Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Barat, Jalan Jhoni Anwar No. 85 Lapai, Padang 25142, Telp : (0751)

dokumen-dokumen yang mirip
PEMETAAN AKUIFER AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS TUGAS AKHIR. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Rustan Efendi 1, Hartito Panggoe 1, Sandra 1 1 Program Studi Fisika Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Tadulako, Palu, Indonesia

Jurnal Fisika Unand Vol. 2, No. 2, April 2013 ISSN

PENENTUAN TAHANAN JENIS BATUAN ANDESIT MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER (STUDI KASUS DESA POLOSIRI)

MENENTUKAN LITOLOGI DAN AKUIFER MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER DAN SCHLUMBERGER DI PERUMAHAN WADYA GRAHA I PEKANBARU

IDENTIFIKASI POLA AKUIFER DI SEKITAR DANAU MATANO SOROAKO KAB. LUWU TIMUR Zulfikar, Drs. Hasanuddin M.Si, Syamsuddin, S.Si, MT

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI SCHLUMBERGER UNTUK IDENTIFIKASI AKUIFER DI KECAMATAN PLUPUH, KABUPATEN SRAGEN

PENENTUAN KEDALAMAN AKUIFER BEBAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER

PENGUKURAN TAHANAN JENIS (RESISTIVITY) UNTUK PEMETAAN POTENSI AIR TANAH DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PRAYA. Oleh:

PENDUGAAN RESERVOIR DAERAH POTENSI PANAS BUMI PENCONG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TAHANAN JENIS

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup di muka bumi. Makhluk hidup khususnya manusia melakukan

Prosiding Seminar Nasional XII Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 2017 Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta

Jurnal Fisika Unand Vol. 1, No. 1, Oktober 2012 ISSN

Identifikasi Sebaran Aquifer Menggunakan Metode Geolistrik Hambatan Jenis Di Desa Bora Kecamatan Sigi Biromari Kabupaten Sigi

MENENTUKAN AKUIFER LAPISAN AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER DI PERUMAHAN GRIYO PUSPITO DAN BUMI TAMPAN LESTARI

PENDUGAAN AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS DI DESA TELLUMPANUA KEC.TANETE RILAU KAB. BARRU SULAWESI-SELATAN

Interpretasi Kondisi Geologi Bawah Permukaan Dengan Metode Geolistrik

SURVEI SEBARAN AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS DI KELURAHAN BONTO RAYA KECAMATAN BATANG KABUPATEN JENEPONTO

POTENSI AIR TANAH DAERAH KAMPUS UNDIP TEMBALANG. Dian Agus Widiarso, Henarno Pudjihardjo *), Wahyu Prabowo**)

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No.2, (2017) ( X Print) B-29

Pendugaan Akuifer serta Pola Alirannya dengan Metode Geolistrik Daerah Pondok Pesantren Gontor 11 Solok Sumatera Barat

IDENTIFIKASI AKUIFER DI ZONA PATAHAN OPAK PASCA GEMPA YOGYAKARTA 2006 DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER

DAFTAR ISI... RINGKASAN... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I. PENDAHULUAN

IDENTIFIKASI KEDALAMAN AQUIFER DI KECAMATAN BANGGAE TIMUR DENGAN METODA GEOLISTRIK TAHANAN JENIS

POLA ALIRAN AIR BAWAH TANAH DI PERUMNAS GRIYA BINA WIDYA UNRI MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI ELEKTRODA SCHLUMBERGER

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2012,

Identifikasi Akuifer Dangkal dan Akuifer Dalam dengan Metode Geolistrik (Kasus: Di Kecamatan Masaran)

METODE EKSPERIMEN Tujuan

III. METODE PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Interpretasi Bawah Permukaan. (Aditya Yoga Purnama) 99. Oleh: Aditya Yoga Purnama 1*), Denny Darmawan 1, Nugroho Budi Wibowo 2 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia terletak di daerah tropis merupakan negara yang mempunyai ketersediaan air yang cukup.

