BAB 2 KERANGKA PEMIKIRAN

dokumen-dokumen yang mirip
PRODUKSI MEDIA PR CETAK

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI

MARKETING PUBLIC RELATIONS

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dianggap tidak memiliki peran penting dan bisa dibilang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Sales and Marketing

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi serta komunikasi sangatlah penting dalam kehidupan manusia.

PENULISAN PUBLIC RELATIONS

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris

BAB I PENDAHULUAN. memiliki unit atau satuan kerja Humas, atau Public Relations. eksternal, tetapi juga dengan publik internalnya, sehingga terjalin

Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Informasi tidak mengalir begitu saja dan yang bergerak adalah prosesnya

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah

Produksi Media Kehumasan. Puji Hariyanti Komunikasi UII

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, mereka adalah komunitas, konsumen, pemerintah dan pers.

Kedudukan PR dalam Organisasi. Dosen: Ade Suryani, M.Soc.Sc

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

BAB 2 LANDASAN TEORI. komunikasi memiliki banyak arti yang berbeda-berbeda. Laswell yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Setiap Instansi Pemerintah Daerah memiliki bagian Humas. Baik itu yang

BAB I PENDAHULUAN. Strategi komunikasi tidak hanya diartikan secara harafiah dalam bentuk

70% kegiatan komunikasi PR adalah menulis sisanya kegiatan komunikasi lainnya. (Wisaksono Noeradi pakar PR senior)

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. H. Frazier Moore. Humas Membangun Citra Dengan Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, Hal 85

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. organisasi kompleks jelasnya media adalah pemain utama dalam komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai tantangan dan perubahan yang luar biasa cepat di era globalisasi ini

Produksi Media PR AVI

Produksi Media PR AVI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. mampu menerima dan memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan.

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Aktivitas manajemen pada setiap organisasi berhubungan dengan usaha

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu

Jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau kepenulisan. Kata dasarnya jurnal (journal), artinya laporan atau catatan, atau jour dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam profesi Humas antar instansi pun tidak jauh berbeda. Menurut Frank

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat saat

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dan informasi yang sentral. Usaha dalam bidang. serta guna memperoleh kualitas yang baik.

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini, peneliti akan menyajikan hasil penelitian yang diperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN. tidaknya suatu komunikasi, bila proses gerakan komunikasi itu mampu

BAB II STUDI PUSTAKA

Public Relation terpecah kedalam marketing public relations dan corporate public relations.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) merupakan salah satu

PENULISAN PR INTERNAL

BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian Humas (Public Relations)

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN MELALUI PERIKLANAN PUBLIC RELATIONS

Standar Kompetensi Lulusan. Hubungan Masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi, sehingga peran dan fungsinya semakin maksimal. perusahaan salah satunya melalui kegiatan media relations.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Public Relations (PR) memegang peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Inggris dan mulai sangat populer hingga dekade ke 20. Definisi Humas menurut Denny Griswold dalam buku Dasar- Dasar Public

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations sangat berkembang saat ini dalam suatu perusahaan atau organisasi.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Penulisan Media PR Ekternal

BAB I PENDAHULUAN. sikap, dan perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedurprosedur

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu publik eksternal public relations adalah media. Media memiliki

BAB I PENDAHULUAN. banyak faktor diantaranya lingkungan, keluarga dan pendidikan.

Standar Kompetensi Profesi Humas. Edited by: Sumartono, S.Sos., MSI

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi adalah suatu bentuk interaksi manusia yang saling

BAB I PENDAHULUAN. hubungan baik dengan media atau sering juga disebut dengan media relations.

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum pengertian pemasaran merupakan suatu hal yang sangat komplek,

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar membawa dampak optimal untuk organisasi, publik, maupun kepentingan bisnis menuju ke arah yang lebih baik.

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

BAB I PENDAHULUAN. (mobil, komputer, handycraft), sampai wedding pun tersedia. Event Organizer

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang sangat pesat hampir di seluruh negara. Humas atau. sekreatif mungkin karenanya ia harus dapat mengoptimalkan dan

Produksi Media Public Cetak. Modul ke: 02FIKOM. Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Fakultas. Program Studi HUMAS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam era persaingan yang semakin ketat, perusahaan perlu melakukan

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Di sebuah organisasi, perusahaan, maupun instansi pemerintah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini kecakapan berkomunikasi adalah hal yang wajib dimiliki oleh

Kata kunci: public relations, manajemen, staff public relations, Mirota Kampus.

