Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 60 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PROVINSI JAMBI

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 48 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

Walikota Tasikmalaya

BERITA NEGARA. No.1412, 2013 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. ULP. Barang/Jasa. Pemerintah. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SIAK

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

2016, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Le

GUBERNUR JAWA TENGAH

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 53 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembara

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

2 Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Kedudukan,

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA KEMENTERIAN SOSIAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TEGAL

2 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian Timur ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG,

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG UNIT PELAKSANA TEKNIS LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KOTA BEKASI

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

2016, No Negara Republik Indonesia Nomor 5655); 2. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2015 tentang Kementerian Ketenagakerjaan (Lembaran Negara

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR: PK. 20 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) BARANG/ JASA BADAN SAR NASIONAL

PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PROVINSI BANTEN BUPATI TANGERANG PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 72 TAHUN 2015 TENTANG

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KOTA BANJAR

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : D

- 1 - B U P A T I K A R O PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 292 TAHUN 2013 TENTANG

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tent

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2015

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP.01 TAHUN 2011

BUPATI MAROS PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI MAROS NOMOR: 01 TAHUN TENTANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG BUPATI TANGERANG,

GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN KOTA YOGYAKARTA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 6 TAHUN TAHUN 2007 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

E:\PERBUP ULP_2013\PerbupULP2013.doc

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 03 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 37 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR: TAHUN 2012 TENTANG

KEMENDAGRI. ULP. Pengadaan. Barang/Jasa. Pemerintah. Provinsi. Kabupaten/Kota. Tata Cara.

PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA KEMENTERIAN LUAR NEGERI

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR: P.35/Menlhk-Setjen/2015 TENTANG

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KOTABARU PROVINS! KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI KOTABARU NOMOR 06 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 4 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 4 TAHUN 2011

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 5 TAHUN 2014

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1893/MENKES/PER/IX/2011 TENTANG

Transkripsi:

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI NOMOR 68 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN BANJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mempermudah pelaksanaan pemilihan penyedia barang/jasa yang efektif, efisien dan transparan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banjar dan merubah Lampiran II yang mengatur besaran tunjangan khusus/honorarium perangkat ULP Pemerintah Kabupaten Banjar,maka dipandang perlu merubah Peraturan Bupati Nomor 68 Tahun 2012 tentang pembentukan unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Kabupaten Banjar; b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 352) sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran

2 Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Le mbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 10. Peraturan Presiden Nomor 106 tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; 11. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah; 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah; 14. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor PER.01/KEP.LKPP/06/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; 15. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 05 Tahun 2012 tentang Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang/Jasa Pemerintah; 16. Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Banjar sebagaimana telah diubah terakhir dengan Perangkat Daerah Kabupaten Banjar Nomor 16 Tahun 2012 tentang Perubahan Ketiga Atas Pemerintah

3 Daerah Kabupaten Banjar Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Banjar; Memperhatikan : Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PERUBAHAN PERATURAN BUPATI NOMOR 68 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) BARANG/JASA KABUPATEN BANJAR. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu Pengertian Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Banjar. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Banjar. 3. Bupati adalah Bupati Banjar. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Banjar. 5. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Banjar. 6. Unit Layanan Pengadaan yang selanjutnya disebut dengan ULP adalah Organisasi yang terdiri dari pegawai-pegawai yang telah memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa pemerintah yang bertugas untuk melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa di lingkungan Pemerintah daerah. 7. Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Kabupaten Banjar selanjutnya disebut ULP Kabupaten Banjar adalah Organisasi Non Struktural yang bertugas untuk menangani pekerjaan pengadaan barang/jasa Pemerintah Kabupaten Banjar secara terintegrasi dan terpadu sesuai Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. 8. Kelompok Kerja pengadaan yang selanjutnya disebut POKJA adalah Tim yang terdiri atas Pegawai Negeri Sipil bersertifikat keahlian yang bertindak sebagai panitia pengadaan yang bertugas untuk melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa di dalam ULP. 9. Kelompok Kerja Pengadaan Barang yang selanjutnya disebut dengan Pokja Pengadaan Barang adalah tim yang bertugas untuk melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa di bidang pemasokan barang. 10. Kelompok Kerja Pengadaan Pekerjaan Konstruksi yang selanjutnya disebut dengan Pokja Pekerjaan konstruksi adalah tim yang bertugas untuk melaksanakan pemilihan pelaksanaan pekerjaan konstruksi atau wujud

