Pengaruh Populasi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) dan Jagung (Zea mays L.) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Pada Sistem Pola Tumpang Sari

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH POPULASI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) DAN JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADA SISTEM POLA TUMPANG SARI SKRIPSI

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) TERHADAP DOSIS PUPUK KALIUM DAN FREKUENSI PEMBUMBUNAN SKRIPSI OLEH :

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman pangan penting di dunia setelah

PENGARUH TUMPANG SARI DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.)

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) VARIETAS TUK-TUK TERHADAP JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KCl

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI (Brassica juncea L.) DENGAN PEMBERIAN MINERAL ZEOLIT DAN NITROGEN SKRIPSI

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG VARIETAS P-23 TERHADAP BERBAGAI KOMPOSISI VERMIKOMPOS DENGAN PUPUK ANORGANIK

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) PADA PEMBERIAN HIDROGEL DAN FREKUENSI PENYIRAMAN DENGAN SISTEM VERTIKULTUR SKRIPSI

Tanggap Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Pada Dosis Pupuk Kalium dan Frekwensi Pembumbunan

PERIODE KRITIS PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) SKRIPSI OLEH : WILTER JANUARDI PADANG

SKRIPSI. Oleh: JOGI HENDRO SIAHAAN/ AGROEKOTEKNOLOGI-BPP

ANALISIS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG ( Zea mays L. ) PADA BERBAGAI TINGKAT PEMBERIAN AIR SKRIPSI

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA AKSESI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) LOKAL HUMBANG HASUNDUTAN PADA BERBAGAI DOSIS IRADIASI SINAR GAMMA

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

TANAH (Arachis hypogaea L.) DAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt.) DENGAN BEBERAPA PENGATURAN WAKTU TANAM KACANG TANAH PADA SISTEM TUMPANGSARI

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG HIBRIDA PADA BERBAGAI CAMPURAN PUPUK KANDANG SAPI DAN NPKMg SKRIPSI OLEH YOZIE DHARMAWAN

Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Dengan Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dan Pupuk Fosfat

PENGARUH JENIS PUPUK KANDANG DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. var. saccharata Sturt) SKRIPSI

Respons Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Terhadap Pemberian Paclobutrazol Dan Pupuk Kalium

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

LAJU PERTUMBUHAN TANAMAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS KACANG HIJAU (Phaseolus radiatusl.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK GUANO SKRIPSI OLEH:

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI PAKHCOY (Brassica rapa. L) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK KASCING SKRIPSI OLEH:

OPTIMALISASI PRODUKSI KACANG TANAH DAN JAGUNG MANIS PADA POLA TANAM TUMPANGSARI DENGAN PERLAKUAN DEFOLIASI JAGUNG

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH TERHADAP BAHAN ORGANIK Tithonia diversifolia DAN PUPUK SP-36 ABSTRACT

Respons Pertumbuhan dan Hasil Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) Terhadap Jarak Tanam dan Waktu Penyiangan Gulma

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DENGAN PEMBERIAN VERMIKOMPOS DAN URIN DOMBA

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Hibrida Terhadap Pemberian Kompos Limbah Jagung dan Pupuk KCl

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK VERMIKOMPOS DAN INTERVAL PENYIRAMAN PADA TANAH SUBSOIL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Ketergantungan terhadap bahan pangan impor sebagai akibat kebutuhan. giling (Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, 2015).

PEMANFAATAN PUPUK ORGANIK UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) VARIETAS TOSAKAN DAN DORA

KAJIAN PENANAMAN KEDELAI DI BAWAH KELAPA SAWIT UMUR EMPAT TAHUN DI PTPN III KEBUN RAMBUTAN

SKRIPSI HASIL KACANG TANAH

SKRIPSI OLEH : RIRI AZYYATI / BUDIDAYA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN ABU JANJANG KELAPA SAWIT DAN PUPUK UREA PADA MEDIA PEMBIBITAN SKRIPSI OLEH :

DOSIS PUPUK CAIR ANORGANIK DAN JARAK TANAM BERPENGARUH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L. var. TUK TUK ) ASAL BIJI

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SELADA(Lactuca sativa L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK CAIR ORGANIK URIN KAMBING PADA BEBERAPA JARAK TANAM

SKRIPSI. Oleh : ERNIKA SEPTYMA BR PARDEDE/ AGROEKOTEKNOLOGI - BPP

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DENGAN PENGOLAHAN TANAH YANG BERBEDA DAN PEMBERIAN PUPUK NPK

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS TOMAT (Lycopersicum esculentum L.) DATARAN RENDAH TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK SKRIPSI.