PENENTUAN LAPISAN PEMBAWA AIR DENGAN METODE TAHANAN JENIS DI DAERAH ATAS TEBING LEBONG ATAS BENGKULU

Penyelidikan Struktur Pondasi Jembatan Lamnyong Menggunakan Metode Geolistrik Konfigurasi Wenner-Schlumberger

Pemetaan Akuifer Air Tanah Di Sekitar Candi Prambanan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta Dengan Menggunakan Metode Geolistrik Tahanan Jenis

IDENTIFIKASI BIDANG GELINCIR DENGAN METODE TAHANAN JENIS KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE DAERAH BAMBANKEREP NGALIYAN SEMARANG

PENDUGAAN POTENSI AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER DI KAMPUS TEGAL BOTO UNIVERSITAS JEMBER

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 5 Mei 2015, mulai dari pukul

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS 2 DIMENSI UNTUK MENENTUKAN PERSEBARAN AIR TANAH DI DESA GUNUNGJATI KECAMATAN JABUNG KABUPATEN MALANG

GEOFISIKA EKSPLORASI. [Metode Geolistrik] Anggota kelompok : Maya Vergentina Budi Atmadhi Andi Sutriawan Wiranata

Interpretasi Data Geofisika untuk Penentuan Titik Pemboran Air Tanah di Daerah Mertoyudan, Kab. Magelang, Provinsi Jawa Tengah

Unnes Physics Journal

PEMETAAN AIR TANAH MENGGUNAKAN METODE RESISTIVITAS WENNER SOUNDING (Studi Kasus Kampus II Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

REVISI, PEMODELAN FISIKA APLIKASI METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER UNTUK INVESTIGASI KEBERADAAN AIR TANAH

e-issn : Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains Didaktika

APLIKASI METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS UNTUK MENENTUKAN ZONA INTRUSI AIR LAUT DI KECAMATAN GENUK SEMARANG

ANALISA KONDUKTIVITAS HIDROLIKA PADA SISTIM AKUIFER

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE UNTUK IDENTIVIKASI POTENSI SEBARAN GALENA (PBS) DAERAH-X, KABUPATEN WONOGIRI

Youngster Physics Journal ISSN : Vol. 5, No. 4, Oktober 2016, Hal

POLA SEBARAN AKUIFER DI DAERAH PESISIR TANJUNG PANDAN P.BELITUNG

IDENTIFIKASI BIDANG GELINCIR DI TEMPAT WISATA BANTIR SUMOWONO SEBAGAI UPAYA MITIGASI BENCANA LONGSOR

Dinisa Hanifa 1, Ibrahim Sota 1, Simon Sadok Siregar 1

IDENTIFIKASI INTRUSI AIR LAUT KE DALAM AKUIFER MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS DI PANTAI BAJULMATI MALANG

Sehah dan Hartono. Keywords: groundwater aquifer, village of Kedungwuluh, geoelectric of resistivity method, Wenner configuration.

PEMODELAN FISIKA APLIKASI METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER UNTUK INVESTIGASI KEBERADAAN AIR TANAH

Nurun Fiizumi, Riad Syech, Sugianto.

APLIKASI METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS KONFIGURASI WENNER- SCHLUMBERGER UNTUK SURVEY PIPA BAWAH PERMUKAAN

INVESTIGASI LAPISAN BEDROCK DENGAN MENGGUNAKAN METODA GEOLISTRIK (Studi Kasus: Gedung Olah Raga Universitas Hasanuddin)

IDENTIFIKASI SEBARAN BIJIH BESI DI DESA PANCUMA KECAMATAN TOJO MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK HAMBATAN JENIS

Riad Syech, Juandi,M, M.Edizar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Riau Kampus Bina Widya Km 12,5 Pekanbaru ABSTRAK

Deteksi Air Tanah Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas Konfigurasi Wenner-Schlumberger di Masjid Kampus Universitas Sam Ratulangi dan Sekitarnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

