KARYA TULIS ILMIAH EFEKTIFITAS PIJAT TUI NA DALAM MENINGKATKAN NAFSU MAKAN PADA BALITA USIA 1-5 TAHUN DI BPM MA RIFATUN M. S PURING Diajukan untuk Memenuhi Jenjang Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh: DEWI ANGGIT WAHNINGRUM B1401156 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG 2017 i
ii
iii
iv
KARYA TULIS ILMIAH EFEKTIFITAS PIJAT TUI NA DALAM MENINGKATKAN NAFSU MAKAN PADA BALITA USIA 1-5 TAHUN PADA AN. F UMUR 16 BULAN DAN AN. J UMUR 17 BULAN DI BPM MA RIFATUN M. S, Amd.Keb KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN 1 Dewi Anggit Wahningrum 2, Hastin Ika Indriyastuti, S.SiT. MPH 3 INTISARI Latar Belakang: Banyak ibu mempunyai masalah pada anak balitanya yang berusia 1 sampai 5 tahun yang mengalami kurang nafsu makan. Hal ini sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang balita. Oleh karena itu penulis menerapkan inovasi asuhan efektifitas pijat Tui Na dalam meningkatkan nafsu makan pada balita umur 1 sampai 5 tahun. Tujuan: Melakukan asuhan kebidanan pada balita dengan melakukan pijat Tui Na untuk meningkatkan nafsu makan pada balita. Metode: Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan Studi Kasus (Case Study). Teknik yang digunakan dalam menetukan partisipan yaitu purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Hasil: Berdasarkan observasi yang telah dilakukan pada partisipan tentang efektifitas pijat Tui Na dalam meningkatkan nafsu makan pada balita ada kenaikan berat badan tetapi tidak signifikan. Ini disebabkan berat badan kedua partisipan masih berada di garis kuning pada lembar KMS (kartu menuju sehat) dan pola makannya juga bertambah. Kesimpulan: Dari hasil observasi dapat disimpulkan bahwa ibu sudah mendapatkan pengetahuan tentang cara melakukan pijat tui na dalam meningkatkan nafsu makan balita, sehingga anak mengalami peningkatan nafsu makan. Mengetahui kelemahan dari pijat Tui Na, dan berat badan anak dapat meningkat setelah dilakukan pijat Tui Na. Kata kunci : Pijat Tui Na, nafsu makan, berat badan Kepustakaan : 22 Literatur (2008-2015) Jumlah halaman : xii + 57 halaman + 6 lampiran 1 Judul 2 Mahasiswa prodi DIII Kebidanan 3 Dosen Stikes Muhammadiyah Gombong v
SCIENTIFIC PAPER THE EFFECTIVENESS OF TUI NA MASSAGE IN INCREASING THE APPETITE OF YOUNG BABIES IN THE AGE OF 1 5 YEARS OLD TOWARDS F, 16 MONTH OLD, AND J, 17 MONTH OLD IN INDEPENDENT MIDWIFERY CLINIC OF MIDWIFE MA'RIFATUN M. S, Amd.Keb AT PURING, KEBUMEN 1 Dewi Anggit Wahningrum 2, Hastin Ika Indriyastuti, S.SiT. MPH 3 ABSTRACT Background: Many mothers have problems in facing their children (aged 1 to 5 years old) who have less appetite. This influences the children s growth. Therefore, the writer applys innovative care Tui Na massage effectiveness in increasing appetite of children in the age of 1 to 5 years old. Objective: Poviding midwifery care for young babies (toddlers) by applying Tui Na massage to increase their appetite. Methods: Data collection techniques used were analytcal descriptive with case study approach (case study). The technique used in determining the participants is purposive sampling based on the inclusion criteria and exclusion criteria. Results: Based on the observations having been done on the participants about the effectiveness of Tui Na massage in increasing toddler s appetite, it was true that there was weight gain, but not significant. This is because the weight of both participants are still on the yellow line in the KMS (Leading to be healthy Card) and the diet also increases. Conclusion: Based on the observation, it can be concluded that the mothers get the knowledge about how to do Tui Na massage to increase toddlers appetite. Their appetite has increased. They know the weakness of Tui Na massage, and their weight can increase after doing Tui Na massage. Keywords : Tui Na Massage, appetite, weight Literature : 22 references (2008-2015) Number of pages : xii + 57 pages + 6 appendices 1 Title 2 Student of DIII Program of Midwifery Dept 3 Lecturer of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong vi
