PENGUASAAN KETERAMPILAN PEMANGKASAN RAMBUT GRADUASI MELALUI PELATIHAN BAGI SANTRIWATI DI PANTI ASUHAN AL HIDAYAH DRIYOREJO GRESIK

dokumen-dokumen yang mirip
PELATIHAN TATA RIAS WAJAH PANGGUNG UNTUK MEMBEKALI SKILL

PELATIHAN KETERAMPILAN PEMANGKASAN RAMBUT PADA WARGA KELURAHAN PANGGUNGREJO KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN KETERAMPILAN MERIAS WAJAH KARAKTER MELALUI PELATIHAN BAGI SISWA KELAS XI TATA KECANTIKAN RAMBUT SMK NEGERI 1 LAMONGAN

PENERAPAN LEMBAR KEGIATAN SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR PEMANGKASAN RAMBUT DASAR DIAGONAL KE DEPAN DI SMK NEGERI 2 LUMAJANG

e- Journal. Volume 03 Nomer 01 Tahun 2014, Edisi Yudisium Periode Februari 2014, hal

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI DASAR PEWARNAAN RAMBUT DI KELAS XI SMK NEGERI 3 BLITAR

e- Journal. Volume 03 Nomer 01 Tahun 2014, Edisi Yudisium Periode Februari 2014, hal

PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PELATIHAN KETERAMPILAN PEMBUATAN AKSESORIS RAMBUT (HAIR ORNAMENT) DI SMK NEGERI 2 JOMBANG

PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR RIAS WAJAH PANGGUNG DI SMK NEGERI 4 MADIUN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PBM) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI PEWARNAAN RAMBUT ARTISTIK

e- Journal. Volume 04 Nomer 02Tahun 2015, Edisi Yudisium Periode Juni 2015, hal 22-28

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA SUB KOMPETENSI PENGERITINGAN DESAIN SELANG SELING PADA SISWA KELAS XI KECANTIKAN SMK AIRLANGGA SIDOARJO

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN HASIL BELAJAR PRAKTEK PEMANGKASAN RAMBUT SISWA JURUSAN TATA KECANTIKAN RAMBUT SMK NEGERI 3 PAYAKUMBUH JURNAL

Key words: method, activity, achivement i

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

Edu Elektrika Journal

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBUAT ROK DRAPERY MELALUI PELATIHAN PADA SISWA KELAS XII SMK YPM 2 TAMAN SIDOARJO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Joyful Learning Journal

PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA HASIL BELAJAR TATA RIAS FANTASI DI SMKN 1 BUDURAN SIDOARJO

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 4, No. 2, pp , May 2015

Penerapan Model Pembelajaran Aktif Tipe Guided Teaching

Vicka Dwi Ratna Denyta Mahasiswa S-1 Pendidikan Tata Rias Jurusan PKK Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR PROPORSI TUBUH MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN DRILL KELAS X BUSANA 2 SMKN 3 BLITAR

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing disertai diskusi dalam Pembelajaran Fisika Kelas VII di SMP

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2 No. 3 pp September 2013

PENGGUNAAN PERANGKAT PELATIHAN PADA PELATIHAN TATA RIAS WAJAH DAN PENATAAN JILBAB BAGI SANTRIWATI PANTI ASUHAN YATIM

PELATIHAN KETERAMPILAN PERAWATAN KULIT WAJAH KERING BAGI REMAJA PUTRI KARANG TARUNA DESA BANJAR KEMUNING KECAMATAN SEDATI SIDOARJO

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan subyek didasarkan pada pertimbangan tertentu, yaitu kelas yang

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 3, No. 03, pp , September 2014

PENGARUH MAKE UP KOREKTIF TERHADAP HASIL RIASAN PADA WAJAH BULAT DAN MATA SIPIT

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 04 No. 03, September 2015, ISSN:

III. METODOLOGI PENELITIAN. memiliki kemampuan kognitif heterogen, sehingga dipilih teknik purposive sampling

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE LATIHAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 009 AIR EMAS KECAMATAN UKUI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA N 2 Metro dengan kelas X yang berjumlah 8

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan subyek penelitian dilakukan berdasarkan pertimbangan kelas yang

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 3 PASAMAN. Oleh

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BOGA DAN BUSANA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

