BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sebuah lapangan gas telah berhasil ditemukan di bagian darat Sub- Cekungan Tarakan, Kalimantan Utara pada tahun 2007. Lapangan gas ini disebut dengan Lapangan BYN dan dalam wilayah operasi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) BUT. Manhattan Kalimantan Investment Pte. Ltd. (MKI) dengan nama wilayah kerja Tarakan Offshore Block. Provident (2007) melaporkan bahwa Sumur BYN-A1 telah membuktikan bahwa reservoar batupasir yang terletak di bawah kedalaman 2255 m di bawah muka air laut memiliki kandungan gas. Reservoar tersebut termasuk kedalam kelompok Formasi Tabul. Data log GR dari sumur BYN-A1 ini menunjukkan reservoar batupasir ini terbagi menjadi 4 lapisan yang dipisahkan oleh lapisan batuserpih. Ketebalan bersih dari reservoar batupasir ini adalah 20 m. DST data sumur BYN-A1 membuktikan bahwa gas dapat diproduksi dengan tingkat laju produksi maksimal sebesar 30 mmscfd. Reservoar ini memiliki mekanisme jebakan kombinasi struktural dan stratigrafi. Jebakan struktural diakibatkan oleh posisi reservoar yang terbentuk sebagai antiklin yang tersesarkan. Sumur BYN-A1 menembus dibagian sayap antiklin yang tersesarkan ini. Sesar naik memotong sayap bagian timur dari struktur antiklin ini. Jebakan stratigrafi diakibatkan oleh sebaran batupasir yang memiliki ketebalan tidak merata secara lateral. Hal ini dibuktikan dengan keberadaan 2 sumur kering yang terletak masing-masing pada 1
2 jarak 1,7 km pada arah timur laut dan 0,6 km pada arah tenggara dari sumur temuan gas BYN-A1. Strategi pengembangan lapangan BYN memerlukan peta sebaran gas yang ada pada reservoar batupasir tersebut. Lapangan BYN ini memiliki data seismik 3D yang mencakup area seluas 77 km 2, namun memiliki sedikit data log sumur yang menembus area penelitian Lapangan BYN dikarenakan Lapangan BYN ini hanya ditembus oleh 3 sumur saja. Lokasi ketiga sumur tersebut terletak di sebagian kecil wilayah yang dicakup oleh data seismik, sehingga potensi wilayah yang dicakup sebagian besar data seismik ini perlu untuk diketahui dalam rangka pengembangan Lapangan BYN. Data ini dapat memberikan informasi seberapa besar potensi hidrokarbon yang terkandung pada wilayah ini. Teknologi pengolahan dan analisa sebaran fluida pada reservoar batupasir yang dapat dilakukan dengan ketersediaan data seismik 3D dan data log dari tiga sumur pada Lapangan BYN tersebut yaitu dengan metoda seismik inversi. Berdasarkan perkembangannya, seismik inversi yang didukung analisa fisika batuan dapat membedakan antara sebaran litologi dan sebaran fluida. Salah satu metode tersebut yaitu metode inversi Impedansi Poisson. Impedansi Poisson seperti yang pernah diilustrasikan oleh Quakenbush dkk. (2006), yaitu dapat diperoleh dengan melakukan rotasi pada plot silang antara Impedansi Akustik (!") dengan Impedansi Shear (#"). Tingkat rotasi dapat ditunjukkan dengan besar konstanta c. Konstanta c merupakan angka penting yang dapat menggambarkan kondisi dimana Impedansi Poisson sensitif terhadap litologi ataupun fluida. Konstanta ini secara maksimal dapat ditentukan dengan
