ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS PADA PT BUKIT ASAM (Persero) Tbk.

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN RASIO PADA PT ENSEVAL PUTERA MEGATRADING TBK

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PT XYZ TAHUN

EVALUASI KINERJA KEUANGAN PT IS TAHUN MENGGUNAKAN ANALISIS RASIO KEUANGAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Analisis Profitabilitas Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada PT LMG Periode Tahun

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13

RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

PENILAIAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE RASIO KEUANGAN DAN COMMON SIZE PADA PT XYZ UNTUK PERIODE

Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Ukur Kinerja Keuangan pada PT Kalbe Farma Tbk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE

METADATA INFORMASI DASAR

Analisa Rasio Keuangan Untuk Meningkatkan Kinerja Keuangan Pada PT. Bukit Asam, Tbk

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

BAB IV KESIMPULAN. Tabel 4.1 PT XL AXIATA TBK DAN ENTITAS ANAK. Rasio Profitabilitas, Likuiditas dan Solvabilitas.

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORI. bahwa Modal kerja adalah investasi sebuah perusahaan pada aktiva-aktiva jangka

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS GUNA MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PT. VEPO INDAH PRATAMA GRESIK

ANALISIS PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP KINERJA KEUANGAN PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. skripsi ini, mengggunakan buku acuan Manajemen Keuangan: Prinsip

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2016

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGETAHUI KINERJA KEUANGAN PT.ASTRA INTERNATIONAL, Tbk

III. METODOLOGI PENELITIAN

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PADA PT. UNILEVER INDONESIA Tbk PERIODE

Oleh : ADYTYA PRASETYO SIDHIK (NPM: ), Sugeng Santoso

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisa yang telah diuraikan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab 9 Teori Rasio Keuangan

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk PERIODE 31 DESEMBER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Laporan Keuangan Sebagai Pertimbangan Investor pada PT Charoend Pokphand Indonesia dan PT Japfa Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Kata kunci: Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, dan Kinerja Perusahaan. xiii

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. ANTAM Tbk. : Joko Prayitno NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

ANALISIS PENERAPAN RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PT MAYORA INDAH Tbk AGUS NURAMIN

Kinerja Keuangan Organisasi Laba ( Studi Kasus PT. Garuda Multi Valasindo Jakarta )

BAB II LANDASAN TEORI

Latar Belakang Masalah. 1. Keuangan Perusahaan 2. Laporan Keuangan 3. Penilaian Kinerja Perusahaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI RASIO LIKUIDITAS, LAVERAGE, DAN PROFITABILITAS PT

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT GUDANG GARAM, TBK Febriani Huntojungo Roy Ferdinand Runtuwene Dantje Keles

ABSTRAK. Kata kunci : Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, Rasio Pasar.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS RASIO RLS (RENTABILITAS, LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS) PADA KUD DWI TUNGGAL KECAMATAN BULUS PESANTREN KABUPATEN KEBUMEN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. PT. Kimia Farma Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam kondisi sehat akan mampu menghadapi tingkat persaingan dengan

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. MAYORA INDAH (PERSERO) Tbk

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Arbaniah 1. Kata Kunci : Kinerja Keuangan, Rasio Keuangan, Pertambangan. Universitas Mulawarman.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

Transkripsi:

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS PADA PT BUKIT ASAM (Persero) Tbk. (LIQUIDITION RATIO ANALYSIS OF DAD SOLVABILITY IN PT BUKIT ASAM (Persero) Tbk.) Yunita Aswan 1)*, Lihan Rini Puspo Wijaya 2), Maryani 3) 1) Mahasiswa, 2) pembimbing 1 3) pembimbing 2 Jurusan Ekonomi dan Bisnis, Politeknik Negeri Lampung Jl. Soekarno-Hatta No.10 Rajabasa, Bandar Lampung, Telp (0721) 787309 Aswanyunita@gmail.com ABSTRAK Analisis rasio ini bertujuan untuk mengetahui hasil dari perhitungan rasio likuiditas dan solvabilitas PT Bukit Asam (Persero) Tbk periode 2013 sampai 2015, serta untuk membandingkan hasil analisis rasio tahun 2013 sampai 2015. Metode penulisan tugas akhir ini menggunakan metode kuantitatif yang berupa data sekunder yaitu laporan posisi keuangan serta informasi perusahaan. Berdasarkan hasil dari pembahasan yang dilakukan oleh penulis dapat disimpulkan bahwa analisis rasio likuiditas menggunakan rasio lancar, rasio cepat, dan rasio kas mengalami penurunan pada tahun 2013 sampai 2015. Analisis rasio solvabilitas menggunakan debt to total equity ratio hanya mengalami kenaikan pada tahun 2014 saja, analisis menggunakan debt to total asset ratio mengalami kenaikan pada tahun 2014, dan analisis menggunakan equity to total asset ratio mengalami penurunan pada tahun 2014. Kata Kunci: Analisis rasio, rasio likuiditas, rasio solvabilitas ABSTRACT This ratio analysis aims to find out the results of the calculation of liquidity and solvency ratio of PT Bukit Asam (Persero) Tbk Period 2013 until 2015, and to compare the results of ratio analysis of 2013 to 2015. This final writing method using quatitative methods in the form of secondary chest financial position and company information. Based on the results of the discussion conducted by the authors it can be concluded that liquidity ratio analysis using current ratio, quick ratio, and cash ratio decreased in 2013 to 2015. Solvency ratio analysis using the debt to total equity ratio only increased in 2014, using the debt to total asset ratio increased in 2014, and the analysis using equity to total asset ratio declined in 2014. Keywords: Ratio analysis, liquidity ratio, solvency ratio PENDAHULUAN Berdirinya suatu perusahaan tentu karena perusahaan tersebut ingin menghasilkan laba, untuk mendapatkan laba yang optimal perusahaan harus menjual produknya kepada konsumen. Dengan adanya 1

penjualan tersebut, maka perusahaan harus mencatat dan membuat suatu laporan keuangan, dengan tujuan tentu agar pihak manajemen mengetahui kondisi keuangan. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari aktivitas perusahaan di bagian keuangan, yang dibuat dalam suatu periode tertentu. Terdapat beberapa laopran keuangan yang harus dibuat oleh suatu perusahaan, yaitu: laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan posisi keuangan, dan laporan arus kas. Aktivitas perusahaan yang sudah dilakukan kemudian dicatat dalam bentuk angka-angka, baik berupa mata uangan rupiah ataupun mata uang asing. Angka-angka yang diperoleh akan memiliki arti lebih, apabila kita dapat bandingkannya antara satu komponen dengan komponen lainnya. Dengan membandingkan atau membagi angka-angka yang ada didalam laporan keuangan atau antara laporan keuangan, hasil perbandingan ini yang dapat kita sebut dengan nama analisis rasio keuangan (Kasmir, 2016). dari analisis rasio keuangan dapat digunakan untuk menilai kinerja manajemen dalam suatu periode, apakah mampu mencapai target yang telah ditetapkan. Dari hasil kinerja yang telah didapat, maka dijadikan sebagai evaluasi apakah kinerja manajemen dapat ditingkatkan atau dipertahankan sesuai dengan target perusahaan. Beberapa tolok ukur yang digunakan untuk menilaian hasil kerja manajemen perusahaan di bidang keuangan, yaitu: rasio profitabilitas, rasio aktivitas, rasio leverage (solvabilitas), dan rasio likuiditas. Rasio profitabilitas merupakan tolok ukur yang yang digunakan untuk menilai kinerja perusahaan yang menunjukan apakah perusahaan mampu menghasilkan keuntungan yang telah ditetapkan oleh perusahaan, jenisjenis rasio profitabilitas yaitu: gross profit margin, operating income ratio, operating ratio, net profit margin, return on investment (ROI), return on equity (ROE). Rasio aktivitas merupakan suatu rasio yang mengukur seberapa besar efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber-sumber dananya, seperti: total assets turnover, receivable turnover, average collection periode, inventory turnover, working capital turnover (Rudianto, 2013). Rasio Likuiditas merupakan rasio yang mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya. Menurut Hanafi dan Abdul, 2005 Suatu perusahaan dapat disebut sebagai perusahaan yang likuid jika dinilai memiliki cukup kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Sebaliknya, perusahaan dapat dikatakan ilikuid jika perusahaan tersebut dalam keadaan tidak mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio likuiditas memiliki beberapa perhitungan yang dapat digunakan, diantaranya yaitu: current ratio, quick ratio, dan cash ratio. Rasio solvabilitas memiliki keterkaitan dengan rasio likuiditas karena mencakup total hutang, termasuk kewajiban jangka pendek atau rasio likuiditas. Rasio lancar atau current ratio biasanya digunakan untuk mengukur kewajiban jangka pendek perusahaan, serta 2

