BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pasar modal atau Capital market merupakan pasar yang memperdagangkan instrument keuangan (sekuritas) jangka panjang, baik dalam bentuk modal sendiri (stock) maupun hutang (bonds), baik yang diterbitkan oleh pemerintah (public authorites) maupun oleh perusahaan swasta (Paulus,2008). Pasar modal di jumpai pada banyak negara yang menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan keuangan. Dalam menjalankan fungsi ekonominya pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak yang memiliki kelebihan dana/lenders kepada pihak yang membutuhkan dana/borrower (Paulus,2008:4). Dalam era globalisasi dewasa ini hampir setiap negara menaruh perhatian yang besar terhadap eksistensi pasar modal, terutama mengingat peranannya yang strategis bagi penguatan ketahanan ekonomi suata negara (Paulus,2008:7). Saat ini pasar modal terus berkembang seiring dengan bertambahnya usia, bahkan pasar modal Indonesia telah mendapatkan rating investment grade atau peringkat layak investasi dari lembaga pemeringkat asing ( Fitch and Moody s), hal ini menggambarkan bahwa semakin bertambahnya minat investor di pasar modal. Ramainya berbagai tanggapan publik dan semakin bertambahnya perusahaan yang melakukan go public adalah bukti dari kemajuan pasar modal di 1
Indonesia, tetapi seiring dengan perkembangan pasar modal di indonesia, banyak diantara investor muslim yang masih ragu untuk menanamkan dananya dipasar modal, karena mereka menganggap pasar modal adalah akuntansi konvensional yang ideologinya berasal dari sistem kapitalis, hal ini lah yang kemudian menimbulkan berbagai tanggapan negatif terutama dari para investor yang beragama islam yang merupakan agama mayoritas penduduk Indonesia. Para investor tersebut menginginkan dapat bertransaksi sesuai dengan syariat islam yang bersifat terbuka, transparansi dan bebas dari ketidakpastian (gharar). Menanggapi tantangan tersebut, maka BAPEPAM meluncurkan pasar modal syariah pada tanggal 14-15 maret 2003 sekaligus melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan dewan syariah nasional-majelis ulama Indonesia (DSN-MUI), kemudian Bursa Efek Jakarta (yang saat ini berganti benjadi Bursa Efek Indonesia ) bekerjasama dengan PT Danareksa Investment management untuk membentuk Jakarta Islamic indeks (JII). Indeks ini dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolak ukur (benchmark) untuk mengukur kinerja suatu investasi pada saham dengan basis syariah. Dengan dibentuknya indeks ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor untuk mengembangkan investasi dalam ekuitas secara syariah. Pasar modal islam (Islamic Capital Market/ICM) atau dikenal sebagai pasar modal syariah adalah pasar yang kegiatannya dilaksanakan dalam suatu cara yang tidak bertentangan dengan keyakinan para muslim dan agama islam (syariat islam). Perbedaan secara umum antara pasar modal konvensional dengan pasar modal syariah dapat dilihat pada instrumen dan mekanisme transaksinya, 2
sedangkan perbedaan nilai indeks saham syariah dengan nilai indeks saham konvensional terletak pada kriteria saham emiten yang harus memenuhi prinsipprinsip dasar syariah. Secara umum konsep pasar modal syariah dengan pasar modal konvensional tidak jauh berbeda meskipun dalam konsep pasar modal syariah disebutkan bahwa saham yang diperdagangkan harus berasal dari perusahaan yang bergerak dalam sektor yang memenuhi kriteria syariah dan terbebas dari unsur ribawi, serta transaksi saham dilakukan dengan menghindarkan berbagai praktik spekulasi (Team studi tentang investasi syariah di pasar modal Indonesia, 2004). Karna kondisi pasar modal yang terus bergerak maka segala informasi yang terjadi di dalam pasar modal menjadi sangat penting bagi para investor, perusahaan-perusahaan perlu memberikan informasi berisi tentang prestasi dan prospek perusahaan kedepannya agar menjadi pertimbangan bagi para investor dalam menentukan kebijakan investasinya. Dalam pasar modal yang bercirikan adanya asymmetric information antara pemegang saham dan orang dalam perusahaan (manajer), pembayaran dividen dapat menjadi penyampai informasi yang terpercaya dan sulit ditiru oleh perusahaan yang kinerjanya lemah. Setiap kebijakan dividen dapat menjadi bahan penilaian oleh investor tentang kinerja perusahaan (Zainal,2007:115) Deklarasi pembagian dividen ini pada dasarnya disambut positif oleh investor dan pasar, karena itu adanya rencana pembagian dividen ini akan meningkatkan harga saham. Besar kecilnya kenaikan harga saham tergantung besarnya dividen yang akan dibagikan. Pada umumnya pemegang saham lebih 3