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 15 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL

BAB I PENDAHUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Humas memegang peranan penting dalam setiap organisasi, baik pada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Tutor Time Intercon Jakarta Barat telah menerapkan proses kerja Public

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

TRANSKIP WAWANCARA. Lokasi/Tempat : Divisi Corporate Communications PT. Garuda Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. bahkan manusia tidak akan bertahan hidup. Demikian juga dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan fungsi dan praktik Public Relations (PR) di Indonesia tidak

Produksi Media PR Cetak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri.

Transkripsi:

BAB 2 KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kerangka Pemikiran / Konsep Dasar Berdasarkan teori yang telah dipelajari selama ini akan di bahas mengenai teori yang digunakan dalam spesifikasi lebih umum terkait dengan judul penelitian. 2.1.1 Pengertian Public Relations (PR) Pada perkembangannya peranan komunikasi dalam sebuah perusahaan mulai mengalami perkembangan sejalan dengan era globalisasi. Kegiatan komunikasi menjadi sangat penting terutama dalam mengembangkan perusahaan yang mengalami persaingan ketat. Peran komunikasi bukan hanya dalam membantu perusahaan mengatasi kompetisi tetapi juga dalam mendapatkan serta mempertahankan mitra bisnis yang mampu mendukung perkembangan perusahaan. Maka tidak mengherankan bila perusahaan besar membentuk management khusus mengangani komunikasi dengan publik perusahaan secara mandiri. Mengacu pada pendapat Cultip, Center & Broom, yang diterjemahkan oleh Rachmat Kriyantono adalah Public Relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi 8

9 kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut (2008, hal 5). Definisi tersebut menunjukan betapa pentingnya peran seorang public relations dalam kemajuan perusahaan dan betapa pentingnya hubungan baik dengan publik. PR memiliki peran khusus dalam mendukung program perusahaan terutama dalam pemasaran melalui pembentukan citra positif terhadap perusahaan dan produk yang dihasilkan. Dukungan ini terlihat dalam tindakan seorang PR dalam menjalin dan menjaga hubungan baik dan menghasilkan komunikasi timbal balik terhadap publik dan perusahaan. Publik dalam kata PR memiliki cakupan yang sangat luas. Namun, secara umum publik dalam PR memiliki dua jenis, eksternal dan internal. Publik internal adalah publik yang terdapat dalam sebuah perusahaan tempatnya bekerja seperti karyawan, manajemen, direksi, dan pemegang saham (Iriantara, 2004, hal 8). Publik eksternal merupakan konsumen, pelanggan, komunitas, elemen masyarakat, pemerintah, dan berbagai sasaran lainnya (Kriyantono, 2008, hal 4). Menurut The Public Relations Society of Amerika yang dialihbahasakan oleh Andre Wiriadi, Public Relations membantu suatu organisasi dan publiknya untuk saling beradaptasi secara menguntungkan. PR adalah usaha organisasi untuk memperoleh kerja sama dari sekelompok orang. PR membantu organisasi berinteraksi secara efektif dan berkomunikasi dengan publik utama (2003, hal 4). Suatu pendapat yang menarik, yang berpendapat mengenai saling beradaptasi layaknya keinginan organisasi untuk bekerja sama. Davis menyatakan PR mengandung beberapa hal termasuk informasi publik, tugasnya untuk memberitahu orang apa yang ingin mereka ketahui.

