BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan pembelajaran akan tercapai apabila guru

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan pembelajaran akan tercapai apabila guru

BAB I PENDAHULUAN. formal dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan diri siswa secara terencana,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. sehingga mendorong berbagai usaha pembaharuan.

BAB I PENDAHULUAN. Matematika juga berkembang di bidang ilmu yang lain, seperti Kimia, Fisika, saat ini dengan penerapan konsep matematika tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. saat ini adalah mengenai peran dan tanggung jawab guru. Guru sebagai tenaga

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia tersebut maka

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. sekolah minimal harus memiliki dasar-dasar kompetensi sebagai wewenang dalam

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB I PENDAHULUAN. penting karena dapat menentukan perkembangan dan kemajuan suatu kelompok

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional merupakan pelaksanaan pendidikan suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai cita-cita pendidikan. Pendidikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dewasa serta terdidik dalam bertindak sesuai dengan aturan yang berlaku. 1. Kompetensi atau kemampuan guru dalam menyampaikan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. Jika dibanding dengan makhluk lainnya, manusia adalah makhluk Tuhan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, berketerampilan, dan berakhlak mulia. hubungan ini tepat sekali ajaran agama Islam yang menjunjung tinggi ilmu

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan kepada anak-anaknya dengan memberikan bimbingan, perintah,

BAB I PENDAHULUAN. persoalan pendidikan bangsa pada saat ini adalah mengenai kompetensi mengajar

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. orang berusaha membekali diri dengan iman, ilmu pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. berarti, bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia. Pemerintah selalu berupaya untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

BAB I PENDAHULUAN. diyakini oleh setiap orang mukmin. Beriman kepada kitab Allah adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan tersebut kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Di antara berbagai program kegiatan pembangunan nasional, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan pembelajaran akan tercapai apabila guru

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. akan mendorong individu untuk melakukan hal-hal yang lebih baik. Minat

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pendidikan Islam baik MI, MTs, MA, maupun PTAI sering

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan di Indonesia telah dijabarkan dalam Undang-Undang. Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

memberikan gairah dan motivasi kepada para siswa. Sesuai dengan Undang dengan visi misi pendidikan nasional dan reformasi pendidikan menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar untuk menciptakan masa

BAB I PENDAHULUAN. sejak dini, ini terlihat dari bab thaharah (bersuci) yang selalu diletakkan di awal

BAB I PENDAHULUAN. mengantarkan peserta didik menuju perubahan-perubahan tingkah laku baik

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di berbagai negara. Dengan bantuan dari berbagai media, pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di masa sekarang dan masa mendatang sangat dipengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan. mengembangkan potensi dan kemampuan anak didik sesuai dengan nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. berperan dengan sebaik-baiknya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

BAB I PENDAHULUAN. jalan bagi pertumbuhannya dalam segala aspek spritual, imajinatif (kreativitas),

BAB I PENDAHULUAN. bidang perniagaan, teknologi, industri, pendidikan dan berbagai bidang lainnya, baik

BAB I PENDAHULUAN. tertentu saja, melainkan seluruh individu yang mengaku dirinya muslim. 1

BAB I PENDAHULUAN. mewarnai interaksi antara guru dan anak didik. Interaksi yang edukatif ini dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup secara tepat dimasa akan datang atau dapat juga didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal yang paling dasar. Di tingkat ini, dasar-dasar ilmu pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita)

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan. dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara 1

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

BAB 1 PENDAHULUAN. terjemahnya, Perca, Jakarta, 1982, hlm Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Rineka Cipta, Jakarta, 2008, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. dengan manusia lainnya. Allah swt berfirman dalam Q.S. al-hujuraat ayat

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Pengesahan Judul. ini didasari oleh pandangan al-qur an dalam surah Al-Mujadalah, ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang system

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatnya hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar dapat. mengerti dan untuk dapat memecahkan suatu masalah.

