PELATIHAN PENINGKATAN PRODUK CINDERAMATA DARI BAHAN LIMBAH KAYU PADA UMKM DI DESA CINUNUK KABUPATEN BANDUNG

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBUATAN BERBAGAI JENIS BARANG FUNGSIONAL YANG CANTIK, MENARIK, UNIK, DAN EKSKLUSIF DARI BAHAN DASAR SAMPAH PLASTIK DI KELURAHAN NEGLASARI BANDUNG

Pengaruh Kondisi Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Terhadap Pembayaran Pajak Penghasilan

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KELOMPOK PERAJIN SANGKAR BURUNG GRIYAKUKILA KADIPIRO MELALUI DIVERSIVIKASI PRODUK

2016 LIMBAH KAYU SEBAGAI BAHAN CINDERAMATA SITU LENGKONG PANJALU CIAMIS

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

BAB II TARGET DAN LUARAN

BAB I PENDAHULUAN an dimana terjadi krisis ekonomi. UKM (Usaha Kecil dan Menengah) demikian UKM tidak dapat dipandang sebelah mata.

Peningkatan Kemampuan Manajemen Usaha Bagi UKM Olahan Pangan, di Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang

BAB III TINJAUAN TEORI. A. Defenisi Usaha Mikro kecil menengah (UMKM) maupun dalam hal penyerapan tenaga kerja. UKM dianggap penyelamat

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor penyumbang devisa negara serta

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang UMKM merupakan unit usaha yang sedang berkembang di Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN. agar mampu berkompetisi dalam lingkaran pasar persaingan global. Tidak hanya dengan

PKM Perajin Tedung Desa Mengwi Di Kabupaten Badung, Bali

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah telah menunjukkan bahwa usaha Mikro, Kecil, dan. Menengah (UMKM) di Indonesia tetap eksis dan berkembang dengan

IPTEKS BAGI MASYARAKAT ( IbM ) HOME INDUSTRI NATA DE COCO ( SARI KELAPA) Setia Iriyanto. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan dan Pertumbuhan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) merupakan salah satu motor pengerak yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. bagian penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Hal itu disebabkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Dalam mencapai keinginan tersebut

Kata Kunci : Modal, Jam Kerja, Pendidikan, Produksi, Pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. mencari suatu konsep wisata yang bertemakan budaya di Indonesia. Seiring

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan bebas antara ASEAN CHINA atau yang lazim disebut Asean

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dalam memerangi kemiskinan dan pengangguran.

Gigih Juangdita

BAB I PENDAHULUAN. tidak terkecuali adalah pembangunan dibidang perekonomian nasional. Di era

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan. 1. Sektor yang memiliki keterkaitan ke belakang (backward linkage) tertinggi

BAB I PENDAHULUAN. satu pilar kekuatan perekonomian suatu daerah. Hal ini disebabkan karena

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Muhammad Rizki, 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. bentuk investasi kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Dengan

PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DALAM MEMBUAT PRODUK DAUR ULANG SAMPAH DI KELURAHAN BALEARJOSARI

BAB I PENDAHULUAN. dari peran para pengusaha (entrepreneur) baik besar, menengah maupun kecil.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PENGUSAHA INDUSTRI KECIL MEBEL DI KOTA SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang baru, jumlah unit usaha bordir yang tercatat selama tahun 2015 adalah

ABSTRAK. Kata Kunci: Orientasi Pasar, Inovasi Produk, Kinerja Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. besar mengalami kebangkrutan dan memberikan beban berat bagi negara

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 5.1 Kesimpulan Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil yang telah dijelaskan pada bab-bab

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2011

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kunci bangsa indonesia keluar dari krisis. UKM banyak yang tidak

IV.B.10. Urusan Wajib Koperasi dan UKM

Bab I. Pendahuluan. kategori tersebut dapat digolongkan menjadi pekerja informal. Berdasarkan data BPS

BAB I PENDAHULUAN. rupa terdiri dari dua jenis yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi pada dasarnya dicerminkan oleh terjadinya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara ataupun daerah, termasuk di Indonesia. Suatu usaha