menyukai dividen yang diberikan dalam bentuk tunai daripada bentuk saham (Paulus,2008:148). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Wibowo dan Melati (2006) yang menganalisis pengaruh pengumuman dividen terhadap perubahan harga saham (return) sebelum dan sesudah Ex-dividen date di Bursa Efek Jakarta (BEJ), hasil penelitian ini menunjukkan 2 kesimpulan, yaitu : 1. Untuk kelompok perusahaan dividen naik, pengumum dividen naik tidak mengakibatkan timbulnya perbedaan return saham (abnormal return) sebelum dan sesudah ex-dividen date di bursa efek Jakarta (BEJ) 2. Untuk kelompok perusahaan dividen turun, pengumuman dividen turun mengakibatkan adanya perbedaan return saham (abnormal return) sebelum dan sesudah ex-dividen date di bursa efek Jakarta (BEJ) Dari hasil penelitian Erwin, (2006) yang menguji uji reaksi pasar terhadap pengumuman dividen tunai periode 2003-2004, hasil penelitian menunjukkan perbedaan hasil yaitu tidak terdapat kandungan informasi pada pengumuman dividen hal ini dibuktikan dengan abnormal return yang tidak signifikan. Pengumuman dividen di duga mengandung informasi baik good news ataupun bad news yang diharapkan investor, Meskipun penelitian-penelitian terdahulu menunjukkan perbedaan hasil. 4
Lebih lanjut lagi menurut direktur pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Friderica Widyasari Dewi saat ini volume transaksi saham syariah terus naik dari tahun ke tahun dan mendominasi perdagangan di pasar modal Indonesia, Hal ini lah yang mendorong peneliti untuk meneliti lebih lanjut mengenai pasar modal syariah dan pasar modal konvensional, apakah reaksi pasar modal syariah yang transaksinya mendominasi pasar modal saat ini akan lebih bereaksi terhadap pengumuman dividen dibandingkan dengan pasar modal konvensional. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah terdapat pada perlakuan sampel yang digunakan dan variable yang akan diuji. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah perusahaan yang mengumumkan pembagian dividen tahun 2011-2012 dengan mengelompokkan saham berdasarkan saham syariah yaitu saham-saham yang masuk kedalam Daftar Efek syariah (DES) dan saham konvensional yaitu saham-saham yang tidak masuk kedalam Daftar Efek syariah (DES) serta menggunakan abnormal return sebagai variabelnya dan menggunakan Ex-dividen date sebagai event datenya. Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka penyusun berminat untuk mengambil judul PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP REAKSI PASAR SEBELUM DAN SETELAH EX-DIVIDEN DATE (Study kasus pada kelompok saham syariah dan konvensional tahun 2011-2012. 5
B. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan penjelasan di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah terdapat reaksi pasar yang ditunjukkan oleh perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah ex- dividen date pada kelompok saham syariah? 2. Apakah terdapat reaksi pasar yang ditunjukkan oleh perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah ex- dividen date pada kelompok saham konvensional? 3. Apakah terdapat perbedaan reaksi pasar yang ditunjukkan dengan perbedaan abnormal return antara saham syariah dan saham konvensional? C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan Penelitian Penelitian ini mempunyai beberapa tujuan, diantaranya : 1. Untuk menguji dan menganalisis reaksi pasar yang ditunjukkan dengan perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah ex-dividen date pada kelompok saham syariah. 2. Untuk menguji dan menganalisis reaksi pasar yang ditunjukkan dengan perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah ex-dividen date pada kelompok saham konvensional. 6
3. Untuk menguji dan menganalisis perbedaan reaksi pasar yang ditunjukkan dengan perbedaan abnormal return antara saham syariah dan saham konvensional. 2. Kontribusi Penelitian Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat atau kontribusi kepada beberapa pihak, diantaranya : a. Kontribusi akademik Memberikan sumbangan terhadap penelitian pasar modal diindonesia, khususnya dalam pasar modal syariah yang belum banyak di kenal masyarakat. b. Kontribusi praktik 1. Bagi investor penelitian ini dapat dijadikan salah satu bahan pertimbangan atau bahan analisis untuk menentukan keputusan investasinya, untuk memilih investasi dalam bentuk saham syariah atau saham konvensional. 2. Bagi Emiten penelitian ini semoga menjadi bahan acuan untuk tetap mempertahankan kinerjanya. 3. Bagi penelitian selanjutnya penelitian ini dapat dijadikan acuan dan kerangka berfikir untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam terkait dengan pasar modal Indonesia. 4. Bagi masyarakat umum penelitian ini dapat dijadikan pedoman agar tidak ragu-ragu atau mempercayai pasar modal ketika mereka 7
ingin berinvestasi sesuai syariat islam dan sebagai bahan pengetahuan mengenai pasar modal syariah. 8