BAB I PENDAHULUAN. sebagai negara dengan kekayaan dan keanekaragaman hayati (biodiversity) laut. permukaan bumi, dengan jumlah 1.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. atau hambatan, antara lain dalam bentuk pencemaran. Rumus kimia air

BAB V PEMBAHASAN. tanah secara keselruhan pada dasarnya telah tercemar coliform non fecal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hidup orang banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. 1 Air merupakan. kebutuhan dasar dari semua bentuk kehidupan.

UJI BAKTERIOLOGI AIR BAKU DAN AIR SIAP KONSUMSI DARI PDAM SURAKARTA DITINJAU DARI JUMLAH BAKTERI Coliform

BAB I PENDAHULUAN. bersih, cakupan pemenuhan air bersih bagi masyarakat baik di desa maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. Air dalam keadaan murni merupakan cairan yang tidak berwarna, tidak

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan yang paling utama bagi makhluk hidup. Manusia

BAB I PENDAHULUAN. untuk keperluan hidup manusia sehari-harinya berbeda pada setiap tempat dan

BAB V PEMBAHASAN. olahan Teh Poci dilakukan pengulangan pengujian sebanyak 4 kali, dengan

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi

BAB I PENDAHULUAN. Air adalah sebutan untuk senyawa yang memiliki rumus kimia H 2 O. Air. Conference on Water and the Environment)

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai macam cara, tergantung kondisi geografisnya. Sebagian

BAB I PENDAHULUAN. manusia berkisar antara % dengan rincian 55 % - 60% berat badan orang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo merupakan salah satu wilayah dari provinsi Gorontalo yang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatannya sendiri, tapi harus dilihat dari segi-segi yang ada pengaruhnya

BAB 1 PENDAHULUAN. selama hidupnya selalu memerlukan air. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air.

Repository.Unimus.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. persyaratan kesehatan baik persyaratan fisik, kimia, bakteriologis, dan radioaktif.

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 13. PendudukLatihan Soal 13.2

KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA I IDENTIFIKASI AIR TERCEMAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikarenakan agar mudah mengambil air untuk keperluan sehari-hari. Seiring

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan senyawa kimia yang penting bagi kehidupan manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Air adalah materi esensial di dalam kehidupan. Tidak satupun makluk hidup

Air bagi Kehidupan Manusia

BAB I PENDAHULUAN.

ANALISIS WARNA, SUHU, ph DAN SALINITAS AIR SUMUR BOR DI KOTA PALOPO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan komponen utama untuk kelangsungan hidup manusia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Kelurahan ini memiliki luas

BAB I PENDAHULUAN. bumi ini yang tidak membutuhkan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia di dunia ini. Air digunakan untuk memenuhi kebutuhan

BAB V PEMBAHASAN. A. Kualitas Mikrobiologi Air Tanah di Lokasi Peternakan Babi. 1. Kualitas air tanah secara keseluruhan

BAB I PENDAHULUAN. yang dimasak, kini masyarakat mengkonsumsi air minum isi ulang (AMIU).

BAB I PENDAHULUAN. disebut molekul. Setiap tetes air yang terkandung di dalamnya bermilyar-milyar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kehidupan manusia, karena air diperlukan untuk bermacam-macam kegiatan seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. hari yang kualitasnya memenuhi syarat-syarat kesehatan dan dapat diminum

Mengapa Air Sangat Penting?

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup akan air tersebut berbeda beda semakin tinggi taraf kehidupan. maka semakin meningkat pula jumlah kebutuhan akan air.

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan komponen esensial bagi makhluk hidup akan tetapi, air juga merupakan

BAB 1 : PENDAHULUAN. oleh makhluk lain misalnya hewan dan tumbuhan. Bagi manusia, air diperlukan untuk

Air menjadi kebutuhan utama bagi makhluk hidup, tak terkecuali bagi manusia. Setiap hari kita mengkonsumsi dan memerlukan air

BAB I PENDAHULUAN. dalam kesehatan dan kesejahteraan manusia (Sumantri, 2010).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. dan dapat langsung diminum (Rumondor et al., 2014). Air minum yang. mengurangi daya kerja serta daya produksi (Widarto, 1996).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air bersih merupakan salah satu dari sarana dasar yang paling dibutuhkan oleh masyarakat.