PENGARUH KADAR GARAM NaCl TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) GENERASI KEDUA (M 2 ) HASIL RADIASI SINAR GAMMA

Jurnal Pertanian Tropik ISSN No : Vol.4, No.3. Desember (22) :

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Usaha budidaya telah dilakukan untuk mendapatkan hasil produksi

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays Saccharata Sturt) TERHADAP PEMBERIAN LIMBAH KOPI DAN TEPUNG DARAH SAPI SKRIPSI OLEH :

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI LOKAL SAMOSIR TERHADAP PROPORSI DAN WAKTU PEMANGKASAN

The Growth and Production of Hybrid Corn at Various Manure Cow Mixture and N, P, K, Mg

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DENGAN PEMBELAHAN UMBI BIBIT PADA BEBERAPA JARAK TANAM

PENGARUH KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR DAN MACAM VARIETAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT DENGAN PUPUK HAYATI PADA PERBEDAAN VOLUME MEDIA TANAM SKRIPSI OLEH :

UCAPAN TERIMA KASIH. Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha

I. PENDAHULUAN. Jagung termasuk bahan pangan penting karena merupakan sumber karbohidrat

PENGUKURAN KARAKTER VEGETATIF DAN GENERATIF TETUA SELFING BEBERAPA VARIETAS JAGUNG ( Zea mays L.)

PERIODE KRITIS KOMPETISI GULMA PADA DUA VARIETAS JAGUNG (Zea mays L) HIBRIDA SKRIPSI OLEH :

RESPON PERTUMBUHAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG TERHADAP FREKUENSI PEMUPUKAN PUPUK ORGANIK CAIR DAN APLIKASI PUPUK DASAR NPK SKRIPSI

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Terhadap Pemberian Pupuk Organik Cair Urin Kambing Pada Beberapa Jarak Tanam

PENINGKATAN MUTU DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) DENGAN PEMBERIAN HORMON GA3. Oleh :

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max L.) TERHADAP PEMBERIAN KASCING DAN PUPUK POSFAT

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK PHOSPAT DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BENGKUANG (Pachyrhizus erosus (L.) Urban.

AGROVIGOR VOLUME 2 NO. 2 SEPTEMBER 2009 ISSN

PENGARUH BOBOT MULSA JERAMI PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) KULTIVAR KUTILANG

RESPONS KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) DAN JAGUNG (Zea Mays L.) TERHADAP BEBERAPA PENGATURAN TANAM JAGUNG PADA SISTEM TANAM TUMPANGSARI

Periode Kritis Pengendalian Gulma Pada Tanaman jagung (Zea mays L.) Critical periode of weed control in Zea mays L

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI ( Brassica juncea L ) TERHADAP PEMBERIAN URINE KELINCI DAN PUPUK GUANO

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

Respon Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Ubi(Ipomoea batatas L.) jalar Terhadap Pemberian Paclobutrazol

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH PADA BEBERAPA VARIETAS DAN PEMBERIAN PUPUK NPK. Oleh:

BAHAN METODE PENELITIAN

Pertumbuhan dan Hasil Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) berdasarkan Waktu Penyiangan dan Jarak Tanam yang Berbeda ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KEMATANGAN BENIH TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycine max (L).Merrill)

RESPON BEBERAPA VARIETAS PADI DAN PEMBERIAN AMELIORAN JERAMI PADI PADA TANAH SALIN

PENGARUH VARIETAS KACANG TANAH DAN WAKTU TANAM JAGUNG MANIS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PADA SISTEM TUMPANGSARI

SKRIPSI Disusun oleh : Rifqi Maulana NIM : PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG SABRANG (Eleutherine americana Merr) TERHADAP PEMBELAHAN UMBI DAN PERBANDINGAN MEDIA TANAM ABSTRACT

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN DAN INVIGORASI TERHADAP VIABILITAS BENIH KAKAO (Theobromacacao L.)

