BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menjelaskan mengenai timeliness pada laporan keuangan perusahaan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya. Berikut beberapa peneliti terdahulu beserta persamaan dan perbedaan

BAB I PENDAHULUAN. paling penting dari informasi keuangan untuk profesi akuntansi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel. Uraian mengenai penelitian terdahulu adalah sebagai berikut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Referensi-Referensi Penunjang dan Jurnal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment opportunity

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu perusahaan. Sehingga banyaknya perusahaan yang go public membuat

BAB V PENUTUP. Berdasarkan penelitian, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: terhadap Audit Delay tidak terdukung. Dengan demikian profitabilitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan untuk mengambil suatu keputusan. Oleh karena itu, laporan. Pengertian laporan keuangan ada berbagai macam, yaitu:

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. maupun untuk mengembangkan perusahaan. Sumber dana dapat diperoleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB II 2. TINJAUAN PUSTAKA

1 BAB II 2 TINJAUAN PUSTAKA. debt to equity ratio, arus kas operasi, return on assets dan earnings terhadap

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. pemberlakuan pasar bebas ASEAN, dengan adanya Masyarakat Ekonomi Asean

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Perusahaan membutuhkan tambahan dana untuk mempertahankan dan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. telah diteliti sebelumnya. Berikut merupakan penelitian-penelitian terdahulu yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai pedoman agar dapat digunakan didalam penelitian ini. Sebagai berikut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari kegiatan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan acuan yaitu: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh leverage dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Indri Rizky Putri, Pupung Purnamasari dan Harlianto Utomo (2015)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. saham dari berbagai jenis perusahaan yang ada di Indonesia. Ada beberapa jenis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Demi menjaga kelangsungan hidup usahanya, perusahaan harus menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Go Public adalah perusahaan terbuka yang melakukan kegiatan

BAB V SARAN DAN KESIMPULAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pasar yang baik bagi investor-investor luar maupun dalam negeri. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya yang bermanfaat dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya yang mengambil topik mengenai Pengaruh Rasio Keuangan. Terhadap Perubahan Laba Perusahaan antara lain penelitian.

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen untuk menunjukkan efektivitas pencapaian tujuan dan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mendorong peneliti untuk melakukan penelitian kembali:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. leverage, dan pertumbuhan perusahaan dalam memprediksi financial

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal. Mulai dari pengusaha, pegawai, buruh,

BAB 1 PENDAHULUAN. internal yang mendukung keberlangsungan suatu perusahaan. Setiap perusahaan go

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB I PENDAHULUAN. dari tantangan-tantangan yang harus di hadapi, para pelaku bisnis property di

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan dibuat dan disusun sesuai dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kondisi ekonomi negara tersebut saat ini: apakah ekonominya sedang booming

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. atau merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan informasi yang relevan dan tepat waktu dalam setiap pembuatan

Disusun Oleh: Suryawan Aji Permana NIM: Dosen Pembimbing Endang Sri Utami, SE., M.Si., Ak., CA.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang

II TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan dividen (Dividend Policy) merupakan keputusan mengenai laba yang

I PENDAHULUAN. fungsi keuangan. Dengan adanya pasar modal maka perusahaan publik dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang dana,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan lebih baik dari

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan go public di Indonesia menjadikan laporan keuangan sebagai

BAB II LANDASAN TEORI

Bab II. Tinjauan Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jumlah cabang, dan sebagainya. Profitabilitas adalah hasil bersih dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dari kebutuhan informasi. Informasi yang dibutuhkan salah satunya berupa informasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai kekuatan rasio keuangan dalam memprediksi kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Oktober 2015 menjelaskan bahwa saat ekonomi Indonesia melemah properti

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara

BAB I PENDAHULUAN. Berdirinya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas, ada beberapa hal yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. badan regulasi pasar modal (Bapepam). Tujuan laporan keuangan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan ini telah banyak dilakukan dengan menggunakan faktor-faktor yang. berbeda-beda diantaranya adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di sebuah negara, pembangunan menjadi salah satu faktor penting

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, yang belum memiliki rumah. Disisi lain pemerintah juga sulit untuk

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi karena terdapat

BAB I PENDAHULUAN. menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2015: 1.3), bahwa tujuan laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. posisi keuangan (Fujianti, 2015). Laporan keuangan juga menunjukkan hasil

