4 POTENSI PEMANFAATAN SUSU KUDA SUMBA

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Susu telah dikenal sebagai bahan makanan yang bernilai gizi tinggi, mudah

BAB I PENDAHULUAN. yang strategis karena selain hasil daging dan bantuan tenaganya, ternyata ada

6 FRAKSINASI DAN ISOLASI PROTEIN WHEY SUSU KUDA SUMBA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian. peternakan skala besar saja, namun peternakan skala kecil atau tradisional pun

BAB I PENDAHULUAN. baik sekali untuk diminum. Hasil olahan susu bisa juga berbentuk mentega, keju,

TINJAUAN PUSTAKA. manusia sebagai sumber penghasil daging, susu, tenaga kerja dan kebutuhan manusia

IV. MACAM DAN SUMBER PANGAN ASAL TERNAK

Food SUSU SUSU. Mitos. Minum BISA PACU TINGGI BADAN? Susu BISA GANTIKAN. for Kids. Makanan Utama? pada Bumil. Edisi 6 Juni Vol

I. PENDAHULUAN. peternakan pun meningkat. Produk peternakan yang dimanfaatkan

TINJAUAN PUSTAKA. Lemak (%)

ANALISIS FINANSIAL USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH (Studi Kasus Peternakan HMB Agro, Desa Sukajaya Kecamatan Taman Sari Kabupaten Bogor)

5 KAJIAN KOMPOSISI KIMIAWI SUSU KUDA SUMBA

LAPORAN ANALISIS RISIKO PEMASUKAN SAPI BIBIT BALI YANG DIKIRIM DARI LOMBOK- NTB KE MAKASSAR TERHADAP PENYAKIT ANTHRAKS

MATERI DAN METODE P1U4 P1U1 P1U2 P1U3 P2U1 P2U2 P2U3 P2U4. Gambar 1. Kambing Peranaka n Etawah yang Diguna ka n dalam Penelitian

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PETERNAK EVALUASI KUALITAS KIMIA SUSU KUDA LIAR SUMBAWA PADA UMUR YANG BERBEDA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RINGKASAN PENDAHULUAN

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL

MENGELOLA KOMPOSISI AIR SUSU

KETAHANAN SUSU KUDA SUMBAWA YANG DISIMPAN PADA SUHU RUANG DITINJAU DARI TOTAL ASAM, UJI DIDIH DAN UJI WARNA SKRIPSI. Oleh : Noer Syaiful Hakim

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN DALAM SUHU BEKU TERHADAP KADAR PROTEIN,KADAR LEMAK DAN KADAR ASAM LAKTAT SUSU KAMBING PERANAKAN ETTAWA (PE)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Usaha sektor peternakan merupakan bidang usaha yang memberikan

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging sapi setiap tahun selalu meningkat, sementara itu pemenuhan

Kualitas dan Potensi Dadih Sebagai Tambahan Pendapatan Peternak Kerbau di Kabupaten Kerinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman dengan kemajuan teknologi membawa pengaruh pada

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2016 sampai dengan 6

BAB I PENDAHULUAN. Potensi kekayaan alam yang dimiliki Indonesia sangatlah berlimpah, mulai

BAB I PENDAHULUAN. Susu merupakan minuman sumber protein yang diperoleh dari hasil

I. PENDAHULUAN. kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia.

I. PENDAHULUAN. mengandung sejumlah mikroba yang bermanfaat, serta memiliki rasa dan bau

RINGKASAN. Kata kunci : Cacing nematoda, Kuda, Prevalensi, Kecamatan Moyo Hilir, Uji apung. SUMMARY

BAB I PENDAHULUAN. media pertumbuhan mikroorganisme. Daging (segar) juga mengandung enzim-enzim

ANALISIS PENDAPATAN USAHATERNAK SAPI PERAH (Studi Kasus di Perusahaan X, Desa Cibeureum Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor) SKRIPSI SHCYNTALIA HERTIKA