THE USE OF POSITIVE NEGATIVE CARDS TO INCREASE LEARNING ACHIEVEMENT OF INTEGERS FOR FOURTH GRADE STUDENTS

PENGARUH PENGGUNAAN JENIS ALAT PENGGULUNG TERHADAP HASIL PENGERITINGAN RAMBUT DESAIN ANTARA ROTTO DAN MAGIC ROLLER

Afif Yuli Candra Prasetya dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini pengambilan subyek didasarkan pada pertimbangan kelas yang

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION (LSQ) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IIS SMAN 16 PADANG Oleh:

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri I Bandar Sribhawono

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG

Joyful Learning Journal

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

Amelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32

e-journal. Volume 02 Nomor 03 Tahun 2013, edisi yudisium periode Oktober 2013, hal 1-7

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DENGAN CUTTING ENGINE

JURNAL. Oleh. Naelal Ngiza NIM

Rahman et al., Penerapan Model Pembelajaran Peta Konsep Pohon Jaringan... 1

Penulis 1 : Fathimah Nur Zahroh ( ) Penulis 2 : Dr. Endang Mulyatiningsih Abstrak

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA N 2 Metro dengan kelas X yang berjumlah 8

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING TIPE ROLE REVERSAL QUESTION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 14 MUARA PANAS

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan pembelajaran. Mambaul Ulum Simorejo yang berjumlah 22 siswa.

Atika Maulyta Ari Wibowo, M.Pd Universitas PGRI Yogyakarta

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan subyek penelitian didasarkan pada pertimbangan kelas yang memiliki

Unesa Journal Of Chemical Education ISSN: Vol. 3, No. 3, pp , September 2014

e-journal. Volume 02 Nomor 03 Tahun 2013, edisi yudisium periode Oktober 2013, hal 50-55

KETERAMPILAN MERIAS WAJAH CANTIK (FANCY MAKE UP) MELALUI PELATIHAN DI KECAMATAN JOMBANG KABUPATEN JEMBER

PENERAPAN PROBLEM SOLVING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP N 1 BANGUNTAPAN

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

e-journal. Volume 06 Nomor 03 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Agustus 2017, Hal 57-62

e- Journal. Volume 03 Nomer 01 Tahun 2014, Edisi Yudisium Periode Februari 2014, hal

Cici Wijayanti*) Purwati Kuswarini Suprapto*) Faculty of Educational Science and Teacher s Training Siliwangi University ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

Dita Ningtias, Ridwan Joharmawan, Yahmin Universitas Negeri Malang

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Semmel, dan Semmel (1974) 4-D yang meliputi kegiatan pendefinisian

KETERAMPILAN MEMBUAT HAIR ORNAMENT MELALUI PELATIHAN BAGI REMAJA DI PANTI ASUHAN KHADIJAH 1 SURABAYA

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DI SMP ARTIKEL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif pada penelitian ini adalah untuk menganalisis data aktivitas

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH METODE RESITASI BERMEDIA KOKORU TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BENTUK GEOMETRI ANAK KELOMPOK B

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, 1-5 ISSN:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DISKUSI TIGA LAPIS PADA KONSEP KINGDOM PLANTAE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENATAAN SANGGUL MODIFIKASI CIWIDEY DI SMK NEGERI 1 SOOKO MOJOKERTO

Pendahuluan. Keywords: Scramble, time token, motivation learning, learning outcomes.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Keterampilan Proses,, Media Lingkungan,, Metode Eksperimen, Pembelajaran IPA. Abstract

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

Kata kunci: Metode Simulasi, Motivasi Belajar, dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 2 Tahun 2014

Hildya Mulya Dewi S1 Pendidikan Tata Rias, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

BAB III METODE PENELITIAN

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Pada Siswa Kelas V SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN FISIKA MATERI KALOR TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA

INFLUENCE LEARNING METHOD OF CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TO STUDENT S ANALYSIS ABILITY ON MULTICULTURAL SOCIETY CONCEPTION

III. METODOLOGI PENELITIAN. Kelas XI IPA tahun ajaran 2012/2013 di MAN 1 Bandar Lampung terdapat 4 kelas.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Kelas XI IPA tahun ajaran 2012/2013 di MAN 1 Bandar Lampung terdapat 4 kelas.

