BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NUCLEAR ENERGY REGULATORY AGENCY BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR Jl. Gajah Mada 8, Jakarta-10120, Telp.021-638 582 69-70, Fax: 021-638 566 13 Homepage: www.bapeten.go.id E-mail: info@bapeten.go.id
1.
TEKNOLOGI NUKLIR DI INDONESIA 3 INSTALASI DAN BAHAN NUKLIR REAKTOR PENELITIAN RSG-GAS Serpong (30MW) TRIGA-2000 Bandung (2 MW) KARTINI Yogyakarta (100 kw) INSTALASI NUKLIR NON-REAKTOR Fuel Elemen Product. Install. Rad. Waste Installation Radiometalurgy Install BAPETEN INDUSTRI RUMAH SAKIT PENELITIAN FASILITAS RADIASI DAN BAHAN RADIOAKTIF
TEKNOLOGI NUKLIR DI INDONESIA 4 Pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir dimaksudkan untuk menjamin pemanfaatan tenaga nuklir secara tepat dan hati hati dengan menjamin penggunaanya untuk maksud damai dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir Reaktor Riset Radiator Akselerator. Radioterapi Produksi Radioisotop Pengelolaan Limbah. Instalasi Non Reaktor Lainnya. Pengawasan Fasilitas Radiasi dan Bahan Radioaktif Kesehatan ( Terapi, kedokteran nuklir dan diagnostic) Industri (radiografi, gauging, logging, analisa, fluroskopi bagasi, dll) Penelitian seperti Fisika, kimia, biologi, pertanian, hidrologi dll
TEKNOLOGI NUKLIR DI INDONESIA 5 PENGAWASAN TENAGA NUKLIR: MANFAAT RESIKO SEBESARBESARNYA SEKECILKECILNYA Keselamatan Keamanan Kedamaian B EN T E AP PENGGUNA TENAGA NUKLIR IPTEK NUKLIR Industri Kesehatan Penelitian Pendidikan MASYARAKAT BA T AN PELAKSANAAN: Lit-Bang Demonstrasi Tek Diseminasi Info
SEJARAH BAPETEN 6 Peraturan Perundang - Undangan No. 230 Tahun 1954 : Panitia Negara untuk Penyelidikan Radioaktivitet. Peraturan Pemerintah No. 65 Tahun 1958 : Dewan Tenaga Atom dan Lembaga Tenaga Atom melalui UU No. 31 tahun 1964 : Ketentuan Pokok Tenaga Atom, PP No. 33 tahun 1965 : Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN). September 1994 Pemerintah Indonesia, ikut menandatangani Konvensi Keselamatan Nuklir (Nuclear Satefy Convention), Pembentukan badan pengawas tenaga nuklir yang mandiri, terpisah dari kegiatan promosi atau kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir, 10 April 1997 Tahun 1997, Pengesahkan UndangUndang No. 10 tahun 1997 tentang ketenaganukliran, sebagai pengganti UU No. 31 tahun 1964. Keputusan Presiden (KEPRES) No. 76 tahun 1998 membentuk Lembaga Pemerintah Non Departemen Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) yang bertanggungjawab langsung kepada Presiden.
KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN TUJUAN 7 Kedudukan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. BAPETEN dibentuk berdasarkan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran. Tugas Pokok BAPETEN melaksanakan tugas pemerintah dalam bidang pengawasan pemanfaatan ketenaganukliran dengan cara menyusun peraturan, penyelenggarakan perizinan dan inspeksi. Tujuan Memelihara keselamatan, keamanan dan kedamaian pemanfaatan tenaga nuklir bagi pekerja, masyarakat dan lingkungan
INSTRUMEN PENGAWASAN 8 ATURAN KAJIAN/ LITBANG INSPEKSI IZIN
STRUKTUR ORGANISASI 9 KEPALA BAPETEN SEKRETARIAT UTAMA INSPEKTORAT BIRO PERENCANAAN BIRO UMUM BIRO HUKUM DAN ORGANISASI DEPUTI PERIZINAN DAN INSPEKSI DEPUTI PENGKAJIAN KESELAMATAN NUKLIR DIREKTORAT PERIJINAN FASILITAS RADIASI DAN ZAT RADIOAKTIF PUSAT PENGKAJIAN PENGAWASAN FASILITAS RADIASI DAN ZAT RADIOAKTIF DIREKTORAT PERIJINAN INSTALASI DAN BAHAN NUKLIR PUSAT PENGKAJIAN PENGAWASAN INSTALASI DAN BAHAN NUKLIR DIREKTORAT INSPEKSI FASILITAS RADIASI DAN ZAT RADIOAKTIF DIREKTORAT PERATURAN FASILITAS RADIASI DAN ZAT RADIOAKTIF DIREKTORAT INSPEKSI INSTALASI DAN BAHAN NUKLIR DIREKTORAT PERATURAN INSTALASI DAN BAHAN NUKLIR DIREKTORAT KETEKNIKAN DAN NUKLIR
PENGAWASAN TENAGA NUKLIR 10 A. Peraturan. Dalam pembentukan peraturan ketenaganukliran, BAPETEN selalu berupaya untuk menyediakan peraturan perundangan yang komprehensif dan lengkap, yang disesuaikan dengan perkembangan mutakhir dalam standar keselamatan nuklir baik secara nasional maupun internasional. Selain itu untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang peraturan perundangan tersebut, dilakukan kegiatan penyuluhan secara berkesinambungan dalam rangka membina dan menciptakan budaya keselamatan. PENGAWASAN C. Inspeksi B. Perizinan. Setiap pemanfaatan tenaga nuklir wajib mendapatkan izin terlebih dahulu dari BAPETEN. Sistem perizinan ditujukan untuk : Mengetahui dimana saja kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir dilaksanakan di Indonesia sehingga kegiatan tersebut dapat diawasi dan dipantau untuk menghindarkan dimbulnya dapat negative masyarakat, pekerja dan lingkungan hidup. Mengetahui apakah permohon izin benar-benar mampu melaksanakan dengan amat dan selamat kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir yang direncanakannya. Inspeksi dilakukan dalam rangka Pengawasan terhadap ditaatinya syarat-syarat dalam perizinan dan peraturan perundang-undangan di bidang keselamatan nuklir. Inspeksi dilaksanakan secara berkala dan bisa dilaksanakan sewaktuwaktu apa bila diperlukan. Ruang Lingkup Inspeksi adalah Seluruh instalasi nuklir dan instalasi yang memanfaatkan radiasi pengion di Indonesia yang meliputi kegiatan Audit Dokumen dan Verifikasi Lapangan.
