BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KETAHANAN AUS DAN KEKERASAN KOMPOSIT MATRIK ALUMINIUM (AMCS) PADUAN ALUMINIUM Al-Si DITAMBAH PENGUAT SiC DENGAN METODE STIR CASTING

STUDI PENGARUH TEKANAN DAN KOMPOSISI CAMPURAN PADA PROTOTIPE PISTON KOMPOSIT DENGAN PENGUAT SILIKON KARBIDA (SiC) MENGGUNAKAN METODE SQUEEZE CASTING

BAB I PENDAHULUAN. tentang unsur tersebut. Berikut potongan ayat tersebut :

STUDI KEKUATAN IMPAK PADA PENGECORAN PADUAL Al-Si (PISTON BEKAS) DENGAN PENAMBAHAN UNSUR Mg

BAB I PENDAHULUAN. Aluminium (Al) adalah salah satu logam non ferro yang memiliki. ketahanan terhadap korosi, dan mampu bentuk yang baik.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Gardan. Vol. 5 No. 1, Oktober

Gardan. Vol. 4 No. 1, Agustus

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. dalam kelompok Boron dalam unsur kimia (Al-13) dengan massa jenis 2,7 gr.cm-

Analisa Pengaruh Aging 450 ºC pada Al Paduan dengan Waktu Tahan 30 dan 90 Menit Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis

BAB I PENDAHULUAN. industri terus berkembang dan di era modernisasi yang terjadi saat. ini, menuntut manusia untuk melaksanakan rekayasa guna

PENGARUH PENAMBAHAN Mg TERHADAP SIFAT KEKERASAN DAN KEKUATAN IMPAK SERTA STRUKTUR MIKRO PADA PADUAN Al-Si BERBASIS MATERIAL PISTON BEKAS

TUGAS AKHIR STUDI TENTANG PENAMBAHAN UNSUR PADA ALUMINIUM PADUAN PISTON SEPEDA MOTOR TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Aluminium merupakan logam ringan yang mempunyai sifat ketahanan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. mengenai hubungan antara komposisi dan pemprosesan logam, dengan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu logam besi (ferro) dan logam bukan besi (non ferro). Logam ferro yaitu

Gugun Gumilar Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Mesin Universitas Gunadarma Depok. Abstraksi

ANALISA PENGARUH AGING 400 ºC PADA ALUMINIUM PADUAN DENGAN WAKTU TAHAN 30 DAN 90 MENIT TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

BAB I PENDAHULUAN. Penemuan logam memberikan manfaat yang sangat besar bagi. kehidupan manusia. Dengan ditemukannya logam, manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. dimana logam dicairkan dalam tungku peleburan kemudian. dituangkan kedalam rongga cetakan yang serupa dengan bentuk asli

Momentum, Vol. 12, No. 1, April 2016, Hal ISSN , e-issn

VARIASI PENAMBAHAN FLUK UNTUK MENGURANGI CACAT LUBANG JARUM DAN PENINGKATAN KEKUATAN MEKANIK

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Pembuatan spesimen dilakukan dengan proses pengecoran metode die

BAB I PENDAHULUAN. Dalam membuat suatu produk, bahan teknik merupakan komponen. yang penting disamping komponen lainnya. Para perancang, para

INTRODUCTION TO MATERIAL

BAB I PENDAHULUAN. melakukan rekayasa guna memenuhi kebutuhan yang semakin kompleks, tak terkecuali dalam hal teknologi yang berperan penting akan

BAB I PENDAHULUAN. material konvensional yang ada telah berkembang dengan sangat. pesat dan semakin banyaknya tipe, merk, dan jumlah kendaraan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISA PENGARUH PENAMBAHAN MG PADA KOMPOSIT MATRIK ALUMINIUM REMELTING

ANALISIS HASIL PENGECORAN ALUMINIUM DENGAN VARIASI MEDIA PENDINGINAN

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI SERAT SERABUT KELAPA, PLASTIK PET, SERBUK ALUMUNIUM PADA SIFAT FISIK DAN KOEFESIEN GESEK BAHAN KAMPAS REM GESEK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PENAMBAHAN TEMBAGA (Cu) TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PADUAN ALUMINIUM-SILIKON (Al-Si) MELALUI PROSES PENGECORAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Luasnya pemakaian logam ferrous baik baja maupun besi cor dengan. karakteristik dan sifat yang berbeda membutuhkan adanya suatu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang selalu. sehingga tercipta alat-alat canggih dan efisien sebagai alat bantu dalam