3 analisa TCCA (Target Coefficient Correlation Analysis) seperti yang telah diperkenalkan oleh Tian dkk. (2010). Menggunakan nilai konstanta c yang keliru akan menghasilkan peta sebaran yang salah, sehingga nilai konstanta c yang tidak akurat secara tidak langsung akan menghasilkan strategi pengembangan Lapangan Gas BYN yang salah. I.2. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan data-data yang diperoleh dari kegiatan akuisisi lapangan yang berlokasi di Lapangan BYN, Sub-Cekungan Tarakan, Kalimantan Utara, terletak pada lokasi geografis Pulau Tarakan dengan koordinat titik utama penelitian pada 03 25 12.0412 Lintang Utara dan 117 36 46.5122 Bujur Timur (Gambar 1.1). Pengerjaan analisa data pada penelitian ini dilakukan di Kantor Pusat MKI, Jakarta. Gambar 1.1. Lokasi Lapangan BYN ditunjukkan dengan area berwarna merah. (dimodifikasi dari Google Earth 7.1.2.2041. 2013. Pulau Tarakan, elevasi 44 m. diakses 2 November 2015) I.3. Identifikasi Masalah Pengembangan lapangan BYN memerlukan prediksi karakter reservoar dan deteksi hidrokarbon yang akurat. Hal tersebut dapat dilakukan dengan analisa
4 Impedansi Poisson. Perhitungan Impedansi Poisson dengan menggunakan konstanta c tertentu yang umum digunakan dapat mempengaruhi tingkat akurasi prediksi reservoar. Penentuan konstanta c yang tidak tepat akan menjadikan Impedansi Poisson tidak sensitif terhadap litologi maupun fluida pada reservoar. Konstanta c merupakan kemiringan garis regresi linier plot silang antara Impedansi Akustik dengan Impedansi Shear. Garis regresi tersebut dapat ditentukan dengan menarik garis secara manual dan juga dengan pencocokan otomatis. Penentuan dengan menarik garis manual sangat dipengaruhi faktor subjektifitas. Namun, penentuan dengan pencocokan otomatis akan dipengaruhi oleh sebaran seluruh data yang ada pada plot silang. Konstanta c yang tepat diperlukan sehingga Impedansi Poisson sensitif terhadap litologi dan atau fluida pada reservoar. Sehingga, pada penelitian ini konstanta c akan dihitung dengan metode TCCA yang telah diusulkan Tian dkk. (2010). I.4. Batasan Masalah Penelitian ini dibatasi hanya pada hal-hal berikut: 1. Prediksi karakter reservoar dan sebaran hidrokarbon menggunakan analisa Impedansi Poisson. 2. Wilayah penelitian yaitu Lapangan BYN yang berada di darat dalam cakupan data seismik 3D, Sub-Cekungan Tarakan, Kalimantan Utara. 3. Formasi target pada Lapangan BYN yaitu Formasi Tabul. 4. Zona target pada Lapangan BYN yaitu zona gas yang ada di reservoar batupasir yang ekuivalen dengan zona kedalaman 2255 m pada lokasi sumur BYN-A1.
5 I.5. Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannnya penelitian ini adalah: 1. Mengetahui pengaruh nilai konstanta c pada sensitifitas Impedansi Poisson terhadap litologi dan fluida. 2. Mengetahui efektifitas metoda TCCA dalam penentuan konstanta c yang optimal pada Impedansi Poisson. 3. Mengetahui karakter reservoar gas pada Lapangan BYN, Formasi Tabul Sub-Cekungan Tarakan dengan Impedansi Poisson yang penentuan nilai konstanta c -nya ditentukan dengan metoda TCCA. I.6. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup pada penelitian ini mencakup hal-hal sebagai berikut: 1. Menggunakan 2 versi data seismik 3D seluas 77 km 2 yaitu versi Pre-Stack Time Migration dan versi Post-Stack Time Migration; composite well log yang meliputi log GR, Caliper, SP, Resisitivity, Density, Porosity dari 3 sumur yaitu sumur BYN-A1, sumur BYN-A2B dan sumur BYN-A3; check shot dari sumur BYN-A1, s-wave dari sumur BYN-A3 dan stacking velocity hasil dari pengolahan seimik 3D. 2. Melakukan pembacaan dengan menggunakan perangkat lunak Hampson-Russell yang berjalan pada perangkat keras Workstation serta melakukan kontrol kualitas pada setiap data yang dibaca oleh perangkat tersebut. 3. Melakukan analisa dan korelasi antara data seismik dengan data sumur.
