Produksi Kopi (kg / ha)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menggantungkan nasibnya bekerja disektor pertanian (Husodo, dkk, 2004:23- meningkatnya peranan sektor-sektor industri.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting dalam menunjang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan sebuah negara agraris yang artinya sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Selama krisis, usaha di sektor pertanian menunjukkan kinerjanya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. yang berlimpah. Dimana sebagian besar penduduknya. menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Hal ini sebenarnya tidak terlalu

BAB I PENDAHULUAN. awalnya hampir seluruh penduduk indonesia hidup dari bidang pertanian meliputi

I. PENDAHULUAN. pertanian. Indonesia memiliki beragam jenis tanah yang mampu. menyuburkan tanaman, sinar matahari yang konsisten sepanjang tahun,

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. titik berat pada sektor pertanian. Dalam struktur perekonomian nasional sektor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara agraris dimana pertanian memegang peranan

I. PENDAHULUAN. Regional Bruto (PDRB). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kopi Indonesia merupakan salah satu komoditas perkebunan yang telah di ekspor

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Selama beberapa dekade terakhir sektor pertanian masih menjadi tumpuan

BAB I PENDAHULUAN. dirubah yakni dari ikan yang dijual sendiri-sendiri menjadi ikan dijual secara lelang

BAB I PENDAHULUAN. dalam perekonomian nasional. Peranan yang diberikan sektor pertanian diantaranya:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pertanian meliputi sub-sektor perkebunan, perikanan, dan perikanan.

BAB I PENDAHULUAN. fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal memiliki memiliki fungsi

STRATEGI PEMASARAN KOPI BUBUK CAP TIGA SENDOK DI KOTA PADANG

I PENDAHULUAN. Sumber: Badan Pusat Statistik 2009

BAB I PENDAHULUAN. Dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menunjang keberhasilan

I. PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan salah satu indikator kestabilan suatu negara. Indonesia

I. PENDAHULUAN. Persentase Produk Domestik Bruto Pertanian (%) * 2009** Lapangan Usaha

I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Pertanian merupakan salah satu sektor yang memegang peranan penting di Indonesia. Sektor pertanian merupakan

I. PENDAHULUAN. di Indonesia. Selain sebagai sumber pendapatan masyarakat tani pekebun,

BAB 1 PENDAHULUAN. Kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak lahir atau urusan pengalaman lapangan,

BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu komoditi perkebunan yang penting dalam perekonomian nasional.

1. PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Hal ini terlihat dari beberapa peranan sektor pertanian

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian dan perkebunan memegang peranan penting dan

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka peningkatan produksi pertanian Indonesia pada periode lima

I PENDAHULUAN. tersebut antara lain menyediakan pangan bagi seluruh penduduk, menyumbang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa pertanian merupakan hal yang sangat

BAB I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian memegang peran strategis dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kelapa sawit merupakan komoditas perdagangan yang sangat

I. PENDAHULUAN. usaha perkebunan mendukung kelestarian sumber daya alam dan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha yang dinamis dan laju pertumbuhan penduduk

BAB I PENDAHULUAN. Program kebijakan revitalisasi pertanian menitikberatkan pada program

BAB I PENDAHULUAN. opportunity cost. Perbedaan opportunity cost suatu produk antara suatu negara

dan produktivitasnya sehingga mampu memenuhi kebutuhan IPS. Usaha

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kelapa sawit merupakan komoditas perdagangan global

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dasar bagi penyusunan strategi pemasaran pada perusahaan. dalam keputusan pembelian yang dilakukan.

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Krisis ekonomi yang melanda lndonesia sejak pertengahan bulan. Sektor pertanian di lndonesia dalam masa krisis ekonomi tumbuh positif,

I. PENDAHULUAN. sektor yang mempunyai peranan yang cukup strategis dalam perekonomian

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan bisnis dan profit mereka (Arlan Rully, 2006)

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk kemudian didatangkan ke negara tersebut dengan tujuan untuk memenuhi

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

VI. KARAKTERISTIK PENGELOLAAN PERIKANAN TANGKAP. Rumahtangga nelayan merupakan salah satu potensi sumberdaya yang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah yang sedang dihadapi (Sandika, 2014). Salah satu usaha untuk

PENDAHULUAN. daratan menjadi objek dan terbukti penyerapan tenaga kerja yang sangat besar.

