BAB I PENDAHULUAN 1.8 Latar Belakang Penelitian Sektor kepariwisataan merupakan salah satu sumber pendapatan devisa Negara yang sangat membantu dalam pembangunan di segala bidang. Bidang kepariwisataan Indonesia berusaha untuk menawarkan keindahan alam Indonesia dan kekayaan budaya Indonesia untuk menarik para wisatawan. Wisatawan bukan hanya orang yang memasuki Negara asing, melainkan juga orang yang bepergian dari satu daerah ke daerah lain di Negara sendiri. Karena itu kita mengenal wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik. Bidang usaha café merupakan bagian dari usaha kepariwisataan yang menyediakan makanan dan minuman, serta pelayanan-pelayanan pendukung lainnya yang dikelola secara komersial. Adapun pengertian kafe dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) yaitu: Kafe adalah tempat minum kopi yang pengunjungnya dihibur dengan musik suatu tempat minum yang pengunjungnya dapat memesan minuman, makanan dan kue-kue. Sedangkan di Indonesia, cafe di modifikasi menjadi tempat yang juga menjual makanan berat dan menampilkan hiburan seperti live music dan sebagainya. Sehingga terjadi sedikit pergeseran dari tempat yang hanya menjual makanan kecil menjadi tempat yang juga menjual makanan besar, sehingga dalam artinya pun mengalami sedikit pergeseran menjadi restoran. Persediaan bahan baku merupakan salah satu unsur yang penting dalam operasional perusahaan. Lancar tidaknya operasional perusahaan sangat dipengaruhi tepat tidaknya pengelolaan persediaan bahan baku, disamping itu, dengan adanya pengelolaan persediaan bahan baku yang efektif akan menghemat biaya 1
2 penyelenggaraan persediaan bahan baku sehingga harga jual produk dapat lebih bersaing dengan barang-barang yang sejenis di pasaran. Alternatif untuk menghemat biaya penyelenggaraan persediaan bahan baku dapat dilakukan karena merupakan faktor internal perusahaan. Manajemen yang bijaksana akan meningkatkan efektifitas persediaan bahan baku melalui perencanaan dan pengendalian biaya, agar dalam jangka waktu yang panjang operasi perusahaan dapat berjalan secara berkesinambungan. Begitu pula dengan penjualan, sumber utama penerimaan adalah berasal dari aktivitas penjualan. Usaha perusahaan dalam menunjang kelancaran penerimaan hasil penjualan dapat dilakukan dengan menetapkan target hasil penjualan yang diharapkan jika target penjualan tercapai, secara otomatis akan meningkatkan penerimaan perusahaan. Komputer merupakan suatu alat pendukung dalam mengolah data secara elektronik dan memberikan dampak yang baik terutama dalam mengolah data yang berhubungan dengan penghematan biaya, waktu, tenaga. Sistem persediaan bahan baku yang berbasis Pengolahan Data Elektronik sangat diperlukan bagi usaha café atau restoran untuk memproses informasi akuntansi dan keuangan, sehingga meningkatkan efektivitas pengendalian internal penjualan. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diketahui bahwa sistem informasi akuntansi penjualan yang berbasis Sistem Pengolahan Data Elektronik memiliki dampak besar terhadap pelaksanaan pengendalian internal penjualan. Berdasarkan latar belakang penelitian, diketahui pentingnya manfaat Sistem Informasi Akuntansi persediaan dalam menunjang efektivitas pengendalian internal penjualan yang memadai. Hal ini yang menjadi bahan pertimbangan penulis untuk memilih judul : Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Bahan Baku berdasarkan Pengolahan Data Elektronik dalam Mengefektivitaskan Pengendalian Internal Penjualan Studi Kasus pada The Cellar Cafe Wine & Dine 2
3 1.9 Identifikasi Masalah Sehubungan dengan latar belakang permasalahan tersebut dalam skripsi ini dapat di identifikasi sebagai berikut : 1. Bagaimana Pengolahan Data Elektronik persediaan bahan baku yang diterapkan perusahaan telah memadai. 2. Apakah pengendalian internal penjualan yang diterapkan telah berjalan efektif. 3. Bagaimana pengaruh Pengolahan Data Elektronik persediaan bahan baku dalam menunjang efektivitas pengendalian internal penjualan 1.10 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengolahan Data Elektronik akuntansi persediaan yang dilakukan di The Cellar Cafe Wine & Dine. Sedangkan tujuan penelitian yang penulis lakukan adalah untuk : 1. Untuk mengetahui Pengolahan Data Elektronik persediaan bahan baku yang diterapkan perusahaan telah memadai. 2. Untuk mengetahui pengendalian internal penjualan yang diterapkan telah berjalan efektif. 3. Untuk mengetahui pengaruh Pengolahan Data Elektronik persediaan bahan baku dalam menunjang efektivitas pengendalian internal penjualan 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian dilakukan dengan harapan akan memiliki kegunaan ilmiah sebagai bahan referensi bagi peneliti-peneliti lain pada umumnya dan bidang akuntansi pada khususnya. 3