fisik lainnya. 4 11. Kelompok Kerja Pengadaan Jasa Konsultansi yang selanjutnya disebut dengan Pokja Jasa Konsultansi adalah tim yang bertugas untuk melaksanakan pemilihan penyedia layanan jasa keahlian professional dalam berbagai bidang yang meliputi jasa perencanaan konstruksi, jasa pengawasan konstruksi dan jasa pelayanan profesi lainnya, dalam rangka mencapai sasaran tertentu yang keluarannya berbentuk piranti lunak yang disusun secara sistematis berdasarkan Kerangka Acuan Kerja. 12. Kelompok Kerja Pengadaan Jasa lainnya yang selanjutnya disebut dengan Pokja Pengadaan Jasa Lainnya adalah tim yang bertugas untuk melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa selain jasa konstruksi, pengadaan barang, dan jasa konsultansi. 13. Pejabat Pengadaan adalah pejabat yang diangkat oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran untuk melaksanakan pengadaan barang/jasa pemerintah yang pelaksanaannya melalui prosedur penunjukan langsung atau pengadaan langsung untuk paket pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya yang bernilai paling tinggi dua ratus juta rupiah, dan/atau untuk paket pengadaan jasa konsultansi yang bernilai paling tinggi lima puluh juta rupiah. 14. Sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa pemerintah adalah tanda bukti pengakuan atas kompetensi dan kemampuan profesi di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah yang dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang. 15. E-Procurement adalah proses pengadaan barang/jasa pemerintah yang pelaksanaannya dilakukan secara elektronik yang berbasis web/internet dengan memanfaatkan fasilitas teknologi komunikasi dan informasi yang meliputi pelelangan umum secara elektronik yang diselenggarakan oleh layanan pengadaan secara elektornik (LPSE). 16. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) adalah pejabat yang diangkat oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran sebagai pemilik pekerjaan, yang bertanggungjawab atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa. 17. Pengguna Anggaran selanjutnya disebut PA adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah yang dipimpinnya. 18. Kuasa Pengguna Anggaran selanjutnya disebut KPA adalah pejabat yang diberi kuasa untuk melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah. 19. Penyedia Barang/Jasa adalah badan usaha atau orang perseorangan yang kegiatan usahanya menyediakan barang/jasa. 20. Barang adalah benda dalam berbagai bentuk dan uraian, yang meliputi bahan baku, barang setengah jadi, barang jadi/peralatan, yang spesifikasinya ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen sesuai penugasan PA/KPA. 21. Pemilihan Penyedia Barang/Jasa adalah kegiatan untuk menetapkan penyedia barang/jasa yang akan ditunjuk untuk melaksanakan pekerjaan. Bagian Kedua Maksud dan Tujuan Pasal 2 (1) Maksud Peraturan Bupati ini adalah sebagai dasar untuk pelaksanaan kegiatan ULP di lingkungan Pemerintah Daerah. (2) Tujuan Penetapan Peraturan Bupati ini adalah untuk membantu Bupati

5 dalam melaksanakan kebijakan pengadaan barang/jasa agar proses pengadaan barang/jasa Pemerintah Daerah menjadi lebih terpadu, efisien, efektif, transparansi, persaingan sehat dan akuntabel. BAB II KEDUDUKAN, TUJUAN, DAN RUANG LINGKUP UNIT LAYANAN PENGADAAN Pasal 3 (1) Peraturan Bupati ini mengatur pembentukan ULP barang/jasa pemerintah di Lingkungan Pemerintah Daerah sebagai unit organisasi yang bersifat non struktural. (2) ULP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkedudukan pada Bagian Pembangunan Setda Kabupaten Banjar dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Pasal 4 Pembentukan ULP bertujuan untuk : a. menjamin pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa lebih terintegrasi atau terpadu sesuai dengan Tata Nilai Pengadaan; dan b. meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Pemerintah Daerah. Pasal 5 (1) Ruang lingkup pelaksanaan tugas ULP Kabupaten meliputi penyelenggaraan pengadaan barang/jasa Pemerintah Daerah yang pembiayaannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari APBD dan APBN yang dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa melalui proses pelelangan/seleksi sampai dengan ditandatanganinya kontrak oleh PPK. (2) Pengadaan barang/jasa di luar pelelangan/seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh pejaba t pengadaan barang/jasa pada masing-masing SKPD sesuai dengan peraturan perundang-undangan. BAB III ORGANISASI Bagian Pertama Perangkat Organisasi Pasal 6 (1) Perangkat Organisasi ULP Pemerintah Daerah terdiri atas: a. Kepala; b. Sekretariat; dan c. Pokja (2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, terdiri dari: a.sekretaris; b.staf Pendukung. (3) Pokja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, mencakup: a. Pokja Pengadaan Barang; b. Pokja Pengadaan Pekerjaan Konstruksi; c. Pokja Pengadaan Jasa Konsultansi; dan

