ANALISIS KUALITAS AIR MINUM SAPI PERAH RAKYAT DI KABUPATEN BANYUMAS JAWA TENGAH

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENGELOLAAN LIMBAH SAPI PERAH TERHADAP TINGKAT KEBAUAN EFFECT OF DAIRY CATTLE WASTE MANAGEMENT ODOR

PENGANTAR. Latar Belakang. Tujuan pembangunan sub sektor peternakan Jawa Tengah adalah untuk

STUDI KUALITAS AIR DI SUNGAI DONAN SEKITAR AREA PEMBUANGAN LIMBAH INDUSTRI PERTAMINA RU IV CILACAP

Bab V Hasil dan Pembahasan. Gambar V.10 Konsentrasi Nitrat Pada Setiap Kedalaman

PENENTUAN KUALITAS AIR

PENGARUH LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU TERHADAP KUALITAS AIR SUNGAI PAAL 4 KECAMATAN TIKALA KOTA MANADO

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

STUDI KUALITAS AIR UNTUK BUDIDAYA IKAN KARAMBA DI SUNGAI KAHAYAN (Water Quality Research For Fish Farming Keramba In The Kahayan River)

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata Kunci: Desa pesisir, air bersih, kekeruhan, total dissolved solid, ph

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Zat Makanan Biomineral Dienkapsulasi

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan instalasi pengolahan limbah dan operasionalnya. Adanya

Bab V Hasil dan Pembahasan

KEAMANAN PANGAN HASIL TERNAK DITINJAU DARI CEMARAN LOGAM BERAT

Evaluasi Kecukupan Nutrien pada Sapi Perah Laktasi... Refi Rinaldi

PENDAHULUAN. padat (feses) dan limbah cair (urine). Feses sebagian besar terdiri atas bahan organik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pakan. Biaya untuk memenuhi pakan mencapai 60-70% dari total biaya produksi

KUALITAS AIR IRIGASI DI DESA AIR HITAM KECAMATAN LIMAPULUH KABUPATEN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN. rata-rata nilai BOD dapat dilihat pada Gambar 5.1. Gambar 5.1. Nilai BOD dari tahun 2007 sampai 2014.

MANAJEMEN KUALITAS AIR

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV TINJAUAN AIR BAKU

ANALISIS KUALITAS AIR SUNGAI KONAWEHA PROVINSI SULAWESI TENGGARA

II. TINJAUAN PUSTAKA. utama MOL terdiri dari beberapa komponen yaitu karbohidrat, glukosa, dan sumber

PEMANTAUAN KUALITAS AIR SUNGAI CIBANTEN TAHUN 2017

ANALISIS KUALITAS AIR 3

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. dibicarakan karena mengancam masa depan dari kehidupan di bumi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Kualitas Susu Kambing Peranakan Etawah Post-Thawing Ditinjau dari Waktu Reduktase dan Angka Katalase

4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 3 Data perubahan parameter kualitas air

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Industri tahu mempunyai dampak positif yaitu sebagai sumber

Bab V Hasil dan Pembahasan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah kotoran atau buangan yang merupakan komponen penyebab

I. PENDAHULUAN. Waduk merupakan salah satu bentuk perairan menggenang yang dibuat

PENGARUH LIMBAH CAIR INDUSTRI PELAPISAN LOGAM TERHADAP KAN- DUNGAN CU. ZN, CN, NI, AG DAN SO4 DALAM AIR TANAH BEBAS DI DESA BANGUNTAPAN, BANTUL

PRODUKTIVITAS PRIMER PERIFITON DI SUNGAI NABORSAHAN SUMATERA UTARA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Desa Tulabolo adalah bagian dari wilayah Kecamatan Suwawa Timur,

BAB I PENDAHULUAN. gas/uap. Maka dari itu, bumi merupaka satu-satunya planet dalam Tata Surya. yang memiliki kehidupan (Kodoatie, 2012).

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pencemaran Perairan

Ima Yudha Perwira, S.Pi, MP, M.Sc (Aquatic)

V.2 Persyaratan Air Baku Air Minum Pada dasarnya, ada dua sisi yang harus dipenuhi oleh air baku dalam sistem pengolahan air minum, yaitu:

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PENELITIAN PENDAHULUAN

III. METODE PENELITIAN

PENDAHULUAN. Sapi perah merupakan sumber penghasil susu terbanyak dibandingkan

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pengaruh Campuran Feses Sapi Potong dan Feses Kuda Pada Proses Pengomposan Terhadap Kualitas Kompos

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Tingkat Kelangsungan Hidup Benih Ikan Patin Siam