mengetahui kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang yang telah jatuh tempo. Kewajiban lancar atau jangka pendek digunakan sebagai penyebut didalam rasio ini, karena hutang lancar merupakan hutang yang segera harus dilunasi dalam satu tahun atau satu siklus operasi. Quick ratio atau rasio cepat merupakan rasio yang dianggap lebih kuat dari pada rasio lancar, karena rasio ini menghilangkan persediaan dari pembilang. Persediaan dianggap paling tidak likuid atau sulit untuk di uangkan dalam waktu yang cepat yang terdapat didalam aktiva lancar, sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama agar dapat segera digunakan (Fraser dan Aileen, 2004). Suatu masalah yang sering terjadi pada perusahaan yaitu perusahaan tersebut tidak mampu membayar seluruh hutang yang telah jatuh tempo, atau suatu perusahaan tidak memiliki dana untuk melunasi hutangnya dengan tepat waktu. Masalah yang terjadi dapat menyababkan terganggunya hubungan antara perusahaan dengan para kreditor ataupun dengan para distributor, jika masalah terjadi dalam jangka waktu yang lama maka akan berpengaruh kepada para pelanggan. Karena, perusahaan akan kehilangan kepercayaan dari berbagai pihak yang membantu perusahaan dalam memajukan usahanya. Rasio Leverage (Solvabilitas) digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Menurut Hanafi dan Abdul, 2005 Suatu perusahaan dapat dikatakan tidak solvabel jika total hutang perusahaan lebih besar dibandingkan total asetnya, dan perusahaan dapat dikatakan solvabel jika perusahaan tersebut mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup untuk membayar semua hutang-hutangnya. Perusahaan memiliki beberapa pilihan untuk menutupi kebutuhan dananya, yaitu dengan menggunakan modal sendiri atau dengan peminjaman kepada pihak bank. Jika perusahaan meminjam dana kepada bank akan menimbulkan risiko yaitu berbentuk komitmen tetap berbentuk bunga dan pelunasan hutang pokok. Akibat perusahaan memiliki hutang yang terlalu besar lebih sulit untuk memperoleh pinjaman tambahan sewaktu dibutuhkan, atau dengan kata lain pinjaman dapat diperoleh hanya dengan tingkat suku bunga yang lebih tinggi. (Fraser dan Aileen, 2004). Penggunaan modal sendiri yang digunakan untuk menutupi kebutuhan perusahaan memiliki beberapa kelebihan, diantaranya yaitu dana tersebut mudah diperoleh, serta jangka waktu pengembalian yang cukup lama. Dengan menggunakan modal sendiri perusahaan tidak perlu membayar angsuran dan bunga seperti peminjaman dana kepada bank. Namum, dari kedua pilihan yang dapat di tentukan oleh perusahaan tersebut memiliki kelemahan dan kelebihannya masing-masing. Sehingga perusahaan harus melakukan kombinasi dari masing-masing sumber dana, dengan mempertimbangkan besar penggunaan dana yang akan digunakan agar perusahaan tidak terbebani (Kasmir, 2016). 3

Rasio likuiditas dan solvabilitas memiliki kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan rasio lainnya, yaitu: pentingnya penggunaan rasio likuiditas dalam analisis laporan keuangan adalah untuk melihat kelemahan yang dimiliki perusahaan, dari masing-masing komponen yang ada di aktiva lancar dan hutang lancar. Serta menjadi alat pemicu bagi pihak manajemen untuk memperbaiki kinerjanya dengan melihat rasio likuiditas yang ada sampai saat ini (Kasmir, 2016). Rasio solvabilitas juga perlu digunakan dalam analisis laporan keuangan karena dapat memberikan informasi apakah modal perusahaan cukup untuk mendukung operasi perusahaan dan mampu menyerap kerugiankerugian perusahaan yang terjadi dalam penanaman dana atau penurunan aktiva. Serta untuk menganalisis kemampuan posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak lainnya (Kasmir, 2016). PT Bukit Asam (Persero) Tbk merupakan salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didirikan tanggal 2 Maret 1981, berdasarkan peraturan pemerintah No. 42 tahun 1980 tanggal 15 Desember 1980. PT Bukit Asam adalah perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan batubara, perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) (www.ptba.co.id). Berdasarkan laporan posisi keuangan PT Bukit Asam (Persero) Tbk terlihat bahwa total hutang pada tahun 2013-2015 per 31 Desember mengalami kenaikan. Tahun 2013 total liabilitas Rp3.830.636 (dalam jutaan rupiah), tahun 2014 berjumlah Rp5.801.192 (dalam jutaan rupiah), dan pada tahun 2015 jumlah liabilitas berjumlah Rp6.264.163 (dalam jutaan rupiah). Terjadinya kenaikan total hutang pada jangka waktu tersebut membuat penulis tertarik untuk menyusun laporan tugas akhir yang berjudul Analisis rasio likuiditas dan solvabilitas pada PT Bukit Asam (Persero) Tbk. Tugas akhir ini disusun berdasarkan data laporan keuangan PT Bukit Asam (Persero) Tbk. Periode 2013-2015. Dalam penulisan tugas akhir, penulis bertujuan untuk mengetahui rasio likuiditas dan solvabilitas serta mengetahui perbandingan tingkat rasio dalam periode tersebut. METODE PELAKSANAAN Pengambilan data untuk laporan tugas akhir ini bertempat di PT Bukit Asam (Persero) Tbk. Data yang digunakan yaitu data sekunder. Data sekunder yang diperoleh berupa laporan posisi keuangan yang diperoleh melalui website PT Bukit Asam (Persero) Tbk. Metode analisis data yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah metode kuantitatif. 4

