JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

ANALISA KEKUATAN KONSTRUKSI SIDE RAMP DOOR SISTEM STEEL WIRE ROPE PADA KM. DHARMA KENCANA II AKIBAT BEBAN STATIS DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISA KEKUATAN KONSTRUKSI INTERNAL RAMP SISTEM STEEL WIRE ROPE PADA KM. DHARMA KENCANA VIII DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISA KEKUATAN KONSTRUKSI INTERNAL RAMP SISTEM STEEL WIRE ROPE PADA KM. DHARMA KENCANA VIII DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISA KEKUATAN KONSTRUKSI INTERNAL RAMP SISTEM STEEL WIRE ROPE PADA KM. DHARMA KENCANA VIII DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

STRENGTH ANALYSIS OF CONTAINER DECK CONSTRUCTION MV. SINAR DEMAK EFECT OF CHARGES CONTAINER USING FINITE ELEMENT METHOD

Analisis Kekuatan Konstruksi Sekat Melintang Kapal Tanker dengan Metode Elemen Hingga

ANALISA KEKUATAN KONSTRUKSI CAR DECK PADA KAPAL KAPAL ROPAX 5000GT DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISA KEKUATAN DECK PADA PONTON BATUBARA PRAWIRAMAS PURI PRIMA II 1036 DWT DENGAN SOFTWARE BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

Jurnal Teknik Perkapalan - Vol. 4, No. 4 Oktober Yolanda Adhi Pratama 1), Hartono Yudo 1), Berlian Arswendo Adietya 1) 1)

ANALISA KEKUATAN KONSTRUKSI MODIFIKASI DOUBLE BOTTOM AKIBAT ALIH FUNGSI PADA KAPAL ACCOMODATION WORK BARGE (AWB) 5640 DWT DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISA KEKUATAN KONSTRUKSI CAR DECK AKIBAT PENAMBAHAN DECK PADA RUANG MUAT KAPAL MOTOR ZAISAN STAR 411 DWT DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

STUDI KARAKTERISTIK BUCKLING PADA KOLOM CRANE KAPAL FLOATING LOADING FACILITY (FLF) BERBASIS FINITE ELEMENT METHOD (FEM)

ANALISA KEKUATAN DECK TONGKANG MUATAN TIANG PANCANG 750 DWT DENGAN SOFTWARE BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA

Analisis Kekuatan Konstruksi Underframe Pada Prototype Light Rail Transit (LRT)

Analisa Kekuatan Sekat Bergelombang Kapal Tanker Menggunakan Metode Elemen Hingga

Studi Perancangan Sistem Konstruksi Kapal Liquified Natural Gas (LNG) CBM

Oleh : Fadhila Sahari Dosen Pembimbing : Budianto, ST. MT.

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

SUSTAINABLE PRODUCT DEVELOPMENT FOR SHIP DESIGN USING FINITE ELEMENT APLICATION AND PUGH S CONCEPT SELECTION METHOD

Analisa Kekuatan Konstruksi Corrugated Watertight Bulkhead Dengan Transverse Plane Watertight Bulkhead Pada Pemasangan Pipa di Ruang Muat Kapal Tanker

ANALISA KEKUATAN KONSTRUKSI CAR DECK PADA KAPAL KM. DHARMA FERRY 3 DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISA KEKUATAN PONDASI Z PELLER KARENA ADANYA PERUBAHAN KONSTRUKSI PADA KAPAL TUG BOAT ANOMAN V DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISA KEKUATAN MODIFIKASI MAIN DECK AKIBAT PENGGANTIAN MOORING WINCH PADA KAPAL ACCOMODATION WORK BARGE 5640 DWT DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

Analisis Kekuatan Struktur Konstruksi Tower untuk Catwalk dan Chain Conveyor pada Silo (Studi Kasus di PT. Srikaya Putra Mas)

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

OPTIMASI DESAIN TANGKI TRUCK BAHAN BAKAR MINYAK DENGAN MENGGUNAKAN FINITE ELEMENT APPLICATION

KAJIAN TEKNIS DAN EKONOMIS KONSTRUKSI SINGLE

KAPAL JURNAL ILMU PENGETAHUAN & TEKNOLOGI KELAUTAN

BAB II TEORI DASAR. Gambar 2.1 Tipikal struktur mekanika (a) struktur batang (b) struktur bertingkat [2]

MUHAMMAD SYAHID THONTHOWI NIM.