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berikut dipaparkan hasil penelitian terkait indikator dan hasil beragam yang menjelaskan mengenai timeliness pada laporan keuangan perusahaan. a. Sigit Mareta (2015) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi timeliness pada laporan keuangn di perusahaan yang terdaftar di BEI. Data yang digunakan adalah semua perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2009 sampai 2010, dengan menganalisis profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan, penggunaan KAP besar, jenis pendapat/ opini KAP, lamanya perusahaan menjadi klien KAP, dan pergantian manajemen, dengan menggunakan metode purposive sampling dan analisis yang digunakan adalah analisis regresi logistik. Variabel timeliness pada laporan keuangan diukur menggunakan dummy dan variabel lain diukur dengan rasio. Hasil penelitian ini memberikan bukti bahwa profitabilitas dan opini auditor memiliki pengaruh signifikan terhadap timeliness pada laporan keuangan. Variabel likuiditas, leverage, dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap timeliness pada laporan keuangan perusahaan. Persamaan penelitian terdahulu terletak pada penggunaan variabel profitabilitas, leverage, dan ukuran perusahaan dan menggunakan data perusahaan 10

11 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini yaitu menggunakan data industri barang konsumsi periode 2013-2015 sedangkan penelitian di atas menggunakan seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009 sampai 2010. b. Kurniasih Jati Setyaningsih (2015) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh corporate governance, kinerja keuangan, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan terhadap timeliness laporan keuangan perusahaan. Corporate governance diproaksikan dengan komisaris independen dan komite audit, sedangkan kinerja kuangan digunakan rasio ROI. Ukuran perusahaan yang digunakan menggunakan total aktiva. Penelitian ini menggunakan data di ICMD dan IDX. Penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dan kinerja keuangan berpangaruh terhadap timeliness pada laporan keuangan, sedangkan komite audit dan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap timeliness pada laporan keuangan. Persamaan penelitian menggunakan variabel ukuran perusahaan dan menggunakan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini adalah tidak menggunakan variabel kepemilikan manajerial, komisaris independen, kinerja kuangan, dan umur perusahaan. Pengambilan data tidak menggunakan ICMD untuk mendapatkan sumber data laporan keuangan.

12 c. Luh Komang Indah Christina Carbaja dan I Ketut Yadnyana (2015) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, reputasi KAP, pergantian auditor pada timeliness laporan keuangan. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah anilisis linier berganda. Variabel profitabilitas, ukuran perusahaan, dan pergantian auditor memiliki pengaruh pada timeliness laporan keuangan. Sedangkan variabel reputasi KAP tidak memiliki pengaruh pada timeliness laporan keuangan. Persamaan penelitian terdahulu terletak pada penggunaan variabel profitabilitas, dan ukuran perusahaan. Penelitian menggunakan sampel perusahaan-perusahaan di Bursa Efek Indonesia. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini yaitu penelitian hanya menggunakan data perusahaan industri barang konsumsi periode 2013-2015. d. Indri Rizki Putri, Pupung Purnamasari, Harlianto Utomo (2015) Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi timeliness pada laporan keuangan, dengan menggunakan variabel profitabilitas, solvabilitas, size perusahaan, internal auditor, opini auditor dan ukuran KAP. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, data diambil dari Bursa Efek Indonesia pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia dari sub sektor logam dan sejenisnya periode 2011-2013. Teknik analisis yang digunakan adalah uji statistik dengan metode analisis regresi logistik dengan menggunakan SPSS. Hasil pengujian menunjukkan bahwa solvabilitas berpengaruh signifikan terhadap timeliness pada laporan keuangan, sedangkan

