EFFECT OF SOIL AMELIORANT ON SOYBEAN (Glycine max L.) GROWTH AT SALINITY CONDITIONS

dokumen-dokumen yang mirip
THE EFFECT OF WEED CONTROL AND SOIL TILLAGE SYSTEM ON GROWTH AND YIELD OF SOYBEAN (Glycine max L.)

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI ( Brassica juncea L ) TERHADAP PEMBERIAN URINE KELINCI DAN PUPUK GUANO

PENGARUH APLIKASI LEGIN DAN PUPUK KOMPOS TERHADAP HASIL TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) VARIETAS JERAPAH

PENGARUH DOSIS DAN LAMA PEMBENAMAN PUPUK HIJAU OROK-OROK (Crotalaria juncea L.) PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

PENGARUH PUPUK KANDANG DAN Crotalaria juncea L. PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.)

UPAYA PENINGKATAN HASIL TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) DENGAN PEMUPUKAN BOKASHI DAN Crotalaria juncea L.

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

PENGARUH KEMATANGAN BENIH TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycine max (L).Merrill)

PERANAN JUMLAH BIJI/POLONG PADA POTENSI HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.) F6 PERSILANGAN VARIETAS ARGOMULYO DENGAN BRAWIJAYA

APPLICATION OF MANURE AND Crotalaria juncea L. TO REDUCE ANORGANIC FERTILIZER ON MAIZE (Zea mays L.)

THE INFLUENCE OF N, P, K FERTILIZER, AZOLLA (Azolla pinnata) AND PISTIA (Pistia stratiotes) ON THE GROWTH AND YIELD OF RICE (Oryza sativa)

PENENTUAN BATAS TOLERANSI SALINITAS BEBERAPA GENOTIPE KEDELAI

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

PENGARUH MULSA ORGANIK PADA GULMA DAN TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.) VAR. GEMA

Upaya Peningkatan Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max) Melalui Aplikasi Mulsa Daun Jati Dan Pupuk Organik Cair.

PERTUMBUHAN DAN HASIL BERBAGAI VARIETAS KACANG HIJAU (Vigna radiata (L.) Wilczek) PADA KADAR AIR YANG BERBEDA

PEMBERIAN KAPUR CaCO 3 DAN PUPUK KCl DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN SERTA SERAPAN K DAN Ca TANAMAN KEDELAI SKRIPSI OLEH:

PENGARUH JENIS DAN TINGKAT KERAPATAN GULMA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max [L]. Merr)

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DENGAN PENGOLAHAN TANAH YANG BERBEDA DAN PEMBERIAN PUPUK NPK

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

Pengaruh Populasi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) dan Jagung (Zea mays L.) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Pada Sistem Pola Tumpang Sari

ANALISIS PERTUMBUHAN TANAMAN DAN HASIL UBI JALAR (Ipomoea batatas (L.) Lam.) PENDAHULUAN

PENGARUH PENGAPLIKASIAN ZEOLIT DAN PUPUK UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. saccharata Sturt.)

RESPON BEBERAPA VARIETAS PADI DAN PEMBERIAN AMELIORAN JERAMI PADI PADA TANAH SALIN

PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN MULSA ORGANIK PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merril)

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

PENGARUH KADAR GARAM NaCl TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) GENERASI KEDUA (M 2 ) HASIL RADIASI SINAR GAMMA

PENGARUH JARAK TANAM DAN FREKUENSI PENYIANGAN GULMA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum)

PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN MULSA JERAMI PADI PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.)

Kata kunci : kompos, Azolla, pupuk anorganik, produksi

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

Widyana Rahmatika 1 1) Agriculture Faculty of Kadiri Islamic University

BAHAN METODE PENELITIAN

PENGARUH MACAM BAHAN ORGANIK DAN INOKULUM RHIZOBIUM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merril)

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG SABRANG (Eleutherine americana Merr) TERHADAP PEMBELAHAN UMBI DAN PERBANDINGAN MEDIA TANAM ABSTRACT

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tajuk. bertambahnya tinggi tanaman, jumlah daun, berat segar tajuk, berat kering tajuk

PENGARUH WAKTU PENGENDALIAN GULMA DAN DOSIS PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.)

Judul : :Wiwin Sumiya Dwi Yamika, SP. MP. LAPORAN HASIL PENELITIAN

PENGARUH JARAK TANAM DAN DEFOLIASI DAUN PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.)

PENGARUH INTERVAL PENYIRAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL EMPAT KULTIVAR JAGUNG (Zea mays L.)

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM PADA TEKNIK BUD CHIP TIGA VARIETAS TEBU (Saccharum officinarum L.)