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI SERBUK ALUMINIUM DAN SERBUK KARBON TERHADAP KEKUATAN AUS DAN KEKERASAN KAMPAS REM DENGAN PENGIKAT RESIN POLYESTER

BAB I PENDAHULUAN. digunakan dan dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, baik kalangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Silinder liner adalah komponen mesin yang dipasang pada blok silinder yang

BAB I PENDAHULUAN. manufacturing dan automotive, maka banyak sekali inovasi-inovasi maupun

Oleh: NUGROHO E RAHARJO L2E

Pengaruh Perlakuan Panas Dengan Air Dan Oli Terhadap Kekuatan Impact (Benturan) Bahan Piston Dan Cylinder Liner ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. boehmite, diaspore, dan lain-lain). Sulit menemukan Aluminium murni di

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :

I. PENDAHULUAN. Komposit adalah kombinasi dari satu atau lebih material yang menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS SIFAT MEKANIS KOMPOSIT DAUR ULANG ALUMINIUM PISTON BEKAS SEPEDA MOTOR 4 TAK DENGAN FILLER BOTTON ASH COAL / FLAY ASH

STUDI SHRINKAGE DAN KEKUATAN BENDING PADA PEMBUATAN HANDLE MOBIL DARI BAHAN CAMPURAN ANTARA EBONIT DENGAN SERAT BAMBU DAN EBONIT DENGAN SERAT KENAF

ANALISA PERBEDAAN SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PISTON HASIL PROSES PENGECORAN DAN TEMPA

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA PENELITIAN

ANALISA SIFAT MEKANIS PISTON BEKAS HASIL PROSES TEMPA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMUNIUM PADUAN Al, Si, Cu DENGAN CETAKAN PASIR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan bahan dasar piston bekas. Proses pengecoran dengan penambahan Ti-B 0,05%

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar belakang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

ISSN hal

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat. berkembang cepat dan berpengaruh serta berdampak baik bagi

ANALISA KETANGGUHAN KOMPOSIT ALUMINIUM BERPENGUAT SERBUK SiC

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam menunjang industri di Indonesia. Pada hakekatnya. pembangunan di bidang industri ini adalah untuk mengurangi

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan efisiensi penggunaan BBM. Penggantian bahan pada. sehingga dapat menurunkan konsumsi penggunaan BBM.

11 BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin banyaknya industri pembuatan produk dari logam. belakangan ini, sehingga berdampak besar menghasilkan limbah serbuk

PENGEMBANGAN MEKANISME DAN KUALITAS PRODUKSI SEPATU KAMPAS REM BERBAHAN ALUMUNIUM DAUR ULANG DENGAN METODE PENGECORAN SQUEEZE

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH SUHU PEMANASAN DAN WAKTU TAHAN TERHADAP KARAKTERISASI MATERIAL KOMPOSIT LOGAM AL/SiC HASIL INFILTRASI TANPA TEKANAN

DYAN YOGI PRASETYO I

ANALISIS STRUKTUR MIKRO CORAN PENGENCANG MEMBRAN PADA ALAT MUSIK DRUM PADUAN ALUMINIUM DENGAN CETAKAN LOGAM

Bab IV Hasil dan Pembahasan

ANALISA PENGARUH PENGECORAN ULANG TERHADAP SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMUNIUM ADC 12

I. PENDAHULUAN. kekakuan, ketahan terhadap korosi dan lain-lain, sehingga mengurangi. konsumsi bahan kimia maupun gangguan lingkungan hidup.

Pengaruh Tekanan, Temperatur Die Pada Proses Squeeze Casting Terhadap Kekerasan dan Struktur Mikro Pada Material Piston Berbasis Material Piston Bekas

I. PENDAHULUAN. Definisi baja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah suatu benda

PENGARUH PENAMBAHAN Mg DAN PERLAKUAN PANAS TERHADAP SIFAT FISIK MEKANIK KOMPOSIT MATRIKS ALUMINIUM REMELTING PISTON BERPENGUAT SiO 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

18.1 Sandwich Panel Honeycomb sandwich

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Fly ash dan bottom ash merupakan limbah padat yang dihasilkan dari. pembakaran batubara pada pembangkit tenaga listrik.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari- hari mulai sektor medis, kelistrikan, rumah tangga,

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH VARIASI DIMENSI CIL DALAM (INTERNAL CHILL) TERHADAP CACAT PENYUSUTAN (SHRINKAGE) PADA PENGECORAN ALUMINIUM 6061

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Aluminium merupakan logam yang banyak digunakan dalam komponen