10 Publik diidentifikasikan bahwa kebutuhan untuk mengetahui. Mungkin publik mengidentifikasi dirinya sendiri karena ia punya suatu kebutuhan untuk mengetahui, publik tersebut memiliki kepentingan tertentu dan mendekati perusahaan tertentu atau publik percaya perusahaan tersebut memiliki dampak tertentu. Namun, kebutuhan itu bukan hanya pada publik tetapi pada perusahaan juga.(2005,hal 20) Dalam menjalin hubungan komunikasi yang diharapkan, seorang PR tidak hanya dituntut untuk berpenampilan yang cantik atau gagah, tetapi dia juga dituntut untuk memiliki brain, behaviour, and beauty. Hal ini dikarenakan dalam keadaan di mana seseorang akan memperhatikan pesan dan merasa tertarik pada isi pesan karena dipengaruhi oleh daya tarik fisik yang menyampaikan pesan. Artinya, semakin menarik si pembawa pesan (komunikator) semakin besar tingkat persuasinya pada khalayak. (Kriyantono, 2008, 34) PR akan sangat luar biasa jika ada dialog tulus dua arah antara siapa pun yang mengirimkan pesan dan siapapun yang menerimanya. Pertukaran pesan akan berjalan lancar sehingga kedua pihak akan berperilaku seakan-akan sejajar, mampu menggunakan pengaruh yang kurang lebih sama pada pihak lain untuk berubah. (Davis, 2005, 6) 2.1.1.1 Tujuan Public Relations Tujuan PR tidak dapat dilepas dari tujuan organisasi, mengingat PR merupakan fungsi manajemen suatu organisasi dan PR pun bekerja di

11 dalam organisasi itu. Rincian tujuan PR sangatlah luas, namun pada intinya tetap menjalin hubungan baik dengan para pihak atau publik organisasi. Hubungan baik bukan demi keuntungan semata melainkan untuk kedua belah pihak. Perusahaan menerima manfaat dalam hubungan baik dan publik menikmati keuntungan, tidak ada pihak yang ditinggalkan atau diperalat dalam hubungan yang terjalin dengan baik. Tujuan juga merupakan sesuatu yang mengarahkan PR, sehingga tidak melenceng atau salah sasaran. Seorang praktisi PR harus merumuskan sesuatu dengan jelas, spesifik, dan dinyatakan dalam bentuk tertulis tentang apa saja yang musti dicapai dalam PR dalam periode tertentu. Karena PR merupakan fungsi manajemen dalam melakukan kegiatan komunikasi yang akan dirumuskan dalam program PR. Dalam realita PR di suatu perusahaan, tujuan PR antara lain menciptakan pemahaman publik, membangun citra korporat, membangun opini publik yang favourable serta membentuk goodwill dan kerja sama (Kriyantono,2008,hal 6). Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang tujuan tersebut, mengacu pada pendapat Kriyantono; 1. Menciptakan pemahaman antara perusahaan dan publiknya Upaya PR untuk menciptakan kecukupan informasi dapat dilihat dari kegiatan hubungan dengan karyawan yang merupakan salah satu publik internal. Pertama, PR terbuka memberikan informasi mengenai visi dan misi perusahaan, dan segala hal mengenai seluk beluk perusahaan, bukan hanya sekedar informasi mengenai kewajiban dan

12 tugas yang harus dilakukan daripada informasi yang menyangkut hakhak karyawan seperti penghargaan, promosi, gaji, dan bonus. Kedua, PR harus menyampaikan informasi tentang karyawan kepada pihak manajemen dan berupaya menyakinkan manajemen agar memperhatikan dalam proses pengambilan kebijakan. 2. Membangun citra korporat Citra perusahaan mengandung kredibilitas baik dimata publik yang mencangkup dua hal; a. Kemampuan b. Kepercayaan Citra dimulai dari identitas korporat sebagai titik pertama tercermin melalui nama perusahaan, logo, dan tampilan seperti brosur, laporan tahunan, kemasan produk, company profile, newsletter, seragam, iklan, materi tertulis dan audio-visual. 3. Citra korporat melalui program CSR (Corporate Social Responsibility) CSR merupakan program yang dibuat oleh PR untuk melibatkan diri dalam mengatasi persoalan-persoalan sosial di lingkungan. CSR bersifat jangka panjang, yang secara berangsur akan membentuk citra positif terhadap perusahaan atas kegiatan sosial yang dilakukan. 4. Membentuk opini publik yang favourable Beberapa opini publik yang harus PR lakukan diantaranya:

13 a. Menjaga opini yang mendukung b. Menciptakan opini yang masih tersembunyi atau yang belum diekspresikan c. Menetralkan opini yang negatif 5. Membentuk goodwill dan kerja sama Goodwill dapat terwujud akibat dari inisiatif yang dilakukan berulang-ulang oleh public relations untuk menanamkan saling pengertian dan kepercayaan kepada publiknya. (2008,hal7-21) 2.1.1.2 Peranan Public Relations Peranan adalah harapan publik terhadap apa yang seharusnya dilakukan. Secara garis besar, peranan dari Corporate Public Relations adalah sebagai berikut: a. Memelihara hubungan yang harmonis antara publik dengan perusahaannya b. Melayani kepentingan publik dengan baik c. Memelihara perilaku dan moralitas perusahaan dengan baik (Kriyantono,2008,21) Menurut Dozier dan Broom, peranan PR mencangkup;

14 1. Penasehat ahli Memberikan pemecahan masalah yang berhubungan dengan publiknya. Pihak Manajemen bertindak pasif untuk menerima atau mempercayai apa yang disarankan atau diusulkan dari PR. 2. Fasilitator komunikasi PR bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal mendengarkan apa yang diinginkan dan diharapkan publiknya. 3. Fasilitator proses pemecahan masalah Membantu pemimpin organisasi baik sebagai penasehat hingga pengambilan tindakan dalam mengatasi persoalan secara rasional dan profesional. 4. Teknisi komunikasi Menjadikan PR sebagai journalist in resident yang menyediakan layanan teknis komunikasi. (Rosady Ruslan, 2010, hal 20-22) 2.1.1.3 Public Relations Tools Public relations mempunyai alat-alat kegiatan (PR Tools). Alat-alat kegiatan ini dapat disebut sebagai media Public relations antara lain publisitas dan media relations seperti: Press-release

15 Menulis berita tentang perusahaan kepada media. Press-conference Menyampaikan informasi tentang perusahaan dengan secara langsung mengundang wartawan. Press-tours Mengundang wartawan untuk berkunjung ke perusahaan. Press-receptions Mengadakan acara khusus pertemuan dengan wartawan. Media gathering Mengumpulkan media dalam sebuah forum dan lainnya. Open house / company visit Memberikan peluang kepada publik untuk mengenal lebih dekat dengan perusahaan melalui kunjungan langsung ke perusahaan. Fund-raisers Kegiatan mengumpulkan dana. Trade-shows Mengadakan pameran dagang. Award ceremonies Acara pemberian penghargaan. Seminar Mengadakan seminar dengan tema yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat, baik sebagai penyelenggara atau

16 sebagai pembicara. Ini sekaligus sebagai ajang mempromosikan perusahaan. Corporate advertising Iklan-iklan korporat untuk menunjang citra. Pada dasarnya iklan-iklan ini tidak bersifat menjual produk tetapi menjual citra. Newsletters Media tulisan yang bisa digunakan untuk internal ataupun ekternal publik. Speaker bureau Biro khusus bicara yang bertugas menyampaikan informasi kepada publik. Ini adalah sistem informasi satu pintu (one door system), agar dapat dicegah beragam informasi dari beragam sumber. Lobbying Melakukan negosiasi baik kepada lembaga pemerintah atau bukan, berkaitan dengan masalah-masalah yang menyangkut kepentingan perusahaan. Charitable contributions Kegiatan-kegiatan amal untuk membantu masyarakat. Thank you notes & letters Ucapan-ucapan terima kasih kepada publik. Audio visual instrument

17 Membuat company profile berbentuk audio visual dan materi presentasi dihadapan publik. Sponsorships Menjadi sponsor berbagai event di masyarakat Letters of denial Surat klarifikasi atas sebuah informasi yang tidak benar yang disampaikan ke media. (Kriyantono,2008,hal 28-32) Melihat begitu banyaknya peralatan yang dapat digunakan oleh Public Relations, dan fokus study pada perusahaan untuk tugas akhir ini, maka penulis akan menganalisis tentang newsletter yang disebut Media Indofood yang juga merupakan salah satu media komunikasi internal perusahaan yang berbentuk media printing. 2.1.2 Public Relations Internal Merujuk pada jurnal yang dibuat oleh Gail Winslow-Pine (2010) yang menyatakan bahwa, Communications today is a process, not an event. Messages need to be on target and disseminated via multiple channels to be heard and, more importantly, retained. Creating an internal communications program aligns business strategy, generates employee commitment, leverages technology and cultivates actions that engender trust. (2010)