PENDAHULUAN. terhadap produktivitas, kualitas produk, dan keuntungan. Usaha peternakan akan

BY: Ai Setiadi FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSSITAS SATYA NEGARA INDONESIA

ANALISIS PENCEMARAN LIMBAH CAIR KELAPA SAWIT BERDASARKAN KANDUNGAN LOGAM, KONDUKTIVITAS, TDS DAN TSS

Konsentrasi (mg/l) Titik Sampling 1 (4 April 2007) Sampling 2 (3 Mei 2007) Sampling

PENDAHULUAN. Latar Belakang. bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia. Peningkatan kebutuhan

LAMPIARAN : LAMPIRAN 1 ANALISA AIR DRAIN BIOFILTER

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat. dimana saja karena bersih, praktis, dan aman.

BAB I PENDAHULUAN. serta lapisan kerak bumi (Darmono, 1995). Timbal banyak digunakan dalam

PELAKSANAAN KEGIATAN BIDANG PENGENDALIAN KERUSAKAN PERAIRAN DARAT TAHUN 2015

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki hampir 100 perusahaan atau pabrik kelapa sawit baik milik

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSATAKA. Prinsipnya jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti sebuah alur yang

I. PENDAHULUAN. Perkembangan pertanian di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Selain

PENDAHULUAN. lingkungan adalah industri kecil tahu. Industri tahu merupakan salah satu industri

ANALISIS KANDUNGAN ORGANIK MATTER, NITRAT, SULFAT, FOSFAT DAN AMONIA DALAM SEDIMEN DAN AIR 01 SEMENANJUNG MURIA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

TINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat

Jimbaran, 13 Juni Penulis

TINJAUAN PUSTAKA. tidak dimiliki oleh sektor lain seperti pertanian. Tidaklah mengherankan jika kemudian

BAB 1 PENDAHULUAN. karena itu air berperan penting dalam berlangsungnya sebuah kehidupan. Air

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ternak perah adalah ternak yang diusahakan untuk menghasikan susu

PENGARUH LIMBAH INDUSTRI TAHU TERHADAP KUALITAS AIR SUNGAI DI KABUPATEN KLATEN. Darajatin Diwani Kesuma

IDENTIFIKASI KUALITAS PERAIRAN DI SUNGAI KAHAYAN DARI KEBERADAAN SISTEM KERAMBA STUDI KASUS SUNGAI KAHAYAN KECAMATAN PAHANDUT KALIMANTAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. limbah yang keberadaannya kerap menjadi masalah dalam kehidupan masyarakat.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

KUALITAS AIRTANAH DI AREA PETERNAKAN SAPI DESA LIMPAKUWUS KECAMATAN SUMBANG KABUPATEN BANYUMAS

I. PENDAHULUAN. sekitar 60% biaya produksi berasal dari pakan. Salah satu upaya untuk menekan

ANALISA KEBERADAAN BAKTERI ESCHERICHIA COLI DALAM PRODUK AIR MINUM DARI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG ABSTRAK

BAB VI PEMBAHASAN. 6.1 Ketaatan Terhadap Kewajiban Mengolahan Limbah Cair Rumah Sakit dengan IPAL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Variasi Konsentrasi Limbah Terhadap Kualitas Fisik dan Kimia Air Limbah Tahu

TINJAUAN PUSTAKA. Pantai Sei Nypah adalah salah satu pantai yang berada di wilayah Desa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang lebih rendah dan setelah mengalami bermacam-macam perlawanan

PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan pertambahan penduduk dari tahun ke tahun yang terus meningkat

TINJAUAN PUSTAKA. Laut Belawan merupakan pelabuhan terbesar di bagian barat Indonesia

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persepsi

BAB I PENDAHULUAN. suatu yang sudah tidak memiliki nilai manfaat lagi, baik itu yang bersifat basah

Kualitas Kimia Air Sumur di Perum Pondok Baru Permai Desa Bulak Rejo Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo, Tahun 2015

PARAMETER KUALITAS AIR

Oleh: ANA KUSUMAWATI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disebut arus dan merupakan ciri khas ekosistem sungai (Odum, 1996). dua cara yang berbeda dasar pembagiannya, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. kasar yang tinggi. Ternak ruminansia dalam masa pertumbuhannya, menyusui,

Transkripsi:

ANALISIS KUALITAS AIR MINUM SAPI PERAH RAKYAT DI KABUPATEN BANYUMAS JAWA TENGAH Doso Sarwanto 1) dan Eko Hendarto 2) ABSTRAK Produksi susu sapi perah dipengaruhi oleh kuantitas dan kualitas air yang dikonsumsinya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kualitas air minum sapi perah rakyat di Kabupaten Banyumas yang sumber airnya berasal dari mata air (MA) dan sungai (AS). Penelitian menggunakan metode survey yang penentuan lokasinya dilakukan secara purposive sampling. Pengambilan sampel dan analisis air dilakukan sesuai Standar Nasional Indonesia (2004) dan (2005) serta Hill Laboratories (2009). Parameter air minum yang dianalisis meliputi ph, TDS (Total Dissolved Solids), Nitrat, dan Nitrit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa air minum sapi perah rakyat di Kabupaten Banyumas yang berasal dari mata air (MA) mempunyai kualitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan air sungai (AS) namun masih di bawah baku mutu yang ditetapkan. Kata Kunci : kualitas air minum, sapi perah, baku mutu ABSTRACT Milk production of dairy cattle greatly influenced by the quantity and quality of water which is consumed. The study was conducted to determine the quality of drinking water of small holder dairy cattle in Banyumas regency which the source of water is comes from springs and rivers. Survey method is used in this research, while the determination of the site was undertaken by purposive sampling. Water sampling and analysis carried out in accordance with Indonesian National Standard (SNI) and Hill Laboratories (2009). The parameters of drinking water which is analyzed were ph, TDS (Total Dissolved Solids), Nitrate and Nitrite. The result of this study showed that drinking water which comes from springs have a higher quality than river, but it is quality still below the specified of quality standard. Key Word : Drinking water quality, Dairy cattle, Quality Standard PENDAHULUAN Pemanasan global yang terjadi saat ini merupakan fenomena meningkatnya suhu permukaan bumi yang mengakibatkan perubahan lingkungan biogeofisik antara lain berupa perubahan iklim. Perubahan iklim yang terjadi berdampak pada ketersediaan dan kualitas air. Air adalah komponen nutrien penting yang harus terpenuhi, kekurangan air akan mempengaruhi pertumbuhan, reproduksi dan produksi ternak (Pfost dan Fulhage, 2001). Air juga diperlukan untuk menjaga cairan tubuh, keseimbangan ion, menjaga suhu tubuh, membantu mencerna dan metabolisme nutrien (Looper dan Walder, 2007). Menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan disebutkan bahwa air yang dipergunakan untuk kepentingan peternakan dan kesehatan hewan harus memenuhi persyaratan baku mutu air yang sesuai dengan peruntukannya. Sapi perah adalah ternak yang paling banyak membutuhkan air, air digunakan sapi 1) Fakultas Peternakan Universitas Wijayakusuma Purwokerto 2) Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto

MEDIA PETERNAKAN, vol 13, nomor 1,Februari 2011: 1-5 perah sebagai bahan baku air susu. Oleh karena itu produksi susu sapi perah sangat dipengaruhi oleh kuantitas dan kualitas air yang dikonsumsinya. Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyumas (2009) sapi perah dalam bentuk peternakan rakyat di Kabupaten Banyumas Jawa Tengah tersebar dibeberapa wilayah dengan kondisi fisik alami yang berbeda. Perbedaan kondisi fisik alami akan berpengaruh terhadap penyediaan sumber air yang akan digunakan untuk air minum sapi perah milik peternak. Sumber air yang digunakan untuk air minum sapi perah rakyat di Kabupaten Banyumas berasal dari mata air (MA) dan air sungai (AS). Perbedaan sumber air akan mempengaruhi kualitas air minum, oleh karena itu perlu dilakukan analisis mengenai kualitas pada kedua sumber air tersebut sesuai dengan peruntukannya seperti dalam Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. METODE PENELITIAN Penelitian menggunakan metode survei pada sumber air minum sapi perah rakyat berupa mata air (MA) dan air sungai (AS). Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive sampling berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Lokasi terpilih adalah mata air di Desa Glempang (MA1) dan Desa Tumiyang (MA2) Kecamatan Pekuncen dan air sungai di Desa Karangtengah (AS1) dan Desa Gununglurah (AS2) Kecamatan Cilongok. Pengambilan sampel dan analisis air dilakukan sesuai Standar Nasional Indonesia (2004) dan (2005) serta Hill Laboratories (2009). Parameter air minum yang dianalisis meliputi ph, TDS (Total Dissolved Solids), Nitrat, dan Nitrit. HASIL DAN PEMBAHASAN Lokasi penelitian terletak di lereng Gunung Slamet bagian Selatan dengan ketinggian tempat yang cukup bervariasi yaitu 100 1000 m dpl dengan curah hujan berkisar 1.800 2.650 mm per tahun dengan suhu 23,8 o - 25,2 o C. Daya dukung alam ditunjukkan pula dengan ketersediaan hijauan pakan yang cukup besar dan ketersediaan air yang melimpah. Kondisi fisik alami tersebut merupakan kondisi yang optimal bagi usaha budi daya dan pengembangan sapi perah. Hasil analisis air minum sapi perah rakyat di Kabupaten Banyumas pada sumber air dari mata air (MA) dan air sungai (AS) tersaji pada tabel berikut ini : Tabel. Analisis kualitas air minum sapi perah rakyat di Kabupaten Banyumas Parameter MA 1 MA 2 Rataan AS 1 AS 2 Rataan Baku Mutu ph 6,8 7,0 6,9 6,9 7,0 6,95 6 9 TDS (ppm) 143 146 144,5 80,0 193 136,5 1000 Nitrat (ppm) 1,15 0,68 0,92 1,14 1,52 1,33 20 Nitrit (ppm) 0,05 0,07 0,06 0,19 0,19 0,19 0,06 2

