Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi (It Governance) Pada Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota Salatiga Menggunakan Cobit 4.

dokumen-dokumen yang mirip
1. Pendahuluan 2. Kajian Pustaka

ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN (MATURITY LEVEL) TEKNOLOGI INFORMASI PADA PUSTAKA MENGGUNAKAN COBIT 4.1

RAHMADINI DARWAS. Program Magister Sistem Informasi Akuntansi Jakarta 2010, Universitas Gunadarma Abstrak

1. Pendahuluan Teknologi Informasi saat ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dan terintegrasi dengan tujuan bisnis organisasi. Bagaimana teknologi

STUDI PENERAPAN IT GOVERNANCE UNTUK MENUNJANG IMPLEMENTASI APLIKASI PENJUALAN DI PT MDP SALES

ANALISIS TATA KELOLA TI PADA INNOVATION CENTER (IC) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA MENGGUNAKAN MODEL 6 MATURITY ATTRIBUTE

BAB VIII Control Objective for Information and related Technology (COBIT)

TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA DOMAIN PO (PLAN AND ORGANIZE) MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 (STUDI KASUS DI RENTAL MOBIL PT.

ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA BAGIAN LOGISTIK PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS: UKSW SALATIGA)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur *

PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN PADA PENDUKUNG JARINGAN SITU DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1

Cobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise)

ANALISIS PENGELOLAAN TATA KELOLA TI UNTUK MANAGE SERVICE DESK DAN INCIDENT (DS8) COBIT 4.1 PADA PT NASMOCO MAJAPAHIT SEMARANG

Jurnal Sistem Informasi Dan Bisnis Cerdas (SIBC) Vol. 10, No. 2. Agustus 2017

PENILAIAN TINGKAT KEMATANGAN STRATEGIC ALIGNMENT BISNIS DAN TI MENGGUNAKAN COBIT 4.1: STUDI KASUS UNIVERSITAS XYZ

AUDIT MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 4.1 PADA SISTEM TRANSAKSI KEUANGAN

Framework Penyusunan Tata Kelola TI

PENGGUNAAN FRAMEWORK COBIT UNTUK MENILAI TATA KELOLA TI DI DINAS PPKAD PROV.KEP.BANGKA BELITUNG Wishnu Aribowo 1), Lili Indah 2)

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aktivitas penunjang yang cukup penting pada PT sebagai

Pengukuran Tingkat Kematangan Teknologi Informasi Menggunakan Cobit 4.1 Pada Universitas Jenderal Achmad Yani

Analisa Kesenjangan Tata Kelola Teknologi Informasi Untuk Proses Pengelolaan Data Menggunakan COBIT (Studi Kasus Badan Pemeriksa Keuangan RI)

AUDIT SISTEM INFORMASI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 ABSTRAK

Bab I Pendahuluan I. 1 Latar Belakang

Audit dan Analisis Sistem Informasi Bagian Produksi Perusahaan Manufaktur Menggunakan Framework COBIT 4.1

PENERAPAN FRAMEWORK COBIT UNTUK IDENTIFIKASI TINGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI: STUDI KASUS DI FASILKOM UNWIDHA

Mengenal COBIT: Framework untuk Tata Kelola TI

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN TATAKELOLA TI BERBASIS DELIVERY AND SUPPORT DI PERGURUAN TINGGI

PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PROSES MANAJEMEN PROYEK TI MENGGUNAKAN COBIT 4.1 (STUDI KASUS PUSDATA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM)

1 BAB I PENDAHULUAN. penting bagi hampir semua organisasi perusahaan karena dipercaya dapat

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

Dosen : Lily Wulandari

PENILAIAN KESELARASAN ANTARA TUJUAN BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI DI PT SARANA LUAS MAJU KIMIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENILAIAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA APLIKASI CSBO DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.0

11-12 Struktur, Proses dan Mekanisme Tata Kelola Teknologi Informasi

Analisis Pengawasan dan Evaluasi Tata Kelola Teknologi Informasi PT. Angkasa Pura I Semarang dengan Framework COBIT 4.1 ABSTRAK

