BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini yaitu perusahaan manufaktur. Populasi dalam penelitian ini

dokumen-dokumen yang mirip
Daftar Populasi Perusahaan Otomotif dan Komponen Periode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

III. METODE PENELITIAN. Obyek penelitian ini adalah profitabilitas perbankan syariah yang ada di

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan manufaktur. Populasi

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang merupakan data panel atau

LAMPIRAN Lampiran I Daftar Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di BEI (Populasi dan Sampel) No Nama Perusahaan Kriteria Sampel Allbond Makmur

LAMPIRAN. Daftar sampel penelitian Perusahaan Sub-Sektor Otomotif dan Komponen Periode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. berupa bukti, catatan atau laporan historis perusahaan. Pengambilan sumber data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB 4 HASIL PENGUJIAN. 4.1 Gambaran Umum Sampel Penelitian. Penelitian ini menguji pengaruh struktur aktiva, ukuran perusahaan,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR PERUSAHAAN OTOMOTIF

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Garment dan Subsektor otomotif dan Komponen tahun Metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

No Nama Perusahaan Kode Saham. 1 PT Astra International tbk ASII 2 PT Astra Otoparts Tbk. AUTO. 3 PT Garuda Metalindo Tbk. BOLT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan yang berada pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

Daftar Sampel Perusahaan. No Emiten Keterangan. 1 ASII Astra International Tbk. 2 AUTO Astra Otoparts Tbk. 3 BRAM Indo Kordsa Tbk

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Dari 67 perusahaan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Indonesia berdasarkan hasil dari purposive sampling selama 3 tahun. Tabel 4.1

Disusun oleh : Nama : Lonella Dwita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian tentang Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS),

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (closing price) yang tercatat di indeks LQ 45 periode yang dinyatakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif, data mentah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA. Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan. PT. Indofood Tbk. Periode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. asumsi klasik dan pengujian hipotesis adalah mengetahui gambaran atau

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN. Setelah melalui berbagai tahapan penelitian yang telah direncanakan oleh

METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah sektor automotive dan komponen yang terdaftar di Bursa

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

DEWI JUNIARTI HONDRO JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (UMRAH)

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. deviasi dari setiap variabel dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini : Tabel 4.1

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian ini yaitu perusahaan manufaktur. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 12 perusahaan manufaktur sub sektor otomotif dan komponen tahun 2010-2013. Penarikan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Purposive sampling adalah metode pengambilan sampel yang dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian yang ditetapkan (Sekaran, 1992 dalam Anindhita, 2010). Sampel ini ditetapkan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, sebagai berikut : Perusahaan manufaktur sub sektor otomotif dan komponen yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode penelitian, yaitu 2010-2013. Perusahaan manufaktur sub sektor otomotif dan komponen yang memiliki data laporan keuangan yang lengkap selama periode penelitian, yaitu 2010-2013. 3.2 Jenis Dan Sumber Data Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder yang bersumber dari laporan keuangan perusahaan manufaktur subsektor otomotif dan komponen yang diambil dari publikasi laporan keuangan tahunan di Bursa Efek

35 Indonesia. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan tidak hanya untuk keperluan riset semata yang diterbitkan oleh suatu lembaga (Amirullah, 2002). 3.3 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi, ini digunakan untuk mendapatkan data mengenai Hutang (Debt To Equity Ratio), persediaan (Inventorry turnover) dan Return On Equity (ROE) yang didapat dari laporan keuangan perusahaan Manufaktur subsektor otomotif dan komponen yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Data yang dikumpulkan adalah laporan keuangan dan laporan kinerja perusahaan yang dipublikasikan pada situs Bursa Efek Indonesia atau Indonesian Stock Exchange (IDX) periode 2010 sampai 2013. 3.4 Populasi Dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manfaktur subsektor otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2013. Sampel penelitian diambil secara purposive sampling yaitu metode dimana pemilihan sampel pada karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya dengan kriteria sebagai berikut : 1. Perusahaan tersebut harus terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Perusahaan tersebut membuat laporan keuangan tahunan pada Tahun 2010 2013 dan telah dipublikasikan di Bank Indonesia. 3. Data yang dibutuhkan untuk penelitian tersedia selama Tahun 2010-2013.

