STATISTIK DAERAH KECAMATAN PALETEANG 2015

dokumen-dokumen yang mirip
STATISTIK DAERAH KECAMATAN CEMPA 2016

STATISTIK DAERAH KECAMATAN WATANG SAWITTO 2016

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUPPA 2016

STATISTIK DAERAH KECAMATAN MATTIRO SOMPE 2016

STATISTIK DAERAH KECAMATAN LEMBANG 2015

STATISTIK DAERAH KECAMATAN PATAMPANUA 2016

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO

S T A T I S T I K D A E R A H K E C A M A T A N P A G E R W O J O 2012


Katalog : pareparekota.bps.go.id

S T A T I S T I K D A E R A H K E C A M A T A N S E N D A N G 2012

tulungagungkab.bps.go.id

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN RAJA AMPAT.

Katalog BPS :

pekanbarukota.bps.go.id

Katalog BPS

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BACUKIKI BARAT 2012


STATISTIK DAERAH KECAMATAN LEMBEH UTARA

Katalog : Statistik Daerah. Kecamatan Manggala Badan Pusat Statistik Kota Makassar



STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUKIT BATU 2013

S T A T I S T I K D A E R A H K E C A M A T A N K E D U N G W A R U

tulungagungkab.bps.go.id

STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013


Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS



STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN BARAT 2015

STATISTIK DAERAH KECAMATAN LOBALAIN 2016

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai

Statistik Daerah. Kecamatan Sarudik. Katalog BPS :

KATALOG BPS BADANPUSATSTATISTIK KABUPATENACEHSELATAN


GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG

S T A T I S T I K D A E R A H K E C A M A T A N G O N D A N G 2012

STATISTIK DAERAH KECAMATAN PAHANDUT 2013

Statistik Daerah. Kecamatan Barus Utara. Katalog BPS :


Kecamatan Selat Nasik

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BONDOWOSO 2015

Statistik Daerah. Kecamatan Andam Dewi. Katalog BPS : Sopo Godang Raja U

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BENGKONG

tulungagungkab.bps.go.id

STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO

Katalog :

Statistik Daerah Kabupaten Bintan


S T A T I S T I K D A E R A H K E C A M A T A N S U M B E R G E M P O L

KATALOG BPS BADANPUSATSTATISTIK KABUPATENACEHSELATAN

KATALOG BPS BADANPUSATSTATISTIK KABUPATENACEHSELATAN

Katalog BPS :

KECAMATAN TANETE RIATTANG DALAM ANGKA 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BONE

KATALOG BPS:

Kecamatan Tidore Dalam Angka 2014

Statistik Daerah. Kecamatan Panca Jaya


V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

STATISTIK KECAMATAN MUARA SAHUNG 2016

STATISTIK DAERAH KECAMATAN TERAS TERUNJAM 2014

Katalog BPS:


IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di dua desa yakni Desa Pagelaran dan Desa Gemah


BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KAPUAS




NO KATALOG :

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SABANGAU 2013

pelalawankab.bps.go.id

katalog



Badan pusat Statistik Kota Parepare


KEADAAN UMUM DAERAH PENELIITIAN. berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat. Letaknya antara Lintang

tulungagungkab.bps.go.id

tulungagungkab.bps.go.id

http ://ppukab.bps.go.id

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

pelalawankab.bps.go.id

Katalog :

tulungagungkab.bps.go.id

Statistik Daerah Kecamatan Waru 2015

STATISTIK DAERAH KECAMATAN PEGANDON 2016

Katalog BPS :

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUMEDANG SELATAN 2016

KATALOG BPS:

Katalog : STATISTIK DAERAH KECAMATAN BOTIN LEOBELE DALAM ANGKA

KATALOG BPS BADANPUSATSTATISTIK KABUPATENACEHSELATAN


S T A T I S T I K D A E R A H K E C A M A T A N S U M B E R G E M P O L 2012

Transkripsi:

KATALOG BPS: 1103001.7315041 STATISTIK DAERAH KECAMATAN PALETEANG 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN PINRANG

STATISTIK DAERAH KECAMATAN PALETEANG 2015

Katalog BPS : 11030001.7315.041 Ukuran Buku : 15 cm x 21 cm Jumlah Halaman : 17 Halaman Naskah: Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Gambar Kulit: Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Diterbitkan oleh: Badan Pusat Statistik Kabupaten Pinrang Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya

Kata Pengantar Publikasi Statistik Daerah Kecamatan Paleteang 2015 merupakan publikasi yang berfungsi sebagai pelengkap publikasi-publikasi statistik yang sudah terbit secara rutin setiap tahun. Berbeda dengan publikasi yang telah terbit sebelumnya, publikasi ini juga turut menyertakan analisis sederhana sehingga memudahkan pengguna data dalam menginterpretasikan data. Bahasan yang disajikan dalam Statistik Daerah Kecamatan Paleteang Tahun 2014 memuat berbagai informasi/indikator perkembangan pembangunan di berbagai sektor di Kecamatan Paleteang dan diharapkan dapat menjadi bahan rujukan/kajian dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan. Saya berharap, publikasi Statistik Daerah ini mampu memberikan informasi secara cepat dan tepat kepada pemerintah daerah dan masyarakat yang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan, monitor dan evaluasi mengenai perkembangan pembangunan di berbagai sektor serta membantu para pengguna data lainnya dalam memahami kondisi umum daerahnya. Kritik dan saran yang sifatnya membangun kami harapkan dari semua pihak untuk penyempurnaan penerbitan selanjutnya. Akhirnya, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berpartisipasi hingga terbitnya publikasi ini, dan semoga Tuhan senantiasa meridhoi usaha kita. Paleteang, Oktober 2015 KSK Paleteang, Sugiarman Junus Statistik Daerah Kecamatan Paleteang 2015 iii

