BAB I PENDAHULUAN. belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, bertanggung

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kependidikan yang berkaitan dengan lainnya, yaitu belajar ( learning) dan. konsep pembelajaran berakar pada pihak pendidik 1.

BAB I PENDAHULUAN. yang dinyatakan dengan cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan

BAB I PENDAHULUAN. Kepribadiannya berlandaskan dengan nilai-nilai baik di dalam masyarakat maupun

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. didik secara benar. dengan demikian, proses pembelajaran ditentukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuanita, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah. menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. sering diterjemahkan dengan tarbiyah yang berarti pendidikan. 1 Istilah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus berlangsung secara berkelanjutan. Dari sinilah kemudian muncul istilah

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pendidikan nasional dalam

BAB I PENDAHULUAN. mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga Sains bukan hanya

BAB I PENDAHULUAN. hal tersebut, pembangunan nasional dalam bidang pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur memiliki

I. PENDAHULUAN. pendidikan adalah agar anak tersebut bertambah pengetahuan dan keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan masih berjalan terus. (Ihsan, 2008:7) mengemukakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya harus memiliki pendidikan yang baik. Sebagaimana tujuan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin, sehingga akan diperoleh hasil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ivo Aulia Putri Yatni, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Deana Zefania, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

I. PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan dan mengantisipasi berbagai kemungkinan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi berkembang semakin pesat. Manusia dituntut dengan segala

BAB I PENDAHULUAN. Sains. Materi pelajaran Sains harus dikuasi dengan baik oleh siswa. Dasar Sains yang baik akan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. bertahan dalam persaingan yang semakin ketat, satu-satunya cara bertahan dari

BAB I PENDAHULUAN. semakin lama semakin terbuka. Hal ini dapat dicontohkan, ketika

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia (SDM), karena sumber daya yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dewasa

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai upaya yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saat ini pembangunan bidang pendidikan merupakan bagian yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran, ada dua buah konsep

2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar

Berdasarkan pendapat diatas, menegaskan bahwa pendidikan sangat penting bagi setiap insan manusia. Pendidikan sangat erat kaitannya dengan guru dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan biasanya berawal saat seorang bayi itu dilahirkan dan berlangsung seumur hidup. Menurut M.J.

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 pasal 3 berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diharapkan. Karena hal itu merupakan cerminan dari kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

B A B I PENDAHULUAN. khususnya proses pembelajaran di sekolah terus di lakukan seiring dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kedudukan guru mempunyai arti penting dalam pendidikan. Arti penting itu bertolak

BAB I PENDAHULUAN. M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada saat ini telah menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan pendidikan tinggi. Pengajaran sebagai aktivitas operasional pendidikan. dilaksanakan oleh tenaga pendidik dalam hal ini guru.

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. Peserta didik merupakan masa depan bangsa. Jika peserta didik di didik

BAB I PEDAHULUAN. manusia. Pendidikan merupakan faktor utama dalam proses untuk membentuk

BAB I PENDAHULUAN. yang terpenting dalam meningkatkan kualitas maupun kompetensi manusia, agar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah segala usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah pilar kehidupan suatu bangsa. Masa depan suatu bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Esa, berakhlak mulia, sehat Jasmani dan Rohani, berilmu, cakap, kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

BAB I PENDAHULUAN. dengan inovasi dalam bidang pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang telah dituangkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu sistem pada prinsipnya bukan hanya bertujuan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan mempunyai peran penting pada kehidupan saat ini, apabila

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU SISDIKNAS 2003, 2006).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. Pendidikan ini

BAB I PENDAHULUAN. manusia Indonesia, yaitu manusia yang mampu berfikir tinggi dan kreatif,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut UU No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ferri Wiryawan, 2013

BAB I PENDAHULUAN. proses pembangunan itu sendiri. Pembangunan diarahkan dan bertujuan untuk

I. PENDAHULUAN. mempersiapkan kesuksesan masa depan masyarakat semuanya yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

