Sharing (berbagi resiko). Cara pembayarannya sesuai dengan kebutuhan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. alat analisis. Hal ini disebabkan karena di masa datang penuh dengan

BAB V PENUTUP. syariah yaitu Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi yang di selenggarakan sesuai dengan syariah.

PRAKTIK ASURANSI SYARIAH DALAM PERSPEKTIF FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJELIS ULAMA INDONESIA DAN KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH

BAB IV ANALISIS. A. Pengelolaan dana tabarru pada AJB Bumiputra 1912 kantor cabang

Asuransi Syariah. Insurance Goes To Campus. Oleh: Subchan Al Rasjid. Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 17 Oktober 2013

BAB III DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE

BAB IV. IMPLEMENTASI FATWA DSN-MUI No 52/DSN-MUI/III/2006 TENTANG AKAD WAKALAH BIL UJRAH PADA ASURANSI MOBIL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penentuan Nilai Tunai Pada Asuransi Jiwa Unit Link Konvensional (PRU

BAB IV. Prudential Life Assurance Kantor Agency Cabang Kudus 1 yaitu PRUlink. Syariah Assurance Account (PAA Syariah) dan PRUlink syariah investor

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB III. A. Gambaran Umum PT Prudential Life Assurance. 1. Latar Belakang Berdirinya PT Prudential Life Assurance

BAB IV ANALISIS SISTEM BAGI HASIL PRODUK ASURANSI HAJI MITRA MABRUR. A. Pembiayaan Dana Haji Mitra Mabrur AJB Bumiputera 1912 Syari ah

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE KONSEP SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. terjadi. Tidak hanya untuk kepentingan pribadi dan keluarga, tetapi

BAB VI PENUTUP. Dari uraian pembahasan diatas, maka peneliti menyimpulkan dari hasil

SYARIAH ASSURANCE ACCOUNT DI PT. PRUDENTIAL

POLIS ASURANSI DEMAM BERDARAH SYARIAH

BAB 4 PEMBAHASAN. kontribusi yang dibayarkan oleh peserta, dana investasi dari akad mudharabah, hasil

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO.53/DSN-MUI/III/2006 TENTANG AKAD TABARRU

BAB IV ANALISIS. A. Pelaksanaan Akad Tabarru Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMEGANG POLIS ASURANSI JIWA DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH PRODUK UNIT LINK SYARIAH

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan khususnya kehidupan ekonomi sangat besar baik itu

01. Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan transaksi asuransi syariah.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG LARANGAN SIDOARJO

PRUlink syariah assurance account

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN SISTEM MUD{A>RABAH MUSYA>RAKAH PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA SURABAYA

SALINAN NOMOR 18 /PMK.010/2010 TENTANG PENERAPAN PRINSIP DASAR PENYELENGGARAAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

BAB IV ANALISIS PENGELOLAAN DANA TABARRU PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE KANTOR AGENCY CABANG KUDUS 1 DALAM KAJIAN HUKUM ISLAM

PRUlink syariah edu protection

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI JIWA AKIBAT TERTANGGUNG BUNUH DIRI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

1. PENDAHULUAN. diberikan kepada masyarakat dalam mengatasi risiko yang terjadi di masa yang

PRUlink syariah investor account

BAB V PENUTUP. maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

LAPORAN POSISI KEUANGAN UNIT SYARIAH PT AJB BUMIPUTERA 1912 PER 31 DESEMBER 2012 (dalam jutaan rupiah)

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian serta analisis hasil penelitian yang telah dikemukakan

BAB II LANDASAN TEORI. Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian, definisi asuransi adalah:

BAB V PEMBAHASAN. Pada bagian ini penulis akan menyajikan kesesuaian praktik akad asuransi

BAB I PENDAHULUAN. 2014, hlm.viii. 2 Nurul Ichsan Hasan, Pengantar Perbankan Syariah, Gaung Persada Pers Group, Cet ke-1, Jakarta, 2014, hlm.100.

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut PSAK No 108, paragraph 7, definisi asuransi syariah adalah:

MAPPING PERBANDINGAN KHES FATWA DSN-MUI

AKUNTANSI ASURANSI SYARIAH. Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

BAB 1V REASURANSI PADA TABUNGAN INVESTASI DI BANK SYARIAH BUKOPIN SIDOARJO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM

PRUlink syariah assurance account

BAB V PEMBAHASAN. A. Operasional Produk Mitra Mabrur Plus. masyarakat sebagai calon peserta asuransi.