DAFTAR ISI 1. GEOGRAFI DAN IKLIM... 1 2. PEMERINTAHAN... 2 3. PENDUDUK... 4 4. PENDIDIKAN... 9 5. KESEHATAN... 10 6. PERTANIAN... 12 7. PERINDUSTRIAN & PERDAGANGAN... 13 8. TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI... 15 9. KEUANGAN DAN KOPERASI... 16 10. JASA - JASA... 17 iv Statistik Daerah Kecamatan Paleteang 2015

Kecamatan Paleteang dengan luas wilayah 37,29 km 2 memiliki enam kelurahan, dimana hanya dua kelurahan diantaranya tidak termasuk perkotaan, yaitu kelurahan Macinnae dan Kelurahan Mamminasae. Kecamatan Paleteang merupakan salah satu kecamatan di wilayah Kabupaten Pinrang yang terletak pada 4 0 10 30-30 0 19 13 Lintang Selatan dan 119 0 26 30-119 0 47 20 Bujur Timur. Sebelah utara Kecamatan Paleteang berbatasan dengan Kecamatan Patampanua, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Tiroang, sebelah selatan dan barat berbatasan dengan Kecamatan Watang Sawitto. Ibu kota Kecamatan Paleteang adalah Kelurahan Temmasarangnge yang berjarak 6,5 km (±10 menit) dari ibukota kabupaten Pinrang. Seluruh wilayah kecamatan Paleteang terletak di daratan dengan ketinggian < 500 meter dari permukaan laut dengan luas wilayah mencapai 37,29 km 2. Kecamatan Paleteang memiliki enam kelurahan, dengan wilayah terluas (10,78 km 2 ) adalah Kelurahan Macinnae. Sedangkan Kelurahan Pacongang merupakan kelurahan dengan luas wilayah paling sempit (2,85 km 2 ). Dari total enam kelurahan, hanya ada dua Kelurahan di Kecamatan Paleteang yang termasuk klasifikasi non perkotaan yaitu kelurahan Macinnae dan kelurahan Mamminasae, sedangkan 4 kelurahan yang lain, sisanya merupakan perkotaan. Peta Wilayah Kecamatan Paleteang Luas, Jarak dari Ibukota, dan Ketinggian Kelurahan dari Permukaan Air Laut Keadaan Akhir Tahun 2014 5.43 4.13 4.21 2.85 3 2.0 2.5 2.8 2.5 1.0 0.5 1.0 0.3 2 Benteng Sawitto Luas (Km2) Dari Ibukota Kecamatan (Km) Dari Ibukota Kabupaten (Km) Laleng Bata Temmassarangnge Pacongang 10.78 Macinnae 9.89 9 7.0 Mamminasae 1 Statistik Daerah Kecamatan Paleteang 2015

Kecamatan Paleteang terdiri dari 6 kelurahan yang terbagi menjadi 14 lingkungan. Terdapat 4 Kelurahan yang merupakan kelurahan swakarya atau berkembang dan 2 Kelurahan lainnya merupakan Kelurahan swasembada atau maju. Pembagian Wilayah Kelurahan di Kecamatan Paleteang, Keadaan Akhir Tahun 2014 Pembagian Klasifikasi Kelurahan di Kecamatan Paleteang, Keadaan Akhir Tahun 2014 Secara administrasi, Kecamatan Paleteang terdiri dari 6 kelurahan yang terbagi menjadi 14 lingkungan. Menurut SK Gubernur, keseluruhan kelurahan di Kecamatan Paleteang berstatus definitif. Setiap kelurahan telah memiliki lembagalembaga ketahanan, pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kreativitas. Lembaga kelurahan yang ada di Kecamatan Paleteang antara lain LKK (Lembaga Ketahanan Kelurahan), Pemuda dan PPA). Desa/kelurahan diklasifikasikan menjadi 3, yaitu desa swadaya atau desa terbelakang, desa swakarya atau desa berkembang, dan desa swasembada atau desa maju. Ada 2 desa di Kecamatan Paleteang yang termasuk kategori desa swasembada atau desa maju. Desa swasembada merupakan desa yang memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) atau tenaga kerja yang terampil sehingga mampu memanfaatkan dan menggali potensi desanya secara maksimal. Biasanya, desa swasembada terletak di wilayah perkotaan, taraf kehidupan tinggi dan telah memiliki sarana prasarana penunjang yang mencukupi..selebihnya, 4 desa / kelurahan termasuk kategori desa swakarya atau desa berkembang. Desa swakarya adalah desa yang mulai menggunakan dan memanfaatkan potensi fisik dan non fisik yang dimilikinya tetapi masih kekurangan sumber keuangan atau dana. 2 Statistik Daerah Kecamatan Paleteang 2015