BAB I PENDAHULUAN. ketekunan dan keteladanan baik dari pendidik maupun peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa. Pendidikan berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, 2000, hlm 38 2 Sudarwan Danim, Inovasi Pendidikan Dalam Upaya Peningkatan Profesioanalisme

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 6 menyebutkan bahwa setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, bertanggung jawab terhadap kelangsungan penyelenggaraan pendidikan. Sedangkan ( Dasar, fungsi dan tujuan, pasal 3) menyatakan bahwa, Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab 1. Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani siswa menuju terbentuknya kepribadian yang utama. Pendidikan di pandang sebagai usaha sengaja untuk mentransfer ilmu pengetahuan, skill dan nilai-nilai dari guru kepada para siswanya. Ada dua buah konsep kependidikan yang berkaitan dengan lainnya, yaitu belajar ( learning) dan pembelajaran (intruction). Konsep belajar berakar pada pihak peserta didik dan konsep pembelajaran berakar pada pihak pendidik. 2 1 Depdiknas, 2003. UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan, Jakarta, Biro Hukum dan Organisai.hlm.8 2 Ramayulis, 2012, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Kalam Mulia, hlm. 31-32

2 Dalam rangka pencapaian hasil belajar yang maksimal dan tercapainya standar kompetensi perlu upaya-upaya terencana dan kongkrit berupa kegiatan pembelajaran bagi siswa. Kegiatan ini harus dirancang sedemikian sehingga mampu mengembangkan kompetensi, baik ranah kognitif, efektif, maupun psikomotorik. Karena itu, keahlian guru dalam memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan standar kompetensi yang akan dicapai, strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa, dan penciptaan suasana belajar yang menyenangkan sangat diperlukan terutama dalam meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah pesat. Dengan adanya perkembangan tersebut menuntut kita untuk terlibat secara langsung. Sebagai seorang pendidik kita tentunya memiliki kewajiban untuk mempersiapkan generasi mendatang yang menguasai pengetahuan dan tekhnologi terkini. Salah satu yang harus dikuasai peserta didik kita yaitu mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. 3 Mata pelajaran IPA dikembangkan dengan mengacu pada pengembangan IPA yang ditujukan untuk mendidik siswa agar mampu mengembangkan observasi dan eksperimen serta berfikir taat asaz. Hal ini didasari oleh tujuan IPA, yakni mengamati, 3 Mangatur Sinaga dan Maryam Kasnaria, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah, Pekanbaru, 2006, hlm. 131

3 memahami, dan memanfaatkan gejala-gejala alam yang melibatkan zat (materi) termasuk di dalamnya bumi dan alam semesta. Kemampuan observasi dan eksperimen ini lebih ditekankan pada melatih kemampuan berfikir eksperimetal yang mencakup tata laksana percobaan dengan mengenal peralatan yang digunakan baik disekolah maupun di alam sekitar kehidupan siswa. 4 Guru di SDN 010 Belutu Kecamatan Kandis telah melakukan berbagai upaya pada mata pelajaran IPA ketika dalam proses pembelajaran. Antara lain adalah: 1. Pembelajaran dilakukan sesuai dengan jadwal 2. Guru menggunakan bahasa yang jelas ketika dalam penyampaian materi. 3. Guru menggunakan beberapa metode pembelajaran seperti, metode ceramah, dan tanya jawab. 4. Sebelum proses pembelajaran guru mempersiapakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Silabus. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti di SD Negeri 010 Belutu Kecamatan Kandis Kabupaten Siak pada kelas IV ditemui gejala-gejala khusunya pada pelajaran IPA yang menunjukan rendahnya hasil belajar siswa, antara lain: a. Kurangnya ketekunan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan, hal ini terlihat hanya 10 atau 45,6% dari 26 siswa tidak dapat mengerjakan tugas tepat pada waktunya. b. Hasil belajar yang diperoleh siswa belum optimal, hal ini terlihat dari nilai raport khususnya pada mata pelajaran IPA, hasil belajar siswa masih mencapai rata-rata kelas 61,3 atau belum mencapai nilai KKM yang telah di tetapkan yaitu 65. 4 Depdiknas, 2003. Depdiknas.hlm.3 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Sains Dan MI. Jakarta