4 Penulis mengharapkan hasil penelitian dapat berguna bagi : a. Penulis - Menambah pengetahuan tentang manfaat Sistem Informasi Akuntansi persediaan bahan baku dan pengendalian internal penjualan yang diterapkan The Cellar Cafe Wine & Dine. - Menjadi bahan kajian dalam penyusunan skripsi sebagai salah satu syarat untuk menempuh Ujian Sidang Sarjana Program Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama. b. Pihak The Cellar Cafe Wine & Dine, hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan penilaian terhadap Sistem Informasi Akuntansi persediaan bahan baku dan pengendalian internal dalam penjualan yang diterapkan dan dilaksanakan oleh The Cellar Cafe Wine & Dine. c. Pihak lain yang membutuhkan dan terkait dengan masalah yang penulis bahas, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan landasan pemikiran untuk melakukan penelitian selanjutnya. 1.5 Kerangka Pemikiran Suatu alasan utama terjadinya kegagalan dalam perusahaan untuk investasi yang terlalu besar dalam persediaan bahan baku dan kurangnya pengambilan keputusan manajemen yang segera untuk menyelenggarakan tingkat persediaan bahan baku sejalan dengan kebutuhan produksi. Berdasarkan hal tersebut diperlukan suatu alat bantu dalam mengolah data dalam pengelolaan persediaan bahan baku, sistem pengolahan data elektronik dengan menggunakan sistem komputer membantu dalam menghasilkan informasi guna mengambil keputusan. Bodnar (2006;4) memberikan pengertian bahwa The use of computer technology to perform an organization s transaction oriented data processing. Electronic Data Processing is a fundamental accounting information system application in every organization 4
5 Sistem Pengolahan Data Elektronik dalam mengolah sumber data guna menghasilkan informasi bagi para pemakainya menggunakan metode pengolahan data yang secara umum dikenal adalah sebagai berikut: 1. Metode pengolahan data kumpulan (batch processing method) 2. Metode pengolahan data transaksi (transaction processing method) Sistem pengolahan data elektronik sangat diperlukan dan berperan penting untuk kemampuan perusahaan, terutama dalam pengelolaan persediaan yaitu persediaan bahan baku, kebutuhan dalam penggunaan sistem pengolahan data elektronik pada suatu perusahaan akan sangat membantu dalam memasukkan data, memproses data dan menghasilkan informasi dalam pengambilan keputusan. Penggunaan sistem pengolahan data elektronik pada perusahaan dengan menggunakan network system baik Local Area Network (LAN) maupun World Area Network (WAN) akan memberikan dampak pada penyampaian informasi yang lebih cepat dan tepat waktu karena adanya dukungan dari penerapan perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan tenaga pelaksana (brainware) dengan baik. Persediaan umumnya diterapkan untuk barang-barang yang dimiliki perusahaan yang kemudian dijual kembali dalam operasi normal perusahaan dagang. Pada perusahaan dagang persediaan berupa persediaan barang jadi, sedangkan pada perusahaan industri, persediaan berupa persediaan bahan baku, persediaan bahan pembantu, persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi. Disini, The Cellar Cafe Wine & Dine dapat di katakan sebagai perusahaan industri yang bergerak di bidang jasa. Setiap perusahaan akan selalu berusaha untuk memenuhi keinginan konsumen agar konsumen merasa puas, sehingga konsumen tidak beralih pada perusahaan pesaing. Untuk itu perusahaan perlu mengantisipasi guna menjaga kontinuitas produksinya. Salah satu faktor pendukungnya adalah persediaan bahan baku yang efektif. 5
6 Beberapa pendapat yang menyatakan betapa pentingnya persediaan bahan baku dalam produksi perusahaan. Menurut Arens. et.all (2006:308) pentingnya persediaan bahan baku diantaranya menyatakan bahwa : Bahan baku dikeluarkan dari persediaan atas penunjukan permintaan bahan baku, pesanan pekerjaan, dokumen yang sama, atau pemberitahuan elektronik yang layak disetujui yang menunjukkan jenis dan kuantitas bahan baku yang diperlukan Selain itu, mengingat pentingnya arti penjualan dalam menentukan kelangsungan hidup perusahaan, maka perlu adanya pengelolaan yang baik dan memadai atas penjualan. Pengelolaan yang baik dimungkinkan apabila perusahaan menerapkan struktur pengendalian internal yang baik pula. Pengendalian internal adalah suatu metode dan pengukuran yang dirancang sedemikian rupa sehingga memberikan jaminan yang memadai agar tujuan perusahaan dapat tercapai Pengertian pengendalian internal menurut The Committe of Sponsoring Organization (2003 ; 65) adalah: Internal control is the process effected by entity board or directors, management and other personal, designed to provide reasonable assurance regarding the achievement of objective in:1) effectiveness and efficiency operations, 2) reability of financial reporting, 3) the compliance with applicable laws and regulations. COSO mendefinisikan pengendalian internal sebagai salah satu proses yang dipengaruhi kesatuan dewan direksi, manajemen, dan staf lainnya, yang dirancang untuk memberikan jaminan yang layak dalam kantornya dengan pencapaian tujuan dalam: 1) efektivitas dan efisiensi operasi, 2) laporan keuangan yang dapat diandalkan, 3) kepatuhan terhadap hukum dan perundang-undangan yang berlaku. Penjualan harus mendapatkan perhatian dari pihak manajemen dalam pengelolaannya, karena distribusi pendapatan terbesar The Cellar Café Wine & Dine yang diperoleh adalah penjualan makanan dan minuman. Dengan demikian kegagalan dalam mengelola penjualan akan mengakibatkan kerugian bagi pihak The Cellar Café Wine & Dine, oleh karena itu diperlukan Sistem 6
