BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI. ini dibentuk menjadi spesimen kekerasan, spesimen uji tarik dan struktur mikro.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERCOBAAN DAN HASIL PERCOBAAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Karakterisasi Material Sprocket

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan pelaksanaan percobaan serta analisis sebagai berikut:

PENGARUH KANDUNGAN Si TERHADAP MIKROSTRUKTUR DAN KEKERASAN INGOT Zr-Nb-Si

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Karakterisasi Material Bucket Teeth Excavator 2016

KARAKTERISASI PADUAN AlFeNiMg HASIL PELEBURAN DENGAN ARC FURNACE TERHADAP KEKERASAN

STUDI TENTANG PENGARUH NITROCARBURIZING DC-PLASMA TERHADAP PERUBAHAN KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO PADA MATERIAL Zr-4

BAB III METODE PENELITIAN

KARAKTERISASI INGOT PADUAN U-7Mo-Zr HASIL PROSES PELEBURAN MENGGUNAKAN TUNGKU BUSUR LISTRIK

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2014 sampai Juni 2015di

BAB IV METODE PENELITIAN. Start

Karakterisasi Material Bucket Teeth Excavator 2016

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini langkah-langkah pengujian mengacu pada diagram alir pada Gambar 3.1.

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI TENTANG PENGARUH NITROCARBURIZING DC- PLASMA TERHADAP PERUBAHAN KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO PADA MATERIAL ZR-4

Karakterisasi Material Sprocket

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 3.1 Diagram alur Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MODUL PRAKTIKUM METALURGI (LOGAM)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Bulan September 2012 sampai dengan November

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Pembuatan spesimen dilakukan dengan proses pengecoran metode die

Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Agustus 2012 di Instalasi Elemen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Persiapan Spesimen

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH TEMPERATUR ATOMISASI SEMPROT UDARA TERHADAP UKURAN, BENTUK DAN KEKERASAN HASIL COR ULANG SERBUK TIMAH PUTIH.

I. PENDAHULUAN. kelongsong bahan bakar, seperti sedikit mengabsorpsi neutron, kekerasan

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah: 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan bahan dasar piston bekas. Proses pengecoran dengan penambahan Ti-B 0,05%

Gambar 4.1 Hasil anodizing aluminium 1XXX dengan suhu elektrolit o C dan variasi waktu pencelupan (a) 5 menit. (b) 10 menit. (c) 15 menit.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini langkah-langkah pengujian mengacu pada diagram alir pada Gambar 3.1.

BAB III METODE PENELITIAN

RANCANG BANGUN MESIN AMPELAS DAN POLES UNTUK PROSES METALOGRAFI

III.METODOLOGI PENELITIAN. 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS PADA PELAPISAN KOMPOSIT MENGGUNAKAN TIMAH PUTIH

PENGARUH TEMPERATUR ATOMISASI SEMPROT UDARA TERHADAP UKURAN, BENTUK DAN KEKERASAN HASIL COR ULANG SERBUK TIMAH

UJI KEKERASAN DAN PEMERIKSAAN MIKROSTRUKTUR Zr-2 DAN Zr-4 PRA IRADIASI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:

BAB III PEMBAHASAN MASALAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. DIAGRAM ALIR

BAB III METODE PENELITIAN dan dilaksanakan di Laboratorium Fisika Material Departemen Fisika

VARIASI TEMPERATUR PEMANASAN PADA PROSES PERLAKUAN PANAS TERHADAP KEKERASAN DENGAN MATERIAL SS 304L

BAB III PERCOBAAN DAN HASIL PERCOBAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGENALAN DAUR BAHAN BAKAR NUKLIR

BAB III METODE PENELITIAN

VALIDASI METODE UJI KEKERASAN MIKRO PADA KELONGSONG ZIRKALOY-4

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Mulai. Identifikasi Masalah. Persiapan Alat dan Bahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini mengungkapkan metode penelitian secara keseluruhan yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

MICRO HARDNESS TESTER

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Identifikasi Masalah

PENGARUH PROSES PERLAKUAN PANAS TERHADAP KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO BAJA AISI 310 S. Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Agustus sampai bulan Oktober 2012.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Jurusan Teknik

BAB IV DATA DAN ANALISA

PENGARUH KANDUNGAN NIOBIUM TERHADAP MIKROSTRUKTUR, KOMPOSISI KIMIA DAN KEKERASAN PADUAN Zr Nb Fe Cr

Stainless steel memiliki sifat tahan korosi karena mempunyai lapisan oksida protektif dipermukaan. Pada industri modern komponen mesin bekerja pada