18 Komunikasi internal berkenaan dengan hubungan antara suatu perusahaan atau organisasi dengan karyawan. Prosedur manajemen serupa dapat diterapkan dalam komunikasi dengan para anggota sukarelawan di dalam (Beard,2001,hal18). PR dalam peranan komunikasi internal yaitu: 1) Internal Public Relations Griswold mengatakan Mencapai karyawan yang mempunyai kegairahan kerja adalah tujuan internal public relations. (2001, hal 34) Berdasarkan tujuan internal PR di atas, maka tugas yang harus dilakukan oleh seorang praktisi PR menurut Abdurrahman adalah sebagai berikut Menyelenggarakan komunikasi yang sifatnya persuasif dan informatif. Ia harus mengadakan analisa tentang policy kepegawaian (personnel policy), termasuk upah, honorarium, dan kesejahteraan karyawan lainnya; menganalisa apa yang telah dilaksanakan di dalam internal public relations; mengadakan survei tentang attitudes para karyawan terhadap instansinya, kebijakan instansi itu dan kegiatan-kegiatannya. (2001, hal35) Tujuan utama komunikasi internal adalah memfasilitasi proses perekrutan dan pemeliharaan pekerja berkualitas tinggi yang mampu memberikan kontribusi positif terhadap kegiatan organisasi. Tujuan lainnya adalah untuk menyakinkan bahwa para pekerja akan selalu mendapatkan informasi dengan baik sehingga kinerja dan kepuasan kerja dapat di maksimalkan. Rasa keterlibatan dan rasa kepemilikan dikalangan pekerja menciptakan lingkungan kerja yang lebih menyenangkan dan menunjang keberhasilan (Beard,2001,hal18).

19 Fungsi PR dalam ruang lingkup internal adalah menciptakan iklim komunikasi yang bersifat persuasif dan informatif, menganalisis masalah kepegawaian, dan tanggapan atau perilaku karyawan terhadap kebijakan dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan (Beard,2001,hal 18). Gambar 2.1 Flow Chart Publik Internal CPR Sumber: Beard, 2001, hal 19 Guna menerapkan komunikasi dua arah yang berdampak timbal balik maka digunakanlah media komunikasi internal. Salah satu media internal yang digunakan perusahaan adalah printing media. Tujuannya adalah untuk meyakinkan bahwa para pekerja tersebut akan selalu mendapatkan informasi dengan baik sehingga kinerja dan kepuasan kerja dapat dimaksimalkan. Rasa

20 keterlibatan dan rasa kepemilikan dikalangan pekerja dan karyawan menciptakan lingkungan kerja yang lebih menyenangkan dan menunjang keberhasilan (Beard,2001,hal18-20). 2.2 Kerangka Pemikiran Khusus yang Berhubungan dengan Topik Yang Dibahas 2.2.1 Efektivitas Komunikasi Efektivitas menurut Robbins yang ditulis oleh Kusdi adalah sejauh mana suatu organisasi mampu merealisasikan berbagai tujuannya (2009, 92). Sedangkan Effecitiveness menurut Richard L. Daft yang diterjemahkan oleh Edward Tanujaya, ukuran sejauh mana organisasi telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (2006) Menurut Dodi M. Gozali dalam bukunya Communication Measurement, efektivitas adalah kondisi tercapainya efek yang ditetapkan atau yang diinginkan (2005, 140). Indeks efektivitas komunikasi adalah ukuran atau indikator yang menyatakan seberapa efektif pesan-pesan perusahaan dikomunikasikan kepada stakeholders, misalnya karyawan (2005, 142). Analisis media menyajikan dua fungsi penting, yaitu: evaluasi untuk mengukur efektivitas komunikasi organisasi (PR) kepada dan melalui media; serta wawasan strategis melalui rekam jejak isu, analisis pesaing dan identifikasi tren (2005, 76). Mengutip pernyataan Kaplan dan Norton dalam buku yang di tulis oleh Dodi M. Gozali, If we increase employee training about products, then they