ANALISIS KUALITAS (Doso S dan Eko H) Keterangan : MA1 : Mata air 1 di Desa Glempang MA 2 : Mata air 2 di Desa Tumiyang AS 1 : Air sungai 1 di Desa Karangtengah AS 2 : Air sungai 2 di Desa Gununglurah ph Air Minum Sapi Perah Rakyat Nilai ph suatu perairan mencirikan keseimbangan antara asam dan basa dalam air dan merupakan pengukuran konsentrasi ion hidrogen dalam larutan. ph air juga dapat mempengaruhi jenis dan susunan zat dalam lingkungan perairan dan mempengaruhi tersedianya hara-hara serta toksitas dari unsur-unsur renik. Menurut Saeni (1989) perairan di Indonesia mempunyai ph bervariasi 5,0 8,0, pada kisaran ph tersebut biota perairan masih dapat hidup. Menurut Hill Laboratories (2009) ph air minum untuk ternak berkisar 6 8,5 karena pada ph tersebut tubuh ternak dapat memanfatkan fungsi air secara optimal. Hasil analisis ph air minum sapi perah pada mata air (MA) dan air sungai (AS) menunjukkan ph yang sama yaitu rata-rata 6,9 atau netral. Kondisi tersebut memperlihatkan bahwa air minum sapi perah rakyat di Kabupaten Banyumas mempunyai kualitas yang tinggi karena masih dalam kisaran baku mutu yang ditentukan seperti pada Peraturan Pemerintah nomor 82 tahun 2001 yaitu 6-9. Apabila ph air minum ternak di bawah baku mutu atau ph air minum asam akan menyebabkan gangguan fisiologis dan pencernaan pada ternak, sedangkan terlalu basa menyebakan turunnya konsumsi air minum yang berdampak pada produktivitas ternak. Oleh karena itu air minum untuk ternak sebaiknya mempunyai ph berkisar 6,8 7,5 (Pfost dan Fulhage, 2001). Kadar TDS (Total Dissolved Solids) Air Minum Sapi Perah Rakyat Total padatan terlarut (TDS) adalah analisis kualitas air yang berhubungan dengan kandungan bahan organik beserta ion-ion yang terdapat di perairan seperti natrium, kalsium, magnesium, sulfat, klorida dan lainnya. Rendahnya kadar total padatan terlarut ( TDS) dalam air minum sapi perah dapat meningkatkan metabolisme air dalam tubuh ternak, sehingga produksi susu menjadi optimal. Menurut Pfost dan Fulhage (2001) kadar TDS air minum untuk ternak harus di bawah 500 ppm, adapun ketentuan dalam Peraturan Pemerintah nomor 82 tahun 2001 kadar TDS maksimal 1000 ppm. Hasil analisis kadar TDS air minum sapi perah rakyat pada mata air (MA) ratarata 144,5 ppm dan rata-rata TDS air sungai (AS) sebesar 136,5 ppm atau masih di bawah baku mutu yang telah ditentukan. Hasil analisis memperlihatkan pula bahwa air sungai (AS) sebagai sumber air minum mengandung kadar TDS lebih rendah dari sumber air dari mata air (MA). Hal ini dikarenakan air sungai (AS) yang digunakan sebagai sumber air minum sapi perah rakyat di Kabupaten Banyumas tidak tercemar bahan organik dan ion lainnya serta kandungan oksigen terlarut yang tinggi, sedangkan sumber air minum sapi perah dari mata air (MA) dilakukan dengan slang plastik yang cukup panjang sehingga dapat mengurangi oksigen terlarut dalam air. Rendahnya TDS air minum sapi perah rakyat di Kabupaten Banyumas dapat 3

