V. GAMBARAN UMUM KECAMATAN TOSARI

dokumen-dokumen yang mirip
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terkecil lingkup Balai Besar TNBBS berbatasan dengan:

III. KEADAAN UMUM LOKASI

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi

BAB V GAMBARAN UMUM WILAYAH

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Penelitian. Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Jawa Barat dengan luas

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dusun dan terletak di bagian selatan Gunungkidul berbatasan langsung dengan

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

Gambar 2. Tingkat Produktivitas Tanaman Unggulan Kab. Garut Tahun

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Pugung memiliki luas wilayah ,56 Ha yang terdiri dari

BAB V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian. Kabupaten Wonosobo, terletak lintang selatan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang. Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Wilayah dan Topografi 5.2. Jumlah Kepala Keluarga (KK) Tani dan Status Penguasaan Lahan di Kelurahan Situmekar

BAB 2 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 2.1 Geografi dan Demografi Kabupaten Sidoarjo

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN, KARAKTERISTIK USAHA BUDIDAYA LEBAH MADU, DAN KARAKTERISTIK PETANI SAMPEL

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI WILAYAH DAERAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG. memiliki luas lahan pertanian sebesar 3.958,10 hektar dan luas lahan non

KONDISI UMUM LOKASI. Gambaran Umum Kabupaten Cirebon

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sekitar 4 Km dari Kabupaten Gunungkidul dan berjarak 43 km, dari ibu kota

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Kersana mempunyai 13

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kecamatan Kretek

IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KEADAAN UMUM DAERAH. Kecamatan Wonosari merupakan Ibukota Kabupaten Gunungkidul, yang

PEMBAHASAN. I. Keadaan Umum Wilayah Penelitian. Secara Geografis Kabupaten Soppeng terletak antara 4 o 06 o LS dan 4 o 32 o

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

Tz 1 = (28,4 0,59 x h ) o C

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan

KONDISI UMUM BANJARMASIN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Kendari dengan Ibukotanya Kendari yang sekaligus Ibukota Propinsi

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. akan mempengaruhi produksi pertanian (Direktorat Pengelolaan Air, 2010).

I. PENDAHULUAN. perkembangan perekonomian Indonesia. Kekayaan alam Indonesia yang berlimpah

BAB III. PRAKTIK TEBAS POHON di DESA PALEMBON KECAMATAN PRIGEN. pada posisi sangat strategis yaitu jalur regional juga jalus utama

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Tabel 7. Luas wilayah tiap-tiap kabupaten di Provinsi Jawa Barat. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pemerintahan Propinsi Lampung di Bandar Lampung adalah 77 km.

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Propinsi Jawa Tengah. Luas wilayah Desa Banyuroto adalah 623,23 ha, dengan

GAMBARAN WILAYAH PEGUNUNGAN KENDENG

V. GAMBARAN UMUM POTENSI WILAYAH

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak Geografis. 08º00'27" Lintang Selatan dan 110º12'34" - 110º31'08" Bujur Timur. Di

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PRODUKSI PADI SAWAH DI DAERAH PENELITIAN

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR

IV. GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Hutan bagi masyarakat bukanlah hal yang baru, terutama bagi masyarakat

BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta Kondisi Geografis

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Gambar 5. Peta Citra Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi

KEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Desa Purwasari terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Metro merupakan ibukota Kecamatan Metro Pusat. Kota Metro

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km

Transkripsi:

V. GAMBARAN UMUM KECAMATAN TOSARI 5.1. Gambaran Umum Kabupaten Pasuruan Kabupaten Pasuruan adalah salah satu daerah tingkat dua di Propinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibukotanya adalah Pasuruan. Letak geografi Kabupaten Pasuruan antara 112 0 33 55 hingga 113 30 37 Bujur Timur (BT) dan antara 70 32 20 Lintang Selatan (LS). Batas-batas administrasi kabupaten ini, meliputi: 1. Sebelah Utara : Kabupaten Sidoarjo dan Laut Jawa 2. Sebelah Timur : Kabupaten Probolinggo 3. Sebelah Selatan : Kabupaten Malang 4. Sebelah Barat : Kabupaten Mojokerto. Kabupaten Pasuruan mempunyai luas wilayah sebesar 147.401,50 hektar (3,13 persen luas Propinsi Jawa Timur) yang terdiri dari 24 Kecamatan, 24 kelurahan, 341 desa, dan 1.694 pedukuhan (dusun). Kabupaten Pasuruan disebut juga City of Mountain karena sebagian besar daerahnya merupakan kawasan pegunungan. Kondisi wilayah kabupaten Pasuruan terbagi atas tiga bagian, yaitu: 1. Daerah pegunungan dan berbukit dengan ketinggian antara 180-3000 m. Daerah ini membentang di bagian selatan dan barat, meliputi: Kecamatan Tutur, Puspo, Tosari, Lumbang, Purwodadi, Prigen, dan Gempol. 2. Daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 6-91 meter. Dataran rendah ini berada di bagian tengah dan merupakan daerah yang subur. 3. Daerah pantai dengan ketinggian antara 2-8 meter di atas permukaan laut. Daerah ini membentang di bagian utara, meliputi: Kecamatan Rejoso, Kraton, Nguling, dan Bangil. Struktur tanah di Kabupaten Pasuruan sebagian besar terdiri dari jenis Alluvial, Mediteran, Regosol Labosal, dan Litasol, Grumasol dan Andosol. Keadaan kemiringan tanah di Kabupaten Pasuruan bervariasi, antara lain: 1. Kemiringan 0-25 derajat meliputi ± 20 persen luas wilayah. Daerah ini merupakan dataran rendah yang terletak di Bagian Utara. 2. Keimiringan 10-25 derajat meliputi ± 20 persen luas wilayah. Daerah ini merupakan dataran yang bergelombang yang terletak di bagian tengah.

3. Kemiringan 25-45 derajat meliputi ± 30 persen luas wilayah. Daerah ini merupakan perpanjangan dari perbukitan (di Bagian Barat dan Timur). 4. Kemiringan di atas 45 derajat meliputi ± 30 persen luas wilayah. Daerah ini merupakan pegunungan yang terletak di Bagian Selatan. penduduk di Kabupaten Pasuruan mencapai 1.496.474 jiwa pada tahun 2007. Kabupaten ini memiliki keanekaragaman penduduk yang sebagian besar adalah Suku Jawa, selain itu bisa juga ditemui suku-suku lain seperti Suku Madura serta masyarakat keturunan Tionghoa-Indonesia, Arab dan India. Satu suku dengan sosial budaya khas masih dapat ditemui di Pasuruan, yaitu Masyarakat Tengger yang hidup di kawasan Pegunungan Tengger Kecamatan Tosari. Sistem sosial dan religi Masyarakat Tengger ini sangat unik dan khas dengan berbagai aktivitasnya, seperti perayaan Hari Raya Kasada dan Karo yang di dalamnya banyak mengandung nilai-nilai religius dan sejarah. 5.2. Gambaran Umum Kecamatan Tosari 5.2.1. Karakteristik Wilayah Kecamatan Tosari merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Pasuruan, Propinsi Jawa Timur. Jarak dari Kecamatan Tosari ke Ibukota Kabupaten Pasuruan adalah 46 km. Kecamatan Tosari terletak pada daerah pegunungan dengan ketinggian antara 800-3000 meter di atas permukaan laut (dpl). Batas-batas wilayah Kecamatan Tosari secara administratif, meliputi: 1. Sebelah Utara : Kecamatan Puspo 2. Sebelah Timur : Kecamatan Sukopuro, Kabupaten Probolinggo 3. Sebelah Selatan : Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang 4. Sebelah Barat : Kecamatan Tutur Kecamatan Tosari memiliki beberapa jenis tanah, seperti: Regusol Kelabu, Andosol, Asosiasi Andosol C, Asosiasi Andosol K, Latusol, dan Grumosol. Keadaan topografi di wilayah Kecamatan Tosari, antara lain: - Bagian Utara seluas sekitar 141 hektar dengan ketinggian 900-1500 meter dpl dan derajat kemiringan antara 5-15 derajat. 44