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan taufiq dan hidayah-nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Karya Tulis Ilmiah (KTI) dengan judul Efektifitas Pija Tui Na dalam Meningkatkan Nafsu Makan pada Balita Usia 1-5 Tahun di BPM Ma rifatun M. S Puring. Laporan Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat memperoleh gelar ahli madya kebidanan. Selama penyusunan laporan Karya Tulis Ilmiah ini penulis mendapat bimbingan, masukan dan dukungan dari beberapa pihak, sehingga laporan KTI ini dapat terselesaikan dengan baik, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Hj. Herniyatun, M.Kep.Sp.Mat selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Muhammadiyah Gombong, 2. Eka Novyriana, S.ST, M.P.H. selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan STIKes Muhammadiyah Gombong dan pembimbing akademik yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan makanan ini, 3. Juni Sofiana, S. ST. M. Keb selaku penguji satu yang telah banyak memberi bantuan dan bimbingan dalam penyusunan proposal Karya Tulis Ilmiah, 4. Siti Mutoharoh, S.SiT. M P H selaku penguji satu yang telah banyak memberi bantuan dan bimbingan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah, 5. Hastin Ika I, S.SiT. M P H selaku pembimbing akademik yang telah banyak membantu penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini, 6. Bidan Ma rifatun M. S, Amd.Keb, selaku pembimbing lahan yang telah banyak membantu penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini, 7. Ny. S dan Ny. M yang bersedia menerima asuhan Karya Tulis Ilmiah beserta keluarganya. 8. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan baik materil maupun moril, dorongan semangat dan doa yang tiada henti, 9. Semua teman-teman seperjuangan D3 Kebidanan, yang telah membantu penulis dalam penyelesaian laporan Karya Tulis Ilmiah ini, 10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan laporan Karya Tulis Ilmiah ini. Menyadari akan berbagai keterbatasan yang dimiliki oleh penulis, baik pengetahuan maupun pengalaman tentunya laporan komprehensif ini masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan hidayah bagi kita semua (Amin). Gombong, 14 Juni 2017 Penulis vii
DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERNYATAAN... iv INTISARI... v ABSTRACT... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar belakang... 1 B. Tujuan... 4 C. Manfaat... 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 7 A. Tinjauan Teori... 7 1. Balita... 7 2. Pertumbuhan dan Perkembangan Balita... 8 3. Gizi Balita... 19 4. Kesulitan Makan Pada Balita... 23 5. Pijat Tui Na... 28 B. Kerangka Teori... 37 BAB III METODE PENELITIAN... 38 A. Jenis Penelitian... 38 B. Partisipan... 38 C. Tempat dan Waktu... 40 D. Instrumen... 41 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 43 A. Manajeman Kasus... 43 B. Hasil... 46 C. Pembahasan... 51 BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 56 A. Kesimpulan... 56 B. Saran... 57 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN viii
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Perkiraan Berat Badan Dalam Kilogram... 10 Tabel 2.2 Perkiraan tinggi Badan Dalam Sentimeter... 11 Tabel 4.1 Hasil Observasi... 48 ix