21 will become more knowledgeable about the full range of products they can sell; if employees are more knowledgeable about products, then their sales effectiveness will improve. If their sales effectiveness improves, then the average margins of the products they sell will increase. (2005, 104) Survei yang sangat penting dilakukan secara berkala oleh bagian PR atau komunikasi perusahaan menurut Dodi M. Gozali adalah survei untuk mengukur efektivitas komunikasi. Pertanyaan utama yang harus dijawab secara meyakinkan melalui survei antara lain, seberapa efektif PR mengkomunikasikan pesan-pesan kebijakan managemen dan media mana yang menjadi preferensi karyawan dalam mendapatkan informasi tentang kebijakan tersebut. Efektivitas komunikasi diukur melalui pertanyaan yang mudah dipahami oleh karyawan. Terdapat tiga pertanyaan yang dapat diajukan meliputi persepsi tentang kepentingan, tingkat ketertarikan, serta banyaknya informasi yang diterima mengenai kebijakan perusahaan. Survei ini disamping menghasilkan ukuran indeks efektivitas komunikasi, juga mengungkapkan informasi tentang efektivitas komunikasi per pesan kebijakan. (2005, 72-73) 2.2.2 Newsletter Salah satu alat komunikasi yang dibuat oleh Corporate Public Relations adalah Newsletter. Dikenal juga dengan sebutan editorial, in house magazine atau house journal yaitu terbitan berkala yang diperuntukan bagi kalangan sendiri, namun ada beberapa perusahaan yang

22 membuat Newsletter bagi kalangan publik internal dan eksternal secara terpisah. Newsletter bersifat periodik waktu terbitnya, berisi berita menarik seputar perusahaan, yang sifat sirkulasinya terbatas (Kriyantono, 2008, hal 162). Bagi perusahaan besar membuat Newsletter dengan pembagian yang berbeda antara internal dan eksternal memerlukan banyak biaya dan memiliki area usaha yang cukup luas. Sedangkan perusahaan yang lingkupnya lebih kecil, biasanya menggabungkan antara Newsletter bagi internal dan eksternal perusahaan. Pada dasarnya Newsletter merupakan karya jurnalistik yang berisi berbagai informasi yang berkaitan dengan aktifitas perusahaan. Newsletter kebanyakan tidak diperjuabelikan. Bentuk penyajiannya bermacammacam, dari yang sederhana dan singkat (beberapa lembar) hingga lengkap dan mendalam (majalah atau tabloid). Newsletter membuktikan bahwa PR tidak berbeda jauh dengan seorang wartawan. Dalam sebuah perusahaan PR mencari, menulis, mengedit dan mengatur tata letak, namun pada proses pencetakan biasanya diserahkan kepada pihak lain (Beard,2001,hal43). 2.2.2.1 Fungsi Newsletter Newsletter merupakan salah satu tugas seorang PR dalam menjalin hubungan dan menyebarkan informasi seputar kegiatan perusahaan kepada publiknya. Newsletter diharapkan dapat berfungsi sebagai;

23 a. Memberikan komitmen dan dorongan untuk memberi yang terbaik bagi perusahaan serta perbaikan moral kerja karyawan, sebagai sarana pengakuan kerja terhadap prestasi karyawan. b. Sebagai sarana komunikasi yang menjembatani pihak manajemen dan karyawan, sehingga dapat terjadi komunikasi dua arah. Karyawan dapat memperoleh informasi tentang strategi dan tujuan perusahaan serta informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik. c. Sebagai media penyampaian informasi dan publikasi tentang kegiatan atau apa saja yang berhubungan dengan pihak lain. d. Sebagai wadah menjalin hubungan antara internal dan eksternal e. Sebagai representatif citra korporasi dimata publik, baik-buruknya kualitas newsletter akan menunjukan citra kualitas pembuatnya. (Kriyantono, 2008, 163) 2.2.2.2 Bagian-bagian Dalam Newsletter Isi dari newsletter bervariasi dan terdapat beberapa rublik yang dapat dimasukan kedalam terbitan newsletter antara lain: a. Kegiatan-kegiatan penting (rutin maupun insidental) yang dilakukan perusahaan baik yang sasarannya untuk publik internal maupun eksternal.