Kecamatan Paleteang terdiri dari 6 kelurahan yang terbagi menjadi 14 lingkungan. Terdapat 4 Kelurahan yang merupakan kelurahan swakarya atau berkembang dan 2 Kelurahan lainnya merupakan Kelurahan swasembada atau maju. Desa swakarya belum banyak memiliki sarana dan prasarana. Biasanya terletak di daerah peralihan desa terpencil dan kota. Masyarakat pedesaan swakarya masih sedikit yang berpendidikan tinggi. Sebagian besar masyarakatnya bermatapencaharian utama sebagai petani. Budaya gotong royong di desa swakarya masih terbina dengan baik. Pegawai pada instansi Pemerintah dan BUMN yang terbanyak adalah kantor SMU/SMK/MAN (44 orang), kantor kecamatan (30 orang), kantor SMP (29 orang) dan seterusnya. Banyaknya bangunan sekolah di Kecamatan Paleteang setara dengan besarnya kepadatan penduduk Paleteang. Hal ini mengingat kecamatan Paleteang memiliki luas wilayah paling sempit dan jumlah penduduk yang cukup besar, sehingga kepadatan penduduknya juga besar. Selain itu, Paleteang merupakan kecamatan pemekaran bersama dengan Kecamatan Tiroang dan Kecamatan Watang Sawitto. Untuk lebih jelasnya, distribusi pegawai di beberapa instansi pemerintah dan BUMN Kecamatan Paleteang dapat dilihat pada gambar disamping. Pegawai pada Instansi Pemerintah dan BUMN di Kecamatan Paleteang, Keadaan Akhir Tahun 2014 BanSumber: Sumber : Paleteang Dalam Angka, 2015 3 Statistik Daerah Kecamatan Paleteang 2015

Pada tahun 2014, Kecamatan Paleteang memiliki jumlah penduduk 39 502 Jiwa. Seluruhnya merupakan Warga Negara Indonesia (WNI). Jumlah penduduk laki-laki 19 365 jiwa dan penduduk perempuan 20 137 jiwa. Banyaknya Rumah Tangga, Penduduk, Luas dan Kepadatan Penduduk, Dirinci Tiap Kelurahan/Desa, Keadaan Akhir 2014 Kelurahan Penduduk (Jiwa) Luas (Km 2 ) Kepadatan (Jiwa/Km 2 ) Benteng Sawitto 7.088 4,13 1716,22 Laleng Bata Temmassarangnge Pacongang Macinnae Mamminasae Jumlah 6.089 4,12 1477,91 4.672 5,43 860,41 9.926 2,89 3434,60 6.650 10,78 616,88 5.077 9,89 513,35 39.502 37,24 8619,37 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Sex Ratio Kecamatan Paleteang Tahun 2013-2014 Penduduk Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah Sex Ratio 2013 19212 19982 39194 96,15 2013 19365 20137 39502 96,17 Menurut keadaan akhir tahun 2014, Kecamatan Paleteang memiliki jumlah penduduk 39 502 jiwa dengan kepadatan penduduk 8619,37 jiwa/km 2. Persentase penduduk perempuan pun lebih besar dibandingkan penduduk laki-laki, masih sama seperti keadaan tahun 2012 dan tahun 2011. Kelurahan Pacongang merupakan kelurahan dengan penduduk terpadat, yaitu 3434,60 jiwa/km 2. Artinya di Kelurahan Pacongang, terdapat 3434 jiwa yang mendiami wilayah per satu km 2. Padahal, Pacongang memiliki wilayah paling sempit, yaitu kurang dari 3 km 2, sangat kecil dibandingkan kelurahan lain. Kepadatan penduduk Pacongang terkait dengan letaknya yang berbatasan langsung dengan ibukota Kabupaten Pinrang, yaitu Kecamatan Watang Sawitto. Sehingga Pacongang sebagai wilayah tetangganya menjadi kelurahan yang cukup padat dan maju dibandingkan kelurahan lain di Kecamatan Paleteang. Semakin jauh suatu wilayah dari pusat kota, semakin jarang pula penduduknya. Hal ini tidak selalu terjadi, tetapi untuk Kecamatan Paleteang memang terjadi. Kepadatan penduduk untuk kelurahan yang terletak menjauh dari ibukota Kabupaten Pinrang semakin kecil. 4 Statistik Daerah Kecamatan Paleteang 2015

Pada tahun 2014, Kecamatan Paleteang memiliki jumlah penduduk 39 502 Jiwa. Seluruhnya merupakan Warga Negara Indonesia (WNI). Jumlah penduduk laki-laki 19 365 jiwa dan penduduk perempuan 20 137 jiwa. Gambar di samping merupakan piramida penduduk Kecamatan Paleteang tahun 2013. Piramida penduduk memiliki bentuk yang bermacam-macam. Bentuk piramida penduduk dipengaruhi oleh keadaan sosial-ekonomi dan politik yang berlaku pada suatu wilayah. Namun keadaan tersebut tidak berpengaruh secara langsung pada struktur penduduk menurut umur, melainkan melalui variabel antara seperti kelahiran, kematian, dan migrasi. Piramida penduduk Kecamatan Paleteang tahun 2013 memiliki bentuk stationer, yaitu dimana angka kelahiran cukup besar pada umur 0-4 tahun, terlihat dari bagian bawah piramida yang cukup lebar. Akan tetapi angka migrasinya tidak terlalu tinggi, yang ditunjukkan oleh mengecilnya bentuk piramida pada kelompok umur produktif, yaitu umur 20-24 tahun hingga 35-39 tahun. Karena biasanya pada umur tersebut, penduduk telah mampu untuk bekerja. Migrasi pada penduduk kelompok umur tersebut terjadi baik pada laki-laki maupun pada perempuan. Sementara itu, bentuk piramida yang mulai lebar pada penduduk lakilaki kelompok umur 40-45 tahun menggambarkan adanya migrasi masuk ke Kecamatan Paleteang. Kemungkinan penduduk laki-laki mulai kembali dari bekerja di luar daerah Kecamatan Paleteang. Piramida Penduduk Kecamatan Paleteang Tahun 2014 5 Statistik Daerah Kecamatan Paleteang 2015