BAB IV. oleh Baitul mal wat Tamwil kepada para anggota, yang bertujuan agar anggota

BAB I PENDAHULUAN. yang menghadapi ancaman yang sama (Alfred Manes, 1930). sesungguhnya asuransi bertujuan memberikan perlindungan (proteksi) atas

Sekretariat : Jl. Dempo No. 19 Pegangsaan - Jakarta Pusat Telp. (021) Fax: (021)

Analisis Penerapan Akuntansi Asuransi Pensiun Syariah (Studi Kasus pada Bringin Life Syariah Kantor Cabang Surabaya)

BAB III PELAKSANAAN SISTEM MUD{A>RABAH MUSYA>RAKAH PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG-PIUTANG DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM MULTIJASA DI PT. BPRS LANTABUR TEBUIRENG KANTOR CABANG MOJOKERTO

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari risiko, bahaya atau kerugian

ANALISIS YURIDIS AKAD TABARRU DAN AKAD TIJARAH DALAM PRODUK UNIT LINK SYARIAH *

PRUlink syariah assurance account

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam

PRUlink syariah assurance account

perbankan di Indonesia menganut dual banking system yaitu perbankan konvensional dan

Seminar Implementasi dan Dampak Penerapan POJK No.72/POJK.05/2016 Terhadap Industri Asuransi Syariah AKUNTANSI UJRAH.

ANALISIS PENGAKUAN, PENGUKURAN, SERTA PENYAJIAN PENDAPATAN PREMI ASURANSI SYARIAH BERDASARKAN PSAK 108 PADA PT. ASURANSI TAKAFUL UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Asuransi Jiwa Di Indonesia

Peserta. berarti individu atau badan yang mengadakan. Manfaat Asuransi apa saja yang akan didapatkan melalui produk ini? Manfaat.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI PRULINK. SYARIAH RUPIAH FIXED INCOME FUND di PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE SYARIAH SURABAYA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Pengelolaan Dana Tabarru Pada Produk Unit Link

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sesuai dengan kehendak syariah, seluruh perikatan yang dilakukan para pihak

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penerapan Prinsip Syariah Dalam Akad/Kontrak Pada Asuaransi. Jiwa Bersama (AJB) Syariah Cabang Yogyakarta.

LAMPIRAN IV SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Penelitian. Istilah syariah adalah sesuatu yang bisa dikatakan sedang marak sejak

Musha>rakah di BMT MUDA Kedinding Surabaya

PRUlink syariah assurance account

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penggunaan produk keuangan pada saat ini tidak mungkin dapat dihindari,

LAMPIRAN. Lampiran : Fatwa Dewan Syariah Nasional NO: 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksa Dana Syariah.

PROSENTASE INVESTASI DANA TABARRU YANG DAPAT DIINVESTASIKAN UNTUK MENCEGAH KEKURANGAN PEMBAYARAN KLAIM SAAT DEFISIT UNDERWRITING

PT Asuransi Takaful Umum Laporan Posisi Keuangan 31 Desember 2011 (dalam Rupiah)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGGUNAAN AKAD BMT AMANAH MADINA WARU SIDOARJO. Pembiayaan di BMT Amanah Madina Waru Sidoarajo.

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DAN

TINJAUAN PUSTAKA. Perbedaan Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional

BAB I PENDAHULUAN. lebih lagi menyangkut lembaga perekonomian umat Islam. Hal ini karena agama

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014tentang Perasuransi memuat. Usaha perasuransian adalah segala usaha yang menyangkut jasa

Unsur Fatwa Ketentuan dalam fatwa Implementasi di AJB tijarah tabarru

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya PT.Takaful Keluarga Bandar Lampung

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN DANA TABARRU UNTUK MENUTUP KREDIT MACET DI KJKS SARI ANAS SEMOLOWARU SURABAYA

BAB V PENUTUP. sebelumnya adalah sebagai berikut: 1. Bahwa Prinsip syariah yang di tuangkan dalam akad Dalam hal ini