TUGAS AKHIR. Analisa Tegangan dan Defleksi Pada Plat Dudukan Pemindah Transmisi Tipe Floor Shift Dengan Rib Atau Tanpa Rib. Yohanes, ST.

Bagaimana menentukan spesifikasi kantung udara yang efektif dengan memvariasikan ukuran tongkang, spesifikasi airbag dan jarak antar airbag?

2016, No Keputusan Presiden Nomor 65 Tahun 1980 tentang Pengesahan International Convention For The Safety of Life at Sea, 1974; 6. Peratur

DECIDING THE OPTIMUM SPOKE ANGLE OF MOTORCYCLE CAST WHEEL USING FINITE ELEMENT APLICATION AND PUGH S CONCEPT SELECTION METHOD

ANALISA KEKUATAN POROS KEMUDI KAPAL PENAMPUNG IKAN TRADISIONAL 200 GT KABUPATEN BATANG DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut McComac dan Nelson dalam bukunya yang berjudul Structural

BAB I PENDAHULUAN. alas pada kapal, body pada mobil, atau kendaraan semacamnya, merupakan contoh dari beberapa struktur pelat. Pelat-pelat tersebut

Laporan Praktikum Laboratorium Teknik Material 1 Modul D Uji Lentur dan Kekakuan

ANALISA STRUKTUR RANGKA DUDUKAN WINCH PADA SALUTE GUN 75 mm WINCH SYSTEM

STUDI ANALISA KONTRUKSI DECK KAPAL ACCOMMODATION WORK BARGE PADA FR 0-12 AKIBAT PENAMBAHAN CRANE BERBASIS FEM

ANALISA STRUKTUR KONTRUKSI GELADAK AKIBAT PENAMBAHAN DECK CRANE PADA LANDING CRAFT TANK 1500DWT BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Perencanaan Interior 2. Perencanaan Gedung 3. Perencanaan Kapal

TEGANGAN DAN REGANGAN

PENGARUH BEBAN PENGGETAR MESIN PRESS BATAKO PADA PROSES PRODUKSI BATAKO TANPA PLESTER DAN TANPA PEREKAT (BTPTP) TERHADAP KEKUATAN DINDING

Diktat-elmes-agustinus purna irawan-tm.ft.untar BAB 2 BEBAN, TEGANGAN DAN FAKTOR KEAMANAN

ANALISA SHEAR STRESS PADA STRUKTUR CINCIN KAPAL CRUDE OIL TANKER 6500 DWT BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA

SIMULASI PROSES DEEP DRAWING STAINLESS STEEL DENGAN SOFTWARE ABAQUS

PERKIRAAN UMUR KONSTRUKSI KAPAL DENGAN ANALISA FATIGUE: STUDI KASUS PADA KAPAL TANKER DWT. Oleh: OKY ADITYA PUTRA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab II STUDI PUSTAKA

PERBANDINGAN KEKUATAN KONSTRUKSI LAMBUNG MONOHULL DENGAN MONOMARAN PADA KAPAL RO-RO 5000 GT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

VII ELASTISITAS Benda Elastis dan Benda Plastis

Pembebanan Batang Secara Aksial. Bahan Ajar Mekanika Bahan Mulyati, MT

PERANCANGAN KONSTRUKSI PADA SEGWAY

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS DESAIN MOBILE STAND VOLVO FH16-SST45 MENGGUNAKAN CATIA V5

Tugas Akhir ANALISA PENGARUH TEBAL DAN GEOMETRI SPOKE BERBENTUK SQUARE BAN TANPA ANGIN TERHADAP KEKAKUAN RADIAL DAN LATERAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA FATIGUE KEKUATAN STERN RAMP DOOR AKIBAT BEBAN DINAMIS PADA KM. KIRANA I DENGAN METODE ELEMEN HINGGA DISKRIT ELEMEN SEGITIGA PLANE STRESS

Analisis Desain Struktur Integritas Single Point Mooring (SPM) DWT PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM Tuban Dengan Metode Elemen Hingga

ANALISIS FAKTOR KONSENTRASI TEGANGAN PELAT BERLUBANG PADA KONDISI BEBAN TARIK DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISA KEKUATAN KONSTRUKSI TANK TOP

ANALISIS DESAIN MOBILE STAND VOLVO FH16-SST45 MENGGUNAKAN CATIA V5

Analisis Pengaruh Ukuran Stopper Pada Sambungan Pelat Kapal Terhadap Tegangan Sisa Dan Deformasi Menggunakan Metode Elemen Hingga

Mekanika Bahan TEGANGAN DAN REGANGAN

ANALISA KEGAGALAN POROS DENGAN PENDEKATAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISA FATIGUE KONTRUKSI MAIN DECK SEBAGAI PENUMPU TOWING HOOK AKIBAT BEBAN TARIK PADA KAPAL TUG BOAT 2 x 800 HP DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

Menguasai Konsep Elastisitas Bahan. 1. Konsep massa jenis, berat jenis dideskripsikan dan dirumuskan ke dalam bentuk persamaan matematis.