*

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011) 33-37

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

SURVEI GEOLISTRIK METODE RESISTIVITAS UNTUK INTERPRETASI KEDALAMAN LAPISAN BEDROCK DI PULAU PAKAL, HALMAHERA TIMUR

PENDUGAAN AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK SCHLUMBERGER DI DESA TAKUTI KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELATAN

PENENTUAN ZONA PENGENDAPAN TIMAH PLASER DAERAH LAUT LUBUK BUNDAR DENGAN MARINE RESISTIVITY Muhammad Irpan Kusuma 1), Muhammad Hamzah 2), Makhrani 2)

ANALISIS DATA GEOLISTRIK UNTUK IDENTIFIKASI PENYEBARAN AKUIFER DAERAH ABEPURA, JAYAPURA

Pengaruh Kadar Air Tanah Lempung Terhadap Nilai Resistivitas/Tahanan Jenis pada Model Fisik dengan Metode ERT (Electrical Resistivity Tomography)

POSITRON, Vol. VI, No. 2 (2016), Hal ISSN :

METODE GEOLISTRIK UNTUK MENGETAHUI POTENSI AIRTANAH DI DAERAH BEJI KABUPATEN PASURUAN - JAWA TIMUR

PEMETAAN AKUIFER AIRTANAH DI WILAYAH KAMPUS UNSRAT MANADO DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS

Eksplorium ISSN Volume 34 No. 1, Mei 2013: 11-22

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2016 ISSN: Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

PENDUGAAN KEDALAMAN AIR TANAH MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER DI DESA BOJONGSARI KECAMATAN ALIAN KABUPATEN KEBUMEN

Modul Pelatihan Geolistrik 2013 Aryadi Nurfalaq, S.Si., MT

BAB III METODE PENELITIAN

PRISMA FISIKA, Vol. III, No. 2 (2015), Hal ISSN :

PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 01 (2016), Hal ISSN :

Identifikasi Keretakan Beton Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas Timotius 1*), Yoga Satria Putra 1), Boni P. Lapanporo 1)

BAB III METODELOGI PENELITIAN

PRISMA FISIKA, Vol. III, No. 2 (2015), Hal ISSN :

Interpretasi Data Geolistrik untuk Memetakan Potensi Air Tanah dalam Menunjang Pengembangan Data Hidrogeologi di Kabupaten Jombang, Jawa Timur

BAB III METODA PENELITIAN. mendapatkan hasil yang maksimal. Adapun tahapan yang dilakukan teruraikan

Identifikasi Sistem Panas Bumi Di Desa Masaingi Dengan Menggunakan Metode Geolistrik

Oleh : Dwi Wahyu Pujomiarto. Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang. Abstrak

APLIKASI METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI POLE-POLE UNTUK MENENTUKAN SEBARAN DAN KEDALAMAN BATUAN SEDIMEN DI DESA WONOSARI KECAMATAN NGALIYAN SEMARANG

IDENTIFIKASI SEBARAN BATUBARA MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK HAMBATAN JENIS DI DESA LEMBAN TONGOA

, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-10

APLIKASI GEOLISTRIK UNTUK MENENTUKAN POTENSI AKUIFER AIR TANAH: STUDI KASUS DI KECAMATAN MASARAN, KEDAWUNG DAN SIDOHARJO, KABUPATEN SRAGEN

ANALISIS AIR BAWAH TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB III METODA PENELITIAN. Bab ini akan menjelaskan bebarapa tahapan yang dilakukan untuk

Geo-Electrical Sounding untuk Pendugaan Keterdapatan Air Tanah dan Kedalaman Muka Air Tanah Freatik di Tegal

PROFIL RESISTIVITAS 2D PADA GUA BAWAH TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER-SCHLUMBERGER (STUDI KASUS GUA DAGO PAKAR, BANDUNG)

PENERAPAN GEOLISTRIK RESISTIVTY 2D DAN BANTUAN PROGRAM GEOSOFT UNTUK ESTIMASI SUMBERDAYA ANDESIT DI PT. MDG KULONPROGO DIY