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN MACAM VARIETAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG (Zea mays L.)

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Tinggi tanaman padi akibat penambahan jenis dan dosis amelioran.

NARWIYAN AET PEMULIAAN TANAMAN

PENGARUH DOSIS DAN WAKTU APLIKASI Azolla pinnata TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata (L.))

PENDAHULUAN. ternyata dari tahun ke tahun kemampuannya tidak sama. Rata-rata

PENGARUH KADAR NaCl DAN DOSIS KOMPOS JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L) PADA MEDIA PASIR PANTAI NASKAH PUBLIKASI

UJI PEMBERIAN LEGIN DAN PUPUK K TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KEDELAI

PENGGUNAAN PUPUK N P K PADA TANAH BEKAS PEMBERIAN BAHAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU

KOMPOSISI NUTRISI DAN MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L.) SISTEM HIDROPONIK

Aplikasi Pupuk Organik Cair pada Tanaman Caisim (Brassica juncea) dan Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) di Ultisol Lapisan Bawah

EVALUASI KERAGAMAN TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) MUTAN ARGOMULYO PADA GENERASI M 4 MELALUI SELEKSI CEKAMAN KEMASAMAN SKRIPSI OLEH :

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kacang Hijau

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Tinggi Tanaman Umur 35 Hari Setelah Tanam

Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2005

Pengaruh BAP ( 6-Benzylaminopurine ) dan Pupuk Nitrogen terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH PADA APLIKASI DOSIS PUPUK ORGANIK PADAT DAN CAIR

Pengaruh Tiga Jenis Pupuk Kotoran Ternak (Sapi, Ayam, dan Kambing) Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Brachiaria Humidicola

PENGARUH PUPUK HIJAU Crotalaria mucronata DAN C. juncea PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merril)

Made Deviani Duaja 1), Nelyati 1) and Hisar Tindaon 2) Fakultas Pertanian, Universitas Jamabi

PENGARUH PUPUK DAUN DAN NAUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT GAHARU Gyrinops verstegii (Gilg) Domke DI BAWAH CEKAMAN AIR.

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PUPUK HIJAU Calopogonium mucunoides DAN FOSFOR TERHADAP SIFAT AGRONOMIS DAN KOMPONEN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)

PENGARUH BOBOT MULSA JERAMI PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) KULTIVAR KUTILANG

PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN AIR TERHADAP RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TEMBAKAU (Nicotiana tabaccum L.)

PENDAHULUAN BAHAN DAN METODE

PENGARUH PENCACAHAN BERBAGAI MULSA ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN dan HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.)

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

Pengaruh Campuran Media Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kubis Bunga (Brassica oleracea L.)

Growth of Sweet Potato (Ipomoea batatas. L) Variety Sari and Beta 2 At Compost and KCl Fertilizer Aplication

KERAGAAN PERTUMBUHAN JAGUNG DENGAN PEMBERIAN PUPUK HIJAU DISERTAI PEMUPUKAN N DAN P

PENGARUH JENIS PUPUK KANDANG DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. var. saccharata Sturt) SKRIPSI

Vol 1 No. 3 Juli September 2012 ISSN:

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycine Max L. (MERILL)) DENGAN PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR

PENGARUH DOSIS PUPUK MAJEMUK NPK DAN PUPUK PELENGKAP PLANT CATALYST TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max (L.

PENGARUH APLIKASI BIOURINE TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI THE EFFECT OF BIOURINE APLICATION TO RICE GOWTH AND YIELD

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL LIMA VARIETAS MELON (Cucumis melo L.) PADA TIGA KETINGGIAN TEMPAT

RESPON VARIETAS KEDELAI (Glycine max L. Merr) PADA TINGKAT KELENGASAN TANAH YANG BERBEDA

Vol 2 No. 1 Januari - Maret 2013 ISSN :

Jurnal Agrotek Indonesia 1 (1) : (2016) ISSN :

Pengaruh Jenis Media Tanam Dan Konsentrasi Nutrisi Terhadap Pertumbuhan Awal Tomat (Lycopersicum Esculentum Mill) Pada Sistem Hidroponik

PENGARUH INOKULASI Rhizobium japonicum TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KULTIVAR KEDELAI DI LAHAN PASIR PANTAI

UJI KETAHANAN TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.) HASIL RADIASI SINAR GAMMA (M 2 ) PADA CEKAMAN ALUMINIUM SECARA IN VITRO SKRIPSI OLEH:

PENGARUH KONSENTRASI DAN WAKTU PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR BIOAKTIVATOR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.