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Pengelolaan Dana Tabarru' di AJB Bumiputera Syariah Cabang Sidoarjo

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG MUDHARABAH, BAGI HASIL, DAN DEPOSITO BERJANGKA

Lebih dekat dengan. Apa itu PRUlink syariah assurance account? 1. Manfaat Kematian (Death Benefit). Keistimewaan. Persyaratan Usia Masuk:

Daftar Istilah Asuransi Jiwa Non-Syariah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy) Oleh:

APPLICATION OF UNIT LINK

LAMPIRAN VIII SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DAN

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS BISNIS BIRO PERJALANAN HAJI DAN UMROH PT ARMINAREKA DALAM PERSPEKTIF FATWA DSN NO:83/DSN-MUI/VI/2012

Transkripsi:

62 BAB IV ANALISIS FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO. 81/DSN- MUI/III/2011 TERHADAP MEKANISME PENGEMBALIAN DANA TABARRU BAGI PESERTA YANG BERHENTI SEBELUM MASA PEMBAYARAN BERAKHIR PADA PRODUK PRULINK SYARIAH A. Analisis Terhadap Mekanisme Pengembalian Dana Tabarru Pada Produk PRUlink Syariah di PT Prudential Life Assurance PRUlink Syariah dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan rancangan keuangan masa depan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Perbedaan mendasar dari PRUlink Syariah dibandingkan dengan asuransi konvensional adalah bahwa produk ini menggunakan azaz Risk Sharing (berbagi resiko). Cara pembayarannya sesuai dengan kebutuhan nasabah seperti: bulanan, kwartalan, setengah tahunan, dan tahunan. Besaran kontribusi/premi yang di bayarkan peserta asuransi minimal 500.000,- perbulan, sampai dengan waktu yang di tentukan oleh peserta. Setiap pembayaran kontribusi/premi yang di setorkan oleh peserta akan langsung di bagi menjadi 2 rekening yaitu rekening tabarru dan rekening investasi. Dana tabarru sendiri adalah dana yang di niatkan peserta untuk tolong-menolong antar sesama peserta asuransi yang mengajukan klaim bila terjadi musibah. Dalam akad tabarru ini peserta memberikan hibah yang akan dipergunakan untuk tolong menolong dan membantu peserta lain yang terkena musibah. Sedangkan perusahaan hanya bertindak sebagai pengelola dana tabarru saja.

63 Oleh karena itu, pada saat proses underwriting (perusahaan dan peserta asuransi syariah membuat kesepakatan dan aturan-aturan) mengenai pengelolaan dan termasuk pengembalian dana tabarru bagi peserta yang berhenti sebelum masa perjanjian berakhir. Apabila peserta mengundurkan diri sebelum masa perjanjian pembayaran berakhir maka peserta tersebut mendapatkan pengembalian dana tabarru yang di ambilkan dari surplus dana tabarru secara tunai. Peserta yang mendapatkan pengembalian dana tabarru harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: 1. Tidak terjadi klaim sampai tanggal 31 Desember. 2. Peserta memiliki Polis sekurang-kurangnya 1 tahun sampai dengan tanggal 31 Desember. 3. Polis aktif (inforce) dan iuran Tabarru telah dibayar penuh per tanggal 31 Desember. Besaran persentase pengembalian dana tabarru dari surplus dana tabarru sebagai berikut: 30% dari surplus tabarru akan ditahan sebagai dana Tabarru, 70% dari surplus tabarru akan dibagikan kepada Peserta dan Perusahaan, besarnya pembagian surplus tabarru : 80% dari 70% adalah bernilai 56% yang akan dibagikan kepada Peserta (pemegang polis) yang berhenti sebelum masa perjanjian berakhir, 20% dari 70% adalah bernilai 14% yang merupakan hak (keuntungan) Perusahaan sebagai pengelola dana tabarru dan akad ini menggunakan akad waka>lah bil ujrah.