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 03, September 2016, ISSN:

KETERAMPILAN MERONCE MELATI MELALUI PELATIHAN DI SMK NEGERI 1 SOOKO MOJOKERTO

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BODY MASSAGE BAGI SISWA KELAS XI TATA KECANTIKAN RAMBUT SMK NEGERI 1 SOOKO MOJOKERTO MELALUI PELATIHAN

Transkripsi:

PENGUASAAN KETERAMPILAN PEMANGKASAN RAMBUT GRADUASI MELALUI PELATIHAN BAGI SANTRIWATI DI PANTI ASUHAN AL HIDAYAH DRIYOREJO GRESIK Ayu Mustika Sari Program Studi S1 Pendidikan Tata Rias Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya ayumustika92@yahoo.com Suhartiningsih Dosen Program Studi S1 Pendidikan Tata Rias Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya suhartiningsih1957@yahoo.com Abstrak: Keterampilan pemangkasan rambut adalah suatu tindakan untuk mengurangi panjang rambut semula dengan teknik tertentu sesuai dengan bentuk wajah, jenis rambut, perawakan dan kepribadian seseorang, sehingga menghasilkan model pemangkasan yang diinginkan. Pelatihan ini dilaksanakan di Panti Asuhan Al Hidayah Driyorejo Gresik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) keterlaksanaan pelatihan pemangkasan rambut graduasi, 2) mengetahui aktivitas peserta pelatihan, 3) mengetahui hasil pelatihan pemangkasan rambut graduasi, 4) mengetahui respon peserta pelatihan santriwati panti asuhan Al Hidayah Driyorejo Gresik. Jenis penelitian ini adalah pra eksperimen dengan dengan desain one shot case study. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi,tes keterampilan dan angket. Teknik analisis data menggunakan rumus mean dan pesentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlaksanaan pelatihan pemangkasan rambut graduasi diperoleh rata-rata 3,75 dengan kategori sangat baik. Aktivitas peserta pelatihan diperoleh 96% dengan kategori sangat baik. Nilai hasil pelatihan pemangkasan rambut adalah 84,9. Respon hasil peserta setelah mengikuti keterampilan pemangkasan rambut graduasi mendapat skor 90% dengan kategori sangat baik. Kata kunci: Pelatihan, Pemangkasan Rambut Graduasi Abstract: Hair trimming skills is an action to reduce the length of the original hair with a particular technique according to face shape, hair type, stature and personality of a person, resulting in a model of the desired pruning. The training took place at the Orphanage Al Hidayah Driyorejo Gresik. The purpose of this study was to determine: 1) realization hairdressing training graduation, 2) determine the activities of the trainees, 3) knowing the results hairdressing training graduation, 4) evaluate the response trainees santriwati orphanage Al Hidayah Driyorejo Gresik. The research is a pre-experimental design with one shot case study. Methods of data collection using the method of observation, skill tests and questionnaires. Data were analyzed using mean and pesentase formula. The results showed that the enforceability of hairdressing training graduations gained an average of 3.75 with a very good category. Activities trainee gained 96% with very good category. Value hairdressing training result is 84.9. The response of participants results after following graduation hair trimming skills got a score of 90% with a very good category. Keywords: Training, Hair Trimming Graduation PENDAHULUAN Pemangkasan rambut adalah suatu tindakan untuk mengurangi panjang rambut semula dengan teknik tertentu sesuai dengan bentuk wajah, jenis rambut, perawakan dan kepribadian seseorang, sehingga menghasilkan model pemangkasan yang diinginkan (Rostamalis : 279). Pemangkasan rambut atau pengguntingan rambut, merupakan satu tahap yang amat penting dalam penataan rambut secara keseluruhan(harahap,2008:72).sehingga pemangkasan rambut adalah suatu tindakan untuk mengurangi panjang rambut semula dengan teknik tertentu sesuai dengan bentuk wajah, jenis rambut, perawakan dan kepribadian seseorang yang menghasilkan model pemangkasan yang diinginkan dan termasuk kedalam proses penataan rambut. Tujuan dari pemangkasan ini adalah mengurangi panjang rambut, merapikan rambut, merubah penampilan serta mengikuti mode yang telah berkembang. Pola pemangkasan rambut selalu berkembang untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Terdapat beberapa model pemangkasan rambut diantaranya model pemngkasan rambut solid, layer dan graduasi. Hasil survey metode wawancara menunjukkan gambar 134

