FAKTOR LINGKUNGAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA SUMBER BENING KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN NGAWI ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI FAKTOR LINGKUNGAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA SUMBER BENING KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN NGAWI

BAB I PENDAHULUAN. dunia melalui WHO (World Health Organitation) pada tahun 1984 menetapkan

HUBUNGAN KEPEMILIKAN JAMBAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA JATISOBO KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak. Pada tahun 2001 sebanyak

Pengaruh Luas Ventilasi terhadap Kejadian TB Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo Tahun 2013 BAB I NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Januariska Dwi Yanottama Anggitasari J

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DIARE TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMPING 1 SLEMAN YOGYAKARTA

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Perikanan Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT KONTAK, KELEMBABAN, PENCAHAYAAN, DAN KEPADATAN HUNIAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU PADA ANAK DI KABUPATEN SUKOHARJO

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA LAMA PAPARAN ASAP ROKOK DENGAN FREKUENSI KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMBIRSARI SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN LINGKUNGAN FISIK RUMAH DENGAN PENYAKIT KUSTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUNAN KABUPATEN PEMALANG ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

PENGARUH MODAL USAHA DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG DI PASAR GEDE HARDJONAGORO SURAKARTA TAHUN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENCEGAHAN DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RSUD Dr. MOEWARDI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI MASYARAKAT DESA MARANNU KECAMATAN PITUMPANUA KABUPATEN WAJO YURIKA

PENDAHULUAN. Ridha Hidayat

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DBD DI DESA GONILAN KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Mencapai derajat Sarjana Kedokteran. Diajukan Oleh : JONATHAN EKO A J FAKULTAS KEDOKTERAN

Keywords: Attitude of mother, diarrhea, participation mother in posyandu

TERDAPAT PERBEDAAN TINGKAT PENDIDIKAN GURU TK TERHADAP KUALITAS KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI KECAMATAN TAWANGHARJO KABUPATEN GROBOGAN NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PNEUMONIA PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS MOJOGEDANG II KABUPATEN KARANGANYAR ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

HUBUNGAN FAKTOR SOSIODEMOGRAFI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GIRIWOYO 1 WONOGIRI

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. WHO (World Health Organization) mendefinisikan Diare merupakan

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PENATALAKSANAAN DIARE DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUCANGSAWIT SURAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DBD DI DESA GONILAN KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO

Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 Juli 2018 : 17-22

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Akuntansi.

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MASA KERJA BIDAN DENGAN KELENGKAPAN PENDOKUMENTASIAN LEMBAR PARTOGRAF DI WILAYAH KERJA IBI RANTING NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN

HUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH. Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA USIA 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS CANDI LAMA KECAMATAN CANDISARI KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Penyakit diare merupakan salah satu penyebab. mortalitas dan morbiditas anak di dunia.

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK CABANG WONOGIRI TAHUN 2012

HUBUNGAN KELENGKAPAN ANAMNESIS DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS PASIEN KASUS KECELAKAAN BERDASARKAN ICD-10 DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memenuhi Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

The Incidence Of Malaria Disease In Society At Health Center Work Area Kema Sub-District, Minahasa Utara Regency 2013

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU PENGELOLA PROGRAM TB PUSKESMAS DENGAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB DI KABUPATEN BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

Manuscript KUKUH UDIARTI NIM : G2A Oleh :

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BAYI DAN ANAK USIA 7 BULAN 5 TAHUN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TENGAL ANGUS KABUPATEN TANGERANG

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TERHADAP ANGKA KEJADIAN DIARE AKUT PADA SANTRI PONDOK TREMAS KABUPATEN PACITAN

UNIVERSITAS UDAYANA PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 6 12 BULAN DI PUSKESMAS KUTA SELATAN TAHUN 2012

SKRIPSI. Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. yaitu program pemberantasan penyakit menular, salah satunya adalah program

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA USIA 0-2 TAHUN DI RUANG PERAWATAN BAJI MINASA RSUD. LABUANG BAJI MAKASSAR VIDIANTI RUKMANA

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DI PUSKESMAS SIBELA SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP KEDISIPLINAN PEMAKAIAN MASKER PADA PEKERJA BAGIAN WINDING

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG KENAMPAKAN ALAM MELALUI METODE JIGSAW SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 JEMAWAN JATINOM, KLATEN TAHUN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG MENU SEIMBANG DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DONOROJO KABUPATEN PACITAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BALITA DI DESA BALEGONDO KECAMATAN NGARIBOYO KABUPATEN MAGETAN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK, AKTIVITAS FISIK, RIWAYAT KELUARGA DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGUTER

SUSI ARYATI A

TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PLERET

PENGARUH KEMANFAATAN LEMBAR KERJA SISWA ( LKS ) DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh: DEWI KUSMIYATI A

SKRIPSI HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DOKTER KELUARGA DENGAN KEPUASAN MASYARAKAT DI DESA SUNGAI UNGAR KECAMATAN KUNDUR KABUPATEN KARIMUN

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN WHAT IS MY LINE

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

SIKAP PROFESIONALISME DAN KINERJA AKADEMIK GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di SLTA Muhammadiyah Karanganyar)

HUBUNGAN ANTARA CODER (DOKTER DAN PERAWAT) DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS BERDASARKAN ICD-10 DI PUSKESMAS GONDOKUSUMAN II KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012

HUBUNGAN PERAN KELOMPOK PENDUKUNG IBU DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAMBIRSARI SURAKARTA

Marieta K. S. Bai, SSiT, M.Kes. Abstract

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN KOPERASI SIMPAN PINJAM KARYA KABUPATEN PATI NASKAH PUBLIKASI

: AHMAD FATKHUL HUDA A

PENGARUH LATIHAN SENAM KEGEL TERHADAP FREKUENSI BERKEMIH PADA LANSIA

Reni Halimah Program Studi Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Lampung

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

HUBUNGAN KECEPATAN PELAYANAN PENDAFTARAN RAWAT JALAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN DI RUMAH SAKIT ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA

KUSTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUNAN KABUPATEN PEMALANG

Skripsi ini Disusun guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : ASTRI SRI WARIYANTI J

Relation between Indoor Air Pollution with Acute Respiratory Infections in Children Aged Under 5 in Puskesmas Wirobrajan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BALITA DI DESA BALEGONDO KECAMATAN NGARIBOYO KABUPATEN MAGETAN

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI IBU HAMIL DAN BBLR DI RSUD SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

Skripsi ini untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : Agung Triono J

Kata kunci : Malaria, penggunaan anti nyamuk, penggunaan kelambu, kebiasaan keluar malam

HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN MP-ASI DINI DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA BAYI USIA 6-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARTASURA, SUKOHARJO

Transkripsi:

FAKTOR LINGKUNGAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA SUMBER BENING KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN NGAWI ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat Disusun Oleh : SYAFI I ARIANSYAH J 410 080 027 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHAATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Jl. A. Yani Pabelan Tromol I Pos Kartasura Telp (0271) 717417 Surakarta 57102 SURAT PERSETUJUAN PUBLIKASI ARTIKEL ILMIAH Yang bertanda tangan dibawah ini : Pembimbing I : Badar Kirwono, SKM, M.Kes NIP : 19680914 199101 1 001 Pembimbing II : Noor Alis Setiyadi, SKM, MKM NIK : 1043 Telah membaca dan mencermati Naskah Artikel Publikasi Ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi dari mahasiswa: Nama : Syafi i Ariansyah NIM : J 410 080 027 Program Studi Judul Skripsi : Kesehatan Masyarakat : Faktor Lingkungan yang Berhubungan dengan Kejadian Diare pada Balita di Desa Sumber Bening Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi Naskah Artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan, demikian persetujuan ini dibuat semoga dapat digunakan seperlunya. Pembimbing I Surakarta, November 2013 Pembimbing II Badar Kirwono, SKM, M.Kes Noor Alis Setiyadi, SKM, MKM NIP. 19680914 199101 1 001 NIK. 1043

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH Bismillahirrohmanirrohim Yang bertanda tangan di bawah ini, saya Nama : Syafi i Ariansyah NIM : J 410 080 027 Fakultas/Jurusan : Ilmu Kesehatan/Kesehatan Masyarakat Jenis : Skripsi Judul : Faktor Lingkungan yang Berhubungan dengan Kejadian Diare pada Balita di Desa Sumber Bening Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi Dengan ini saya menyatakan bahwa saya menyetujui untuk: 1. Memberikan hak bebas royalty kepada Perpustakaan UMS atas penulisan karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan. 2. Memberikan hak menyimpan, mengalihkan mediakan/mengalihformatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikan serta menampilkan dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis Perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta. 3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah. Dengan pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya. Surakarta, November 2013 Yang menyatakan (Syafi i Ariansyah)