Taryana Suryana. M.Kom

Bab II Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

pelaksanaan aktifitas dan fungsi pengolahan data pada Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) di STMIK Catur Sakti Kendari. Untuk mengoptimalkan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perguruan Tinggi (PT) merupakan institusi yang memberikan pelayanan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Bab ini merupakan penutup yang membahas kesimpulan berdasarkan

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN (SIMPEG) MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 (Studi Kasus : Kementerian Agama Kantor Kota Pekanbaru)

PENERAPAN COBIT FRAMEWORK UNTUK MENILAI PENGELOLAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN TINGKAT KEPUASAN PELAYANAN (STUDI KASUS PADA KLINIK XYZ YOGYAKARTA)

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

AUDIT SISTEM INFORMASI GRUP ASESMEN EKONOMI DAN KEUANGAN BANK INDONESIA WILAYAH IV DITINJAU DARI IT GOAL 7 MENGGUNAKAN STANDAR COBIT 4.

PERENCANAAN MASTER PLAN PENGEMBANGAN TI/SI MENGGUNAKAN STANDAR COBIT 4.0 (STUDI KASUS DI STIKOM)

Analisa Nilai Maturitas Dan Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Model COBIT Versi 4.1 (Studi Kasus BOB PT.Bumi Siak Pusako- Pertamina Hulu)

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)

PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN SIPMB MENGGUNAKAN MATURITY MODEL PROSES MENGELOLA DATA (DS11)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

BAB I PENDAHULUAN. dan sasaran organisasi harus diimbangi dengan keefektifan dan keefisiensian

PENGUKURAN MANAJEMEN SUMBER DAYA TI DENGAN MENGGUNAKAN METODE COBIT PADA PT.PUPUK SRIWIJAYA PALEMBANG

Analisis Pengelolaan Teknologi Informasi Berbasis Framework COBIT 4.1 : Studi Kasus Pada PT Bhanda Ghara Reksa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGUKURAN TINGKAT MODEL KEMATANGAN PROSES COBIT MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS WEB (Studi Kasus di STMIK AMIKOM Yogyakarta)

REKOMENDASI PENGEMBANGAN IT GOVERNANCE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology)

BEST PRACTICES ITG di Perusahaan. Titien S. Sukamto

BAB IV FRAMEWORK PENYUSUNAN TATA KELOLA TI

LAMPIRAN I. Kuisioner I : Management Awareness

PEMBUATAN MODEL TATA KELOLA IT UNTUK PROSES AKADEMIK MENGGUNAKAN COBIT 4.1 (STUDI KASUS : UNIVERSITAS XYZ)

Jl. Mayjen Bambang Soegeng Km. 5 Mertoyudan-Magelang Abstrak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MODEL PENILAIAN KAPABILITAS PROSES OPTIMASI RESIKO TI BERDASARKAN COBIT 5

Usulan Model Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Domain Plan And Organise Dengan Menggunakan Framework COBIT 4.1

EVALUASI PENERAPAN TATA KELOLA WEBMAIL DENGAN FRAMEWORK COBIT 4.1 (STUDI KASUS : PT. PERKEBUNAN NUSANTARA V PEKANBARU)

USULAN MODEL TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA DOMAIN PLAN AND ORGANISE DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1

ANALISIS PENGUKURAN TATA KELOLA TEKNOLOGI DAN SISTEM INFORMASI DENGAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.0 STUDI KASUS PT. SEMESTA TEKNOLOGI PRATAMA

1. Pendahuluan Perkembangan teknologi saat ini sangat berpengaruh terhadap berbagai bidang di perusahaan. Kehadiran teknologi banyak membantu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengumpulan Dokumen BSI UMY Penelitian memerlukan dokumen visi dan misi BSI UMY.

Pendahuluan 2. Kajian Pustaka

Evaluasi Kesesuaian Struktur Organisasi Pengelola Teknologi Informasi dengan Rencana Jangka Panjang Instansi (Studi Kasus pada Dinas XYZ)

EVALUASI KEAMANAN DATA PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT XYZ MELALUI AUDIT TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI BERDASARKAN KERANGKA KERJA COBIT 4.