36 Tabel 3.1 Daftar perusahaan sektor manufaktur subsektor otomotif dan komponen No Saham Emiten IPO 1 ASII Astra International Tbk 04 April 1990 2 AUTO Astra Otoparts Tbk 15 Juni 1996 3 BRAM Indo Kordsa Tbk 05 September 1990 4 GDYR Goodyear Indonesia Tbk 1 Desember 1980 5 GJTL Gajah Tunggal Tbk 5 Mei 1990 6 IMAS Indomobil Sukses International Tbk 15 September 1993 7 INDS Indospring Tbk 10 Agustus 1990 8 LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk 05 Februari 1990 9 MASA Multistrada Arah Sarana Tbk 09 Juni 2005 10 NIPS Nipress Tbk 24 Juli 1991 11 PRAS Prima Alloy Steel Universal Tbk 12 Juli 1990 12 SMSM Selamat Sempurna Tbk 09 September 1996 Sumber : www.idx.co.id (data perusahaan manufaktur subsektor otomotif dan komponen diolah) 3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.5.1 Variabel Penelitian Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu : 1. Variabel Dependen Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen (Supomo,1999). Dalam penelitian ini variabel dependen adalah profitabilitas yang diukur dengan ROE. 2. Variabel Independen Variabel independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Variabel independen yang akan diuji dalam penelitian ini adalah variabel Hutang yang diukur dengan Debt to equity ratio dan variabel persediaan yang diukur dengan menggunakan Inventorry turnover.

37 3.5.2 Definisi Operasional Variabel 3.5.2.1 Variabel Dependen Profitabilitas perusahaan dapat dihitung dengan mengguanakan ratio profitability yaitu Return On Equity (ROE). Return on equity adalah rasio profitability yang dihitung dengan cara membagi laba setelah pajak dengan total equity. Return on equity menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atas total equityt yang dimilikinya. Menurut Weston dan Brigham (1990), rumus untuk menghitung ROE adalah sebagai berikut: Return on equity (ROE) = x 100% 3.5.2.2 Variabel Independen Variabel Independen pada penelitian ini, yaitu tingkat Hutang yang diukur dengan DER dan persediaan yang diukur dengan ITO. 1. Hutang (Debt To Equity Ratio) Hutang perusahaan dapat diukur dengan menggunakan rasio hutang, rasio hutang tersebut yaitu Debt to equity ratio (DER). Debt to equity ratio (DER) merupakan rasio hutang terhadap modal sendiri. Rasio ini mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai oleh hutang dibanding dengan modal sendiri. Menurut Subramanyam & Wild (2010), rumus untuk menghitung DER adalah sebagai berikut: Debt to Equity Ratio (DER) = x 100%

38 2. Persediaan (Inventorry turnover) Aktivitas perusahaan dalam mengelolah persediaannya dapat dihitunga menggunakan rasio perputaran yaitu Inventorry Tunrover. Inventorry turnover diukur dengan membandingkan penjualan dengan persediaan. Menurut Riyanto (2008) rumus untuk menghitung Inventory turnover adalah : Inventory turnover = x 100%

39 Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Variabel Proksi Definisi Operasional Skala Variabel Independen (X) Hutang Debt to Equity Debt to equity ratio (DER) adalah Rasio Ratio rasio hutang terhadap modal sendiri di perusahaan manufaktur sub sektor otomotif dan komponen tahun 2010-2013. Persediaan Inventory Inventory turnover adalah Rasio turnover perbandingan penjualan dengan persediaan di perusahaan manufaktur subsektor komponen tahun 2010-2013. Variabel Dependen (Y) Profitabilitas Return on Return on equity adalah Rasio equity (ROE) perbandingan laba setelah pajak dengan modal sendiri untuk mengetahui kemampuan perusahaan mengembalikan modalnya di perusahaan manufaktur sub sektor otomotif dan komponen tahun 2010-2013.