6 d. Pokja Pengadaan Jasa lainnya. (4) Pokja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c masing-masing dipimpin oleh seorang ketua merangkap anggota, di bantu seorang sekretaris merangkap anggota. (5) Bagan Struktur Organisasi Unit Layanan Pengadaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran I, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. (6) Bagan Hubungan Kerja SKPD dengan Sekretariat Unit Layanan Pengadaan dan kelompok Kerja tercantum dalam Lampiran III, sebagai bahan yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Bagian Kedua Tugas dan Wewenang ULP Pasal 7 ULP Pemerintah Daerah mempunyai tugas utama sebagai berikut : a. mengkaji ulang Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa bersama PPK; b. menyusun rencana pemilihan penyedia barang/jasa; c. mengumumkan pelaksanaan pengadaan barang / jasa di website Pemerintah Daerah dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat, serta menyampaikan ke LPSE untuk diumumkan pada Portal Pengadaan Nasional; d. menilai kualifikasi penyedia barang/jasa melalui prakualifikasi atau pascakualifikasi; e. melakukan evaluasi administrasi, teknis, dan harga terhadap penawaran yang masuk; f. menjawab sanggahan; g. menyampaikan hasil pemilihan dan menyerahkan salinan dokumen pemilihan penyedia barang/jasa kepada PPK; h. menyimpan dokumen asli pemilihan penyedia barang/jasa; i. mengusulkan perubahan Harga Perkiraan Sendiri, Kerangka Acuan Kerja/spesifikasi teknis pekerjaan dan rancangan kontrak kepada PPK ; j. memberikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan Pengadaan Barang/Jasa kepada PA/KPA; k. menyusun dan melaksanakan strategi Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan ULP; l. melaksanakan pengadaan barang/jasa dengan menggunakan sistem pengadaan secara elektronik di LPSE; m. Melaksanakan evaluasi terhadap proses pengadaan barang/jasa yang telah dilaksanakan; dan n. Mengelola sistem informasi manajemen pengadaan yang mencakup dokumen pengadaan, data survey harga, daftar kebutuhan barang/jasa, daftar hitam penyedia.

7 Pasal 8 Kepala sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a mempunyai tugas: a. memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan ULP; b. menyusun dan melaksanakan strategi Pengadaan Barang/Jasa ULP; c. menyusun program kerja dan anggaran ULP; d. mengawasi seluruh kegiatan pengadaan barang/jasa di ULP dan melaporkan apabila ada penyimpangan dan/atau indikasi penyimpangan; e. membuat laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan pengadaan barang/jasa kepada Kepala Daerah; f. melaksanakan pengembangan dan pembinaan Sumber Daya Manusia ULP; g. menugaskan anggota Pokja sesuai dengan beban kerja masing-masing; h. mengusulkan penetapan dan pemberhentian anggota Pokja ULP Kepada kepala daerah i. mengusulkan Staf Pendukung ULP sesuai dengan kebutuhan. Pasal 9 Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf b bertugas membantu kepala ULP dalam: a. melaksanakan pengelolaan urusan ketatausahaan, perlengkapan dan rumah tangga ULP; b. menginventarisasi paket-paket yang akan di lelang/diseleksi; c. menyiapkan dokumen pendukung dan informasi yang dibutuhkan Pokja ULP; d. memfasilitasi pelaksanaan pemilihan penyedia barang/jasa yang dilaksanakan oleh Pokja ULP; e. mengelola sistem pengadaan dan sistem informasi data manajemen pengadaan untuk mendukung pelaksanaan pengadaan barang/jasa; f. mengelola dokumen pengadaan barang/jasa; g. melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pengadaan dan menyusun laporan; dan h. menyiapkan dan mengkoordinasikan tim teknis dan staf pendukung ULP dalam proses pengadaan barang/jasa. Pasal 10 Kepala dan Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a dan huruf b wajib memenuhi persyaratan: a. memiliki integritas moral, disiplin, dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas; b. memahami pekerjaan yang akan diadakan; c. memahami jenis pekerjaan tertentu yang menjadi tugas ULP/Kelompok Kerja ULP/Pejabat Pengadaan yang bersangkitan; d. memahami isi dokumen, metode dan prosedur Pengadaan; e. memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa pemerintah; f. menandatangani Pakta Integritas.