- Bagian Timur sekitar 30 persen luas wilayah atau 3.494 hektar dengan ketinggian 1.500-3.000 meter dpl, berbukit, bergunung dan kemiringan lebih dari 30 derajat. - Bagian Selatan sekitar 25 persen luas wilayah berbukit, bergunung dan kemiringan antara 15-40 derajat. - Bagian Barat sekitar 15 persen luas wilayah, berbukit, bergunung dan kemiringan antara 15-45 derajat. Iklim di Kecamatan Tosari terbagi atas dua musim, yaitu: (1) musim kemarau terjadi pada kisaran Bulan April-September, dan (2) musim hujan terjadi pada kisaran Bulan Oktober-Maret. Suhu udara minimum berkisar antara 6-14 o C pada Bulan November-Mei dan suhu udara maksimum berkisar antara 18-24 o C pada Bulan Juli-Oktober. Angin berhembus lebih kencang pada musim kemarau, sehingga keadaan sekitar menjadi lebih dingin dan kering. Rata-rata curah hujan dan hari hujan tahunan selama lima tahun terakhir (Tabel 10) relatif stabil dengan jumlah hari hujan yang lebih sedikit per tahun. Suhu relatif rendah dan musim kemarau cukup panjang dengan batas musim yang jelas menjadi syarat utama dalam tumbuhnya tanaman gandum sehingga komoditas gandum cukup adaptif dikembangkan di Kecamatan Tosari. Tabel 10. Rata-Rata Curah dan Hari Hujan Kecamatan Tosari Tahun 2004-2008 No Tahun Curah Hujan Hari Bulan Bulan (mm) Hujan Basah Kering 1 2004 1.995 81 8 4 2 2005 2.365 155 12-3 2006 1.539 95 7 5 4 2007 2.131 123 11 1 5 2008 2.132,5 154 11 1 Sumber : Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Tosari (2009) Tanaman gandum membutuhkan hujan pada awal penanaman, namun semakin rentan terhadap hujan sesuai dengan pertumbuhannya hingga menjelang panen. Curah hujan pada saat musim kemarau utama (kisaran Bulan Juni- September) relatif sedikit bahkan cenderung mendekati nol pada Bulan Agustus dan September sehingga pengembangan gandum cukup adaptif (Tabel 11). 45

Tabel 11. Rata-Rata Curah Hujan dan Hari Hujan di Kecamatan Tosari per Bulan Tahun 2007 No Bulan Hari Hujan Curah Hujan (mm) Rata-Rata Curah Hujan (mm/hari) 1 Januari 18 375 20,83 2 Februari 16 302 18,88 3 Maret 25 416 16,64 4 April 15 143 9,53 5 Mei 12 123 10,25 6 Juni 5 36 7,20 7 Juli 4 10 2,50 8 Agustus - - - 9 September - - - 10 Oktober 4 60 15,00 11 November 11 160 14,55 12 Desember 18 375 20,83 Rata-Rata 10,67 166,67 11,35 Sumber : Kecamatan Tosari Dalam Angka (2008) Luas wilayah Kecamatan Tosari adalah 9.302.839 ha (0,63 persen luas Kabupaten Pasuruan) yang terbagi atas 3.611.941 ha lahan kering (tegal) sebesar 39,1 persen, 486.889 ha pekarangan sebesar 5,1 persen, dan 5.198.009 ha sebesar 55,8 persen (Tabel 12). Kecamatan ini terdiri atas delapan desa, yaitu: Kandangan, Mororejo, Ngadiwono, Podokoyo, Wonokitri, Tosari, Baledono, dan Sedaeng. Tabel 12. Luas dan Tata Guna Lahan Kecamatan Tosari Tahun 2007 (Hektar) No Desa Tegal Pekarangan Hutan 1 Tosari 419.300 40.627 91.000 550.927 2 Wonokitri 887.598 60.638 2.870.000 3.818.236 3 Baledono 324.028 35.423 307.103 666.554 4 Sedaeng 514.402 250.155 191.700 956.257 5 Podokoyo 373.200 41.424 778.680 1.193.304 6 Ngadiwono 539.920 15.000 550.900 1.105.820 7 Mororejo 317.363 13.316 320.936 651.615 8 Kandangan 266.130 12.306 87.690 366.126 3.611.941 486.889 5.198.009 9.308.839 Persentase (%) 39,1 5,1 55,8 100 Sumber : Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Tosari (2009) 46

