BAB I PENDAHULUAN. Gejala politik pada bulan mei 1998 merupakan suatu peristiwa bersejarah bagi bangsa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Partai politik merupakan organisasi politik yang dapat berperan sebagai

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

JK: Tradisi Golkar di Pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. berposisi di baris depan, sebagai komunitas sosial yang memotori perwujudan

BAB I PENDAHULUAN. melaluinya masyarakat dapat menyalurkan, menitipkan mandat dan harapan.

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data antara lain: - Tinjauan Pustaka : Buku Mengapa Kami Memilih Golput.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang menerapkan prinsip-prinsip demokrasi, salah

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah sebagai suatu narasi besar diperlihatkan melalui peristiwa dan

PENDIDIKAN POLITIK BAGI PEMILIH PEMULA. Oleh RANGGA Kamis, 19 Juni :56

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah setelah runtuhnya Orde Baru, di era reformasi saat ini, media dengan

Kekerasan Sipil dan Kekuasaan Negara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan umum (Pemilu). Budiardjo (2010: 461) mengungkapkan bahwa dalam

BAB I PENDAHULUAN. mengekspresikan pemikiran-pemikiran mereka dalam masalah sosial politik.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. Partai Golkar berawal dari pengelompokkan sosial golongan fungsional pada awal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

I. PENDAHULUAN. dilakukan dengan keikutsertaan partai politik dalam pemilihan umum yang

I. PENDAHULUAN. Pada tahun 1998, Indonesia mengawali Era Reformasi. Sejak itu telah

BAB I PENDAHULUAN. adalah melalui kegiatan pendidikan. Sebagai bagian dari masyarakat, kegiatan

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

LATIHAN SOAL TATA NEGARA ( waktu : 36 menit )

BAB V KESIMPULAN. Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul MILITER

BAB I PENDAHULUAN. Partai politik merupakan fenomena modern bagi negara-negara di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. Politik merupakan hal yang sering diperbincangkan dalam masyarakat. Apalagi tahun ini

Memilih Calon Anggota DPR RI yang Cermat (Cerdas dan Bermanfaat) (16/U)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa-2

BAB I PENDAHULUAN. putra-putri terbaik untuk menduduki jabatan-jabatan politik dan pejabatpejabat

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan mengenai dinamika Partai

I. PENDAHULUAN. sebuah tujuan bersama dan cita-cita bersama yang telah disepakati oleh

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Bab ini berisi interpretasi penulis terhadap judul skripsi Penerimaan Asas

I. PENDAHULUAN. sejak jaman kemerdekaan berkali-kali menghadapi ujian. Pada tahun

(Tempo.co, 4 Juni 2012) mengatakan perusahaan perusahaan milik negara (BUMN) menjadi berantakan setelah dicampuri orang orang dari partai politik.

BAB I PENDAHULUAN. didalam Undang-Undang Dasar 1945 Pembukaan alinea pertama Bahwa sesungguhnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kekalahan jepang oleh sekutu memberikan kesempatan bagi kita untuk

RELEVANSI TEORI MARHAENISME DALAM MENJAWAB TANTANGAN ZAMAN DI ERA KAPITALISME GLOBAL SKRIPSI ANWAR ILMAR

BAB III IDEOLOGI POLITIK PARTAI GOLKAR

BAB I PENDAHULUAN. Presiden dan kepala daerah Pilihan Rakyat. Pilihan ini diambil sebagai. menunjukkan eksistensi sebagai individu yang merdeka.

Bab. I. Pendahuluan. Oetomo pada tahun Semenjak berdirinya organisasi ini telah memberikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dudih Sutrisman, 2015

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Setelah Perang Dunia II, demokrasi menjadi salah satu wacana sentral di

Publik Sangat Kecewa Kiprah Politisi Muda

2015 MODEL REKRUTMEN DALAM PENETUAN CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) PROVINSI JAWA BARAT

SISTEM POLITIK INDONESIA. 1. Pengertian Sistem Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks dan terorganisasi.