PENETROMETER TEST (DCPT) DI JALAN ARTERI

POTENSI AIRTANAH BERDASARKAN NILAI RESISTIVITAS BATUAN DI KELURAHAN CANGKORAH, KECAMATAN BATUJAJAR, KABUPATEN BANDUNG BARAT

Transkripsi:

PENDUGAAN POTENSI AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS KONFIGURASI SCHLUMBERGER (Jorong Tampus Kanagarian Ujung Gading Kecamatan Lembah Malintang Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat) Arif Budiman 1, Delhasni 1 dan S.A.H. Setyo Widjojo 2 1 Laboratorium Fisika Bumi Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Andalas Kampus Limau Manis Padang, Sumatera Barat, 25163 e-mail: arifbudiman@fmipa.unand.ac.id. 2 Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Barat, Jalan Jhoni Anwar No. 85 Lapai, Padang 25142, Telp : (0751) 54487 52146. ABSTRAK Penelitian untuk menentukan letak dan kedalaman akuifer air tanah telah dilakukan di Jorong Tampus Kanagarian Ujung Gading Kecamatan Lembah Malintang Kabupaten Pasaman Barat Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan metode geolistrik tahanan jenis dengan konfigurasi Schlumberger dengan empat titik sounding yaitu TM_01, TM_02, TM_03 dan TM_04. Jarak antar masing-masing titik sounding adalah 400 m. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software HIRA. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa akuifer terletak pada kedalaman 96.00 100.00 m dengan titik pengeboran yang direkomendasikan terletak di titik sounding TM_03 pada kedalaman 100.00 m. Akuifer tersebut merupakan akuifer tertekan yang terletak pada lapisan batu pasir vulkanik. Kata kunci: akuifer, geolistrik, tahanan jenis, konfigurasi Schlumberger. ABSTRACT The research to determine the location and depth of ground water aquifers has been carried out in Jorong Tampus Kanagarian Ujung Gading Kecamatan Lembah Malintang Kabupaten Pasaman Barat Sumatera Barat. This study using geoelectric resistivity method with Schlumberger configuration with a four-point soundings are TM_01, TM_02, TM_03 and TM_04. The distance between each sounding point is 200 m. Data processing is done using software Hira. Research results indicate that the aquifer lies at a depth of 96.00-100.00 m with a recommended drilling point is located at the point of sounding TM_03 at a depth of 100.00 m. Aquifer is an aquifer that lies depressed on volcanic sandstone layer. Keywords: aquifer, geoelectrical, resistivity, Schlumberger configuration. 1. PENDAHULUAN Air adalah salah satu kebutuhan dasar semua makhluk hidup terutama bagi manusia. Pertumbuhan penduduk dan kemajuan pembangunan menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan air bersih. Sementara itu, kerusakan lingkungan dan pencemaran telah menyebabkan sumber air bersih di permukaan terus berkurang. Sebagai solusinya manusia mulai mengeksplorasi dan mengeksploitasi air bawah permukaan bumi untuk memenuhi kebutuhan terhadap air bersih. Metode yang sering digunakan untuk menduga kondisi air bawah tanah adalah metode geolistrik tahanan jenis. Pada metode ini, arus listrik diinjeksi ke dalam bumi melalui dua JURNAL ILMU FISIKA (JIF), VOL 5 NO 2, SEPTEMBER 2013 72