ANALISA KEKUATAN SPREAD MOORING PADA SISTEM TAMBAT FDPSO BERBENTUK SILINDER DI PERAIRAN LEPAS PANTAI BARAT NATUNA-INDONESIA MENGGUNAKAN FEM

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM. 43 TAHUN 2010

Pengembangan Penyangga Box Mobil Pick Up Multiguna Pedesaan

Analisis Tegangan Plat Penghubung Bucket Elevator Menggunakan Metode Elemen Hingga. Ully Muzakir 1 ABSTRAK

II. KONSEP DESAIN. A. Pembebanan Beban pada struktur dapat berupa gaya atau deformasi sebagai pengaruh temperatur atau penurunan.

Rancang Bangun Sistem Chassis Kendaraan Pengais Garam

Analisis Pengaruh Ukuran Stopper Pada Sambungan Pelat Kapal Terhadap Tegangan Sisa Dan Deformasi Menggunakan Metode Elemen Hingga

Analisis Kekuatan Struktur Penyangga Konveyor Yang Dipengaruhi Oleh Korosi Dengan Bantuan Software Solidworks

TEGANGAN MAKSIMUM DUDUKAN STANG SEPEDA: ANALISIS DAN MODIFIKASI PERANCANGAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Berikut adalah data data awal dari Upper Hinge Pass yang menjadi dasar dalam

Alternatif Material Hood dan Side Panel Mobil Angkutan Pedesaan Multiguna

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

DAFTAR LAMPIRAN. L.1 Pengumpulan Data Struktur Bangunan 63 L.2 Perhitungan Gaya Dalam Momen Balok 65 L.3 Stressing Anchorage VSL Type EC 71

ANALISIS PENGARUH DIMENSI DAN JARAK PELAT KOPEL PADA KOLOM DENGAN PROFIL BAJA TERSUSUN

Gambar 2.1 ladder frame chassis

P F M P IPA P A U P U I

ANALISA KEKUATAN STRUKTUR TANK DECK PADA KAPAL (LST) LANDING SHIP TANK KRI.TELUK BINTUNI 7000 DWT MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

KAPAL JURNAL ILMU PENGETAHUAN & TEKNOLOGI KELAUTAN

KAJIAN TEKNIK KEKUATAN KONSTRUKSI KAPAL TUGBOAT 2 x 800 HP DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

KAJIAN PEMANFAATAN KABEL PADA PERANCANGAN JEMBATAN RANGKA BATANG KAYU

Analisis Kekuatan Konstruksi Wing Tank Kapal Tanker Menggunakan Metode Elemen Hingga

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 4 MODULUS ELASTISITAS

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

SUSTAINABLE PRODUCT DESIGN FOR MOTOR CYCLE CAST WHEEL USING FINITE ELEMENT APPLICATION AND PUGH S CONCEPT SELECTION METHOD

ANALISIS KAPASITAS TEKAN PROFIL-C BAJA CANAI DINGIN MENGGUNAKAN SNI 7971:2013 DAN AISI 2002

ANALISA KEKUATAN KONSTRUKSI RUANG MUAT KAPAL SELF PROPELLED OIL BARGE SALRA 115 MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA LINEAR DAN NONLINEAR

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA PROGRAM STUDI TEKNIK DESAIN DAN MANUFAKTUR

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1(Sept. 2012) ISSN: G-340

ANALISIS CANTILEVER BEAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SOLUSI NUMERIK TUGAS KULIAH

Transkripsi:

http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/naval JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro ISSN 2338-0322 Analisa Kekuatan Struktur Stern Ramp Door KM.Gambolo dengan Variasi Beban Menggunakan Metode Elemen Hingga Nur Fajar Hidayat 1), Imam Pujo Mulyatno 1), Hartono Yudo 1) 1) Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Email : nurfajarhidayat11@gmail.com pujomulyatno2@gmail.com hartonoyudo@gmail.com Abstrak KM. GAMBOLO adalah kapal type (Ro Ro Passanger Ship) milik Direktorat Jendral Perhubungan Darat yang memiliki rute pelayaran dari Padang-Mentawai sejauh 110 mil. Kapal ini mampu mengangkut penumpang dan kendaraan yang relatif banyak. Untuk memudahkan proses membongkar dan memuat kendaraan dari dermaga penyeberangan ke kapal, maka KM. GAMBOLO dilengkapi dengan akses keluar masuk kendaraan maupun penumpang berupa pintu rampa (ramp ). Penelitian tentang kekuatan konstruksi stern ramp perlu diperhatikan karena jika terjadi perubahan muatan dari truk sedang diganti truk besar(tronton) struktur stern ramp akan menerima beban yang lebih besar dari truk besar (tronton), karena awalnya stern ramp direncanakan untuk dilewati truk sedang dan sedan. Titik tumpu pembebananyang digunakan berdasarkan dari peraturan dari Departemen Perhubungan Direktorat Jendral Perhubungan Darat tahun 2008. Analisa yang digunakan adalah analisa beban statis untuk mengetahui karakteristik dan letak tegangan terbesar pada konstruksi stern ramp berdasarkan beberapa variasi pembebanan yaitu saat stern ramp mengalami kemiringan 15 o dan tidak mengalami kemiringan. Hasil analisa menggunakan program berbasis Metode Elemen Hingga didapatkan hasil stress terbesar sedan sebesar 15,4 N/ mm², truk sedang 43,3 N/ mm², Truk tronton 112N/ mm². Tegangan yang dihasilkan masih dalam kondisi aman, berdasarkan rules BKI yaitu 150 N/mm². Untuk sedan sf sebesar 9,74 truk sedang sf sebesar 3,46 dan truk tronton sf sebesar 1,34, sehingga jika terjadi penggantian muatan dari truk sedang ke truk tronton konstruksi ramp K.M GAMBOLO masih dalam kondisi aman. Kata Kunci: kekuatan struktur, stern ramp, metode elemen hingga 1. PENDAHULUAN Fungsi dibuatnya kapal salah satunya adalah untuk alat transportasi. Sebagai alat tranportasi, kapal dibuat untuk menjamin keamanan serta keselamatan daripada awak kapal, penumpang dan muatannya. Kekuatan struktur konstruksi merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan dalam pembuatan kapal, di samping kekakuan, biaya fabrikasi, keandalan, biaya pemeliharaan, dsb[1]. KM. GAMBOLO adalah kapal type (Ro Ro Passanger Ship) milik Direktorat Jendral Perhubungan Darat dengan rute pelayaran dari Padang ke Mentawai sejauh 110 mil. Kapal ini mampu mengangkut penumpang maksimal 265 orang dan 21 kendaraan terdiri dari 12 truk sedang dan 9 sedan. Untuk proses bongkar muat kendaraan maupun penumpang dari dermaga penyeberangan ke kapal, KM. GAMBOLO dilengkapi dengan akses keluar masuk kendaraan maupun penumpang berupa pintu rampa (ramp ). Pada kapal ini terdapat 2 buah ramp. Ramp pada buritan KM. GAMBOLO menggunakan sistem steel wire rope (stern ramp ). Pada saat bongkar muat kendaraan maupun penumpang, stern ramp dilalui oleh berbagai macam kendaraan. Stern ramp pada KM. GAMBOLO direncanakan untuk dilewati truk sedang dan sedan, Penelitian tentang kekuatan konstruksi stern ramp perlu diperhatikan karena jika terjadi perubahan muatan Jurnal Teknik Perkapalan - Vol. 5, No. 1 Januari 2017 181