13 profitabilitas, size perusahaan, internal auditor, opini auditor dan ukuran KAP tidak berpengaruh signifikan terhadap timeliness laporan keuangan. Persamaan penelitian terdahulu terletak pada penggunaan variabel profitabilitas, ukuran perusahaan. Data yang digunakan, menggunakan data di Bursa Efek Indonesia. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini terletak pada variabel independen yaitu leverage dan pengambilan sampel penelitian ini hanya meneliti perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. e. Ida Bagus Kade Yogi Mahendra dan I Nyoman Wijana Asmara Putra (2014) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komisaris independen, kepemilikan institusional, profitabilitas, likuiditas, dan ukuran perusahaan terhadap timeliness pada laporan keuangan. Salah satu acuan yang handal sebagai dasar pengambilan keputusan dapat diberikan jika laporan keuangan memiliki informasi yang relevan dan reliable. Hilangnya relevansi informasi tersebut dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan kemampuan laporan keuangan sebagai alat bantu prediksi bagi para pemakainya. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa komisaris independen, kepemilikan institusional sebagai bentuk proksi dari corporate governance, dan profitabilitas, serta likuiditas berpengaruh pada timeliness pada publikasi laporan keuangan tahunan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012. Sedangkan ukuran perusahaan tidak berpengaruh pada timeliness publikasi

14 laporan keuangan tahunan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012. Persamaan penelitian terdahulu terletak pada variabel profitabilitas, dan ukuran perusahaan. Menggunakan data sampel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini periode pengambilan data dan variabel independen yang berbeda yaitu leverage. f. Merlina Toding dan Made Gede Wirakusuma (2013) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profitabilitas, leverage, ukuran peusahaan, kepemilikan manajerial, dan komite audit berpengaruh terhadap timeliness pada industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007 sampai 2010 dengan menggunakan metode purposive sampling dan teknik yang digunakan yaitu analisis linier berganda. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa leverage, komite audit dan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap timeliness laporan keuangan, sedangkan profitabilitas dan reputasi kantor akuntan publik berpengaruh terhadap timeliness pada laporan keuangan. Persamaan penelitian terdahulu menggunakan variabel profitabilitas, leverage dan ukuran perusahaan, menggunakan data perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini tidak menggunakan variabel kepemilikan manajerial dan komite audit. Data yang di ambil bukan industri perbankan melainkan menggunakan data industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015.

15 g. Siti Murniati (2012). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Debt to Equity Ratio, umur perusahaan, struktur kepemilikan dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap timeliness pada laporan keuangan perusahaan property dan real estate di perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan pengamatan selama lima tahun yaitu periode 2005-2009. Umur perusahaan dan struktur kepemilikan berpengaruh terhadap timeliness laporan keuangan, dan Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap timeliness pelaporan keuangan. Persamaan penelitian menggunakan variabel ukuran perusahaan dan menggunakan sampel perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini adalah menambahkan variabel penelitian yaitu variabel profitabilitas, leverage, dan ukuran perusahaan. Data yang diambil di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015 bagian industri barang konsumsi. Berikut hasil penelitian dari penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel matriks dibawah ini:

16 No. Peneliti Tahun 1. Sigit Mareta 2015 Tabel 2.1 Matriks Penelitian Terdahulu Variabel Dependen Variabel Independen Profitabilitas Leverage Ukuran Perusahaan S TS TS 2. Kurniasih Jati Setyaningsih 2015 S 3. Luh Komang Indah, Christina Carbaja dan I Ketut 2015 S S Yadnyana 4. Indri Rizki Putri, Pupung Purnamasari, dan Harlianto Utomo 5. Ida Bagus Kade Yogi Mahendra dan I nyoman Wijana Asmara Putra 2014 Timeliness pada laporan keuangan TS S TS 2014 S TS 6. Merlina Toding dan Made Gede Wirakusuma 2013 TS TS S 7. Sitti Murniati 2012 TS S Keterangan : S : Signifikan TS : Tidak Signifikan 2.2 Landasan Teori 2.2.1 Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori sinyal adalah teori yang melihat pada tanda-tanda tentang kondisi yang menggambarkan suatu perusahaan (Fahmi, 2012:128). Teori sinyal pertama kali dikemukakan oleh Spence pada tahun 1973. Menurut model ini, sinyal dapat diartikan sebagai cara berbagai jenis perusahaan untuk membedakan diri dengan perusahaan lainnya, dan dilakukan oleh manajer dengan kedudukan yang tinggi (Scott,2009: 456). Perusahaan sering membeda-bedakan diri dalam hal kualitas. Misalnya, perusahaan yang memiliki kualitas baik akan sengaja memberikan sinyal kepada pasar, sehingga pasar diharapkan dapat membedakan