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian yang berhasil dapat diartikan jika terjadi pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia. Menurut Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU),

BAB I PENDAHULUAN. makin maraknya alih fungsi lahan tanaman padi ke tanaman lainnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dilakukan suatu Negara untuk tujuan menghasilkan sumber daya

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian memiliki peran yang sangat besar dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang pernah dikenal melakukan swasembada beras namun pada pembangunan

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu mempunyai peran cukup besar dalam memenuhi kebutuhan pangan

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman hayati yang sangat besar (mega biodiversity) berupa sumber

I. PENDAHULUAN. Untuk tingkat produktivitas rata-rata kopi Indonesia saat ini sebesar 792 kg/ha

I. PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sering disebut sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara berkembang

I. PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu komoditas ekspor unggulan subsektor perkebunan

I. PENDAHULUAN. Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki areal perkebunan yang luas.

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertanian merupakan suatu jenis produksi yang berlandaskan pada

I. PENDAHULUAN. Salah satu sasaran pembangunan nasional adalah pertumbuhan ekonomi dengan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian adalah sektor yang sangat potensial dan memiliki peran yang

Boks 1. Peluang Peningkatan Pendapatan Petani Karet Melalui Kerjasama Kemitraan Pemasaran Bokar Dengan Pabrik Crumb Ruber

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jenis tanaman yang banyak dimanfaatkan sebagai bumbu dapur atau juga diolah

PERAN PEDAGANG PENGUMPUL DI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA. Husnarti Dosen Agribisnis Faperta UMSB. Abstrak

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia yang mengalami penurunan pada masa. krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, masih berlangsung hingga

PENGARUH PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA DEALER SAKAT MOTOR WONOGIRI SKRIPSI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. setiap tahun dengan laju kenaikan lebih dari 20% (Adisarwanto, 2000). Indonesia dengan luas areal bervariasi (Rukmana, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. telah dibuka maka investasi harus terus dilanjutkan sampai kebun selesai

I. PENDAHULUAN. Indonesia terkenal dengan sebutan negara agraris, yang ditunjukkan oleh luas

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. penghidupan bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Secara umum, pengertian

BAB I PENDAHULUAN. yang memerlukan komponen yang terbuat dari karet seperti ban kendaraan, sabuk

BAB I PENDAHULUAN. terutama dengan adanya globalisasi bisnis, yang semakin mempermudah transaksi

BAB I PENDAHULUAN. para stakeholdernya. Keberhasilan dalam pencapaian tujuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi dalam upaya pemulihan dan pertumbuhan ekonomi. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu komoditas unggulan dari sub sektor perkebunan di Indonesia

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Sebaran Struktur PDB Indonesia Menurut Lapangan Usahanya Tahun

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN SISTEM INTEGRASI SAWIT-SAPI DI KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kabupaten Aceh Tengah memiliki sumber daya alam yang cukup beragam dan potensial untuk tujuan investasi baik di bidang pertanian maupun perdagangan. Dilihat dari Sektor pertanian di Kabupaten Aceh Tengah, Komoditi perkebunan yang menjadi unggulan yaitu kopi. Luas perkebunan kopi rakyat di Kabupaten Aceh Tengah mencapai 47.854 ha, dengan jumlah produksi kopi ratarata sebesar 49.861,42 ton/ tahun. (BPS Kabupaten Aceh Tengah 2014). Kecamatan Kebayakan adalah salah satu daerah di Kabupaten Aceh Tengah yang memiliki potensi pertanian kopi. Memperhatikan pencapaian rata-rata produksi kopi di Kecamatan Kebayakan Kabupaten Aceh Tengah dari tahun 2011-2014 di gambarkan dalam grafik sebagai berikut: 15000 12000 9000 6000 3000 0 Produksi Kopi (kg / ha) 2011 2012 2013 2014 produksi Sumber: BPS Kabupaten Aceh Tengah 2014 Gambar 1.1 : Grafik produksi kopi di Kecamatan Kebayakan Kabupaten Aceh Tengah tahun 2011-2014 1

2 Berdasarkan Data grafik diatas dijelaskan bahwa pencapaian produksi kopi di Kecamatan Kebayakan cenderung meningkat setiap tahunnya, akan tetapi naiknya jumlah produksi kopi tidak sebanding dengan pendapatan masyarakat petani kopi di Kecamatan Kebayakan Kabupaten Aceh Tengah yang masih berkisar antara 1,5 juta sampai 2 juta rupiah perbulan (BPS Kabupaten Aceh Tengah 2014), maka pendapatan ini dikatakan relatif kecil. Pada dasarnya tujuan suatu usaha tani adalah untuk mengoptimalkan penerimaan atau pendapatan. Untuk mewujudkan tujuan ini, petani tidak terlepas dari berbagai kegiatan yang dilakukan, diantaranya adalah kegiatan pengelolaan sumber daya yang meliputi penggunaan faktor modal dan saluran distribusi secara efektif dan efisien sehingga akan memberikan konstribusi langsung terhadap pendapatan. Menurut Firdaus (2012:99), saat ini ada lima hal yang dianggap sebagai indikator modal, yaitu sumber modal, besaran modal, dan biaya Modal. Kurangnya modal dalam usaha-tani akan menyebabkan penggunaan sarana produksi menjadi sangat terbatas yang pada gilirannya akan mempengaruhi produksi dan pendapatan. Untuk mendapatkan produksi yang tinggi, petani harus cermat dalam penggunaan modal usahatani yang mempunyai hubungan terhadap tingkat produksi dan pendapatan yang diterima petani. Semakin besar (modal) usahatani yang diusahakan, maka jumlah produksi yang dihasilkan juga semakin banyak sehingga pendapatan yang diterima petani semakin tinggi. Tidak hanya modal, namun dalam pengusahaan usahatani yang intensif juga memerlukan