8 Pasal 11 Pokja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf c mempunyai tugas: a. melakukan kaji ulang terhadap spesifikasi dan Harga Perkiraan Sendiri paket-paket yang akan dilelang/diseleksi; b. mengusulkan perubahan Harga Perkiraan Sendiri, Kerangka Acuan Kerja/spesifikasi teknis pekerjaan dan rancangan kontrak kepada PPK; c. menyusun rencana pemilihan penyedia barang/jasa mulai dari menetapkan dokumen pengadaan; d. menetapkan besaran nominal jaminan penawaran; e. melakukan pemilihan penyedia barang/jasa mulai dari pengumuman kualifikasi atau pelelangan sampai dengan menjawab snaggah; f. mengusulkan penetapan pemenang kepada PA pada Kementerian/Lembaga/Institusi Lainnya atau Kepala Daerah untuk Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang bernilai di atas Rp. 100.000.000.000,- (seratus miliar rupiah) dan penyedia Jasa Konsultansi yang bernilai di atas Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah) melalui Kepala ULP; g. menetapkan pemenang untuk : 1) Pelelangan atau Penunjukan Langsung untuk paket pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya yang bernilai paling tinggi Rp. 100.000.000.000,- (seratus miliar rupiah); atau 2) Seleksi atau Penunjukan langsung untuk paket Pengadaan Jasa Konsultansi yang bernilai paling tnggi Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah). h. menyampaikan Berita Acara Hasil Pelelangan kepada PPK melalui Kepala ULP; i. membuat laporan mengenai proses dan hasil Pengadaan Barang/Jasa kepada Kepala ULP; j. memberikan data dan informasi kepada Kepala ULP mengenai Penyedia Barang/Jasa yang melakukan perbuatan seperti penipuan, pemalsuan dan pelanggaran lainnya; dan k. mengusulkan bantuan Tim Teknis dan/atau Tim Ahli kepada Kepala ULP. Pasal 12 Anggota Pokja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf c wajib memenuhi persyaratan: a. memiliki integritas, disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas; b. memahami keseluruhan pekerjaan yang akan dilaksanakan; c. memahami jenis pekerjaan tertentu yang menjadi tugas pokja pengadaan; d. memahami isi dokumen pengadaan/metode dan prosedur pengadaan berdasarkan peraturan pengadaan yang berlaku; e. memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa pemerintah sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratkan; dan f. menandatangani Pakta Integritas.

9 Pasal 13 (1) Pengangkatan perangkat ULP dilaksanakan dengan mengacu kepada ketentuan yang berlaku; (2) Susunan keanggotaan ULP Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Pasal 14 (1) Perangkat Organisasi ULP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 diberikan tunjangan khusus/honorarium yang besarannya disesuaikan dengan beban kerja dan kemampuan keuangan Pemerintah Daerah. (2) Tunjangan khusus/honorarium sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini; BAB IV PELAKSANAAN Bagian kesatu Para Pihak Pasal 15 Pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa yang dilaksanakan oleh Unit Layanan Pengadaan, meliputi : a. SKPD; b. Unit Layanan Pengadaan; dan c. Penyedia Barang/Jasa. Bagian Kedua Mekanisme dan Prosedur Pasal 16 Proses pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa oleh Unit Layanan Pengadaan, berpedoman pada Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan Perubahannya. Pasal 17 Mekanisme dan prosedur Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana tercantum pada Lampiran IV, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Pasal 18 Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Unit Layanan Pengadaan menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi di dalam dan di luar Unit Layanan Pengadaan.