Manajemen Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo Madura Telp

MODEL PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI (IT GOVERNANCE) PADA PROSES PENGELOLAAN DATA DI UNIVERSITAS MALIKUSSALEH LHOKSEUMAWE

TUGAS AKHIR. Diajukan Oleh : FARIZA AYU NURDIANI

Irman Hariman., 2 Purna Riawan 2

BAB I PENDAHULUAN. Pada era ini perguruan tinggi sangat berperan penting dalam. merupakan tempat dimana mahasiswa dapat menimba ilmu dan tempat untuk

Fikri Aditya Tri Andikaputra, Ana Hadiana

PENGUKURAN KINERJA TEKNOLOGI INFORMASI PADA SISTEM INFORMASI AKADEMIK JURUSAN DI UNIVERSITAS GUNADARMA DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT 4.

Tingkat Kematangan Teknologi Informasi Menggunakan Framework COBIT pada Layanan Teknologi Informasi (Studi Kasus : STIE MDP)

* Keywords: Governance, Information Technology Infrastructure, COBIT

PENILAIAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK MENGGUNAKAN MODEL COBIT 4.1

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN. umum TNI AL. Merupakan bagian dari Puspom TNI yang berperan

MODEL TATA KELOLA PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK DI UNIVERSITAS X MENGGUNAKAN COBIT

Analisis Maturity Level Business Goals 8 Menggunakan COBIT Pada PT. APLIN

BAB 3 1. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN DI STIKES SURYA GLOBAL YOGYAKARTA

1. Pendahuluan 2. Kajian Pustaka

BAB II LANDASAN TEORI. audit keamanan informasi. Framework yang digunakan pada penelitian ini yaitu

Transkripsi:

Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi (It Governance) Pada Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota Salatiga Menggunakan Cobit 4.1 Artkel Ilmiah Disusun Oleh : Elpidius Dylan Septiandra 682011007 Dosen Pembimbing : Agustinus Fritz Wijaya, S.Kom, M.Cs Fakultas Teknologi Informasi Program Studi Sistem Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2016 1 P a g e

2 P a g e

3 P a g e

4 P a g e

5 P a g e

6 P a g e

1. Pendahuluan IT Governance merupakan bagian terkait dengan corporate governance. Beberapa hal mendasar jika dibandingkan dengan corporate governance adalah IT Governance berkaitan dengan bagaimana top manajemen memperoleh keyakinan bahwa Manager Sistem informasi (Chief Information Officer) dan organisasi IT dapat memberikan return berupa value bagi organisasi[1]. Penggunaan teknologi informasi pada suatu perusahaan tentunya juga akan membawa banyak keuntungan bagi perusahaan itu sendiri. Peningkatan peran teknologi informasi nantinya harus berbanding lurus dengan investasi yang dikeluarkan yang biasanya mengeluarkan uang dalam jumlah besar. Hal ini membutuhkan perencanaan yang matang dalam pelaksanaan investasi Teknologi Informasi nantinya. Untuk itulah diperlukan adanya tata kelola teknologi informasi yang baik pada suatu perusahaan dimulai dari perencanaan sampai dengan implementasi agar perusahaan tersebut dapat berjalan secara optimal. Dinas Sosial Ketanagakerjaan dan Transmigrasi Kota Salatiga merupakan instansi Pemerintahan Daerah yang bergerak di bidang Sosial. Dengan memberikan pelayanan seperti pembuatan Kartu Kuning (AK-I), Operasi Sarana dan Prasarana Panti Asuhan/Jompo, dan Bursa Kerja On Line. Mempunyai Tugas Pokok dan Fungsi salah satunya adalah Perumusan kebijakan teknis di Bidang Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di Dinas Sosial Ketanagakerjaan dan Transmigrasi Kota Salatiga memperlihatkan IT Governance masih sangat rendah terutama di bagian Suprastruktur dan Teknologinya. Suprastruktur yang menangani teknologi terbilang sangat sedikit sehingga teknologi di organisasi tersebut tidak bisa berkembang dan juga perangkat keras yang ada banyak tidak terpakai. Sedangkan program pendukung layanan seperti SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) yang diberikan oleh pemerintah hanya beberapa yang bisa digunakan sisanya tidak di Maintenance sehingga pelayanan yang diberikan pun tidak mencapai maksimal.hal ini disebabkan karena Teknologi masih dianggap tidak penting oleh sebagian organisasi.salah satu acuan yang dapat digunakan dalam mengukur penerapan teknologi adalah Control Objective for Information and Related Technology (COBIT). Alasan penggunaan COBIT adalah hasil evaluasi memperlihatkan bahwa model-model standard selain COBIT tidak mempunyai cakupan yang luas.penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui pemanfaatan Teknologi Informasi dengan suprastruktur yang memadai serta mengetahui tingkat kematangan Tata Kelola Teknologi Informasi di Dinas Sosial Ketanagakerjaan dan Transmigrasi Kota Salatiga. 7 P a g e