3 saluran distribusi untuk memasarkan hasil produk kopinya, oleh karena itu petani melakukan penjualan produk kopi di berbagai pedagang perantara. Dari hasil pengamatan lapangan, secara umum pola penyaluran produksi kopi yaitu dari produsen (petani) ke Pabrik (penggiling kopi) menggunakan pedagang perantara (tengkulak) dan sebagian lainnya dijual ke koperasi usaha tani yang ada di Kecamatan tersebut. Pedagang perantara ini bisa sebagai pedagang pengumpul atau tengkulak. Pola penyaluran melalui perantara umumnya mempunyai keuntungan dan kerugian. Keuntungannya adalah pedagang perantara menanggung biaya yang dikeluarkan dalam produksi kopi, sementara kerugiannya adalah harga yang ditentukan pedagang tengkulak menjadi rendah karena komisi yang diharapkan dari transaksi harga. Jika harga yang diberikan pedagang tengkulak tidak sesuai dengan harapan petani, maka penjualan langsung ke koperasi usaha tani juga dilakukan oleh petani. Penetapan harga umumnya ditentukan dari tawar menawar antara petani dengan pedagang tengkulak. Kesepakatan harga yang terjadi sering sekali membuat petani kopi jatuh pada harga rendah yang ditetapkan pedagang tengkulak. Dengan rendahnya harga kopi maka pendapatan petani untuk meningkatkan kesejahteraannya menjadi sulit dicapai. sehubungan dengan hal tersebut maka dalam rangka meningkatkan pendapatan petani, perlu diimbangi dengan sistem Saluran Distribusi yang menguntungkan petani kopi. Seorang petani berkepentingan untuk meningkatkan penghasilan petaninya. Petani harus memaksimalkan produksinya dan mereka juga berkepentingan agar biaya produksi dapat ditekan serendah-rendahnya dengan

4 memperhatikan keadaan pasar saat ini, sehingga ini dapat disebut sebagai usahatani yang efisien dan menguntungkan. Seorang petani juga harus memiliki keahlian kewirausahaan yaitu meliputi kemahiran untuk mengorganisir atau mengimplementasikan kegiatan manajemen berbagai faktor produksi (input) yang lain tersebut sehingga usahanya berhasil dan berkembang dengan baik dan dapat menyediakan barang yang bermutu kepada masyarakat. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Pengaruh Modal dan Saluran Distribusi Terhadap Pendapatan Petani Kopi Di Kecamatan Kebayakan Kabupaten Aceh Tengah 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut: 1. Pendapatan yang dicapai petani kopi belum optimal 2. penggunaan modal petani kopi belum efisien sehingga pencapaian pendapatan belum optimal 3. Saluran distribusi yang panjang akan melibatkan banyak pedagang perantara untuk menjual produk kopi petani. 1.3 Pembatasan Masalah Agar pembahasan masalah dalam penelitian ini tidak meluas, maka penulis membatasi masalah dalam penelitian ini adalah membahas seberapa besar

5 pengaruh modal dan saluran distribusi terhadap pendapatan petani kopi di Kecamatan Kebayakan Kabupaten Aceh Tengah. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang sebelumnya maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah terdapat pengaruh modal terhadap pendapatan petani kopi di Kecamatan Kebayakan Kabupaten Aceh Tengah? 2. Apakah terdapat pengaruh saluran distribusi terhadap pendapatan petani kopi di Kecamatan Kebayakan Kabupaten Aceh Tengah? 3. Apakah terdapat pengaruh modal dan saluran distribusi secara bersama-sama terhadap pendapatan petani kopi di Kecamatan Kebayakan Kabupaten Aceh Tengah? 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh modal terhadap pendapatan petani kopi di Kecamatan Kebayakan Kabupaten Aceh Tengah. 2. Untuk mengetahui pengaruh saluran distribusi terhadap pendapatan petani kopi di Kecamatan Kebayakan Kabupaten Aceh Tengah. 3. Untuk mengetahui pengaruh modal dan saluran distribusi secara bersamasama terhadap pendapatan petani kopi di Kecamatan Kebayakan Kabupaten Aceh Tengah.

6 1.6 Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini penulis mengharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: a) Bagi peneliti, untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis terutama dalam mengaplikasikan ilmu dari bangku kuliah ke masyakat atau lapangan. b) Bagi Petani kopi, menjadi sumber informasi bagi petani kopi untuk mengetahui seberapa besar Pendapatan yang didapatkan oleh petani kopi, apakah meningkat atau tetap. c) Bagi Universitas Negeri Medan, sebagai tambahan literatur perpustakan Universitas Negeri Medan di bidang penelitian, khususnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani kopi. d) Bagi Peneliti lain Sebagai bahan masukan dan informasi bagi pihak lain yang berguna serta dapat memberikan gambaran bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian sejenis di masa yang akan datang.