PEMUPUKAN NPK PADA TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) LOKAL UMUR 3 TAHUN

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH MULSA JERAMI PADI DAN FREKUENSI WAKTU PENYIANGAN GULMA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.

RESPON TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) MENGGUNAKAN BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DENGAN DUA KALI PENANAMAN SECARA VERTIKULTUR

RESPON KETAHANAN BEBERAPA VARIETAS PADI (Oryza sativa L.) TERHADAP KONSENTRASI GARAM NaCl SECARA IN VITRO

SKRIPSI. KOMPONEN HASIL DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L) Merrill) DENGAN PEMBERIAN NAUNGAN DI LAHAN GAMBUT

Hanafi Ansari*, Jamilah, Mukhlis

227. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.2, Maret 2013 ISSN No

RESPON VARIETAS KEDELAI (Glycine max L. Merr) PADA TINGKAT KELENGASAN TANAH YANG BERBEDA

THE EFFECT OF VARIOUS DOSAGES OF ORGANIC AND ANORGANIC FERTILIZERS ON PLANT GROWTH AND YIELD OF SWEET CORN (Zea mays Saccharata Sturt)

PENGARUH AKSESI GULMA Echinochloa crus-galli TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK UREA TERHADAP KETERSEDIAAN N TOTAL PADAPERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG

Transkripsi:

232 Jurnal Produksi Tanaman Vol. 5 No. 2, Februari 2017: 232 239 ISSN: 2527-8452 PENGARUH AMELIORAN TANAH PADA PERTUMBUHAN TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.) PADA KONDISI SALINITAS EFFECT OF SOIL AMELIORANT ON SOYBEAN (Glycine max L.) GROWTH AT SALINITY CONDITIONS Rahmawan Yulianto *), Wiwin Sumiya Dwi Yamika dan Nurul Aini Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya JL. Veteran, Malang 65145, Indonesia *) E-mail : ryulianto92@gmail.com ABSTRAK Salinitas menjadi faktor pembatas pertumbuhan tanaman pada tanah salin. Peningkatan pertumbuhan dapat dilakukan dengan cara menggunakan varietas tahan serta penambahan amelioran yang dapat memperbaiki kondisi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian amelioran tanah terhadap pertumbuhan dari genotip tanaman kedelai. Penelitian dilakukan pada bulan Juni hingga September 2014 di rumah kaca Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Jatikerto, Kabupaten Malang. Metode penelitian menggunakan rancangan petak terbagi (RPT) faktorial yang terdiri petak utama yaitu genotip kedelai dan anak petak yaitu amelioran. Hasil penelitian menunjukkan genotip kedelai yang berbeda memiliki hasil yang berbeda pula. Pada hasil pertumbuhan, Varietas Wilis dan Tanggamus memiliki nilai tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, serta bobot kering tajuk dan akar yang lebih tinggi dibandingkan dengan IAC, 100/Bur//Malabar dan Argopuro//IAC, 100. Namun pada hasil pertumbuhan indeks klorofil daun menunjukkan IAC, 100/Bur//Malabar dan Argopuro//IAC, 100 lebih baik dibandingkan dengan Varietas Wilis dan Tanggamus. Pada penggunaan amelioran, amelioran jerami secara umum menunjukkan hasil pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun dan bobot kering tajuk, yang lebih tinggi dibandingkan dengan amelioran yang lain. Sedangkan pada hasil interaksi hanya terjadi pada tinggi tanaman pada umur tanaman 14, 56 dan 63 hst. Kata kunci : Salinitas, Varietas Tahan,, Kedelai. ABSTRACT Salinity becomes a limited factor in plant growth at salinity conditions. To increase the plant growth can be done by using resistant varieties and also the addition of ameliorant that can improve soil conditions. The purpose of this research is to know the effect of soil ameliorant to growth of soybean genotypes. This research was conducted from June until September 2014 in the glass house of the Faculty of Agriculture Experimental Farm Jatikerto, Malang. The method was used in this research was split plot design (SPD) factorial consisting of soybean genotypes as a main plot and ameliorant as a sub plot. The results showed that different soybean genotypes have different results. On the results of growth, Tanggamus and Wilis varieties showed the value of plant height, number of leaves, leaf area, shoot and root dry weight higher than the genotype IAC, 100/Bur//Malabar and Argopuro//IAC, 100. However, the results of leaf chlorophyll index showed genotype IAC, 100/Bur//Malabar and Argopuro//IAC, 100 better than Tanggamus and Wilis varieties. On the use of ameliorant, ameliorant straw generally show the results on the parameters of plant height, leaf number and shoot dry weight is higher than the other