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Gerakan 1... 31 Gambar 2.2 Gerakan 2... 31 Gambar 2.3 Gerakan 3... 32 Gambar 2.4 Gerakan 4... 32 Gambar 2.5 Gerakan 5... 33 Gambar 2.6 Gerakan 6... 33 Gambar 2.7 Gerakan 7... 34 Gambar 2.8 Gerakan 8... 34 x
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lembar Konsultasi Pembimbing Akademik. Lampiran 2 Informed Consent Lampiran 3 Lembar Observasi. Lampiran 4 Dokumentasi Penerapan Asuhan. Lampiran 5 Lembar Kartu Menuju Sehat. Lampiran 6 Daftar Singkatan xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Balita adalah istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak prasekolah (3-5 tahun). Saat usia batita, anak masih tergantung penuh kepada orang tua untuk melakukan kegiatan penting, seperti mandi, buang air dan makan. Perkembangan berbicara dan berjalan sudah bertambah baik. Namun kemampuan lain masih terbatas (Sutomo, 2010). Masa balita merupakan periode penting dalam proses tumbuh kembang manusia. Perkembangan dan pertumbuhan di masa itu menjadi penentu keberhasilan pertumbuhan dan perkembangan anak di periode selanjutnya. Masa tumbuh kembang di usia ini merupakan masa yang berlangsung cepat dan tidak akan pernah terulang, karena itu sering disebut golden age atau masa keemasan. Setiap orang tua menginginkan anaknya tumbuh dengan normal. Pertumbuhan (growth) yaitu berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran (gram, pound, kilogram) ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik/ retensi kalsium dan nitrogen tubuh. Pertumbuhan dan perkembangan tubuh sangat bergantung pada pemenuhan nutrisi (Soetjiningsih, 2008). Usia balita adalah masa-masa emas pertumbuhan seorang anak. Oleh karena itu, kebutuhan nutrisinya benar-benar harus terpenuhi dengan baik. 1
2 Gizi yang baik merupakan salah satu unsur penting dalam mewujudkan manusia yang berkualitas. Usia balita merupakan usia yang rawan, karena pertumbuhan pada masa ini sangat menentukan perkembangan fisik dan mental selanjutnya. Oleh karena itu, asupan makanan yang bergizi sangat penting bagi pertumbuhan sel otak dan fisiknya (Annif Munjinah, 2015). Anak usia dibawah lima tahun (balita) merupakan kelompok usia yang rentan terhadap gizi dan kesehatan. Pada masa ini daya tahan tubuh anak masih belum kuat, sehingga mudah terkena penyakit infeksi. Selain itu, anak juga sering mempunyai kebiasaan makan buruk yaitu anak sering tidak mau makan atau nafsu makan menurun, sehingga menyebabkan status gizinya menurun dan tumbuh kembang anak terganggu (Marimbi, 2010). Setelah melewati usia 1 tahun anak akan mulai pilih-pilih makanan dan kemampuannya untuk menolak makanan yang diberikan kepadanya. Penolakan itu tentu tidak boleh dijadikan alasan oleh kedua orang tuanya untuk melakukan pemaksaan karena mempertahankan diri si anak. Jika gejala tidak mau makan dibiarkan berlangsung maka pertumbuhan tubuhnya menjadi pelan dan perkembangan berat badannya cenderung turun, padahal pada usia dini seperti ini pertumbuhan balita harus tetap berjalan dan gizi tetap diperlukan (Adiningsih, 2010). Di Indonesia dari 23 juta balita, sekitar 7,6 juta anak balita tergolong gagal tumbuh atau stunting (35,6%) yang terdiri dari 18,5% balita sangat pendek dan 17,1% balita pendek. Angka prevalensi ini diatas ambang batas yang disepakati secara universal, batas non public health problem yang
