahan bacaan yang disusun berstruktur refutation text dapat dijadikan sumber belajar yang relevan, karena dengan membaca dari sumber lain yang memuat penjelasan sama, siswa akan dapat memahami materi yang sukar dimengerti melalui sumber yang diwajibkan sekolah dalam pelaksanaan remediasi (Sutrisno, 1991). Bacaaan alternatif berupa refutation text dalam penelitian ini adalah penyajian konsepsikonsepsi siswa dan mencantumkan konsepsi-konsepsi berdasarkan dengan konsepsi ilmuwan. METODE Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design yang dapat digambarkan sebagai berikut. Tabel 1 Rancangan Penelitian Nonequivalent Control Group Design Eksperimen O 1 X 1 O 2 Kontrol O 3 X 2 O 4 (Sugiyono, 2011). Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas XI MIA SMAN 7 Pontianak tahun ajaran 2014/2015 yang akan diberikan pembelajaran tentang hasil kali kelarutan dan diajar oleh guru yang sama. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila anggota populasi digunakan sebagai sampel berjumlah 65 siswa. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik pengukuran berupa tes awal dan tes akhir berbentuk esai dan wawancara tidak terstruktur terhadap guru dan beberapa siswa yang dipilih secara acak. Instrument penelitian divalidasi oleh satu orang dosen Pendidikan Kimia FKIP Untan dan satu orang guru bidang studi SMAN 7 Pontianak dengan hasil validasi bahwa instrument yang digunakan valid. Berdasarkan hasil uji coba soal diperoleh keterangan bahwa tingkat reliabilitas tes awal sebesar 0,5 dan reliabilitas tes akhir sebesar 0,6. Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari 3 tahap, yaitu: 1) tahap persiapan, 2) tahap pelaksanaan, 3) tahap akhir. Tahap persiapan Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap persiapan, antara lain: (1) Melaksanakan pra-riset yang bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang kegiatan remediasi yang dilakukan guru, karakterisitik siswa, dan mengetahui 3

kesalahan-kesalahan konsep yang dilakukan siswa; (2) Masalah penelitian yang didapat dari hasil prariset; (3) Membuat instrumen penelitian berupa soal tes awal; (4) Melakukan validasi terhadap instrumen penelitian kepada satu dosen kimia FKIP UNTAN dan satu orang guru kimia SMAN 7 Pontianak; (5) Merevisi instrumen penelitian berdasarkan hasil validasi; (6) Melakukan uji coba soal tes awal. Tahap pelaksanaan: (1) Memberikan tes awal pada kelas kontrol dan kelas eksperimen untuk mengetahui kesalahan konsep siswa sebelum dilakukan kegiatan remediasi; (2) Menganalisis hasil tes awal di mana pada hasil tes awal diperoleh kesalahan-kesalahan konsep siswa yang digunakan untuk membuat refutation text dan soal tes akhir. Jika indikator keberhasilan 75% ke atas maka indikator tidak dimunculkan pada soal tes akhir; (3) Melakukan validasi terhadap instrumen penelitian kepada satu dosen kimia FKIP UNTAN dan satu orang guru kimia SMAN 7 Pontianak; (4) Merevisi instrumen penelitian berdasarkan hasil validasi; (5) Melakukan uji coba soal tes akhir; (6) Memberikan perlakuan terhadap kelas kontrol dan kelas eksperimen, di mana kelas eksperimen diberikan perlakuan remediasi dengan refutation text dan kelas kontrol diberikan perlakuan remediasi tanpa refutation text; (7) Melaksanakan tes akhir untuk mengetahui hasil remediasi setelah diberi perlakuan terhadap kelas kontrol dan kelas eksperimen. Tahap akhir (1) Menganalisis data