7 Informasi Akuntansi yang efektif. Sistem Informasi Akuntansi persediaan tersebut akan memadai bila telah memenuhi semua unsur-unsur Sistem Informasi Akuntansi. Unsur-unsur tersebut adalah; sumber daya manusia, alat yang digunakan, serta sistem dan prosedur. Sumber daya manusia yang diperlukan disini adalah sumber daya yang mempunyai kemampuan/keahlian di dalam bidangnya masing-masing. Alat yang digunakan untuk mendukung Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari; formulir, catatan, laporan, dan komputer. Alat yang digunakan ini harus dapat digunakan semaksimal mungkin untuk menghasilkan suatu laporan yang bisa dipertanggungjawabkan. Demikian halnya dengan sistem dan prosedur. Suatu perusahaan harus bisa menentukan sistem dan prosedur dalam bidang penjualan yang akan digunakan, agar perusahaan bisa mendapatkan hasil/keuntungan yang maksimal. La Midjan dan Azhar Sutanto (2004;98) menyebutkan bahwa Pengendalian meliputi semua metode, kebijakan dan prosedur organisasi yang menjamin keamanan harta kekayaan perusahaan, akurasi dan kelayakan data manajemen serta standar operasi manajemen. Dari beberapa pendapat tersebut terkandung suatu petunjuk agar manajemen memberikan perhatian yang besar dalam pengelolaan persediaan karena merupakan bagian yang cukup besar dari harta lancar yang dimiliki perusahaan disamping merupakan harta yang peka terhadap perubahan harga, pencurian, pemborosan, kerusakan dan dapat menimbulkan penambahan biaya sebagai akibat salah urus, dengan demikian kegagalan dalam pengelolaan persediaan bahan baku merupakan kerugian perusahaan. Selain itu juga dapat berpengaruh terhadap pengelolaan pengendalian internal penjualan. Dengan adanya dukungan dan penerapan tersebut, aktivitas perusahaan guna menciptakan keefektivan penjualan dapat tercapai. Penerapan sistem pengolahan data elektronik dalam pengelolaan persediaan bahan baku membantu dalam menyajikan informasi secara lebih tepat waktu dan menjaga kemungkinan informasi, dengan 7
8 demikian pengelolaan persediaan bahan baku dapat terlaksana dengan baik sehingga dapat mendukung keefektivan pelaksanaan pengendalian internal penjualan. Berdasarkan uraian di atas, penulis dapat membuat hipotesis sebagai berikut : Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Bahan Baku dengan Pengolahan Data Elektronik bermanfaat dalam Mengefektifkan Pengendalian Internal Penjualan. Penelitian yang penulis lakukan ini merupakan referensi dari penelitian sebelumnya, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Sigit Hartanto yang berjudul Manfaat Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Bahan Baku dalam Mengefektifkan Pengendalian Internal Penjualan. Sedangkan penulis mengambil judul Sistem Pengolahan Data Elektronik persediaan bahan baku yang diterapkan secara memadai, dapat berperan dalam menunjang efektifitas pengendalian internal penjualan. Peneliti sebelumnya dilakukan di Potluck Café tanpa melalui sistem data elektronik. Sedangkan penulis melakukan penelitian pada The Cellar Cafe Wine & Dine dengan melalui sistem Pengolahan Data Elektronik. Bagan 1.1 Kerangka Pemikiran Sistem Informasi Bahan Baku dengan Pengolahan Data Elektronik Efektivitas pengendalian internal 1.6 Metodologi Penelitian Dalam penelitian ini dilakukan pendekatan studi kasus dengan metode penelitian deskriptif analitis, yang diutarakan oleh Sumadi Suryabrata (2002;75) yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan, menyajikan, serta menganalisis data yang dapat memberikan gambaran yang jelas atas objek yang diteliti. 8
9 Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian Lapangan (Field Reseach). Penelitian yang dilakukan dengan mengadakan peninjauan langsung pada The Cellar Café Wine & Dine untuk mendapatkan data primer, dengan cara : a. Wawancara langsung dengan pimpinan serta staf The Cellar Café Wine & Dine yang berwenang dalam bidang yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. b. Pengamatan, dilakukan pada bagian Persedian dan Penjualan, yaitu dengan mempelajari sistem dan prosedur yang terkait dengan masalah yang diteliti. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research). Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapat data sekunder, dengan mempelajari teori-teori dari buku-buku yang menjadi bahan kepustakaan sebagai dasar pembahasan masalah. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan penulis pada The Cellar Cafe Wine & Dine di Jl. Diponegoro No. 9 Bandung. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan bulan Oktober 2007. 9