BAB I PENDAHULUAN. 2005, Hlm, 28

BAB I PENDAHULUAN. termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk. khusus memudahkan pencapaian tujuan yang lebih tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku baik

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

BAB I PENDAHULUAN. sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan (transfer of knowledge) kepada orang lain (murid), tepi lebih dari itu,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan segala potensi dan bakat yang terpendam dapat ditumbuhkembangkan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan. Kesempurnaan, kemuliaan, serta kebahagiaan tidak mungkin

BAB 1 PENDAHULUAN. imaniah yang manipestasikan dalam bentuk seruan, ajakan, panggilan, undangan doa. dan merekalah orang-orang yang beruntung

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang disosialisasikan sebagai usaha

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang sejahtera lahir dan batin. Semua itu diperoleh dengan menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan Negara,

BAB 1 PENDAHULUAN. dan berpendidikan. Sebagaimana firman Allah Q.S al-mujadalah: 11 yang. beriman dan berilmu. 1

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah merupakan lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dasar untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan berupaya

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan. Dalam Q.S ar-ra d/13: 11 Allah Swt. berfirman: kemunduran menuju kemajuan. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah

BAB I PENDAHULUAN. potensi sumber daya manusia. Pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dalam masyarakat. Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. mengajarkan sesuatu maka pembelajaran berarti menunjuki seseorang tentang

BAB I PENDAHULUAN. awalnya tidak berkompeten akan menjadi manusia yang lebih berkompeten dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkian kegiatan interaktif antar guru dan siswa yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan pembelajaran akan tercapai apabila guru dapat menentukan cara yang tepat dalam membelajarkan siswanya. Pembelajaran yang sistematis dan terencana akan mempertinggi motivasi dan keaktifan siswa dalam belajar. 1 Pembelajaran efektif tercipta ketika transformasi pengetahuan yang dilakuakan mampu mengajak siswa bersikap responsive, aktif dan kreatif dalam mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan belajar mengajar yang berkualitas dan bermakna bagi siswa dalam peningkatan keilmuannya, bukan hanya tergantung saratnya muatan materi pembelajaran, sarana dan prasarana, keadaan biologis, psikologis anak serta kondisisosial ekonominya, tetapi juga tergantung kepada kinerja dan profesionalisme guru dalam mengajar. Setiap pendidik dituntut mempertimbangkan kebutuhan belajar yang sesuai dengan masa perkembangan anak. 2 1 Muhaimin dkk, Strategi Belajar Mengajar, ( Surabaya: CV. CitraMetode, 1996), h.99. 2 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: RenikaCipta,2008), h. 41. 1

2 Dalam sistem pendidikan seperti sekarang ini, seorang guru di tuntut untuk menjadi seseorang guru yang propesional salah satunya yakni kemampuan dalam penyampaikan pembelajaran dengan baik kepada siswa. Tentunya dalam menyampaikan pesan, seorang guru perlu dibantu dengan adanya media agar pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efesien. Hal ini disebabkan antara lain materi yang akan disampaikan beragam dan luas mengingat perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang semakin pesat. Menurut penulis, Masih banyaknya guru kurang mampu menggunakan media pembelajaran yang berkaitan dengan materi ajar, misalnya pembelajaran hanya dititik beratkan pada penguasaan bidang materi saja sedangkan pengalaman kurang diperhatikan. Dalam pembelajaran Fiqih sering terjadi. Guru hanya memberikan penjelasan layaknya orang yang ceramah dan menggunakan media yang sering orang pakai yaitu papan tulis dan spidol. Serta, guru tidak membawa siswa kepada suasana atau gambaran tentang materi tersebut. oleh karna itu untuk bisa membawa siswa kepada suasana tersebut penulis mencoba berekspefrimen menggunakan media animasi sebagai alat bantu guru dalam mencapai hal tersebut. misalnya guru menjelaskan tentang sholat, qurban, haji dan lain-lain. dengan menayangkan animasi tersebut siswa tahu dengan gambaran-gambaran atau tata cara orang yang lagi wudhu, macam-macam air untuk bersuci, dan Makan halal dan haram itu seperti apa. Tetapi juga ada beberapa kelebihan dan kekurangan soal penggunakan media atau alat bantu tersebut khususnya media animasi : Kelebihan media animasi yaitu:

3 1. Mempercepat daya serap siswa dalam memahami pemebelajaran 2. Menjadi daya tarik siswa 3. Mempermudah guru dalam mengajar 4. Lebih menyenangkan dan di mengerti Kekurangan media animasi 1. Sering dianggap sebagai hiburan seperti di TV 2. Tidak mudah dibawa kemana-mana 3. Harganya relatif mahal (LCD, proyektor dan spiker ) 4. Membutuhkan listrik 5. Cepat rusak jika tidak berhati-hati. Dengan kata lain media pembelajaran sangat membantu guru dalam menyampaikan materi ajar kepada siswa dan juga membantu guru dalam menyampaikan materi ajar kepada siswa dan juga membantu murid dalam belajar. Jadi, jelaslah bahwa penggunan media merupakan bagian yang sangat penting demi tercapainya hasil belajar yang memuaskan disekolah. 3 Menurut Kemp dan Dayton yang dikutip oleh Aristo Rahadi, mengemukakan bahwa manfaat media pembelajaran adalah penyampaian materi dapat diseragamkan, pembelajaran jadi lebih menarik dan jelas, pembelajaran lebih interaktif, efisien waktu dan tenaga, meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, media dapat menumbuhkan sifat positif siswa terhadap materi dan proses belajar serta merubah peran guru kearah yang lebih positif dan produktif 4 3 Moh Uzer Usman, Menjadi Guru Professional, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,2005),h. 4. 4 Aristo Rahardi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar,2004),h.13.