40 3.6 Analisis Data Analisis statistik desktiptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data. Analisis ini dimaksudkan untuk menganalisis data disertai dengan perhitungan agar dapat memperjelas keadaan dan karakteristik data tersebut. Pengukuran yang dilihat dari statistik deskriptif meliputi nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali, 2011). Analisis statistik adalah cara untuk mengolah informasi data (kuantitatif) yang berhubungan dengan angka-angka, bagaimana mencari, mengumpul, mengolah data, sehingga sampai menyajikan data dalam bentuk sederhana dan mudah untuk dibaca atau data yang diperoleh dapat dimaknai (diinterpretasikan). Analisis statistik yang digunakan dalam proses analisis data kuantitatif yaitu analisis Statistik Deskriptif (Descrptive Statistics). Tabel 3.3 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance DER 48 4.74.25 4.99 1.1685.86186.743 ITO 48 12.97.58 13.55 5.4112 3.07929 9.482 ROE 48 42.71.09 42.80 15.4360 10.73525 115.246 Valid N (listwise) 48 Sumber : Output Spss Tabel 3.3 diatas menunjukkan nilai N atau jumlah data yang akan diteliti berjumlah 48 data. ROE sebagai proksi dari profitabilitas (variabel dependen) memiliki nilai minimum sebesar 0,09 dan nilai maksimum sebesar 42,80 dengan nilai range sebesar 42,71. Nilai mean atau rata-ratanya sebesar 15,4360 dengan standar deviasi sebesar 10,73525.

41 Variabel DER yang merupakan proksi dari tingkat hutang menunjukkan bahwa nilai minimum dari tingkat hutang adalah sebesar 0,25 dan nilai maksimum sebesar 4,99 dengan nilai range sebesar 4,74. Nilai mean atau rata-ratanya sebesar1,1685 dengan standar deviasi sebesar 0,86186. Variabel ITO sebagai proksi dari persediaan menunjukkan nilai minimum sebesar 0,58 dan nilai maksimum sebesar 13,55 dengan range sebesar 12,97. Nilai mean atau rata-ratanya sebesar 5,411 dengan standar deviasi sebesar 3.07929. 3.6.1 Analisis Regresi Linier Berganda Model pengujian yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Teknik regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui hubungan fungsional antara variabel dependen (nilai perusahaan) dihubungkan dengan dua atau lebih variabel independen (profitabilitas, struktur modal, dan kebijakan dividen). Rumus dari regresi linier berganda adalah sebagai berikut (Wirawan, 2002): ROE = a + b 1 DER+ b 2 ITO + e Keterangan : Y = Profitabilitas (ROE) X 1 = Hutang (DER) X 2 = Persediaan (ITO) a = Konstanta b 1 = Koefisien korelasi Hutang (DER) b 2 = Koefisien korelasi Persediaan (ITO) e = Error term

42 3.6.2 Uji Asumsi Klasik Pengujian yang perlu dilakuka dalam suatu penelitian statistik parametrik adalah pengujian terhadap penyimpangan asumsi klasik yang terdiri dari uji multikolinearitas, heteroskedastisitas, autokolerasi, dan normalitas. Pengujian yang terdapat penyimpangan terhadap asumsi klasik perlu untuk diatasi, salah satu cara yaitu dengan dilakukannya transformasi data sehingga hasil analisis akan lebih akurat. Uji asumsi klasik tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 3.6.2.1 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa residual mengikuti distribusi normal, apabila asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid (Ghozali, 2011). Normal atau tidaknya distribusi residual, salah satunya dapat dilakukan dengan uji statistik Kolmogorov-Smirnov. Uji Kolmogorov-Smirnov dilakukan dengan membuat hipotesis : Ho: Data residual terdistribusi normal Ha: Data residual tidak terdistribusi normal Jika angka probabilitas < α = 5% berarti Ho ditolak, berarti data tidak terdistribusi secara normal. Sebaliknya bila angka probabilitas > α = 5%, maka Ho diterima dan data residual terdistribusi secara normal.

