III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah deskriptif yaitu penelitian dilakukan

Secara Geografis Propinsi Lampung terletak pada kedudukan Timur-Barat. Lereng-lereng yang curam atau terjal dengan kemiringan berkisar antara 25% dan

METODE PENELITIAN. kepustakaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Anggaran

III. METODE PENELITIAN. menggunakan data sekunder yang berasal dari instansi atau dinas terkait.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Provinsi Lampung dengan menggunakan data

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau

DINAMIKA PEREKONOMIAN LAMPUNG

I. PENDAHULUAN. pertanian. Indonesia memiliki beragam jenis tanah yang mampu. menyuburkan tanaman, sinar matahari yang konsisten sepanjang tahun,

METODE PENELITIAN. terhadap tingkat kemiskinan kabupaten/kota di Provinsi Lampung

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

I PENDAHULUAN. tersebut antara lain menyediakan pangan bagi seluruh penduduk, menyumbang

BAB IV GAMBARAN UMUM. Provinsi Lampung dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 14

BAB IV GAMBARAN UMUM. Bujur Timur sampai 105º50 (BT) Bujur Timur dan 3º45 (LS) Lintang Selatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, rincian data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung yang memiliki luas wilayah 3.921,63 km 2 atau sebesar 11,11% dari

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik Provinsi Lampung ( time series ) pada jangka waktu 6 tahun. terakhir yakni pada tahun 2006 hingga tahun 2007.

III. METODE PENELITIAN. Provinsi Lampung adalah data sekunder berupa PDRB tiap kabupaten/kota di

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat. mempunyai luas wilayah 4.951,28 km 2 atau 13,99 persen dari luas

III. METODE PENELITIAN. menggunakan alat uji statistik berupa uji beda maka variabel yang digunakan

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Karet di Indonesia merupakan salah satu komoditas penting perkebunan. selain kelapa sawit, kopi dan kakao. Karet ikut berperan dalam

I. PENDAHULUAN. Wilayah Indonesia merupakan daerah agraris artinya pertanian memegang

III. METODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series) yang

I. PENDAHULUAN. meningkatkan produksi pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan dan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Sejarah terbentuknya Kabupaten Lampung Selatan erat kaitannya dengan dasar

BAB IV GAMBARAN UMUM

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN dengan pusat pemerintahan di Gedong Tataan. Berdasarkan

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN. mencatat, mengumpulkan serta menyalin data-data yang diperlukan dari dinas atau instansi

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sumber mata pencaharian sebagian besar masyarakat Provinsi

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas

I. PENDAHULUAN. potensi besar dalam pengembangan di sektor pertanian. Sektor pertanian di

III. METODE PENELITIAN. time series yang bersifat kuantitatif, yaitu data berbentuk angka-angka

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu mempunyai peran cukup besar dalam memenuhi kebutuhan pangan

I. PENDAHULUAN. Indonesia terkenal dengan sebutan negara agraris, yang ditunjukkan oleh luas

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian di Indonesia masih memegang peranan penting dari

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian bersifat kuantitatif yaitu berupa data tahunan

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. sifat runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan dan data antar

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tanggamus terbentuk atas dasar Undang-undang Nomor 2 tertanggal 3

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan

I. PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi daerah dan nasional. Pertanian yang berkelanjutan

I. PENDAHULUAN. sektor yang mempunyai peranan yang cukup strategis dalam perekonomian

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi

I. PENDAHULUAN. 105º50 dan 103º40 Bujur Timur. Batas wilayah Provinsi Lampung sebelah

I. PENDAHULUAN. peranan penting dalam meningkatkan perekonomian Indonesia melalui. perannya dalam pembentukan Produk Domestic Bruto (PDB), penyerapan

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah

I. PENDAHULUAN. Kopi merupakan komoditi perkebunan yang masuk dalam kategori komoditi

I. PENDAHULUAN. titik berat pada sektor pertanian. Dalam struktur perekonomian nasional sektor

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan suatu hal yang cukup penting dalam mewujudkan

BAB IV. Gambaran Umum Daerah Penelitian. Provinsi Lampung dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun

GAMBARAN UMUM KABUPATEN LAMPUNG BARAT

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional bertujuan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat di segala

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

perluasan kesempatan kerja di pedesaan, meningkatkan devisa melalui ekspor dan menekan impor, serta menunjang pembangunan wilayah.

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang cukup berpengaruh

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung dikategorikan sebagai provinsi yang sedang berkembang.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris mempunyai peluang yang cukup besar dalam

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian khususnya subsektor perkebunan merupakan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung lahir pada tanggal 18 Maret 1964 dengan ditetapkannya

BAB III GAMBARAN UMUM PARIWISATA LAMPUNG

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. tani, juga merupakan salah satu faktor penting yang mengkondisikan. oleh pendapatan rumah tangga yang dimiliki, terutama bagi yang

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak di bagian utara Provinsi Lampung.