UJI BAKTERIOLOGI AIR ES BATU BALOK DI DAERAH PABELAN. SUKOHARJO DITINJAU DARI JUMLAH BAKTERI Coliform

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan cairan dalam tubuhnya (Suriawiria, U., 1996). Sekitar 70 % tubuh

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Disusun Oleh:

BAB 1 PENDAHULUAN. karena itu air berperan penting dalam berlangsungnya sebuah kehidupan. Air

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kebutuhan air kita menyangkut dua hal. Pertama, air untuk

BAB I PENDAHULUAN. jumlah dan kualitas yang baik. Kehidupan tidak akan berlangsung tanpa air.

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi air minum sehari-hari. Berkurangnya air bersih disebabkan karena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom hydrogen (H) dan satu

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan tubuh serta kelangsungan hidup. Dengan demikian menyediakan air

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan kebutuhan pokok manusia yang paling penting. Air

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Namun disamping itu, industri yang ada tidak hanya menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari air. Pada tubuh orang dewasa, sekitar % berat badan terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. air limbah. Air limbah domestik ini mengandung kotoran manusia, bahan sisa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau kaadaan

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari lapisan tanah yang relatif dekat dengan permukaan tanah, oleh karena

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pengaruh Aktivitas Masyarakat di pinggir Sungai (Rumah Terapung) terhadap Pencemaran Lingkungan Sungai Kahayan Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan komponen yang sangat penting dalam kehidupan. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh manusia untuk keperluan sehari-harinya yang memenuhi

bahan baku es balok yang aman digunakan dalam pengawetan atau sebagai

BAB I PENDAHULUAN. bertahan hidup tanpa air. Sebanyak 50 80% di dalam tubuh manusia terdiri

RENCANA TINDAK LANJUT

BAB III PENCEMARAN SUNGAI YANG DIAKIBATKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA. A. Penyebab dan Akibat Terjadinya Pencemaran Sungai yang diakibatkan

Mn 2+ + O 2 + H 2 O ====> MnO2 + 2 H + tak larut

PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Karakteristik Umum Lokasi Pengambilan Sampel. observasi di lokasi peternakan, pengambilan jumlah populasi yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu indikator harapan

PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI CaCo3 DAN KARBON AKTIF TERHADAP KUALITAS AIR DI DESA NELAYAN I KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA

BAB 1 PENDAHULUAN. bila dikonsumsi akan menyebabkan penyakit bawaan makanan atau foodborne

TINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. Untuk pemenuhan kebutuhan

2014 KAJIAN KUALITAS AIR TANAH DI SEKITAR KAWASAN BUDIDAYA IKAN PADA KERAMBA JARING APUNG DI WADUK JATILUHUR KABUPATEN PURWAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tingkat keanekaragaman flora dan fauna yang tinggi sehingga disebut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air adalah: zat organik yang terdiri dari 1 atom oksigen dengan 2

BAB I PENDAHULUAN. Air sungai merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat vital bagi

BAB I PENDAHULUAN. pencemaran yang melampui daya dukungnya. Pencemaran yang. mengakibatkan penurunan kualitas air berasal dari limbah terpusat (point

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang


I. PENDAHULUAN. di muka bumi. Tanpa air kehidupan tidak dapat berlangsung. Manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting bagi kehidupan dan perikehidupan manusia, serta untuk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bohulo. Desa Talumopatu memiliki batas-batas wilayah sebelah Utara berbatasan

Terdapat hubungan yang erat antara masalah sanitasi dan penyediaan air, dimana sanitasi berhubungan langsung dengan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (zat padat, air, atmosfer). Bumi dilingkupi air sebanyak 70% sedangkan sisanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tidak membutuhkan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 65-75% dari berat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan. Tanpa air kehidupan di