hasil tes akhir. (2) Menarik kesimpulan berdasarkan dari analisis data (3) Menyusun laporan penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Setelah diberikan pembelajaran tentang konsep kelarutan dan hasil kali kelarutan, masih terdapat siswa yang tidak tuntas. Apabila kriteria keberhasilan 75%, maka siswa yang dianggap berhasil jika mencapai tingkat penguasaan 75% ke atas, sedangkan siswa yang mencapai tingkat penguasaannya di bawah 75% dikategorikan belum berhasil. Mereka inilah yang perlu mendapatkan remedial. Ketidaktuntasan tersebut disebabkan siswa masih mengalami kesalahan konsep, oleh karena itu perlu dilakukan remediasi. Remediasi yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki kesalahan tersebut. Kegiatan remedial yang dipilih berupa pemberian bacaan berbentuk refutation text. Pelaksanaan tes awal kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan dalam minggu yang sama. Tes awal dilakukan untuk mendiagnosis kesalahan siswa baik pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol. Setelah pelaksanaan tes awal dilakukan pada kedua sampel penelitian selanjutnya dilaksanakan remediasi. Remediasi yang dilakukan dalam penelitian ini beranjak dari kesalahan konsep dan kerangka berpikir siswa agar sesuai dengan konsep ilmuwan. Pada kelas kontrol, dilakukan remediasi tanpa disertai refutation text. Sedangkan pada kelas eksperimen, dilakukan remediasi dengan memberikan bacaan berupa refutation text yang diberikan 5 hari sebelum tes akhir. Setelah dilaksanakan remediasi, dilakukan tes akhir untuk mengetahui apakah masih terjadi kesalahan konsep atau sebaliknya. 4

Berdasarkan data hasil tes awal didapatkan kesalahan-kesalahan konsep siswa. Kesalahan konsep yang ditemukan pada saat tes awal selanjutnya diperbaiki melalui kegiatan remediasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsepsi awal siswa dalam memahami konsep kelarutan dan hasil kali kelarutan sangat bervariasi baik untuk kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Untuk mengetahui efektivitas persentase penurunan jumlah siswa yang mengalami kesalahan tiap konsep, maka dihitung harga proporsi sebagai berikut: Keterangan: S = x 100% = Jumlah siswa yang mengalami kesalahan dalam menyelesaikan soal tes awal = Jumlah siswa yang mengalami kesalahan dalam menyelesaikan soal tes akhir = Harga proporsi penurunan jumlah siswa yang mengalami kesalahan tiap konsep x 100% Tabel 2 Distribusi Jumlah Siswa yang Mengalami Kesalahan Tiap Konsep Pada Kelas Eksperimen No Konsep S (%) 1 Merumuskan berbagai Ksp senyawa 5 0 5 100 elektrolit yang sukar larut dalam air 2 Menghitung Ksp dari suatu larutan jenuh 8 5 3 37,5 3 Membandingkan kelarutan suatu 6 5 1 16,7 larutan jenuh berdasarkan penambahan ion senama dalam larutan 4 Menentukan Ksp larutan dari harga phnya 13 7 6 46,2 5 Menganalisis dan mengurutkan larutan 24 13 11 45,8 yang akan membentuk endapan terlebih dahulu berdasarkan harga kelarutan Rata-rata harga proporsi penurunan jumlah siswa yang 49,2 mengalami kesalahan 5