Pada tahun 2014, Kecamatan Paleteang memiliki jumlah penduduk 39 502 Jiwa. Seluruhnya merupakan Warga Negara Indonesia (WNI). Jumlah penduduk laki-laki 19 365 jiwa dan penduduk perempuan 20 137 jiwa. Kelahiran dan Kematian Penduduk menurut Jenis Kelamin di Kecamatan Paleteang, Keadaan Akhir Tahun 2014 Perkembangan jumlah penduduk dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti fertilitas (kelahiran), mortalitas (kematian) dan migrasi (perpindahan penduduk). Menurut fertilitas dan mortalitasnya perhatikan gambar berikut. Angka kelahiran di Kecamatan Paleteang jauh lebih besar daripada angka kematiannya. Terlihat bahwa dari grafik batang di bawah ini, angka kelahiran selalu lebih panjang dibandingkan untuk kematian. Jumlah seluruh kelahiran selama tahun 2013 adalah 151 anak dengan jumlah kelahiran perempuan 81 anak, dan 70 anak laki-laki. Sementara itu,jumlah angka kematian yang terjadi di Kecamatan Paleteang adalah 87 orang, dengan 43 laki-laki dan 44 perempuan. Angka kelahiran terbanyak ada di Kelurahan Pacongang (66 anak), dengan rincian 34 kelahiran anak perempuan dan 32 kelahiran anak laki-laki. Tingginya angka kelahiran perempuan tidak hanya terjadi di Kelurahan Pacongang, tetapi juga di hampir semua kelurahan di Kecamatan Paleteang kecuali Kelurahan Temmassarangnge. Sementara untuk angka kelahiran, Kelurahan Pacongang juga memiliki angka kematian paling tinggi, yaitu 25 kematian, dengan 13 kematian laki-laki dan 12 kematian perempuan. Jika dilihat melalui grafik diatas, kematian di tiap kelurahan lebih banyak terjadi pada lakilaki daripada perempuan kecuali untuk Kelurahan Laleng Bata dan Kelurahan Temmassarangnge. 6 Statistik Daerah Kecamatan Paleteang 2015

Pada tahun 2014, Kecamatan Paleteang memiliki jumlah penduduk 39 502 Jiwa. Seluruhnya merupakan Warga Negara Indonesia (WNI). Jumlah penduduk laki-laki 19 365 jiwa dan penduduk perempuan 20 137 jiwa. CBR adalah rata-rata banyaknya kelahiran yang terjadi selama satu tahun di suatu daerah. CDR Kecamatan Paleteang tahun 2014 sebesar 5,24 berarti bahwa setiap 1000 penduduk ada 5 sampai 6 kelahiran bayi pada tahun 2014. Angka ini meningkat tajam dibandingkan tahun 2013 (2,22). CDR Kecamatan Paleteang tahun 2014 adalah 2,18 yang berarti bahwa setiap 1000 penduduk ada 2 sampai 3 jiwa yang meninggal selama satu tahun. Jika dibandingkan dengan CDR tahun sebelumnya, CDR Kecamatan Paleteang juga mengalami penurunan. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat kesehatan masyarakat Kecamatan Paleteang secara umum meningkat. Crude Birth Rate (CBR/Angka Kelahiran Kasar) dan Crude Death Rate (CDR/Angka Kematian Kasar) Tahun 2012-2014 Kecamatan Paleteang Sumber: diolah KCA, 2015 7 Statistik Daerah Kecamatan Paleteang 2015

Pada tahun 2014, Kecamatan Paleteang memiliki jumlah penduduk 39 502 Jiwa. Seluruhnya merupakan Warga Negara Indonesia (WNI). Jumlah penduduk laki-laki 19 365 jiwa dan penduduk perempuan 20 137 jiwa. Banyaknya Penduduk yang Datang dan Pergi menurut Jenis Kelamin, Keadaan Akhir Tahun 2014 J umlah penduduk yang melakukan migrasi 579 orang, dengan jumlah migrasi masuk (datang) 383 orang, sedangkan 196 orang pindah dari Kecamatan Paleteang. Penduduk terbanyak yang melakukan pindah keluar Kecamatan Paleteang adalah penduduk Kelurahan Pacongang (75 orang) dengan laki-laki 33 orang dan perempuan 42 orang. Demikian juga dengan penduduk yang datang ke Kecamatan Paleteang, lebih banyak adalah menuju Kelurahan Pacongang (100 orang) dengan 48 laki-laki dan 52 perempuan. Hal ini berarti bahwa Kelurahan Pacongang merupakan daerah yang sangat aktif mengalami migrasi, baik masuk maupun keluar. Jika dilihat dari penduduk yang melakukan migrasi, maka Kecamatan Paleteang memiliki nilai migrasi netto yang positif, yaitu 187. Angka ini diperoleh dari jumlah penduduk yang datang dikurangi jumlah penduduk yang pindah. Sehingga angka yang positif menunjukkan lebih banyak penduduk yang datang dibandingkan penduduk yang pindah dari Kecamatan Paleteang. 8 Statistik Daerah Kecamatan Paleteang 2015