FAKTOR LINGKUNGAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA SUMBER BENING KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN NGAWI Oleh : Syafi i Ariansyah 1*, Badar Kirwono²*, Noor Alis Setiyadi 3 * ¹Alumni Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta ²Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRAK Penyakit diare masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang penting karena merupakan penyumbang utama ketiga angka kesakitan dan kematian anak di berbagai negara belahan dunia termasuk Indonesia. Berdasarkan data Puskesmas Bringin dari tahun 2010 sampai 2012 kejadian diare setiap tahunnya mengalami peningkatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor lingkungan yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita. Faktor lingkungan yang diteliti yaitu sumber air utama, jenis jamban, jenis lantai rumah, saluran pembuangan air limbah, dan keberadaan sampah dengan kejadian diare pada balita. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan waktu secara longitudinal atau period time approach rancangan Case Control. Teknik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Uji statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan uji Chi Square. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara sumber air utama (p = 0,032, OR = 7,575), jenis jamban (p = 0,004, OR = 13,941), jenis lantai (p = 0,012, OR = 11,286), saluran pembuangan air limbah (p = 0,05, OR = 0,244), dan keberadaan sampah (p = 0,001, OR = 0,305) dengan kejadian diare pada balita. Kata Kunci : Sumber Air utama, Jamban, Lantai, Saluran Pembuangan Air Limbah, Sampah, Diare Balita.

ABSTRACT Diarrhea is still becoming one of the important health problems in the society because it stands the 3 rd position for the child illness and death cause in all over the world, including Indonesia. Based on the data from the Bringin clinic taken from 2010-2012, the diarrhea case had increased each year. The purpose of the research is to find out the environment factors related to the diarrhea case in the toddlers. The environment factors analyzed were the water resources, type of the toilet, type of floor, sewerage system, and the rubbish with the case of diarrhea. The type of this research was analytic research with the period time approach using case control design. The technique of sampling used purposive sampling. The statistics test used to analyze data was chi square test. The result of the research showed there was relation between the main water resources (p=0.032, OR=7.575), type of toilet (p=0.004, OR=13.941), type of floor (p=0.012, OR= 11.286), sewerage system (p=0.05, OR=0.244), and the existence of rubbish (p=0.001, OR=0.305) to the case of diarrhea in toddlers. Key Words : Main Water Resources, Toilet, Floor, Sewerage System, Rubbish, Toddlers Diarrhea. A. PENDAHULUAN Penyakit diare masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang penting karena merupakan penyumbang utama ketiga angka kesakitan dan kematian anak di berbagai negara belahan dunia termasuk Indonesia, sehingga dunia melalui WHO (World Health Organitation) pada tahun 1984 menetapkan diare sebagai kedaruratan global (Kemenkes RI, 2011). Di negara miskin dan negara berkembang, diare akut masih merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak. Pada tahun 2001 sebanyak 1,5 juta anak di bawah usia lima tahun meninggal karena diare. Di negara yang sedang berkembang, diperkirakan pada anak usia tiga tahun terjadi diare rata-rata tiga kali setiap tahun (Soebagyo, 2008). Di Indonesia, angka kejadian diare akut diperkirakan masih sekitar 60 juta kejadian diare setiap tahunnya dan angka kesakitan pada kelompok balita sekitar 200-400 kejadian diare di antara 1000 penduduk setiap tahunnya dan 1-5% diantaranya berkembang menjadi diare kronik (Soebagyo, 2008). Dari hasil

