BAB I PENDAHULUAN. pada abad ini. Dengan adanya telekomunikasi, orang bisa saling bertukar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Serat optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Jenis media transmisi

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bidang telekomunikasi yang begitu pesat, semakin banyak pilihan yang

Faktor Rate data. Bandwidth Ganguan transmisi(transmission impairments) Interferensi Jumlah receiver

BAB II TEORI DASAR SALURAN TRANSMISI

Pertemuan IV. Media Transmisi

Bit direpresentasikan di media dengan mengubah karakteristik sinyal berikut:

PERANCANGAN DAN ANALISIS JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) DENGAN OPTISYSTEM UNTUK PERUMAHAN PERMATA BUAH BATU I BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. perangkat yang berfungsi sebagai transmitter dan receiver melalui suatu sistem

BAB I PENDAHULUAN. jalannya komunikasi maupun transaksi dengan lebih cepat, mudah dan efisien.

DAHLAN ABDULLAH

MEDIA TRANSMISI. Pertemuan II

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MEDIA TRANSMISI. Sumber: Bab 4 Data & Computer Communications William Stallings. Program Studi Teknik Telekomunikasi Sekolah Tinggi Teknologi Telkom

PERANCANGAN DAN ANALISIS JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) UNTUK PERUMAHAN PESONA CIWASTRA VILLAGE BANDUNG MENGGUNAKAN SOFTWARE SIMULASI OPTISYSTEM

TEKNOLOGI KOMUNIKASI

TRANSMISI & MEDIA TRANSMISI

TEKNIK KOMUNIKASI SERAT OPTIK SI STEM KOMUNIKASI O P TIK V S KO NVENSIONAL O LEH : H ASANAH P UTRI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SALURAN TRANSMISI 1.1 Umum 1.2 Jenis Media Saluran Transmisi

11/9/2016. Jenis jenis Serat Optik. Secara umum blok diagram transmisi komunikasi fiber optik. 1. Single Mode Fiber Diameter core < Diameter cladding

MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI. Oleh : Dwi Hastuti Puspitasari, SKom, MMSI. Pokok bahasan perkembangan teknologi pada era telekomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KINERJA JARINGAN FTTH (FIBER TO THE HOME) DI JALAN LOTUS PERUMAHAN CEMARA ASRI MEDAN

Analisis Penguat EDFA dan SOA pada Sistem Transmisi DWDM dengan Optisystem 14

Pengantar Teknologi Informasi: Komunikasi Data. Hanif Fakhrurroja, MT

Sistem Telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Saat ini internet tidak hanya digunakan sebagai media bertukar

KOMUNIKASI DATA Data, Sinyal & Media Transmisi. Oleh: Fahrudin Mukti Wibowo, S.Kom., M.Eng

Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Telkom BANDUNG, 2012

Jaringan Komputer. Transmisi Data

BAB II SALURAN TRANSMISI

LAPISAN FISIK. Pengertian Dasar. Sinyal Data

Media Transmisi Jaringan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Model Sistem Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, memicu

9/6/2014. Medium Transmisi. Sesi 3. Guided Media, yakni medium yang menggunakan kabel sebagai medium transmisinya. Ada tiga tipe kabel:

ANALISIS PENGUJIAN IMPLEMENTASI PERANGKAT FIBER TO THE HOME (FTTH) DENGAN OPTISYSTEM PADA LINK STO AHMAD YANI KE APARTEMEN GATEWAY

Perangkat Keras Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi data telah menjadi layanan utama pada sistem telekomunikasi.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Mode Transmisi. Transmisi Data

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Rangkuman Komunikasi Data

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan sangat cepat. Ini diakibatkan adanya permintaan dan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. ke lokasi B data bisa dikirim dan diterima melalui media wireless, atau dari suatu

Fiber Optics (serat optik) Oleh: Ichwan Yelfianhar (dirangkum dari berbagai sumber)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS LINK BUDGET JARINGAN SERAT OPTIK GIGABIT PASSIVE OPTICAL NETWORK

ANALISIS PENGUJIAN IMPLEMENTASI PERANGKAT FIBER TO THE HOME DENGAN OPTISYSTEM PADA LINK STO KOPO KE NATA ENDAH KOPO UNIVERSITAS TELKOM

Bab 3. Transmisi Data

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi dan informasi sangat berkembang pesat saat ini, seiring dengan

Sujaya Aga

PERTEMUAN 8 (MEDIA TRANSMISI FISIK)

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Berdasarkan Topologi Fisik (Phisical Popology)

Rahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com

Media Transmisi Data. Media Transmisi

MEDIA TRANSMISI. Materi Ke-5 Sistem Telekomunikasi Politeknik Telkom

BAB II SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK

DasarJaringan Komunikasi

KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN KOMPUTER

MEDIA TRANSMISI KOMUNIKASI DATA

Transmisi Data. Media Transmisi Sumber/ Tujuan

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Penelitian

KOMUNIKASI DUA KOMPUTER

JARINGAN KOMPUTER Chandra Hermawan, M.Kom

MEDIA TRANSMISI. 25/03/2010 Komunikasi Data/JK 1

BAB II DASAR TEORI. menggunakan media gelombang mikro, serat optik, hingga ke model wireless.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. jauh dari studio siaran dalam lingkup broadcasting sudah dapat dilakukan

BAB IV HASIL KELAYAKAN PERANCANGAN JARINGAN

BAB IV ANALISIS DAN PERHITUNGAN POWER BUDGET

Pengantar Teknologi Informasi

Data and Computer BAB 3

Design Faktor. Bandwidth. Gangguan transmisi. Interferensi Jumlah receiver. bandwidth lebih tinggi bermuatan data lebih banyak.

Faktor terpenting dalam jaringan komputer adalah transfer data antar dua komputer di tempat yang berbeda.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

± voice bandwidth)

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan teknologi komputer sangat pesat, hal ini

Setelah mengikuti bab ini, peserta diharapkan mampu: 1. Memahami dan menjelaskan tentang sistem jaringan komputer, fungsi dan manfaatnya. 2.

9/6/2014. Topologi Jaringan. Sesi 2. Mahasiswa mengenal tipe-tipe topologi jaringan komputer secara umum

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan lainnya seperti Video Streaming, VoIP (Voice over Internet Protocol),

SISTEM UNTUK MENGAKSES INTERNET

KOMUNIKASI DATA MAKALAH. Disusun sebagai Tugas Pada Matakuliah Pengantar Teknologi Telematika. Oleh: Bidadariana Yunia Utami Putri

ROMARIA NIM :

TEKNOLOGI KOMUNIKASI

TRANSMISI. Pertemuan Metode Transmisi Metode transmisi yang dikenal terdiri dari dua macam, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

Guide Media Unguide Media

BAB I PENDAHULUAN. broadband seperti high speed internet, digital video, audio broadcasting dan

BAB I PENDAHULUAN. wireless dimana transmisi sinyal tanpa menggunakan perantara konduktor / wire.

BAB 1 PENDAHULUAN. daya, dimana dibutuhkan layanan-layanan dan aturan-aturan (protocols) yang

-KOMUNIKASI DATA- Nama : Novriansyah Kelas : 2.DB.10 NPM : Dosen : Leli Safitri

BAB III TEORI DASAR UHF (Ultra high Frekuensi) UHF adalah merupakan gelombang elektromagnetik yang berada

Sistem Transmisi Telekomunikasi Kuliah 1 Pendahuluan

Pokok Bahasan 1. Pendahuluan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telekomunikasi adalah salah satu bidang yang memiliki peranan penting pada abad ini. Dengan adanya telekomunikasi, orang bisa saling bertukar informasi satu dengan yang lainnya. Seperti salah satu contoh yang nyata saat ini, yaitu dengan satu buah saluran telepon kita dapat mengirim atau menerima data suara (audio), data gambar (video) serta data komputer dalam waktu relatif singkat serta bersamaan. Sesuai dengan tuntutan pelayanan komunikasi yang cenderung meningkat dengan cepat, maka diperlukan juga media transmisi untuk melakukan komunikasi yang memadai (cepat) dan pada saat ini hanya jenis media transmisi kabel serat optik mampu melayani transfer data dengan kecepatan tinggi dalam waktu yang relative singkat serta bentuk fisik yang relatif kecil dan ringan. Pada sistem komunikasi, media yang digunakan dikelompokkan kepada 2 jenis yaitu: guided media berupa kabel sebagai penghantar dan unguided media yang disebut juga dengan media tanpa kabel (wireless). Media kabel pada umumnya menggunakan bahan tembaga. Contohnya seperti kabel twin lead untuk transmisi seimbang (balance), twisted pair untuk jaringan komputer, coaxial untuk transmisi ke antena pemancar radio, dan lain sebagainya. Saat ini telah ditemukan jenis kabel yang terbuat dari bahan kaca dimana sangat baik digunakan untuk transmisi jarak jauh. Jenis kabel ini dinamakan dengan kabel serat optik. Seiring dengan peningkatan dan pengembangan penggunaan kabel serat optik sebagai media transmisi, maka sering juga terjadi faktor hilangnya informasi yang diakibatkan oleh rugi-rugi yang terjadi di sepanjang kabel serat optik, salah satu