PERUNDANG-UNDANGAN TENAGA NUKLIR 11 KERANGKA LEGISLASI UU 8/1978 (NPT) UU 9/1997 (ASEAN Nuclear Weapon Free Zone) UU 10/1997 tentang Ketenaganukliran KERANGKA REGULASI PP 63/2000 tentang Keselamatan dan Kesehatan Terhadap Pemanfaatan Radiasi pengion PP 64/2000 tentang Perizinan Pemanfaatan TN PP 26/2002 Pengangkutan ZR tentang Keselamatan PP 134/2000 diubah dengan PP 48/2001 (tarif atas PNBP yang berlaku pada BAPETEN) KEPUTUSAN KEPALA BAPETEN : PP 27/2002 Umum Radioaktif tentang Pengelolaan : 15 Industri : 5 Kesehatan : 5 Riset/Reaktor : 8 Limbah
PEMBINAAN PENGGUNA dan PELAYANAN MASYARAKAT 12 PEMBINAAN PENGGUNA Penyuluhan Keselamatan nuklir adalah agenda utama BAPETEN dalam melaksanakan fungsi pengawasannya.bapeten memberikan penyuluhan pada pengguna tenaga nuklir untuk mematuhi peraturan dan ketentuan-ketentuan keselamatan, demi tercapainya penggunaan tenaga nuklir yang aman dan selamat. Layanan Internet Teknologi informasi menjadi salah satu andalan BAPETEN dalam melayani pengguna tenaga nuklir dan masyarakat luas. Informasi lengkap tentang keberadaan dan aktivitas BAPETEN dapat dengan mudah didapat di situs internet BAPETEN: http://www.bapeten.go.id. Pengguna maupun masyarakat umum dapat memperoleh peraturan-peraturan dan persyaratan izin di situs tersebut dan menyampaikan pertanyaan/pendapat/keluhan melalui email yang tersedia. Di masa mendatang, pemegang izin bahkan dapat memantau proses izin mereka melalui Sistem Informasi Perizinan dan Inspeksi BAPETEN Online melalui internet.
PEMBINAAN PENGGUNA dan PELAYANAN MASYARAKAT 13 Pendidikan dan Latihan PPR BAPETEN membantu rumah sakit dan industri di seluruh Indonesia untuk memenuhi kebutuhan tenaga PPR yang handal dan berkualitas, demi terjaminnya keselamatan pemanfaatan sumber radiasi dan alat pemancar radiasi. Seminar tentang Keselamatan Penggunaan Tenaga Nuklir Tujuan untuk meningkatkan kemampuan nasional dalam mengawasi kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia dalam aspek keselamatan (safety), keamanan (security) dan kedamaian (safeguards). Forum saling tukar informasi, pengalaman dan pemikiran antar pengawas, peneliti, pekerja, pengusaha tenaga nuklir dan masyarakat serta memperkuat jejaring kerjasama antar lembaga/organisasi, baik nasional maupun internasional.
PEMBINAAN PENGGUNA dan PELAYANAN MASYARAKAT 14 PELAYANAN MASYARAKAT Sosialisasi Keselamatan nuklir adalah agenda utama BAPETEN dalam melaksanakan fungsi pengawasannya. Oleh karena itu BAPETEN senantiasa meningkatkan sosialisasi fungsi pengawasan keselamatan tenaga nuklir kepada masyarakat, sehingga masyarakat dapat merasa aman dan tenteram. BAPETEN juga ikut berpartisipasi menyelenggarakan pameran dan eksebisi mengenai fungsi pengawasan yang dilaksanakan BAPETEN. Layanan Internet Teknologi informasi BAPETEN melayani masyarakat luas untuk menyediakan informasi lengkap tentang keberadaan dan aktivitas BAPETEN dan dengan mudah didapat di situs internet BAPETEN: http://www.bapeten.go.id. Pelayanan Perizinan dan Inspeksi diselenggarakan BAPETEN dengan Perizinan dan Inspeksi B@LI S berbasis website Sistem Informasi
Terima Kasih