HASIL DAN PEMBAHASAN a. Rasio Likuiditas Rasio Likuiditas Current ratio Tahun 2013 3,072857147 307,28% - - Tahun 2014 2,126541435 212,65% -94,63% Turun Tahun 2015 1,809689417 180,96% -31,69% Turun Setelah melakukan analisis rasio lancar maka dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 94,63% dari tahun 2013 dari 307,28% menjadi 212,65%. Begitu juga pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 31,69% dari tahun 2014 sebesar 212,65% menjadi 180,96% ditahun 2015. Rasio Likuiditas Quick ratio Tahun 2013 2,631728376 263,17% - - Tahun 2014 2,215410594 221,54% -41,63% Turun Tahun 2015 1,726219459 172,62% -48,92% Turun Setelah melakukan analisis menggunakan quick rasio, maka dapat dilihat perubahan pada tahun 2014 mengalami penurunan yaitu sebesar 41,63% dengan hasil persentase pada tahun 2013 adalah 263,17% tahun 2014 menuju 2015 mengalami penurunan yaitu sekitar 48,92%, dimana pada tahun 2014 hasil analisis quick ratio menunjukan angka 221,54% dan menurun pada tahun 2015 menjadi 172,62%. dan pada tahun 2014 yaitu 221,54%. Pada Rasio Likuiditas Cash ratio Tahun 2013 2,200139316 220,01% - - Tahun 2014 1,513158908 151,31% -68,70% Turun Tahun 2015 1,038420815 103,84% -47,47% Turun Setelah dilakukan analisis menggunakan perhitungan cash ratio maka dapat dilihat hasil dari perhitungan tersebut pada tahun 2013-2015 mengalami penurunan penurunan sekitar 68,70% dari 220,01% menjadi 151,31% di tahun 2014. Sedangkan dari tahun 2014 berjumlah 151,31% menurun sekitar 47,47% dengan hasil analisis ditahun disetiap tahunnya. Tahun 2013 mengalami 2015 yaitu 103,84 5

b. Rasio Solvabilitas Rasio Solvabilitas Total debt to equity ratio Tahun 2013 0,518 518% - - Tahun 2014 0,704 704% 186% Naik Tahun 2015 0,695 695% -9% Turun Setelah dilakukan analisis menggunakan Total debt to equity ratio maka dapat dilihat bahwa pada tahun 2014 rasio ini mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sebesar 186%, dimana pada tahun 2013 rasio ini berjumlah 518% sedangkan pada tahun 2014 berjumlah 704%. Pada tahun 2015 rasio ini mengalami sedikit penurunan dari tahun 2014 yaitu sekitar 9%, pada tahun 2014 berjumlah 704% dan ditahun 2015 berjumlah 695%. Naiknya tingkat rasio ini mempunyai dampak yang buruk bagi perusahaan, karena apabila semakin tinggi maka modal untuk membayar keseluruhan utang semakin sulit. Rasio Solvabilitas Debt to total asset ratio Tahun 2013 0,341 341% - - Tahun 2014 0,413 413% 72% Naik Tahun 2015 0,410 410% -3% Turun Berdasarkan hasil analisis diatas maka dapat dilihat pada tahun 2013 sampai tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar 72%, dimana pada tahun 2013 jumlah rasio ini adalah 341% sedangkan pada tahun 2014 berjumlah 413%. Pada tahun 2015 rasio ini yaitu sebesar 3%, di tahun 2014 sebesar 413% dan di tahun 2015 sebesar 410%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rasio ini dalam keadaan kurang baik, karena semakin tinggi tingkat rasio artinya semakin tinggi pula hutang yang dimiliki oleh perusahaan. mengalami penurunan dari tahun sebelumnya Rasio Solvabilitas Equity to total asset ratio Tahun 2013 0,658 658% - - Tahun 2014 0,586 586% -72% Turun Tahun 2015 0,589 589% 3% Naik Berdasarkan analisis yang dilakukan menggunakan rasio ini, dapat dilihat bahwa dari tahun 2013 sampai 2014 mengalami penurunan sebesar 72%, dimana pada tahun 2013 rasio ini sebesar 658% sedangkan pada tahun 2014 sebesar 586%. Pada tahun 2014 6