pemangkasan rambut kepada warga yang belum pernah mendapatkan pelatihan pemangkasan rambut. Dapat diketahui bila kebutuhan warga Perumahan Griya Kencana Driyorejo Gresik, pada hari selasa 20 Oktober 2015 dengan 30 responden, 14 responden menyukai pemangkasan rambut graduasi, 11 diantaranya menyukai pemangkasan rambut layer dan 5 diantaranya menyukai pemangkasan rambut solid. Dari 14 responden yang menyukai pemangkasan rambut graduasi. Terdapat 6 responden yang menyukai pola pemangkasan naik 5 responden menyukai pola pemangkasan turun, 2 responden menyukai pola pemangkasan datar dan 1 reponden menyukai pola pemangkasan lingkar. Sehingga teknik pemangkasan rambut graduasi paling banyak diminati sebanyak 14 responden,dengan pola pemangkasan naik sebanyak 6 responden. Maka keterampilan yang akan dilakukan di panti asuhan Al-Hidayah ini menggunakan teknik pemangkasan rambut graduasi dengan pola pemangkasan naik. Pelatihan menurut Dessler, Gary (2009), adalah salah satu usaha dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia dalam dunia kerja. Pelatihan menurut Simanjutak Payaman (2005), adalah bagian dari investasi SDM untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan kerja. Pelatihan menurut Wibowo (2011:442) adalah pelatihan melibatkan sumber daya manusia untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan pembelajaran sehingga mereka akan segera dapat menggunakannya dalam pekerjaan. Pelatihan menurut Strauss dan Syaless di dalam Notoatmojo (2008) berarti mengubah pola perilaku, karena dengan pelatihan maka akhirnya akan menimbulkan perubahan perilaku. Sedangkan pelatihan menurut Simamora (2004) di dalam Indah Puji Hartatik (2014), pelatihan (training) merupakan proses pembelajarran yang melibatkan perolehan keahlian,konsep,peraturan/sikap untuk meningkatkan kinerja tenaga kerja. Melalui pelatihan masyarakat bukan hanya berkesempatan untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan saja, tetapi juga dapat mengmbangkan bakat atau keahlian yang dimiliki oleh masing-masing individu. Hal ini bertujuan agar masyarakat dapat menghadapi tuntutan usaha yang dapat berubah setiap waktu akibat lingkungan kerja yang yang disebabkan oleh perkembangan jaman yang semakin maju. Sebagai penunjang dalam pelatihan perlu adanya landasan psikologi yang mana landasan psikologimenitik beratkan pada demonstrasi yang memberikan pelatihan secara lengkap. Berdasarkan profil panti asuhan Al-Hidayah yang teletak di perumahan griya kencana blok IP 52 dan IIK 86 Mojosarirejo Driyorejo Gresik. Jumlah anak yatim di panti asuhan Al-Hidayah berjumlah 45 anak, 28 anak jenjang pendidikan sekolah dasar, 11 anak sekolah menengah pertama serta 6 anak jenjang sekolah menengah atas dan sederajat. Berdasarkan hasil observasi dengan pengelola yayasan, hanya membiayai anak yatim jenjang sekolah menengah yang sederajat. Anak yang telah lulus pada jenjang sekolah menengah atas yang sederajat tersebut bekerja dengan presentase 98% dan hanya 2% yang melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi. Anak yang bekerja kebayakan memilih bidang pekerjaan sebagai buruh pabrik, kasir dan sebagai penjaga toko. Keterampilan pemangkasan rambut ini memberi pilihan lain kepada santriwati untuk berwirausaha. Menurut Hayes-Roth (dalam Sutrisno,2009) mendefinisikan keterampilan sebagai keberadaan dari pengetahuan tentang suatu lingkungan tertentu, pemahaman terhadap masalah yang timbul dari lingkungan tersebut dan keterampilan untuk memecahkan masalah tersebut. Menurut Yudha dan Rudhayanto (2005:7), keterampilan adalah kemampuan anak dalam melakukan berbagai aktivitas seperti motorik,berbahasa,sosial-emosional, kognitif dan afektif (nilai-nilai). Menurut Dunnette (dalam Iverson,2001:72) pengertian keterampilan adalah kapasitas yang dibutuhkan untuk melaksanakan beberapa tugas yang merupakan pengembangan dari hasil trainning dan pengalaman yang didapat Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa keterampilan adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk mempu menggunakan akal, pikiran, ide dan kreatifitasnya dalam mengerjakan dan menyelesaikan, mengubah ataupun membuat sesuatu menjadi lebih bermakna sehingga menghasilkan sebuah nilai dari pekerjaan tersebut. Keterampilan pemangkasan rambut graduasi di lingkungan panti asuhan Al-Hidayah dengan sasaran utama anak-anak panti asuhan sebanyak 20 peserta, 11 peserta masih menempuh jenjang pendidikan sekolah menengah pertama, 6 peserta menempuh sekolah menengah atas yang sederajat serta 3 peserta yang merupakan alumni. Sehingga dengan menetapkan sasaran anak panti asuhan yang mengikuti pelatihan diharapkan tujuan pelatihan tercapai. Sehingga penelitian ini berjudul Penguasaan Keterampilan Pemangkasan Rambut Graduasi Melalui Pelatihan Bagi Santriwati Di Panti Asuhan Al-Hidayah Driyorejo Gresik. Batasan yang ada dalam penelitian ini dimaksudkan agar ruang lingkup dalam penyajian pembahasan permasalahan tidak menyimpang, tidak terlalu luas dan lebih terarah bagi tujuan penelitian, sehingga tidak menimbulkan tafsiran yang berbeda dengan tafsiran peneliti. Batasan masalah penelitian sebgai berikut: 1. Keterampilan di panti asuhan Al-Hidayah Driyorejo Gresik dengan materi tentang pemangkasan rambut graduasi dengan pola pemangkasan naik. 2. Anak yatim di panti asuhan Al-Hidayah Driyorejo Gresik dengan rentang usia antara 15-22 tahun sebanyak 20 peserta. 3. Keterampilan yang diberikan dengan kegiatan inti yang berupa keterampilan. Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana keterlaksanaan pelatihan Panti Asuhan Al-Hidayah Driyorejo Gresik? 135