Tabel 3 Distribusi Jumlah Siswa yang Mengalami Kesalahan Tiap Konsep Pada Kelas Kontrol No Konsep S (%) 1 Merumuskan berbagai Ksp senyawa 5 0 5 100 elektrolit yang sukar larut dalam air 2 Menghitung Ksp dari suatu larutan 10 7 3 30 jenuh 3 Membandingkan kelarutan suatu larutan 6 5 1 16,7 jenuh berdasarkan penambahan ion senama dalam larutan 4 Menentukan Ksp larutan dari harga phnya 19 18 1 5,3 5 Menganalisis dan mengurutkan larutan 23 20 3 13 yang akan membentuk endapan terlebih dahulu berdasarkan harga kelarutan Rata-rata harga proporsi penurunan jumlah siswa yang 33 mengalami kesalahan Pada penelitian ini, ditemukan sejumlah kesalahan konsep siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Kesalahan konsep siswa pada saat tes awal dan tes akhir ini disajikan dalam Tabel 4. No. Tabel 4 Rekapitulasi Kesalahan Siswa pada Tes Awal dan Tes Akhir di Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Kesalahan Kelas Kontrol Ʃsiswa (tes awal) Ʃsiswa (tes akhir) Kelas Eksperimen Ʃsiswa Ʃsiswa (tes (tes awal) akhir) 1. Menuliskan persamaan reaksi 5 0 5 0 2. Menggunakan tanda panah kesetimbangan 31 31 25 10 3. Menuliskan rumusan Ksp 5 0 5 0 4. Menghitung Ksp dari suatu larutan jenuh 8 5 0 0 Menjelaskan kelarutan suatu 5. larutan jenuh berdasarkan penambahan ion senama dalam larutan 18 18 20 5 6. Menentukan Ksp dari harga ph 19 18 16 7 7. Memprediksi endapan yang terjadi 23 20 24 13 6

6 Rata-rata Jumlah Kesalahan 5 4 3 2 1 Rata-Rata Kelas Ekperimen Rata-Rata Kelas Kontrol 0 Jumlah Kesalahan pada Tes Awal Jumlah Kesalahan pada Tes Akhir Gambar 1: Penurunan Rata-Rata Konsep Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen pada Tes Awal dan Tes Akhir Pembahasan Pada tes awal didapatkan banyak siswa baik pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen mengalami kesalahan konsep pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan sehingga menyebabkan hasil belajar yang rendah dan persentase ketuntasan yang rendah pula. Pada kelas kontrol, siswa yang tidak tuntas pada tes awal berjumlah 28 orang dan pada kelas eksperimen siswa yang tidak tuntas berjumlah 24 orang. Setelah dilakukan remediasi, dilaksanakan tes akhir di mana terdapat perbedaan hasil belajar pada kelas eksperimen terjadi peningkatan hasil belajar sebesar 15,56 dengan rata-rata hasil belajar sebesar 72,22 setelah diberikan remediasi dengan bacaan berbentuk refutation text sedangkan pada kelas kontrol peningkatan hasil belajar sebesar 6,41 dengan rata-rata hasil belajar sebesar 50,58 setelah diberikan remediasi tanpa bacaan berbentuk refutation text. Dari Tabel 2, terlihat bahwa pemberian remediasi berupa bahan bacaan berbentuk refutation text untuk meremediasi kesalahan konsep pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan terlihat rata-rata proporsi penurunan jumlah siswa pada kelas eksperimen yang mengalami kesalahan sebesar 49,2%. Sedangkan pada kelas kontrol (Tabel 3) didapatkan rata-rata harga proporsi penurunan jumlah siswa yang mengalami kesalahan sebesar 33%. Didapatkan kelas eksperimen mengalami penurunan kesalahan konsep lebih banyak dibandingkan dengan kelas kontrol dengan selisih harga proporsi sebesar 16,2%. Pada saat sebelum diberikan perlakuan, rata-rata persentase kesalahan siswa pada kelas eksperimen adalah sebesar 55,31%. Setelah diberikan perlakuan, rata-rata persentase kesalahan siswa pada kelas eksperimen sebesar 20,37%. Sedangkan pada kelas kontrol pada saat sebelum diberikan perlakuan, rata-rata persentase kesalahan 7