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Tenaga Kerja Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Lapangan Pekerjaan Tahun 2011

PERFORMA KUDA DELMAN SEBAGAI ALAT TRANSPORTASI DI KOTA BOGOR SKRIPSI ANGGA

HASIL DAN PEMBAHASAN. (BBPTU-HPT) Baturraden merupakan pusat pembibitan sapi perah nasional yang

BAB I PENDAHULUAN. dan telah lama dimanfaatkan sebagai sumber protein yang cukup penting bagi

TINJAUAN PUSTAKA Sifat Umum Susu

KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Usaha Ternak Sapi Perah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Hubungan Antara Umur dan Bobot Badan...Firdha Cryptana Morga

BAB I PENDAHULUAN. Susu merupakan salah satu sumber protein yang baik dikonsumsi oleh

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2012 TENTANG ALAT DAN MESIN PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. penting pembangunan. Sehingga pada tanggal 11 Juni 2005 pemerintah pusat

II. TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Pengaruh Daun Katuk (Sauropus androgynus) Sebagai Galaktogogue M. Josephine Budhiniarti, Pembimbing : Winsa Husin, dr, MSc, Mkes.

MATERI DAN METODE. Materi

ANALISIS HASIL USAHA TERNAK SAPI DESA SRIGADING. seperti (kandang, peralatan, bibit, perawatan, pakan, pengobatan, dan tenaga

HASIL DAN PEMBAHASAN Produksi Susu

MATERI DAN METODE. Metode

PENDAHULUAN. Keberhasilan usaha ternak sapi bergantung pada tiga unsur yaitu bibit, pakan, dan

BAB I PENDAHULUAN. kecil. Pengelolaan sapi perah rakyat pada kenyataannya masih bersifat tradisional.

Evaluasi Kualitas Produk Dadih Dalam Bentuk Bubuk Yang Dikeringkan Dengan Sinar Matahari Dan Oven

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Peranakan Ettawa (PE) merupakan hasil perkawinan antara kambing

HASIL DAN PEMBAHASAN. Keadaan Umum Lokasi Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laktasi atau mendekati kering kandang (Ramelan, 2001). Produksi susu sapi perah

BAB I PENDAHULUAN. mamalia seperti sapi, kambing, unta, maupun hewan menyusui lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan susu dengan bantuan mikroba untuk menghasilkan berbagai produk

I. PENDAHULUAN. Permintaan masyarakat terhadap sumber protein hewani seperti daging, susu, dan

disusun oleh: Willyan Djaja

PENDAHULUAN. produksi yang dihasilkan oleh peternak rakyat rendah. Peternakan dan Kesehatan Hewan (2012), produksi susu dalam negeri hanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I PENDAHULUAN. Gambar 1. Grafik Perkembangan Produksi Susu Provinsi Jawa Barat Tahun (Ton) Sumber: Direktorat Jendral Peternakan, 2010

BAB I PENDAHULUAN. diperlukannya diversifikasi makanan dan minuman. Hal tersebut dilakukan untuk

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Laju permintaan daging sapi di Indonesia terus meningkat seiring

I. PENDAHULUAN. banyak dan menyebar rata di seluruh daerah Indonesia. Sayang, ayam yang besar

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian pedesaan di Kabupaten Bima. Sebagian besar petani peternak

JURNAL INFO ISSN : TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK MENCUKUPI KONTINUITAS KEBUTUHAN PAKAN DI KTT MURIA SARI

II TINJAUAN PUSTAKA. Juni 2010] 6 Masalah Gizi, Pengetahuan Masyarakat Semakin Memprihatinkan. [10

disusun oleh: Willyan Djaja

I. PENDAHULUAN. sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia.

PENDAHULUAN. atau kuda Sandelwood Pony, hasil perkawinan silang kuda poni lokal (grading

BAB I PENDAHULUAN. dan penyediaan energi bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi secara optimal.

JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya ISSN Volume 14, Nomor 1, Juni 2016

BAB III MATERI DAN METODE. dengan kuantitas berbeda dilaksanakan di kandang Laboratorium Produksi Ternak

PROGRAM AKSI PERBIBITAN DAN TRADISI LOKAL DALAM PENGELOLAAN TERNAK KERBAU DI KABUPATEN SUMBAWA, NUSA TENGGARA BARAT

MATERI DAN METODE. Materi

TUGAS AKHIR KULIAH LINGKUNGAN BISNIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki ciri-ciri fisik antara lain warna hitam berbelang putih, ekor dan kaki

Kualitas Susu Kambing Peranakan Etawah Post-Thawing Ditinjau dari Waktu Reduktase dan Angka Katalase

HUBUNGAN ANTARA VOLUME AMBING, LAMA MASSAGE DAN LAMA PEMERAHAN TERHADAP PRODUKSI SUSU KAMBING PERANAKAN ETTAWA SKRIPSI.

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur

BAB I PENDAHULUAN. dan mineral yang tinggi dan sangat penting bagi manusia, baik dalam bentuk segar

BAB I PENDAHULUAN. 2012). Sapi berasal dari famili Bovida, seperti halnya bison, banteng, kerbau

PENDAHULUAN. Hasil sensus ternak 1 Mei tahun 2013 menunjukkan bahwa populasi ternak

MENGAPA IBU HARUS MEMBERIKAN ASI SAJA KEPADA BAYI

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. laktasi 2 sebanyak 100 ekor, laktasi 3 sebanyak 50 ekor, dan laktasi 4 sebanyak 40

BAB I PENDAHULUAN. Susu merupakan salah satu produk peternakan yang berperan dalam

PENDAHULUAN. pangan hewani. Sapi perah merupakan salah satu penghasil pangan hewani, yang

2 TINJAUAN PUSTAKA Kuda Sumba

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian berlangsung mulai tanggal 23 Juli 2011 sampai dengan 23 Agustus

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Ketahanan Susu Kambing Peranakan Ettawah Post-Thawing pada Penyimpanan Lemari Es Ditinjau dari Uji Didih dan Alkohol

PENDAHULUAN. Latar Belakang. subsektor peternakan. Suatu negara dapat dikatakan sistem

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Susu merupakan salah satu bahan pangan yang penting bagi pemenuhan

Transkripsi:

17 4 POTENSI PEMANFAATAN SUSU KUDA SUMBA Abstract Mare's milk has long been used as a healthy drink and has a therapeutic effect. In Indonesia, sumbawa mare s milk has been used as a nutritious drink and has an antimicrobial effect against some pathogenic bacteria. Sumba horse has some similarities with the sumbawa horse. The aim of this study was to assess the potential of utilization of sumba mares milk associated with horse care system maintenance, the condition of the area and population of sumba horse. The study was conducted through field observation and collection of data about the population of horses, horse care system (maintenance) and the empirical experience on the use of sumba horse milk. Maintenance system and horse population in large numbers on the island of Sumba, be a good indication of the utilization of mares milk as a nutritious food source. Sumba mare s milk can also be a new revenue source as a food that improves the economy of the community. Based on the observation, it can be conclude that sumba horse has a great potential in producing mares milk Keyword: sumba, horse, milk Abstrak Pemanfaatan susu kuda telah lama dilakukan oleh masyarakat Sumbawa sebagai minuman kesehatan karena memiliki efek terapeutis. Kuda sumba adalah kuda asli Indonesia dan diketahui memiliki beberapa persamaan dengan kuda sumbawa namun belum pernah dilakukan penelitian tentang susu kuda sumba sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengkaji potensi pengembangan susu kuda sumba dari aspek wilayah, sistem pemeliharaan dan populasi kuda yang ada di Pulau Sumba. Penelitian dilakukan melalui observasi berupa pengamatan lapangan dan pengumpulan data mengenai populasi kuda, sistem pemeliharaan kuda dan pengalaman empirik masyarakat tentang khasiat susu kuda sumba. Sistem pemeliharaan dan tingginya populasi ternak kuda sumba yang ada di Pulau Sumba menjadi indikasi yang baik dalam pemanfaatan susu kuda sebagai salah satu sumber protein hewani untuk masyarakat. Susu kuda dapat juga menjadi sumber pendapatan baru sebagai bahan makanan yang dapat dijual untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Berdasarkan hasil observasi dapat disimpulkan bahwa kuda sumba memiliki potensi yang besar dalam memproduksi susu kuda. Kata kunci: sumba, kuda, susu