KecamatanPaleteang tahun 2012 Memiliki Fasilitas Pendidikan berupa 14 TK, 23 SD, 7 SLTP, 6 SMA dan 3 Perguruan Tinggi Hingga akhir tahun 2014, Kecamatan Paleteang telah memiliki fasilitas pendidikan yang memadai, yaitu terdapat 14 TK, 23 SD, 7 SMP, 6 SMA, dan 3 Perguruan Tinggi. Untuk melihat kecukupan akan tenaga pendidik, berikut ini disajikan gambar mengenai rasio antara guru-murid di setiap jenjang pendidikan. Rasio ini menunjukkan bahwa semakin kecil nilainya, maka semakin terpenuhi pula jumlah tenaga pengajar disetiap jenjang pendidikan. Pada tahun 2013, rasio gurumurid pada jenjang pendidikan TK meningkat dibanding tahun 2014. Angka 7,8 berarti setiap satu orang guru TK, memiliki beban mengajar 7 sampai 8 orang murid TK. Peningkatan ini terjadi karena disaat jumlah guru TK pada tahun 2014 menurun. Fenomena sebaliknya terjadi pada jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA. Terjadi penurunan rasio guru-murid pada jenjang pendidikan tersebut. Hal ini dikarenakan terjadinya peningkatan jumlah murid pada setiap jenjang pendidikan diringi dengan juga meningkatnya jumlah tenaga pengajar, sehingga beban tenaga pengajar tidak ikut meningkat. Meskipun demikian, beban mengajar dosen PT masih sangat besar, yaitu 26,6. Artinya, setiap satu orang dosen memiliki beban mengajar 26 hingga 27 mahasiswa. Ini menunjukkan Kecamatan Paleteang masih membutuhkan banyak tenaga pengajar untuk jenjang pendidikan PT agar beban para dosen dapat berkurang. Rasio Guru-Murid Jenjang Pendidikan TK, SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi (PT) di Kecamatan Paleteang 2012-2014 Sumber : Paleteang Dalam Angka, 2015 9 Statistik Daerah Kecamatan Paleteang 2015

Pada tingkat kelurahan, seluruh kelurahan di Kecamatan Paleteang telah memiliki fasilitas kesehatan berupa Posyandu. Akan tetapi, baru dua kelurahan saja yang memiliki Poskesdes. Keberadaan Puskesmas ada di Kelurahan Mamminasae. Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Paleteang Tahun 2014 Posyandu Poskesdes Puskesmas Mamminasae Macinnae Pacongang Temmassarangnge Laleng Bata Benteng Sawitto 3 3 5 5 6 7 1 1 1 Dalam bidang kesehatan, ketersediaan sarana-prasarana serta tenaga kesehatan merupakan indikator yang diperlukan untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat suatu wilayah. Seluruh kelurahan di Kecamatan Paleteang telah memiliki fasilitas kesehatan berupa Posyandu. Akan tetapi, baru dua kelurahan saja yang memiliki Poskesdes. Keberadaan Poskesdes yang hanya di Kelurahan Mamminasae dan di Kecamatan Macinnae dikarenakan akses kedua kelurahan untuk menuju fasilitas kesehatan cukup jauh, sehingga dibangun Poskesdes di daerah tersebut. Sementara itu, untuk Kelurahan Pacongang, Kelurahan Temmassarangnge, Kelurahan Laleng Bata, dan Kelurahan Benteng Sawitto memiliki jarak yang lebih dekat ke kota, terutama ke Rumah Sakit Umum Daerah, sehingga masyarakat yang membutuhkan fasilitas kesehatan akan lebih memilih ke rumah sakit. Puskemas terdapat di Kelurahan Mamminasae, padahal ibukota Kecamatan Paleteang berada di Kelurahan Temmassarangnge. Total fasilitas kesehatan di Kecamatan Paleteang berjumlah 29, keadaan ini masih sama seperti pada akhir tahun 2012. 10 Statistik Daerah Kecamatan Paleteang 2015

Pada tingkat kelurahan, seluruh kelurahan di Kecamatan Paleteang telah memiliki fasilitas kesehatan berupa Posyandu. Akan tetapi, baru dua kelurahan saja yang memiliki Poskesdes. Keberadaan Puskesmas ada di Kelurahan Mamminasae. Urutan tenaga kesehatan yang terdapat di Kecamatan Paleteang dari yang terbanyak adalah bidan, dukun bayi terlatih, perawat, dan dokter. Minimnya jumlah dokter ternyata hanya menyebar di Kelurahan Laleng Bata, Pacongang, dan Mamminasae. Sementara itu penyebaran bidan, perawat dan dukun bayi terlatih merata di seluruh kelurahan di Kecamatan Paleteang. Banyaknya jumlah dukun bayi terlatih menunjukkan masyarakat masih mempercayakan penolong kelahiran pada dukun bayi. Terutama di Kelurahan Temmassarange, jumlah dukun bayi terlatih di kelurahan ini paling besar dibandingkan kelurahan lain. Selain fasilitas kesehatan, untuk menunjang kebugaran fisik masyarakat Paleteang, di kecamatan ini tersedia beberapa fasilitas olah raga. Fasilitas olah raga yang tersedia antara lain sepak bola, bola voly, bulu tangkis, tenis meja dan lainnya. Hal ini juga menunjukkan bahwa minat masyarakat terhadap olah raga cukup baik. Sarana olah raga ini selain bermanfaat bagi kesehatan fisik juga dapat menjadi sarana hiburan dan aktivitas tambahan bagi masyarakat. Diharapkan pula aktivitas olah raga ini dapat menjadi ajang untuk mengukir prestasi. Jumlah fasilitas olahraga pada akhir tahun 2013 mengalami perubahan dibandingkan keadaan akhir tahun 2012. Terjadi penurunan pada fasilitas untuk sepak bola dan lainnya. Sementara itu, untuk bola volley, bulu tangkis, tenis meja mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan adanya pembangunan fasilitas olahraga di wilayah Kecamatan Paleteang. Persebaran Tenaga Kesehatan Menurut Kelurahan di Kecamatan Paleteang, 2014 Banyaknya Fasilitas Olah Raga di Kecamatan Paleteang, Keadaan Akhir Tahun 2014 11 Statistik Daerah Kecamatan Paleteang 2015. 25 18 8 28 Dokter Bidan Perawat Dukun Bayi Terlatih 4 5 4 2 4 6 6 4 7 4 4 2 3 3 4 4 3 2 3 3 2 Sepak Bola Bola Volly Bulu Tangkis Tenis Meja 24 27 Lainnya 1 2 36