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis akan menyimpulkan dari berbagai uraian yang telah

BAB I PENDAHULUAN. bagi perekonomian di Indonesia. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UKM)

BAB I PENDAHULUAN. sentral dalam perekonomian Indonesia khususnya Jawa Barat. Walaupun krisis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi pertama kali muncul di Eropa pada awal abad ke-19. Ketika itu,

BAB I PENDAHULUAN. hidup, serta baiknya pengelolaan sumber daya alam yang ada. diri menjadi penting agar masyarakat dapat berperan dalam model

BAB I PENDAHULUAN. Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memegang peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENTINGNYA USAHA KECIL MENENGAH (UKM) UNTUK MENDORONG PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA

EVALUASI PERTUMBUHAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI SURAKARTA TAHUN

Peranan Sektor Agroindustri Dalam Pembangunan Nasional Oleh: Iis Turniasih *), Nia Kania Dewi **)

BAB I PENDAHULUAN. Filipina, Malaysia dan lainnya yang mengalami distorsi ekonomi yang

IbM PENERAPAN TEKNIK UKIR MOTIF PRING SEDAPUR PADA SANGKAR BURUNG UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL PRODUK PENGRAJIN SANGKAR DI KABUPATEN MAGETAN

BAB I PENDAHULUAN. terletak antara lintang selatan dan. serta Kabupaten Demak di Selatan. Jepara dikenal sebagai kota ukir, karena

PENGEBLUR DAUN INDIGO PENGHASIL PASTA PEWARNA ALAMI BAGI UKM PENGRAJIN BATIK DI KECAMATAN GUNUNG PATI SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV EFEKTIVITAS KERJA SAMA KOPERASI SYARIAH BEN IMAN DENGAN YAYASAN YATIM MANDIRI DALAM PROGRAM BUNDA YATIM SEJAHTERA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG UMKM DAN KOPERASI

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaannya tidak dimanajemen dengan baik. Semarang merupakan kota. yang banyak UMKM yang semakin tahun meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pasar bebas di dunia. Khusus di kawasan ASEAN pada tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan UMKM di Indonesia tidak bisa dipungkiri merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pariwisata sebagai sebuah sektor telah mengambil peran penting dalam membangun perekonomian

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. berdampak pada semakin meningkatnya angka pengangguran di Indonesia. Persoalan pengangguran dan kemiskinan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan sebagai prioritas utama dalam menunjang pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. domestik bruto (PBD) serta banyak menyerap tenaga kerja. Peran usaha

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kontribusi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap. 1. Peran UMKM terhadap Perekonomian di Indonesia

DAMPAK INDUSTRI TERHADAP PERKONOMIAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia industri yang semakin pesat menyebabkan para

Jurnal Dharma Bhakti STIE Ekuitas Vol. 01 No. 01 September 2016

BAB I PENDAHULUAN. makmur yang merata secara material dan spiritual seperti yang tertuang pada

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi, tidak hanya di negara-negara sedang berkembang, tetapi

E-UMKM: APLIKASI PEMASARAN PRODUK UMKM BERBASIS ANDROID SEBAGAI STRATEGI MENINGKATKAN PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian Indonesia, Usaha Kecil Dan Mikro (UKM) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Industri telah mengalami perkembangan pesat baik di kota-kota besar

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif,

BAB I PENDAHULUAN. Kecil Menengah (UMKM). Adalah suatu kegiatan ekonomi yang berperan

ITGBM PELATIHAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UMKM PENGRAJIN BORDIR DI KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALA

BAB I PENDAHULUAN. budaya yang semakin arif dan bijaksana. Kegiatan pariwisata tersebut

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian daerah. Dinas Koperasi dan UKM DIY mencatat hingga

BAB I PENDAHULUAN. dalam peningkatan perekonomian daerah, peningkatan pendapatan devisa nasional