3 ditolerir oleh badan kesehatan dunia (WHO) hanya 20% atau seperlima dari jumlah total balita di suatu negara. Lebih dari sepertiga (36.1%) anak Indonesia tergolong pendek ketika memasuki usia sekolah, Prevalensi anak pendek ini semakin meningkat dengan bertambahnya usia, baik pada anak laki- laki maupun perempuan (Departemen kesehatan Republik Indonesia, 2010). Anak dengan stunting beresiko memiliki IQ 5-10 poin lebih rendah dibanding dengan anak yang normal (Yenni Puspita, 2015). Jumlah balita di Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 sebanyak 2.294.230, yang mendapatkan pelayanan kesehatan sebanyak 1.907.700 (83,15%). Presentase balita dengan gizi kurang provinsi Jawa Tengah tahun 2012 sebesar 4,88%. Sedangkan balita dengan gizi buruk tahun 2012 berjumlah 1,131 (0,06%) menurun apabila dibanding tahun 2011 sejumlah 3,187 (0,10). Sementara presentase balita gizi buruk tahun 2012 sebesar 100% menurut Dinas Kesehatan (Dinkes, 2012). Upaya untuk mengatasi kesulitan makan dapat dilakukan dengan cara farmakologi maupun non farmakologi. Upaya dengan farmakologi antara lain dengan pemberian miltivitamin dan micronutrien lainnya. Sedangkan non farmakologi antara lain melalui minuman herbal atau jamu, pijat, akupresur, dan akupunktur (Wong, 2011). Saat ini kebanyakan orang tua mengatasi kesulitan makan anak sebatas pemberian multivitamin tanpa memperhatikan penyebabnya. Dewasa ini telah dipopulerkan kembali dari tehnik pijat bayi, yakni pijat Tui Na. Pijat ini dilakukan dengan tehnik pemijatan meluncur (Effleurage atau Tui),
4 memijat (Petrissage atau Nie), mengetuk (Tapotement atau Da), gesekan, menarik, memutar, menggoyang, dan menggetarkan titik tertentu sehingga akan mempengaruhi aliran energi tubuh dengan memegang dan menekan tubuh pada bagian tubuh tertentu. Pijat Tui Na ini merupakan tehnik pijat yang lebih spesifik untuk mengatasi kesulitan makan pada balita dengan cara memperlancar peredaran darah pada limpa dan pencernaan, melalui modifikasi dari akupunktur tanpa jarum, teknik ini menggunakan penekanan pada titik meridian tubuh atau garis aliran energi sehingga relatif lebih mudah dilakukan dibandingkan akupuntur (Sukanta, 2010). Hasil penelitian Annif Munjidah (2015) yang berjudul efektifitas pijat Tui Na dalam mengatasi kesulitan makan pada balita di rw 02 kelurahan Wonokromo Surabaya bulan Agustus 2015 menyebutkan bahwa pijat Tui Na berpengaruh positif terhadap kesulitan makan pada balita. Berdasarkan dari latar belakang masalah yang telah penulis uraikan, maka penulis menerapkan asuhan inovasi pijat Tui Na untuk membantu meningkatkan nafsu makan pada balita yang diharapkan membantu ibu dalam mengatasi masalah nafsu makan pada balita. B. Tujuan 1. Tujuan Umun Memberikan asuhan pada balita yang mempunyai masalah nafsu makan dengan pijat Tui Na.
5 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui efektifitas pijat Tui Na dalam meningkatkan nafsu makan pada balita. b. Mengetahui kekurangan dari proses pijat Tui Na pada balita yang mempunyai masalah makan nafsu makan. c. Mengetahui peningkatan berat badan anak sesudah pemijatan. C. Manfaat 1. Manfaat Teoritis a. Bagi Institusi Karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat untuk menambah keragaman pustaka bagi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Muhammadiyah Gombong khususnya program studi DIII Kebidanan tentang hasil inovasi mahasiswa dalam mengatasi masalah nafsu makan pada balita. b. Bagi Bidan Praktik Mandiri (BPM) Asuhan inovasi ini dapat dijadikan masukan untuk alternatif pelayanan yang berkualiatas dalam memberikan asuhan pada balita yang mempunyai masalah nafsu makan. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Penulis Asuhan inovasi ini dapat menambah pengetahuan dalam bidang ilmu kebidanan yaitu ilmu tentang Pijat Tui Na dan penulis dapat
6 menerapkan secara langsung kepada pasien serta mengevaluasi hasil asuhan yang diberikan. b. Bagi Pasien Asuhan ini dapat memberikan kenyamanan serta dapat mengatasi masalah kesulitan makan pada balita. c. Orang Tua Asuhan ini dapat memberikan pengetahuan dan pembelajaran untuk mengatasi kesulitan makan pada balita yang mempunyai masalah nafsu makan.