SDKI (2007) didapatkan 13,7% balita mengalami diare, dan prevalensi diare tertinggi adalah pada anak umur 12-23 bulan, diikuti umur 6-11 bulan dan umur 23-45 bulan. Menurut data Dinas Kesehatan Jawa Timur, di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2009 angka kejadian diare pada balita sebesar 1,95 per 1000 balita mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2008 sebesar 1,86 per 1000 balita. Pada tahun 2009 angka CFR kasus diare sebesar 0,021 per 1000 balita, mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan nilai CFR diare di tahun 2008 sebesar 0,006 per 1000 balita. Jumlah kasus diare pada balita dari tahun 2008 sampai 2009 mengalami peningkatan setiap tahunnya. Ini menunjukkan bahwa kasus diare pada balita masih tetap tinggi dibandingkan dengan golongan umur lainnya (Kemenkes, 2011). Kasus baru penyakit diare di Kabupaten Ngawi pada tahun 2012 sebanyak 8.656 kasus (Dinkes Ngawi, 2012). Kabupaten Ngawi mempunyai 24 Puskesmas. Dari ke 24 Puskesmas tersebut di Kabupaten Ngawi pada tahun 2010 terdapat kasus diare sebanyak 6.887 orang dan pada balita terdapat 2.095 kasus, di tahun 2011 terdapat 5.505 kasus diare dan pada balita terdapat 1.906 kasus, sedangkan pada tahun 2012 terdapat 8.656 kasus diare dan pada balita terdapat 3.605 kasus. Dari ke 24 Puskesmas tersebut, dimana diperoleh angka kejadian diare yang mengalami kenaikan dan memiliki urutan angka kejadian diare tertinggi dari tahun 2010-2012 adalah Puskesmas Bringin menjadi urutan pertama di tahun 2010-2012 dengan terdapat kasus penderita diare sebanyak 2.427 kasus dan Kecamatan Geneng yang memiliki urutan kedua dengan jumlah kasus 1.090 di tahun 2010-2012 (Dinkes Ngawi, 2012). Kecamatan Bringin merupakan Kecamatan yang terbagi menjadi 10 Desa yaitu Desa Bringin, Krompol, Mojo, Sumber Bening, Kenongorejo, Dero, Lego Wetan, Gandong, Suruh, dan Dampit. Berdasarkan survai pendahuluan dari data Puskesmas Bringin dari 10 desa tersebut dari tahun 2010 sampai 2012 kejadian diare mengalami peningkatan, yakni di tahun 2010 kejadian diare tercatat 810

kasus pada semua umur, pada balita tercatat sebanyak 197 kasus dengan IR 56,3 per 1000 balita. Di tahun 2011 terdapat 781 kasus dan pada balita tercatat sebanyak 211 kasus dengan IR 60,3 per 1000 balita. Sedangkan di tahun 2012 terdapat 836 kasus dengan kasus diare pada balita sebanyak 164 kasus dengan IR 46,9 per 1000 balita, dari 10 Desa tersebut angka kejadian diarenya paling tinggi dari tahun 2010 sampai 2012 pada anak balita yaitu Desa Sumber Bening yang merupakan Desa yang memiliki kejadian kasus diare dari tahun 2010-2012 selalu mengalami peningkatan jumlah kasus penderita diare pada balita dan Desa Kenongorejo memiliki urutan kedua setelah Desa Sumber Bening yang memiliki urutan pertama di tahun 2010-2012 yang sebanyak 155 kasus pada semua umur, pada balita tercatat sebanyak 40 kasus di tahun 2010, 151 kasus balita sebanyak 46 kasus di tahun 2011, sedangkan di tahun 2012 tercatat sebanyak 178 kasus pada balita tercatat sebanyak 39 kasus. Desa Sumber Bening merupakan Desa yang sebagian besar daerahnya berlingkungan tanah, berdebu serta dekat dengan sungai (Puskesmas Bringin, 2012). B. METODE Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian analitik dengan pendekatan waktu secara longitudinal atau period time approach rancangan Case Control secara retrospektif ada tidaknya faktor risiko yang diduga berperan pada saat yang sama antara variabel bebas yang meliputi sumber air utama, jenis jamban, jenis lantai dan saluran pembuangan air limbah (SPAL) dan variabel terikat yaitu kejadian diare. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita diare pada balita di Desa Sumber Bening sebanyak 125 balita dari 3189 KK. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian Ibu yang memiliki balita di Desa Sumber Bening sebanyak 80 kasus dan 80 kontrol. Pengambilan sampel data kasus dengan purposive sampling diambil dari seluruh balita yang ada di Desa Sumber Bening sehingga peneliti mendapatkan jumlah responden sesuai

hasil perhitungan, sedangkan untuk data kontrol dengan simple random sampling diambil dari balita yang sama dalam mengambil sampel kasus yang berada di Desa Sumber Bening tersebut. C. HASIL Penelitian ini dilakukan di Desa Sumber Bening Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi dengan luas wilayah sebesar 396,65 Ha dengan Jumlah penduduk sebanyak 7.623 Jiwa yang terdiri dari jumlah laki-laki sebanyak 3.869 jiwa, sedangkan jumlah perempuan sebanyak 3.754 jiwa. Dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 3189 KK. Mata pencaharian sebagian besar penduduk Desa Sumber Bening adalah sebagai buruh dan petani. Tabel 1. Distribusi Karakteristik Responden Menurut Umur Orang Tua di Desa Sumber Bening Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi. Umur (tahun) Penderita Diare (Kasus) Non Diare (Kontrol) 20-30 41 51,25 47 58,75 31-40 33 41,25 28 35 41 6 7,5 5 6,25 Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa responden pada kelompok kasus dan kontrol paling banyak umur 20-30 tahun yaitu masing-masing sebanyak 41 orang (51,25%) pada kasus dan 47 orang (58,75%) pada kontrol.

