BAB 2 DATA DAN ANALISA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Mengatur Berat Badan. Mengatur Berat Badan

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tiga tahun yang lalu, WHO sebagai organisasi kesehatan dunia telah

BAB I PENDAHULUAN. 20 tahun sampai 30 tahun, dan mulai mengalami penurunan pada usia lebih dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Obesitas didefinisikan sebagai suatu keadaan dengan akumulasi lemak yang

The Miracle of ENDORPHINE

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP KEJADIAN STROKE BERULANG DI RSUD DR. PIRNGADI MEDAN

Contoh Penghitungan BMI: Obesitas atau Overweight?

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam kehidupan remaja, karena remaja tidak lagi hanya berinteraksi dengan keluarga

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan alat ukur berat badan dengan satuan kilogram. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Manusia merupakan makhluk hidup yang selalu berkembang mengikuti tahaptahap. perkembangan tertentu. Manusia hams melewati satu tahap ke tahap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dizaman yang orientasi manusianya lebih mengutamakan uang, bekerja lebih

Dewasa ini obesitas atau kegemukan merupakan salah satu masalah utama di

Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi, tetapi juga dari kegiatan olahraga atau aktivitas fisik yang kita lakukan.

BAB II DATA DAN ANALISA. Data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proyek tugas akhir ini berasal dari berbagai sumber yaitu:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan dalam kehidupan manusia. Perkembangan adalah perubahanperubahan

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa transisi dari masa anak anak menuju masa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. paling sering disorot oleh masyarakat. Peran masyarakat dan media membawa

POLA MAKAN Sumber: Kiat Sehat diusia Emas - vegeta.co.id

BAB 1 : PENDAHULUAN. penduduk yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Salah satu indikator

POLA HIDUP SEHAT. Oleh : Rizki Nurmalya Kardina, S.Gz., M.Kes. Page 1

BAB I PENDAHULUAN. lemak oleh manusia, akhir-akhir ini tidak dapat dikendalikan. Hal ini bisa

Seimbangkan Kadar Gula Darah Anda Sekarang

BAB 1 : PENDAHULUAN. kemungkinan diskriminasi dari lingkungan sekitar. Gizi lebih yang terjadi pada remaja,

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai hal yang menyusahkan, bahkan membahayakan jiwa. Namun di era

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah status yang disandang oleh seseorang karena

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. saja akan tetapi sudah menjadi permasalahan bagi kalangan anak - anak

BAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi yang terjadi di negara-negara maju dan berkembang tidak saja

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini, masalah kegemukan ( overweigth dan obesitas) menjadi

BAB I PENDAHULUAN. tetapi kurang serat (Suyono dalam Andriyani, 2010). Ketidakseimbangan antara


BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Inilah 10 Gejala Serangan Jantung di Usia Muda

BAB I PENDAHULUAN. kegemukan sebagai lambang kemakmuran. Meskipun demikian, pandangan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. beragam. Masalah gizi di Indonesia dan di Negara berkembang pada

BAB I PENDAHULUAN. Overweight dan obesitas adalah dua istilah yang berbeda. Overweight

BAB 1 PENDAHULUAN. dari persentase pria dan wanita dari penduduk lanjut usia berdasarkan estimasi

Tes ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui Indeks Masa Tubuh (IMT). Tes ini meliputi: 1. Pengukuran Tinggi Badan (TB) 2. Pengukuran Berat Badan (BB)

BAB 1 PENDAHULUAN. Obesitas merupakan pembahasan yang sensitif bagi remaja, semua remaja

statistik menunjukkan bahwa 58% penyakit diabetes dan 21% penyakit jantung yang kronik terjadi pada individu dengan BMI di atas 21 (World Heart

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka

BAB I PENDAHULUAN. diriwayatkan Nabi R. Al-Hakim,At-Turmuzi, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban: minum, dan sepertiga lagi untuk bernafas.

Tahukah anda kenapa sih Langsing itu lebih asyik...?!

