BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Trauma merupakan permasalahan utama yang dihadapi pada kehidupan moderen saat ini. Secara global, 10% dari seluruh jumlah kematian disebabkan oleh trauma. Perkembangan tehnik pembedahan dan tehnik resusitasi saat ini sangat membantu dalam penanganan pasien trauma berat dan multi trauma khususnya trias kematian (hipotermia, asidosis dan koagulopati) yang kini menjadi tantangan bagi ahli bedah trauma. Koagulopati akut telah diteliti terdapat pada satu dari empat pasien trauma dan menyebabkan peningkatan mortalitas empat kali lebih besar. Koagulopati yang terjadi pada pasien trauma dipicu oleh perdarahan masif, hemodilusi, hipotermia dan asidosis. Proses ini akan menyebabkan 6 faktor pemicu terjadinya koagulopati yaitu hipoperfusi jaringan, trauma jaringan, hipotermia, asidosis, hemodilusi dan inflamasi. Hasil akhir dari keseluruhan patofisiologi ini disebut trias kematian pada trauma yaitu hipotermia, asidosis dan koagulopati. Penatalaksanaan trias kematian terfokus pada pencegahan hipotermia dan asidosis tanpa intervensi koagulopati. Hal ini disebabkan karena koagulopati merupakan faktor prognosis bebas yang merupakan tujuan utama yang harus dicegah pada damage control resuscitation. (Anusha dkk, 2014; John dkk, 2008; Maegele dkk, 2007; Brohi dkk, 2003; Macleod dkk, 2003) 1
2 Karim Brohi meneliti bahwa koagulopati sering terjadi pada pasien trauma dengan injury severity score (ISS) yang tinggi dan tidak berhubungan dengan volume cairan resusitasi intravena yang diberikan sebelum datang ke rumah sakit. Penelitiannya juga menemukan bahwa koagulopati merupakan faktor prediktor bebas untuk mortalitas pasien trauma. Penelitian yang dilakukan oleh Karim Brohi memicu penelitian-penelitian lain untuk memprediksi koagulopati pada pasien trauma sedini mungkin. Banyak penelitian lain yang memberikan hasil yang sama meskipun definisi koagulopati mereka berbeda-beda. Penelitian yang dilakukan MacLeod dan kawan-kawan menemukan adanya koagulopati pada 28% pasien saat datang. Maegele dan kawan-kawan pada penelitian retrospektif menyebutkan 34% pasien mengalami koagulopati saat datang akibat trauma tumpul. Hal ini menunjukkan bahwa satu dari tiga pasien trauma yang datang mengalami koagulopati. (Anusha dkk, 2014) Multiple trauma merupakan pasien dengan ISS lebih dari 16 poin. ISS dan new injury severity score (NISS) menunjukkan beratnya trauma berdasarkan anatomi dan secara tidak langsung menunjukkan besarnya kerusakan jaringan yang terjadi pada pasien. Kerusakan jaringan akan menyebabkan rangsangan pada proses koagulasi sehingga akan menyebabkan terjadinya koagulopati konsumsi. Penelitian yang dilakukan Mica dan kawan-kawan menyebutkan bahwa pasien trauma dengan ISS sekitar 40 poin dan NISS sekitar 50 poin meninggal saat datang. Semakin besar ISS dan NISS semakin cepat pasien meninggal. Deteksi awal komplikasi yang terjadi pada trauma seperti koagulopati akut sangat penting untuk mencegah meningkatnya mortalitas. (Mica dkk, 2013)
3 Penelitian menunjukkan bahwa NISS lebih akurat daripada ISS sebagai prediktor mortalitas pada trauma khususnya pada kasus trauma penetrasi. NISS memiliki akurasi yang lebih tinggi daripada ISS dalam menilai beratnya trauma jaringan sebagai prediktor adanya kegagalan multi organ pada post trauma. Hal ini disebabkan karena perhitungan skor pada ISS berdasarkan tiga bagian tubuh yang mengalami trauma terberat. Hal ini dapat menimbulkan underscooring jika pada satu bagian tubuh terdapat lebih dari satu organ yang mengalami trauma. (Chawda dkk, 2003; Balogh dkk, 2000) Penelitian tentang validitas NISS untuk mendeteksi adanya koagulopati akut pada pasien trauma belum pernah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mencari validitas NISS dalam mendeteksi terjadinya koagulopati pada pasien multiple trauma. 1.2 Rumusan Masalah Dengan memperhatikan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu: Berapakah validitas NISS dalam mendeteksi terjadinya koagulopati pada pasien multiple trauma?
4 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan umum Untuk mengetahui validitas NISS dalam mendeteksi terjadinya koagulopati pada pasien multiple trauma. 1.3.2 Tujuan khusus 1. Mengetahui sensitifitas NISS dalam mendeteksi terjadinya koagulopati pada pasien multiple trauma. 2. Mengetahui spesifisitas NISS dalam mendeteksi terjadinya koagulopati pada pasien multiple trauma. 3. Mengetahui nilai prediksi positif dan nilai prediksi negatif NISS dalam mendeteksi terjadinya koagulopati pada pasien multiple trauma. 4. Mengetahui rasio kemungkinan positif dan rasio kemungkinan negatif NISS dalam mendeteksi terjadinya koagulopati pada pasien multiple trauma. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian bermanfaat untuk mengetahui validitas NISS dalam mendeteksi terjadinya koagulopati pada pasien-pasien dengan multiple trauma. Manfaat validitas ini adalah : 1. Jika hasil uji diagnostik didapatkan sensitifitas yang tinggi, maka NISS dapat direkomendasikan untuk skrining koagulopati pada pasien multiple trauma.
5 2. Jika hasil uji diagnostik didapatkan spesifisitas yang tinggi, maka NISS dapat direkomendasikan untuk menyingkirkan diagnosis dan sebagai dasar untuk penatalaksanaan koagulopati pada pasien multiple trauma. 3. Jika hasil uji diagnostik cukup baik, maka NISS dapat direkomendasikan untuk deteksi koagulopati pada pasien multiple trauma.