Tabel 2. Distribusi Karakteristik Responden Menurut Umur Balita Penderita Diare dan Non Penderita Diare di Desa Sumber Bening Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi. Umur (tahun) Penderita Diare (Kasus) Non Diare (Kontrol) 1 13 16,25 53 66,25 2 24 30 29 36,25 3 15 18,75 12 15 4 6 7,5 8 10 Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa balita pada kelompok kasus paling banyak umur 2 tahun sebanyak 24 balita (30%) dan pada kontrol paling banyak umur 1 tahun sebanyak 53 balita (66,25%). Tabel 3. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan di Desa Sumber Bening Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi. Tingkat pendidikan Penderita Diare (Kasus) Non Diare (Kontrol) SD 9 11,25 4 5 SMP 23 28,75 24 30 SMA 40 50 42 52,5 Perguruan Tinggi 8 10 10 12,5 Berdasarkan tabel 3 diatas menunjukkan bahwa responden pada kelompok kasus dan kontrol sebagian besar tingkat pendidikannya SMA yaitu masing-masing sebanyak 40 orang (50%) pada kasus dan 42 orang (52,5%) pada kontrol.

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pemakaian Sumber Air Utama di Desa Sumber Bening Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi. Sumber air utama Penderita Diare (Kasus) Non Diare (Kontrol) Tidak baik 73 91,25 79 98,75 Baik 7 8,75 1 1,25 Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa, responden yang menderita diare sebagian besar memakai sumber air tidak baik yaitu sebanyak 73 orang (91,25%). Sedangkan, responden yang tidak menderita diare sebagian besar memakai sumber air tidak baik sebanyak 79 orang (98,75%). Tabel 5. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Jamban di Desa Sumber Bening Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi. Jenis jamban Penderita Diare (Kasus) Non Diare (Kontrol) Tidak leher 68 85 78 97,5 angsa Leher 12 15 2 2,5 angsa Berdasarkan tabel 5 diketahui bahwa, responden yang menderita diare sebagian besar memiliki jamban tidak leher angsa yaitu sebanyak 68 orang (85%). Sedangkan responden yang tidak menderita diare sebagian besar memiliki jamban tidak leher angsa sebanyak 78 orang (97,5%). Tabel 6. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Lantai Rumah di Desa Sumber Bening Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi. Jenis lantai Penderita Diare (Kasus) Non Diare (Kontrol) Tidak kedap air 70 87,5 79 98,75 Kedap air 10 12,5 1 1,25

Berdasarkan tabel 6 diketahui bahwa, responden yang menderita diare sebagian besar memiliki jenis lantai rumah tidak kedap air yaitu sebanyak 70 orang (87,5%). Sedangkan, responden yang tidak menderita diare sebagian besar memiliki jenis lantai rumah tidak kedap air sebanyak 79 orang (98,75%). Tabel 7. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kepemilikan Saluran Pembuangan Air Limbah di Desa Sumber Bening Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi. Saluran Penderita Diare (Kasus) Non Diare (Kontrol) pembuangan air limbah Tidak baik 11 13,75 3 3,75 Baik 69 86,25 77 96,25 Berdasarkan tabel 7 diketahui bahwa, responden yang menderita diare sebagian besar memiliki saluran pembuangan air limbah baik yaitu sebanyak 69 orang (86,25%). Sedangkan responden yang tidak menderita diare sebagian besar memiliki saluran pembuangan air limbah baik sebanyak 77 orang (96,25%). Tabel 8. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Keberadaan Sampah di Desa Sumber Bening Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi. Keberadaan sampah Penderita Diare (Kasus) Non Diare (Kontrol) Tidak baik 49 61,25 27 33,75 Baik 31 38,75 53 66,25 Berdasarkan Tabel 8 diketahui bahwa, responden yang menderita diare sebagian besar keberadaan sampahnya tidak baik yaitu sebanyak 49 orang (61,25%). Sedangkan, responden yang tidak menderita diare sebagian besar keberadaan sampahnya baik sebanyak 53 orang (66,25%).