18 Pendahuluan Susu kuda telah lama dimanfaatkan manusia sebagai minuman kesehatan karena memiliki efek terapeutis, seperti penderita gangguan pencernaan dan penyakit kardiovaskuler (Uniacle et al. 2010). Di Indonesia pemanfaatan susu kuda juga telah lama dilakukan oleh masyarakat sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Susu kuda sumbawa dapat disimpan pada suhu kamar sampai beberapa bulan karena terjadi proses fermentasi. Penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti di Indonesia tentang khasiat susu kuda sumbawa, diantaranya oleh Hermawati et al. (2004) yang menunjukkan bahwa susu kuda sumbawa memiliki kemampuan sebagai antimikroba dengan spektrum yang luas. Potensi penyembuhan terhadap penyakit tuberkulosis menggunakan susu kuda sumbawa juga telah diteliti oleh Rijatmoko (2003) dan Pana (2004). Dalam studi lainnya menunjukkan bahwa kolostrum susu kuda sumbawa memiliki daya antimikroba terhadap Bacillus anthracis (Makmun dan Purwanta 2008). Kuda sumba adalah kuda poni lokal Indonesia yang berada di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Kuda sumba memiliki beberapa persamaan dengan kuda sumbawa. Menurut Pickeral (2004), kuda sumba dan sumbawa adalah jenis kuda poni yang memiliki silsilah yang sama. Pemanfaatan susu kuda sebagai sumber pangan obat di Sumba tidak sepopuler masyarakat Sumbawa Nusa Tenggara Barat yang telah mengkonsumsi dan memproduksi susu kuda dalam skala industri kecil. Penelitian tentang susu kuda sumba belum pernah dilakukan kajian secara mendalam. Kondisi ini menarik untuk dilakukan penelitian tentang karakteristik susu kuda sumba, sistem pemeliharaan dan menelaah kualitas gizi susu kuda sumba dalam memenuhi gizi masyarakat. Penelitian ini bertujuan mengkaji potensi pengembangan susu kuda sumba melalui pengkajian kondisi wilayah, sistem pemeliharaan dan populasi kuda yang ada di Pulau Sumba. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan rekomendasi bagi pengambil kebijakan untuk pengembangan usaha susu kuda sumba sebagai salah satu sumber pendapatan yang potensial, sebagai sumber pangan asal hewan yang dapat dimanfaatkan. Bahan dan Metode Observasi Lapangan dan Wawancara Pengambilan data tentang kondisi lapangan dilakukan melalui observasi dan wawancara. Kegiatan observasi berupa pengamatan lapangan dan pengumpulan data mengenai populasi kuda, sistem pemeliharaan kuda dan pengalaman empirik masyarakat tentang khasiat susu kuda sumba. Kegiatan wawancara dilakukan dengan bantuan kuisoner kepada peternak dan petugas Dinas Peternakan setempat. Pengambilan Sampel Susu Kuda di Kabupaten Sumba Timur dan Sumba Tengah Setelah observasi lapangan, dilanjutkan dengan pengumpulan sampel susu kuda sumba sebanyak 40 sampel. Sebanyak 20 sampel diambil dari 6 desa di Kabupaten Sumba Timur dan sebanyak 20 sampel diambil dari 5 desa di Kabupaten Sumba Tengah. Pengambilan sampel pada dua kabupaten ini