2. Tinjauan Pustaka Penilitian sebelumnya Berdasarkan penilitian terdahulu yang dilakukan oleh Manorang Gultom yang berjudul Audit Tata Kelola Teknologi Informasi pada PTPN 13 Pontianak Menggunakan Framework Cobit. Penilitian ini dibuat untuk meraih kesuksesan dalam pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) dalam usahanya tidak hanya membutuhkan piranti lunak yang canggih, namun juga membutuhkan piranti keras yang tangguh dalam mengoperasikan piranti lunak yang ada, serta sumber daya manusia (user) yang disiplin dalam menerapkan, menjaga, mengoperasikan dan memelihara sumber daya piranti lunak dan piranti keras yang dimiliki [2]. Penilitian selanjutnya yang berjudul Audit Tata Kelola E-Government di Pemerintah Daerah Kabupaten Garut Menggunakan Framework Cobit 4.1. Penilitian ini dibuat untuk memastikan bahwa penerapan IT organisasi sudah dilakukan dengan benar dan terarah yang meliputi adanya visi, misi, perencanaan IT dan kepedulian dari pimpinan organisasi [3]. Penilitian selanjutnya yang berjudul Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi (IT Governance) pada Bidang Akademik dengan Cobit Framework Studi Kasus pada Universitas Stikubank Semarang. Penilitian ini dibuat untuk penentuan control process melatih dan mendidik users. Sehingga pelatihan yang diberikan bagi karyawan baik yang non IT maupun karyawan IT dapat dilakukan seusai dengan kebutuhan unit kerjanya. Manfaat dari penilitian tersebut adalah merekomendasikan pengelolaan TI sebagai pertimbangan pihak manajemen TI untuk mendukung kinerja layanan akademik [4] Dasar Teori Aktivitas teknologi informasi pada COBIT 4.1 didefinisikan ke dalam 4 (empat) domain yaitu (ITGI,2007): (1) Perencanaan dan Pengorganisasian / Plan and Organise (PO), (2) Pengadaan dan Implementasi /Acquire and Implement (AI), (3) Penyampaian Layanan dan Dukungan / Deliver and Support (DS), (4) Monitor dan Evaluasi / Monitor and Evaluate (ME). Hubungan antara keempat domain tersebut bisa dilihat dalam gambar 1 dibawah ini: Gambar 1. Hubungan antara keempat domain COBIT (ITGI, 2007) 8 P a g e

COBIT digambarkan oleh model proses yang membagi TI menjadi empat domain dan 34 proses sesuai dengan bidang yang bertanggung jawab terhadap perencanaan, membangun, menjalankan dan memonitor implementasi teknologi informasi, dan juga memberikan pandangan end-to-end teknologi informasi[5]. Gambar dibawah memberikan detail proses COBIT: Gambar 2. Kerangka kerja COBIT (ITGI, 2007) Untuk dapat memahami kerangka kerja COBIT, perlu diketahui bahwa COBIT mempunyai karateristik utama. Adapun karateristik utama dari kerangka kerja COBIT adalah fokus pada bisnis, orientasi pada proses, berbagi kontrol dan dikendalikan oleh pengukuran. COBIT memiliki maturity level (Tingkat Kematangan)[6]. Model kematangan untuk pengelolan dan pengendalian pada proses pada teknologi informasi didasarkan pada metode evaluasi organisasi sehingga dapat megevaluasi sendiri dari level tidak ada (0) hingga optimis (5). Model kematangan dimaksudkan untuk mengetahui keberadaan persoalan yang ada dan bagaimana menentukan prioritas peningkatan[7]. Model kematangan dirancang sebagai profil proses teknologi informasi, sehingga organisasi akan dapat mengenali sebagai deskripsi kemungkinan keadaan sekarang dan mendatang[8]. 9 P a g e

