BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perilaku merokok dilihat dari berbagai sudut pandang sangat merugikan, baik untuk diri sendiri maupun orang disekelilingnya. Dilihat dari sisi kesehatan, pengaruh bahan-bahan kimia pada rokok seperti nikotin, karbonmonoksida dan tar akan memacu kerja dari susunan syaraf pusat dan syaraf simpatis sehingga mengakibatkan tekanan darah meningkat dan detak jantung bertaambah cepat, menstimulasi kanker dan berbagai penyakit yang lain seperti penyempitan pembuluh darah, tekanan darah tinggi, jantung, paru-paru, dan bronchitis kronis. 1 Umur mulai merokok pada usia anak mengalami peningkatan, demikian pula umur merokok pada usia remaja dan dewasa muda. Menurut hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2007 dan 2010 terjadi kecenderungan peningkatan umur mulai merokok pada usia yang lebih muda. Adapun umur pertama kali merokok pada usia 5-9 tahun sebesar 1,2%, pada usia 10-14 tahun sebesar 10,3%. Sedangkan menurut data Riskesdas tahun 2010 umur pertama kali merokok pada usia 5-9 tahun sebesar 1,7%, pada usia 10-14 tahun sebesar 17,5%. 2 Dimana pada usia 5-9 tahun anak-anak berada di usia Sekolah Dasar (SD). Di Indonesia terdapat sebuah Kabupaten yang dijuluki dengan nama Kota Kretek yaitu Kabupaten Kudus. Kudus sendiri merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah dengan luas wilayah mencapai 42.516 Ha yang terbagi dalam 9 kecamatan yaitu Kecamatan Kota, Kecamatan Jati, Kecamatan Bae, Kecamatan Dawe, Kecamatan Gebog, Kecamatan Jekulo, Kecamatan Mejobo, Kecamatan Kaliwungu, Kecamatan Undaan. Kudus merupakan daerah industri dan perdagangan, dimana sektor ini mampu menyerap banyak tenaga kerja dan memberikan kontribusi yang besar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). 8 1
Awal tahun 1914 industri rokok kretek dari industri besar melonjak menjadi industri raksasa yang melibatkan ribuan tenaga kerja. 8 Dari beberapa perusahaan rokok yang tersebar di Kudus salah satunya adalah perusahaan PR SK. Perusahaan PR SK berada di Desa Gondosari Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus. Di sekitar kawasan perusahaan PR SK terdapat beberapa 18 sekolah dari mulai TK sampai dengan SMA milik pemerintah maupun swasta. Salah satunya adalah SDN 7 Gondosari yang letaknya hanya sekitar ±200 m dari perusahaan dan termasuk dalam cagar budaya SK sehingga SD tersebut masuk dalam pengawasan dan tanggung jawab dari PR SK. Berdasarkan hasil studi pendahuluan studi pendahuluan di SDN 7 Gondosari,Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus melalui wawancara dengan 10 siswa di SD tersebut, didapatkan informasi bahwa siswa SD sudah ada yang mengkonsumsi rokok karena memang tidak ada peraturan tertulis dan sanksi untuk siswa yang merokok, akan tetapi mereka tidak merokok dalam lingkungan sekolah. Kemudian dari hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SD tersebut di dapatkan informasi bahwa orang tua siswa kebanyakan adalah pegawai di PR SK, selain itu PR SK juga memberikan sumbangan kepada SD tersebut berupa bantuan langsung seperti bangunan fisik sekolah, hewan kurban di Hari Raya Idul Adha, kesejahteraan untuk Guru-guru di SD tersebut dan lain-lain. Dari fenomena diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Perilaku Merokok Anak yang Tinggal Di Sekitar Kawasan Industri Rokok (Studi Pada Siswa Siswi SD Kelas IV dan V di SDN 7 Gondosari, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus). B. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan identifikasi masalah dari latar belakang masalah terlihat bahwa Umur mulai merokok pada usia anak mengalami peningkatan, demikian pula umur merokok pada usia remaja dan dewasa muda. Sehingga peneliti merumuskan Adakah Hubungan Pengetahuan dan Sikap Anak 2
Tentang Rokok Terhadap Perilaku Merokok Anak di Kawasan Industri Rokok (Studi Pada Siswa Siswi SD Kelas V di SDN 7 Gondosari Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus). C. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perilaku merokok anak siswa SDN 7 Gondosari, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus. 2. Tujuan khusus a. Mendeskripsikan pengetahuan tentang rokok pada siswa di SDN 7 Gondosari, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus. b. Mendiskripsikan sikap merokok pada anak di SDN 7 Gondosari, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus. c. Mendeskripsikan perilaku merokok pada anak di SDN 7 Gondosari, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus. d. Menganalisis hubungan antara pengetahuan anak tentang rokok dengan perilaku merokok anak di daerah kawasan Industri Rokok di SDN 7 Gondosari, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus. e. Menganalisis hubungan antara sikap dengan perilaku merokok anak di daerah kawasan Industri Rokok di SDN 7 Gondosari, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus. D. MANFAAT PENELITIAN ini diharapkan dapat memberi dua manfaat yaitu manfaat praktis serta teoritis dan metodologis. 1. Manfaat praktis a. Bagi siswa, sebagai bahan masukan agar mengetahui bahaya kandungan rokok dan pentingnya menjaga kesehatan. b. Bagi orang tua, sebagai bahan masukan bagi para orang tua untuk dapat memilihkan lingkungan yang baik untuk anak. 3
2. Secara Teoritis dan metodologis a. ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan atau rujukan bagi penelitian yang memusatkan perhatian tentang perilaku merokok anak terutama di lingkungan industri rokok. b. Menjadi bahan rujukan kepada peneliti yang akan melakukan penelitian terhadap permasalahan yang sama. E. BIDANG ILMU ini termasuk dalam ilmu kesehatan masyarakat khususnya Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku. F. KEASLIAN PENELITIAN Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu ada penelitian yang sejenis yaitu : No Judul 1 Hubungan Antara Perilaku Merokok dengan Kepercayaan Diri Siswa 2 Pengetahuan, Sikap, perilaku murid SD tentang rokok Nama Peneliti Laili Nur Sa diah Tabel 1.1 Keaslian Tahun dan Tempat 2007, SMAN 5 Malang Sukaenah 1993, Jakarta timur Rancangan kuantitatif korelasional Kuantitatif, crossectional Variabel Bebas: kepercayaan diri Terikat; Perilaku merokok, Bebas: Pengetahuan, sikap tentang rokok Terikat : Perilaku merokok Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif antara perilaku merokok dengan kepercayaan diri siswa di SMAN 5 Malang Tingkat pengetahuan responden tentang rokok masih kurang, Namun, sikap yang baik terhadap rokok tidak diiringi dengan perilakunya. Pada variabel penelitian ini variabel bebasnya adalah pengetahuan anak tentang rokok dan sikap anak terhadap anak yang merokok, kemudian variabel perilaku merokok anak sebagai variabel terikat. ini menggunakan rancangan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross 4
sectional. Yang membedakan penelitian-penelitian di atas dengan penelitian ini terutama dengan penelitian Sukaenah adalah penelitian ini lebih fokus pada pengetahuan, sikap dan perilaku merokok pada anak yang tinggal di kawasan industri rokok. 5