64 B. Analisis Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang Pengembalian Dana Tabarru pada Produk PRUlink Syariah di PT Prudential Life Assurance Akad tabarru adalah semua bentuk kontrak atau akad yang dilakukan dengan tujuan kebaikan dan tolong-menolong, bukan semata untuk tujuan komersil dan mencari keuntungan saja. Dalam akad tabarru ini peserta memberikan hibah yang akan digunakan untuk menolong peserta lain yang terkena musibah atau meninggal dunia. Rekening tabarru ini harus dipisahkan dengan rekening yang lainnya, karena dana tabarru digunakan di antara peserta yang mengajukan klaim. Dana klaim yang diberikan diambil dari rekening dana tabarru yang diniatkan oleh semua peserta asuransi syariah dengan tujuan kebaikan dan tolong-menolong. Oleh karena itu, dalam akad tabarru, para peserta memberi dengan ikhlas sesuatu tanpa ada keinginan untuk menerima apapun dari yang menerima, kecuali pahala dari Allah swt. Pada prinsipnya kontribusi tabarru yang sudah dibayarkan atau dihibahkan peserta asuransi syariah tidak boleh dikembalikan dan tidak boleh diminta oleh peserta. Kecuali, ada ketentuan atau aturan khusus yang dibuat oleh perusahaan dan peserta asuransi syariah mengenai pengembalian dana tabarru pada peserta yang berhenti sebelum masa perjanjian berakhir. Pengembalian dana tabarru pada peserta asuransi syariah yang berhenti sebelum masa perjanjian berakhir di PT Prudential Life Assurance diperbolehkan, dikarenakan pada waktu awal underwriting (perjanjian peserta asuransi dengan perusahaan atau penetapan mortalita), perusahaan atas nama

65 peserta membuat pernyataan kesediaan dengan jelas untuk menegembalikan sebagian dana tabarru bagi peserta asuransi syariah yang berhenti sebelum masa perjanjian berakhir. Dalam kegiatan muamalah, kejelasan bentuk akad sangat menentukan apakah transaksi yang dilakukan sudah sah atau tidak menurut kaidah syariah. Demikian pula dalam berasuransi, ketidakjelasan bentuk akad akan berpotensi menimbulkan permasalahan dari sisi legalitas hukum Islam. Hal di atas sesuai dengan fatwa DSN-MUI Nomor 81/DSN- MUI/III/2011 tentang Pengembalian Dana Tabarru bagi Peserta Asuransi yang Berhenti Sebelum Masa Perjanjian Berakhir pada poin kedua yang berbunyi: Peserta asuransi syariah secara kolektif sebagai penerima Dana Tabarru, memiliki kewenangan untuk membuat aturan-aturan mengenai penggunaan Dana Tabarru, termasuk mengembalikan Dana Tabarru kepada peserta asuransi secara individu yang berhenti sebelum masa perjanjian berakhir; dalam hal peserta Asuransi Syariah secara kolektif memberi kewenangan kepada Perusahaan Asuransi, maka kewenangan tersebut harus dinyatakan secara jelas sejak akad dilakaukan. Adapun dalil yang mendasari tentang prinsip-prinsip bermuamaalah termasuk masalah pengembalian dana tabarru diantaranya firman Allah SWT dalam surat An-Nisa> ayat 58: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya

66 kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat. Pada praktiknya, pengembalian dana tabarru bagi peserta yang berhenti sebelum masa perjanjian berakhir di PT Prudential Life Assurance diambilkan dari dana surplus dana tabarru dengan pembagian sebagai berikut: Persentase pembagian dari surplus dana tabarru sebagai berikut: 30% dari surplus tabarru akan ditahan sebagai dana Tabarru, 70% dari surplus tabarru akan dibagikan kepada Peserta dan Perusahaan, besarnya pembagian surplus tabarru : 80% dari 70% adalah bernilai 56% yang akan dibagikan kepada Peserta (pemegang polis), 20% dari 70% adalah bernilai 14% yang merupakan hak (keuntungan) Perusahaan sebagai pengelola dana Tabarru dan akad ini menggunakan akad waka>lah bil ujrah. Dari hasil analisis di atas penulis juga menyimpulkan mekanisme pengembalian dana tabarru di PT Prudential Life Assurance dalam praktiknya sesuai dengan prinsip syariah dan fatwa DSN-MUI. Karena pada awal proses underwriting perusahaan dan peserta asuransi syariah membuat kesepakatan dan aturan-aturan dengan jelas mengenai pengelolaan dan pengembalian dana tabarru bagi peserta yang berhenti sebelum masa perjanjian berakhir.