DAFTAR PUSTAKA Adiningsih, S. (2010). Waspadai Gizi Balita Anda, Tips Mengatasi Anak Sulit Makan Sayur Dan Susu. Jakarta: Gramedia. Adriana, Dian. (2011). Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain Pada Anak. Jakata: Salemba Medika. Annif, Munjidah. (2015). Efektifitas Pijat Tui Na Dalam Mengatasi Kesulitan Makan Pada Balita Di Rw 02 Kelurahan Wonokromo Surabaya. Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 8, No. 2, Agustus 2015, hal 193-199. Almatsier, S. (2011). Gizi Seimbang Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Gramedia. Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: Rineka Cipta. Atikah, P dan Erna, K. 2011. Ilmu Gizi untuk Keperawatan dan Gizi Kesehatan. Yogyakarta: Mulia Medika. B. Sutomo. (2010). Menu Sehat Alami untuk Batita dan Balita. Jakarta : Demedia. Departemen Kesehatan Republik Indinesia. (2010). Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang. Jakarta: UKK Tumbuh Kembang Dinas Kesehatan Jawa Tengah. (2012). Profil Data Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012. Semarang: Departemen Kesehatan. dr.tiwi, Reza. (2013). Langkah Pijat Tui Na. https://www.youtube.com/watch? v=odctwlqgmzc. Diakses pada tanggal 6 Januari 2016 pukul 13.00 WIB. Judarwanto. (2010). Gangguan Proses Makan Pada Anak. Jakarta: Picky Ecaters Clinic.
Judarwanto (2010). Kesulitan Makan Dan Alergi Makanan Pada Anak. Jakarta: Picky Ecaters Clinic. Marimbi, Hanum. (2010). Tumbuh Kembang, Status Gizi Dan Imunisasi Dasar Pada Balita. Yogyakarta: Nuha Medika. Mitayani. (2010). Buku Saku Ilmu Gizi. Jakarta: Tim. Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Puspita, Yenni. (2015). Faktor dan dampak stunting pada kehidupan balita. Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu: Word Press. Purwandari, H., Suryanto & Mulyono, W.A. (2014). Perkembangan Balita: Deteksi Dini Dan Tumbuh Kembang Balita. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Roesli, Utami. (2009). Pedoman pijat bayi. Jakarta: Trubus Agriwidya Soetjiningsih. (2008). Tumbuh Kembang anak. Jakarta: EGC. Soetjiningsih, dan Ranuh, G. (2014). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Kedokteran EGC. Sukanta, P. Okta. (2010). Akupressur & Minuman untuk Mengatasi Gangguan Kesehatan Reproduksi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Sunarjo, (2009). Kesulitan Makan Pada Anak. Jakarta: Jurnal Kesehatan Anak.
DOKUMENTASI 1. Partisipan Pertama a. Hari Ke-1 b. Hari Ke-2
c. Hari ke-3
d. Hari Ke-4 e. Hari ke-5
f. Hari ke-6
2. Partisipan Kedua a. Hari Ke-1 b. Hari Ke-2
c. Hari Ke-3 d. Hari Ke-4 e. Hari Ke-5 f. Hari Ke-6 DAFTAR SINGKATAN
ASI : Air susu ibu BAB : Buang air besar BAK : Buang air kecil BB BBI BMI Cm Kg : Berat Badan : Berat Badan Ideal : Body Mass Indexx : Sentimeter : Kilogram KMS : Kartu Menuju Sehat KIA LD LFO LK : Kesehatan Ibu Dan Anak : Lingkar Dada : Lingkar Fronto Oksipital : Lingkar Kepala LILA : Lingkar Lengan Atas TB : Tinggi Badan