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pemerintah Nomor 3 tahun 1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu dari 14 Kabupaten/Kota yang ada di

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Studi dan Waktu Penelitian Lokasi Studi

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Provinsi Lampung yang dikukuhkan berdasarkan Undang-Undang Negara Republik

PROGRAM PENGEMBANGAN KELAPA BERKELANJUTAN DI PROVINSI JAMBI

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian adalah sektor yang sangat potensial dan memiliki peran yang

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian merupakan suatu tindakan untuk mengubah kondisi

I. PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan otonomi daerah adalah mempercepat pertumbuhan ekonomi

I. PENDAHULUAN. Pengembangan sektor perkebunan merupakan salah satu upaya untuk

METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam data ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian berperan penting dalam pembangunan ekonomi nasional.

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah sektor agribisnis. Hal ini terlihat dari peran sektor agribisnis

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya hidup dari

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian di Indonesia masih memegang peranan penting dari

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara sampai

IV. GAMBARAN UMUM Letak Wilayah, Iklim dan Penggunaan Lahan Provinsi Sumatera Barat

I. PENDAHULUAN. Salah satu sasaran pembangunan nasional adalah pertumbuhan ekonomi dengan

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Selatan (2014), sejarah

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian sebagai bagian integral dari pembangunan

Transkripsi:

28 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperlihatkan dan menguraikan keadaan dari objek penelitian. Menurut Dunn (2003:56), penelitian deskriptif merupakan prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian (seseorang, lembaga masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. B. Jenis dan Sumber Data. Menurut Sugiyono (2004), data dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya, seperti melalui orang lain atau dokumen. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari BPS Provinsi Lampung, Dinas Pendapatan Daerah Provinsi

29 Lampung, dan Dinas Perkebunan Provinsi Lampung dan sumber-sumber yang relevan. Selain itu juga digunakan buku-buku bacaan referensi yang dapat menunjang penulisan skripsi ini. C. Metode Pengumpulan Data Metode dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk pengumpulan data, karena data yang diperlukan berupa data sekunder, yakni berbentuk laporan-laporan yang telah disusun oleh instansi terkait dalam lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung. Demikian pula dengan data-data lainnya yang berupa laporan tertulis. Menurut Arikunto (2006), maka metode dokumentasilah yang tepat untuk menangani data-data tertulis tersebut. D. Alat Analisis a. Analisis Kualitatif Analisis kualitatif adalah suatu metode analisis yang digunakan untuk menganalisis suatu permasalahan dan mencari pemecahannya dengan cara melakukan pengamatan serta menghubungkannya dengan teori-teori yang memiliki kaitan terhadap masalah yang berhubungan dengan apa yang diteliti, dalam hal ini adalah: pengertian efektifitas, pengertian retrubusi daerah, pengertian retribusi penjualan produksi usaha daerah serta teori lain yang berkaitan dengan penclitian ini.

30 b. Analisis Kuantitatif Analisis kuantitatif adalah suatu metode analisis yang digunakan untuk menganalisis suatu permasalahan serta mencari pemecahannya dengan cara melakukan penghitungan-penghitungan terhadap data yang diperoleh dengan menggunakan rumus - rumus atau model analisis yang memiliki relevansi terhadap masalah yang diteliti. E. Gambaran Umnm 1. Gambaran Umum Provinsi Lampung Daerah Provinsi Lampung meliputi areal daratan seluas 35.288,35 Km 2 termasuk pulau-pulau yang terletak pada bagian Sebelah paling ujung tenggara pulau sumatera dengan Batas wilayah : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu. b. Sebelah Selatan berbatsan dengan Selat Sunda. c. Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Jawa. d. Sebelah Barat berbatsan dengan Samudera Indonesia. Secara geografis, Provinsi Lampung terletak pada kedudukan antara 103 0 40' 105 0 50' Bujur Timur dan 6 0 45' 3 0 45' lintang Selatan. Pronvinsi

31 Lampung dengan ibukota Bandar Lampung yang merupakan gabungan dari kota kembar Bandar Lampung dan Teluk Betung memiliki wilayah yang luas dan menyimpan beragam potensi. Pelabuhan utamanya adalah pelabuhan Panjang dan Bakauheni dan memiliki Lapangan Terbang Raden Inten II yang merupakan perubahan dari Branti. Potensi utama yang dimilki Provinsi Lampung adalah potensi pengembangan lahan dan air. Daerah Lampung dapat dibagi dalam 5 unit topograft, yaitu: 1. Daerah topografis berbukit-bergunung dengan kemiringan berkisar 250. 2. Daerah topografis berombak sampai bergelombang dengan kemiringan 8 15 0 ; (3) Daerah dataran alluvial dengan kemiringan 1 30. 3. Daerah dataran rawa pasang-surut 4. Daerah river Basin. Provinsi Lampung merupakan daerah tropis dangan suhu udara rata-rata pada Siang hari berkisar antara 31,2 34,1 C dan pada malam hari antara 21,7 28,4 C. Curah hujan rata-rata 160,90 mm pada tahun 2004 intensitas hujan tertinggi terjadi pada bulan Desember hingga Februari dan terendah pada bulan Juli hingga Oktober. Selang rata-rata kelembapan relatifnya adalah antara 75 sampai 95%.