Kelurahan Mamminasae memiliki jumlah industri rumah tangga terbesar yang mayoritas bergerak di bidang pembuatan gula merah. Kelurahan Pacongang paling aktif dalam kegiatan perdagangan. Luas Lahan Sawah dan Lahan Kering (dalam Ha), Tiap Kelurahan di Kecamatan Paleteang, Keadaan Akhir Tahun 2014 65.6 Pacongang Temmassarangnge 204.6 241.7 355.5 Banyaknya ternak dan Unggas Menurut Jenisnya, Keadaan Akhir Tahun 2012 Itik 4% Mamminasae Macinnae Laleng Bata Benteng Sawitto Ayam Ras 19% 350.3 946.5 219.4 338.4 179.3 57.5 Sumber : Dinas Pertanian Kab. Pinrang 0.22 727.7 sawah kering 0 500 1000 1500 Lahan pertanian di Kecamatan Paleteang terdiri dari lahan sawah, dan lahan kering. Lahan sawah terluas (946,5 Ha atau sekitar 31 persen) berada di Kelurahan Mamminasae. Sementara itu, lahan Kering terluas berada di kelurahan Macinnae yaitu 727,7 Ha atau sekitar 46 persen dari total lahan kering di Kecamatan Paleteang. Semua lahan sawah di Kecamatan Paleteang merupakan sawah dengan irigasi (pengairan) teknis. Sawah Irigasi Teknis adalah sawah yang memperoleh pengairan dimana saluran pemberi terpisah dari saluran pembuang agar penyediaan dan pembagian irigasi dapat sepenuhnya diatur dan diukur dengan mudah. Dengan demikian pertanian padi sawah di Kecamatan Paleteang sudah terkelola dengan baik. Selain pertanian, Kecamatan Paleteang juga memiliki hasil peternakan. Beberapa jenis hewan ternak yang paling banyak diternakkan adalah ayam buras (75 persen), ayam ras (19 persen), itik (4 persen), dan lainnya (2 persen). Dalam grafik ini, kategori lainnya meliputi ayam broiler (1,38 persen), kambing/domba (0,29 persen), sapi (0,19 persen), dan kuda (0,05 persen). Untuk perikanan, karena wilayah Kecamatan Paleteang seluruhnya merupakan wilayah daratan, tidak ada hasil perikanan yang dihasilkan dari laut maupun tambak. Ayam Buras 75% lainny a 2% 12 Statistik Daerah Kecamatan Paleteang 2015

Kelurahan Mamminasae memiliki jumlah industri rumah tangga terbesar yang mayoritas bergerak di bidang pembuatan gula merah. Kelurahan Pacongang paling aktif dalam kegiatan perdagangan. Berkembangnya industri rumah tangga dan industri kecil di Kecamatan Paleteang sangatlah wajar. Kecamatan Paleteang memiliki jumlah penduduk yang padat dan wilayah yang sempit dengan lahan pertanian yang juga sempit. Hal inilah yang membuat penduduk memilih berusaha di bidang industri rumah tangga dan industri kecil yang tidak memerlukan modal, serta resiko yang besar. Perkembangan industri rumah tangga dan industri kecil merupakan pendorong perekonomian di wilayah pedesaan. Kegiatan perindustrian di Kecamatan Paleteang di dominasi oleh industri rumah tangga (44,83 persen). Sementara itu, persentase industri kecil sebesar 29,31 persen, dan sisanya 25,86 persen merupakan industri sedang. Kelurahan Mamminasae memiliki industri rumah tangga terbesar (16 industri). Industri rumah tangga di Kelurahan Mamminasae kebanyakan adalah industri pembuatan gula merah, sedangkan industri kecilnya pada umumnya industri penggilingan gabah. Sementara untuk Kelurahan Laleng Bata, industri rumah tangganya bergerak di bidang furniture dan industri makanan kecil dan kue. Berbeda dengan Kelurahan Mamminasae dan Kelurahan Pacongang, di Kelurahan Pacongang yang memiliki cukup banyak industri kecil, mayoritas bergerak di bidang las besi. Demikian juga dengan Kelurahan Benteng Sawitto, mayoritas industri rumah tangganya adalah industri furniture. Kelurahan Benteng Sawitto dan Kelurahan Temmassarangnge adalah kelurahan yang tidak memeiliki industri sedang. Banyaknya Perusahaan Menurut Skala Industri Tiap Kelurahan, Akhir Tahun 2014 Sumber: Badan Pusat Statistik Kab. Pinrang 13 Statistik Daerah Kecamatan Paleteang 2015