OPTIMALISASI PRODUKSI KACANG TANAH DAN JAGUNG PADA POLA TANAM TUMPANGSARI DENGAN PERLAKUAN DEFOLIASI JAGUNG

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH PADA APLIKASI DOSIS PUPUK ORGANIK PADAT DAN CAIR

UJI KARAKTER BEBERAPA VARIETAS JAGUNG HIBRIDA (Zea mays L.) DI LAHAN PASANG SURUT PADA PERLAKUAN PUPUK HAYATI SKRIPSI. Oleh:

Pengaruh Beberapa Jarak Tanam terhadap Produktivitas Jagung Bima 20 di Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat

PENGARUH MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN KAKAO (Theobroma cacao L.) DI PEMBIBITAN EDI HANDOKO

EFEK WAKTU EMASKULASI TERHADAP PRODUKSI BABY CORN DARI BEBERAPA VARIETAS TANAMAN JAGUNG

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP BEBERAPA KOMPOSISI KOMPOS KULIT BUAH KAKAO DENGAN SUBSOIL ULTISOL DAN PUPUK DAUN

Jurnal Online Agroekoteaknologi. ISSN No Vol.3, No.3 : , Juni 2015

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

Pengaruh BAP ( 6-Benzylaminopurine ) dan Pupuk Nitrogen terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI MAIN NURSERY TERHADAP KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK FOSFAT

PENGARUH KONSENTRASI KOLKISIN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS KACANG PANJANG (Vigna sinensis L) SKRIPSI OLEH:

GROWTH AND YIELD RESPONSE SWEET CORN (Zea mays L. saccharata) IN INTERCROPPING SYSTEM WITH MUNG BEAN (Vigna radiata L.)

SKRIPSI PEMUPUKAN URINE SAPI DENGAN KONSENTRASI YANG BERBEDA DAN PEMBERIAN MULSA SERBUK KAYU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS

PENGARUH PENGAPLIKASIAN ZEOLIT DAN PUPUK UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. saccharata Sturt.)

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

THE EFFECT OF WEED CONTROL AND SOIL TILLAGE SYSTEM ON GROWTH AND YIELD OF SOYBEAN (Glycine max L.)

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KAILAN (Brassica oleraceae Var. acephala) PADA BERBAGAI MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK SKRIPSI

PENGARUH BENTUK DAN KETINGGIAN PERANGKAP STICKY TRAP KUNING TERHADAP LALAT BUAH

UJI EFISIENSI PUPUK MAJEMUK DAN PUPUK TUNGGAL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TERUNG (Solanum melongena, L) PADA TANAH GAMBUT DAN MINERAL

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TIGA VARIETAS SORGUM (Sorghum bicolor (L.) Moench) DENGAN PERBEDAAN SISTEM PENGOLAHAN TANAH SKRIPSI OLEH:

PENGARUH POPULASI TANAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) PADA TAHUN KETIGA

Transkripsi:

Pengaruh Populasi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) dan Jagung (Zea mays L.) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Pada Sistem Pola Tumpang Sari The Effect of Peanut (Arachis hypogaea L.) and Corn (Zea mays L.) Population to the Growth and Yield in Intercropping Pattern System Adria Sartika br Sembiring, Jonis Ginting*, Ferry Ezra Sitepu Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, USU, Medan 20155 *Corresponding author: jonisginting@yahoo.com ABSTRACT The purpose of the study was to determine the effect of the number of peanut and corn population to the growth and yield in intercropping pattern system. The research was conducted at Lambar Village Tigapanah District Karo Regency, North Sumatera with the height of ±1200metres above sea level, began from November 2013 until May 2014. The research was arranged with a randomized block design with two factors. The first factor was peanut population (20x20 cm, 30x20 cm, 40x20 cm, 50x20 cm) and the second was corn population (60x20 cm, 70x20 cm, 80x20 cm). The parameters observed were peanut height, number of peanut leaf, corn height, number of corn leaf, number of pod per sample, peanut production per plot, weight of 100 peanut grain, peanut leaf area index, wet weight of corn cob, dry weight of corn cob, and corn production per plot. The results showed that corn height, number of corn leaf, peanut production per plot, weight of 100 peanut grain, wet weight of corn cob, and peanut leaf area index were significantly affected by population of peanut. Population of corn significantly affected the wet weight of corn cob, dry weight of corn cob, and corn production per plot. Analysis of data showed that the interaction of peanut and corn population were founded and significantly affected the corn height, number of corn leaf, and weight of 100 peanut grain. Keywords : peanut, corn, population. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh populasi tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) dan tanaman jagung (Zea mays L.) terhadap pertumbuhan dan produksi pada sistem pola tumpang sari. Penelitian ini dilaksanakan di desa Lambar Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo Sumatera Utara dengan ketinggian tempat ±1200 meter di atas permukaan laut, yang dimulai pada bulan November 2013 sampai Mei 2014. Rancangan penelitian adalah rancangan acak kelompok faktorial 2 faktor yaitu populasi kacang tanah (20x20 cm, 30x20 cm, 40x20 cm, 50x20 cm) dan populasi jagung (60x20 cm, 70x20 cm, 80x20 cm). Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman kacang tanah, jumlah daun kacang tanah, tinggi tanaman jagung, jumlah daun jagung, jumlah polong kacang tanah per sampel, produksi kacang tanah per plot, bobot 100 biji kacang tanah, indeks luas daun kacang tanah, bobot basah tongkol jagung, bobot kering tongkol jagung, dan produksi jagung per plot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi kacang tanah berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman jagung, jumlah daun jagung, produksi kacang tanah per plot, bobot 100 biji kacang tanah, bobot basah tongkol jagung, dan indeks luas daun kacang tanah. Populasi jagung berpengaruh nyata terhadap bobot basah tongkol jagung, bobot kering tongkol jagung, dan produksi jagung per plot. Hasil analisis data menunjukkan bahwa 62

