BAB V PENUTUP. 50 responden yang mengunjungi Objek Wisata Candi Kalasan DIY. Serta masukan

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN KUESIONER PENILAIAN PENGUNJUNG TERHADAP ATRIBUT PENGELOLAAN 4A PADA OBJEK WISATA CANDI KALASAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

HALAMAN JUDUL SKRIPSI. Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Katolik Soegijapranata. Disusun oleh: Petrus Herman P

BAB III POTENSI OBYEK WISATA BATU SERIBU. A. Lokasi Obyek Wisata Batu Seribu. Kota Sukoharjo. Secara geografis sebagian besar merupakan wilayah

STANDAR USAHA TAMAN REKREASI. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Tempat dan Ruang

VIII. DAMPAK EKONOMI KEBERADAAN LOKASI TAMAN WISATA TIRTA SANITA Analisis Dampak Ekonomi Kegiatan Wisata Taman Wisata Tirta Sanita

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya melalui industri pariwisata. Sebagai negara kepulauan,

BAB I PENDAHULUAN. yang murah untuk mencari oleh oleh dan menjadi tujuan utama bagi pengunjung

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan.

PARTISIPASI KELOMPOK USAHA SOUVENIR REBO LEGI DALAM SISTEM PARIWISATA DI KLASTER PARIWISATA BOROBUDUR TUGAS AKHIR. Oleh : GRETIANO WASIAN L2D

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri pariwisata saat ini semakin menjadi salah satu industri yang dapat

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kampung BatuMalakasari merupakan objek wisata alam dan pendidikan

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU

KUISIONER PENELITIAN PROGRAM STUDI KEHUTANAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

TERMINAL TOPIK KHUSUS TRANSPORTASI

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK DAN SUBJEK PENELITIAN. Gambar 4.1. Peta Kabupaten Sleman

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan sosial dan ekonomi. Menurut undang undang kepariwisataan no 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam penataan angkutan penyeberangan Kepulauan Seribu

NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

III. METODE PENELITIAN. atau menggambarkan sesuatu hal, misalnya keadaan, kondisi, situasi, peristiwa, kegiatan, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

selatan Ringroad dan sebagian Sleman yang berada di sebelah utara Ringroad. Meskipun demikian, kondisi wilayah perkotaan yang berada di dalam jalan

BAB IV KESIMPULAN. Lembah Manding, hutan pinus, kearifan lokal, dan briefing di basecamp sebelum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Klewer Solo merupakan sebuah pasar tradisional di kota Solo dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tertarik di bidang bisnis selalu memikirkan dan berusaha untuk melakukan bisnis

BAB IV KONDISI UMUM. Gambar Peta Dasar TPU Tanah Kusir (Sumber: Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, 2011) Perumahan Warga

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pelayanan merupakan hal penting bagi penyedia produk

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. yakni bentuk keterikatan dan keterkaitan antara satu variabel dengan variabel. optimalisasi proses pergerakan tersebut.

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kawasan wisata primadona di Bali sudah tidak terkendali lagi hingga melebihi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Maluku dengan kondisi geografis yang terdiri dari pulau-pulau kecil dan tanah yang

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB IIKAJIAN TEORI...

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Untuk menjawab tujuan dari penelitian tugas akhir ini. berdasarkan hasil analisis dari data yang diperoleh di lapangan

BAB I PENDAHULUAN. segala potensi yang dimiliki. Pembangunan pariwisata telah diyakini sebagai

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA CANDI BOROBUDUR

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

BAB I PENDAHULUAN I.1.LATAR BELAKANG. I.1.1.Latar Belakang Pengadaan Proyek

VII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Samosir secara garis besar berada pada fase 3 tetapi fase perkembangannya ada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Redesain Terminal Kartasura 1.2 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris, memiliki banyak keunggulan-keunggulan UKDW

EVALUASI PURNA HUNI SIRKULASI DAN FASILITAS TERMINAL KARTASURA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar memegang peran penting dalam menggerakkan ekonomi masyarakat

PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP PENGEMBANGAN OBYEK WISATA BUKIT BANAMA DI KECAMATAN BUKIT BATU KOTA PALANGKA RAYA. Dedy Norsandi

BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

Bab VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. kawasan stasiun Pasar Nguter, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB IV PENUTUP KESIMPULAN DAN SARAN. terhadap komponen daya tarik wisata di Obyek Wisata Bledug Kuwu yang

persepsi pengunjung yang telah dibahas pada bab sebelumnya. VIII. PROSPEK PENGEMBANGAN WISATA TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Budaya, salah satu bentuk pemanfaatan cagar budaya yang diperbolehkan adalah untuk

PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) NOMOR 9 TAHUN 2000 (9/2000) TENTANG TERMINAL PENUMPANG DENGAN RAHMAT TUMAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi salah satu daftar warisan budaya dunia (world heritage list) dibawah

LAMPIRAN 1. Kisi-kisi Innstrumen Penelitian

KAJIAN POLA PERGERAKAN DAN PENYEDIAAN RUANG PEJALAN KAKI DI KAWASAN WISATA CANDI BOROBUDUR TUGAS AKHIR

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan hamparan landscape yang luas dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA. Nomor: 2 Tahun 2006 Seri: B PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL PENUMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

IDENTIFIKASI POTENSI DAN KENDALA PENGEMBANGAN OBYEK WISATA ALAM DI KECAMATAN CIGUDEG, KABUPATEN BOGOR. Oleh ;

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata merupakan salah satu tujuan favorit bagi wisatawan. Untuk

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan daya tarik wisatanya. Hal tersebut menjadi alternatif baru

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Gambar 3.1 Lokasi Penelitian

WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2015 STRATEGI PENGEMBANGKAN FASILITAS DIJATILUHUR WATER WORLD(JWW) KAB.PURWAKARTA

BAB I: PENDAHULUAN Latarbelakang Pernyataan Masalah.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMAL

VI. ANALISIS PERSEPSI DAN PREFERENSI PENGUNJUNG. 6.1 Analisis Persepsi Pengunjung terhadap Lokasi dan Fasilitas serta Obyek Wisata di TMR

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya mewujudkan pembangunan pemerintah kota pekanbaru

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa :

PERATURANGUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBliKOTA JAKARTA NOMOR 170 TAHUN 2014 TENTANG PELAYANAN BUS ANGKUTAN PARIWISATA

I. PENDAHULUAN. andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. tentunya dengan perencanaan terpadu dengan peningkatan kegiatan manusia di

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Dari hasil pengukuran Custumer Satisfaction Index (CSI) Wisata Rohani

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA

GAMBARAN UMUM KARAKTERISTIK RESPONDEN Gambaran Umum Pengunjung (Wisatawan) ada pengunjung yang berasal dari luar negeri (wisatawan mancanegara)

BAB VI INFRASTRUKTUR

BAB I PENDAHULUAN. negara/wilayah baik alam maupun budaya ini, kini semakin berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara karena merupakan salah satu sumber devisa.

Transkripsi:

BAB V PENUTUP Pada bab ini peneliti akan melakukan review dan menyimpulkan semua hal terkait dengan hasil jawaban dari 50 responden yang diteliti terkait penilaian responden terhadap atribut pengelolaan pariwisata 4A yang berupa data profil responden serta hasil olahan data terkait pernyataan seputar 4A yang dijawab oleh 50 responden yang mengunjungi Objek Wisata Candi Kalasan DIY. Serta masukan masukan yang berguna bagi pengembangan Objek Wisata ini kedepanya. 1. Deskripsi umum Responden Dari penelitian ini, dihasilkan beberapa hal yang memberikan informasi baik penilaian, saran dan gambaran umum. Pada hal ini, diketahui bahwa 50 responden yang dijadikan responden didominasi oleh usia produktif yakni kisaran 15 25 tahun. Latar belakang pendidikan terakhir responden terbanyak adalah selesai pada jenjang SMA. Responden yang berkunjung ke Objek Wisata jika dilihat secara biasa terlihat berasal dari dalam Yogya itu sendiri, padahal beberapa responden berasal dari luar kota, hanya sudah berdomisili di Yogyakarta. Kebanyakan pengunjung yang menjadi responden pada saat itu adalah mahasiswa dengan berbagai latar belakang ilmu pendidikan serta pekerja yang lain seperti swasta, wiraswasta, pelajar sekolah menengah, seta ibu rumah tangga. Pengaruh teman dalam memberikan informasi wisata cukup banyak mempengaruhi responden. Responden juga pada waktu didominasi oleh responden yang berwisata bersama dengan keluarganya masing masing. Saat ditanya terkait referensi wisata, jawaban 143