17 perusahaan mana yang berkualitas baik dan berkualitas buruk (Pratama dan haryanto, 2014). Sinyal yang diberikan perusahaan dianggap berkualitas baik sebagai berita baik (good news), sedangkan sinyal yang berkualitas buruk dianggap sebagai (bad news). Sinyal yang diberikan oleh perusahaan akan berpengaruh terhadap keinginan investor untuk menanamkan modal di perusahaan. Berita baik yang terkandung dalam sinyal, akan meningkatkan jumah investor perusahaan, dan apabila sinyal yang diberikan perusahaan berita buruk, maka akan menyebabkan investor berpikir ulang untuk berinvestasi di perusahaan tersebut. Teori sinyal dapat digunakan untuk memberi informasi dari suatu perusahaan yang dapat dimanfaatkan oleh stakeholder. Menurut (Suwardjono, 2013:583) menjelaskan dengan teori sinyal, menunjukkan bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen perusahaan untuk merealisasikan keinginan pengguna laporan keuangan tersebut. Sinyal yang diberikan dapat berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik daripada perusahaan lain. Adanya teori sinyal ini mampu membantu suatu perusahaan untuk memberikan dorongan atau sinyal dalam hal menyampaikan informasi pada investor dan kreditor. Timeliness dapat dibutuhkan pada saat investor atau kreditor membutuhkan, hal ini bertujuan untuk memberi tahu bahwa informasi perusahaan lebih baik daripada perusahaan lain melalui kinerja yang dilakukan, khususnya informasi terkait profitabilitas, leverage, dan ukuran perusahaan.

18 2.2.2 Laporan Keuangan Ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku. Bertujuan untuk mempertanggung jawabkan tugas-tugas yang telah dibebankan oleh para pemilik perusahaan. Wewenang pembuatan laporan keuangan adalah manajemen (Baridwan, 2008:17). Tujuan laporan keuangan menurut (PSAK 1, 2015) adalah laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, arus kas entitas yang bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan untuk pengambilan keputusan. Laporan keuangan yang harus disampaikan BAPEPAM-LK (sekarang OJK). Perusahaan yang berada pada pasar modal akan dibina dan diawasi oleh BAPEPAM-LK (sekarang OJK). Laporan Keuangan menurut PSAK terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan dan laporan posisi keuangan pada awal periode. Penggunaan laporan keuangan meliputi investor, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor, pelanggan, masyarakat, dan pemerintah. Kebutuhan informasi pengguna laporan keuangan meliputi: 1. Investor Penanaman modal beresiko dan penasihat mereka berkepentingan dengan resiko dan hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk menentukan apakah harus membeli, menjual atau menahan investasi tersebut.

19 2. Pemberi pinjaman Pemberi pinjaman menginginkan informasi keuangan yang terbaru agar dapat memungkinkan pengambilan keputusan. 3. Pemasok dan kreditor Pemasok dan kreditor tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menentukan jumlah yang terutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. 4. Pelanggan Pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup entitas, sebab jika mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan entitas, atau bergantung pada entitas. 5. Masyarakat Perusahaan mempengaruhi masyarakat dengan berbagai cara. Contohnya perusahaan memberikan kontribusi pada perekonomian nasional, termasuk dengan jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan penanam modal domestik. 6. Pemerintah Pemerintah berada di bawah kekuasaan dengan alokasi sumber daya, karena itu berkepentingan dengn aktivitas entitas. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu entitas yang bermanfaat bagi pengguna dalam pengambilan keputusan.

20 2.2.3 Timeliness Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas (PSAK 1,2012). Laporan keuangan memiliki arti penting bagi semua pengguna yang membutuhkan informasi keuangan suatu perusahaan, misalnya investor, kreditur, dan pengguna lainnya. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi (PSAK 1,2012). Timeliness dapat diartikan bahwa informasi tersedia bagi para pengambil keputusan (decision makers) sebelum informasi (laporan keuangan) tersebut kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi dalam pengambilan keputusan (Keiso et al, 2014:36). Ketiadaan timeliness dapat mengakibatkan informasi laporan keuangan kehilangan kegunaannya (usefulness). Timeliness dapat menjadi kendala bagi perusahaan untuk menyampaikan laporan keuangannya kepada publik. Apabila suatu perusahaan tidak menyajikan laporan keuangannya tepat waktu, maka informasi tersebut akan kehilangan kapasitasnya dalam mempengaruhi keputusan users. Informasi mengenai kondisi dan posisi keuangan perusahaan harus secara cepat dan tepat waktu disampaikan kepada pemakai laporan keuangan. 2.2.4 Profitabilitas Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham (Hanafi dan Halim,