2. Bagaimana aktivitas peserta pelatihan pemangkasan rambut graduasi di Panti Asuhan Al-Hidayah Driyorejo Gresik? 3. Bagaimanakah hasil penguasaan keterampilan Panti Asuhan Al-Hidayah Driyorejo Gresik? 4. Bagaimana respon peserta pelatihan setelah mengikuti keterampilan pemangkasan rambut graduasi di Panti Asuhan Driyorejo Gresik? Maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini,yaitu: 1. Mengetahui keterlaksanaan pelatihan Panti Asuhan Al-Hidayah Driyorejo Gresik. 2. Mengetahui aktivitas peserta pelatihan pemangkasan rambut graduasi di Panti Asuhan Al-Hidayah Driyorejo Gresik. 3. Mengetahui hasil pelatihan pemangkasan rambut graduasi bagi santriwati di Panti Asuhan Al-Hidayah Driyorejo Gresik. 4. Mengetahui respon peserta pelatihan setelah mengikuti keterampilan pemangkasan rambut graduasi di Panti Asuhan Driyorejo Gresik. METODE Jenis penelitian ini adalah pra eksperimen dengan desain one shot case study. Penelitian ini dilaksanakan dengan memberi materi dan hand out pemangkasan rambut graduasi, lalu diberikan keterampilan pemangkasan rambut graduasi yang kemudian diikuti secara langsung oleh peserta yang selanjutnya diobservasi hasil kinerja peserta pelatihan. Penelitian ini dilaksanakan di Martin Salon yang berjarak 150 meter dari Panti Asuhan Al-Hidayah Driyorejo Gresik. Tempat yang dipilih merupakan fasilitas yang menunjang kegiatan keterampilan selama pelatihan. Penelitian tersebut dilaksanakan pada bulan September 2016. Untuk kegiatan pelatihan pemangkasan rambut dilaksanakan pada hari sabtu dan minggu agar tidak mengganggu kegiatan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi,untuk mengamati pelaksanaan kegiatan yang diamati oleh empat mahasiswa yang telah lulus mata kuliah pemangkasan rambut. Metode tes keterampilan yang dilakukan setelah pemberian keterampilan. Metode angket untuk mengetahui respon peserta. Kegiatan pelatihan diperlukan alat untuk pengambilan data yang biasa disebut dengan instrumen penelitian. Instrumen ini divalidasi oleh dua dosen penguji dan dosen pembimbing, yang sudah melalui perbaikan terutama pada bagian sistematika kegiatan dan skor peserta pelatihan. Jenis instrumen penilaian yang sama dengan metodenya adalah kisi kisi keterampilan, angket/kuesioner, check list, pedoman wawancara, pedoman pengamatan (Arikunto,2010:54). Instrumen penelitian meliputi lembar observasi keterlaksanaan pelatihan pemangkasan rambut graduasi,lembar observasi aktivitas peserta pelatihan, lembar tes penilaian psikomotorik peserta pelatihan dan lembar angket respon peserta pelatihan. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil observasi keterlaksanaan pelatihan keterampilan pemangkasan rambut graduasi menggunakan metode demonstrasi dengan media handout yang dinilai oleh empat observer mahasiswa dibidang tata rias yang sudah lulus mata kuliah pemangkasan rambut. Berikut ini adalah diagram penyajian data hasil keterlaksanaan pelatihan 4,5 4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0 Rata-Rata Keterlaksanaan Pelatihan Diagram 4.1: Hasil Keterlaksanaan Pelatihan Diagram 4.1 menunjukkan bahwa aspek 1 pemateri mempersiapkan tempat dan perangkat keterampilan untuk kegiatan dengan skor 3,5. Aspek 2 pemateri mempersiapkan peserta dengan mendata peserta pelatihan dengan skor 3,5. Aspek 3 pemateri membagikan hand out kepada peserta dengan skor 3,75. Aspek 4 pemateri menyampaikan tujuan dan menyajikan materi pemangkasan rambut mendapat skor rata-rata 3,75 dengan kategori sangat baik. Aspek 5 pemateri mendemonstrasikan langkah-langkah pemangkasan rambut graduasi, mendapat skor 3,5 dengan kategori sangat baik. Aspek 6, pemateri memberi waktu kepada peserta pelatihan untuk sesi tanya jawab mendapat sor 4,0 dengan kategori sangat baik. Aspek 7 pemateri mengevaluasi hasil praktek dengan mendiskusikan kesulitan-kesulitan yang dialami peserta saat melakukan pemangkasan rambut graduasi mendapatkan skor 4 dengan kategori sangat baik. Aspek 8 pemateri memberi kesimpulan dan penutupan kegiatan pelatihan pemangkasan rambut graduasi mendapatkan skor 4 dengan kategori sangat baik. Rata-rata aspek keterlaksanaan pelatihan mendapat nilai rata-rata 3,7 dengan kategori sangat baik karena pada pelaksanaan pelatihan media handout yang ada telah memudahkan pemahaman siswa tentang 136