elektroda arus, kemudian mengukur nilai tegangan dengan melalui dua elektroda potensial menggunakan alat resistivitymeter. Terdapat berbagai macam aturan yang dipakai untuk menempatkan keempat elektroda tersebut di atas. Aturan-aturan penempatan keempat elektroda tersebut dalam istilah geofisika biasa disebut dengan konfigurasi elektroda. (Hendrajaya, 1990). Meskipun terdapat berbagai macam jenis konfigurasi elektroda, tetapi yang sering dipergunakan adalah konfigurasi elektroda Wennner, Schlumberger, Dipole-dipole dan konfigurasi Rectangle. Konfigurasi elektroda Wenner dan Schlumberger digunakan dalam pelaksanaan di lapangan yang tidak terlalu sulit (cukup datar dan luas) dan penetrasi arus yang tidak terlalu dalam (Hendrajaya, 1990). Sedangkan untuk bentangan yang tidak merata serta penetrasi arus yang dalam maka digunakanlah konfigurasi elektroda Dipole-dipole. Konfigurasi elektroda Rectangle sangat jarang digunakan karena pengaturannya yang sedikit sulit. Kenagarian Ujung Gading Kecamatan Lembah Malintang Kabupaten Pasaman Barat Sumatera Barat merupakan salah satu daerah yang penduduknya mengalami kesulitan dalam memperoleh air bersih. Pada daerah tersebut penduduknya memanfaatkan air sungai yang kebersihannya belum terjamin. Pada musim kemarau sungai-sungai ini mengalami kekeringan. Oleh karena itu, di daerah ini perlu dilakukan penelitian dalam upaya pencarian sumber air tanah guna memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap air bersih. Penelitian ini hanya dilakukan pada satu jorong yaitu Jorong Tampus, yang terdiri dari 4 buah titik sounding, dimana jarak antar titik sounding adalah 200 meter. Dalam penelitian ini digunakan metoda geolistrik tahanan jenis konfigurasi Schlumberger. Konfigurasi ini merupakan konfigurasi yang paling banyak digunakan dalam pencarian sumber air tanah karena penetrasi arusnya lebih dalam dan cara kerjanya lebih mudah. Dalam pengolahan datanya digunakan Software HIRA. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan interpretasi data geolistrik yang telah diperoleh, sehingga letak dan kedalaman air tanah dapat ditentukan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang letak dan kedalaman akuifer air tanah dalam upaya pembuatan sumur air bersih pada daerah tersebut, sehingga yang diharapkan masyarakat di Jorong Tampus Kenagarian Ujung Gading Kecamatan Lembah Malintang Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat dapat menggunakan air tanah sebagai salah satu sumber air dan menjadi solusi ketersediaan air. 2. METODOLOGI Alat Adapun alat alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. NANIURA Resistivity Meter Model NRD 22 S, yang merupakan alat utama yang digunakan dalam penelitian geolistrik ini (Gambar 1.a). 2. Dua pasang elektroda yang terdiri dari sepasang elektroda potensial M-N dan sepasang elektroda arus A-B (Gambar 1.b). 3. Kabel untuk penghantar arus dan tegangan (Gambar 1.c). 4. Aki basah yang digunakan sebagai sumber tegangan (Gambar 1.d). 5. Palu digunakan sebagai alat bantu untuk memancang elektroda pada tanah (Gambar 1.e). 6. Meteran digunakan untuk alat ukur jarak elektroda (Gambar 1.f). 73 JURNAL ILMU FISIKA (JIF), VOL 5 NO 2, SEPTEMBER 2013

a b c d e f Gambar 1. Peralatan penelitian (a) Naniura Resistivitymeter, (b) Elektroda, (c) Kabel, (d) Aki, (e) Palu dan (f) Meteran. Tata Laksana Penelitian Pengambilan Data Penelitian ini menggunakan konfigurasi Schlumberger dengan empat titik sounding (TM01, TM02, TM03,dan TM04. Bentang maksimum untuk satu titik sounding adalah 200 meter, seperti yang terlihat pada (Gambar 2). Jarak elektroda arus (AB/2) mulaidari 1 sampai 200 meter dan jarak elektroda potensial (MN/2) mulai dari 0,5 sampai 25 meter. Pengolahan Data Pengolahan data dapat dilakukan dengan komputer menggunakan software HIRA. Dimana software ini merupakan program yang dibuat untuk menghitung nilai resistivitas dari hasil perhitungan di lapangan. Dengan memasukkan data yang ada yaitu nilai arus dan beda potensial dapat diperoleh nilai resitivitas dan ketebalan atau kedalaman masingmasing lapisan. Interpretasi Data Interpretasi data dapat dilihat dengan membaca hasil kurva sounding yang terdapat pada software HIRA. Pertama menentukan letak dan kedalaman akuifer, dilanjutkan menganalisis berdasarkan informasi geologi yang ada pada literatur dengan menggunakan data nilai-nilai resistivitasnya serta membuat penampang pemetaan dari gabungan titik sounding penelitian. JURNAL ILMU FISIKA (JIF), VOL 5 NO 2, SEPTEMBER 2013 74