32 Secara administrasi Provinsi Lampung terdiri dari 14 Kabupaten/Kota yang meliputi: 1. Kabupaten Lampung Barat dengan lbukota Liwa. 2. Kabupaten Tanggamus dengan lbukota Kota Agung. 3. Kabupaten Lampung Timur dengan lbukota Sukadana. 4. Kabupaten Lampung Tengah dengan lbukota Gunung Sugih. 5. Kabupaten Lampung Utara dengan lbukota Kotabumi. 6. Kabupaten Way Kanan dengan lbukota Blambangan Umpu. 7. Kabupaten Tulang Bawang dengan lbukota Menggala. 8. Kota Bandar Lampung. 9. Kota Metro. 10. Kabupaten Lampung Selatan dengan lbukota Kalianda. 11. Kabupaten Pesawaran dengan lbukota Gedong Tataan. 12. Kabupaten Tulang Bawang Barat dengan lbukota Panaragan. 13. Kabupaten Mesuji dengan lbukota Mesuji. 14. Kabupaten Pringsewu dengan lbukota Pringsewu. Jumlah penduduk Provinsi Lampung tercatat sebesar 7.289.767 jiwa pads tahun 2007. selama tahun 1990-2000 laju pertumbuhan penduduk mencapai 0,98% 2. Gambaran Umum Dinas Perkebunan Dinas perkebunan Provinsi Lampung merupakan unsur dari pelaksanaan pemerintahaan daerah yang melaksanakan tugas umum

33 pemerintahan dan tugas umum pembangunan dalam Subsektor perkebunan, sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Nomor I I Tahun 2007, dengan tugas menyelenggarakan kewenangan Rumah Tangga Provinsi (Desentralisasi) dalam bidang perkebunan yang menjadi kewenangannya, tugas Dekonsentrasi dan tugas perbantuan yang diberikan oleh pemerintah serta tugas lain sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan peraturan yang berlaku. Dalam menciptakan pembangunan perkebunan yang produktif, berdaya saing yang tinggi dan berkelanjutan menuju masyarakat perkebunan Lampung yang sejahtera diperlukan perencanaan pembangunan dengan pandangan jauh kedepan menghadapi masa depan yang penuh tantangan, penetapan tujan yang jelas sesuai dengan harapan dan keinginan seluruh masyarakat Lampung, dan dengan memperhatikan tantangan, kendala, peluang dan potensi yang dimiliki serta faktor lingkungan internal dan ekstemal. Untuk menyelenggarakan tugasnya, Dinas Perkebunan Provinsi Lampung Memilki fungsi yaitu: 1. Perumusan kebijaksanaan, pengaturan, perencanaan, dan penetapan standar/pedoman. 2. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia aparat perkebunan, teknis fungsional, keterampilan dan diklat kejuruan tingkat menengah.

34 3. Promosi ekspor komoditas perkebunan unggulan daerah Provinsi Lampung. 4. Perumusan kebijakan, koordinasi, pengawasan dan pelaksanaan kegiatan bidang pengelolaan lahan dan air. 5. Perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kegiatan pengolahan dan pemasaran hasil. 6. Perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kegiatan kelembagaan. 7. Pembinaan, pengendalian, pengawasan dan koordinasi. 8. Pelayanan administratif 9. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya. F. Struktur Susunan Organisasi Dinas Perkebunan Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 11 tahun 2007, susunan organisasi Dinas Perkebunan Provinsi Lampung, terdiri dari: 1. Kepala Dinas. 2. Sekretariat. 3. Bidang Pengolahan Lahan dan Air. 4. Bidang Produksi Perkebunan. 5. Bidang Pengolahan dan Pemasaran basil Perkebunan.