24 b. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan karyawan. c. Tujuan khusus tentang profil karyawan dan pemberian penghargaan kepada karyawan yang berprestasi, seperti pengabdian dan wujud loyalitas. d. Artikel opini, baik dari PR maupun dari manajemen dan karyawan serta publik eksternal. e. Surat pembaca, berupa penyampaian ide, gagasan, kritik atau harapan karyawan f. Artikel dari publik eksternal yang berkaitan dengan aktifitas perusahaan g. Artikel umum sebagai variasi dan daya tarik, seperti tips-tips dan berita penting yang dicari, dan informasi ringan seperti pengalaman yang tentu saja tidak terlalu banyak porsi peliputannya. (Kriyantono,2008,163-164) 2.2.2.3 Penulisan Newsletter Setelah mengetahui apa saja fungsi dalam newsletter, tentu saja harus memperhatikan hal-hal penting dalam penulisan newsletter. Langkah-langkah dalam menulis newsletter: 1. Menentukan materi informasi

25 Menyesuaikan jenis publiknya. Untuk internal, materi bisa memusatkan pada tujuan-tujuan manajemen seperti pergantian struktur dan kebijakan baru, dorongan moral kerja, karyawan terbaik bulan ini, aktivitas publik internal dan sebagainya. 2. Mencari dan menulis berita PR sebagai pemimpin redaksi sekaligus pencari berita bertanggungjawab atas ketersediaan materi informasi yang akan di muat. Beberapa aktivitas pekerjaan mulai dari mencari materi, menulisnya maupun penentuan tata letak serta desain grafisnya. Bermacam cara mencari berita. PR dapat mencari berita melalui interview, menggali data dokumen atau artikel-artikel lain. Lebih baik lagi apabila PR melibatkan karyawan untuk menyumbangkan tulisan mereka. Mencari materi informasi bisa dengan berbagai cara antara lain : o Sistem Beat, yaitu ada anggota redaksi (reporter) yang bertugas mencari informasi pada wilayah tertentu. Biasanya tugas ini bersifat permanen, misalnya ada yang bertugas di bagian HRD. o Sistem Tips atau Follow Up, yaitu bila redaksi menerima informasi awal (bisa dari telepon atau surat) tentang suatu hal. kemudian informasi awal tersebut ditindaklanjuti oleh redaksi dengan terjun ke lapangan.

26 o Sistem Wawancara, yaitu mencari informasi dengan melakukan wawancara terhadap sumber informasi. o Sistem Undangan, yaitu redaksi mengundang atau meminta pihak tertentu untuk menulis sebuah informasi atau artikel. o Sistem Penugasan, yaitu redaksi menugaskan reporternya untuk meliput secara langsung sebuah event, baik event yang terjadi di dalam atau di luar perusahaan; diselenggarakan oleh perusahaan atau diselenggarakan pihak lain tetapi yang ada kaitan dengan aktivitas perusahaan. 3. Tentukan batas Deadline Newsletter akan kehilangan wibawa nya bila sering mengalami keterlambatan terbit dan tidak bisa dipastikan kapan terbitnya. 4. Memberi foto atau gambar menarik Newsletter cetak sebaiknya dicetak pada kertas yang berkualitas baik serta diberi variasi foto yang menarik. Perwajahannya pun harus menarik sehingga muncul kesan luks. Newsletter membawa citra perusahaan, jika baik maka citra perusahaan akan terkontrol. 5. Mengedit dan mengatur naskah Praktisi PR harus bisa berlaku sebagai seorang editor naskah yang baik, sehingga mampu memperbaiki naskah-naskah yang kuran g layak. Dalam tahap ini, PR mengedit tulisan, format newsletter, jumlah artikel yang dimuat, dimana foto akan diletakan, desain