sampai 2015 rasio ini mengalami sedikit kenaikan yaitu sebesar 3%, dimana pada tahun 2014 sebesar 586% dan tahun 2015 sebsar 589%. Tingkat rasio pada tahun 2013 sampai 2015 mengalami penurunan, yang berarti modal perusahan mampu membiayai seluruh aktiva perusahaan. Kesimpulan Saran 1. Analisis rasio likuiditas menggunakan rasio lancar dan rasio cepat pada tahun 2013 sampai 2015 mengalami penurunan, analisis menggunakan rasio kas tahun 2013 sampai 2015 pun mengalami penurunan. Berdasarkan ketiga jenis rasio likuiditas tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa rasio likuiditas tahun 2013-2015 mengalami penurunan. 2. Analisis rasio solvabilitas menggunakan total debt to total equity ratio tahun 2014 mengalami kenaikan dan mengalami penurunan ditahun 2015. Begitupun analaisis menggunakan Debt to total asset ratio tahun 2014 mengalami kenaikan dan tahun 2015 mengalami penurunan. Sedangkan analisis menggunakan Equity to total asset ratio pada tahun 2014 mengalami penurunan dan pada tahun 2015 mengalami kenaikan. Berdasarkan analisis menggunakan ketiga jenis rasio tersebut, maka dapat di simpulkan rasio solvabilitas maka dapat disimpulkan dalam 3 tahun tersebut rasio solvabilitas mengalami fluktuasi. 1. Perusahaan harus lebih memperhatikan lagi aktivitas keuangan yang akan dilakukan di masa yang akan datang, agar keuangan perusahaan lebih stabil. 2. Jika keuangan perusahaan dinilai sudah cukup baik dan telah mencapai target, maka pihak manajemen perusahaan harus mempertahankan beberapa aspek yang mampu meningkatkan keuangan perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Arikunto dalam Prabawati, Ana Triyana. 2015. Analisis Materi Pembelajaran Francais Du Tourisme. http://repository.upi.edu/17729/2/s _PRS_1006730_Chapter3.pdf. Fraser, Lyn M., Aileen Ormiston. 2002. Memahami Laporan Keuangan. Indeks. Jakarta. Hanafi, Mamduh M., Abdul Halim. 2005. Analisis Laporan Keuangan. UPP AMP YKPN. Yogyakarta. Harahap dalam Hamzah, Ivanka Robby. 2015. Evaluasi Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Sektor Industri Konsumsi Dengan Pendekatan Profitabilitas. 7

http://repository.unsada.ac.id/236/3 /ivanka2.pdf. Kasmir. 2016. Analisis Laporan Keuangan Edisi Satu. Cetakan ke sembilan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Rudianto. 2013. Akuntansi Manajemen: Informasi Untuk Pengambilan Keputusan Strategis. Erlangga. Jakarta. 2012. Pengantar Akuntansi: Konsep dan Teknik Penyususnan Laporan Keuangan. Erlangga. Jakarta. Sugiyono dalam Pramana, Herdi Bangkit Pandu Puri. 2015. Pelaksanaan Praktik Industri (PRAKERIN) Program Keahlian Teknologi Kendaraan Ringan SMK Negeri 3 Pacitan. http://eprints.uny.ac.id/21874/3/ba B%20III.pdf. Wijaya, Tony. 2013. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis: Teori dan Praktik. Graha Ilmu. Yogyakarta. http://www.ptba.co.id/ 8