siswa sebesar 49,68%. dan setelah diberikan perlakuan sebesar 40,93%. Hal ini berarti pada kelas eksperimen terjadi penurunan rata-rata persentase kesalahan siswa sebesar 34,94%, sedangkan pada kelas kontrol hanya sebesar 8,75% (Gambar 1). Penurunan rata-rata persentase kesalahan konsep siswa pada kelas eksperimen lebih besar dibandingkan pada kelas kontrol. Hasil penelitian ini sejalan dengan jurnal Bernadus Apeng (2009), yang menunjukkan remediasi dengan menggunakan bahan bacaan berbentuk refutation text dapat menurunkan kesalahan konsep siswa tentang pemantulan cahaya pada cermin. Berdasarkan Tabel 4, kesalahan-kesalahan yang didapat dapat dijabarkan sebagai berikut: (1) Kesalahan dalam menuliskan persamaan reaksi dimana siswa menganggap indeks yang terdapat dalam suatu unsur merupakan koefisien unsur tersebut dan adapula yang menjadikan indeks sebagai ion unsur tersebut; (2) Kesalahan dalam menggunakan tanda panah kesetimbangan di mana siswa menganggap tanda panah irreversible dapat digunakan pada semua persamaan reaksi padahal pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan tanda panah yang digunakan harus reversible karena reaksi dalam keadaan setimbang; (3) Kesalahan dalam menuliskan rumusan Ksp di mana siswa menganggap Ksp merupakan hasil kali kelarutan ion-ion garam sukar larut tanpa dipangkatkan koefisiennya; (4) Kesalahan dalam menghitung Ksp dari suatu larutan jenuh yaitu salah dalam menghitung nilai Mr di mana mereka tidak mengalikan indeks yang terdapat pada unsur; (5) Kesalahan dalam menjelaskan kelarutan suatu larutan jenuh berdasarkan penambahan ion senama dalam larutan di mana siswa tidak dapat memberikan alasan tepat yang menyebabkan kelarutan senyawa X pada air lebih besar dibandingkan dengan kelarutan senyawa X pada larutan senyawa Y; (6) Kesalahan dalam menentukan Ksp dari harga ph di mana siswa menganggap konsentrasi OH - yang telah didapatkan dari harga poh pada saat dimasukkan ke dalam rumusan Ksp juga ikut dikalikan dengan koefisien sehingga menyebabkan konsentrasi Mg 2+ juga tidak diperhitungkan padahal sebenarnya tidak karena konsentrasi OH - sudah merupakan konsentrasi OH - dalam reaksi tersebut; (7) Kesalahan dalam memprediksi endapan yang terjadi di mana siswa menganggap jika harga kelarutan lebih besar dibandingkan dengan harga Ksp maka lebih dahulu mengendap. Padahal sebenarnya senyawa yang mengendap terlebih dahulu adalah senyawa yang memiliki kelarutan paling kecil. Uji normalitas tes awal pada kelas eksperimen di mana di peroleh rata-rata hitung = 55,66. Diperoleh derajat kebebasan db 3 (6-3) dan nilai a = 5% diperoleh X 2 tabel = 7,81. Maka chi - kuadrat < chi- kuadrat hitung tabel, data dinyatakan berdistribusi normal. Uji normalitas tes akhir pada kelas eksperimen dengan menghitung jumlah skor siswa. Hasil perhitungan diperoleh nilai rata-rata hitung = 72,22. Diperoleh derajat kebebasan db 3 (6-3) dan nilai a = 5% diperoleh X 2 tabel = 7,81. Maka chi - kuadrat < chi- kuadrat hitung tabel, data dinyatakan berdistribusi normal. Uji-t dapat digunakan. Hasil perhitungan diperoleh nilai t = 3,03. Selanjutnya ditentukan nilai tabel t dengan taraf signifikansi sebesar 5 % pada db= 32 + 33 2, yaitu 1,670. Karena 8