3. Metodologi Penilitian Gambar 3. Level kematangan tata kelola TI pada perusahaan (ITGI, 2007) Penilitian ini merupakan penilitian data kualitatif berupa data primer. Penilitian ini dilakukan melalui studi kasus di mana lokasi penilitian menggunakan objek yaitu pihak yang terkait dalam bagian TI di Dinas Sosial Ketanaga Kerjaan dan Transmigrasi Kota Salatiga. Studi ini mengukur kematangan mengendalikan proses TI yang terjadi di lembaga-lembaga dalam rangka mencapai tujuan institusional didasarkan pada COBIT framework versi 4.1. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan kuisioner. Kuisioner tersebut terdiri dari atas empat domain, yaitu domain PO (Planning and Organizing), AI (Acquisition and Implementation), DS (Delivery and Support), dan ME (Monitoring and Elavuated). Pengukuran variabel-variabel menggunakan instrument berbentuk pertanyaan tertutup. Instrumen diukur menggunakan skala Likert dari 0 s/d 6. Pengumpulan Data Pengumpulan Data yang dilaksanakan adalah sebagai berikut : 1. Mengamati organisasi atau perusahaan dan tata kelola TI di lembaga yang menjadi target riset 2. Melakukan Interview dengan IT Management mengenai COBIT 3. Membuat kusioner yang berisi daftar pertanyaan tentang proses control-objective di masing-masing area domain untuk kemudian diberikan kepada IT Management yang menentukan kebijakan dan pelaksanaa di area kerja 4. Membuat tabulasi Maturity Model (Assessment Scoring) berdasarkan hasil kuisioner 5. Memberikan masukan atas perbaikan mengenai pengendalian intern yang seharusnya dilakukan 10 P a g e

Metode Analisis a. Uji Validitas, Untuk mengukur ketepatan dan kecermatan suatu instrument dalam pengukuran b. Process Oriented Kerangka kerja COBIT yang memberikan model referensi dalam proses untuk mengamati dan mengelola aktivitas TI c. Maturity Model Model kematangan (Maturity model) digunakan sebagai alat ukur untuk mengetahui kondisi proses TI oleh manajemen Teknologi Informasi secara lebih efisien mulai dari level 0 (non-existent) hingga level 5 (optimized). 4. Hasil dan Pembahasan Profil Organisasi Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi yang beralamatkan Jl. Merak, Sidomukti, Kota Salatiga, Jawa Tengah 50721 sudah lama memberikan pelayanan masyarakat dalam kesenjangan sosial. Peran Teknologi Informasi diberikan kepada Kasubag Umum dan Kepegawaian, Kasubag Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan serta Kasubag Keuangan yang berada di bawah naungan Sekretaris Dinas. Ketiga Jabatan tersebut yang bertanggung jawab terhadap program SIPKD(Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah),SIPAPBD(Sistem Informasi Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah),SIPPEG (sistem Informasi Kepegawaian) Identifikasi COBIT Business Goals Sesuai Dengan Tujuan Bisnis Pada Dinas Sosial, Ketenagakerjaan, dan Transmigrasi Untuk Dinas sosial -> Meningkatkan Kesejahteraan sosial masyarakat serta mengembangkan hubungan antar instansi kemitraan dengan organisasi masyrakat dan penyandang masalah kesejahteraan masyarakat (PMKS) Sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Untuk Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi -> memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk mengurangi pengangguran dan kepadatan penduduk dengan penyuluhan serta melaksanakan agenda Rencana Kerja 5 tahunan 11 P a g e