ditemukan adanya interaksi antara populasi kacang tanah dan populasi jagung pada parameter tinggi tanaman jagung, jumlah daun jagung, dan bobot 100 biji kacang tanah. Kata kunci: kacang tanah, jagung, populasi. PENDAHULUAN Usaha tani monokultur pada lahan relatif sempit kurang menguntungkan, kegagalan panen berarti kerugian sangat besar. Polikultur dengan sistem pola tanam yang tepat dapat mengatasi kerugian akibat gagal panen dari satu jenis komoditas (Effendi et al, 2007). Tumpangsari merupakan suatu usaha menanam beberapa jenis tanaman pada lahan dan waktu yang sama, yang diatur sedemikian rupa dalam barisan-barisan tanaman. Penanaman dengan cara ini bisa dilakukan pada dua atau lebih jenis tanaman yang relatif seumur, misalnya jagung dan kacang tanah atau bisa juga pada beberapa jenis tanaman yang umurnya berbeda-beda. Sistem tanam tumpangsari mempunyai banyak keuntungan yang tidak dimiliki pada pola tanam monokultur. Beberapa keuntungan pada pola tumpangsari antara lain: 1) akan terjadi peningkatan efisiensi (tenaga kerja, pemanfaatan lahan maupun penyerapan sinar matahari), 2) populasi tanaman dapat diatur sesuai yang dikehendaki, 3) dalam satu areal diperoleh produksi lebih dari satu komoditas, 4) tetap mempunyai peluang mendapatkan hasil manakala satu jenis tanaman yang diusahakan gagal dan 5) kombinasi beberapa jenis tanaman dapat menciptakan beberapa jenis tanaman dapat menciptakan stabilitas biologis sehingga dapat menekan serangan hama dan penyakit serta mempertahankan kelestarian sumber daya lahan dalam hal ini kesuburan tanah (Warsana, 2009). Problematik dalam model tumpangsari ialah timbulnya persaingan di antara dua atau lebih spesies yang ditanam. Persaingan dapat mencakup air, hara, cahaya dan ruang. Sebagai dampak persaingan, baik tanaman utama maupun tanaman sela mengalami penurunan pertumbuhan dan hasil dibanding pertumbuhan dan hasil tanaman monokultur spesies tanaman tersebut. Spesies-spesies tanaman yang memiliki agresivitas tinggi lebih mampu bersaing. Tanaman jagung lebih agresif dibanding kedelai dalam tumpangsari, terutama jika ketersediaan hara cukup tersedia sehingga hasil kedelai sangat turun drastis (Zuchri, 2007). Jumlah populasi tanaman per hektar merupakan faktor penting untuk mendapatkan hasil maksimal. Produksi maksimal dicapai bila menggunakan jarak tanam yang sesuai. Semakin tinggi tingkat kerapatan suatu pertanaman mengakibatkan semakin tinggi tingkat persaingan antar tanaman dalam hal mendapatkan unsur hara dan cahaya. Jika peningkatan populasi masih di bawah peningkatan kompetisi maka peningkatan produksi akan tercapai pada populasi yang lebih padat (Bakkara, 2010). BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di lahan pertanian desa Lambar Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo Sumatera Utara dengan ketinggian tempat ±1.200 m di atas permukaan laut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2013 sampai Mei 2014. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan dua faktor perlakuan dan tiga kali ulangan. Faktor pertama adalah populasi kacang tanah yaitu K 1 = 20 cm x 20 cm (250.000 tanaman/ha), K 2 = 30 cm x 20 cm (166.667 tanaman/ha), K 3 = 40 cm x 20 cm (125.000 tanama/ha) dan K 4 = 50 cm x 20 cm (100.000 tanaman/ha). Faktor kedua adalah populasi jagung yaitu J 1 = 60 cm x 20 cm (83.333 tanaman/ha), J 2 = 70 cm x 20 cm (71.428 tanaman/ha) dan J 3 = 80 cm x 20 cm (62.500 tanaman/ha). Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman kacang tanah (cm), jumlah daun kacang tanah (helai), tinggi tanaman jagung (cm), jumlah daun jagung (helai), jumlah polong kacang tanah per sampel (polong), produksi kacang tanah per plot (g), bobot 100 63

biji kacang tanah (g), indeks luas daun kacang tanah, bobot basah tongkol jagung (g), bobot kering tongkol jagung (g), dan produksi jagung per plot (g). HASIL DAN PEMBAHASAN Jumlah Polong Kacang Tanah per Sampel (polong) diketahui bahwa populasi kacang tanah dan populasi jagung serta interaksinya tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah polong kacang tanah per sampel. Rataan jumlah polong kacang tanah per sampel pada populasi kacang tanah dan populasi jagung yang berbeda dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Rataan jumlah polong kacang tanah per sampel (polong) pada populasi kacang tanah dan populasi jagung yang berbeda. J 1 11.33 12.89 12.00 12.56 12.19 J 2 12.44 15.11 17.67 17.44 15.67 J 3 14.22 13.56 15.22 14.33 14.33 Rataan 12.67 13.85 14.96 14.78 Produksi Kacang Tanah per Plot (g) diketahui bahwa populasi kacang tanah berpengaruh nyata terhadap produksi kacang tanah per plot sedangkan populasi jagung tidak berpengaruh nyata terhadap produksi kacang tanah per plot. Interaksi populasi kacang tanah dan populasi jagung tidak berpengaruh nyata terhadap produksi kacang tanah per plot. Rataan produksi kacang tanah per plot pada populasi kacang tanah dan populasi 2. Tabel 2. Rataan produksi kacang tanah per plot (g) pada populasi kacang tanah dan populasi jagung yang berbeda. J 1 1830.00 1576.67 1646.67 1416.67 1617.50 J 2 2403.33 1986.67 1513.33 1506.67 1852.50 J 3 2076.67 1793.33 1736.67 1310.00 1729.17 Rataan 2103.33 a 1785.56 b 1632.22 bc 1411.11 c Diagram produksi kacang tanah per plot akibat perlakuan populasi kacang tanah dapat dilihat pada Gambar 1. 64