berdasarkan adanya peternakan kuda dalam jumlah banyak yang dipelihara secara ekstensif di padang pengembalaan. Langkah pengambilan sampel diawali dengan pengambilan sampel susu kuda sumba dari lapangan disimpan dalam coolbox untuk ditansportasikan sekitar 3-6 jam untuk disimpan pada lemari pendingin (freezer), kemudian sampel didistribusikan menuju laboratorium tempat pelaksanaan penelitian. 19 Hasil dan Pembahasan Sistem Pemeliharaan Kuda Sumba Kuda sumba merupakan kuda asli Indonesia yang telah lama menjadi bagian dari kehidupan masyarakat di Pulau Sumba. Kuda sumba sejak lama berada di Pulau Sumba dan dijadikan simbol penting dari kebudayaan, seperti pernikahan ataupun kematian. Peran penting lainnya adalah sebagai bagian dari alat bantu transportasi pertanian, transportasi penduduk, sarana penggembalaan sapi, dan kuda pacu yang diperlombakan secara reguler di beberapa kabupaten di Pulau Sumba. Pada beberapa desa tertentu, kuda disembelih untuk memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat, namun hal ini tidak umum di Pulau Sumba. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, diketahui bahwa sebagian besar dari populasi kuda yang ada di Pulau Sumba dipelihara secara tradisional atau dengan sistem ekstensif (Gambar 2). Pemeliharaan kuda secara ekstensif dilakukan dengan sistem melepas kuda mencari makan sendiri di padang. Sistem pemeliharaan secara ekstensif terdiri dari beragam jenis. Pada jenis pemeliharaan ekstensif yang paling umum dilakukan masyarakat melepas kuda hidup dan berkembang biak di padang dalam kurun waktu yang cukup lama, misalnya dalam beberapa minggu atau bulan. Pada saat tertentu seperti kegiatan vaksinasi atau Gambar 2 Sistem pemeliharaan kuda sumba secara ekstensif monitoring jumlah ternak dan kesehatan kuda, kuda digiring dalam kandang penampungan (Gambar 3) untuk divaksin ataupun monitoring jumlah dan kondisi kesehatan ternak.

20 Gambar 3 Kandang penampung kuda Pada jenis pemeliharaan ekstensif lainnya, pada pagi hari kuda dilepas mencari makan di padang pengembalaan dan pada sore hari kuda digiring kembali ke kandang. Umumnya peternak memelihara kuda dengan jenis pemeliharaan ekstensif yang pertama. Sistem pemeliharaan ekstensif memungkinkan kuda Sumba memperoleh pakan dengan beragam jenis tanaman sehingga memengaruhi kandungan nutrisi susu. Lahan pengembalaan yang luas memungkinkan tingginya mobilitas kuda, memacu peningkatan metabolisme dan perkembangan sistem gerak sehingga mendukung perkembangbiakan kuda. Pengalaman Empirik dalam Pemanfaatan Susu Kuda Sumba Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara, pemanfaatan susu kuda sumba oleh masyarakat Sumba belum digunakan sebagaimana yang telah dilakukan masyarakat di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Hal ini dapat diketahui dari hasil wawancara pada peternak yang hampir tidak pernah memerah kuda dan mengkonsumsi susu kuda. Sebagian kecil peternak atau 20% dari total peternak pernah mendengar bahwa masyarakat dulu pernah mengkonsumsi susu kuda untuk mengobati penyakit dan meningkatkan daya tahan tubuh, namun kebiasaan tersebut tidak diikuti saat ini. Kondisi alam Pulau Sumba dan tingginya populasi ternak kuda sumba yang ada di Pulau Sumba menjadi indikasi yang baik dalam pemanfaatan susu kuda sebagai salah satu sumber protein hewani untuk masyarakat. Jumlah ternak kuda yang tinggi dan selalu tersedia di sekitar masyarakat Sumba, dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat melalui penyediaan susu kuda baik untuk dikonsumsi ataupun sebagai bahan makanan yang dapat dijual untuk memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat. Pengumpulan Sampel Pengambilan sampel susu kuda untuk pengujian dilakukan pada dua kabupaten yaitu Sumba Timur dan Sumba Tengah, hal ini berdasarkan tingginya populasi kuda di dua wilayah ini terutama kuda dalam masa laktasi 2 sampai 6 bulan. Kuda lebih mudah diperah bila ditempatkan dikandang penampungan. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan pemberitahuan terlebih dahulu pada