TUGAS AKHIR STUDI UKURAN, BENTUK, DAN KEKERASAN HASIL COR ULANG SERBUK HASIL ATOMISASI SEMPROT UDARA KARBON DUA ARAH TIMAH PUTIH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Diagram alir penelitian selama proses penelitian dapat diperlihatkan pada Gambar 3.1 dibawah ini : Mulai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2013 sampai dengan selesai.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Tempat pengambilan data bertempat di Laboratorium Bahan Teknik

BAB III METODE PENELITIAN. bulan agustus tahun 2011 sampai bulan Januari tahun Tempat penelitian

ANALISIS STRUKTUR MIKRO CORAN PENGENCANG MEMBRAN PADA ALAT MUSIK DRUM PADUAN ALUMINIUM DENGAN CETAKAN LOGAM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. dan RX-KING ditujukan pada diagram dibawah ini yaitu diagram alir penelitian. Rumah Kopling F1-ZR. Rumah Kopling RX-KING.

PENGARUH SURFACE TREATMENT METODA PLASMA NITRIDING TERHADAP KEKERASAN DAN KETAHANAN AUS PAHAT BUBUT BAHAN BAJA KECEPATAN TINGGI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengujian Densitas Abu Vulkanik Milling 2 jam. Sampel Milling 2 Jam. Suhu C

STUDI TENTANG KEKERASANCLADDING PEB U3Sh-AL TMU RENDAH - TINGGI PRA IRADIASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

26 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Zircaloy-4 adalah logam tahan api Zirconium (zircaloy) material yang sering digunakan dalam industri nuklir. Dalam reaktor nuklir, zircaloy diperlukan sebagai pelindung bahan bakar dari pendingin, pengukung hasil fiksi, pemindah panas, dan bahan struktur. Dengan demikian maka zircaloy harus mempunyai sifat mekanik yang sangat baik, tahan korosi, dan serapan neutron rendah. Sebagai contoh zircaloy-2 untuk reaktor air didih dan zircaloy-4 digunakan untuk reactor air bertekanan dengan suhu kelongsong 349 c untuk BWR (sudjadi, 2010). Salah satu sifat mekanik yang penting adalah pengujian kekerasan, Seperti terlihat pada gambar 4.1 dibawah adalah tahap-tahap dari proses uji kekerasan micro hardness vikers tersebut.

27 MATERIAL FRESH HYDRIDING FRESH 500 C 600 C CUTTING DIAMOND DENGAN UKURAN 5 MM MOUNTING GRINDING UJI KEKERASAN Gambar 4.1 diagram alir pengujian micro hardness vikers 4.2 PEMBAHASAN 4.2.1 MATERIAL FRESH Material fresh sebagai persyaratan proses hydriding, jika tidak fresh material akan mengalami oksidasi pada saat pelaksanaan perlakuan panas. proses oksidasi akan mempengaruhi hasil pengukuran material pada saat uji kekerasan (glazoff dkk, 2014). seperti pada gambar 4.2 dibawah adalah material fresh sebagai bahan pengujian.

28 Gambar 4.2 material fresh 4.2.2 HYDRIDING Hydriding adalah proses penyerapan hidrogen terhadap material dengan perlakuan panas dengan suhu 500 c dan 600 c. cara melakukannya material dimasukkan ketungku, lalu Pompa vakum di nyalakan hingga mencapai orde 10-³ mbar supaya tidak ada udara didalam tungku, agar tidak terjadi oksidasi, setelah kondisi vakum lalu bisa menyalakan suhu ke 60 c - 100 c 150 c 200 c - 250 c hingga 500 c, pada tahap menaikkan suhu ini supaya tidak terjadi penggetasan pada material saat proses perlakuan panas, pada saat itu juga gas hydrogen dimasukkan mencapai 1000 mbar, setelah itu ditahan hingga 1 jam supaya gas yang dimasukkan homogeny dengan material yang dipanaskan, ketika sudah mencapai 1 jam tungku dimatikan dan dibiarkan selama 24 jam supaya material panas tidak langsung terkena udara, agar tidak terjadi oksidasi pada masa pendinginan 24 jam berlangsung, setalah jangka waktu 24 jam material sudah bisa diambil (glazoff dkk, 2014) Pada gambar 4.3 dibawah adalah alat hydriding.