5.2.2. Kondisi Sosial Ekonomi penduduk Kecamatan Tosari pada tahun 2007 mencapai sekitar 18.273 jiwa (1,2 persen jumlah penduduk Pasuruan) dengan penduduk laki-laki dan perempuan sebanyak 8.910 jiwa (48,76 persen) dan 9.363 jiwa (51,24 persen). Kecamatan Tosari terdiri dari 24 dusun, 29 Rukun Warga (RW) dan 129 Rukun Tetangga (RT). Rincian jumlah penduduk per desa dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Kecamatan Tosari Tahun 2007 No Desa Rumah Laki- Dusun RW RT Perempuan Tangga Laki (Ha) 1 Tosari 316 5 2 8 643 663 1.306 2 Wonokitri 473 2 2 11 946 952 1.898 3 Baledono 726 3 4 21 1.337 1.367 2.704 4 Sedaeng 421 3 3 9 849 869 1.718 5 Podokoyo 683 3 5 26 1.391 1.524 2.915 6 Ngadiwono 866 4 5 27 1.573 1.680 3.253 7 Mororejo 459 2 4 10 909 968 1.877 8 Kandangan 611 2 4 17 1.262 1.340 2.602 4.555 24 29 129 8.910 9.363 18.273 Sumber : Kecamatan Tosari Dalam Angka (2008) penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki. Hal ini berimplikasi pada tenaga kerja yang digunakan dalam usahatani di Kecamatan Tosari. Rasio jumlah penduduk terhadap luas lahan tegal sebesar 1:198, artinya setiap penduduk di Kecamataan Tosari menghadapi luas lahan tegal sebesar 198 hektar. Kelangkaan tenaga kerja terjadi dalam usahatani di Kecamatan Tosari sehingga tenaga kerja dari kecamatan lainnya digunakan untuk menganggulangi permasalahan keterbatasan tersebut. Lapangan pekerjaan utama penduduk Kecamatan Tosari adalah sektor pertanian, yaitu sekitar 84,4 persen. Sektor lainnya yang cukup banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor perdagangan, yaitu sekitar 1,2 persen. Lapangan pekerjaan lainnya sebesar 4,7 persen. Sedangkan usia bawah lima tahun (Balita) dan sekolah sebesar 9,7 persen. Usahatani di kecamatan Tosari telah dilakukah secara kelembagaan walaupun terjadi fluktuasi partisipasi petani. Komoditas gandum mulai dikelola secara kelembagaan pada tahun 2004. Kelompok Tani di Kecamatan Tosari cenderung meningkat setiap tahunnya. Selain Kelompok Tani, 47