4 c. Hanya 1 atau 2 siswa yang dapat menjawab pertanyaan yang guru ajukan setelah penyampaian materi pelajaran. Berdasarkan fenomena di atas, maka peneliti akan berusaha untuk meningkatkan kemampuan hasil belajar siswa kelas IV di SDN 010 Belutu Kecamatan Kandis Kabupaten Siak. Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah menerapkan strategi pembelajaran mengakrabkan sampel perwakilan dengan tujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran siswa pada pelajaran IPA. Strategi pembelajaran sampel perwakilan ini memungkinkan guru untuk menarik sampel perwakilan siswa dari seluruh kelas dan mengetahuinya dengan mewancarai mereka di depan kelas. 5 Pada strategi pembelajaran sampel perwakilan siswa dituntut untuk memiliki kemampuan atau bekal sebelum memulai materi pelajaran. Pada mulanya guru melakukan wawancara untuk memilih sampel perwakilan dan untuk mengetahui pengetahuan yang dimiliki oleh siswa. Selanjutnya guru mengelompokkan siswa untuk menjadi sampel perwakilan dalam menjelaskan materi yang dipelajari. 6 Berdasarkan penjelasan strategi pembelajaran mengakrabkan sampel perwakilan tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Penerapan Strategi Pembelajaran Mengakrabkan Sampel Perwakilan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada Materi Sumber Daya Alam Siswa Kelas IV SDN 010 Belutu Kecamatan Kandis Kabupaten Siak 2006, hlm. 95-96 6 Ibid 5 Melvin Silberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Bandung: Nusa Media,

5 B. Definisi Istilah 1. Hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dan sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi belajar. Dan sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya batas dan puncak proses belajar. 7 Yang dimaksud hasil belajar dalam penelitian ini adalah nilai yang diperoleh siswa setelah mengikuti evaluasi yang dilaksanakan guru pada akhir pembelajaran. 2. Strategi pembelajaran mengakrabkan sampel perwakilan dilakukan dengan menarik sampel perwakilan siswa dari seluruh kelas dan mengetahuinya dengan mewancarai mereka di depan kelas.adapun langkah langkah pelaksanaan strategi pembelajaran mengakrabkan sampel perwakilan adalah siswa di bentuk kelompok sampel kecil lalu guru memberikan pertayaan dan tiap kelompok memberikan respon dengan mengangkat tangan. C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: Apakah strategi pembelajaran mengakrabkan sampel perwakilan dapat Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada materi sumber daya alam siswa kelas IV SDN 010 Belutu Kecamatan Kandis Kabupaten Siak?. hlm. 3 7 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Proses Pembelajaran, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002,

6 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah a. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada materi sumber daya alam melalui penerapan strategi pembelajaran mengakrabkan sampel perwakilan siswa kelas IV SD N 010 Belutu Kecamatan Kandis Kabupaten Siak. 2. Manfaat Penelitian Melalui penelitian ini diharapkan memperoleh manfaat antara lain: a. Bagi siswa a. Untuk meningkatkan hasil belajar IPA melalui penerapan strategi pembelajaran Sampel Perwakilan. b. Memberikan pengalaman baru bagi siswa berkaitan dengan proses belajar mengajar di kelas. b. Bagi guru 1) penelitian ini bisa menjadi pedoman dalam mengambil tindakan-tindakan untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa. 2) Penelitian ini diharapkan dapat membantu dan mempermudah pengambilan tindakan perbaikan selanjutnya. c. Bagi Sekolah Sebagai bahan pertimbangan bagi kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pembinaan guru yang kesulitan dalam melaksanakan strategi pembelajaran Sampel Perwakilan.

7 d. Bagi Peneliti Penelitian ini merupakan salah satu usaha untuk memperdalam dan memperluas ilmu pengetahuan penulis.