233 Yulianto, dkk, Pengaruh Tanah... ameliorant. While the results of interactions only occur in plant height at 14, 56 and 63 dap. Keywords : Salinity, Resistant Varieties, t, Soybean PENDAHULUAN Kedelai merupakan salah satu tanaman golongan leguminosae yang menjadi komoditas tanaman terpenting kedua setelah padi. Pemerintah Indonesia saat ini terus berupaya untuk meningkatkan produksi pertanian terutama produksi kedelai. Peningkatan produksi kedelai nasional dapat dilakukan secara intensifikasi dan ekstensifikasi. Secara intensifikasi dapat dilakukan dengan penerapan teknik budidaya, pemakaian varietas unggul serta penanganan pasca panen yang baik. Peningkatan areal tanam kedelai menjadi salah satu kunci peningkatan produksi kedelai. Perluasan areal tanam ke lahan sub optimal termasuk ke daerah dekat pantai dapat menjadi alternatif pengembangan kedelai, namun adanya cekaman salinitas dapat menghambat pada pertumbuhan kedelai yang berakibat penurunan hasil produksi. Salinitas menjadi salah satu ancaman bagi keberlanjutan pertanian hampir semua negara di dunia termasuk Indonesia. Hasil penelitian Orndorff et al. (2008) menunjukkan bahwa kandungan Na tertukar sebesar 1,62 me/100g pada tanah salin menyebabkan air sulit diserap oleh tanaman, akibatnya tekanan turgor menjadi rendah. Salinitas dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat dan struktur tanaman berubah, antara lain ukuran daun lebih kecil, stomata lebih rapat, dan lignifikasi akar lebih awal. Pada kondisi tanah demikian pengelolaan tanah dan hara menjadi salah satu kunci yang diterapkan untuk mencapai keberhasilan yang tinggi, dengan pengelolaan tanah dan hara yang baik maka kendala tersebut dapat diminimalkan. Salah satunya dengan menggunakan amelioran. Bahan amelioran dapat berupa bahan organik, kapur, dolomit, gipsum, dan abu batu bara. Bahan organik merupakan salah satu amelioran terbaik untuk memperbaiki sifat tanah. Bahan organik dapat meningkatkan kemampuan tanah untuk mengikat/menahan air, sebagai perekat dalam pembentukan dan pemantapan agregat tanah. Bahan organik dapat berupa pupuk kandang, kompos, jerami, sekam, dan hasil pangkasan tanaman. BAHAN DAN METODE Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni - September 2014 di rumah kaca Kebun Percobaan Universitas Brawijaya, Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang yang terletak pada ketinggian 303 m di atas permukaan laut. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : polibag, oven, Leaf Area Meter (LAM), timbangan analitik, Chlorophylmeter SPAD-502. Bahan yang digunakan antara lain benih kedelai Varietas Wilis, Varietas Tanggamus, IAC,100/Bur//Malabar; dan Argopuro//IAC,100; media tanam dengan kadar DHL 2.6 ds/m, pupuk NPK Phonska, pupuk hijau Crotalaria juncea, jerami padi, mikoriza dan insektisida. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) yang terdiri macam genotip (petak utama) dan amelioran tanah (anak petak) yang diulang 3 kali. Pengamatan pertumbuhan terdiri dari tinggi tanaman, jumlah daun, indeks klorofil daun, luas daun, bobot kering tajuk dan akar tanaman. HASIL DAN PEMBAHASAN Tinggi Tanaman Secara umum parameter tinggi tanaman yang ditunjukkan oleh perlakuan Varietas Wilis dan Varietas Tanggamus memiliki hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan IAC, 100/Bur//Malabar dan Argopuro//IAC, 100. Hal tersebut diduga terjadi karena morfologi dari perlakuan Varietas Wilis dan Varietas Tanggamus memiliki morfologi yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan IAC, 100/Bur//Malabar dan Argopuro//IAC, 100. Pada parameter tinggi tanaman, hasil yang didapatkan