Identifikasi COBIT IT Goals Dengan Tujuan TI Pada Dinas Sosial, Ketenagakerjaan, dan Transmigrasi Untuk Suprastruktur Sudah diberikan pelatihan terlebih dahulu sebelum menggunakan program SIPKD(Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah),SIPAPBD(Sistem Informasi Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah),SIPPEG (sistem Informasi Kepegawaian) Untuk Kartu Kuning sudah berjalan dengan system online tetapi untuk system manual masih diberikan pelayanan Untuk Keamanan dan Kerahasiaan Data masih sangat minim Pemerintah kota Salatiga masih belum memastikan pengendalian internal secara efektif dan efisien Layanan Teknologi informasi sudah sesuai dengan prioritas bisnis seperti pelayanan Kartu Kuning Online dan Bursa Kerja Online Tahun depan Dinas sosial akan di implementasikan program JFT (Jabatan Fungsional Tertentu) dan akan mendapatkan struktur organisasi yang baru yaitu Prana Komputer yang akan bertugas untuk mengendalikan semua Layanan Teknologi Informasi di Dinas Sosial Identifikasi Domain COBIT Sesuai Hasil Pemetaan Antara Tujuan Bisnis dan Tujuan TI Pada Dinas Sosial, Ketenagakerjaan, dan Transmigrasi. DS : Domain ini mencakup proses pemenuhan layanan IT, keamanan sistem, kontinyuitas layanan, pelatihan dan pendidikan untuk pengguna, dan pemenuhan proses data yang sedang berjalan Dilihat dari Tujuan Bisnis dan IT Goals Dinas Sosial Fokus memberikan sebuah pelayanan terhadap masyarakat seperti pembuatan kartu kuning,memberikan informasi lowongan pekerjaan di bursa kerja online dan memberikan penyuluhan/pelatihan terhadap PMKS terlebih lagi dalam keamanan system masih sangat minim SDM yang menggunakan program SIPKD,SIPAPBD,SIPPEG sudah diberikan pelatihan terlebih dahulu apabila ada program baru yang akan diimplementasikan makan diberikan pelatihan lagi sebelum digunakan untuk pelayanan masyarakat AI : Domain ini berkaitan dengan implementasi solusi IT dan integrasinya dalam proses bisnis organisasi untuk mewujudkan strategi TI, juga meliputi perubahan dan maintenance yang dibutuhkan sistem yang sedang berjalan untuk memastikan daur hidup sistem tersebut tetap terjaga Tahun depan Dinas sosial akan diimplementasikan program JFT dimana nanti sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu 12 P a g e

Hasil Temuan Saat sesudah melakukan wawancara hasil dari wawancara tersebut memiliki hasil temuan sebagai berikut : 1. Banyaknya infrastruktur yang terbengkalai 2. Data dan keamanan di Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota Salatiga masih belum dikontrol dengan baik 3. 1 orang memegang jabatan sebagai IT Manager sekaligus Bendahara 4. Program Kartu kuning yang dijalankan secara online masih belum bekerja dengan baik karena masyarakat masih sering menggunakan secara manual Representasi indek kematangan (ITGL.2007) 0-0.5 Non Existent 0.51-1.50 Initial Ad Hoc 1.51-2.50 Repeatable But Intuitive 2.51-3.50 Defined Process 3.51-4.50 Managed and Measurable 4.51-5.00 Optimised Rata-Rata Tingkat Kematangan subdomain Rata-rata Domain Sub Domain Tingkat Kematangan Sub Domain Tingkat Kematangan PO=1.54 PO1 1.50 PO6 1.44 PO2 1.90 PO7 1.20 PO3 1.80 PO8 1.78 PO4 1.52 PO9 1.30 PO5 1.80 PO10 1.13 AI=1.54 AI1 1.35 AI5 1.78 AI2 1.58 AI6 1.00 AI3 1.53 A7 1.68 AI4 1.88 DS=1.55 DS1 1.72 DS8 1.56 DS2 1.48 DS9 1.20 DS3 1.70 DS10 1.53 DS4 2.00 DS11 1.57 DS5 1.41 DS12 1.00 DS6 1.70 DS13 1.56 DS7 1.66 13 P a g e