BAB I PENDAHULUAN. kecil yang tidak dapat mcngendap dengan sendirinya. Sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu sumber daya alam yang mutlak diperlukan bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Penelitian Terdahulu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan panjang garis pantai lebih dari 81.000 kilometer serta lebih dari 17.508 pulau dan luas laut sekitar 3,1 juta Km 2, sehingga wilayah pesisir dan lautan Indonesia dikenal sebagai negara dengan kekayaan dan keanekaragaman hayati (biodiversity) laut terbesar di dunia dengan memiliki ekosistem pesisir. Air menutupi sekitar 70% permukaan bumi, dengan jumlah 1.368 juta km 2 (angel dan wolseley). Air terdapat dalam beberapa bentuk, misalnya uap air, es, cairan dan beku. Air tawar terutama terdapat di sungai, danau, air tanah (ground water) dan gunung es (glacier). Semua badan air di daratan dihubungkan dengan laut dan atmosfer melalui siklus hidrologi yang berlangung secara kontinue. 1 Sumber daya alam merupakan segala sesuatu yang muncul secara alami dan dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusia pada umumnya. Dalam Pasal 33 ayat 3 Undang Undang Dasar 1945 menyebutkan bahwa: Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.. 2 Maksud dari isi ayat pasal di atas bahwa segala sesuatu mengenai sumber daya alam termasuk 1 Hefni Effendi,Telaah Kualitas air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan, Yogyakarta, Penerbit Kanisus,2003, h.22 2 Theo Kharismajaya, Pengawasan Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Banyumas Terhadap Kualitas Air Minum Usaha Depot Air Minum Isi Ulang (Tinjauan Yuridis Pasal 10

kelayakan air harus dengan ketentuan badan dunia (WHO) maupun badan setempat (Departemen Kesehatan) serta ketentuan peraturan lain yang berlaku seperti APHA (American Public Healt Assosiation, atau Asosiasi Kesehatan Masyarakat (ASI)) maupun PERMENKES RI. Air yang digunakan untuk dikonsumsi adalah air yang harus memenuhi kelayakan konsumsi (air sehat). 3 Beberapa persyaratan yang perlu diketahui mengenai kualitas air, baik secara fisik, kimia dan juga mikrobiologi. Syarat mikrobiologi, antara lain: tidak mengandung kuman-kuman penyakit seperti disentri, tipus, kolera, dan bakteri patogen penyebab penyakit. Syarat fisik, antara lain: air harus bersih dan tidak keruh, tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau, suhu antara 10-25 C (sejuk) dan tidak meninggalkan endapan. 4 Syarat kimiawi, antara lain: tidak mengandung bahan kimiawi yang mengandung racun, tidak mengandung zat-zat kimiawi yang berlebihan, cukup yodium dan ph atau derajat keasaman air harus netral, tidak boleh bersifat asam maupun basa. Air yang mempunyai ph rendah akan bersifat asam, sedangkan ph tinggi akan bersifat basa. PERMENKES RI no.492/menkes/per/iv/2010 tentang persyaratan kualitas air minum menyatakan ph air yang layak untuk dipakai atau dikonsumsi adalah berada pada 6,5-8,5. 5 3 Metta Fauziyah, Sehat Dengan Air Putih,Surabaya, Stomata, 2011,h.1 4 Dwidjoseputro, Ekologi Manusia Dengan Lingkungan, Jakarta, Erlangga, h.84 5 Hariyono Purbowarsito, Uji Bakteriologis Air Sumur Di Kecamatan Semampir Surabaya, Skripsi, Surabaya: Universitas Airlangga, 2011, h 18