BAB 1 PENGANTAR Latar Belakang. demokrasi sangat tergantung pada hidup dan berkembangnya partai politik. Partai politik

I. PENDAHULUAN. basis agama Islam di Indonesia Perolehan suara PKS pada pemilu tahun 2004

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara demokrasi. Salah satu ciri dari negara

LANDASAN PERJUANGAN ANGKATAN MUDA PEMBAHARUAN INDONESIA PENDAHULUAN

BAB V PENUTUP. kemasyarakatan adalah kelompok kepentingan Asosiasonal. dibentuk atas tujuan yang eksplisit. Terorganisir dengan sangat baik pada

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

2015 KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

SAMBUTAN KETUA DPR RI BAPAK H. MARZUKI ALIE, SE, MM. PADA ACARA PERESMIAN KANTOR BARU PWNU SUMATERA UTARA Medan, 06 Januari 2010

2015 MODEL REKRUTMEN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014 (STUDI KASUS DEWAN PIMPINAN DAERAH PARTAI NASDEM KOTA BANDUNG)

Sambutan Presiden RI pd Pembukaan Kongres XXI PGRI dan Guru Indonesia 2013, 3 Juli 2013, di Jakarta Rabu, 03 Juli 2013

BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS PADA PELANTIKAN PENGURUS PIMPINAN ANAK CABANG (PAC) PEMUDA PANCASILA KECAMATAN PINGGIR

Jl. Lembang Terusan No. D57, Menteng Jakarta Pusat, 10310, Indonesia Telp. (021) , Fax (021) Website:

PERAN POLITIK MILITER DI INDONESIA

No kementeriannya diatur dalam undang-undang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Pas

LINTASAN SEJARAH PERJUANGAN HIMPUNAN WANITA KARYA ( H W K )

BAB IV PENUTUP. menjadi peserta pemilu sampai cara mereka untuk hadir tidak hanya sekedar menjadi

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Kelompok 10. Nama :- Maria Yuni Artha (197) - Neni Lastanti (209) - Sutarni (185) Kelas : A5-14

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENJADI TUAN DI NEGERI SENDIRI: PERSPEKTIF POLITIK. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

BAB I PENDAHULUAN. pesan secara massal, dengan menggunakan alat media massa. Media. massa, menurut De Vito (Nurudin, 2006) merupakan komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. di berbagai media massa baik elektronik maupun cetak semua menyajikan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 09 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATAKERJA SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS KORPRI

PENDIDIKAN PANCASILA

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI

BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG. Kegiatan pengembangan industri bertujuan untuk menyediakan bahanbahan

Presiden Seumur Hidup

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehidupan Partai Politik tidak akan lepas dari kesadaran politik masyarakat

AD dan ART. Ditulis oleh AMPI Kukar Selasa, 28 May :42 - P E M B U K A A N

DI BAWAH KUASA BERINGIN: KONSOLIDASI GOLKAR DI PESISIR SELATAN DARI ERA ORDE BARU KE ERA REFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara demokrasi adalah negara yang kekuatan sejatinya bukan berada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aam Amaliah Rahmat, 2013

BAB I PENDAHULUAN. bentuk kepedulian sebuah Negara terhadap rakyatnya. Di Indonesia sendiri,

Migrasi Aktivis ke Kekuasaan Politik. Oleh Tata Mustasya

OPOSISI SUATU KENYATAAN 1

PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah nasional Indonesia tidak lepas dari pemerintahan Soekarno dan Soeharto, seperti

BAB I PENDAHULUAN. Guru merupakan salah satu elemen penting dalam dunia pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak.

KISI-KISI UAS SEJARAH

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan sebagai alat negara. Negara dapat dipandang sebagai

b. bahwa Komisi Yudisial mempunyai peranan penting dalam usaha mewujudkan

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MENDENGARKAN HATI NURANI

DEMOKRASI & POLITIK DESENTRALISASI

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Setelah dilakukannya pembahasan pada bab-bab sebelumnya maka dapat. dirumuskan kesimpulan berupa:

BAB V PENUTUP. Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun , penulis

A. Pengertian Orde Lama

Sambutan Presiden RI pada Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, Jakarta, 7 November 2012 Rabu, 07 November 2012

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Media massa memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi kepada