21 2014:81). Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen suatu perusahaan (Kasmir, 2013:196). Suatu indikator kinerja yang dilakukan manajemen dalam mengelola aset perusahaan yang ditunjukkan dengan laba yang dihasilkan. Perusahaan yang memiliki profitabilitas yang baik cenderung menyerahkan laporan keuangan secara tepat waktu karena mengandung berita baik dalam perusahaan,dan mungkin sebaliknya perusahaan yang mengalami berita buruk cenderung mengumpukan laporan keuangannya secara tidak tepat waktu. Profitabilitas merupakan bagaimana kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba, melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang. Rasio yang termasuk dalam profitabilitas adalah Profit Margin, Return on Assets, Return on Equity. a. Profit Margin Profit margin menurut (Hanafi dan Halim, 2014:81) adalah menghitung sejauh mana perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Rasio ini juga diartikan sebagai kemampuan perusahaan menekan biaya-biaya (ukuran efisiensi) pada periode tertentu. Semakin rendah profit margin, maka penjualan yang dilakukan perusahaan semakin rendah untuk tingkat biaya tertentu. Rasio profit margin dihitung sebagai berikut (Hanafi dan Halim, 2014:81):

22 b. Return on Assets (ROA) Return On Assets (ROA) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang dapat mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih pada tingkat aset yang tertentu (Hanafi dan Halim, 2014:81). Return On Assets sering disebut sebagai ROI (Return On Investment). Return On Assets (ROA) yang positif menunjukkan bahwa dari total aset yang digunakan untuk beroperasi, perusahaan mampu memberikan laba bagi perusahaan. Sebaliknya apabila Return On Assets yang negatif menunjukkan bahwa dari total aset yang dipergunakan, perusahaan mendapatkan kerugian. Jadi jika suatu perusahaan mempunyai ROA yang tinggi maka perusahaan tersebut berpeluang besar dalam meningkatkan pertumbuhan perusahaan. Rasio Return on Assets dapat dihitung sebagai berikut (Hanafi dan Halim, 2014:81): c. Return on Equity (ROE) Rasio Return On Equity (ROE) mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tersedia bagi para pemilik perusahaan atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan (Hanafi dan Halim, 2014:82). Rasio ini merupakan ukuran profitabiitas dari sudut pandang pemegang saham, namun tidak memperhitungkan dividen maupun capital gain bagi pemegang saham. Rasio ini dapat dihitung sebagai berikut (Hanafi dan Halim, 2014:82):

23 2.2.5 Leverage Leverage biasanya digunakan untuk menggambarkan suatu keadaan atau kemampuan suatu perusahaan dalam menggunakan aset atau dana yang mempunyai beban tetap untuk memperbesar tingkat penghasilan bagi pemilik perusahaan (Kasmir, 2013:113). Jenis-jenis rasio leverage antara lain Debt to Assets Rasio (debt ratio), Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER), Times Interest Earned Ratio, Debt to Equity Ratio. a. Debt To Assets Ratio (debt ratio) Rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aset. Rumus: b. Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER) Rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara utang jangka panjang dengan total modal sendiri. Rumus: c. Times Interest Earned Ratio Rasio antara laba sebelum bunga dan pajak dengan beban bunga. Rumus:

24 d. Debt to Equity Ratio (DER) Rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total modal. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin sedikit dibandingkan dengan utangnya. Bagi perusahaan sebaiknya besar utang tidak boleh melebihi modal sendiri. Dari beberapa pengertian diatas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio utang yang digunakan untuk kreditor atau investor biasanya lebih menyukai Debt to Equity Ratio (DER) yang rendah sebab tingkat keamanan dananya semakin baik (Kasmir, 2013:159). Rumus : 2.2.6 Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan dilihat dari total nilai aset, berapa total nilai penjualan, nilai kapitalisasi pasar, banyaknya tenaga kerja dan masih banyak lagi. Jika pada perusahaan-perusahaan yang ukurannya lebih kecil berbeda pelaporannya dengan perusahaan yang lebih besar karena perusahaan yang lebih kecil tidak dapat informasi yang cukup tentang persyaratan pengisian terbaru atau keterbatasan karyawan yang mempunyai keahlian. Perusahaan yang lebih besar berada lingkungan pengawasan dengan otoritas hukum dan politik. Penelitian ukuran perusahaan dapat menggunakan tolak ukur aset karena total aset perusahaan bernilai besar maka hal ini dapat di sederhanakan dengan mentranformasikan ke dalam logaritma natural (Ghozali, 2015).