Gambar 2. Lokasi titik sounding penelitian di Jorong Tampus Kanagarian Ujung Gading (Silitonga dan Kastowo, 1975). 3. HASIL DAN DISKUSI Dari informasi geologi, urutan satuan stratigrafi Kanagarian Ujung Gading Kecamatan Lembah Malintang Kabupaten Pasaman Barat Sumatera Barat terdiri dari batuan sedimen dan vulkanik. Batuan sedimen terdiri dari dengan formasi alluvium (Qh) dan formasi air balam (QTa). Pada formasi alluvium terdapat lapisan batupasir, lapisan kerikil dan lapisan lempung dan pada formasi air balam terdapat lapisan batu lempung dan lapisan batu lempung pasiran. Batuan vulkanik terdiri dari formasi pusat melintang (Qvmt) yang terdapat lapisan lahar andesitik sampai dasitik, breksi gunung api dan lava. Keempat titik sounding berada pada formasi pusat melintang (Silitonga dan Kastowo, 1975). Pada zona pelapukan basalt, batuan vulkanik (dari blok sampai debu vulkanik) terdiri dari batuan lepas pasir, kerikil dan lempung pasiran. Breksi vulkanik dan truf batu apung terdiri dari batuan kompak seperti breksi konglomerat, batu pasir dan batuan karbonat yaitu batu gamping politik. Basalt, andesit, riolit terdiri dari batuan karbonat yaitu batu gamping dolomit dan batu gamping non dolomit (Wurtanto, 2007). Dengan menganalisis hasil pengolahan data dan keadaan geologi yang mengontrol daerah setempat sebagaimana yang diterangkan di atas diduga lapisan pada masing-masing titik sounding terdiri dari empat lapisan. Selanjutnya, untuk mendapatkan bentuk perlapisan yang maksimal di sepanjang lintasan daerah penelitian maka dibuat penampang dua dimensi berdasarkan nilai h (ketebalan) dan ρ dapat dilihat pada Gambar 3. 75 JURNAL ILMU FISIKA (JIF), VOL 5 NO 2, SEPTEMBER 2013

Gambar 3. Penampang dua dimensi penggabungan titik-titik sounding. Secara keseluruhan lapisan - lapisan batuan di sepanjang lintasan gabungan titik sounding tersebut adalah : 1. Lapisan pertama dengan ketebalan 1,00-1,55 meter dengan nilai tahanan jenis 84,00 hingga 200,00 Ωm, diinterpretasikan sebagai lapisan tanah penutup. 2. Lapisan kedua dengan ketebalan lapisan 2,30 4,15 meter dengan nilai tahanan jenis 311,00 610,00 Ωm, diinterpretasikan sebagai lapisan batu pasir. 3. Lapisan ketiga dengan ketebalan lapisan 90,50 95,40 meter dengan nilai tahanan jenis 6,48 154,00 Ωm, diinterpretasikan sebagai lapisan lempung pasiran. JURNAL ILMU FISIKA (JIF), VOL 5 NO 2, SEPTEMBER 2013 76