peternak sehingga kuda yang digembalakan di padang pengembalaan, digiring menuju kandang pengembalaan untuk dilakukan pengambilan sampel (Gambar 4). 21 Gambar 5 Pengambilan sampel di kandang penampung Pengambilan susu kuda sumba memerlukan waktu yang cukup lama, hal ini disebabkan sifat kuda sulit dikendalikan sehingga diperlukan ketrampilan yang baik (Gambar 5). Pengambilan susu yang cukup sulit berpengaruh pada jumlah susu yang diperoleh. Jumlah susu kuda yang diperoleh pada setiap pengambilan bervariasi antara 40-100 ml. Sedikitnya jumlah susu yang diperoleh disebabkan beberapa kondisi antara lain tingkat sensitivitas dan stres yang berbeda-beda pada setiap kuda saat pengambilan sampel dan kuda belum pernah diperah. Proses pengambilan susu kuda sumba tidak semudah pengambilan susu kuda sumbawa, hal ini disebabkan intensitas pemerahan susu kuda sumbawa yang tinggi sehingga dapat memacu produksi susu yang lebih banyak dibanding kuda yang pertama kali diperah. Gambar 4 Teknik pengambilan sampel susu kuda sumba

22 Intensitas pengambilan susu kuda yang tinggi dapat memacu kuda memproduksi susu yang lebih banyak dibanding kuda yang pertama kali diambil susunya. Penelitian yang dilakukan Poole (1982) dan Carruthers et al. (1993) menyebutkan pemerahan tiga kali sehari meningkatkan hasil sampai sekitar 10% dan memerah susu sekali sehari berkurang hingga 20%. Selain itu dalam pengambilan susu kuda dibutuhkan ketrampilan yang baik, mencakup penguasaan kuda dan pengenalan yang baik tentang tingkah laku kuda. Proses pengeluaran susu pada hewan atau milk let down dipengaruhi oleh hormon oksitosin yang meningkat pada masa akhir kehamilan dan masa laktasi (Knigth 1998). Faktor yang memengaruhi sekresi hormon oksitosin adalah stimulasi ambing dan rangsangan isapan susu dari anak kuda dan pemerahan atau pengeluaran susu secara kontinu (Akers 2002). Pemerahan susu kuda secara maksimal dan kontinue akan memudahkan proses pengeluaran susu saat pengambilan susu kuda. Pada kuda, sekitar 80% kasus puncak oksitosin terjadi hanya setelah peningkatan tekanan intramamari dan pada sebagian kasus tekanan intramamari meningkat tanpa ada perubahan dalam pengeluaran oksitosin (Deichsel dan Aurich 2005). Simpulan Berdasarkan kajian kondisi wilayah, sistem pemeliharaan, pengalaman empirik masyarakat dan populasi ternak yang tinggi di Pulau Sumba dapat diperoleh kesimpulan bahwa kuda sumba memiliki potensi yang besar dalam menghasilkan dan menyediakan susu secara berlanjut, sebagai bahan pangan asal hewan yang dimanfaatkan dan dikembangkan dalam upaya memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.