materi yang disampaikan pelatih. Metode demonstrasi yang digunakan oleh pelatih juga mendukung pemahaman peserta lebih baik lagi, hal ini sesuai dengan tujuan metode demonstrasi menurut Syaiful (2008:210) yaitu membuat proses peneriamaan peserta pelatihan terjadi secara mendalam sehingga akan membentuk pengertian yang sempurna. Waktu keterlaksanaan pelatihan selama empat hari juga menunjang pemahaman peserta dalam megikuti kegiatan pelatihan. Hari pertama dengan kegiatan menyampaikan tujuan penelitian,menyajikan materi, serta metode demonstrasi yang disampaikan pelatih dan diikuti oleh peserta. Hari kedua mengulang metode demonstrasi pemangkasan dengan panduan handout dan dibimbing oleh pelatih. Hari ketiga melakukan pemangkasan rambut yang dibimbing pelatih tanpa menggunakan handout. Hari keempat para peserta melakukan proses pemangkasan secara mandiri dan dinilai hasilnya. Pada saat pelatihan ada kendala yang muncul diantaranya adalah pelatih kurang jelas dalam menjelaskan tujuan pelatihan di hari pertama, sehingga peserta masih sering bertanya di hari kedua, dan ketika pelatih mendemonstrasikan tentang hal yang harus diperhatikan sebelum memulai proses pemangkasan peserta masih awam akan istilah yang ada dalam pemangkasan sehingga perlu diulang sampai benar benar memahami. Kendala tersebut dapat diatasi diatasi di hari kedua dan ketiga saat praktik pemangkasan rambut bersama pelatih. 2. Hasil Aktivitas Peserta Pelatihan 101% 99% 98% 97% 96% 95% 94% 93% 92% Hasil Aktivitas Peserta Pelatihan Persiapan Pelaksanaan Proses pemangkasan mendapatkan skor dengan kategori sangat baik. Aspek 2 adalah kegiatan pelaksanaan keterampilan yang meliputi, peserta memperhatikan penjelasan materi dan saat demonstrasi langkah kerja. Peserta memahami handout, aktif bertanya apabila mengalami kesulitan,aktif menanggapi setiap pertanyaan serta antusias melakukan praktek pemangkasan rambut. Mendapatkan rata-rata skor 95% dengan kategori sangat baik. Aspek 3 merupakan aspek proses pada saat peserta melakukan pemangkasan rambut yang meliputi parting rambut, posisi kepala client yang akan dipangkas,natural distribution, derajat pengangkatan 15 0-60 0, posisi jari tangan paralel to the parting, peserta melakukan pemangkasan rambut dengan benar sesuai dengan panduan handout. Mendapatkan skor 95% dengan kategori sangat baik. Rata-rata aspek aktivitas peserta pelatihan mendapat presentase 96% dengan kategori sangat baik, hal ini dikarenakan peserta pelatihan sebagai subyek penelitian telah dipilih dengan rentang usia 15-22 tahun sehingga peserta dapat mengikuti kegiatan pelatihan dengan baik dan antusias. Waktu keterlaksanaan pelatihan pemangkasan rambut selama empat hari juga menunjang para peserta pelatihan untuk terus mengulang materi hari pertama dan mengaplikasikannya secara langsung pada hari kedua dan ketiga. Sehingga aspek aktivitas peserta palatihan mendapat presentase 96% dengan kategori sangat baik Pada saat kegiatan pelatihan terjadi kendala dimana peserta masih awam dengan beberapa istilah yang ada di pemangkasan rambut graduasi sehingga pada saat demonstrasi beberapa peserta pelatihan ada yang kurang mengerti. Hal ini dapat diatasi dengan mengulangi sedikit materi yang awam bagi peserta di hari berikutnya dengan metode demonstrasi. 3. Hasil Keterampilan Pemangkasan Rambut Graduasi Data hasil pelatihan pemangkasan rambut graduasi digunakan untuk mengukur keberhasilan pelatihan yang dilaksanakan. Standart yang digunakan untuk menilai hasil memangkas rambut secara individual adalah nilai KKM > 75 dan secara klasikal nilai standart KKM 75%. Data hasil memangkas rambut dapat dilihat pada diagram berikut. Aspek Yang Diamati Diagram 4.2 Aktivitas Peserta Pelatihan Diagram 4.2 menunjukkan bahwa Aspek 1 adalah kegiatan persiapan yang meliputi peserta menjaga kebersihan area kerja, peserta menyiapkan alat dan bahan yang sudah disediakan, peserta memasangkan handuk dan cape pada client dan peserta membasahi rambut client untuk memudahkan proses 137