27 animasinya, bagaimana headline nya, composing, design, dan layout. 6. Proses mencetak Proses mencetak adalah proses yang meliputi beberapa kegiatan, antara lain sinkronisasi pewarnaan, pembuatan montage dan film, pencetakan, cuting sisir, lipat jilid, package, dan distribusi. 7. Newsletter bukan media promosi produk Newsletter bukan media penjualan produk secara langsung (iklan), meski diperbolehkan namun harus dibatasi pembuatannya. 8. Melakukan ulasan (evaluasi) Setelah Newsletter terbit, tugas PR sebagai editor adalah mengulas terbitan baru tersebut, mengulas bagaimana respon pembaca tujuannya agar terbitan berikutnya dapat diperoleh hasil yang lebih baik. Riset untuk mengetahui kepuasan dan tingkat pemahaman pembaca atas isi newsletter perlu dilakukan. Dalam melakukan ulasan, perlu diarahkan agar berita-berita dalam newsletter menjadi alat membangun citra positif korporat. Jangan sampai isi menimbulkan citra negatif korporat dengan menampilkan beritaberita negatif. 9. Peralatan pracetakan Kegiatan menulis dan mencari berita merupakan kegiatan pracetak. Dalam tahap ini diperlukan beberapa peralatan antara lain kamera,

28 alat perekam suara, komputer dan software untuk penulisan naskah, composing, lay outing, flashdisk dan CD, dan perpustakaan bankdata. 10. Peralatan percetakan Untuk mencetak, biasanya digunakan jasa pihak eksternal (percetakan). Beberapa peralatan yang diperlukan untuk tahap ini antara lain mesin foto film, mesin cetak, tinta cetak, kertas, alat pemotong, alat penjilid, dan wrapping. (Kriyantono,2008,167-172) 2.2.3 Model Komunikasi Bruce Westley dan Malcolm Mc Lean Model komunikasi Bruce Westley dan Malcolm Mc Lean juga merupakan pembangun model komunikasi ini. Model ini sangat menekankan peran gatekeeper dalam proses komunikasi massa. Berdasarkan peristiwa-peristiwa yang juga dikatakan sebagai objek orientasi akan diliput atau disampaikan oleh reporter dan kemudian diserahkan kepada editor yang juga berperan sebagai gatekeeper kemudian objek orientasi akan ditambahkan ataupun dikurangi dalam sebuah peliputan. Kemudian akan disampaikan kepada audience yang berperan sebagai penerima pesan. Dari keseluruhannya terdapat peran masing-masing yang mampu menyampaikan umpan balik (feedback) kepada editor maupun kepada reporter. Feedback dapat berupa tanggapan

29 atas kesukaan maupun ketidaksukaan atas pemberitaan sebuah media (Nurudin, 2007, hal 156). Model ini juga disebut teori transmisi. Model ini memang dikenal untuk digunakan sebagai model dalam komunikasi massa, namun ternyata model ini juga berperan dalam komunikasi antar pribadi (Nurudin, 2007, hal 157) dan dalam penelitian ini, penulis juga akan membuktikan bahwa model ini dapat digunakan sebagai model dalam komunikasi internal karyawan sebuah perusahaan dalam peliputan media internalnya. Menurut Nurudin metode ini juga memiliki lima unsur penting dalam proses penyampaian pesannya, yaitu objek orientasi, pesan yang disampaikan, sumber, penerima,dan umpan balik. Umpan balik juga merupakan bagian integral dalam proses komunikasi. Umpan balik yang diberikan dalam komunikasi interpersonal berbeda dengan umpan balik

30 yang disampaikan dalam komunikasi massa. Dalam arti, komunikasi massa memiliki sifat pesan yang tertunda sedangkan komunikasi interpersonal bersifat segera atau saat itu juga akan terdapat respon balik dari penerima pesan (2007, hal 157).

2.3 Kerangka Pikir 31

32 Berdasarkan gambaran kerangka pikir yang dibuat oleh penulis, dijelaskan peranan Corporate Public Relations yang memiliki lingkup publik internal meliputi manajeman, karyawan, penasehat, pihak yang berpengaruh, dan sumber tenaga masa depan. Penulis menganalisis efektifitas komunikasi melalui pemanfaatan saluran komunikasi internal di PT Indofood Sukses Makmur Tbk, berupa media printing atau newsletter yang dikenal dengan nama Media Indofood dalam penyampaian informasi.