EXECUTIVE SUMMARY. Visi : PULOSARI ORA PAPA ( ORA KURANG PANGGONANENG PANGAN )

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dampak positif dari globalisasi adalah aksesibilitas informasi dan kemajuan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam konteks desentralisasi ekonomi maka setiap daerah harus kreatif,

BAB 1 PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan benteng penyelamat

BAB I PENDAHULUAN. proses penyediaan lapangan kerja, standar hidup bagi sektor-sektor

I. PENDAHULUAN. makmur yang merata materil dan spirituil berdasarkan Pancasila dan Undang-

Transkripsi:

PELATIHAN PENINGKATAN PRODUK CINDERAMATA DARI BAHAN LIMBAH KAYU PADA UMKM DI DESA CINUNUK KABUPATEN BANDUNG Hery Haerudin heryhaerudin@gmail.com Lediana Sufina lediana_sufina@yahoo.com Wiendy Puspita Sari wiendy.ps@gmail.com SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) EKUITAS ABSTRAK UKM memiliki peran penting dalam perekonomian masyarkat Indonesia, yang merupakan cikal bakal usaha besar. Sebagian besar usaha besar berawal dari UMKM. Dalam perkembangannya UMKM memiliki beberapa persoalan klasik diantaranya adalah persoalan untuk meningkatkan kualitas produk dan pengembangan usaha, selain masalah pemasaran dan permodalan, UMKM yang ada di Desa Cinunuk banyak memproduksi cinderamata yang bisa dijual kepada wisatawan yang datang ke lokasi tersebut. Namun dikarenakan keterbatasan keterampilan para pelaku UMKM, maka cinderamata yang dihasilkan kalah bersaing dipasaran. Pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini merupakan pelaksanaan satu dari tiga unsur Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat, kegiatan ini lebih mengutamakan kepada aktivitas nyata yang dilakukan oleh dosen atau mahasiswa, sehingga keberadaannya di tengah masyarakat dapat memberikan manfaat, khususnya bagi warga masyarakat yang berada di lokasi PKM. Tujuan pelaksanaan program PKM ini adalah: a. Untuk memberikan keterampilan para pelaku UMKM di desa Cinunuk Kabupaten Bandung dalam meningkatkan produk (kualitas produk) Cinderamata sehingga hasil produksinya dapat bersaing di pasaran, b. untuk memanfaatkan limbah kayu, sehingga akan mengurangi pencemaran lingkungan. Metode pelaksanaan kegiatan ini terdiri dari empat tahapan, yaitu: perencanaan program (survey dan wawancara), pelaksanaan program (memberikan pelatihan dengan praktik langsung), evaluasi, dan refleksi. Kata Kunci: UMKM, Cinderamata, Limbah kayu --------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 1. PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi UMKM memiliki peranan penting dalam lajunya perekonomian masyarakat Indonesia. UMKM ini juga sangat membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja baru dan lewat UMKM juga banyak tercipta unit unit kerja baru yang menggunakan tenaga-tenaga baru yang dapat mendukung pendapatan rumah tangga. Selain dari itu 175