10 BAB V PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN Pasal 19 (1) Pembinaan teknis dan administrasi Unit Layanan Pengadaan dilakukan oleh Sekretaris Daerah. (2) Pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa dilakukan oleh PA/KPA/PPK pada SKPD terkait, yang dilaksanakan sesuai dengan kewenangan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB VI EVALUASI DAN PELAPORAN Pasal 20 (1) Evaluasi terhadap Unit Layanan Pengadaan dilakukan oleh Sekretaris Daerah setiap satu tahun satu kali dan/atau sewaktu-waktu apabila diperlukan. (2) Unit Layanan Pengadaan melaksanakan pelaporan setiap triwulan kepada Sekretaris Daerah. BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 21 Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, maka Peraturan Bupati Nomor 02 Tahun 2011 tentang Pembentukan Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang/Jasa Pemerintah Kabupaten Banjar, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 22 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita daerah kabupaten Banjar. Ditetapkan di martapura pada tanggal 24 Dedsember 2014 BUPATI BANJAR, Diundangkan di Martapura pada tanggal 24 Dedsember 2014 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BANJAR, H. PANGERAN KHAIRUL SALEH Ir. H. NASRUN SYAH, MP BERITA DAERAH KABUPATEN BANJAR TAHUN 2014 NOMOR 71

11 Lampiran I Peraturan Bupati Banjar Nomor : 71 Tahun 2014 Tanggal : 24 Desember 2014 STRUKTUR ORGANISASI UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA LINGKUP PEMERINTAH KABUPATEN BANJAR SKPD KEPALA SEKRETARIS STAF PERENCANAAN STAF EVALUASI, PELAPORAN dan PENGELOLAAAN DOKUMEN STAF HUKUM dan SANGGAH Pokja BUPATI BANJAR, H. PANGERAN KHAIRUL SALEH

12 Lampiran II Peraturan Bupati Banjar Nomor : 71 Tahun 2014 Tanggal : 24 Desember 2014 BESARAN TUNJANGAN KHUSUS/HONORARIUM PERANGKAT ULP PEMERINTAH KABUPATEN BANJAR 1. Kepala : Rp. 4.000.000,- /orang per bulan 2. Sekretaris : Rp. 3.500.000,- /orang per bulan 3. Staf Pendukung : Rp. 3.000.000,- /orang per bulan 4. Anggota Pokja : Rp. 3.000.000,- /orang per bulan 5. Paket Pekerjaan A. Barang dan Jasa Lainnya 1. Nilai pagu pengadaan diatas Rp. 200 : Rp. 800.000,-/orang juta s.d Rp. 500 juta 2. Nilai pagu pengadaan diatas Rp. 500 : Rp. 950.000,-/ orang juta s.d Rp. 1 M 3. Nilai pagu pengadaan diatas Rp. 1 M : Rp. 1.230.000,-/ orang s.d Rp. 2,5 M 4. Nilai pagu pengadaan diatas Rp. 2,5 M : Rp. 1.400.000,-/ orang s.d Rp. 5 M 5. Nilai pagu pengadaan diatas Rp. 5 M : Rp. 1.650.000,-/ orang 6. 7. s.d Rp. 10 M Nilai pagu pengadaan diatas Rp. 10 M s.d Rp. 25 M Nilai pagu pengadaan diatas Rp. 25 M s.d Rp. 50 M B. Konstruksi 1. Nilai pagu pengadaan diatas Rp. 200 juta s.d Rp. 500 juta 2. Nilai pagu pengadaan diatas Rp. 500 juta s.d Rp. 1 M 3. Nilai pagu pengadaan diatas Rp. 1 M s.d Rp. 2,5 M 4. Nilai pagu pengadaan diatas Rp. 2,5 M s.d Rp. 5 M 5. Nilai pagu pengadaan diatas Rp. 5 M s.d Rp. 10 M 6. Nilai pagu pengadaan diatas Rp. 10 M s.d Rp. 25 M 7. Nilai pagu pengadaan diatas Rp. 25 M s.d Rp. 50 M : : Rp 2.120.000,-/ orang Rp. 2.450.000,-/ orang : Rp. 850.000,-/orang per paket : Rp. 1.000.000,-/ orang : Rp. 1.250.000,-/ orang : Rp. 1.500.000,-/ orang : Rp. 1.750.000,-/ orang : Rp 2.250.000,-/ orang : Rp. 2.500.000,-/ orang C. Konsultansi 1. Nilai pagu pengadaan diatas Rp. 50 juta s.d Rp. 100 juta 2. Nilai pagu pengadaan diatas Rp. 100 juta s.d Rp. 200 Juta 3. Nilai pagu pengadaan diatas Rp. 200 Juta s.d Rp. 500 Juta 4. Nilai pagu pengadaan diatas Rp. 500 Juta s.d Rp. 1 M : Rp. 850.000,-/orang : Rp. 1.250.000,-/ orang : Rp. 1.500.000,-/ orang : Rp. 1.750.000,-/ orang