PENGARUH VARIASI WAKTU PENAHANAN TERHADAP KEKERASAN PERMUKAAN, STRUKTUR MIKRO DAN LAJU KOROSI PADA ALUMINIUM 6061 DENGAN METODE UJI JOMINY

BAB I PENDAHULUAN. transportasi lebih baik, tidak hanya pada mesinnya yang irit bahan bakar

PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN TEMPERATUR CETAKAN PADA HIGH PRESSURE DIE CASTING (HPDC) BERBENTUK PISTON PADUAN ALUMINIUM- SILIKON

PENGARUH TEKANAN, TEMPERATUR DIE PADA PROSES SQUEEZE CASTING TERHADAP KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO PISTON BERBASIS MATERIAL BEKAS

TUGAS AKHIR PENGARUH ELEKTROPLATING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMINIUM PADUAN

Redesain Dapur Krusibel Dan Penggunaannya Untuk Mengetahui Pengaruh Pemakaian Pasir Resin Pada Cetakan Centrifugal Casting

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. Nanas merupakan salah satu tanaman buah yang banyak. dibudidayakan di daerah tropis dan subtropis. Volume ekspor terbesar

PENGARUH MEDIA PENDINGIN TERHADAP BEBAN IMPAK MATERIAL ALUMINIUM CORAN

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Material aluminium tinggal 8% di kerak bumi. Permintaan di seluruh dunia untuk aluminium berkembang 29 juta ton per tahun. 22 juta ton adalah aluminium baru dan 7 juta ton didaur ulang skrap aluminium. Penggunaan aluminium daur ulang secara ekonomi dan lingkungan sangat menarik (Francis, 2012). Dibutuhkan 14.000 KWh untuk menghasilkan 1 ton aluminium baru, sebaliknya dibutuhkan hanya 5% untuk daur ulang per ton aluminium. Tidak ada perbedaan kualitas antara paduan aluminium murni dan daur ulang, membuat penggunaanya aluminium paling banyak digunakan setelah baja (Aalco., 2013). Sekarang ini kebutuhan aluminium di Indonesia per tahun mencapai 200.000-300.000 ton dengan harga US$ 1.951,50 per ton (Agus, 2013). Apabila dikaitkan penggunaan piston dengan jumlah kendaraan di Indonesia, pada tahun 2011 mencapai 85.601.351 buah, terdiri dari roda dua 68.839.341 buah dan roda empat 16.762.010 buah (Kepolisian Republik Indonesia, 2011). Untuk penggantian kerusakan piston setiap tahunnya 3-4% dari jumlah kendaraan. Setiap piston berat rata-rata 3 ons, dikalikan jumlah piston yang diganti jumlahnya mencapai 16.306,5 ton. 1 ton aluminium dengan harga US$ 1.951,50 berarti jumlah uang keseluruhan US$ 31.822.134 (Rp 315 Milyar). Seandainya Indonesia dapat membuat piston dari daur ulang, maka bisa menghemat 315 milyar rupiah. Penggunaan aluminium pada industri otomotif terus meningkat sejak tahun 1980. Banyak komponen otomotif yang terbuat dari paduan aluminium, diantaranya piston, blok mesin, cylinder head, valve dan lain sebagainya (Budinski, 2001). Piston merupakan salah satu dari spare part untuk kendaraan bermotor yang sangat vital dan sering dilakukan pergantian setiap overhould. Kerusakan piston diakibatkan oleh keausan dikarenakan kondisi kerja piston menahan suhu tinggi, tekanan besar dan gaya gesek kontinyue dalam jangka waktu yang lama. Hal inilah yang menyebabkan komponen piston perlu dilakukan penggantian sesuai penggunaan. Piston terbuat dari paduan aluminium dan silikon 1