dari truk sedang diganti truk besar tentunya struktur rampdor akan menerima beban yang lebih besar dari truk besar, dengan adanya hal tersebut mampukah stern ramp menahan beban dari truk tronton yang masuk, yang awalnya hanya direncanakan untuk dilewati truk sedang. Pada dasarnya perencanaan konstruksi stern rump adalah untuk merencanakan konstruksi yang mempunyai tingkat tegangan pada batas yang diijinkan dan bisa diterima oleh konstruksi tersebut. Berdasarkan latar di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui karakteristik tegangan yang terjadi pada konstruksi stern ramp KM. GAMBOLO dalam beberapa variasi pembebanan. 2. Mengetahui safety factor pada kontruksi stern rump KM GAMBOLO. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kapal Ro Ro Kapal jenis Ro-Ro adalah kapal yang dirancang untuk mengangkut kendaraan, dimana kendaraan yang dimuat dapat langsung berjalan dengan rodanya sendiri melalui rampa yang dipasang pada haluan, buritan atau sisi kapal [2]. Kapal Ro-Ro biasanya digunakan untuk menghubungkan antara dua dermaga yang berjarak pendek dan mempunyai jadwal penyeberangan yang sangat padat. Berkembangnya teknologi perkapalan membuat kapal Ro-Ro sering dipakai dalam penyeberangan jarak jauh. [3] 2.2. Ramp Door Ramp Door adalah suatu konstruksi pintu rampa pada kapal yang berfungsi untuk akses keluar masuknya kendaraan ataupun muatan yang akan diangkut suatu kapal. Untuk sistem penggerak dari ramp ada 2 jenis, yaitu dengan menggunakan sistem hidrolik atau dengan menggunakan sistem steel wire rope. Ada beberapa jenis ramp yang sering dipakai pada kapal antara lain : 1. Quarter Ramp Door 2. Side Ramp Door 3. Slewing Ramp Door 4. Stern Ramp Door 5. Foldable Stern Ramp Door [4] Berikut ada beberapa persyaratan dalam pembuatan ramp diantaranya adalah: 1. Kedap terhadap air laut saat melalui pelayaran laut terbuka. 2. Kuat menahan beban kendaraan yang melewati pintu saat dilewati kendaraan ataupun muatan. 3. Aerodinamis saat melakukan perjalanan panjang. 2.3. Tegangan (Stress) Secara matematis tegangan didefininikan sebagai berikut : F lim A 0 A tegangan F = gaya yang bekerja tegak lurus terhadap potongan A = merupakan luasan yang bersangkutan Tegangan normal yang menghasilkan tarikan potongan dan mendorong potongan disebut tegangan tarik(tensile stress) dan tegangan tekan (compressive stress) [5]. 2.4. Regangan (Strain) Regangan adalah perbandingan antara penambahan panjang benda terhadap panjang mula mula benda tersebut [5]. ԑ = L ԑ = Regangan = Panjangan total L = Panjang awal 2.5. Hubungan Tegangan dan Regangan Hubungan antara tegangan dan regangan boleh dikatakan berbrntuk linier untuk semua bahan tetapi hanya berlaku sampai batas proporsional bahan dengan kata lain hukum Hooke hanya berlaku pada saat bahan dalam kondisi elastis. [6] tegangan E = regangan Tetapan E ini disebut dengan modulus elastisitas atau modulus Young. Nilai Modulus elastis merupakan suatu sifat yang pasti dari suatu bahan. Untuk kebanyakan baja, nilai E antara 200 dan 210 x 10 9 N/m 2 atau E = 210 x 10 6 kn/m 2 [5]. 2.6. Faktor Keamanan (Safety Factor) Faktor keamanan adalah faktor yang digunakan untuk mengetahui aman tidaknya suatu material untuk digunakan setelah material tersebut mendapat gaya ataupun beban. Ultimate FS ijin ultimate = tegangan yang terjadi akibat gaya yang bekerja pada suatu benda ijin = tegangan batas yang diijinkan padasuatu benda Dalam tugas akhir ini acuan yang di pakai untuk faktor keamanan adalah tegangan ijin dari klas. Badan Klasifikasi Indonesia sebesar 150 N/mm 2 [7]. Jurnal Teknik Perkapalan - Vol. 5, No. 1 Januari 2017 182