4 Dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik. guru perlu mendasari langkah-langkahnya dengan sumnber ajaran agama, sesuai dengan firman allah dan dalam surat An-nahl ayat 44 5 : ب ال ب ي ن ات و الز ب ر و أ ن ز ل ن ا إ ل ي ك الذ ك ر ل ت ب ي ل لن اس م ا ن ز ل إ ل ي ه م و ل ع ل ه م ي ت ف ك ر و Di sini lah penerapan media dalam mengelola proses pembelajaran.media yang tepat akan berfungsi efektif dalam merangsang pikiran, perasaan dan perhatian dan perasaan sehingga bisa mendorong keinginan belajar, antusiasme dan rasa senang siswa kepada suatu bidang mata pelajaran. Dalam penelitian ini, penulis ingin mengkaji lebih dalam mengenai implementasi media animasi. Sebab, banyak guru ketika dalam pembelajaran atau klasikal kelas materi Fiqih yang tidak mengunakan media cuma menggunakan metode ceramah saja membuat pembelajaran tersebut kurang menarik dan kurang diperhatikan oleh siswa dan kurang berhasil dalam menerima pembelajaran tersebut. Dalam hubungan inilah, maka penulis mencoba melakukan sebuah penelitian tentang Implementasi Media Animasi dalam Pembelajaran Fiqih di TK- TPA Al-Futuhiyyah Banjarmasin yang terletak di jalan Kelayan A gang Taruna RT. 10 RW. 01 No. 27 kelurahan Kelayan dalam Banjarmasin dan termasuk daerah perkotaan yang relatif familiar dengan teknologi zaman sekarang baik 5 Rodhatul jennah, Media Pembelajaran, ( Banjarmasin : Antasari Press, 2009), h.5

5 televisi, komputer, radio, video kameradan video recorder. Atas dasar peranan penting menunjang keberhasilan dalam proses belajar dan merencanakan pembelajaran menggunakan media animasi. Media animasi adalah termasuk media audio visual maksudnya sarana komunikasi yang menggunakan suara dan gambar. Media animasi menanyangkan gambar yang hidup bisa bergerak dan mempunyai suara yang mana bertujuan memperjelas materi yang kita sampaikan dengan menggunkan animasi tersebut siswa diprediksikan dalam pembelajaran tersebut akan menarik dan fokus dalam pembelajaran yang disampikan. Namun untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap terhadapi Implementasi pembelajaran Fiqih menggunakan media animasi tersebut diperlukan suatu penelitian yang lebih mendalam. Oleh karena itulah penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan mengangkat sebuah judul Implementasi Media Animasi dalam Mata Pelajaran Fiqih di TK-TPA Al- Futuhiyyah Banjarmasin. B. Rumusan Masalah Berdasarkan judul dan latar belakang masalah di atas yang telah penulis kemukakan dapat di rumus masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana Implementasi Media Animasi dalam Pembelajaran Fiqih di TK-TPA Al-Futuhiyyah? 2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi Implementasi Media Animasi dalam Pembelajaran Fiqih di TK-TPA Al-Futuhiyyah?

6 C. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalah pahaman, maka penulis memberikan interpretasi terhadap judul diatas sebagai berikut: 1. Implementasi adalah pelaksanaan atau penerapan dari sebuah rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci. 2. Media animasi adalah salah satu jenis media audio visual yang mana mempunyai unsur suara, gambar dan gerak. salah satu animasi yang mempelajari tentang Islam yaitu animasi Syamil dan Dodo yang mana di sana banyak dijelaskan tentang permasalahan Islam. Contohnya wudhu, macam-macam air untuk bersuci dan makan dan minuman halal dan haram 3. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliputi guru dan siswa yang saling bertukar informasi. Atau proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. 4. Fiqih adalah ilmu yang membahasa tentang pemahaman hukum ibadah dan syariah yang kita lakukan sehari-hari dalam kehidupan kita orang Islam. 5. TK-TPA Al-Futuhiyyah adalah salah satu lembaga yang berkecimpung dalam ilmu tentang Al quran dan pembelajaran Fiqih, akhlak dan ibadah yang lain. Tapi yang saya fokuskan dalam penelitian ini Cuma bagian TPA nya saja yang berumur 8-12 tahun.

