BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Moleong (2009:6) adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami olah subyek penelitian misalnya perilaku, presepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistic dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Penelitian ini dilakukan untuk memahami dan mendiskripsikan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai suatu fakta, sifat serta hubungan yang muncul dalam peran pemerintah dalam mengembangkan potensi wisata museum di Kota Yogyakarta. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Dinas Kebudayaan Propinsi DIY yang beralamat di Jl. Cendana No. 11 Yogyakarta dengan nomor telepon (0274) 562628. Selain itu penelitian juga dilakukan di museum yang di jadikan UPTD Dinas Kebudayaan Propinsi DIY yaitu Museum Sonobudoyo. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan 10 Juli 2013 sampai 20 Agustus 2013. 29
C. Subyek penelitian Subyek penelitian merupakan orang-orang yang dianggap mampu memberikan informasi mengenai latar belakang dan keadaan yang sebenarnya dari obyek yang diteliti sehingga data yang dihasilkan dapat akurat. Pihak-pihak yang dipilih menjadi subyek penelitian adalah Kepala Dinas Kebudayaan Yogyakarta, Kepala Pengelola museum Sonobudoyo, Sekretaris Badan Musarawarah Musea (Barahmus), Kasi Pembinaan dan Pelestarian NIlai-nilai Budaya (PPNB) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Yogyakarta dan pengunjung museum Sonobudoyo. D. Sumber dan Jenis Data Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data tersebut diperoleh. Sumber data dalam penelitian ini sangat penting dan dibutuhkan untuk kelancaran penelitian ini, sehingga diperlukan data yang objektif dan relevan dalam penyusunan penelitian ini. Jenis data-data tersebut antara lain sebagai berikut: a. Data Primer, yaitu Data Primer, yaitu data yang didapatkan secara langsung dari lapangan tentang peran pemerintah dalam mengembangkan potensi wisata museum melalui wawancara kepada Instansi Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Dinas Kebudayaan), Museum Sonobudoyo, dan pengeunjung museum Sonobudoyo. Selain itu, juga dilakukan observasi untuk melihat fasilitas yang ada di dalam museum Sonobudoyo. 30
b. Data sekunder, yaitu data yang sudah diolah seperti buku statistik kepariwisataan, katalog museum Yogyakarta, data rekapitulasi jumlah koleksi museum sonobudoyo dan sebagainya. E. Instrumen Penelitian Agar dapat mengumpulkan data yang valid dan objektif dalam penelitian ini diperlukan instrumen sebagai alat untuk mengumpulkan data. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Peneliti sebagai instrument pertama dalam penelitian kualitatif maka pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung ke lapangan terkait dengan kegiatan-kegiatan yang akan diteliti. Adapun alat bantu yang dapat digunakan dalam penelitian ini antara lain, alat foto, alat perekam, dokumen-dokumen yang berhubungan dengan masalah penelitian dan alat bantu lainnya. Kehadiran peneliti secara langsung di lapangan sebagai tolok ukur keberhasilan untuk memahami kasus yang diteliti, sehingga keterlibatan peneliti secara langsung dan aktif dengan informan kunci dan pendukung atau sumber lainnya di sini mutlak diperlukan. F. Teknik pengumpulan data Penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data untuk mendapatkan data yang lebih mendalam diantaranya adalah: a. Wawancara Wawancara pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara semi terstruktur yaitu wawancara yang menggunakan pertanyaan 31
terbuka, namun ada batasan tema dan alur pembicaraan serta ada pedoman wawancara yang digunakan sebagai kontrol dalam alur wawancara. b. Observasi Observasi dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi nonpartisipan. Observasi non partisipan peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen. Peneliti mengamati kegiatan pelayanan terhadap pengunjung museum, kelengkapan fasilitas museum. Observasi terstruktur dilakukan apabila peneliti telah tahu tentang variabel apa yang diamati. c. Dokumentasi Dokumentasi digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang telah diolah baik dalam bentuk arsip tertulis maupun arsip rekaman. Arsip tertulis dan rekaman tentang pengembangan potensi wisata museum dapat membantu dalam data penelitian. G. Teknik keabsahan data Penelitian ini menggunakan teknik pemeriksaan keabsahan data yaitu triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemerikasaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Denzin dalam Moleong (2010: 330) membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori. Penelitian ini lebih mengunakan teknik triangulasi sumber, dilakukan dengan pengecekan terhadap beberapa sumber data dengan metode yang 32
sama. Demikian data yang diperoleh bersifat valid dan diakui kebenarannya. H. Teknik analisis data Setelah data terkumpul tahap selanjutnya adalah mengolah data dan menganalisis data. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif yaitu dengan cara menghimpun fakta dan mendiskripsikannya. Analisis ini dilakukan pada seluruh data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumen. Mathew B. Miles dan A. Michael Huberman dalam Rohidi (1996:16), mengatakan bahwa analisis kualitatif dilakukan melalui empat tahap, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Selanjutnya oleh Tjetjep Rohendi Rohidi disederhanakan menjadi tiga, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan, dengan penjelasan sebagai berikut: a. Reduksi data Reduksi diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian atau penyerdehanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang di dapat dari catatan di lapangan. Reduksi data berlangsung secara terus menerus selama penelitian dilakukan dan berlanjut terus sesudah penelitian lapangan. Selain itu reduksi data merupakan bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi dengan cara sedemikian rupa sehingga dapat ditarik kesimpulan. 33
b. Penyajian data Penyajian data merupakan upaya peyusunan sekumpulan informasi kedalam suatu matriks atau konfigurasi yang mudah dipahami. Penyajian data ini dapat berupa naratif, matrik, grafik atau bagian yang dirancang untuk menggabungkan informasi sehingga mencapai analisis kualitatif yang valid. c. Penarikan kesimpulan Pada penarikan kesimpulan, penelitian awal pengumpulan data dan mencari arti data yang telah dikumpulkan, setelah data disajikan, penelitian dapat memberikan makna, tafsiran, argumen membandingkan data dan mencari hubungan antara satu komponen yang lain sehingga dapat ditarik kesimpulan. 34