6 4. Melakukan interpretasi pada data seismik dan sumur untuk menentukan kerangka model geologi. 5. Melakukan inversi seismik untuk mendapatkan Impedansi Akustik dan Impedansi Shear berdasarkan model geologi yang telah didapatkan. 6. Melakukan perhitungan konstanta c untuk menentukan Impedansi Poisson. 7. Melakukan analisa dan validasi terhadap hasil Impedansi Akustik, Impedansi Shear dan Impedansi Poisson. 8. Membuat kesimpulan dan rekomendasi dari hasil karakter reservoar dan sebaran hidrokarbon yang didapatkan. I.7. Manfaat Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa manfaat yaitu: 1. Dapat menggunakan cara yang akurat dan efisien dengan tingkat sensitifitas yang tinggi terhadap litologi dan fluida dalam menentukan konstanta c yang optimal pada perhitungan Impedansi Poisson yaitu dengan menggunakan metode TCCA. 2. Mengetahui karakter reservoar dan sebaran hidrokarbon di Lapangan BYN, Sub-Cekungan Tarakan, Kalimantan Utara dengan menggunakan Impedansi Poisson. 3. Membantu mengetahui strategi yang optimal untuk mengembangkan Lapangan BYN. 4. Cara penelitian ini dapat diterapkan untuk mengetahui karakter reservoar dan sebaran hidrokarbon di wilayah lain yang memiliki ketersediaan dan
7 jenis data yang serupa dengan Lapangan BYN, Sub-Cekungan Tarakan, Kalimantan Utara. I.8. Penelitian Terdahulu dan Keaslian Penelitian Beberapa penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya pada Lapangan BYN, Sub-Cekungan Tarakan, Kalimantan Utara antara lain yaitu: 1. Studi geologi Stratigraphic Evaluation dilakukan oleh BATM USAKTI (2010) yang menghasilkan analisa petrofisika, analisa sikuen stratigrafi, analisa seismik stratigrafi, peta paleogeografi pada setiap sikuen, peta model sebaran reservoar dari analisa multi atribut seismik berbasis CWT, evaluasi tingkat kematangan hidrokarbon dan analisa resiko pada prospek. 2. Studi geofisika Rock Physics Evaluation dilakukan oleh ELNUSA GEOSCIENCE (2011) yang menghasilkan seismik pre-stack setelah pemrosesan ulang untuk analisa AVO, evaluasi fisika batuan, peta kemungkinan sebaran hidrokarbon dan peta atribut seismik Impedansi Akustik, Impedansi Shear, λρ dan µρ. Penelitian yang dilakukan oleh penulis fokus pada penggunaan teknik TCCA dengan menggunakan kurva GR sebagai input prediksi litologi dan kurva resistivitas sebagai input prediksi sebaran fluida untuk menentukan konstanta c yang optimal pada perhitungan Impedansi Poisson pada reservoar batupasir di Lapangan BYN, Sub-Cekungan Tarakan, Kalimantan Utara. Penggunaan TCCA pada lapangan lain dan menggunakan kurva lain seperti kurva porositas dan saturasi air akan dibahas pada bab Tinjauan Pustaka.
8 Penelitian ini merupakan penelitian asli dari penulis. Tidak ada penelitian sebelumnya yang menggunakan teknik TCCA untuk menentukan konstanta c pada perhitungan Impedansi Poisson dengan menggunakan data seismik 3D khususnya pada wilayah Lapangan BYN, Sub-Cekungan Tarakan, Kalimantan Utara. Tabel keaslian penelitian dapat dilihat pada Tabel 1.1. Tabel 1.1. Penelitian dibandingkan dengan penelitian terdahulu. Nama Peneliti Tahun Metode Hasil BATM USAKTI 2010 Sikuen stratigrafi Seismik stratigrafi Petrofisika Paleogeografi dari data log GR Geokimia Inversi seismik dan multi atribut seismik CWT ELNUSA GEOSCIENCE 2011 Evaluasi fisika batuan Processing seismik untuk AVO AVO Inversi seismik Adi, H. Y. 2016 TCCA untuk sensitivitas Impedansi Poisson terhadap litologi dan fluida gas Perhitungan Impedansi Poisson Inversi seismik simultan Marker pembagian sikuen stratigrafi Peta paleogeografi Peta sebaran reservoar Diagram sejarah burial Tabel tingkat resiko prospek Peta DHI Peta λρ dan µρ Peta anomali AVO Peta Impedansi Akustik Peta Impedansi Shear Peta kemungkinan sebaran hidrokarbon Grafik sensitifitas Impedansi Poisson terhadap litologi dan fluida gas Peta Impedansi Poisson Peta interpretasi sebaran litologi batupasir Peta interpretasi sebaran fluida gas Metode Impedansi Poisson dengan penggunaan TCCA pada area penelitian yang lain telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Penelitan yang lain dengan menggunakan TCCA yang dimaksud yaitu penelitian yang telah dilakukan oleh Tian dkk. (2010), Direzza dkk. (2012) dan Sharma dan Chopra (2013).
9 Sehingga, jika dibandingkan dengan penelitian di area lain maka dapat ditulisakan perbandingan Tabel 1.2. Tabel 1.2. Penelitian dibandingkan penelitian TCCA terdahulu di area lain. Nama Peneliti Tahun Area Penelitian Hasil Tian, L., Zhou, D., 2010 Qinhuangdao di Laut Distribusi batupasir Lin, G., dan Jiang, Bohai, Tiongkok. L. Direzza, A. dan Permana, I.K.A.A. 2012 Melandong di Cekungan Jawa Barat Utara, Indonesia. Sharma, R. K. dan Chopra S. 2013 Formasi Doig, British Columbia, Kanada. Adi, H. Y. 2017 Lapangan BYN, Sub- Cekungan Tarakan, Indonesia. Distribusi batupasir Distribusi isi fluida potensial Distribusi batupasir Grafik sensitifitas Impedansi Poisson terhadap litologi dan fluida gas Peta Impedansi Poisson Peta interpretasi sebaran litologi batupasir Peta interpretasi sebaran fluida gas