35 6. Bidang Sumber Daya. 7. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) 8. Kelompok Jabatan Fungsional. G. Potensi dan Kondisi Perkebunan Provinsi Lampung Potensi wilayah Provinsi Lampung antara lain Potensi Sumber daya alam. Sebagian besar penduduk mempunyai mata pencarian dibidang pertanian/perkebunan. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan tanah merupakan potensi yang diandalkan Provinsi Lampung. Perkebunan merupakan salah satu Subsektor dari sektor perkebunan. Hal tersebut dapat terlihat sampai dengan tahun 2007 luas penggunaan lahan pertanian (tennasuk sawah, perkebunan, dan kebun campuran) mencapai 2.024.870 Ha. Khusus penggunaan lahan perkebunan termasuk didalamnya kebun campuran mencapai 1.057.222 Ha. Luas areal perkebunan di Provinsi Lampung pada tahun 2009 mencapai 801.144 Ha dengan produksi 1.565.111 Ton. dengan komoditas utama terdiri dari: a. Komoditas Kopi: luas areal mencapai 169.179 Ha, dengan produksi 145.220 Ton b. Komoditas kelapa: luas areal mencapai 145.382 Ha, dengan produksi 112.271 Ton. c. Komoditas Karet: luas areal mencapai 97.598 Ha, dengan produksi 57.938 Ton.

36 d. Komoditas Kelapa Sawit: bias areal mencapai 153.160 Ha, dengan produksi 364.862 Ton. e. Komoditas Kakao: luas areal mencapai 39.576 Ha, dengan produksi 26.046 Ton. f. Komoditas Lada: luas areal mencapai 64.073.Ha, dengan produksi 22.311 Ton. g. Komoditas Tebu : luas areal mencapai 110.477 Ha, dengan produksi 749.821 Ton Usaha perkebunan di Provinsi Lampung terdiri dari perkebunan rakyat (75,36%), Perkebunan Besar Negara, (8,17%) dan Perkebunan Besar Swasta (16,47%) semakin ditingkatkan peranannya sebagai sumber pendapatan atau devisa daerah maupun Negara, dapat menciptakan kesempatan kerja, ikut menjaga kelestarian lingkungan serta mengatasi kesenjangan antara daerah/wilayah, menjamin kelestarian bahan baku industri dan turut serta dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan nasional. H. Tujuan Pembangunan Perkebunan di Provinsi Lampung Tujuan umum pembangunan Subsektor perkebunan di Provinsi Lampung adalah terwujudnya agribisnis usaha perkebunan prospektif (unggul) yang profesional, dan berdaya saing kuat yang dicirikan oleh produktivitas tinggi mutu produk memenuhi standar ekspor dan SNI, dan mampu menghasilkan produk olahan hasil perkebunan dengan jumlah

37 dan ragam sesuai dengan permintaan pasar. Secara rinci tujuan jangka menengah (2010-2014) pengembangan komoditas perkebunan di Provinsi Lampung adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan jumlah dan kualitas sumber daya aparat teknis perkebunan dan keterampilan sumberdaya masyarakat perkebunan. 2. Meningkatkan dan menguatkan sub sistem agribisnis hulu terutama pengadaan sarana produksi, benih, dan bibit tanaman perkebunan sesuai anjuran. 3. Meningkatkan dan menguatkan sub sistem usaha pertanian primer tanaman perkebunan prospektif melalui kegiatan intensifikasi, rehabilitasi, peremajaan dan atau ekstensifikasi areal perkebunan (revitalisasi perkebunan) sehingga akhirnya dapat meningkatkan produktivitas dan mutu hasil perkebunan. 4. Meningkatkan upaya pengendalian hama dan penyakit tanaman perkebunan secara terpadu dan berkelanjutan. 5. Menguatkan sub sistem agribisnis hilir melalui pengembangan paket-paket teknologi tepat guna pengolahan hasil tanaman perkebunan prospektif secara terpadu di sentra produksi perkebunan. 6. Meningkatkan dan menguatkan stabilitas pasar melalui pengembangan sistem informasi pasar yang lebih transparan dan profesional. 7. Meningkatkan penyerapan tenaga kerja di Subsektor perkebunan dari aspek agribisnis hulu sampai aspek agribisnis hilir. 8. Meningkatkan pendapatan masyarakat petani pekebun dan pelaku usaha terkait serta menjadikannya sejahtera. 9. Meningkatkan pemanfaatan potensi sumberdaya alam secara optimal, bertanggung jawab dalam menjaga keseimbangan alam, dan berkelanjutan sehingga dapat menigkatkan PAD dan perekonomian daerah di Provinsi Lampung.

38 Beberapa permasalahan yang masih dijumpai dalam pembangunan perkebunan saat ini dan tantangannya dapat dialihkan pada masa yang akan datang adalah subsektor perkebunan yang selama ini dilaksanakan melalui pola UPP, Pola PIR, swasta seperti produktivitas dan kualitas hasil yang rendah. Kesenjangan distribusi pendapatan yang tinggi yang berinteraksi dalam kegiatan operasional pembangunan perkebunan yang ditempuh adalah dengan melakukan konsolidasi dari hasil-hasil yang telah dicapai, pengembangan lanjutan dan kegiatan pembangunan baru yang diselaraskan dengan kebijaksanaan pengembangan kawasan andalan.