UMKM juga memiliki fleksibilitas yang tinggi jika dibandingkan dengan usaha yang berkapasitas lebih besar, hal ini perlu perhatian yang khusus dan di dukung oleh informasi yang akurat, agar terjadi link bisnis yang terarah antara pelaku usaha kecil dan menengah dengan elemen daya saing usaha, yaitu jaringan pasar. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja, memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat, berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional (Iman dan Adi, 2009). Kinerja nyata yang dihadapi oleh sebagian besar usaha terutama mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia yang paling menonjol adalah rendahnya tingkat produktivitas, rendahnya nilai tambah, dan rendahnya kualitas produk. Walau diakui pula bahwa UMKM menjadi lapangan kerja bagi sebagian besar pekerja di Indonesia, tetapi kontribusi dalam output nasional di katagorikan rendah. Hal ini dikarenakan UMKM, khususnya usaha mikro dan pertanian (yang banyak menyerap tenaga kerja), mempunyai produktivitas yang sangat rendah. Bila upah dijadikan produktivitas, upah rata-rata di usaha mikro dan kecil umumnya berada dibawah upah minimum. Kondisi ini merefleksikan produktivitas mikro dan kecil yang rendah bila di bandingkan dengan usaha yang lebih besar. Peran usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam perekonomian Indonesia paling tidak dapat dilihat dari (Kementerian Koperasi dan UKM, 2005 dalam Neddy, 2006): a. Kedudukannya sebagai pemain utama dalam kegiatan ekonomi di berbagai penyedia lapangan kerja yang terbesar b. Pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat c. Pencipta pasar baru dan sumber inovasi d. Sumbangannya dalam menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor. Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung memiliki lebih kurang 46 UMKM yang tersebar di enam desa/kelurahan. Desa Cinunuk berada di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung, merupakan salah satu lokasi di wilayah Bandung Timur yang banyak dikunjungi wisatawan baik local maupun mancanegara karena memiliki daya tarik tempat wisata seni dan budaya di Jalan Cijambe- Cibolerang, Kampung Cibolerang No. 52, RT 1, RW 9. Kampung Seni dan Wisata Manglayang merupakan tempat untuk menikmati seni dan budaya Sunda dalam nuansa alam dan tradisi bersahaja tepat berada di kaki Gunung Manglayang dengan luas 1,8 hektar. Keberadaan wisata inilah yang menginspirasi warga setempat untuk mendirikan UMKM yang memproduksi cinderamata yang bisa dijual kepada wisatawan yang datang ke 176

lokasi tersebut. Namun dikarenakan keterbatasan keterampilan para pelaku UMKM, maka cinderamata yang dihasilkan kalah bersaing dipasaran. Disisi lain, desa cinunuk merupakan daerah yang memiliki banyak usaha mandiri yang menggunakan bahan dasar kayu, seperti meubeuler dan kerajinan, sehingga menghasilkan limbah kayu dalam jumlah yang besar. 1.2 Identifikasi Masalah Menurut Dwiwinarno (2008 dalam Haryadi, 2010), ada beberapa factor penghambat berkembangnya UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) antaralain kurangnya modal dan kemampuan manajerial yang rendah. Kebanyakan UMKM dalam menjalankan usaha tanpa adanya perencanaan, pengendalian maupun juga evalusi kegiatan usaha. Menurut Andang, (2007) dalam afifah (2012). Dilihat dari analisis situasi dan latar belakang masalah pada UMKM di Desa Cinunuk Kabupaten Bandung, sebagai mitra dalam pelaksanaan PKM ini, maka dapat dirumuskan permasalahan yang ada antara lain adalah Bagaimana cara meningkatkan produk(kualitas produk) Cinderamata dari bahan limbah kayu. 2. METODOLOGI PELAKSANAAN 2.1 Solusi Yang Ditawarkan Berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh mitra seperti tertulis dalam bab sebelumnya, beberapa alternatif solusi yang dapat ditawarkan adalah: Memberikan pelatihan untuk meningkatkan produk Cinderamata dari bahan limbah kayu. Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 5 Juni 2017 berjalan cukup lancar, dan peserta dapat mengikutinya dengan baik walaupun pada saat tidak dapat melaksanakan praktek secara langsung karena keterbatasan fasilitas pelatihan (bahan limbah kayu, mesin bubut, pisau raut dan alat ukir lainnya). Sebagian peserta melakukan praktek langsung dengan menggunakan alat dan bahan yang mereka bawa dari mulai pemilihan bahan, membuat model cinderamata dan finishing pengerjaan. 2.2 Mekanisme Pelaksanaan Rancangan mekanisme pelaksanaan kegiatan program ini dilakukan dengan mengadopsi langkah-langkah action research yang terdiri dari 4 (empat) tahapan, yaitu: perencanaan, tindakan, evaluasi, dan refleksi. Kegiatankegiatan atau aktivitas-aktivitas dari masing-masing tahapan adalah sebagai berikut: a. Perencanaan Perencanaan dilakukan dalam beberapa kegiatan seperti mengumpulkan data dan informasi mengenai masalahmasalah, kelemahan termasuk melihat peluang apa yang dikembangkan dari seluruh potensial pada mitra program. b. Tindakan Tindakan dalam kegiatan ini berupa implementasi Program. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam implementasi program adalah melaksanakan 177