4. Lapisan keempat dengan ketebalan lapisan tak hingga dengan nilai tahanan jenis 42.92 383.00 Ωm diinterpretasikan sebagai lapisan batu pasir vulkanik. Akuifer tertekan (confined aquifer) terletak di bawah lapisan kedap air (impermeable) dan mempunyai tekanan lebih besar daripada tekanan atmosfer. Air akan mengalir pada lapisan pembatasnya, karena akuifer tertekan merupakan akuifer yang jenuh air yang dibatasi oleh lapisan atas dan bawahnya (Aryono, 2003). Lapisan lempung pasiran mempunyai kerapatan porositas yang tinggi yaitu 45 55%, sehingga tidak dapat meloloskan air. Lapisan batu pasir vulkanik yang terletak di bawah lapisan lempung pasiran dengan kerapatan porositas yaitu 10-20% (Sosrodarsono. 2006). Jadi lapisan ini dapat meloloskan air dan air yang melewatinya dapat ditampung. Sehingga dapat disimpulkan yang merupakan lapisan akuifer diduga terletak pada lapisan keempat yaitu lapisan batu pasir vulkanik yang merupakan akuifer tertekan. Tabel 1. No.Titik Sounding Kedalaman akuifer tertekan pada masing- masing titik sounding. Kedalaman Akuifer Tertekan (m) TM-01 96.50 TM-02 94.00 TM-03 100.00 TM-04 95.00 Kedalaman masing-masing akuifer tertekan pada lapisan keempat untuk masing-masing titik sounding dapat dilihat pada Tabel 1. Berdasarkan hasil diatas maka dapat kita tentukan di titik sounding mana yang cocok nantinya untuk dilakukan pengeboran. Berdasarkan tata cara eksplorasi pengeboran air tanah yang baik yaitu untuk satu penampang hanya diperbolehkan satu titik pengeboran agar tidak merusak lingkungan. Jika ditinjau dari segi ekonomis, maka titik sounding TM-02 yang paling murah biaya pengeborannya, karena paling dangkal dibandingkan titik-titik yang lainnya. Jika ditinjau dari tata cara eksplorasi pengeboran air tanah yang baik, titik yang layak untuk dilakukan pengeboran adalah titik sounding TM-03 dengan kedalaman pengeboran 100 m, pada titik ini letak akuifer tertekannya paling dalam karena pada titik ini letak akuifer tertekannya paling dalam. Jika dilakukan pengeboran di titik lain akan merusak lapisan. Karena dilakukan penyedotan air ke permukaan maka air akan naik dalam jumlah banyak, dalam lapisan yang paling dalam banyak mengandung air. Jika dilakukan penyedotan di titik yang dangkal maka akan terjadi pemaksaan pada air tanah sehingga akan merusak pori-pori tanah. 4. KESIMPULAN Dari penelitian ini dapat diperoleh beberapa kesimpulan yaitu: 1. Berdasakan hasil interpretasi data, daerah penelitian terdiri atas empat lapisan yaitu lapisan tanah penutup, lapisan batu pasir, lapisan lempung pasiran dan lapisan batu pasir vulkanik. 2. Jenis akuifer yang terdapat pada daerah penelitian ini diduga akuifer tertekan yaitu terletak pada lapisan batu pasir vulkanik. 77 JURNAL ILMU FISIKA (JIF), VOL 5 NO 2, SEPTEMBER 2013

3. Berdasarkan tata cara eksplorasi pengeboran air tanah yang baik, titik sounding yang layak untuk dieksplorasi pada penelitian ini yaitu titik TM-03 dengan kedalaman pengeboran 100 m. DAFTAR PUSTAKA 1. Aryono, A.M. 2003. Metode Geofisika. Universitas Negeri Semarang, Semarang. 2. Hendrajaya. 1990. Metode Geofisika. Semarang: Universitas Negeri Semarang. 3. Silitonga dan Kastowo. 1975. Peta Geologi Lubuk Sikaping. Padang: Badan Pusat Statistik kota Padang. 4. Sosrodarsono. 2006. Penentuan Lapisan Batuan dengan Metoda Geolistrik. Penerbit Erlangga, Jakarta. 5. Wurtanto. 2007. Aplikasi Metode Geolistrik Tahanan Jenis Menentukan Kedalaman Akuifer Air Tanah Menggunakan Konfigurasi Schlumberger. Universitas Semarang, Semarang JURNAL ILMU FISIKA (JIF), VOL 5 NO 2, SEPTEMBER 2013 78