234 Jurnal Produksi Tanaman, Volume 5 Nomor 2, Februari 2017, hlm. 232-239 menunjukkan adanya interaksi pada umur pengamatan 14, 56 dan 63 hst. Pada awal pertumbuhan, perkecambahan yang muncul tidak seragam dan beberapa benih tidak dapat tumbuh atau mati. Hal tersebut diduga adanya efek dari kondisi cekaman garam seperti hasil penelitian Hussein et al. (2007) bahwa cekaman dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman (tinggi tanaman). Pada awal pengamatan, terjadi interaksi yang nyata pada antar perlakuan, namun hasil pengamatan menunjukkan tidak terlalu banyak perbedaan yang terjadi. Interaksi genotip terhadap amelioran masih menunjukkan hasil analisis yang secara umum sama. Namun, di akhir pengamatan pada umur 56 hst dan 63 hst menunjukkan perbedaan interaksi genotip terhadap amelioran terlihat cukup jelas, terlihat pada Tabel 1. Pengaruh perlakuan amelioran pada tinggi tanaman menunjukkan perlakuan Jerami Padi memiliki hasil tertinggi (Tabel 2). Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian Jumakir dan Bobihoe (2008) bahwa aplikasi jerami padi sebagai pupuk organik dapat meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Menurut Nurhayati (2009) cekaman air yang menyebabkan ketersediaan air yang tersedia di tanah berada dibawah kapasitas lapang dapat menyebabkan penurunan tinggi tanaman yang diperoleh. Diduga efek dari cekaman salinitas dapat menyebabkan cekaman air yang mengakibatkan adanya penurunan tinggi tanaman. Meskipun tinggi tanaman diduga mengalami penurunan, hasil tinggi tanaman pada Varietas Wilis dan Tanggamus menunjukkan perbedaan yang nyata pada IAC, 100/Bur//Malabar dan Argopuro//IAC, 100 dapat dikarenakan adanya perbedaan morfologi tinggi tanaman pada Varietas Wilis dan Tanggamus dengan IAC, 100/Bur//Malabar dan Argopuro//IAC, 100. Tabel 1 Rata - Rata Tinggi Tanaman Akibat Interaksi yang Nyata pada Pengaruh dan pada Umur Tanaman 14 hst, 56 hst dan 63 hst 14 hst Kontrol Jerami Padi Mikoriza C. juncea Varietas Wilis 7.86 de 8.55 e 7.39 bcde 6.37 abcd Varietas Tanggamus 8.47 e 7.05 bcde 7.02 bcde 7.31 bcde IAC, 100/Bur//Malabar 5.66 ab 6.48 abcd 5.92 abc 4.65 a Argopuro//IAC, 100 4.62 a 7.67 cde 7.42 bcde 5.07 a BNT 5% 1.88 56 hst Kontrol Jerami Padi Mikoriza C. juncea Varietas Wilis 37.25 def 45.89 gh 33.74 d 34.54 de Varietas Tanggamus 48.05 h 40.95 fg 39.57 ef 45.93 gh IAC, 100/Bur//Malabar 14.78 a 17.25 ab 15.56 a 14.14 a Argopuro//IAC, 100 23.58 c 27.76 c 23.77 c 22.66 bc BNT 5% 5.54 63 hst Kontrol Jerami Padi Mikoriza C. juncea Varietas Wilis 37.47 def 47.93 hi 35.65 de 35.33 d Varietas Tanggamus 49.42 i 42.55 fgh 41.33 efg 46.31 ghi IAC, 100/Bur//Malabar 14.85 a 17.15 ab 15.58 a 14.16 a Argopuro//IAC, 100 23.55 c 27.33 c 23.97 c 22.81 bc BNT 5% 5.84 Bilangan yang didampingi huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada P=0.05.