Tabel 9. Analisis Hubungan Antara Sumber Air Utama dengan Kejadian Diare pada Balita di Desa Sumber Bening Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi. Sumber air utama Tidak baik Kejadian Diare Diare (Kasus) Non Diare (Kontrol) 73 91,25 79 98,75 Baik 7 8,75 1 1,25 P value OR CI 0,032 7,575 0,910-63,068 Berdasarkan hasil uji Fisher s Exact Test menunjukkan bahwa ada hubungan antara sumber air utama dengan kejadian diare dengan nilai p = 0,032 0,05. Responden yang menggunakan sumber air utama yang tidak baik lebih banyak pada kelompok kontrol dari pada kasus, yaitu masing-masing sebanyak 79 orang (98,75%) pada kontrol dan 73 orang (91,25%) pada kasus. Sedangkan yang menggunakan sumber air utama baik lebih banyak pada kelompok kasus yaitu sebanyak 7 orang (8,75%) dari pada kontrol yaitu sebanyak 1 orang (1,25%). Nilai OR sebesar 7,575 (CI 95% = 0,910-63,068) sehingga dapat diartikan bahwa, seseorang yang menggunakan sumber air utama yang tidak baik setiap hari dapat berisiko terkena diare sebesar 7,575. Tabel 10. Analisis Hubungan Antara Jenis Jamban dengan Kejadian Diare pada Balita di Desa Sumber Bening Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi. Jenis jamban Tidak leher angsa Kejadian Diare Diare Non Diare (Kasus) (Kontrol) 68 85 78 97,5 Leher angsa 12 15 2 2,5 P value OR CI 0,004 13,941 1,767-109,9 Berdasarkan hasil uji Chi square menunjukkan bahwa ada hubungan antara jenis jamban dengan kejadian Diare dengan nilai p = 0,004 0,05.

Responden yang menggunakan jenis jamban tidak leher angsa lebih banyak pada kelompok kontrol dari pada kasus, yaitu masing-masing sebanyak 78 orang (97,5%) pada kontrol dan 68 orang (85%) pada kasus. Sedangkan yang menggunakan jenis jamban leher angsa lebih banyak pada kelompok kasus yaitu sebanyak 12 orang (15%) dari pada kontrol yaitu sebanyak 2 orang (2,5%). Nilai OR sebesar 13,941 (CI 95% = 1,767-109,9) sehingga dapat diartikan bahwa, seseorang yang menggunakan jenis jamban tidak leher angsa setiap hari dapat berisiko terkena diare sebesar 13,941. Tabel 11. Analisis Hubungan Antara Jenis Lantai dengan Kejadian Diare pada Balita di Desa Sumber Bening Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi. Jenis lantai Tidak kedap air Kejadian Diare Diare Non Diare (Kasus) (Kontrol) 70 87,5 79 98,75 Kedap air 10 12,5 1 1,25 P Value OR CI 0,012 11,286 1,409-90,39 Berdasarkan hasil uji Chi square menunjukkan bahwa ada hubungan antara jenis lantai dengan kejadian Diare dengan nilai p = 0,012 0,05. Responden yang menggunakan jenis lantai tidak kedap air lebih banyak pada kelompok kontrol dari pada kasus, yaitu masing-masing sebanyak 79 orang (98,75%) pada kontrol dan 70 orang (87,5%) pada kasus. Sedangkan yang menggunakan jenis lantai kedap air lebih banyak pada kelompok kasus yaitu sebanyak 10 orang (12,5%) dari pada kontrol yaitu sebanyak 1 orang (1,25%). Nilai OR sebesar 11,286 (CI 95% = 1,409-90,39) sehingga dapat diartikan bahwa, seseorang yang menggunakan jenis lantai tidak kedap air setiap hari dapat berisiko terkena diare sebesar 11,286.