yang memiliki daya tahan terhadap korosi, abrasi, ulet dan kekuatan tinggi koefisien muai (Cole., 1995). Spare part piston untuk mobil-mobil tua atau mobil klasik sulit dicari, soalnya perusahaan mobil sudah tidak memproduksi. Maka dari itu perlu dilakukan reverse engineering untuk pembuatan piston. Proses reverse engineering terdiri dari tiga proses yaitu CAD (computer aided design), CAE (computer aided engineering) dan CAM (computer aided manucfaturing) (Vinesh, 2008). Persoalanya di industri kecil sering menggabaikan proses CAE, akibatkan performa piston rendah dan kerusakan besar. Maka pada riset ini, ingin membuat prototipe piston komposit dari limbah piston dengan penguat SiC menggunakan metode squeeze casting. Pembuatan piston melibatkan proses CAE meliputi pengujian karakteristik, sifat mekanik material dan uji permorma mesin. Beberapa inovasi telah dikembangkan dalam pembuatan piston melalui proses pengecoran, diantaranya pengecoran gravitasi, cetak tekan (squeeze casting), stircasting, metalurgi serbuk dan centrifugal casting (Zamheri, 2011). Kelemahan hasil pengecoran gravitasi yaitu banyak porositas dan kekuatan rendah. Proses metalurgi serbuk dari segi impuriti dan energi sangat rendah tetapi proses dan perlakuan terhadap serbuk rumit (Toto, 2009). Pengecoran cetak tekan dapat meminimalkan porositas, penyusutan, permukaan halus, kekuatan mekanik tinggi, hemat logam, biaya rendah dan bentuk akhir mendekati dimensi yang diinginkan. Kekuatan dan keuletan alumunium masih dibawah standar piston, sehingga perlu diciptakan material yang lebih unggul. Material unggul didapat dari penggabungan dua atau lebih material atau disebut komposit (Callister, 2007). Komposit matrik aluminium (AMCs) banyak digunakan dalam pembuatan piston (Carli., 2012). Komposit terdiri dari paduan aluminium dan silikon karbida (SiC). Aluminium sebagai matrik dan SiC sebagai penguat (reinforced) dalam bentuk partikel dan serat. Untuk piston komposit dengan campuran matrik 80% dan penguat partikel 20 % dapat meningkatkan kekuatan sifat mekanik 100 % (Mahadevan, 2008). Batas campuran volume fraksi penguat untuk proses stir casting tidak boleh lebih dari 20% karena dapat menyebabkan kerapuhan dan aliran cor rendah (Martin I., 2011). Sedangkan diameter partikel SiC semakin 2

kecil akan meningkatkan kekerasan dan mengurangi keausan piston (Z.F. Zhang, et.al., 2006). Hasan Z (2008), membuat piston aluminium matrix composites (AMCs) atau komposit matrik aluminium dari paduan aluminium Al-Si ditambah penguat SiC dengan perbandingan 80% Al-Si dan 20% SiC menggunakan metode squeeze casting. Partikel SiC dengan diameter 1,8 µm, penekanan 80 ton dan kecepatan penekanan 5 m/s. Porositas 2%, kekerasan meningkat 200% dan permukaan halus. Limbah material aluminium ditambah SiC menggunakan metode squeeze casting dengan penguat partikel dan fiber dapat meningkatkan kekuatan tarik 225 %, kekerasan 150% dan porositas 5%. Porositas naik disebabkan SiC fiber tidak mampu terbasahi oleh matrik aluminium, sehingga banyak pori-pori pada interface fiber menyebabkan kekerasan menurun (Shoujiang., 2007). Kelamahan lainya pada distribusi penguat dan matrik yang tidak seragam, pembahasan antara matrik dan penguat, porositas yang terbentuk saat pengecoran, dan reaksi kimia antara matrik dan penguat (singla, manoj., 2009). Sehingga Yosia Samauel (2012), mengkarakteristik aluminium komposit AC8H dan SiC 5% wt, 10%wt dan 15% wt dengan penambahan Magnesium sebagai wetting agent menggunakan metode stir casting dilanjutkan perlakuan panas T6. Proses ini dapat meningkatkan kekerasan 37% material komposit, meningkatkan reaksi antar muka tetapi meningkatkan porositas dan menurunkan densitas. Anastasia Sahari (2009), melakukan penambahan Mg terhadap kekerasan komposit matriks Al 2 O 3 dan Al, hasilnya terjadi peningkatan kekerasan optimum sebesar 1221 VHN dicapai pada penambahan 8% wt Mg dan meningkatkan reaksi antarmuka matrik. Shasha et, al (2012) membuat alumunium dengan penguat partikel SiC dengan squeeze casting untuk pengadukan strir casting selama 8 menit untuk penyebaran SiC yang homogen dan merata. Dari analisa diatas untuk membuat piston dari hasil daur ulang supaya bisa digunakan dengan baik dan aman, maka perlu dilakukan memperbaikan sifat material. Riset ini fokus pada pembuatan prototipe piston komposit dari limbah piston dan silikon karbida (SiC) dengan penambahan Magnesium menggunakan penggabungan metode stir casting dan squeeze casting. Diharapkan piston komposit dapat menambah performa kerja 3