Tabel 2 235 Yulianto, dkk, Pengaruh Tanah... Rata - Rata Tinggi Tanaman Akibat Pengaruh dan Tinggi Tanaman (cm), pada umur ke-(hst) 21 28 35 42 49 Varietas Wilis 8.62 12.52 b 17.91 b 27.66 c 34.96 c Varietas Tanggamus 8.62 13.66 b 19.50 b 30.14 c 38.23 c IAC, 100/Bur//Malabar 7.84 8.83 a 10.78 a 13.56 a 15.16 a Argopuro//IAC, 100 9.24 11.89 b 16.24 b 21.41 b 24.17 b BNT 5% tn 2.30 3.47 4.41 3.49 Tanpa 8.37 a 11.47 a 15.45 a 23.30 ab 28.40 Jerami Padi 9.58 b 13.30 b 18.45 b 26.14 b 30.90 Mikoriza 8.60 a 11.27 a 15.51 a 21.70 a 26.17 C. juncea 7.78 a 10.85 a 15.02 a 21.64 a 27.05 BNT 5% 0.95 1.45 2.19 3.27 tn Tabel 3 Rata - Rata Jumlah Daun Akibat Pengaruh dan Rata - Rata Jumlah Daun (helai), pada umur ke-(hst) 35 42 49 56 63 Varietas Wilis 4.64 6.23 b 8.04 b 10.12 b 10.99 c Varietas Tanggamus 4.83 6.41 b 9.14 b 12.29 c 13.00 d IAC, 100/Bur//Malabar 3.96 5.12 a 5.69 a 5.98 a 6.28 a Argopuro//IAC, 100 4.38 5.78 ab 6.35 a 6.55 a 7.31 b BNT 5% tn 0.80 1.38 0.84 0.92 Tanpa 4.41 a 5.89 7.40 8.74 9.44 Jerami Padi 4.82 b 6.29 6.88 9.23 9.96 Mikoriza 4.28 a 5.79 7.21 8.68 9.31 C. juncea 4.31 a 5.57 7.03 8.29 8.87 BNT 5% 0.37 tn tn tn tn Jumlah Daun Pada hasil jumlah daun kedelai (Tabel 3) menunjukkan pada awal pertumbuhan masih belum menunjukkan hasil yang nyata, terlambatnya perkecambahan diduga disebabkan efek salinitas tanah yang menyebabkan daun belum muncul secara sempurna. Pada umur pengamatan 35 hst, perlakuan genotip tidak memberikan pengaruh yang nyata, namun pada umur pengamatan 42 hst hingga 63 hst menunjukkan perlakuan Varietas Tanggamus memiliki jumlah daun tertinggi. Berdasarkan pada penelitian yang dilakukan, terlihat pada morfologi tanaman perlakuan Varietas Tanggamus dan Varietas Wilis yang memiliki tinggi tanaman yang lebih tinggi daripada perlakuan Argopuro//IAC, 100 dan IAC, 100/Bur//Malabar, diduga menunjukkan perbedaan yang nyata pada hasil jumlah daun yang dihasilkan. Pada pengaruh perlakuan amelioran, Jerami Padi pada jumlah daun yang hanya terjadi pada umur pengamatan 35 hst menunjukkan pengaruh pemberian amelioran belum terlihat secara signifikan. Diduga pada pemberian amelioran yang berbahan organik membutuhkan waktu dekomposisi yang cukup lama sehingga kandungan unsur hara belum tersedia, hal tersebut dinyatakan oleh Hairiah et al. (2000) bahwa bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, hewan, dan manusia termasuk dalam kategori bahan organik

236 Jurnal Produksi Tanaman, Volume 5 Nomor 2, Februari 2017, hlm. 232-239 metabolis yang setidaknya memerlukan waktu dekomposisi 0,1 tahun 0,5 tahun. Indeks Klorofil Berdasarkan pengamatan indeks klorofil daun pada Tabel 4, perlakuan IAC, 100/Bur//Malabar dan Argopuro//IAC, 100 menunjukkan hasil tertinggi dibandingkan perlakuan Varietas Wilis dan Varietas Tanggamus. Diduga pengaruh perlakuan IAC, 100/Bur//Malabar dan Argopuro//IAC, 100 yang merupakan genotip toleran salinitas menunjukkan hasil indeks klorofil daun yang lebih baik pada lingkungan yang mengalami kondisi salinitas. Menurut penelitian Purwanto dan Agustono (2010) menyatakan kandungan klorofil pada daun tanaman kedelai akan menurun sebesar 7,73% pada kondisi kadar air 60% dari kapasitas lapang. Diduga efek dari cekaman salinitas yang dapat menyebabkan cekaman kekeringan akan menurunkan kandungan klorofil pada daun. Kandungan klorofil yang semakin banyak menunjukkan daun semakin hijau. Diduga tingginya indeks klorofil berpengaruh pada warna hijau pada daun, maka laju fotosintesisnya dapat semakin tinggi. Karena daun digunakan tanaman untuk melakukan proses fotosintesis. Luas Daun Pengamatan luas daun, dilakukan secara destruktif 2 kali pada umur pengamatan 46 hst dan 66 hst. Dari hasil yang didapatkan, pada umur pengamatan 66 hst (Tabel 5) menunjukkan pengaruh yang nyata pada perlakuan genotip Varietas Wilis dan Varietas Tanggamus yang memiliki hasil luas daun yang tertinggi daripada perlakuan IAC, 100/Bur//Malabar dan Argopuro//IAC, 100. Hal tersebut diduga dari morfologi Varietas Wilis dan Varietas Tanggamus yang lebih tinggi daripada IAC, 100/Bur//Malabar dan Argopuro//IAC, 100. Menurut penelitian Eka et al. (2015) Luas daun tertinggi pada Varietas Tanggamus juga diikuti dengan hasil tinggi tanaman dan jumlah cabang yang lebih baik pada Varietas Tanggamus dibandingkan dengan varietas yang lain. Diduga dari hasil tersebut menunjukkan bahwa morfologi dari suatu varietas dapat menunjukkan pengaruh hasil yang berbeda secara nyata dengan varietas varietas tanaman yang lain. Tabel 4 Rata - Rata Indeks Klorofil Daun Akibat Pengaruh dan Rata - Rata Indeks Klorofil Daun pada umur ke-(hst) 28 35 42 49 Varietas Wilis 29.68 a 30.98 34.43 a 36.65 a Varietas Tanggamus 27.98 a 27.36 31.46 a 33.77 a IAC, 100/Bur//Malabar 39.50 b 34.48 46.50 b 45.40 b Argopuro//IAC, 100 43.13 c 37.37 48.70 b 47.08 b BNT 5% 3.07 tn 3.72 3.17 Tanpa 35.18 31.94 40.76 39.54 Jerami Padi 34.68 33.55 39.91 40.53 Mikoriza 35.40 32.75 40.49 41.00 C. juncea 35.02 31.93 39.93 41.83 BNT 5% tn tn tn tn