Kelurahan Mamminasae memiliki jumlah industri rumah tangga terbesar yang mayoritas bergerak di bidang pembuatan gula merah. Kelurahan Pacongang paling aktif dalam kegiatan perdagangan. Banyaknya Kegiatan Ekonomi di Sektor Perdagangan dan Restoran Menurut Kelurahan di Kecamatan Paleteang, Keadaan Akhir 2014 Perdagangan merupakan kegiatan vital dalam perekonomian. Barang yang dihasilkan produsen sampai ke tangan masyarakat melalui jalur perdagangan yang terpusat pada pasar, toko, ataupun tempat lelang. Di Kecamatan Paleteang, ada satu pasar umum yang terletak di Kelurahan Mamminasae. Sektor perdagangan yang mendominasi adalah perdagangan eceran (611), dan terpusat di Kelurahan Pacongang (244). Demikian juga dengan perdagangan besar, hanya terdapat di Kelurahan Pacongang. Sementara untuk warung makan, menyebar di seluruh kelurahan. 14 Statistik Daerah Kecamatan Paleteang 2015

Kelurahan Mamminasae memiliki jumlah industri rumah tangga terbesar yang mayoritas bergerak di bidang pembuatan gula merah. Kelurahan Pacongang paling aktif dalam kegiatan perdagangan. Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa Kecamatan Paleteang mengalami peningkatan jumlah usaha perdagangan dan rumah makan setiap tahunnya. Dan peningkatan tersebut terpusat di Kelurahan Pacongang. Kelurahan Pacongang merupakan kelurahan yang memiliki kegiatan ekonomi yang cukup aktif dibandingkan kelurahan lain. Hal ini dimungkinkan karena kelurahan ini terdapat satu pasar umum dan terdapat perdagangan besar sebanyak 14 unit usaha yang tidak dimiliki kelurahan yang lain. Harga bahan-bahan pokok dari awal hingga akhir tahun 2014 cenderung stabil atau tidak signifikan berubah untuk beras medium, minyak goreng, gula pasir, garam hancur, minyak tanah, dan batik kasar. Sedangkan ikan teri no. 2, dan tekstil DM mengalami peningkatan harga yang cukup signifikan, yaitu masingmasing Rp. 3000,- dan Rp. 5.000,-. Banyaknya Usaha Perdagangan dan Rumah Makan di Kecamatan Paleteang, Tahun 2011-2014 Perkembangan Harga Sembilan Bahan Pokok Di Kecamatan Paletang, Tahun 2014 80000 70000 60000 50000 40000 30000 20000 10000 0 Maret Juni 15 Statistik Daerah Kecamatan Paleteang 2015

Jumlah kendaraan dari tahun ke tahun secara umum meningkat Becak merupakan kendaraan yang dominan di Kecamatan Paleteang Banyaknya Alat Komunikasi Dirinci Tiap Kelurahan/Desa Kecamatan Paleteang, Keaadaan Akhir Tahun 2014 Mamminasae Temmassarangnge Benteng Sawitto Telepon Radio TV Macinnae Pacongang Laleng Bata 245 126 297 631 607 794 424 550 361 587 702 801 12 62 57 190 1172 Banyaknya Kegiatan Ekonomi di Sektor Angkutan di Kecamatan Paleteang, Keadaan Akhir Tahun 2014 Dokar/ Geroba k 9% Becak 64% lainnya 2% Perkembangan sarana komunikasi dan transportasi merupakan salah satu indikator kemajuan suatu daerah. Dengan adanya sarana tersebut, akses suatu daerah dengan daerah lain menjadi mudah, termasuk kegiatan ekonomi yang merupakan aktivitas vital masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Di Kecamatan Paleteang, Kelurahan Pacongang memiliki rumah tangga terbanyak dengan kepemilikan TV, sementara Radio terbanyak di Kelurahan Macinnae. Untuk kepemilikan telepon rumah, tidak banyak rumah tangga memiliki alat komunikasi tersebut. Hal ini dimungkinkan karena perkembangan HP (Handphone) sebagai alat komunikasi yang lebih mudah dibawakemanapun. Kelurahan Mamminasae merupakan satu-satunya kelurahan yang tidak memiliki rumah tangga dengan kepemilikan telepon rumah. Di Kecamatan Paleteang, sektor angkutan jalan raya urut dari yang terbanyak adalah becak (66 persen), truk, dokar/gerobak, pete/mikrolet, dan terakhir bus/panther. Bus/Pa nther 7% Truck 10% Pete2/ Mikrol et 8% 16 Statistik Daerah Kecamatan Paleteang 2015

Jumlah kendaraan dari tahun ke tahun secara umum tidak berubah. Becak merupakan kendaraan yang dominan di Kecamatan Paleteang Berdasarkan gambar di samping, perkembangan sarana transportasi di Kecamatan Paleteang menunjukkan angka yang stabil dari tahun ke tahun. Alat transportasi becak, dan bus/panther tidak banyak mengalami perubahan jumlah. Sedangkan dokar/gerobak jumlah nya menurun pada tahun 2012, dan kembali meningkat pada akhir tahun 2013. Hal yang sama juga terjadi pada petepete/mikrolet, dan truk. Selain alat angkutan, Kecamatan Paleteang memiliki jasa penunjang pengangkutan jalan raya, yaitu biro travel dan terminal. Terdapat sembilan buah biro travel di Kecamatan Paleteang, dimana enam diantaranya berada di Kelurahan Pacongang, sedangkan sisanya menyebar di Kelurahan Macinnae, Laleng Bata, dan Benteng Sawitto. Sementara itu, masih ada satu kelurahan yang sama sekali tidak memiliki biro travel, yaitu Kelurahan Mamminasae. Kelurahan ini terletak paling ujung, di perbatasan Kecamatan Paleteang dan Patampanua. Akan tetapi dekat dengan Kelurahan Temmassarangnge, sehingga masyarakat yang akan melakukan perjalanan lebih mudah mencari sarana angkutan langsung dari Kelurahan Temmassarangnge. Terminal hanya ada di Kelurahan Temmassarangnge, yaitu terminal induk Kabupaten Pinrang. Keberadaan terminal dimaksudkan untuk mempermudah akses masyarakat dalam mengadakan perjalanan terutama untuk tujuan ke luar kota dan luar propinsi. Banyaknya Kegiatan Ekonomi di Sektor Angkutan di Kecamatan Paleteang, Tahun 2011-2014 Banyaknya Jasa Penunjang Pengangkutan Biro Travel dan Terminal di Kecamatan Paleteang, Akhir Tahun 2014 Macinnae Pacongang Temmassarangnge Laleng Bata Benteng Sawitto Terminal 1 1 1 Biro Travel 6 17 Statistik Daerah Kecamatan Paleteang 2015