pelatihan untuk UMKM di Desa Cinunuk Kabupaten Bandung. c. Evaluasi Evaluasi dilakukan terhadap proses peningkatan produksi Cinderamata dari bahan limbah kayu. d. Refleksi Refleksi dilakukan terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan. Hal ini dilakukan semata-mata untuk mengetahui kekurangan-kekurangan atau kelebihan-kelebihan terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan dalam rangka menetapkan rekomendasi terhadap keberlangsungan atau pengembangan kegiatankegiatan berikutnya 3. HASIL DAN LUARAN 3.1 Hasil Kegiatan Kegiatan awal yang dilakukan, yaitu berkoordinasi dengan Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa Cinunuk. Setelah melakukan diskusi untuk mencari kesepakatan kemudian Penulis melakukan koordinasi, observasi dan meminta kesediaan untuk melaksanakn pelatihan meningkatkan keterampilan dan meningkatkan produk cinderamata dari bahan limbah kayu. Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 5 Juni 2017 berjalan cukup lancar, dan peserta dapat mengikutinya dengan baik walaupun pada saat tidak dapat melaksanakan praktek secara langsung karena keterbatasan fasilitas pelatihan (bahan limbah kayu, mesin bubut, pisau raut dan alat ukir lainnya). Sebagian peserta melakukan praktek langsung dengan menggunakan alat dan bahan yang mereka bawa dari mulai pemilihan bahan, membuat model cinderamata dan finishing pengerjaan. Ada beberapa hambatan dalam pelaksanaan pelatihan ini diantaranya adalah keterbatasan waktu dan dan keterbatasan alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan praktek secara langsung, ditambah dengan keterbatasan kemampuan dasar peserta pelatihan pada teknik pengolahan limbah kayu, khususnya pemanfaatan limbah kayu sebagai bahan pembuatan cinderamata. 3.2 Luaran Pada hakekatnya, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini merupakan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi mitra melalui pendekatan secara terpadu, agar dapat memberikan keterampilan dalam meningkatkan produk (kualitas produk) Cinderamata dengan bahan dasar limbah kayu. Adapun luaran yang diharapkan dari Program Pengabdian ini adalah sebagai berikut: a. Peningkatan kualitas produk cinderamata dari bahan limbah kayu b. Meningkatkan keterampilan untuk membuat produk (kualitas produk) Cinderamata. 4. KESIMPULAN Dari hasil pengabdian ini dapat disimpulkan bahwa selama proses pelatihan para peserta sangat antusias mengikuti pelatihan, ini bisa dilihat dari respon dan keinginan peserta untuk meningkatkan ketermpilan mereka dalam hal memanfaatkan 178

bahan limbah kayu untuk dijadikan cinderamata yang bernilai jual tinggi. Pelatihan ini diharapkan akan membantu peserta untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam memilih bahan dan membuat cinderamata yang lebih kreatif, dan lebih menarik, yang pada akhirnya akan meningkatkan daya saing dan meningkatkan penjualannya. 5. DAFTAR PUSTAKA Adi, I. (2009). Pengaruh Penyaluran Kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Pendapatan Operasional Terhadap Laba Operasional, Repository USU. Medan Afifah. (2012). Analisis Bantuan Modal dan Kredit bagi Kelompok Pelaku UMKM. UGM: Jogyakarta Eddy, R. (2006). Memeta Potensi Dan Karakteristik Umkm Bagi Pertumbuhan Usaha Baru, Infokop Nomor.29. Haryadi. (2010). Permasalahan Usaha Mikro di Indonesia. Undip Semarang. 179