29 Gambar 4.3 hydriding dehydriding KOMPONEN ALAT HYDRIDING DEHYDRIDING 1. Gas hidrogen 2. Pompa vakum 3. Reservoir 4. Transmitter 5. Pembaca tekanan 6. Tungku (furrace) 7. Control tungku

30 Gambar 4.4 material dimasukkan ketungku 4.2.3 DIAMOND CUTTING Pada diamond cutting proses pemotongan menggunakan berat 125 gram dan 200 rpm, jika melebihi 125 gram dan 200 rpm, bisa merusak mata pisau diamond cutting dan material tidak menjadi rapih pemotongannya. Material Zircaloy-4 dipotong menggunakan alat diamond cutting dengan ukuran 5mm, supaya memudahkan pengujian ( Sugondo, 2010). Seperti pada gambar 4.5 dibawah. Pemotongan Mata pisau diamond cutting Gambar 4.5 pemotongan material menggunakan cutting diamond

31 4.2.4 MOUNTING MATERIAL Monting sampel digunakan pada proses ini agar mempermudah memegang media yang kecil, Untuk memudahkan saat proses pengujian, maka material tersebut harus ditempatkan pada suatu media mounting. Pada umumnya mounting menggunakan material palstik dan sintetik. Materialnya dapat berupa resin yang dicampur dengan hardener atau bakelit. Penggunaan resin lebih mudah dan alat yang digunakan lebih sederhana dibandingkan bakelit, karena tidak diperlukan aplikasi panas dan tekanan (sumber ardra.biz/sain-tenologi/metalurgi/pengujian-pengamatan-metalografi, 2012) seperti pada gambar 4.6 dibawah. (a) (b) (c) Gambar. 4.6 (a) Pencampuran Resin dan Foxi, (b) Proses Pencetakkan, (c) Hasil Mounting 4.2.5 GRINDING Grinding sampel dengan menggunakan amplas p#500, p#800, p#1200 yang menggunakan 200 rpm dan dikasih air yang mengalir pada saat grinding dilaksanakan. Kenapa harus menggunakan amplasnya bertahap tahap, dikarnakan pada saat menggunakan amplas p#500, material ketika dilihat menggunakan mikroskop optic masih terlihat goresan goresan yang harus dihilangkan pada wadah sampel yang ingin dilakukan penjejakan, pada p# 800 masih terlihat goresan halus pada saat dilihat menggunakan micro optic, maka dari itu dilakukan pengamplasan menggunakan p#1200 sampai permukaan sampel halus dan mengkilap seperti kaca. Proses ini adalah untuk membersihkan zat pengotor yang mengakibatkan material tergores pada saat grinding dilaksanakan. Goresan tersebut dilihat menggunakan mikroskop optic. Pada gambar 4.7 dibawah adalah polysing stuers.

32 (a) Gambar 4.7 pada gambar (a) alat grinding, (b) gambar pelaksanaan grinding (b) 4.2.6 PENGUJIAN KEKERASAN MICRO HARDNESS VICKERS Proses pengujian microhardness, pada gambar 4.8 dibawah ini adalah proses pengujian kekerasan vikers dengan alat micro hardness, penjejakan material 15 detik, beban penjejakan 200 gram force, sebelum melakukan penjejakan sampel diletakkan dimeja micro hardness tepat dibawah indentor. Kemudian hasil penjejakan diamati melalui micro optic dan diukur D1 dan D2 nya. Gambar 4.8 Proses pengujian microhardness Vickers

33 Gambar 4.9 bentuk indentor microhardness Vickers Berdasarkan hasil pengukuran dengan menggunakan pengukuran metode Vickers dan persamaan 3.1diperoleh hasil seperti pada tabel 4.1 dan gambar dibawah. Tabel 4.1 Hasil pengukuran uji kekerasan material zircaloy-4 NO suhu Hasil pengukuran 1 fresh 126,162 kgf 2 500 c 206,342 kgf 3 600 c 226,253 kgf 250,000 200,000 206,342 226,253 VHN (Kgf) 150,000 100,000 126,162 50,000 0 fresh 500 c 600 c Gambar 4.10 grafik hasil pengukuran rata-rata Berdasarkan Pada table 4.1 dan gambar 4.10 material fresh tanpa hydring hasil pengukuran kekerasan materialnya 126,162 kgf, sedangkan material yang dihydriding pada suhu 500 c kekerasan materialnya meningkat menjadi 206,253 kgf dan saat materialnya dihydriding pada 600 c kekerasan materialnya makin meningkat menjadi

34 226,253 kgf. Kekerasan meningkat dikarnakan material zircaloy-4 sudah dipadukan dengan zat hidrogen.