wisata sejarah mendominasi jawaban dari responden. Para respondenpun memiliki motivasi berwisata yang timbul dari dalam diri mereka sendiri. Para responden yang datang di lokasi Objek Wisata Candi Kalasan juga kebanyakan menggunakan kendaraan bermotor karena dinilai praktis. Adapun rencana kunjungan dari responden pada saat penelitian memperlihatkan hasil yang seimbang, dimana beberapa memang merencanakan dan sebagianya melakukan kunjungan secara mendadak. Kebanyakan dari responden memberikan alasan terkait alasan berkunjung adalah untuk berwisata dan belajar tentang sejarah dari Candi terkhusus Candi Kalasan itu sendiri. 2. Hasil jawaban terkait atribut pengelolaan 4A serta masukanya yang terkait Adapun pembahasan terkait dengan atribut pengelolaan 4A menghasilkan beberapa hal antara lain : 1. Atraksi Pada atribut atraksi, kesimpulan dinyatakan dalam beberapa hal antara lain sebagai berikut : a. Penilaian pada kategori aktraksi utama menghasilkan beberapa dengan kategori sangat baik antara lain terkait dengan adanya taman yang mengelilingi candi, adanya relief yang terlihat pada candi, terdapat spot foto di candi kalasan, serta detail pahatan dalam relief yang masih terlihat jelas. Sedangkan hal yang 144

mendapatkan nilai tidak baik juga didapati pada kategori ini antara lain susunan batu yang tidak tertata dengan baik serta keberadaan dan keutuhan candi candi kecil yang berada di sekitar candi utama. b. Penilaian pada kategori penampakan sekilas, kedua indikator menghasilkan nilai baik antara lain panorama perpaduan antara candi dan taman yang terlihat menarik serta panorama yang dapat digunakan sebagai spot foto yang baik 2. Aksesibilitas Pada atribut aksesibilitas, kesimpulan dinyatakan dalam beberapa hal antara lain sebagai berikut : a. Penilaian jarak yang dilakukan mendapatkan nilai yang masuk pada kategori sangat baik, dimana jarak dari pusat keramaian (Kota Jogja) dinilai tidak terlalu jauh. b. Keberadaan transportasi umum pada masing masing indikator mendapatkan nilai dan kategori yang berbeda. Pada indikator keberadaan angkutan umum, kemudahan menemukan angkutan umum, biaya menggunakan jasa angkutan umum, serta 145

varian angkutan umum mendapatkan kategori nilai sangat baik. Berbeda dengan penliaian tentang perawatan sarana transportasi umum, dimana indikator tersebut mendapatkan kategori nilai cukup baik. Hal tersebut lebih ditekanan kepada angkutan umum jenis isuzu colt yang memang minim perawatan. c. Kondisi jalan pada objek wisata Candi Kalasan mendapatkan nilai dengan kategori penilaian yang beragam. Baik kondisi jalan menuju maupun kondisi jalan di sekitar candi terawat dengan baik. Hal tersebut juga didukung oleh keberadaan papan penanda arah di luar jalan raya dan kondisi papan yang dapat terlihat dengan jelas. Sedangkan untuk Tingkat keramaian jalan raya dan rambu lalu lintas masih mendapatkan nilai cukup, dimana jalan di depan lokasi wisata merupakan jalan utama penyambung dua daerah besar yakni Solo dan Jogja. Keberadaan dan letak rambu lalu lintas memang tidak berada di depan gang objek wisata Candi Kalasan secara langsung d. Keberadaan signal telekomunikasi mendapatkan nilai dengan kategori nilai sangat baik. Signal dapat 146