Jika air minum tidak memenuhi syarat sebagaimana dijelaskan pada kriteria air sehat tersebut di atas, maka air dapat dikatakan tidak layak konsumsi. Seperti halnya air sungai (air tawar) yang tampak kuning kecoklatan, bisa saja mengandung bakteri pencemar, misalnya bakteri golongan coli (air yang terkena kotoran manusia), karena bakteri coli ini berasal dari tinja/ kotoran, khususnya manusia. 6 Pentingnya air bagi makhluk hidup tampak dalam firman Allah pada Al- Qur an surah Thaahaa ayat :53 Artinya: yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan yang telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-jalan, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam. 7 Ayat ini memperlihatkan bahwa betapa pentingnya air bagi kelangsungan kehidupan makhluk hidup, baik hewan, dan manusia. Air diciptakan oleh Allah dari berbagai sumber, diturunkan ke bumi sebagai anugerah untuk kehidupan seluruh makhluk hidup. 6 Unus Suriawiria, Mikrobiologi Air dan Dasar-Dasar Pengolahan Buangan Secara Biologis, Bandung: PT Alumni, 2008, h.26 7 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahnya, Ttp: PT.Syigma Examedia Arkanleema, 2009, h.315

Kalimantan Tengah memiliki panjang sungai sepanjang 250 km. Muara sungai Kahayan terletak 30 mil sebelah timur. Kalimantan tengah memiliki beberapa sungai yaitu sungai Katingan, sungai Lamandau, sungai Mentaya, sungai Seruyan dan sungai Kahayan. Sungai Kahayan pada umumnya masih digunakan sebagai pemenuh kebutuhan sehari-hari, khususnya di desa Mintin Kabupaten Pulang Pisau Kecamatan Kahayan Hilir. Air sungai Kahayan merupakan air yang pada umumnya digunakan masyarakat desa Mintin untuk berbagai aktivitas, seperti mencuci pakaian atau peralatan rumah tangga, untuk memasak dan sebagian besar digunakan sebagai air minum. Lebih dari 67% masyarakat di desa Mintin menggunakan air sungai sebagai sumber air minum, dengan karakteristik fisik air keruh dan berwarna agak kemerahan. Namun, masyarakat desa Mintin memanfaatkan air sungai untuk dikonsumsi dan cara tersendiri agar air tersebut bersih, yaitu dengan memberi tawas sebanyak ±1,62 gram/60 liter air, ada pula yang memberi tawas ±1,62 gram dan soda ±0,38 gram/60 liter air, sehingga air berwarna lebih jernih. 8 Pemanfaatan dan pengolahan air sungai sebagai pemenuh kebutuhan sehari-hari oleh masyarakat di desa Mintin tersebut masih belum diketahui kualitas mikrobiologinya, sehingga penting dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui kelayakan konsumsi air berdasarkan indikator kualitas mikrobiologi air. Latar belakang tersebut menjadi landasan pemikiran bagi penulis untuk meneliti bagaimana kualitas kelayakan konsumsi air minum yang 8 Hasil Wawancara dengan masyarakat desa Mintin.

dalam pengolahannya menggunakan desinfektan berupa tawas dan soda dengan judul Pengaruh Desinfektan Terhadap Kualitas Air Minum yang Bersumber Dari Sungai Kahayan Di Desa Mintin Kabupaten Pulang Pisau. B. Penelitian yang relevan/sebelumnya Penelitian yang relevan dilakukan oleh Bakti Husda pada Tahun 2012 dengan judul penelitian: Uji Petik Kualitas Air Di Kabupaten Pulang Pisau Provinsi Kalimantan Tengah. Penelitian ini menunjukkan air minum secara fisik sudah memenuhi persyaratan baku mutu berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.492/MANKES/PER/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Kualitas air minum secara kimia masih belum memenuhi persyaratan baku mutu berdasarkan Keputusan Mentri Kesehatan RI No.492/MANKES/PER/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum untuk parameter ph sebesar 5% dan zat organik sebesar 25%. Sedangkan kualitas air minum secara mikrobiologinya masih belum memenuhi persyaratan baku mutu berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.492/MANKES/PER/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum untuk parameter Coliform sebesar 62,5% dan E.Coli sebesar 62,5%. 9 Terdapat persamaan dan perbedaan antara penelitan sebelumnya dengan penelitian yang dilaksanakan, dimana penelitian sebelumnya hanya meneliti MPN Coliform dan MPN E. coli, sedangkan penelitian yang akan dilaksanakan spesifik 9 T.np., Uji Praktik Kualitas Air di Kabupaten Pulang Pisau Provinsi Kalimantan Tengah, Banjarbaru: t.tp., 2012, h.20.