Bobt 100 Biji (g) Produksi Kacang Tanah (g) 2500 2000 1500 1000 500 0 K1 K2 K3 K4 Populasi Kacang Tanah (tanaman/ha) Gambar 1. Diagram produksi kacang tanah per plot (g) pada perlakuan populasi kacang tanah Bobot 100 Biji Kacang Tanah (g) diketahui bahwa populasi kacang tanah berpengaruh nyata terhadap bobot 100 biji kacang tanah sedangkan populasi jagung tidak berpengaruh nyata terhadap bobot 100 biji kacang tanah. Interaksi populasi kacang tanah dan populasi jagung berpengaruh nyata terhadap bobot 100 biji kacang tanah. Rataan bobot 100 biji kacang tanah pada populasi kacang tanah dan populasi 3. Tabel 3. Rataan bobot 100 biji kacang tanah (g) pada populasi kacang tanah dan populasi jagung yang berbeda. J 1 60.41 de 63.35 bcde 71.18 abc 71.53 ab 66.62 J 2 74.15 a 62.51 cde 69.90 abc 69.56 abcd 69.03 J 3 68.23 abcde 66.01 abcde 68.19 abcde 59.73 e 65.54 Rataan 67.60 ab 63.96 b 69.76 a 66.94 ab Diagram bobot 100 biji kacang tanah akibat perlakuan populasi kacang tanah dapat dilihat pada Gambar 2. 72 70 68 66 64 62 60 K1 K2 K3 K4 Populasi Kacang Tanah (tanaman/ha) Gambar 2. Diagram bobot 100 biji kacang tanah (g) pada perlakuan populasi kacang tanah 65

Bobot 100 Biji (g) Diagram bobot 100 biji kacang tanah akibat interaksi antara populasi kacang tanah dan populasi jagung dapat dilihat pada Gambar 3. 80 70 60 50 40 30 20 10 0 K1 K2 K3 K4 Populasi Kacang Tanah (tanaman/ha) J1 J2 J3 Gambar 3. Diagram bobot 100 biji (g) pada interaksi populasi kacang tanah dan populasi jagung Indeks Luas Daun Kacang Tanah diketahui bahwa populasi kacang tanah berpengaruh nyata terhadap indeks luas daun kacang tanah sedangkan populasi jagung tidak berpengaruh nyata terhadap indeks luas daun kacang tanah. Interaksi populasi kacang tanah dan populasi jagung tidak berpengaruh nyata terhadap indeks luas daun kacang tanah. Rataan indeks luas daun kacang tanah pada populasi kacang tanah dan populasi 4. Tabel 4. Rataan indeks luas daun kacang tanah pada populasi kacang tanah dan populasi jagung yang berbeda J 1 0.19 0.15 0.14 0.09 0.14 J 2 0.23 0.15 0.10 0.10 0.15 J 3 0.24 0.14 0.13 0.10 0.15 Rataan 0.22 a 0.14 b 0.12 bc 0.10 c Diagram indeks luas daun akibat perlakuan populasi kacang tanah dapat dilihat pada Gambar 4. 66

Indeks Luas Daun 0.25 0.2 0.15 0.1 0.05 0 K1 K2 K3 K4 Populasi Kacang Tanah (tanaman/ha) Gambar 4. Diagram indeks luas daun pada perlakuan populasi kacang tanah Bobot Basah Tongkol Jagung (g) diketahui bahwa populasi kacang tanah dan populasi jagung berpengaruh nyata terhadap bobot basah tongkol jagung. Interaksi populasi jagung dan populasi kacang tanah tidak berpengaruh nyata terhadap bobot basah tongkol jagung. Rataan bobot basah tongkol jagung (g) pada populasi kacang tanah dan populasi 5. Tabel 5. Rataan bobot basah tongkol jagung (g) pada populasi kacang tanah dan populasi jagung yang berbeda J 1 344.44 313.33 297.78 295.56 312.78 c J 2 375.56 337.78 320.00 360.00 348.33 b J 3 370.00 364.44 390.00 440.00 391.11 a Rataan 363.33 a 338.52 a 335.93 a 365.19 a Diagram bobot basah tongkol jagung akibat perlakuan populasi kacang tanah dapat dilihat pada Gambar 5. 67