Tabel 12. Analisis Hubungan Antara Saluran Pembuangan Air Limbah dengan Kejadian Diare pada Balita di Desa Sumber Bening Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi. SPAL Tidak baik Kejadian Diare Diare Non Diare (Kasus) (Kontrol) 11 13,75 3 3,75 Baik 69 86,25 77 96,25 P value OR CI 0,05 0,244 0,065-0,912 Berdasarkan hasil uji Chi square menunjukkan bahwa ada hubungan antara sumber air utama dengan kejadian Diare dengan nilai p = 0,05 0,05. Responden yang menggunakan saluran pembuangan air limbah baik lebih banyak pada kelompok kontrol dari pada kasus, yaitu masing-masing sebanyak 77 orang (96,25%) pada kontrol dan 69 orang (86,25%) pada kasus. Sedangkan yang menggunakan saluran pembuangan air limbah tidak baik lebih banyak pada kelompok kasus yaitu sebanyak 11 orang (13,75%) dari pada kontrol yaitu sebanyak 3 orang (3,75%). Nilai OR sebesar 0,244 (CI 95% = 0,065-0,912) sehingga dapat diartikan bahwa, seseorang yang menggunakan saluran pembuangan air limbah yang baik setiap hari dapat menurunkan risiko terkena diare sebesar 0,244. Tabel 13. Analisis Hubungan Antara Keberadaan Sampah dengan Kejadian Diare pada Balita di Desa Sumber Bening Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi. Keberadaan sampah Tidak baik Kejadian Diare Diare Non Diare (Kasus) (Kontrol) n % N % 49 61,25 27 33,75 Baik 31 38,75 53 66,25 P value OR CI 0,001 0,305 0,159-0,583 Berdasarkan hasil uji Chi square menunjukkan bahwa ada hubungan antara keberadaan sampah dengan kejadian Diare dengan nilai p = 0,001 0,05.

Responden yang mengelola keberadaan sampah dengan baik lebih banyak pada kelompok kontrol dari pada kasus, yaitu masing-masing sebanyak 53 orang (66,25%) pada kontrol dan 31 orang (38,75%) pada kasus. Sedangkan yang mengelola keberadaan sampah dengan tidak baik lebih banyak pada kelompok kasus yaitu sebanyak 49 orang (61,25%) dari pada kontrol yaitu sebanyak 27 orang (33,75%). Nilai OR sebesar 0,305 (CI 95% = 0,159-0,583) sehingga dapat diartikan bahwa, seseorang yang mengelola keberadaan sampah dengan baik setiap hari dapat menurunkan risiko terkena diare sebesar 0,305. D. PEMBAHASAN 1. Hubungan antara Sumber Air Utama dengan Kejadian Diare Dari hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Fisher s Excat Test diketahui bahwa nilai p = 0,032 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa, ada hubungan antara sumber air utama dengan kejadian diare di Desa Sumber Bening. Hal tersebut dibuktikan bahwa sebanyak 91,25% responden yang menderita diare cenderung tidak baik dalam penggunaan sumber air, dan responden yang tidak menderita diare sebanyak 98,75% menggunakan sumber air yang tidak baik. Nilai estimasi faktor risiko sumber air utama dengan kejadian diare didapatkan OR sebesar 7,575 (CI 95% = 0,910-63,068) sehingga dapat dinyatakan bahwa, seseorang yang menggunakan sumber air utama yang tidak baik dapat berisiko terkena penyakit diare sebesar 7,575 kali. 2. Hubungan antara Jenis Jamban dengan Kejadian Diare Dari hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi Square diketahui bahwa nilai p = 0,004 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa, ada hubungan antara jenis jamban dengan kejadian diare di Desa Sumber Bening. Hal tersebut dibuktikan bahwa sebanyak 85% responden yang menderita diare cenderung menggunakan tidak leher angsa, dan responden

yang tidak menderita diare sebanyak 97,5% menggunakan jamban tidak laher angsa. Nilai estimasi faktor risiko jenis jamban dengan kejadian diare didapatkan OR sebesar 13,941 (CI 95% = 1,767-109,9) sehingga dapat dinyatakan bahwa, seseorang yang menggunakan jamban tidak leher angsa dapat berisiko terkena penyakit diare sebesar 13,941 kali. 3. Hubungan antara Jenis Lantai dengan Kejadian Diare Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi Square diketahui bahwa nilai p = 0,012 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa, ada hubungan antara jenis lantai dengan kejadian diare di Desa Sumber Bening. Hal tersebut dibuktikan bahwa sebanyak 87,5% responden yang menderita diare cenderung memiliki lantai tidak kedap air, dan responden yang tidak menderita diare sebanyak 98,75% memiliki lantai tidak kedap air. Nilai estimasi faktor risiko jenis lantai dengan kejadian diare didapatkan OR sebesar 11,286 (CI 95% = 1,409-90,39) sehingga dapat dinyatakan bahwa, seseorang yang memiliki lantai tidak kedap air dapat berisiko terkena penyakit diare sebesar 11,286 kali. 4. Hubungan antara Saluran Pembuangan Air Limbah dengan Kejadian Diare Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi Square diketahui bahwa nilai p = 0,05 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa, ada hubungan antara saluran pembuangan air limbah dengan kejadian diare di Desa Sumber Bening. Hal tersebut dibuktikan bahwa sebanyak 13,75% responden yang menderita diare cenderung tidak baik atau tidak sehat dalam kepemilikan saluran pembuangan air limbah. Sedangkan responden yang tidak menderita diare sebanyak 96,25% memiliki saluran pembuangan air limbah yang baik. Nilai estimasi faktor risiko saluran pembuangan air limbah dengan kejadian diare didapatkan OR sebesar 0,244 (CI 95% = 0,065-0,912) sehingga dapat dinyatakan bahwa, seseorang yang memiliki saluran pembuangan air limbah yang baik dapat menurunkan risiko terjadinya penyakit diare sebesar 0,244 kali.