Tabel 5 237 Yulianto, dkk, Pengaruh Tanah... Rata Rata Luas Daun Akibat Pengaruh dan Rata - Rata Luas Daun (cm 2 ), pada umur ke-(hst) 46 66 Varietas Wilis 170.65 468.49 b Varietas Tanggamus 192.34 534.04 b IAC, 100/Bur//Malabar 66.25 120.73 a Argopuro//IAC, 100 143.51 210.96 a BNT 5% tn 120.70 Tanpa 156.01 296.78 Jerami Padi 161.86 405.02 Mikoriza 121.13 330.04 C. juncea 133.74 302.35 BNT 5% tn tn Tabel 6 Rata Rata Bobot Kering Tajuk dan Akar akibat Pengaruh dan Tajuk (g/tanaman) 46 hst 66 hst Akar Tajuk (g/tanaman) (g/tanaman) Akar (g/tanaman) Varietas Wilis 1.02 0.18 ab 5.20 b 0.57 c Varietas Tanggamus 1.22 0.24 b 5.12 b 0.80 d IAC, 100/Bur//Malabar 0.59 0.11 a 2.56 a 0.17 a Argopuro//IAC, 100 1.44 0.23 b 4.35 b 0.32 b BNT 5% tn 0.10 1.41 0.11 Tanpa 1.03 0.21 4.20 0.44 Jerami Padi 1.40 0.23 5.12 0.49 Mikoriza 0.98 0.18 4.06 0.48 C. juncea 0.87 0.17 3.85 0.44 BNT 5% tn tn tn tn Penelitian Purwanto dan Agustono (2010) menyatakan luas daun tertinggi dicapai pada kondisi kapasitas lapang dengan rerata 47.62 cm 2, dan hasil akan semakin menurun saat kondisi kadar air tidak mencapai kapasitas lapang. Diduga efek dari simulasi kondisi salinitas pada media tanam dapat menyebabkan penurunan luas daun yang dihasilkan tanaman kedelai. Pemberian amelioran belum menunjukkan pengaruh yang nyata pada hasil luas daun, diduga bahan amelioran masih belum terdekomposisi secara sempurna. Bobot Kering Tajuk dan Akar Pengamatan bobot kering tajuk dan akar didapatkan dari pengamatan yang dilaksanakan 2 kali dengan rincian 2 kali destruktif pada umur pengamatan 46 hst dan 66 hst. Pada Tabel 6 menunjukkan hasil bobot kering akar menunjukkan pengaruh yang nyata pada perlakuan genotip Varietas Wilis, Varietas Tanggamus dan Argopuro//IAC, 100 pada umur pengamatan 46 hst, namun pada pengamatan 66 hst, perlakuan Varietas Tanggamus menunjukkan hasil tertinggi dibandingkan dengan yang lain. Diduga dari morfologi Varietas Tanggamus yang lebih baik yang menghasilkan bobot kering akar