Bobot Basah Tongkol Jagung (g) Bobot Basah Tongkol Jagung (g) 370 365 360 355 350 345 340 335 330 325 320 K1 K2 K3 K4 Populasi Kacang Tanah (tanaman/ha) Gambar 5. Diagram bobot basah tongkol jagung (g) pada perlakuan populasi kacang tanah Diagram bobot basah tongkol jagung akibat perlakuan populasi jagung dapat dilihat pada Gambar 6. 450 400 350 300 250 200 150 100 50 0 Gambar 6. Diagram bobot basah tongkol jagung (g) pada perlakuan populasi jagung Bobot Kering Tongkol Jagung (g) diketahui bahwa populasi kacang tanah tidak berpengaruh nyata terhadap bobot kering tongkol jagung sedangkan populasi jagung berpengaruh nyata terhadap bobot kering J1 J2 J3 Populasi Jagung (tanaman/ha) tongkol jagung. Interaksi populasi jagung dan populasi kacang tanah tidak berpengaruh nyata terhadap bobot kering tongkol jagung. Rataan bobot kering tongkol jagung (g) pada populasi kacang tanah dan populasi 6. Tabel 6. Rataan bobot kering tongkol jagung (g) pada populasi kacang tanah dan populasi jagung yang berbeda J 1 322.22 271.11 273.33 274.44 285.28 b J 2 288.89 304.44 293.33 324.44 302.78 b J 3 342.22 327.78 363.33 386.67 355.00 a Rataan 317.78 301.11 310.00 328.52 68

Bobot Kering Tongkol Jagung (g) Diagram bobot kering tongkol jagung akibat perlakuan populasi jagung dapat dilihat pada Gambar 7. 400 350 300 250 200 150 100 50 0 J1 J2 J3 Populasi Jagung (tanaman/ha) Gambar 7. Diagram bobot kering tongkol jagung (g) pada perlakuan populasi jagung Produksi Jagung per Plot (g) diketahui bahwa populasi kacang tanah tidak berpengaruh nyata terhadap produksi jagung per plot sedangkan populasi jagung berpengaruh nyata terhadap produksi jagung per plot. Interaksi populasi jagung dan populasi kacang tanah tidak berpengaruh nyata terhadap produksi jagung per plot. Rataan produksi jagung per plot (g) pada populasi kacang tanah dan populasi 7. Tabel 7. Rataan produksi jagung per plot (g) pada populasi kacang tanah dan populasi jagung yang berbeda J 1 12833.33 12366.67 11733.33 12833.33 12441.67 a J 2 10800.00 11366.67 10600.00 11166.67 10983.33 b J 3 11533.33 11366.67 11200.00 12700.00 11700.00 b Rataan 11722.22 11700.00 11177.78 12233.33 69