ditangkap pada lokasi objek wisata ini serta semua signal dapat ditangkap. Kondisi ini memberikan kenyamanan bagi pengunjung yang datang saat ingin melakukan kegiatan yang membutuhkan signal telekomunikasi. 3. Amenitas Pada atribut amenitas, kesimpulan dinyatakan dalam beberapa hal antara lain sebagai berikut : a. Penilaian tentang lahan parkir pada penelitian ini mendapatkan nilai dengan beberapa kategori hasil. Pada penilaian tentang ketersediaan lahan parkir dan luas ruang parkir, penilaian menghasilkan nilai sangat baik. Berbeda dengan kondisi, pembagian serta pengelolaan lahan parkir yang masih dinilai cukup. Pengunjung masih menilai, bahwa perawatan, pembagian lahan parkir sesuai jenis kendaraan, serta pengelolaan perlu ditingkatkan lagi b. Penilaian tentang loket pada penelitian ini mendapatkan nilai dengan kategori hasil yang beragam. Keberadaan loket, bukti fisik berupa tiket, serta keterjangkauan harga tiket mendapatkan kategori hasil sangat baik. Terkait dengan 147

kebersihan, dan kemudahan menemukan loket, penilaian mendapatkan kategori hasil cukup. Dan keberadaan nomor telepon yang dapat dihubungi menjadi hal yang mendapatkan nilai tidak baik, dimana memang tidak terdapat nomor telepon yang bisa dihubungi apabila terjadi sesuatu hal. c. Penilaian terkait fasilitas umum menghasilkan nilai dengan kategori hasil yang beragam. Secara umum, keberadaan beberapa fasilitas umum seperti toilet, jalur jalan pengunjung, tempat duduk, keberadaan pohon sudah cukup baik, hanya perlu ditingkatkan kembali. Kekurangan yang ditemukan adalah keberadaan tempat makan yang berada di objek wisata. Hal tersebut memang penting dalam melayani pengunjung yang hendak beristirahat sambil makan. Kondisi tersebut menyebabkan penilaian terkait keberadaan tempat makan di area objek wisata menjadi tidak baik d. Penilaian terkait kebersihan secara keseluruhan sudah baik. Ada beberapa hal yang mendapatkan kategori nilai sangat baik yakni keberadaan tempat sampah, dan air bersih, serta keberadaan toilet. Untuk perawatan serta jumlah toilet mendapatkan nilai 148

cukup dimana hal tersebut berarti dibutuhkan perhatian untuk merawat serta menambah jumlah toilet yang ada. e. Fasilitas keamana yang ada mendapatkan kategori baik secara umum, dimana terdapat pos satpam di lokasi wisata, terdapat petugas penjaga keamanan (satpam), serta terdapat papan informasi terkait larangan menyentuh benda suci di sekitar objek wisata. Adapun hal yang mendapat nilai cukup dan perlu diperhatikan adalah keyakinan pengunjung akan jaminan keamanan saat berkunjung di objek wisata. 4. Ancillary Pada atribut amenitas, kesimpulan dinyatakan dalam beberapa hal antara lain sebagai berikut : a. Fasilitas pendukung transportasi pada penelitian ini mendapatkan nilai baik, dimana terdapat bengkel baik resmi maupun bengkel yang lain, terdapat SPBU di sekitar lokasi, termasuk ketersediaan jenis bahan bakar yang beragam. Hal yang perlu diperhatikan adalah terkait keberadaan shelter atau terminal tempat berhentinya bus atau BRT yang berada di 149

sekitar objek wisata. Meskipun terdapat shelter disana, namun kepastian penggunaan belum terjawab. b. Penilaian terkait fasilitas pendukung akomodasi atau penginapan pada penelitian ini mendapatkan hasil kategori keseluruhan yakni cukup baik. Perlunya ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan lagi terkait keberadaan fasilitas pendukung ini. Keberadaan hotel, klasifikasi kelas hotel, jarak hotel, serta harga penginapan memang menjadi informasi yang harus didapatkan responden yang ingin singgah di Jogja atau di sekitar objek wisata Candi Kalasan. c. Fasilitas pendukung rumah makan terkait keberadaan tempat makan mendapat nilai dengan hasil baik, namun varian jenis tempat makan baik itu terkait jenis masakan dan kelas tempat makan dan harga mendapatkan hasil cukup. Keberadaan rumah makan dengan menu yang beragam belum dapat ditemukan. Yang mudah ditemukan memang rumah makan dengan menu makanan lokal seperti bakso, nasi goreng, dan dan menu makanan lokal yang lain 150