diperoleh t sebesar 3,03 maka hitung t > t hitung tabel. Jadi ada perbedaan penurunan kesalahan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Untuk mengetahui seberapa besar efektivitas penyediaan bacaan berbentuk refutation untuk meremediasi kesalahan konsep siswa materi kelarutan dan hasil kali kelarutan, maka digunakan rumus Effect Size (ES) berikut ini: 1 1 ES = t + N E N K Keterangan : N E = jumlah siswa kelas eksperimen N = jumlah siswa kelas kontrol K 1 1 ES = 3,03 + 33 33 ES = 0,7 Berdasarkan aturan ruas jari maka dapat dikatakan efektivitas remediasi tergolong sedang. Jika nilai effect size dikonfirmasikan dengan daftar kurva normal maka diperoleh bilangan 2580. Artinya, pemberian remediasi dengan refutation text pada kelompok eksperimen memberikan pengaruh dalam meremediasi kesalahan konsep siswa materi kelarutan dan hasil kali kelarutan yaitu 25,80%.. Dengan kata lain, ada pengaruh remediasi berbentuk refutation text pada pemahaman konsep kelarutan dan hasil kali kelarutan terhadap siswa. Hal ini disebabkan setelah siswa diberikan bahan bacaan berbentuk refutation text, siswa mengetahui kesalahan konsep yang tidak sesuai dengan ilmuwan yang dilakukannya pada tes awal dan tahu mengapa ia keliru. Menurut Daud dalam Basuki Hardigaluh, Tomo Djudin, 2002, kegiatan remedial dengan penyediaan bahan bacaan berbentuk refutation text dikatakan efektif. Berdasarkan kriteria kegunaan, remediasi ini dapat memperbaiki kesalahan konsep siswa. Hal ini ditunjukkan oleh adanya penurunan jumlah kesalahan siswa dan penurunan jumlah siswa yang mengalami kesalahan konsep pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah diremediasi dengan refutation text. Rata-rata hasil belajar kelas eksperimen sebesar 72,22 sedangkan pada kelas kontrol sebesar 50,58 dan terdapat penurunan kesalahan siswa yang diberi remediasi dengan penyediaan bahan bacaan berstruktur refutation text sebesar 34,94% di kelas eksperimen dan penurunan kesalahan siswa tanpa disertai bahan bacaan refutation text di kelas kontrol sebesar 8,75% serta efektivitas remediasi dengan penyediaan bahan bacaan berstruktur refutation text mencapai harga ES sebesar 0,7 tergolong sedang yang berarti refutation text memberikan pengaruh dalam meremediasi kesalahan konsep siswa materi kelarutan dan hasil kali kelarutan sebesar 25,80%. 9

Saran Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini, peneliti memberikan saran sebagai berikut: (1) Bahan bacaan berbentuk refutation text dapat meremediasi kesalahan konsep siswa yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa, maka diharapkan guru kimia dapat mempertimbangkan sebagai bahan remediasi dalam pembelajaran kimia; (2) Hasil wawancara menunjukkan terdapat siswa yang kurang memahami isi refutation text. Oleh karena itu, disarankan adanya pengembangan lebih lanjut pada bahan bacaan refutation text tentang materi kelarutan dan hasil kali kelarutan sehingga dapat menjadi media remediasi yang lebih efektif dan menarik bagi siswa. DAFTAR RUJUKAN Basuki Hardigaluh dan Tomo Djudin. (2002). Efektivitas Penyediaan Bacaan Berbentuk Refutation Text Untuk Meremediasi Kesalahan Konsep Suhu dan Kalor Pada Siswa SLTP di Kodya Pontianak. Jurnal Penelitian Pendidikan FKIP UNTAN. Bernadus, Apeng. (2009). Penyediaan Refutation Text Untuk Meremediasi Kesalahan Konsep Siswa Tentang Pemantulan Cahaya Pada Cermin. Pontianak: Jurnal Penelitian Pendidikan FKIP UNTAN. Depdiknas. 2006. Sosialisasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pontianak: Depdiknas. Haryono. (1988). Penelitian Tentang Kesalahan dalam Memecahkan Masalah Soal-soal Matematika FPMIPA IKIP Surabaya Tahun Akademik 1987/1988. Tesis: FPS IKIP Malang. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sutrisno, Leo. (1991).Program Diagnostik Remediasi Dalam IPA: Meta Analisis. Laporan Penelitian. Pontianak: FKIP UNTAN. 10