pada kualitas mikrobiologi air berdasarkan pada metode MPN Coliform, Coliform fecal dan jumlah koloni Escherichia coli, dengan tujuan agar diketahui kelayakan konsumsi air minum tersebut. C. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti membatasi masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut: 1. Masa pengendapan sampel air digunakan waktu selama 1 (satu) malam. 2. Penambahan pada air yang digunakan adalah tawas dan soda. 3. Kuantitas deksinfektan tawas dan soda mengacu pada perbandingan yang digunakan masyarakat Desa Mintin pada umumnya yaitu dengan perbandingan 0,38 gr/60 liter air dan 1,62 gr tawas/60 liter air. 4. Kualitas air yang digunakan dalam penelitian sebagai indikator kelayakan konsumsi air hanya terbatas pada kualitas mikrobiologi saja. 5. Indikator kualitas mikrobiologi yang digunakan adalah metode MPN Coliform, Coliform fecal dan jumlah Escherichia coli.

D. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut, yakni: 1. Apakah penambahan tawas dan soda kue pada air yang bersumber dari air sungai Kahayan di Desa Mintin berpengaruh terhadap kualitas mikrobiologi air? 2. Bagaimana kelayakan konsumsi air yang di berikan penambahan tawas dan soda kue bersumber dari air sungai Kahayan di Desa Mintin berdasarkan metode MPN Coliform? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh dari penambahan tawas dan soda kue pada air yang bersumber dari sungai Kahayan di desa Mintin terhadap kualitas mikrobiologi air. 2. Untuk mengetahui kelayakan konsumsi air yang diberi penambahan tawas dan soda yang bersumber dari sungai Kahayan di desa Mintin berdasarkan metode MPN Coliform.

F. Hipotesis Penelitian Hipotesis desinfektan tawas dan soda terhadap kualitas mikrobiologi air sungai Kahayan H o = Penambahan desinfektan tawas dan soda berpengaruh terhadap kualitas mikrobiologi air. H 1 = Penambahan desinfektan tawas dan soda tidak berpengaruh terhadap kualitas mikrobiologi air. G. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, sebagai berikut: 1. Sebagai bahan penunjang bagi pengajar di perguruan tinggi khususnya STAIN Palangka Raya dalam penyusunan penuntun praktikum dan sebagai sumber belajar mikrobiologi. 2. Sebagai referensi bagi mahasiswa dan bagi peneliti berikutnya. 3. Sebagai informasi bagi masyarakat mengenai pengaruh penambahan tawas dan soda kue terhadap kualitas mikrobiologi air yang bersumber dari sungai Kahayan di Desa Mintin Kabupaten Pulang Pisau. 4. Sebagai informasi bagi Pemerintah Daerah setempat mengenai pengaruh penambahan tawas dan soda kue terhadap kualitas air minum yang bersumber dari sungai Kahayan di Desa Mintin Kabupaten Pulang Pisau.