2.7.. Metode Elemen Hingga Metode Elemen Hingga (Finite Element Method) merupakan salah satu metode numeris untuk penyelesaian masalah teknik dan fisika matematis. Masalah tersebut meliputi analisa struktur, heat transfer, aliran fluida, perpindahan massa, elektromagnetik, dan lain-lain[8]. Ada beberapa jenis analisa yang biasa digunakan dalam metode elemen hingga antara lain : 1. Analisa Linier Statis (Linear Static Analysis) 2. Analisa Non Linier Statis (Non Linear Static Analysis) 3. Analisa Dinamik 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pengumpulan Data Pada tahap ini pengumpulkan data sangat penting karena data data tersebut sebagai upaya menunjang selesainya penelitian. Sehingga didapat spesifikasi datanya sebagai berikut: 1. Ukuran utama : Panjang = 6,00 m Lebar = 4,00 m Tinggi = 0,25 m 2. Tebal Pelat Bagian depan,, kanan, dan kiri t = 10 mm Bagian atas dan bawah t = 8 mm 3. Profil Profil yang digunakan adalah profil T dengan ukuran 250X 100X 8 mm Jarak profil memanjang = 1,00 m Jarak profil melintang = 0,50 m 2. Pedoman NASTRAN PATRAN 3. Majalah, artikel dan internet 3.3. Pengolahan Data Tahap selanjutnya yakni pengolahan data dari hasil pengumpulan data. Data yang diperoleh selanjutnya diolah dengan software untuk membantu perhitungan dan analisa. 3.4. Pembuatan Model Dari data awal yang telah diambil, kemudian dilakukan pembuatan model stern ramp dengan bantuan software MSC. Patran. 3.5. Analisa Model Analisa model stern ramp dengan menggunakan software berbasis metode elemen hingga (MSC. Nastran & MSC Patran) untuk menghitung tegangan dan penentuan letak tegangan kritisnya. 3.6. Kesimpulan Hasil dan Analisis Data Langkah selanjutnya adalah mengolah dan menganalisa data hasil dari output proses analisa berupa nilai tegangan dan letaknya kemudian dihitung safety factor. 3.7. Diagram Alir Metodologi Penelitian Gambar 3.1 Konstruksi stern ramp 3.2. Studi Literatur Setelah melakukan pengumpulan data serta observasi lapangan, penulis melakukan pengkajian melalui referensi literatur baik dari buku maupun publikasi di internet antara lain tentang: 1. Buku dan jurnal-jurnal tentang Metode Elemen Hingga Jurnal Teknik Perkapalan - Vol. 5, No. 1 Januari 2017 183

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pembuatan Model Stern ramp K.M GAMBOLO dimodelkan dengan metode elemen hingga dan dibuat pemodelannya dalam Msc Patran kemudian dianalisa menggunakan program bantu Msc Nastran yang berbasis metode elemen hingga. Gambar 4.1. Permodelan stern ramp denganmsc Patran Gambar 4.2. Permodelan stern ramp tidak mengalami kemiringan tampak samping Gambar 4.3. Permodelan stern ramp mengalami kemiringan 15 o tampak samping 4.2. Perhitungan Gaya Perhitungan besarnya gaya adalah beban dari berbagai jenis kendaraan yaitu Tabel 4.1. Berat Kendaraan No Jenis kendaraan Berat Maksimum 1 Sedan 1,6 ton 2 Truk sedang 12 ton 3 Truk tronton 24 ton 1. Kondisi dengan beban sedan a. Roda depan = 400 x 9.8 = 3920 N b. Roda = 400 x 9.8 = 3920 N [9] 2. Kondisi dengan beban truk sedang a. Roda depan = 3000 x 9.8 = 29400 N b. Roda = 3000 x 9.8 = 29400 N 3. Kondisi dengan beban truk tronton a. Roda depan = 3000 x 9.8 = 29400 N b. Roda = 4500 x 9.8 = 44100 N 4.3. Kondisi Pembebanan Kondisi pembebanan yang akan dilakukan penulis berjumlah 3 kondisi pada tiap jenis kendaraan saat stern ramp tidah mengalami kemiringan dan stern ramp mengalami kemiringan 15 o yaitu : 1. Kondisi 1 saat ban depan berada di atas stern ramp 2. Kondisi 2 saat ban depan dan berada diatas stern ramp 3. Kondisi 3 saat ban berada di atas stern ramp 4.4. Analisa Kekuatan 4.4.1. Analisa pada saat Ramp Door tidak mengalami kemiringan. 1. Beban Mobil Sedan a) depan di atas ramp Gambar 4.4 Kondisi ban depan di atas ramp dengan nilai 1,10 x 10 7 Pa dan nilai deformasi maksimal sebesar 0,109 cm. b) depan dan di atas ramp Jurnal Teknik Perkapalan - Vol. 5, No. 1 Januari 2017 184

dengan nilai 4,33 x 10 7 Pa dan nilai deformasi maksimal sebesar 0,456 cm. c) di atas ramp Gambar 4.5 Kondisi ban depan dan di ramp dengan nilai 1,54 x 10 7 Pa dan nilai deformasi maksimal sebesar 0,153 cm. c) di atas ramp Gambar 4.9 Kondisi ban di ramp Tegangan terbesar terjadi pada node 360 dengan nilai 4,01 x 10 7 Pa dan nilai deformasi maksimal sebesar 0,244 cm.. 3. Beban truk tronton a) depan di atas ramp Gambar 4.6 Kondisi ban di ramp dengan nilai 1,10 x 10 7 Pa dan nilai deformasi maksimal sebesar 0,109 cm. 2. Beban truk sedang a) depan di atas ramp Gambar 4.10 Kondisi ban depan di atas ramp Tegangan terbesar terjadi pada node 987 dengan nilai 3.87 x 10 7 Pa dan nilai deformasi maksimal sebesar 0,243 cm. b) di tengah ramp Gambar 4.7 Kondisi ban depan di atas ramp Tegangan terbesar terjadi pada node 987 dengan nilai 3,87 x 10 7 Pa dan nilai deformasi maksimal sebesar 0,243 cm. b) depan dan di atas ramp Gambar 4.11 Kondisi ban di tengah ramp dengan nilai 1,12 x 10 8 Pa dan nilai deformasi maksimal sebesar 1,17 cm. c) di atas ramp Door Gambar 4.8 Kondisi ban depan dan di ramp Jurnal Teknik Perkapalan - Vol. 5, No. 1 Januari 2017 185