13 5. Nilai pagu pengadaan diatas Rp. 1 M s.d Rp. 2,5 M 6. Nilai pagu pengadaan diatas Rp. 2,5 M s.d Rp. 5 M 7. Nilai pagu pengadaan diatas Rp. 5 M s.d Rp. 10 M : Rp. 2.000.000,-/ orang : Rp 2.250.000,-/ orang : Rp. 2.500.000,-/ orang BUPATI BANJAR, H. PANGERAN KHAIRUL SALEH

14 Lampiran III Peraturan Bupati Banjar Nomor : 71 Tahun 2014 Tanggal : 24 Desember 2014 HUBUNGAN KERJA SKPD 1. PA mengumumkan Rencana Umum Pengadaan 2. Membuat dan menyampaikan daftar paket pekerjaan/kegiatan yang akan diproses melalui metode pemilihan penyedia barang/jasadengan nilai : a. pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya, di atas Rp. 200.000.000,- b. pengadaan jasa konsultansi, di atas Rp. 50.000.000,- Berikut Dokumen Administrasi, Teknis dan HPS serta rancangan kontrak kepada Sekretariat ULP. 3. Menandatangani surat penunjukan penyedia barang/jasa dan surat perjanjian/kontrak SEKRETARIAT ULP 1. Menerima daftar paket pekerjaan/kegiatan yang akan diproses melalui metode pemilihan penyedia barang/jasa dengan nilai : a. pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya, di atas Rp. 200.000.000,- b. pengadaan jasa konsultansi, di atas Rp. 50.000.000,- Berikut Dokumen Administrasi, Teknis dan HPS serta rancangan kontrak dari SKPD. 2. Memilah dan mendistribusikan paket pekerjaan/kegiatan tersebut kepada Pokja berdasarkan jenis pengadaan barang/jasa. 3. Memberikan layanan administratif logistik kepada Pokja. 4. Menyampaikan hasil proses pengadaan barang/jasa dan data pendukung kepada SKPD. KELOMPOK KERJA/PANITIA PENGADAAN 1. Melakukan proses pemilihan penyedia barang/jasa sesuai Perpres No. 54 tahun 2010 beserta perubahannya. 2. Menyampaikan hasil proses pengadaan barang/jasa dan data pendukung kepada SKPD melalui Sekretariat ULP. BUPATI BANJAR, H. PANGERAN KHAIRUL SALEH

15 Lampiran IV Peraturan Bupati Banjar Nomor : 71 Tahun 2014 Tanggal : 24 Desember 2014 MEKANISME DAN PROSEDUR PENGADAAN BARANG/JASA SKPD Unit Layanan Pengadaan Penyedia PA KPA/PPK Sekretaris/Koordinator Kelompok Kerja Barang/Jasa Permohonan pengadaan barang/jasa. Dengan menyampaikan daftar paket pekerjaan/kegiatan yang akan diproses melalui metode pemilihan penyedia barang/jasa, disertai dengan Administrasi, Teknis dan HPS Menyusun perencanaan pengadaan barang/jasa dan menetapkan paketpaket pekerjaan, disertai dengan dokumen Administrasi, Teknis dan HPS Menerima paket-paket yang akan diproses melalui metode pemilihan penyedia barang/jasa, disertai dengan dokumen Administrasi, Teknis dan HPS Menyusun jadwal pelaksanaan dan metode pemilihan Penyedia barang/jasa dan dokumen pemilihan Pengumuman Pendaftaran, Pengambilan Dokumen Pelaksanaan Pelelangan/Seleksi Penetapan Pemenang Pengumuman Pemenang Menyampaikan hasil proses Pengadaan Barang/Jasa dilengkapi dengan Berkas Penawaran dan Berkas Proses Pengadaan barang/jasa dan data pendukung kepada SKPD Menjawab Sanggahan Tidak Ada sanggahan? Ya Mengirim Sanggahan Penunjukan Penyedia Barang/Jasa Ya Proses sanggahan selesai? Tidak Kontrak Tidak Sanggahan Banding Menjawab Sanggah Banding Membantu Menjawab Sanggah Banding Membantu Menjawab Sanggah Banding Ya Sanggah Banding Diterima?

16 Ya Awal BUPATI BANJAR, H. PANGERAN KHAIRUL SALEH