43 Tabel 3.4 Uji Statistik Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 48 Normal Parameters a,b Mean,0000000 Std. Deviation,68728528 Most Extreme Differences Absolute,069 Positive,055 Negative -,069 Kolmogorov-Smirnov Z,603 Asymp. Sig. (2-tailed),860 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Tabel 3.4 Dengan jumlah sampel sebanyak 48 menunjukkan nilai Kolmogorov- Smirnov adalah 0,603 dengan Asymp.Sig. (2-tailed) sebesar 0,860 (Sig. > 0,05),sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi secara normal. Selain itu normalitas juga dapat dilihat dari grafik uji normalitas pada gambar di bawah ini.

44 Gambar 3.1 Grafik Histogram Regresi Standarisasi Residu Gambar 3.1 terlihat bahwa pola terdistribusi normal, tetapi jika kesimpulan normalnya hanya dilihat dari histogram maka hal ini dapat membuat keliru untuk jumlah sampel yang kecil. Metode lain yang dapat dipergunakan dalam analisis grafik yaitu dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Jika distribusi data residu normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

45 Gambar 3.2 Normal P-Plot Regresi Gambar 3.2 menunjukkan data terdistribusi secara normal karena distribusi data residualnya terlihat mendekati garis normalnya. Berdasarkan tampilan grafik histogram, dapat disimpulkan bahwa pola distribusi data mendekati normal. Kemudian pada grafik normal plot terlihat titik-titik sebaran mendekati garis normal. 3.6.2.2 Uji Multikolinearitas Multikolinearitas adalah adanya suatu hubungan linier yang sempurna antara beberapa atau semua variabel independen. Uji Multikolinearitas bertujuan

46 untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas (Ghozali, 2005). Adapun beberapa metode yang sering digunakan untuk mendeteksi adanya multikolinearitas, yaitu: 1. Mengamati nilai R2, F hitung, dan T hitung.jika nilai R2 dan F hitung tinggi sementara nilai t hitung banyak yang tidak signifikan, maka pada model regresi diindikasikan ada multikolinearitas (Kuncoro,2001). 2. Mengamati nilai korelasi antara dua variabel independen. Jika nilai korelasi antara dua variabel independen yang melebihi 0,8 maka model regresi diindikasikan ada multikolinearitas (Gujarti,2003). 3. Mengamati nilai VIF. Jika nilai VIF melebihi nilai 10, maka model regresi diindikasikan terdapat multikolinearitas (Ariyanto,2005). Tabel 3.5 Pengujian Multikolinearitas Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics Model B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) 3.359 3.094 DER 1.880 1.547.151.989 1.012 ITO 1.826.433.524.989 1.012 a. Dependent Variable: ROE Tabel 3.5 menunjukkan hasil uji multikolinearitas yaitu DER memiliki nilai VIF sebesar 1.012 dengan nilai tolerance sebesar 0.989 dan ITO memiliki nilai VIF sebesar 1.012 dengan nilai tolerance sebesar 0.989. Berdasarkan nilai tersebut, maka dapat disimpulkan tidak terjadi gejala multikolinearitas antara variabel

47 independen, maka dapat dilakukan analisis lebih lanjut dengan menggunakan model regresi linear berganda. 3.6.2.3 Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terdapat korelasi diantara kesalahan pengganggu pada periode tdengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).jika terjadi korelasi, maka hal tersebut merupakan masalah autokorelasi.model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari masalah autokorelasi. Cara untuk mengetahui apakah terjadi autokorelasi dalam suatu model regresi dalam penelitian ini digunakan uji Durbin-Watson (DW Test). Uji Durbin-Watson digunakan untuk autokorelasi tingkat satu dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lain lagi. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: 0 < d < dl, artinya ada autokorelasi dl d du, artinya tidak ada kesimpulan 4-dl < d < 4, artinya ada autokorelasi (4-du) d (4-dl), artinya tidak ada kesimpulan du < d < (4-du), artinya tidak ada autokorelasi Pada table Durbin-Watson dengan α = 0,05 dan K = 3 dl (batas bawah) = 1,450 du (batas atas) = 1.623