dengan nilai 1,08 x 10 7 Pa dan nilai deformasi maksimal sebesar 0,107 cm. 2. Beban truk sedang a) depan di atas ramp Gambar 4.12 Kondisi ban di ramp Tegangan terbesar terjadi pada node 178 dengan nilai 7,43 x 10 7 Pa dan nilai deformasi maksimal sebesar 0,761 cm. 4.4.2. Analisa pada saat Ramp Door mengalami kemiringan 15 o 1. Beban Mobil Sedan a) depan di atas ramp Gambar 4.16 Kondisi ban depan di atas ramp Tegangan terbesar terjadi pada node 988 dengan nilai 3.56 x 10 7 Pa dan nilai deformasi maksimal sebesar 0,231 cm b) depan dan di atas ramp Gambar 4.13 Kondisi ban depan di atas ramp dengan nilai 1,08 x 10 7 Pa dan nilai deformasi maksimal sebesar 0,106 cm. b) depan dan di atas ramp Gambar 4.17 Kondisi ban depan dan di ramp dengan nilai 4,26 x 10 7 Pa dan nilai deformasi maksimal sebesar 0,446 cm. c) di atas ramp Gambar 4.14 Kondisi ban depan dan di ramp dengan nilai 1,52 x 10 7 Pa dan nilai deformasi maksimal sebesar 0,149 cm. c) di atas ramp Gambar 4.18 Kondisi ban di ramp Tegangan terbesar terjadi pada node 360 dengan nilai 3,94 x 10 7 Pa dan nilai deformasi maksimal sebesar 0,232 cm. 3. Beban truk tronton a) depan di atas ramp Gambar 4.15 Kondisi ban di ramp Jurnal Teknik Perkapalan - Vol. 5, No. 1 Januari 2017 186

Gambar 4.19 Kondisi ban depan di atas ramp Tegangan terbesar terjadi pada node 988 dengan nilai 3,56 x 10 7 Pa dan nilai deformasi maksimal sebesar 0,0231 cm. b) di tengah ramp Gambar 4.20 Kondisi ban di tengah ramp dengan nilai 1,09 x 10 8 Pa dan nilai deformasi maksimal sebesar 1,14cm. c) di atas ramp Gambar 4.21 Kondisi ban di ramp Tegangan terbesar terjadi pada node 178 dengan nilai 7,33 x 10 7 Pa dan nilai deformasi maksimal sebesar 0,747 cm. 4.5 Rekap Hasil Analisis Setelah dilakukan analisa linear pada kedua kondisi dengan semua keadaan pembebanan yang ada, didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 4.2. Rekap Hasil Analisa Tegangan dan Deformasi Stern Ramp Door Tidak Mengalami Kemiringan N o Jenis kendara an Kondisi beban Tegangan Maks (N/mm²) Deformasi maks (cm) 1 Sedan depan 11 0.109 2 Truk sedang 3 Truk tronton depan 15.4 0.153 dan 11 0.109 depan 38.7 0.243 depan 43.3 0.456 dan 40.1 0.244 depan 38.7 0.243 ditengah 112 1.17 74 0.761 Tabel 4.3.Rekap Hasil Analisa Tegangan dan Deformasi Stern Ramp Door Mengalami Kemiringan 15 o N o Jenis kendara an Kondisi beban Tegangan Maks (N/mm²) Deformasi maks (cm) 1 Sedan depan 10.8 0.106 2 Truk sedang 3 Truk tronton depan 15.2 0.149 dan 10.8 0.107 depan 35.6 0.231 depan 42.6 0.446 dan 39.4 0.232 depan 35.6 0.231 ditengah 109 1.14 73.3 0.747 4.6. Perhitungan Safety Factor dan Tegangan Izin Faktor keamanan adalah factor yang menunjukkan tingkat kemampuan suatu bahan teknik terhadap beban luar, yaitu beban tekan maupun tarik. Gaya yang diperlukan agar terjadi tingkat optimal bahan dalam menahan beban dari luar sampai akhirnya menjadi pecah disebut dengan beban ultimate (ultimate load). Jurnal Teknik Perkapalan - Vol. 5, No. 1 Januari 2017 187