kelembagaan petani lainnya adalah kelompok wanita tani dan Taruna Tani. Kelembagaan petani secara rinci dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Kelembagaan Petani di Kecamatan Tosari Tahun 2006-2008 No Jenis Kelompok Tahun 2006 2007 2008 1 Kelompok Tani 36 37 37 2 Kelompok Wanita Tani 8 8 8 3 Taruna Tani 12 12 12 4 IDT/ Taskin 1 1 1 Sumber : Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Tosari (2008) Kegiatan Kelompok Tani di Kecamatan Tosari secara kelembagaan seperti organisasi kemasyarakatan lainnya, yaitu bertujuan untuk meminimumkan risiko kerugian usahatani dan pascapanen komoditas yang sedang dikelolanya. Penyuluh Pertanian Lapang (PPL) pun dapat menyalurkan informasi kepada petani dengan baik dan terarah melalui lembaga-lembaga tersebut. 5.3. Karakteristik Petani Responden Karakteristik petani menentukan keberhasilan suatu usahatani dengan berbagai risiko dan ketidakpastian. Karakteristik petani tersebut mencakup umur, tingkat pendidikan, pengalaman, luas dan status kepemilikan lahan usahatani responden di Kecamatan Tosari yang ditunjukkan secara rinci pada Lampiran 1. 5.3.1. Umur Responden Setiap responden dalam penelitian ini memiliki mata pencaharian utama sebagai petani. Umur responden berkisar antara 29-59 tahun dengan rata-rata umur 41,23 tahun. Tabel 16 menunjukkan bahwa seluruh petani responden berada pada usia produktif, yaitu pada umur 25-64 tahun. Secara umum, persentase penyebaran umur pada petani responden cukup beragam sehingga diharapkan dapat mewakili seluruh petani yang terdapat di Kecamatan Tosari. Kelompok umur yang merata ini juga dapat menunjukkan regenerasi petani yang baik. Persentase umur tertinggi berada pada kelompok umur 34-38 tahun (23,33 persen), sedangkan persentase umur terendah pada kelompok umur lebih dari 54 tahun (6,67 persen). Rincian sebaran umur responden dapat dilihat pada Tabel 15. 48

Tabel 15. Karakteristik Petani Responden Berdasarkan Umur di Kecamatan Tosari Tahun 2009 Kelompok Umur Responden (Tahun) Persentase (%) 29 33 6 20,00 34 38 7 23,33 39 44 5 16,67 45 48 6 20,00 49 54 4 13,33 > 54 2 6,67 Total 30 100,00 5.3.2. Tingkat Pendidikan Responden Tingkat pendidikan formal responden bervariasi, antara lain: Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Perguruan Tinggi (PT). Tingkat pendidikan petani responden terbesar adalah SD, yaitu sebesar 50 persen dari seluruh petani responden. Rincian tingkat pendidikan responden di Kecamatan Tosari ditunjukkan pada Tabel 16. Tabel 16. Karakteristik Petani Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kecamatan Tosari Tahun 2009 Tingkat Pendidikan Responden Persentase (%) Sekolah Dasar 15 50,00 Sekolah Menengah Pertama 10 33,33 Sekolah Menengah Atas 4 13,33 Perguruan Tinggi 1 3,33 Total 30 100,00 Keterbatasan pendidikan yang diterima oleh responden dikarenakan keterbatasan tempat pendidikan (sekolah) yang terdapat di Kecamatan Tosari. Pendidikan petani responden secara umum masih rendah namun setidaknya petani responden tersebut telah memiliki kemampuan dasar dalam membaca dan menulis untuk digunakan dalam aktivitas usahatani. Selain itu, proses transformasi teknologi yang dilakukan oleh penyuluh maupun pihak-pihak lain dapat terserap dengan baik sehingga produktivitas petani responden menjadi lebih baik. 49