Untuk mencari rata-rata dari setia domain dengan menggunakan rumus : M=Tingkat kematangan subdomain Tj=Total Jawaban B=Bobot Nilai Jp=Jumlah Jawaban Jr=Jumlah Responden Pada tabel di atas rata-rata setiap domain menunjukan representasi indek kematangan 1.54 dan 1.55 yang artinya Repeatable But Intuitive. Pada level ini, kebijakan untuk mengatur pengembangan suatu proyek dan prosedur dalam mengimplementasikan kebijakan tersebut sudah ditetapkan, dengan memungkinkan organisasi untuk mengulangi pengalaman yang berhasil dalam mengembangkan proyek sebelumnya walaupun terdapat proses tertentu yang tidak sama. Product requirement dan dokumentasi perancangan selalu dijaga agar dapat mencegah perubahan yang tidak diinginkan. IT processes yang telah didapatkan menjadi dasar dalam menuyusun kuisioner. Hasil perhitungan dalam kuisioner ini akan menunjukan tingkat kematangan yang sudah tercapai pada kinerja Dinas Sosial, Ketenagakerjaan, dan Transmigrasi. Hasil dari kuisioner inilah yang nantinya digunakan dalam menyusun berbagai usulan mengenai peningkatan tata kelola TI yang akan digunakan dalam tahun berikutnya oleh Dinas. Analisa Tingkat Kematangan Yang Diinginkan Pemerintahan di Indonesia memiliki berbagai macam acuan dalam melakukan tugas dan fungsi masing masing instansi. Setiap instansi pemerintahan memiliki RENSTRA sebagai acuan dalam pelaksanaan kurun waktu 4 tahun, sedangkan instansi yang berhubungan dengan pelayanan masyarakat memiliki Standart Operasional Procedure (SOP) sebagai acuan untuk melakukan tugasnya (husein, 2012). Dinas Sosial, Ketenagakerjaan, dan Transmigrasi memiliki RENSTRA yang akan dijadikan tolok ukur keberhasilan akan pemenuhan kinerja dan dapat digunakan sebagai acuan penulis untuk menganalisis tingkat kematangan tata kelola IT yang diinginkan oleh Dinas Sosial, Ketenagakerjaan, dan Transmigrasi. 14 P a g e

Rekomendasi Tata Kelola IT Rancangan tata kelola merupakan hasil akhir dari tata kelola berdasar identifikasi IT Processes, hasil penilaian maturitas, pengamatan dan wawancara. Rekomendasi tata kelola ini nantinya akan berfungsi sebagai dasar dalam menetapkan rencana strategis Dinas Sosial, Ketenagakerjaan, dan Transmigrasi pada tahun berikutnya untuk menerapkan tata kelola IT sesuai standar CoBIT. Rekomendasi untuk bagian Planning and Organizing: 1. Mempersiapkan Suprastruktur yang memadai, melakukan transfer pengetahuan dari ahli kepada staff lain melalui pelatihan atau kursus mencakup bidang-bidang yang menggunakan teknologi informasi dalam proses bisnis. 2. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap staff TI, memberikan tugas dan tanggungjawab sesuai keahlian masing-masing staff. 3. Membuat dan mendokumentasikan kebijakan dan prosedur tentang seluruh proses dan tata kelola TI secara formal sebagai pedoman standar bagi seluruh pengguna dengan tetap memperhatikan manajemen risiko. Rekomendasi untuk Delivery and Support : 1. Membuat portofolio layanan SI dalam manajemen antara pengguna dan penyedia layanan, agar pengguna dan penyedia layanan mengetahui rencana-rencana kerja yang akan dilakukan 2. Meningkatkan kesadaran pihak manajemen tentang pentingnya pengelolaan operasi sebagai penyedia pelayanan masyarakat 3. Mengembangkan pelayanan SI untuk menjaminkan pelayanan yang berkelanjutan secara mnyeluruh agar dapat mendukung pelayanan yang lebih baik 4. Membuat Kebijakan dalam pembiayaan di bidang SI dan memastikan rencana TI secara berkelanjutan 5. Mengadakan pendidikan dan pelatihan para karyawan untuk pengembangan system ke masa yang akan dating supaya system yang dipakai dapat memenuhi kebutuhan Rekomendasi untuk Acquisition and Implementation: 1. Membuat rencana pergantian infrastruktur untuk masa depan 2. Bekerjasama hanya dengan pihak yang telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh pemerintah 3. Melakukan pengujian terhadap semua pengadaan seperti software,kualitas data dan kegiatan operasional 4. Mempersiapkan karyawan untuk siap beradaptasi jika ada update system atau software baru 15 P a g e