7 Jadi, Implementasi Media Animasi dalam Pembelajaran Fiqih di TK-TPA Al-Futuhiyyah adalah penerapan suatu media dalam proses pembelajaran yang menggunakan suatu alat bantu atau media yang media tersebut merupakan animasi kartun yang membahasa tentang agama Islam untuk mempermudah anak didik dalam memahami pembelajaran secara efektif, inovatif dan menyenangkan. D. Alasan Memilih Judul Adapun alasan pemilihan judul di atas berdasarkan pertimbangan sebagai berikut : 1. Untuk mendeskripsikan implementasi media dengan menggunakan animasi dalam pembelajaran Fiqih di TK-TPA Al-Futuhiyyah Banjarmasin. 2. Penulis menilai bahwa media animasi adalah animasi kartun yang berkisahkan kehidupan Islamiyah dan disana banyak mengandung nilainilai dan hukum ibadah orang Islam. E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang penulis kemukakan, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui Implementasi Media Animasi dalam Pembelajaran Fiqih di TK-TPA Al-Futuhiyyah Banjarmasin.

8 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Implementasi Media Animasi dalam Pembelajaran Fiqih di TK-TPA Al-Futuhiyyah Banjarmasin. F. Signifikasi Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian tersebut, dari hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk: 1. Sebagai informasi peran media animasi dalam penelitian secara teoritis implementasi pembelajaran. 2. Memberikan informasi tentang implementasi media animasi dalam pembelajaran Fiqih di TK-TPA Al-Futuhiyyah Banjarmasin 3. Kepada lembaga terkait, penelitian ini menjadi bahan masukan dalam teknik pembelajaran kepada guru agar mampu menggunakan media pembelajaran apapun agar murid lebih semangat dalam belajar dan meningkatkan kreatifitas dalam proses belajar mengajar. 6 G. Kajian Pustaka Penelitian terdahulu yang ditulis oleh Rina dalam skripsinya yang berjudul Penggunaan Media Audio Visual dengan Meningkatkan Minat Siswa pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak dikelas III Madrasah Ibtidaiyah Negeri Tungkap Kecamatan Binuang Kabupaten Tapin Tahun 2012 telah menerangkan mengenai media audio visual atau juga bisa disebut animasi yaitu : 6 Rina,Skripsi Penggunaan Audio Visiual dalam Meningkatkan Minat Belajar pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak dikelas III pada Madrasah Ibtidaiyah Negeri Tungkap Kecamatan Binuang Kabupaten Tapin,(Banjarmasin: IAIN Antasari, 2011).

9 1. Mampu membangkitkan motivasi, member pengertian yang luas sehingga pemahaman siswa terhadap materi akan meningkatkan. 2. Melalui alat peragaan akan dapat menjangkau batas ruang dan waktu yang tersedia sehinga memungkinkan pembelajaran sedemikian rupa dapat dilaksanakan. 3. Pengajaran lebih menarik minat dan perhatian anak didik. 4. Memberi pengalaman langsung dan menyeluruh mengenai objek-objek tertentu dari pelajaran sehingga pembelajaran lebih bermakna karena ia mampu menyentuh kehidupan nyata peserta didik. H. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan memahami pembahasan dalam penelitian ini, penulis membuat sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I yaitu pendahuluan, yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, definisi operasional, alasan memilih judul, tujuan penelitian, signifikasi penelitian, kajian pustaka serta sistematika penulisan. Bab II yaitu tinjauan teoritis yang meliputi uraian tentang pengertian Media, Jenis-jenis Media, Media Animasi, Kegunaan dan Manfaat Media Animasi, Kreteria Pemilihan Media yang tepat, Implementasi Media Animasi, Kelebihan dan kelemahan Media animasi dalam Pembelajaran, Pembelajaran Fiqih, Tujuan Pembelajaran Fiqih..

10 Bab III yaitu metode penelitian, yang meliputi jenis dan pendekatan penelitian, subjek dan objek penelitian, data, sumber data dan teknik pengumpulan data, teknik pengolahan dan analisis data, serta prosedur penelitian. Bab IV yaitu laporan hasil penelitian, yang meliputi gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data dan analisis data. Bab V berisi penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.