BAB I PENDAHULUAN. aktif pada tingkat yang tepat untuk mempertahankan atau meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan pribadi individu untuk menjadi dewasa. Menurut Santrock (2007),

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang memiliki bentuk tubuh yang ideal memang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan kematian. Namun pada kenyataannya, kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan pangan manusia berasal dari tumbuh-tumbuhan (pertanian primer) serta

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan menuju Indonesia sehat. fisik, mental dan social, semua aspek tersebut akan mempengaruhi

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk dunia meninggal akibat diabetes mellitus. Selanjutnya pada tahun 2003

MEMAHAMI STROKE. Berdasarkan Pengalamanku

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada berbagai kalangan, terjadi pada wanita dan pria yang berumur. membuat metabolisme dalam tubuh menurun, sehingga proses

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

7 Kebiasaan Penyebab Kadar Gula Darah Melonjak

BAB I PENDAHULUAN. demografi, epidemologi dan meningkatnya penyakit degeneratif serta penyakitpenyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. Satu dekade terakhir jumlah penderita obesitas di dunia semakin meningkat

BAB I PENDAHULUAN. penyakit degeneratif akan meningkat. Penyakit degeneratif yang sering

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. setelah diketahui bahwa kegemukan merupakan salah satu faktor risiko. koroner, hipertensi dan hiperlipidemia (Anita, 1995).

8 Langkah Diet Sehat secara Alami

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

FAKTOR-FAKTOR RISIKO HIPERTENSI PADA LAKI-LAKI PENGUNJUNG PUSKESMAS MANAHAN DI KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa, dan negara

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat pada anak-anaknya (Friedman et al., 2010). yang masih bertanggung jawab terhadap perkembangan anak-anaknya.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengukuran antropometri terdiri dari body mass index

BAB I PENDAHULUAN. Hasdianah, Siyoto, dan Peristyowati (2014:69) dalam buku Gizi, Pemanfaatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modernisasi bukan hanya membawa berkah, tetapi juga musibah bagi manusia. Ketersediaan alat bantu elektronik

Puskesmas :... Tanggal pengisian :... RAHASIA KUESIONER PENJARINGAN KESEHATAN PESERTA DIDIK SEKOLAH LANJUTAN

BAB I PENDAHULUAN. Fakultas Psikologi merupakan salah satu fakultas unggulan di Universitas

BAB I PENDAHULUAN. merupakan populasi yang besar. Menurut World Health Organization,2007 sekitar

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pada wanita, komposisi lemak tubuh setelah menopause mengalami

2015 PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENURUNAN LEMAK TUBUH DAN PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN AEROBIK (VO2 MAX)

Bab 1: Mengenal Hipertensi. Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekarang ini masyarakat banyak mendatangi restauran-restauran yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. gliserol dengan tiga asam lemak. Orang dewasa mengonsumsi rata-rata sekitar 60

Pengaruh Soft Drink Pada Penggunaan Obat Herbal Untuk Penyakit Diabetes

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang mendadak dapat mengakibatkan kematian, kecacatan fisik dan mental

Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Pasien Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Immanuel Bandung dengan Terkontrolnya Kadar Glukosa Darah.

DISLIPIDEM IA. Gangguan Metabolisme Lemak (Kolesterol, Trigliserid)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja banyak permasalahan yang harus dihadapi, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Insiden hipertensi mulai terjadi seiring bertambahnya usia. Pada

BAB I PENDAHULUAN. lum masa dewasa dari usia tahun. Masa remaja dimulai dari saat pertama

Transkripsi:

BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data dan informasi yang digunakan untuk mendukung dan membuat tugas akhir ini diperoleh dari : 1. Literatur Pencarian data melalui buku-buku,majalah ataupun artikel cetak mengenai tema dan topik yang diangkat. 2. Wawancara Wawancara dengan narasumber yang terkait dengan tema dan topik yang diangkat 3. Kuisioner Kuisioner yang disebar secara online guna mengetahui statistik dari tingkat kepercayaan diri orang gemuk. 4. Website Pencarian data melalui internet mengenai tema dan topik yang diangkat. 2.2 Data Umum 2.2.1 Percaya Diri Percaya diri adalah suatu kepercayaan akan kemampuan diri untuk melakukan atau menyelesaikan suatu hal dengan tekad dan ambisi yang muncul dalam diri masing-masing individu. Dengan adanya Kepercayaan diri tidak menjamin seorang individu bisa melakukan segalanya seorang diri namun ia mempunyai keyakinan,kemampuan dan kepercayaan akan dirinya sendiri yang didukung oleh faktor potensi,pengalaman serta harapan yang tertanam di dirinya. 3