H. Definisi Operasional 1. Tawas merupakan garam rangkap sulfat dan aluminium sulfat, dipakai untuk menjernihkan air atau campuran bahan celup; K 2. Al 2, (So 4 ) 4. 10 2. Soda kue atau natrium bikarbonat adalah senyawa kimia dengan rumus NaHCO 3. 11 3. Kualitas air adalah sifat air dan kandungan makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain dari dalam air. 4. Kualitas mikrobiologi adalah tingkat baik buruknya benda yang dipengaruhi oleh mikroorganisne atau bakteri. 5. Kualitas fisik adalah salah satu persyaratan air minum untuk menentukan air dari segi kekeruhan, warna rasa dan bau, sehingga air dapat ditentukan kelayakannya. 6. Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat-syarat kesehatan yang dapat diminum. 12 7. Coliform merupakan suatu grup bakteri yang digunakan sebagai indikator adanya polusi kotoran dan kondisi yang tidak baik terhadap air, makanan, susu dan produk-produk susu. 13 10 Kamus Besar Bahasa Indonesia/ TIM Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan bahasa---cet 2---.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.1989. 11 Cut Nurliza, Program Pengenceran Erosi Gigi dengan Berkumur Larutan Baking Soda 1% Untuk Menurunkan Kadar Asam Sulfat di dalam Rongga Mulut Pada karyawan Pabrik Aluminium Sulfat, universitas Sumatera utara, 2002, h.7. 12 BAB_VII_Sistem_Penyediaan_Air_Bersih(1).pdf-Foxit Reader.h.28 Reader (diakses tanggal 20 September 2013 pukul 14:40) 13 Hariyono Purbowarsito, Uji Bakteriologis Air Sumur Di Kecamatan Semampir Surabaya, Skripsi, Tidak diterbitkan, Surabaya, 2011, h.25.

8. Secara umum bakteri Coliform terbagi menjadi dua kelompok yakni, kelompok Coliform fecal (feses) yaitu kelompok bakteri yang hidup pada flora normal (usus) manusia dan hewan serta Coliform non fecal (bangkai tanaman atau hewan). 9. Escherichia coli merupakan bakteri yang berasal dari kotoran hewan atau manusia. I. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam laporan penelitian ini yaitu: BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan dalam penulisan laporan penelitian mencakup latar belakang, rumusan masalah dan tujuan penelitian. Latar belakang dalam penulisan penelitian ini adalah air yang merupakan sumber kehidupan bagi semua makhluk hidup, baik tumbuhan, hewan dan manusia. Air bagi manusia merupakan kebutuhan pokok, sebab air banyak memiliki manfaat yaitu mandi, cuci dan kaktus (MCK) selain itu air digunakan sebagai air minum bagi manusia, untuk dikonsumsi air harus dinyatakan bersih atau layak konsumsi apabila air dinyatakan baik secara kualitas fisik, kimia dan mikrobiologinya, sebab jika tidak memenuhi syarat kualitas air bersih maka akan menimbulkan bahaya bagi manusia yang mengkonsumsinya diantaranya dapat menyebabkan diare, sehingga air harus dilkaukan uji

kualitas air agar pengonsumsi tau bahwa air yang dikonsumsinya layak atau tidak untuk dikonsumsi atau di minum. Rumusan masalah merupakan suatu masalah yang belum terpecahkan yang berupa pertanyaan yang nantinya akan terjawab setelah melakukan penelitian. Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu apakah penambahan tawas dan soda kue pada air yang bersumber dari air sungai Kahayan di Desa Mintin berpengaruh terhadap kualitas mikrobiologi air? dan bagaimana kelayakan konsumsi air yang diberi penambahan tawas dan soda kue bersumber dari air sungai Kahayan di Desa Mintin berdasarkan metode MPN Coliform? Tujuan penelitian adalah untuk memecahkan masalah yang belum dipecahkan, seperti halnya dalam penelitian ini yang memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh dari penambahan awas dan soda kue pada air yang bersumber dari sungai Kahayan di desa Mintin terhadap kualitas mikrobiologi air dan untuk mengetahui kelayakan konsumsi air dengan melakukan penambahan tawas dan soda kue yang bersumber dari sungai Kahayan di desa Mintin berdasarkan metode MPN Coliform. BAB II KAJIAN PUSTAKA a. Pengertian Air air merupakan sumber kehidupan bagi seluruh makhluk hidup. Namun, pada manusia melalui air ini pula dapat mendatangkan