Produksi Jagung (g) 13000 12500 12000 11500 11000 10500 10000 J1 J2 J3 Populasi Jagung (tanaman/ha) Gambar 8. Diagram produksi jagung per plot (g) pada perlakuan populasi jagung Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan diketahui bahwa perlakuan populasi kacang tanah berpengaruh nyata terhadap parameter produksi kacang tanah per plot (Tabel 2), bobot 100 biji kacang tanah (Tabel 3), indeks luas daun kacang tanah (Tabel 4), dan bobot basah tongkol jagung (Tabel 5). Dari tabel diketahui bahwa pada parameter produksi kacang tanah per plot dan indeks luas daun kacang tanah tertingi terdapat pada perlakuan populasi kacang tanah dengan jarak tanam 20x20 cm dan terendah pada populasi dengan jarak tanam 50x20 cm. Pada parameter bobot 100 biji kacang tanah hasil tertinggi terdapat pada populasi kacang tanah dengan jarak tanam 40x20 cm, sedangkan parameter bobot basah tongkol jagung tertinggi terdapat pada populasi kacang tanah dengan jarak tanam 50x20 cm dan terendah pada jarak tanam 40x20 cm. Harjadi (1996) yang menyatakan bahwa pada umumnya produksi per satuan luas yang tinggi tercapai dengan populasi yang tinggi pula, karena tercapainya penggunaan cahaya secara maksimum di awal pertumbuhan. Akan tetapi pada akhirnya, penampilan masing-masing tanaman secara individu menurun karena persaingan cahaya dan faktor-faktor tumbuh lainnya. Pada perlakuan populasi jagung memberikan pengaruh nyata terhadap parameter bobot basah tongkol jagung (Tabel 5), bobot kering tongkol jagung (Tabel 6), dan produksi jagung per plot (Tabel 7). Zuchri (2007) yang menyatakan bahwa model penanaman tumpangsari memiliki beberapa keuntungan yaitu: mengurangi resiko kegagalan panen, memperbaiki kesuburan, mengurangi terjadinya erosi dan meningkatkan pendapatan petani. Keuntungan lain mampu meningkatkan efisiensi penggunaan faktor lingkungan dan tenaga kerja, menekan serangan gulma dan penyakit. Selain itu dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air. Interaksi antara populasi kacang tanah dan populasi jagung berpengaruh nyata terhadap parameter bobot 100 biji kacang tanah (Tabel 3). Sedangkan tidak berpengaruh nyata terhadap parameter lainnya. Sucipto (2009) yang menyatakan bahwa untuk mendapatkan kombinasi yang tepat dalam sistem tumpangsari banyak faktor yang harus diperhatikan, terutama persaingan antara tanaman yang dicampurkan, baik bagi pertumbuhan maupun dalam perkembangan tanaman. Berbagai bentuk interaksi antara tanaman dalam lingkungan pertanian sering diartikan sebagai kompetisi. Kompetisi terjadi apabila dalam suatu populasi terdapat persaingan yang berpengaruh terhadap faktor pertumbuhan seperti cahaya matahari, air, nutrisi, CO 2, dan gas lainnya. 70

SIMPULAN Perlakuan populasi kacang tanah berpengaruh nyata terhadap parameter produksi kacang tanah per plot, bobot 100 biji kacang tanah, bobot basah tongkol jagung, dan indeks luas daun kacang tanah. Perlakuan populasi jagung berpengaruh nyata terhadap parameter bobot basah tongkol jagung, bobot kering tongkol jagung, dan produksi jagung per plot. Interaksi populasi kacang tanah dan populasi jagung berpengaruh nyata terhadap parameter bobot 100 biji kacang tanah. DAFTAR PUSTAKA Bakkara, J. C. 2010. Tanggap Pertumbuhan Dan Produksi Jagung (Zea Mays L.) Varietas Pioneer 23 Terhadap Sistem Populasi Dan Jumlah Tanaman Per Lubang Tanam. Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Effendi, D. S., S. Taher dan W. Rumini. 2007. Penaruh Tumpangsari dan Populasi terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L.). Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Bogor. Harjadi, S. S. 1996. Pengantar Agronomi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sucipto. 2009. Dampak Pengaturan Baris Tanam Jagung (Zea mays L.) dan Populasi Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.) dalam Tumpangsari terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kacang Hijau, Jagung. J. Agrovivor 2 (2). Warsana. 2009. Introduksi Teknologi Tumpangsari Jagung dan Kacang Tanah. Tabloid Sinar Tani, 25 Februari 2009. Zuchri. 2007. Optimalisasi Hasil Tanaman Kacang Tanah dan Jagung dalam Tumpangsari Melalui Pengaturan Baris Tanam dan Perompesan Daun Jagung. J. Embryo 4 (2). 71