4 Menurut Abraham Maslow dalam buku berjudul Psikologi Kepribadian, kepercayaan diri itu diawali oleh konsep diri. Menurut Sullivan, ada dua macam konsep diri yaitu, konsep diri positif dan konsep diri negatif. Konsep diri yang positif terbentuk karena seseorang secara terus menerus sejak lama menerima umpan balik yang positif berupa pujian dan penghargaan. Sedangkan konsep diri yang negatif dikaitkan dengan umpan balik negatif seperti ejekan dan perendahan. Biasanya tiap individu mempunyai pilihan bidang profesi dan minat yang berbeda dimana mereka merasa cukup percaya diri, misalnya akademis,atletik atau musik dan disaat yang sama pula mereka tidak percaya diri dibidang lainnya, misalnya bentuk tubuh atau hubungan sosial. Mempunyai sikap percaya diri tidak berarti seseorang akan selalu berhasil dalam melakukan suatu tindakan. Namun setidaknya ia percaya atas kemampuannya sendiri dan merasa puas atas apa yang telah ia lakukan. Misalnya, seorang pelari percaya atas kemampuannya berlari namun dalam suatu perlombaan ia kalah dan tidak memenangkan perlombaan tersebut. Pelari itu mungkin kecewa namun karena ia mempunyai sikap percaya diri, ia bisa menerimanya dan tetap percaya atas kemampuannya. Barbara DeAngelis berbicara tentang 3 bentuk kepercayaan diri yang harus dikuasai : Percaya diri secara tingkah laku, artinya kepercayaan diri atas kemampuan diri sendiri untuk bertindak dan menyelesaikan sesuatu dalam hidup. Percaya diri secara emosional, artinya kepercayaan diri yang berkaitan dengan keyakinan dan kesadaran atas perasaan diri sendiri. Ini adalah sebuah komponen pentik yang diperlukan untuk memaksimalkan perasaan yang ada. Percaya diri secara spiritual atau keyakinan, artinya kepercayaan diri terhadap alam semesta. Tidak seharusnya misteri dari alam semesta menjadi penghalang untuk diri kita untuk menjalani kehidupan. Kepercayaan diri spiritual menjadi dasar untuk mengembangkan kedua jenis keyakinan diri lainnya.

5 2.2.2 Kegemukan atau obesitas Kegemukan, obesitas atau bisa juga disebut kelebihan berat badan ialah suatu akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Setiap manusia pada dasarnya memerlukan lemak untuk sumber energi, bahan baku hormon, membantu transport vitamin, dan lainnya. Wanita dengan lemak tubuh lebih dari 30% dan pria dengan lemak tubuh lebih dari 25% mengalami keadaan yang dinamakan obesitas. Kegemukan, obesitas atau bisa juga disebut kelebihan berat badan digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu : Obesitas ringan, dimana kelebihan berat badan mencapai 20-40% Obesitas sedang, dimana kelebihan berat badan mencapai 41-100% Obesitas berat, dimana kelebihan berat badan mencapai > 100% Menurut para ahli, obesitas dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : Faktor Genetik, faktor genetik atau biasa disebut faktor keturunan telah ikut serta dalam menantukan jumlah unsur sel lemak dalam tubuh. Hal ini dapat terjadi apabila orangtua mengalami keadaan obesitas. Kerusakan pada salah satu bagian otak, Menurut Zainun Mutadin, Sistem pengontrol yang mengatur perilaku makan terletak pada suatu bagian otak yang disebut hipotalamus. Hipotalamus mengandung lebih banyak pembuluh darah dari daerah lain pada otak, sehingga lebih mudah dipengaruhi oleh unsur kimiawi dari darah. Dua bagian hipotalamus yang mempengaruhi penyerapan makan yaitu hipotalamus lateral yang menggerakan nafsu makan dan hipotalamus ventromedial yang bertugas merintangi nafsu makan. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa bila hipotalamus lateral rusak atau hancur maka individu menolak untuk makan atau minum, dan akan mati kecuali bila dipaksa diberi makan dan minum. Sedangkan bila kerusakan terjadi pada bagian hipotalamus ventromedial maka seseorang akan menjadi rakus dan akan mengalami obesitas. Pola makan berlebihan, bila seseorang makan disaat ia ingin makan dan bukannya makan disaat ia lapar, orang tersebut mengalami keadaan dimana sikap