d. Keberadaan fasilitas pendukung transaksi keuangan mendapatkan nilai cukup baik, namun perlu dilakukan peningkatan. ATM di sekitar objek wisata tersedia namun masih hanya sebatas 2 jenis ATM saja. Keberadaan jasa penukaran uang juga tidak dapat ditemukan pada objek wisata ini. Jika ada, penukaran uang tersebut dilakukan pada bank yang berada di sekitar objek wisata. e. Penilaian 4A secara umum menghasilkan hasil bahwa objek wisata Candi Kalasan mendapatkan penilaian atribut pengelolaan pariwisata pada kriteria Cukup, dimana atribut atraksi, amenitas, dan Ancillary mendapatkan penilaian dengan kriteria cukup, dan atribut aksesbilitas mendapatkan penilaian dengan kriteria sangat baik 5. Masukan baik yang terkait maupun yang tidak terkait dengan 4A Adapun masukan baik yang terkait maupun yang tidak terkait dengan atribut pengelolaan kepariwisataan 4A tidak jauh berbeda dengan hasil analisis 4A. Dapat disimpulkan bahwa masukan masukan itu terkait : a. Pemugaran, perawatan, serta penataan bangunan fisik Candi itu sendiri, tambahan masukan yang lain adalah penambahan 151

spot foto serta penambahan wahana yang mendukung atraksi. b. Diharapkan ada proyek perluasan jalan, pemberian rambu penanda sekaligus perawatanya, lalu perawatan serta penambahan angkutan umum, dan pengembangan zonasi objek wisata. c. Diharapkan terdapat pembagian lahan parkir yang jelas, lalu menambah kelengkapan kebutuhan yang berada di loket dan tiket, perawatan serta penambahan beberapa fasilitas umum, perawatan sarana kebersihan, dan penambahan personil penjaga parkir. d. Diharapkan terdapat ATM corner yang membantu pengunjung saat ingin melakukan transaksi keuangan. Penambahan fasilitas makan yang lebih bervariasi dan beragam jenis. Pemberdayaan masyarakat sekitar untuk membuat sebuah usaha yang mendukung objek wisata seperti berjualan makan, atau berjualan cinderamata. 3. Saran Adapun saran dari peneliti kepada pengelola yakni BPCB adalah agar pengelola setidaknya bias mempertimbangkan hasil penelitian ini dan melihat rumusan pengelolaan kepariwisataan 4A pada Objek Wisata Candi yang sudah 152

terkenal seperti Candi Prambanan, Borobudur, dan Ratu Boko, dimana kedua candi tersebut dikelola oleh dua pihak, yakni BPCB dan dinas pariwisata. Kondisi atraksi terkait perawatan serta perbaikan bangunan candi perlu ditindaklanjuti sebagai salah satu evaluasi dari pengunjung. Beberapa poin terkait aksesibilitas seperti perluasan jalan perlu dijadikan pertimbangan. kejelasan mengenai parkir juga menjadi hal yang menjadi pertimbangan pengelola untuk lebih disempurnakan kembali. Pemberian nomor telepon yang bisa dihubungi juga perlu ditambahkan antar di loket atau pada tiket. Keberadaan amenitas baik itu penambahan maupun perawatan diperlukan secara maksimal dan teratur atau berkala. Dan ketersediaan fasilitas pendukung diperlukan untuk membuat objek wisata Candi kalasan semakin hidup. Hal tersebut tidak dapat terjadi dan terlaksana tnapa peran serta dari dua instasi yang berhubungan yakni BPCB dan Dinas Pariwisata. Oleh karena itu, perlu adanya kerjasama antar kedua pengelola, dapat tersusun 4A kepariwisataan yang efektif bagi Candi Kalasan, dan nantinya akan membuat Candi ini ramai dikunjungi oleh wisatawan. Dan mungkin hal yang sama akan bisa diterapkan di Candi - Candi yang lain yang sampai sekarang masih dikelola oleh BPCB sehingga wisata budaya bis berkembang di DIY terkhusus di Kabupaten Sleman dan Objek Wisata unggulan ini dapat terkelola dengan baik dan menghasilkan pendapatan bagi pemerintah serta daerah. 153