5. Kesimpulan Berdasarkan hasil penilitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi kota Salatiga telah menerapkan tata kelola teknologi informasi pada level Repeatable But Intuitive. Hasil pengolahan kuisioner mendapati nilai rata-rata untuk domain PO,DS, dan AI adalah 1,54 dari rentang nilai 0 sampai 5. Artinya Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi kota Salatiga sudah melakukan tata kelola teknologi informasi cukup baik tetapi butuh peningkatan agar mencapai Defined Process Hasil Penilitian menemukan kelemahan terdapat pada subdomainpo1,po6,po7,po9,po10,ai1,ai6,ds2,ds5,ds9,ds12. Ke sebelas domain ini hanya mampu memperoleh rata-rata 1.27 artinya masih pada level Initial Ad Hoc. Beberapa kelemahan yang paling fatal adalah tingginya ketergantungan Dinas terhadap satu ahli, risiko tidak dikelola dengan baik, prosedur dan kebijakan belum dilakukan dengan sunguh-sungguh Untuk menghasilkan satu rekomendasi yang tepat maka dibutuhkan pemahaman dan pengetahuan yang mendalam, kuisioner tidak memberikan kondisi 100% mengenai tata kelola teknologi informasi pada Dinas karena pemhaman mengenai pernyataan pada kuisioner bias ditanggapi berbeda oleh setiap orang. Untuk menghasilkan rekomendasi juga dibutuhkan koordinasi dengan baik untuk benar-benar memastikan target jangka pendek,menengah dan panjang. 16 P a g e

DAFTAR PUSTAKA [1] Nur Aulia, Sri Handayaningsih, 2013, Pembuatan Model Tata Kelola IT Untuk Proses Akademik Menggunakan COBIT 4.1 (Studi Kasus : Universitas XYZ), Jurnal Sarjana Teknik Informatika, (Vol 1, No.1 :287-296). [2] Manorang Gultom,2012,Audit TataKelola Teknologi Informasi Pada PTPN 13 Pontianak Menggunakan Framework COBIT, Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Socioscientia, (Vol 4, No.1 :97-114). [3] Asep Nugraha,2011. Audit Tata Kelola E-Government di Pemerintah Daerah Kabupaten Garut Menggunakan Framework Cobit 4.1, Jurnal Tesis. [4] Agus Prasetyo Utomo, Novita mariana, 2011, Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi (It Governance) pada Bidang Akademik dengan Cobit Frame Worl Studi Kasus pada Universitas Stikubank Semarang, Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK,( Vol 16, No.2 :139-149). [5] IT Governance Institute, COBIT 4.1, IT Governance Institute,http://www.isaca.org [6] Bagus Apri Susandi,2014,Audit Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan COBIT Pada PTPN VII Unit Usaha Betung, Jurnal Teknik Informatika. [7] G.A.T. Krisanthi, 2014, Governance Audit of Application Procurement Using COBIT Framework, Journal of Theoretical and Applied Information Technology, (Vol 59, No. 2: 342-351). [8] Enslin, Z.,2012, Cloud computing adoption: Control objectives for information and related technology (COBIT) - mapped risks and risk mitigating controls, African Journal of Business Management,(Vol 37, No. 6). [9] ITGI. (2007). Framework Control Objectives Management Guidelines Maturity Models. 17 P a g e