dari rugi-rugi tersebut adalah rugi daya yang diakibatkan oleh redaman sepanjang kabel serat optik yang mengakibatkan perubahan daya dari pemancar hingga ke penerima. Pada suatu sistem komunikasi jarak jauh, repeater adalah suatu bagian yang akan memperkuat dan memperbaiki sinyal yang sudah menurun karena jarak yang jauh. Dalam sistem komunikasi serat optik, repeater dapat berupa repeater elektronik atau dapat berupa repeater optik. Repeater elektronik ini mempunyai beberapa kelemahan karena sinyal pertama - tama mengalami konversi dari optik ke listrik, kemudian akan diperkuat secara elektronik dan sesudah itu akan dikonversi kembali dari listrik ke optik, akibatnya terjadi penurunan kualitas pada sinyal. Disamping itu akan sangat kompleks dan mahal untuk sistem yang high speed dan multiwavelength. Untuk mengatasi pelemahan dan pelebaran sinyal, dapat digunakan piranti pengulang elektronik (penguat) yang ditempatkan pada jarak tertentu. Prinsip kerja piranti ini adalah mengubah cahaya yang datang kedalam bentuk elektrik, kemudian sinyal tersebut akan diperkuat dayanya. Selanjutnya diubah kembali menjadi sinyal optik untuk ditransmisikan kembali. Dengan menggunakan penguat optik Raman, akan diperoleh pembangkitan sinyal dengan faktor penguatan yang lebih besar dan dapat membawa data dengan kecepatan bit yang lebih tinggi dibanding pengulang elektronik. Pada Tugas Akhir ini, penulis mencoba menganalisis kinerja dari penguat optik dengan tipe Raman pada sistem komunikasi serat optik DWDM yang digunakan oleh PT. Telkom, Tbk.

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yaitu: 1. Bagaimana prinsip kerja penguat optik dalam sistem komunikasi serat optik. 2. Bagaimana prinsip kerja penguat optik Raman. 3. Bagaimana prinsip kerja jaringan sistem DWDM. 4. Bagaimana karakteristik komponen pendukung penguat Raman. 5. Bagaimanakah performance sistem sebelum diberikan penguat Raman berdasarkan redaman, level margin, Optical Power Budget dari perangkat. 1.3 Tujuan Penulisan Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk menganalisis kinerja dari penguat optik dengan tipe Raman dalam sistem komunikasi serat optik DWDM yang digunakan oleh PT.Telkom, Tbk dengan menggunakan metode link power budget. 1.4 Batasan Masalah Untuk memudahkan pembahasan dalam tulisan ini, maka dibuat pembatasan masalah sebagai berikut: 1. Membahas Sistem Komunikasi Serat Optik (SKSO) secara umum. 2. Hanya membahas prinsip kerja penguat optik dengan tipe Raman. 3. Hanya membahas parameter kinerja penguat optik tipe Raman di PT Telkom Tbk, pada link Medan Banda Aceh yang berupa redaman, level margin, Optical Power Budget dari perangkat.

1.5 Metodologi Penulisan Metode penulisan yang digunakan pada penulisan Tugas Akhir ini adalah: 1. Studi Literatur, yaitu dengan membaca teori-teori yang berkaitan dengan topik Tugas Akhir ini dari buku-buku referensi baik yang dimiliki oleh penulis atau di perpustakaan dan juga dari artikel-artikel, jurnal, internet, dan lain-lain. 2. Studi Perhitungan, yaitu dengan melakukan perhitungan terhadap kinerja sistem yang dibahas dalam Tugas Akhir ini. 3. Studi Analisis, yaitu berupa studi analisis yang dilakukan pada data yang diperoleh selama melakukan penelitian di PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. 1.6 Sistematika Penulisan Untuk memberikan gambaran mengenai Tugas Akhir ini secara singkat, maka penulis menyusun sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini merupakan pendahuluan yang berisikan tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, metodologi penulisan, dan sistematika penulisan. BAB II : SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK Bab ini menjelaskan tentang konsep sistem transmisi serat optik serta karakteristik serat optik.

BAB III : PENGUAT OPTIK RAMAN PADA SISTEM DWDM Bab ini menjelaskan tentang prinsip kerja dari penguat optik dengan tipe Raman Amplifier, prinsip kerja sistem DWDM dan komponen jaringan sistem DWDM. BAB IV : ANALISIS KINERJA PENGUAT OPTIK RAMAN PADA SISTEM DWDM Bab ini menganalisa redaman, level margin, optical power budget serta jarak maksimum sistem pada penguat Raman dengan menggunakan teknik perhitungan power budget. BAB V : PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang didapat dari pembahasan dalam Tugas Akhir ini.