MEDIA PETERNAKAN, vol 13, nomor 1,Februari 2011: 1-5 meningkatkan kesehatan ternak yang berakibat terhadap optimalnya produksi susu. Kadar Nitrat Air Minum Sapi Perah Rakyat Senyawa nitrogen terdapat dalam keadaan terlarut dan sebagai bahan tersuspensi, senyawa nitrogen memegang peranan penting dalam air yang berkaitan dengan reaksi biologi perairan. Kandungan Nitrat (NO 3 ) air minum dalam kadar tertentu tidak membahayakan kesehatan ternak ruminansia termasuk sapi perah karena adanya mikroorganisme dalam rumen. Batas maksimum kandungan nitrat dalam air minum menurut Peraturan Pemerintah nomor 82 tahun 2001 sebesar 20 ppm. Hasil analisis kadar nitrat air minum sapi perah rakyat menunjukkan bahwa sumber air dari mata air (MA) rata-rata sebesar 0,92 ppm, sedangkan sumber air dari air sungai (AS) rata-rata 1,33 ppm. Kadar nitrat dari kedua sumber air minum masih jauh di bawah baku mutu yang telah ditetapkan yaitu 20 ppm, sehingga sangat layak dikonsumsi sapi perah sebagai bahan baku air susu. Namun demikian bedasarkan data tersebut memperlihatkan bahwa kadar nitrat dari air sungai (AS) lebih tinggi dibandingkan mata air (MA). Hal ini disebabkan adanya nitrogen an organik yang masuk dalam perairan air sungai yang berasal dari perkebunan dan persawahan rakyat. Kadar Nitrit Air Minum Sapi Perah Rakyat Berbeda dengan nitrat yang mempunyai toleransi cukup tinggi dalam lambung sapi perah, sedangkan nitrit (NO 2 ) merupakan hasil reduksi dari nitrat 4 yang dapat mengikat hemoglobin darah yang dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu ketentuan baku mutu air minum untuk ternak dalam Peraturan Pemerintah nomor 82 tahun 2001 hanya sebesar 0,06 ppm. Namun menurut Pfost dan Fulhage (2001) kadar nitrit dalam air minum untuk ternak ruminansia dapat mencapai 10 ppm. Hasil analisis kadar nitrit air minum sapi perah rakyat memperlihatkan bahwa sumber air dari mata air (MA) rata-rata 0,06 ppm, adapun kadar nitrit sumber air dari air sungai (AS) rata-rata sebesar 0,19 ppm. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa kadar nitrit mata air (MA) masih sesuai dengan baku mutu, sedangkan sumber air dari air sungai (AS) telah melebihi baku mutu yang telah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah nomor 82 tahun 2001. Namun apabila mengacu pada Pfost dan Fulhage (2001) kadar nitrit air minum sapi perah rakyat yang berasal dari air sungai (AS) masih jauh dari batas maksimal yaitu 10 ppm. Kadar nitrit air minum sapi perah rakyat di Kabupaten Banyumas yang masih di bawah ketentuan tidak akan membahayakan kesehatan ternak. KESIMPULAN 1. Air minum sapi perah rakyat di Kabupaten Banyumas yang berasal dari mata air (MA) mempunyai kualitas yang lebih tinggi dibandingkan air sungai (AS) namun masih di bawah baku mutu yang ditetapkan. 2. Air minum sapi perah rakyat di Kabupaten Banyumas yang bersumber dari mata air (MA) dan air sungai (AS) masih aman dikonsumsi dan tidak mengganggu kesehatan ternak.

ANALISIS KUALITAS (Doso S dan Eko H) DAFTAR PUSTAKA [BPS} Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyumas (2009). Kabupaten Banyumas dalam Angka 2009. Purwokerto, Banyumas Jawa Tengah. Cardot, V. Y.Le Roux and S.Jurjanz, 2008. Drinking Behavior of Lactating Dairy Cows and Prediction of Their Water Intake. J. Dairy Sci. 91 : 2257 2264. Looper M.L. and D.N. Walder, 2007. Water for Dairy Cattle. College of Agriculture and Home Economics. New Mexico State University. http://cahe.nmsu.edu/pubs Peraturan Pemerintah Nomor : 82 Tahun 2001. tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Kementerian Lingkungan Hidup, Jakarta. Pfost D.L. and C.D. Fulhage, 2001. Livestock Drinking Water Quality. Agricultural Enginering Extension, Missouri. http://www.dasnr.okstate.edu Saeni, S., 1989. Kimia Lingkungan. Pusat Antar Universitas Ilmu Hayati, Institut Pertanian Bogor. Undang Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Direktorat Jenderal Peternakan Departemen Pertanian, Jakarta. 5