Hasil Ketuntasan Individual Hasil Respon Peserta Pelatihan 20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 Tuntas Tidak Tuntas 105% 95% 90% 85% 80% 75% Diagram 4.3 Hasil Ketuntasan Individual Diagram 4.3 menunjukkan bahwa dari 20 peserta pelatihan terdapat 2 peserta dengan nilai praktik <75 sehingga dinyatakan tidak tuntas, 18 peserta dengan skor > 75 dinyatakan tuntas. 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% Hasil Ketuntasan Klasikal 0% Tuntas Tidak Tuntas Diagram 4.4 : Hasil ketuntasan Klasikal Diagram 4.4 menunjukkan bahwa presentase ketuntasan klasikal dari kelas dalam pelatihan ini mencapai 90% dari standar KKM klasikal 75%,sehingga pelatihan dinyatakan berhasil. Hasil Respon Peserta Pelatihan 4. Hasil respon peserta pelatihan diperoleh dari angket yang berisi 7 pernyataan dan diisi berdasarkan pendapat pribadi peserta pelatihan,data dapat dilihat pada diagram berikut. Diagram 4.5 Hasil Respon Peserta Pelatihan Diagram 4.5 menunjukkan bahwa ketujuh aspek pernyataan pada angket yang diisi sesuai dengan pendapat diri peserta memperoleh presentase 90%dengan kategori sangat baik. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta Dessler,Gary.2004. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kesembilan Jilid 1. Jakarta: Indeks. Harahap,.2008. Tata Kecantikan Rambut Tingkat Trampil. Depok:Meutia Cipta Sarana. Rostamalis.2009. Tata Kecantikan Rambut. Macan Jaya Cemerlang,Klaten. Rahmanto.dkk.2005.Modul Current Ladies Cutting. Jakarta:PHD Hair Institute. Rostamalis.2009. Tata Kecantikan Rambut. Macan Jaya Cemerlang,Klaten Simanjutak, Payman J. 2005. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sutrisno,Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Simamora,Henry.1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. 138