6 responsifnya lebih besar daripada orang lainnya. Hal ini menyebabkan ia makan secara berlebih. Kurang bergerak, tingkat pengeluaran energi tubuh sangat berpengaruh terhadap pengendalian berat tubuh. Orang yang duduk bekerja seharian tentu tingkat metabolismenya berbeda dengan orang yang menyempatkan berolahraga diselasela kesibukannya. Meski aktivitas fisik hanya mempengaruhi satu pertiga pengeluaran energi seseorang dengan berat normal, bagi orang yang mengalami kelebihan berat badan aktivitas fisik memiliki peran yang sangat penting. Pada saat berolahraga kalori terbakar, makin banyak berolahraga maka semakin banyak kalori dan lemak yang hilang yang akan berpengaruh terhadap penurunan berat tubuh. Hipotiroid, Suatu keadaan dimana hormon tiroid tidak bekerja secara baik dan maksimal atau hormon tiroid yang ada cenderung lebih sedikit dari tiroid yang dimiliki orang lain. Keadaan ini membuat metabolisme orang yang menderita hipotiroid lebih lambat dan akibatnya lemak susah untuk diubah menjadi energi. Pengaruh emosional, Ada beberapa orang yang melampiaskan rasa bosan, kecewa, marah, merasa tertindas, grogi, dan sebagainya melalui makanan. Mereka cenderung memilih memakan atau biasa disebut ngemil saat mengalami perasaan tersebut. Hal ini menyebabkan berat badan mereka bertambah. Lingkungan, Jika seseorang dibesarkan didalam lingkungan yang menganut kepercayaan bahwa orang makmur ialah orang yang bertubuh besar, maka ia cenderung akan mengalami berat badan berlebih. Saat ini, BMI (Body Mass Index) atau dalam bahasa indonesia disebut Index Massa Tubuh ialah cara yang paling popular untuk mengetahui seseorang apakah ia termasuk kekurangan berat badan, normal, kelebihan berat badan atau obesitas. Cara menghitung BMI tubuh kita sangat mudah, rumusnya ialah :

7 Setelah hasilnya diperoleh, lihat dan bandingan hasil BMI dengan klasifikasi dibawah ini BMI Klasifikasi < 18.5 Kekurangan berat badan 18.5 24.9 Normal 25.0 29.9 Normal tingkat tinggi 30.0 34.9 Obesitas tingkat 1 35.0 39.9 Obesitas tingkat 2 > 40.0 Obesitas tingkat 3 Tabel 1. Klasifikasi BMI Akibat yang paling banyak ditimbulkan oleh kelebihan berat badan ialah terganggunya kesehatan sehingga memicu timbulnya penyakit. Diantaranya adalah diabetes, kanker, penyakit jantung, darah tinggi, stroke, nyeri punggung, kolesterol, asam urat dan lainnya, karena 70% penyakit umumnya berkaitan dengan masalah diet dan berat badan. Berdasarkan data statistik WHO 70% kematian dini disebabkan oleh serangan jantung, kanker, diabetes dan stroke. Salah satu cara untuk menurunkan berat badan ialah dengan berolahraga yang teratur dan tidak berlebihan. Berolahraga yang berlebihan akan membuat tubuh menjadi kaget. Namun dengan berolahraga teratur, tidak merokok atau meminum alcohol, dan menerapkan pola hidup yang sehat pun seseorang yang mengalami kelebihkan berat badan dapat hidup lebih sehat daripada seseorang yang tidak mengalami kelebihan berat badan dan terbebas dari penyakit. 2.3 Data Survey 2.3.1 Data Wawancara

8 Menurut Intan Kemala Sari, pendiri bigmagz.com, perempuan-perempuan bertubuh besar harus berani memperlihatkan passion dibidang yang mereka sukai dan minati. Kebanyakan dari mereka merasa malu karena bentuk tubuh yang besar dianggap tidak mempu melakukan hal-hal tertantu. Banyak perempuan bertubuh besar yang mempunyai potensi untuk meraih cita-cita dan impiannya namun mereka cenderung merasa minder sehingga menjadi segan untuk melakukannya. Menurut Tharie Lily, pendiri majalah BALGA (majalah penyedia informasi fashion, life style khusus wanita bertubuh gemuk), kurangnya kepercayaan diri wanita Indonesia yang bertubuh gemuk salah satunya dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan media. Masyarakat Indonesia masih belum sepenuhnya menerima keberadaan mereka, mereka dianggap aneh karena memang pada dasarnya wanita asia mempunyai tubuh yang kecil. Industri kecantikan dan fashion juga mengiklankan wanita cantik sebagai seseorang yang langsing, putih dan berambut panjang lurus, hal ini pula yang menyebabkan adanya brain washing kepada khalayak umum. Dan juga pemikiran sedari kecil yang memberi kesan bahwa gemuk itu sesuatu yang memalukan dan aneh sehingga pada akhirnya keluar kata-kata yang cenderung mengejek bentuk tubuh. Untuk menambah rasa percaya diri bagi wanita bertubuh gemuk, Ririe Bogar (Ketua komunitas Xtra-L Indonesia) berkata bahwa mengatasi kurangnya rasa percaya diri dan minder adalah dengan berdamai dengan diri sendiri, jatuh cinta pada diri sendiri dan menghargai diri sendiri. Tubuh yang dimiliki harus kita jaga dan rawat. Kita tidak bisa memaksa orang lain untuk mengatakan bahwa seorang wanita gemuk itu cantik, namun kita bisa merubah pandangan orang dengan cara membuat perubahan pada diri sendiri. Kita bisa menjadi seorang wanita gemuk yang sehat pikiran dan jasmaninya, dengan begitu aura positif akan terpancar dari diri kita. Cantik adalah bisa membuat orang-orang disekitar kita merasa nyaman dan bahagia. Jangan sampai hanya karena mempunyai tubuh gemuk kemudian menghalangi kita untuk menjadi seseorang yang maju dan berprestasi. Jadilah seorang wanita yang pintar dan cantik seutuhnya. 2.3.2 Data Kuisioner