48 Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai DW untuk variavel dependen (ROE) sebesar 1,769, maka nilai DW berada di daerahdu < d < (4-du) yaitu 1,623< 1,769< 2,377, yang berarti bahwa tidak ada autokorelasi. Tabel 3.6 Uji Autokorelasi Model Summary b Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson 1.560 a.314.283 9.08718 1.769 a. Predictors: (Constant), ITO, DER b. Dependent Variable: ROE Tabel 3.6 menunjukkan hasil dari uji autokorelasi model regresi dengan nilai Durbin-Watson sebesar 1,769. Nilai tersebut akan dibandingkan dengan nilai tabel yang menggunakan nilai signifikansi 5%, jumlah sampel sebanyak 48 (n = 48) dan jumlah variabel independen sebanyak 2 (k = 2), maka dari tabel statistik Durbin-Watson didapatkan nilai batas bawah (DL) sebesar 1,450 dan nilai batas atas (DU) sebesar 1,623. Oleh karena itu, nilai (DW) lebih besar dari 1,450 dan lebih besar dari 4 1,623 atau dapat dinyatakan bahwa 1,450 < 1,769 < 2,377 (du < dw < 4 du). Dengan demikian dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi baik positif maupun negatif. 3.6.2.4 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatanke pengamatan lain (Ghozali, 2011). Terdapat beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidakanya

49 heteroskedastisitas,salah satunya melalui grafik scatterplot. Kesimpulan diambil dengan melihat persebaran titik pada scatterplot dengan dasar analisis tidak terdapat pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit). Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2011). Hasil scatterplot dapat dilihat pada Gambar 4.2 di bawah ini: Gambar 3.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas Dari Grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Analisis dengan grafik scatterplot memiliki kelemahan yang cukup signifikan, karena jumlah pengamatan memengaruhi hasil ploting. Semakin sedikit jumlah

50 pengamatan semakin sulit menginterpretasikan hasil grafik plot (Ghozali, 2011). Oleh sebab itu, diperlukan uji statistik yang lebih menjamin keakuratan hasil. Pada penelitian ini, peneliti melakukan uji glejser guna menjamin keakuratan bahwa tidak ditemukan adanya heteroskedastisitas pada model regresi. Uji Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik memengaruhi variabel independen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Syarat untuk terbebas dari heteroskedastisitas adalah adanya tingkat signifikasi yang lebih besar diatas tingkat kepercayaan α = 5%. 3.6.3 Pengujian Hipotesis 3.6.3.1 Uji Koefisien Determinasi Koefisien deternasi (R 2 ) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai kemampuan variabelvariabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai R 2 yang mendekati satu berarti menunjukkan bahwa variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen (Ghozali, 2011). 3.6.3.2 Uji F Uji statistik F atau uji Analisis of Variance (ANOVA) merupakan metode untuk menguji hubungan antara satu variabel dependen (skala mentrik) dengan satu atau lebih variabel independen (skala non metrik atau kategorikal dengan kategori lebih dari dua). ANOVA digunakan untuk mengetahui pengaruh utama dan

51 pengaruh interaksi dari variabel independen kategorikal terhadap variabel dependen metrik. Pengaruh utama adalah pengaruh langsung variabel independen terhadap variabel dependen, sedangkan pengaruh interaksi adalah pengaruh bersama dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011). Apabila nilai F signifikan pada tingkat probabilitas 5%, maka dapat dikatakan bahwa semua variabel independen secara bersama-sama memengaruhi variabel dependen. 3.6.3.3 Uji t Uji statistik t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh variabel penjelas atau independen secara individual menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011). Pengujian ini dilakukan untuk menguji variabel independen secara parsial dengan tingkat probabilitas 5%. Apabila tingkat probabilitas lebih kecil dari 5% maka hipotesis diterima. Pada Uji t dapat dilihat pula nilai koefisien atau beta yang menunjukkan seberapa besar masing-masing variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen, serta pengaruh positif atau negatif berdasarkan tanda positif atau negatif pada koefisien.