Sebelum menghitung safety factor, dicari terlebih dahulu nilai tegangan ijin sesuai dengan ketentuan BKI Vol II Sec 6, H.2. Tegangan ijin = 150, dimana k adalah faktor k material. Tegangan Maksimum SF = Tegangan ijin SF = Safety Factor 1 Setelah mengetahui hasil tegangan yang terjadi pada 2 kondisi stern ramp maka diambil tegangan terbesar untuk menghitung safety factor. Tabel 4.4. Perhitungan Safety Factor Menurut Tegangan Ijin No Jenis Tegangan Maks Tegangan Ijin Safety Ket kendaraan (N/mm²) (N/mm²) Factor 1 Sedan 15.4 150 9.74026 ok 2 Truk sedang 43.3 150 3.4642 ok 3 Truk tronton 112 150 1.33929 ok 5. Kesimpulan dan Saran 5.1. Kesimpulan Berdasarkan percobaan dan simulasi yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Tegangan maks stern ramp saat dimuati beban sedan 15,4 N/mm², truk sedang 43,3 N/mm², Truk tronton 112 N/mm² yaitu saat beban berada di tengah stern ramp. 2. Hasil perhitungan nilai safety factor berdasarkan rules BKI untuk sedan 9,74, truk sedang 3,46 dan truk tronton 1,34. Nilai safety factor dalam beberapa kondisi pembebana telah memenuhi rules BKI, sehingga jika terjadi penggantian muatan dari truk sedang ke truk tronton konstruksi ramp K.M GAMBOLO masih dalam kondisi aman. 5.2. Saran Hasil penelitian yang dilakukan penulis masih banyak yang dapat dilanjutkan. Sehingga saran penulis untuk penelitian lebih lanjut (future research) antara lain : 1. Sedapat mungkin permodelan dilakukan seperti kondisi sesungguhnya, sehingga pemberian load sesuai pada tempatnya. Dengan demikian hasil yang akan didapat mendekati kondisi sesungguhnya. 2. Perlu dilakukan kajian fatigue dari struktur stern ramp dengan beban dinamis. DAFTAR PUSTAKA [1] Doni Setyawan,dkk. 1999. Kekuatan Struktur Kapal. Jakarta : Pradnya Paramita [2] Khusna Djaya, Indra. 2008. Teknik Konstruksi Kapal Baja. Jilid 1. [3] Dokkum, van Klaas. 2003. Ship Knowledge A Modern Encyclopedia, Dokmar, The Netherlands. [4] Karlson, Ulf. 2004. Structural Safety Analysis of Bow Doors. Chalmers University Of Technology, Sweden [5] Popov, E. P., 1978, Mechanics of Material, 2nd edition, Prentice-Hall, Inc., Englewoood Cliffs, New Jersey, USA. [6] Ferdinand, P. B. et al. 2012. Mechanics of Material, sixth edition, McGraw-Hill. [7] Biro Klasifikasi Indonesia, PT. Persero.2014. Rules for Hull Volume II. Jakarta: Biro Klasifikasi Indonesia. [8] Logan, D.L. 2002. A First Course in the Finite Element Method, 4 edition. Brooks/ Cole Thompson Learning, Boston. [9] Panduan Batasan Maksimum Perhi-tungan JBI dan JBKI untuk Mobil Barang, Kendaraan Khusus, Kendaraan Penarik berikut Kereta Tempelan/ Kereta Gandengan, Departemen Perhubungan Direktorat Jendral Perhubungan Darat th 2008. [10] Febriaty K, Samuel. 2014. Analisa Kekuatan Konstruksi Internal Ramp Sistem Steel Wire Rope pada KM. DHARMA KENCANA VIII dengan Metode Elemen Hingga. [11] Imam Pujo Mulyatno dan Ardi Septiadi. 2011. Analisa Kekuatan Konstruksi Side Ramp Door System Steel Wire Rope pada K.M DHARMA KENCANA II Akibat Beban Statis dengan Metode Elemen Hingga, Program Studi S1 Teknik Perkapalan, Undip, Semarang. Jurnal Teknik Perkapalan - Vol. 5, No. 1 Januari 2017 188