238 Jurnal Produksi Tanaman, Volume 5 Nomor 2, Februari 2017, hlm. 232-239 yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan yang lain. Sedangkan pada bobot kering tajuk menunjukkan pengaruh yang nyata hanya pada umur pengamatan 66 hst. Dari pengamatan yang dilakukan, menunjukkan hasil bobot kering tajuk menunjukkan pengaruh yang nyata pada perlakuan genotip Varietas Wilis, Varietas Tanggamus dan Argopuro//IAC, 100. Diduga hasil yang sama terjadipada bobot kering akar, Varietas Tanggamus memiliki morfologi tanaman yang lebih baik, sehingga dapat menghasilkan bobot kering tajuk yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan yang lain. Hal tersebut sesuai dengan penelitian Pujiasmanto et al. (2010) yang menyebutkan bobot kering akan menurun seiring dengan tingginya kadar salinitas yang terdapat pada tanah. Sehingga diperlukan penambahan pupuk Kalium dengan dosis 50-100 kg/ha untuk meningkatkan bobot kering pada tanaman kedelai. Menurut Triyani et al. (2013) bobot kering tajuk dapat mengalami penurunan pada konsentrasi NaCl yang lebih tinggi, begitu juga yang terjadi pada bobot kering akar. Hal tersebut menunjukkan adanya efek negatif pada tajuk tanaman yang diduga menghambat pembesaran dan pembelahan sel, produksi protein dan biomassa tanaman, sedangkan pada akar tanaman. Pada penelitian Aini et al. (2014) menyatakan bahwa tiap genotip atau varietas akan menunjukkan respon yang spesifik pada salinitas tanah, namun respon tersebut dipengaruhi dari variasi karakter dari genotip tersebut. Sehingga pada varietas yang tahan akan menunjukkan respon yang nyata pada saat kondisi salinitas yang terdapat pada lahan berada pada kondisi salinitas yang tinggi diduga akan menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan varietas yang rentan. KESIMPULAN Hasil penelitian menunjukkan hasil interaksi yang nyata terjadi pada parameter tinggi tanaman umur pengamatan 14 hst, 56 hst dan 63 hst. Sedangkan pada aplikasi amelioran secara umum jerami padi secara umum memberikan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lain pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun dan bobot kering brangkasan. Pada aplikasi genotip menunjukkan penggunaan Argopuro//IAC, 100 dan IAC, 100/Bur//Malabar pada parameter indeks klorofil daun lebih baik dibandingkan Varietas Wilis dan Varietas Tanggamus yang diduga menunjukkan ketahanan tanaman pada kondisi salinitas. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih kami sampaikan kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang telah membantu mendanai penelitian ini melalui Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi pada Universitas Brawijaya dengan nomor kontrak: 410.113/UN10.21/PG/2014. DAFTAR PUSTAKA Aini, N., Syekhfani, W.S.D. Yamika, R.P. Dyah and A. Setiawan. 2014. Growth and Physiological Characteristic of Soybean Genotypes (Glycine max L.) Toward Salinity Stress. Agrivita. 36(3): 201 209. Eka, A., D.S. Hanafiah, I. Nuriadi. 2015. Respon Morfologis dan Fisiologis Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L. Merrill) di Tanah Masam. J. Online Agroekoteknologi. 3(2): 507 514. Hairiah, K., Widianto, S.R. Utami, D. Suprayogo, Sunaryo, S.M. Sitompul, B. Lusiana, M. van Noorwijk dan G. Cadisch. 2000. Pengelolaan tanah masam secara biologi, refleksi pengalaman dari Lampung Utara. International Centre for Research in Agroforestry, Bogor. Hussein M.M., L.K. Balbaa dan M.S. Gaballah. 2007. Salicylic acid and salinity effects on growth of maize plants. Research J. of Agriculture and Biological Science. 3(4): 321 328. Jumakir dan J. Bobihoe. 2008. Pemanfaatan Jerami Padi sebagai Pupuk Organik bagi Pertumbuhan dan Hasil Kedelai di Lahan Sawah

239 Yulianto, dkk, Pengaruh Tanah... Semi Intensif. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. Jambi. Nurhayati. 2009. Pengaruh Cekaman Air pada Dua Jenis Tanah terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedelai (Glycine max (L.) Merril). J. Floratek. 4(1): 55 64. Orndorff, Z.W., W.L. Daniels, and D. S. Fanning. 2008. Reclamation of acid sulfate soils using lime stabilized biosolids. J. Environmental Quality. 37(4): 1447-1455. Pujiasmanto, B., Sumiyati, H. Widijanto dan Alfiatun. 2010. Uji Pemberian Legin dan Pupuk K terhadap Pertumbuhan Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) pada Kondisi Cekaman NaCl. J. Ilmu Tanah dan Agroklimatologi. 7(1): 17 24. Purwanto dan T. Agustono. 2010. Kajian Fisiologi Tanaman Kedelai pada Kondisi Cekaman Kekeringan dan Berbagai Kepadatan Gulma Teki. J. Agrosains. 12(1): 24 28. Triyani, A., Suwarto, S. Nurchasanah. 2013. Toleransi Kedelai (Glycine max L. Merril.) terhadap Konsentrasi Garam NaCl pada Fase Vegetatif. J. Agronomika. 13(1): 20 28.