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. berdasarkan uraian pada bagian sebelumnya mengenai Kontroversi Penentuan Pendapat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gejala politik pada bulan mei 1998 merupakan suatu peristiwa bersejarah bagi bangsa Indonesia. Pada masa ini terjadi kejatuhan suatu kekuasaan pemerintahan yang diperintah oleh Soeharto atau yang lebih dikenal dengan Orde Baru, setelah bertahan selama 34 tahun dan merupakan masa pemerintahan terlama yang pernah terjadi di Indonesia sejak Kemerdekaan. Lamanya kekuasaan berada di bawah soeharto tidak terlepas dari kemampuannya memobilisasi kekuasaan dengan paham A-B-G. A merupakan inisial dari ABRI, B adalah Birokrasi, G adalah Golkar. Kemampuan mengendalikan A-B-G menjadi pilar orde baru adalah merupakan upaya pemerintah soeharto. Setelah reformasi pilar ini tumbang, ABRI dilarang berpolitik, perpecahan dalam Birokrasi, Sedangkan golkar tetap eksis sebagai partai politik. kelahiran partai golkar adalah sebuah perjalanan panjang kelompok fungsional, sekber golkar berubah menjadi golkar, sampai pada partai Golkar. Partai ini murni partai yang dibentuk dari rahim penguasa, secara spesifik militer, dan dibesarkan oleh penguasa. Embrio kelahiran digagas pada masa demokrasi terpimpin sukarno yaitu merupakan Penkonsolidasian organisasi fungsional bentukan militer yaitu Tujuh kelompok organisasi (Kino) : Kosgoro, MKGR, Soksi, Ormas Hankam, Gakari, Karya Profesi, dan Karya Pembangunan. Dari tujuh Kino tersebut dikoordinasikan bersama dalam bentuk Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar) pada 20 0ktober 1964 dibawah pimpinan Djuhartono. Hal ini diciptakan oleh Militer saat itu demi mengimbangi progresifitas pertumbuhan PKI. Dan berubah menjadi

Golkar pada 1973 di bawah pimpinan Amir Murtono, dan tumbuh secara normal sebagai Partai Golkar pada 7 maret 1999 di bawah akbar tanjung. Keberadaan Akbar tanjung dalam tubuh partai Golkar memang telah ada sejak tahun 1978 dimana beliau sebelumnya aktif dalam dalam HMI dan sebagai eksponen 66 yang turut dalam pengentasan PKI masa itu. Akbar bersama teman-temannya mendirikan KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia serta mendirikan AMPI ( Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia). Keputusanya memasuki Golkar tidak terlepas dari cita-cita angkatan Tahun 66 yang dapat dicerminkan oleh Golkar serta adanya persetujuan dari pendiri HMI Prof. Lafran Pane di Yogyakarta. Peranan Akbar Tanjung di Partai Golkar Pasca jatuhnya orde Baru jelas sangat berpengaruh, pemuda kelahiran Sorkam ini jelas dijadikan kartu As dalam eksistensi golkar dalam percaturan politik nasional saat itu. Kepiawaiannya dalam memainkan posisi serta tindakannya dalam penjewantahan kekuatan politik partai golkar yang sudah diterpa badai memang patut diancungi jempol. Eksistensi golkar tidaklah dibangun dengan serta merta menaikkan citra dan pamor golkar kembali ke panggung perpolitikan nasional. Sungguh teramat sulit melakukannya, mengingat golkar terlanjur menjadi bulan-bulanan masyarakat maupun media sebagai antekanteknya soeharto. Nasib golkar bak telur diujung tanduk, jatuhnya Orde Baru tidak serta merta meruntuhkan Golkar. Jelas sekali peristiwa jatuhnya orde baru seperti yang sekilas digambarkan diatas memberi efek yang luar biasa partai golkar. Yang semasa zaman orde baru dianak emaskan seperti kehilangan kilaunya lagi. Kekosongan figur sepeninggal Soeharto membuat hantaman yang keras terhadap keluarga besar partai beringin ini. Seperti tercantum di bukunya Indikasi