5. Hubungan antara Keberadaan Sampah dengan Kejadian Diare Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi Square diketahui bahwa nilai p = 0,001 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa, ada hubungan antara keberadaan sampah dengan kejadian diare di Desa Sumber Bening. Hal tersebut dibuktikan bahwa sebanyak 61,25% responden yang menderita diare cenderung tidak baik atau tidak sehat dalam pengelolaan keberadaan sampah. Sedangkan responden yang tidak menderita diare sebanyak 66,25% pengelolaan keberadaan sampah dengan baik. Nilai estimasi faktor risiko keberadaan sampah dengan kejadian diare didapatkan OR sebesar 0,305 (CI 95% = 0,159-0,583) sehingga dapat dinyatakan bahwa, seseorang yang mengelola keberadaan sampah dengan baik dan sehat dapat menurunkan risiko terjadinya penyakit diare sebesar 0,305 kali. E. KESIMPULAN 1. Ada hubungan antara sumber air utama dengan kejadian diare pada balita di Desa Sumber Bening Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi. 2. Ada hubungan antara jenis jamban dengan kejadian diare pada balita di Desa Sumber Bening Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi. 3. Ada hubungan antara jenis lantai dengan kejadian diare pada balita di Desa Sumber Bening Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi. 4. Ada hubungan antara saluran pembuangan air limbah dengan kejadian diare pada balita di Desa Sumber Bening Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi. 5. Ada hubungan antara keberadaan sampah dengan kejadian diare pada balita di Desa Sumber Bening Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi.

DAFTAR PUSTAKA Adisasmito, W. 2007. Faktor Risiko Diare Pada Bayi dan Balita di Indonesia. Makara, Kesehatan, volume 11, No. 1, Juni 2007: 1-10. Dinkes Ngawi, 2012. Profil Kesehatan Ngawi 2012. Ngawi: Dinkes Ngawi. Hannif, Mulyani N.S, Kuscithawati S, 2011. Faktor Risiko Diare Akut Pada Balita.Berita Kedokteran Masyarakat, vol 27. No. 1. Maret 2011: 10-17. Hidayat A. Aziz. A. 2011. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika, 2011. Kemenkes. 2011. Profil Kesehatan Jawa Timur Tahun 2009.JawaTimur :Kemenkes. Kemenkes, RI. 2011. Profil Kesehatan Indonesia 2010. Jakarta: Kemenkes RI. Kemenkes, RI. 2011. Situasi Diare di Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI. Mansjoer. A, Suprohaita, Wardhani W.I, Setiowulan. W, 2009. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga Jilid ke dua. Jakarta: Aesculapius. Mubasyiroh. R, 2007. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita di Beberapa Regional Indonesia Tahun 2007. Buletin. Penelitan. Kesehatan. Suplemen. 2010: 24-31. Murti. B, 2010. Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif di Bidang Kesehatan. Gadjah Mada University Press. Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. 2005. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta, 2005. Notoatmodjo, S. 2010. Promosi Kesehatan dalam Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. 2010. Promosi Kesehatan Teori dan aplikasi. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta, 2010. Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta, 2007.

Puskesmas Bringin. 2012. ProfilKesehatanPuskesmasBringin.Ngawi: Puskesmas Bringin. Soebagyo. 2008. Diare Akut pada Anak. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Press. Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2010. Widoyono. 2008.Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan dan Pemberantasan. Jakarta: Erlangga.