25 Pemerintah akan lebih mengawasi perusahaan dengan size besar dan mendorong perusahaan tersebut agar membayar pajak yang tinggi sesuai dengan laba yang tinggi pula. Dengan demikian, perusahaan dengan size besar biasanya akan melaporkan laporan keuangan secara tepat waktu. Tetapi, jika perusahaan dengan size kecil, pemerintah tidak akan terlalu mengamati perusahaan tersebut, dan biasanya perusahaan tersebut cenderung tidak melaporkan laporan keuangan secara tidak tepat waktu. Ukuran perusahaan dapat diukur dengan menggunakan cara (Alfian dan Sabeni, 2013): Ukuran Perusahaan = Total Aktiva Atau Ukuran Perusahaan = Total Penjualan Atau Ukuran Perusahaan = Total Pendapatan 2.2.7 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Timeliness Laporan Keuangan Perusahaan yang memiliki profitabiltas tinggi dapat dikatakan bahwa laporan keuangan perusahaan tersebut mengandung berita baik dan perusahaan yang mengalami berita baik akan cenderung cepat dalam menyampaikan laporan keuangannya dan sebaliknya jika profitabilitas perusahaan rendah maka hal ini merupakan berita buruk sehingga perusahaan cenderung telat atau tidak tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya (Mareta, 2015). Tingkat kemampuan perusahaan dalam memperoleh profit, diperkirakan dapat mempengaruhi timeliness suatu perusahaan dalam menyampaikan laporan keuangannya. (Mareta, 2015) menemukan adanya

26 pengaruh antara profitabilitas dan timeliness laporan keuangan. Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian (Carbaja dan Yadnyana, 2015), serta (Mahendra dan Putra, 2014) yang juga menemukan bukti empiris bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap timeliness pada pelaporan keuangan. 2.2.8 Pengaruh Leverage Terhadap Timeliness Laporan Keuangan Leverage berpengaruh signifikan terhadap timeliness dalam publikasi laporan keuangan menurut (Putri, dkk, 2015). Jika proporsi yang besar dari hutang terhadap total aset akan meningkatkan kecenderungan kerugian dimana semakin tinggi proporsi hutang maka akan semakin tinggi pula risiko kerugiannya. Leverage diperkirakan dapat mempengaruhi timeliness laporan keuangan. Hal ini dibuktikan dengan penelitian (Putri, dkk, 2015) yang menemukan bukti bahwa leverage mempengaruhi timeliness penyampaian laporan keuangan. 2.2.9 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Timeliness Laporan Keuangan Semakin besar ukuran perusahaan diharapkan dapat memiliki kemampuan yang lebih cepat dalam menyampaikan kemampuan yang lebih cepat dalam menyampaikan laporan keuangan, karena perusahaan yang besar tentu memiliki sumber daya lebih banyak, terutama staf keuangan atau akuntansi dengan didukung oleh teknologi yang canggih dan sistem pengendalian intern yang cukup kuat.

27 Ukuran perusahaan diperkirakan dapat mempengaruhi timeliness pada laporan keuangan. Penelitian (Setyaningsih, 2015) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap timeliness pelaporan keuangan perusahaan. Hasil penelitian yang sama juga ditemukan oleh (Carbaja dan Yadnyana, 2015), (Toding dan Wirakusuma, 2013), (Murniati, 2012) dimana timeliness pada laporan keuangan di pengaruhi oleh ukuran perusahaan. 2.3 Kerangka Pemikiran Profitabilitas (X 1 ) Leverage (X 2 ) Ukuran Perusahaan (X 3 ) H 1 H 2 H 3 Timeliness Laporan Keuangan(Y) Gambar 2.1 Model Kerangka Pemikiran 2.4 Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka pikiran diatas maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: H 1 : Profitabilitas berpengaruh terhadap timeliness laporan keuangan. H 2 : Leverage berpengaruh terhadap timeliness laporan keuangan. H 3 : Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap timeliness laporan keuangan.