Lembaga keuangan yang terdapat di Kecamatan Paleteang adalah 1 unit KUD dan 5 unit NON KUD. Banyaknya Usaha Koperasi di Kecamatan Paleteang, Keadaan Akhir Tahun 2014 KUD, 1 NON KUD, 5 Paconga ng, 3 Banyaknya Anggota KUD dan NON KUD di Kecamatan Paleteang, Keadaan Akhir Tahun 2014 Non KUD, 134 Non KUD- Temmass arangnge, 1 Non KUD- Macinna e, 1 Non KUD- Benteng Sawitto, 1 Pengelolaan keuangan masyarakat pedesaan dilakukan oleh lembaga keuangan pada tingkat pedesaan, yaitu Koperasi Unit Desa (KUD). Keberadaan KUD dan Non-KUD akan memperlancar pertumbuhan ekonomi pedesaan. Hal ini dikarenakan dana yang dihimpun dari masyarakat, disalurkan pula untuk kegiatan usaha, sehingga dapat mengurangi masalah keterbatasan modal bagi masyarakat itu sendiri. Lembaga keuangan yang terdapat di Kecamatan Paleteang adalah satu unit KUD dan lima unit NON KUD. Satu unit KUD terdapat di Kelurahan Pacongang, sedangkan koperasi Non- KUD yakni satu unit koperasi simpan pinjam yang terletak di kelurahan Benteng Sawitto, satu unit di Kelurahan Temmassarangnge, dan dua unit di Kelurahan Pacongang. Sementara satu unit Koperasi Perkebunan Rakyat berada di Kelurahan Macinnae. Jika dilihat dari jumlah anggota KUD-nya, KUD yang hanya satu unit di Kecamatan Paleteang memiliki 169 anggota. KUD yang ada di Kelurahan Pacongang pada masa sekarang ini hanya berfungsi sebagai lokasi untuk membayar rekening listrik. Sehingga setiap penduduk yang melakukan pembayaran di KUD tersebut sudah otomatis tercatat sebagai anggota KUD. Sedangkan NON KUD yang berjumlah lima unit hanya memiliki 134 anggota. Non KUD merupakan badan usaha yang dikelola oleh perseorangan atau badan usaha, sehingga hanya beranggotakan karyawan dan orangorang yang memang berniat bergabung di dalamnya. KUD, 169 18 Statistik Daerah Kecamatan Paleteang 2015

Usaha jasa terbanyak di Kecamatan Paleteang adalah Tukang Jahit. Usaha jasa lainnya yang cukup berkembang di Kecamatan Paleteang adalah reparasi sepeda/motor sebanyak 37 unit Ada cukup banyak kegiatan ekonomi pada sektor jasa-jasa di Kecamatan Paleteang. Di antara jenis jasa tersebut adalah jasa reparasi, jasa tukang, jasa persewaan, dan kursuskursus. Sektor jasa cukup berkembang di Kecamatan Paleteang. Keberadaan usaha jasa tersebut selain menawarkan berbagai kemudahan bagi masyarakat Sektor jasa juga memberi kontribusi terhadap perekonomian Kecamatan Paleteang dalam hal pendapatan maupun penyerapan tenaga kerja. Usaha Jasa yang dikelola masyarakat Kecamatan Paleteang jika diurutkan dari yang terbanyak adalah jasa tukang jahit (40 usaha), jasa reparasi motor (37 usaha), dan jasa salon kecantikan (23 usaha). Jenis usaha tukang jahit dan salon kecantikan adalah jasa yang sangat erat kaitannya dengan wanita. Masyarakat Kabupaten Pinrang, khususnya Kecamatan Paleteang yang terletak dekat dengan jantung kota, memiliki kebutuhan yang cukup besar akan sandang dan penampilan, baik untuk keseharian maupun untuk acara-acara resmi seperti acara pernikahan, dan sebagainya. Hal ini mengakibatkan banyak sekali didirikan jasa salon kecantikan dan tukang jahit karena prospeknya yang sangat menjanjikan. Persentase tukang jahit di Kelurahan Pacongang adalah 42,5 persen, dan 39,1 persen untuk salon kecantikan. Sementara itu, untuk jasa reparasi motor, Kelurahan Pacongang pun menjadi kelurahan dengan jumlah reparasi motor terbanyak, yaitu 35,1 persen. Usaha ini pun dipandang cukup menjanjikan oleh masyarakat Kecamatan Paleteang. Banyaknya Kegiatan Ekonomi di Sektor Jasa-Jasa di Kecamatan Paleteang, Keadaan Akhir 2014 19 Statistik Daerah Kecamatan Paleteang 2015

PELOPOR DATA STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN PINRANG Jln. Andi Isa No.18, Pinrang, Sulawesi Selatan 91211 Telp (0421) 921021 Fax (0421) 3912253 E-mail: bps7315@bps.go.id