mesin, tahan lama, koefesien muai rendah, ringan, durabiliti, menggurangi limbah piston, dan memiliki nilai jual tinggi. 1.2 Perumusan Masalah Pada dasarnya aluminium merupakan logam paduan yang dapat didaur ulang melalui pengecoran. Sampai saat ini daur ulang aluminium hanya diterapkan pada industri-industri pengecoran kecil dan daur ulang yang dilakukan biasanya menghasilkan barang yang kualitasnya rendah, seperti untuk alat-alat rumah tangga. Sedangkan pada industri pengecoran besar lebih cenderung menggunakan bijih aluminium sebagai bahan utama. Pada hal ini bijih aluminium merupakan bahan tambang yang persediannya terbatas. Dilain pihak kebutuhan aluminium meningkat komponen seperti piston meningkat pesat. Piston merupakan komponen penting dalam kendaraan bermotor, karena piston sebagai penggerak utama proses pembakaran diruang bakar. Sehingga material piston perlu memiliki spesifikasi karakteristik dan sifat mekanik khusus untuk mencapai (Society of Automotive Engineers) SAE untuk piston. Material piston sekarang ini untuk industri besar masih menggunakan bijih aluminium untuk membuat paduanya. Menginggat ketersediaan bijih aluminium yang semakin menipis, maka perlu dilakukan Penelitian tentang daur ulang aluminium piston dengan menambahkan SiC dan Mg untuk dibuat menjadi piston yang memiliki kualitas dan sifat yang tidak kalah dengan piston dari bahan paduan aluminium (Al-Si). 1.3 Batasan Masalah Batasan masalah studi pembuatan piston berbasis material piston bekas Alumunium dan SiC + Mg komposit yaitu: 1. Material yang digunakan dalam pengecoran piston yaitu material piston bekas Alumunium motor bensin, SiC dan Mg 2. Pengecoran piston menggunakan penggabungan metode stir casting dan squeeze casting. 3. Suhu penuangan 725 o C dan suhu cetakan piston 450 o C. 4

4. Pengujian material piston meliputi uji komposisi, metalurgrafi, kekerasan, EDS, dan porositas. 5. Silikon karbida berbentuk serbuk atau butiran dengan ukuran butir 50 µm. 5. Hasil pengecoran adalah material piston komposit 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah dapat menjadikan masukan bagi pengembangan bidang ilmu teknologi material, Meningkatkan pengetahuan dan wawasan serta memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang pengujian bahan logam dan juga memberi masukan kepada industri-industri pengecoran kecil maupun pengecoran besar dalam pembuatan piston berbasis material bekas yang kualitasnya sama dengan piston dari material baru yang memiliki daya tahan terhadap korosi, abrasi, koefisien pemuaian yang rendah, dan juga mempunyai kekuatan yang tinggi. 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan utama dari penelitian ini adalah bagaimana memanfaatkan piston bekas Alumunium dan SiC + Mg untuk didaur ulang menjadi piston baru. Selain itu tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah: 1. Memperoleh komposisi paduan material piston yang terbaik ditinjau dari karakteristik dan sifat mekanik. 2. Membandingkan kualitas piston dari limbah piston aluminium + SiC + Mg dengan piston original. 3. Menentukan seberapa besar presentasi SiC + Mg terhadap pengaruh piston dari limbah piston aluminium. 1.6. Sistematika Penulisan Tesis yang berjudul Pembuatan dan Karakterisasi Prototipe Piston Berbahan Limbah Piston Aluminium Dengan Metode Squeeze Casting dikemukakan dalam 5 bab. Bab I Pendahuluan berisi latar belakang, perumusan masalah, batas masalah, manfaat penelitian, tujuan penelitian dan sistematika 5

penulisan. Bab II Tinjuan pustaka berisi landasan teori, piston, komposit matrik aluminium, material penyusun alumunium matrik komposit (AMC), Silikon karbida, magnesium, efek penambahan silikon karbida (SiC) pada aluminium matrik komposit, rekayasa permukaan alumunium matrik komposit, Squeeze casting, stir casting, peleburan (melting), pembuatan cetakan, karakteristik dan sifat mekanik, penelitian yang relevan. Bab III Metode penelitian berisi material penelitian, Alat penelitian, diagram alir penelitian, variabel penelitian dan analisa data. Bab IV Hasil penelitian dan pembahasan berisi karakterisasi piston original Daihatsu Hi-Jet 1000, Kualitas Hasil Peleburan Piston Bekas, Karakteristi dan Sifat Mekanik Material Piston Komposit, Uji Metalurgrafi, Uji Kekerasan, Uji Porositas, dan Uji Energy Dispersive X-ray Spectroscopy (EDX) Skripsi ini ditutup dengan Bab V berisi Kesimpulan dan Saran. 6