5.3.3. Pengalaman Usahatani Responden Pengalaman usahatani dapat juga menentukan keberhasilan usahatani gandum lokal. Petani yang lebih berpengalaman dalam usahatani komoditas tersebut secara umum akan lebih mampu untuk meningkatkan produktivitas dibandingkan petani yang kurang berpengalaman. Pengalaman usahatani petani gandum antara 1-5 tahun dengan rata-rata selama 2,7 tahun karena tanaman ini mulai ditanam secara serentak di Kecamatan Tosari pada periode musim tanam 2004. Tingkat pengalaman usahatani komoditas gandum di Kecamatan Tosari masih cukup rendah dibandingkan usahatani komoditas hortikultura (kentang, kubis, kacang kapri, dan wortel) yang merupakan komoditas unggulan daerah tersebut. Persentase pengalaman usahatani gandum terbesar berada pada pengalaman usahatani antara 1-2 tahun, yaitu sebesar 56,67 persen (Tabel 17). Tabel 17. Karakteristik Petani Responden Berdasarkan Pengalaman Usahatani di Kecamatan Tosari Tahun 2009 Usahatani Gandum Usahatani Kentang Pengalaman Usahatani (Tahun) Responden Persentase (%) Responden Persentase (%) 1-2 17 56,67 0 0,00 3-5 13 43,33 0 0,00 6-15 0 0,00 7 23,33 16-25 0 0,00 9 30,00 26-35 0 0,00 10 33,33 > 35 0 0,00 4 13,33 Total 30 100,00 30 100,00 5.3.4. Luas dan Status Kepemilikan Lahan Responden Petani responden di Kecamatan Tosari memiliki luas kepemilikan antara 0,25-7,00 hektar dengan rata-rata luas lahan sebesar 2,38 hektar. Luas kepemilikan lahan tersebut dapat mendukung efisiensi dan efektivitas usahatani gandum lokal. Persentase luas kepemilikan lahan tertinggi berada pada kategori luas lahan 1,1-2,0 hektar, yaitu 36,67 persen. sedangkan luas kepemilikan lahan terendah berada pada kategori luas lahan 0,1-0,5 hektar, yaitu 10,00 persen. Luas kepemilikan lahan dapat dilihat secara rinci pada Tabel 18. 50

Tabel 18. Karakteristik Petani Responden Berdasarkan Luas Kepemilikan Lahan di Kecamatan Tosari Tahun 2009 Luas Lahan (Ha) Luas Kepemilikan Lahan Persentase Responden (%) Luas Usahatani Gandum Persentase Responden (%) 0,1-0,5 3 10,00 22 73,33 0,6-1,0 5 16,67 5 16,67 1,1-2,0 11 36,67 2 6,67 2,1-3,0 5 16,67 1 3,33 > 3 6 20,00 0 0,00 Total 30 100,00 30 100,00 Luas kepemilikan lahan yang cukup tinggi ini berbanding terbalik dengan luas usahatani gandum yang diteliti dengan rata-rata luas seluas 0,63 hektar. Persentase luas usahatani gandum tertinggi berada pada kategori luas lahan antara 0,1-0,5 hektar, yaitu 73,33 persen. Rendahnya luas usahatani gandum yang diusahakan oleh petani responden disebabkan oleh motivasi petani responden dalam penanaman gandum lokal yang cenderung mencoba-coba tanpa pengetahuan dan pengalaman yang baik. Kondisi ini menjadi lebih buruk jika petani yang belum pernah menanam gandum lokal dan ingin mencoba menanam, mendapatkan informasi mengenai kegagalan bertani gandum dari petani lain. Petani yang ingin mencoba tersebut cenderung untuk membatalkan penanaman gandum atau penanaman gandum di lahan yang sempit untuk mengurangi risiko. Lahan yang digunakan seluruh responden merupakan lahan kering (tegal) dengan berbagai kemiringan karena ketinggian lokasinya. Status Kepemilikan lahan responden di Kecamatan Tosari terbagi atas dua bagian, yaitu lahan milik dan sewa. Mayoritas responden melaksanakan usahatani gandum dengan status kepemilikan lahan milik dibandingkan sewa. Status kepemilikan lahan milik usahatani gandum sebanyak 25 petani responden, yaitu dengan persentase sebesar 83,33 persen. Lahan sewa diperoleh responden dari Perhutani dengan karakteristik lahan yang sama dengan lahan milik responden tersebut, yaitu lahan kering (tegal). Perhutani membuka sebagian lahannya untuk diusahakan oleh warga sekitar. Sejumlah uang sewa tertentu dibebankan pada penyewa dalam jumlah yang sama per hektarnya, yaitu sebesar Rp 1.200.000 per tahun. 51