penyakit, sebab di dalam air ini seperti halnya air sungai memiliki banyak sumber penyakit salah satunya yaitu seperti bakteri yang terdapat pada kotoran manusia. b. Pengertian Tawas Persenyawaan Alumunium Sulfat (Al 2 (SO 4 ) 4 ) atau sering disebut tawas adalah suatu jenis koagulan yang sangat populer secara luas digunakan sebagai penjernih air. 14 c. Pengertian Soda Soda atau Natrium bikarbonat adalah senyawa kimia dengan rumus NaHCO 3. Penyebutannya kerap disingkat menjadi bicnat. Senyawa ini termasuk kelompok garam dan telah digunakan sejak lama. Natrium bikarbonat atau baking soda merupakan suatu garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat. Apabila baking soda dilarutkan dalam air akan terhidrolisa menghasilkan basa yang dapat menetralisir asam 15 14 Sudi Setyo Budi, Penurunan Fosfat Dengan Menambahkan Kapur (Lime), Tawas dan Filtrasi Zeolit pada Limbah Cair (Studi Kasus RS Bethesda Yogyakarta), Universitas Ponegoro: semarang, 2006, h.35 15 Cut Nurliza, Program Pengenceran Erosi Gigi dengan Berkumur Larutan Baking Soda 1% Untuk Menurunkan Kadar Asam Sulfat di dalam Rongga Mulut Pada karyawan Pabrik Aluminium Sulfat, universitas Sumatera utara, 2002, h.7.

BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah pokok-pokok bahasan yang terdapat dalam bab metode paling tidak mencakup rancangan penelitian, populasi dan sampel, instrument penelitian, pengumpulan data dan analisis data. Jenis penelitian yang akan dilaksanakan adalah jenis penelitian eksperimen, karena adanya perlakuan yaitu penambahan tawas dan soda, serta adanya kontrol yang berfungsi sebagai pembanding. Rancangan percobaan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Oleh karena dasar teoritis penyusunan tingkat perlakuan belum ada, maka tingkat konsentrasi pemberian tawas dan soda disusun menjadi 6 taraf, yaitu: T 0 (kontrol) = air sungai Kahayan tanpa penambahan T 1 = 0,031 gram soda ditambah dengan 0,125 gram tawas / 1 ½ liter T 2 = 0,125 gram soda ditambah dengan 0,5 gram tawas / 1 ½ liter T 3 T 4 T 5 = 0,5 soda gram ditambah dengan 2 gram tawas / 1 ½ liter = 2 gram soda ditambah dengan 8 gram tawas / 1 ½ liter = 8 gram soda ditambah dengan 32 gram tawas / 1 ½ liter

BAB IV HASIL PENELITIAN Hasil penelitian adalah air dengan penambahan tawas dan soda kue dinyatakan tidak layak konsumsi karena pada air dengan penambahan tawas dan soda masih terdapat bakteri E.Coli yang mana tertera pada persyaratan mikrobiologi air yang menyatakan air harus 0 sel/10ml bakteri E.Coli. BAB V PEMBAHASAN Penambahan tawas dan soda terhadap air yang bersumber dari air sungai tidak berpengaruh, nampak pada ke-6 (enam) taraf perlakuan yang diberikan pada air minum yang bersumber dari air sungai Kahayan. BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian Pengaruh Penambahan Tawas dan Soda Kue Terhadap Kualitas Mikrobiologi Air yang Bersumber dari Sungai Kahayan Di Desa Mintin Kabupaten Pulang Pisau dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Penambahan tawas dan soda kue tidak berpengaruh nyata terhadap bakteri coliform dan escherichia coli dengan waktu 2x24 jam.

2. Berdasarkan metode MPN Coliform air yang diberi penambahan tawas dan soda kue bersumber dari sungai Kahayan di desa Mintin dinyatakan tidak layak konsumsi. B. Saran Perlu dilakukan analisis lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh penambahan tawas dan soda kue terhadap air sungai Kahayan dengan kadar yang berbeda dan dengan pemanasan.