perpecahan yang paling luar biasa adalah ketika golkar menghadapi Musyawarah Nasional Luar Biasa (MUNASLUB). Saat itu terjadi perebutan posisi penting di tubuh golkar yaitu persaingan Edy Sudrajat yang didukung mantan presiden RI Try Soetrisno dan Akbar tanjung di bawah dukungan dari lingkungan presiden B.J.habibie. perseteruan kedua belah pihak itu menghasilkan sosok akbar tanjung yang terpilih menjadi Ketua Umum DPP Golkar. Namun permasalahan tidak selesai begitu saja dengan terpilihya akbar tanjung, malah memunculkan blok-blok tertentu. Pihak-pihak yang tidak puas mencoba membelot ke partai lain, ada juga yang hengkang dan membentuk partai baru yaitu Partai Keadilan dan Persatuan (PKP). Ditengah paceklik dan badai ini akbar tanjung yang dikenal sebagai politisi santun dan cerdik memanajemen situasi mampu menunjukkan kredibilitasnya di panggung publik. Momentum pemilu 1999 menjadi wadahnya, pada pidatonya di Gelora senayan atau Gelora Bung Karno sekarang. Menghenyakkan jutaan publik yang menonton serta mengaggetkan banyak kalangan ternyata golkar masih ada. Sekaligus membendung stigma negatif publik yang memprediksi partai ini akan hancur bersama dengan lengsernya orde baru. Namun karier politik akbar tanjung tidak sepenuhnya mulus, ibarat sebuah pepatah tak ada gading yang tak retak. Beliau juga merasakan hal yang sama, spekulasi tentang kasus bulog yang menimpa beliau kerap menjadi kontroversi di tengah-tengah masyarakat. Meski begitu kecermelangan akbar tanjung dan kerja keras partai golkar. Patutlah diancungi jempol, gimana prospeknya kedepan membuat partai golkar masih tetap eksis hingga sekarang. Bahkan koleganya pun tak sungkan memberi komentar seperti dari nurcholis madjid atau yang lebih dikenal cak nur Banyak orang berkata bahwa akbar tanjung itu lemah karena selalu mencari jalan tengah. Tapi bisa juga dibalik, mungkin justru itu kekuatanya, karena dia itu halus, berakhlak mulia, penyayang dan punya integritas moral. Tidak salah memang jika

menilik bagaimana prestasi beliau dalam menggangkat kembali partai golkar. Terlepas dari kontroversi yang menyelimuti beliau dalam berbagai kasus yang menimpanya selama duduk di kursi legislatif. Disinilah penulis tertarik untuk meneliti bagaimana sepak terjang akbar tanjung di perpolitikan nasional pada masa reformasi. Dan penulis mengangkatnya dengan judul PERANAN AKBAR TANJUNG DI PARTAI GOLKAR DAN PERPOLITIKAN NASIONAL DI ERA REFORMASI (1998-2004) B. IDENTIFIKASI MASALAH. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis dapat mengidentifikasikan beberapa masalah, yaitu: 1. Gejolak Perpolitikan Nasional Pasca Jatuhnya Orde Baru 2. Peranan Akbar Tanjung di Partai Golkar Pasca Jatuhnya Orde Baru 3. Peranan Akbar Tanjung dalam Perpolitikan nasional Era Reformasi C. PEMBATASAN MASALAH

Dari identifikasi masalah diatas maka, penulis akan membatasi masalah yaitu bagaimana peranan akbar tanjung di partai golkar dan perpolitikan nasional masa-masa reformasi 1998-2004 D. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dari penelitian ini yaitu: 1. Bagaimana Gejolak politik pasca jatuhnya Orde Baru? 2. Bagaimana peranan akbar tanjung di partai Golkar dalam Era Reformasi? 3. Bagaimana peranan akbar tanjung di partai golkar Era Reformasi (1998-2004)? E. TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan penelitian ini dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui bagaimana gejolak politik pasca jatuhnya orde baru! 2. Menganalisa peranan Akbar Tanjung di partai Golkar Pasca Jatuhnya Orde Baru! 3. Menganalisa peranan akbar tanjung dalam perpolitikan nasional era reformasi (1998-2004)! F. MANFAAT PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Memberi informasi kepada pembaca tentang situasi perpolitikan Indonesia pasca jatuhnya Orde Baru. 2. Memberi informasi kepada pembaca mengenai sepak terjang akbar tanjung di perpolitikan nasional.

3. Memberi informasi kepada pembaca bagaimana eksistensi golkar pada era reformasi. 4. Sebagai pendidikan politik bagi anak bangsa khususnya generasi muda dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. 5. Menambah wawasan bagi peneliti tentang peranan akbar tanjung dalam perpolitikan di era reformasi. 6. Memperkaya informasi bagi akademisi UNIMED khususnya jurusan pendidikan sejarah. 7. Sebagai bahan referensi dan acuan bagi peneliti berikutnya.