9 Penulis membuat kuisioner online mengenai kepercayaan diri, perilaku, hobi dan cita-cita dan pertanyaan lainnya yang berhubungan dengan tema tugas akhir ini. Kuisioner ini telah diisi oleh 74 wanita bertubuh gemuk dan kebanyakan dari mereka ingin meningkatkan kepercayaan diri dan ingin mengetahui serta mencoba lebih dalam terhadap minat dan cita-cita mereka. 2.4 Kesimpulan Data Dari data-data yang diterima, penulis menganalisa bahwa memang wanita yang bertubuh gemuk mempunyai tingkat kepercayaan diri yang rendah dibanding dengan wanita yang bertubuh langsing. Cita-cita dan hobi mereka berbeda-beda. Tidak sedikit dari wanita yang bertubuh gemuk mencoba untuk menjadi lebih menarik dengan memakai makeup atau memakai pakaian yang up to date. 2.5 Target Audience A. Demografi Jenis Kelamin : Wanita Usia : 14 20 Tahun Profesi : Pelajar dan Mahasiswa SES : A dan B B. Geografi Tinggal di Jakarta atau dikota sekitar kota Jakarta C. Psikografi Rutinitas Karakter Minat : Sekolah : Kurang percaya diri, punya mimpi dan cita-cita : Ingin meraih cita-cita, ingin menambah kepercayaan diri. 2.6 Data Penyelenggara

10 Big Magazine Moto : Show your curves! Big Magazine atau biasa disebut Bigmagz adalah sebuah blog online dan komunitas yang diperuntukan untuk perempuan bertubuh besar, montok ataupun bongsor. Komunitas ini dibentuk dan ada untuk mengajak para perempuan khususnya para remaja perempuan yang bertubuh gemuk untuk mendukung satu sama lain agar mencintai dirinya sendiri, hidup lebih sehat, mempunyai kepercayaan diri yang lebih baik serta mengajari bagaimana caranya menjadi seorang wanita yang tidak malu dengan tubuhnya sendiri. 2.7 Analisa SWOT Strengths Banyaknya wanita bertubuh gemuk yang ingin meningkatkan dan tampil lebih percaya diri. Banyaknya wanita bertubuh gemuk yang mempunyai potensi dan kemampuan namun belum bisa diwujudkan Banyaknya wanita bertubuh gemuk yang butuh motivasi untuk menerima diri mereka Weaknesses Banyak dari wanita bertubuh gemuk yang sudah pasrah atas keadaan tubuh mereka sehingga mereka merasa tubuh mereka merupakan hambatan untuk maju. Opportunities Kesempatan yang luas bagi wanita bertubuh gemuk untuk bisa tampil bersosialisasi dan berekspresi tanpa harus malu atau minder dengan ukuran tubuh mereka Banyaknya ide yang muncul mengenai meningkatkan kepercayaan diri bagi wanita bertubuh gemuk namun belum ada yang direalisasikan

11 Adanya komunitas bagi wanita bertubuh gemuk untuk bisa saling tukar pengalaman dan pikiran. Threats Sudah tertanamnya di pikiran masyarakat bahwa seseorang yang bertubuhgemuk merupakan suatu hal yang aneh, tidak biasa dan tidak menarik.